Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

S DENGAN POST OP
APENDIKTOMI
DI RUANG BEDAH II RSUD BANTEN

Nama Mahasiswa : SAEFUL ISLAM


NIM : 194291517022
Tempat Praktek : RSUD Banten Ruang Bedah II
Tanggal : 1 s.d 3 November 2019

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. Sanim
Tempat/Tgl. Lahir : Serang, 10/04/1962
Golongan Darah : AB
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Buruh bangunan
Alamat : Kp. Tengkurak, RT 07/03 Kec. Tirtayasa Kab.
Serang
No medrek :08-16-50
Diagnosa Medis :
a. Appendisitis akut Tanggal 29/10/2019
b. Post OP Apendiktomi Tanggal 1/11/2019

2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn Klien : Anak
Pendidikan terakhir : SMP/MTS
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Tengkurak, RT 07/03 Kec. Tirtayasa Kab.
Serang
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pada saat dikaji, klien Mengatakan Nyeri akibat luka Post Op di bagian
perut kanan bawah,
Provoking : Post Op Laparotomy
Quality : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
Region : Pada Abdomen
Severity : Skala nyeri 8 (NRS)
Time : Terus – menerus dan hilang timbul

2. Keluhan tambahan
Pada saat dikaji klien mengeluh mual-Mual
3. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan masuk rumah sakit akibat
nyeri pada perut dan dibawa ke RSUD Propinsi Banten dan dilakukan
operasi apendiktomi 3 hari yang lalu
4. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti yang sekarang
dirasakan, hanya mengalami penyakit yang ringan
5. Riwayat penyakit keluarga
Pada saat dilakukan pengkajian keluarga pasien mengaku tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan yang dialami oleh Tn.
S . dan tidak ada dalam keluarga yang mempunyyai penyakit DM dan
jantung
C. 11 Pola fungsi Gordon
1. Pola persepsi kesehatan
Keluaraga klien dan klien sendiri mengatakan bila sakit biasanya hanya
minum obat warung, di Kerik bila tidak sembuh baru mengunjungi fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas atau rumah sakit
2. Pola nutrisi metabolic
Klien menjelaskan tidak ada pantangan dalam makanan, makan tiga kali
sehari sebelum sakit pada saat sakit hanya beberapa sendok saja karena
mual, pasien masih mampu memakan makanan lunak atau bubur, Namun
pasien merasa takut kalo makan dan minum terlalu banyak,Minum 2 sampai
3 gelas sehari, berat badan menurun derastis semenjak mengeluh sakit dari
55 kg menjadi 50 kg saat di lakukan pengkajian, klien menjelaskan hanya
boleh makan yang dianjurkan oleh rumah sakit pada saat dikaji.
3. Pola eliminasi
Pada saat dikaji klien masih terpasang DC, warna urine kuning, setelah
dilakukan operasi klien mengatakan belum bisas BAB
4. Pola latihan aktivitas
Pada saat sehat pasien mengaku melakukan semua aktifitas dengan mandiri
tanpa bantuan orang lain

Kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan:

AKTIFITAS KLIEN SKALA/NILAI

Mandiri 0

Dengan alat bantu 1

Dibantu oleh orang lain 2

Dibantu orang lain dan alat 3


Tergantung dalam melakukan
4
aktifitas

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum *

Toileting *

Pakaian *

Mobilitas di tempat tidur *

Berpindah *

Ambulasi/ROM *

5. Pola kognitif perseptual/persepsi sensori


Fungsi penglihatan klien tidak mengalami gangguan/ normal, penciuman
normal, pendengaran normal, daya ingat masih normal, mengingat nama
anak-anaknya masih bias menyebutkan dan kejadian sebelum sakit masih
bisa diingat.
6. Pola istirahat tidur
Sebelum masuk Rumah sakit klien tidur kurang cukup karena sering
bergadang, tidur disiang hari kadang-kadang, setelah masuk rumah sakit
pun sering terbangun saat tidur disebabkan oleh rasa nyeri yang dialami.
7. Pola konsep diri/persepsi diri
Klien mengatakan merasa sangat di sayangi oleh keluarga terutama orang
terdekatnya, klien juga merasa dihargai dan dibantu oleh tenaga Medis
maupun Paramedis yang merawat selama di Rumah Sakit
8. Pola peran dan hubungan
Klien merupakan sosok seorang bapak yang bertanggung jawab terhadap
keluarga, bekerja sebagai tukang bangunan, hubungan dengan keluraga atau
teman kerja baik-baik saja.
9. Pola refroduksi seksual
Klien mengatakan tidak ada masalah dalm hubungan seksual
10. Pola pertahanan diri (koping)
Bila merasa stress atau ingin curhat, keluarga dekat yang menjadi tempat
untuk bercerita, Klien merasa sangat khawatir dengan penyakit yang
diderita saat ini
11. Pola keyakinan dan nilai
Klien beragama islam dan meyakini penyakitnya akan sembuh setelah
diobati

D. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Berat Badan : 55 kg Sebelum Sakit , 50 Kg Setelah Sakit

b. Tinggi badan : 155 Cm

c. Tekanan darah : 140/80 mmHg

d. Nadi : 82 x/menit

e. Frekuensi nafas : 20 x/menit

f. Suhu tubuh : 36.5 0C

g. Keadaan umum : ( ) Sakit Ringan ( √ ) Sakit

sedang

( ) Sakit sedang

h. Pembesaran kelenjar betah bening ( √ ) Tidak, ( ) Ya, Lokasi :

…………………….

2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata (√ ) Simetris ( )
Asimetris
b. Kelopak mata (√ ) Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakan Bola Mata ( ) Normal ( √ )
Abnormal
d. Konjunctiva (√ ) Merah Muda ( )
Sangat merah
e. Kornea (√ ) Normal ( ) keruh
( ) Terdapat Perdarahan/Berkabut
f. Sklera ( ) Ikterik (√ )
Anikterik
g. Pupil (√ ) Isokor ( )
Anisokor
(√ ) Midriasis ( ) Miosis
h. Otot-otot (√ ) Tidak ada kelainan ( )
Juling ke dalam
( ) Juling Ke luar ( )
Berada di atas kabur
i. Fungsi penglihatan (√ ) Baik ( )
Kabur
( √ ) dua bentuk/diplopia
j. Tanda-tanda radang : Tidak
k. Pemakaian Kaca Mata : Tidak
l. Pemakaia Kontak Lensa : Tidak
m. Reaksi terhadap cahaya : Silau
3. Sistem Pendengaran
a. Daun Telinga ( √ ) Normal ( ) tidak,
kanan/kiri
b. Karakteristik serumen warna : Coklat Konsistensi : Padat
Bau : Tidak
c. Kondisi telinga tengah ( √ ) Normal ( )
Kemerahan
( ) Bengkak ( )
Terdapat lesi
d. Cairan dan telinga ( √ ) Tidak ( ) Darah
( ) Nanah ( ) Lain-
lain
e. Perasaan Penuh di Telinga ( ) Ya ( √ )
Tidak
f. Tinnitus ( ) Ya (√ )
Tidak
g. Fungsi Pendengaran ( √ ) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli,
Kanan/Kiri
h. Gangguan Keseimbangan ( ) Ya ( √ )
Tidak
i. Pemakaian alat bantu ( ) Ya ( √ )
Tidak
4. Sistem Wicara
(√ ) Normal ( ) Tidak : Kurang jelas bila berbicara
( ) Aphasia
( √ ) Aphonia
( ) Dysartia
( ) Disphasia
( ) Anarthia
5. Sistem Pernafasan
a. Jalan Nafas :( √ ) Bersih ( ) Ada Sumbatan,
Jenis : …………….
b. Pernafasan :( ) Sesak (√ )
Tidak Sesak
c. Penggunaan Otot Bantu :( ) Ya (√ )
Tidak
d. Frekuensi : 20 x/menit
e. Irama : (√ ) Teratur ( )
Tidak teratur
f. Jenis Pernafasan : ( √ ) Spontan ( )
Chatnestoke
( ) Kausmaull ( )
Biot
( ) Lainnya ……………………….
g. Kedalaman :( ) Dalam ( √ )
Dangkal
h. Batuk :( ) Ya ( √ )
Tidak
i. Spuntum :( )Ya ( √ )
Tidak
Putih/Kuning/Hijau
j. Konsistensi :( ) Kental ( )
Encer
k. Terdapat Darah :( ) Ya ( √ )
Tidak
l. Palpasi Dada : Tidak ada nyeri
tekan………………………………
m. Perkusi Darah : ………………………………
n. Suara Nafas : (√ ) Vesikuler ( )
Ronkhi
( ) Wheezing ( )
Rales
o. Nyeri saat bernafas :( )Ya ( √ )
Tidak
p. Penggunaan alat bantu nafas :( ) Ya ( √ )
Tidak
6. Sistem Cardiovasakuler
a. Nadi Perifer
- Nadi : 82 x / menit
Irama : ( √ ) Teratur ( )
Tidak teratur
Denyut :( ) Lemah ( √ )
Kuat
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Distensi vena jugularis :( ) Ya ( √ )
Tidak
Kanan Kiri :( ) Ya ( )
Tidak
- Temperature Kulit : ( √ ) Hangat ( )
Dingin
- Warna Kulit :( ) Pucat ( √ )
Kemerahan
( ) Cynosis
- Pengisian Kapiler : 2 detik
- Edema :( ) Ya : ( √ )
)Tidak
( ) Tungkai atas
( ) Periorbital
( ) Skrotalis
( ) Tungkai bawah
( ) Muka
( ) Anasarka

b. Sikulasi Jantung
- Kecepatan dengut apical : ……………………… x / menit
- Irama : (√ ) Teratur ( )
Tidak teratur
- Kelainan bunyu jantung : ( - ) Murmur ( - )
Gallop
- Sakit Dada :( ) Ya ( √ )
Tidak
Timbulnya :( ) Saat Aktifitas
( ) Tanpa Aktifitas
Karakteristik :( ) Seperti ditusuk
( ) Seperti terbakar
( ) Seperti tertimpa benda berat
Skalla Nyeri : …………………………….
7. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi
 Pucat :( ) Ya ( √ )
Tidak
 Perdarahan :( ) Ya ( √ )
Tidak
( ) Petekie
( ) Purpura
( ) Mimisan
( ) Perdarahan gusu
( ) Ekimosis

8. Sistem Saraf Pusat


 Keluhan sakit kepala : ( √ ) Vertigo ( )
Migran
( ) Lainnya : …………………..
 Tingkat Kesadaran : ( √ ) Compos Mentis ( )
Somnolent
( ) Apatis ( )
Sopor
( )
Koma
 Glasgow Coma Scale (GCS) : E : 4 V:5
M:6
 Tanda-tanda :( ) Ya ( )
Tidak
Peningkatan TIK ( ) Muntah Proyektil
( ) Nyeri Kepala Hebat
( ) Edema
 Ganguan Sistem :( ) Kejang ( )
Disorientasi
Persarafan ( ) Mulut mencong ( )
Kelumpuhan
( ) polyneuritis/Kesemutan ( )
Ektremitas
(Kanan/Kiri/Atas/Bawah)
 Pemeriksaan Refleks :
Reflek Fisiologis : ( √ ) Normal ( )
Tidak
Reflekpatologis :( ) Ya ( √ )
Tidak

9. Sistem Pencernaan
a. Keadaan Mulut
- Karies : ( ) Ya ( √ )
Tidak
- Gigi berlubang :( ) Ya ( √ )
Tidak
- Penggunaan Gigi Palsu : ( ) Ya ( √ )
Tidak
- Stomatitis :( ) Ya (√ )
Tidak
- Lidah Kotor :( ) Ya ( √ )
Tidak
- Salifa : ( √ ) Normal ( )
Abnormal
b. Muntah
- Isi : ( √ ) ya ( )
tidak
( √ ) Makanan ( )
Darah
( ) Cairan
- Warna : (√ ) Sesuai warna makanan ( )
kuning
( ) Hitam ( )
Kehijauan
( ) Coklat
- Frekuensi : 2 -3 x / hari
- Jumlah : ± 400 ml
c. Nyeri daerah perut ( √ ) Ya ( )
Tidak
d. Skala Nyeri : 8……………………………
e. Lokasi & Karakter Nyeri
( √ ) Seperti di tusuk-tusuk ( ) Melilit ( )
Kanan atas
( ) Panas/seperti terbakar ( ) Setempat ( )
Kanan Bawah ( √ ) Berpindah-pindah ( )
Menyebar ( ) Kiri Bawah
( ) Cramp ( )
Kiri atas
f. Bising Usus : ± 8 X / menit
g. Diare
( ) Ya (√ ) Tidak
Lainnya : …………………………….
Frekuensi : ……………………………. X / hari
h. Warna Fases
- Kuning (√ )
- Coklat ( )
- Putih seperti air cucian beras ( )
- Seperti Dempul ( )
i. Konsistensi Fases
- Setengah padat (√ )
- Terdapat lender ( )
- Cair ( )
- Berdarah ( )
- Tidak ada kelainan ( )
j. Kontipasi
- Ya ( )
- Tidak (√ )
- Lamanya : …………………………… Hari
k. Hepar
- Teraba ( )
- Tidak teraba ( √ )
l. Abdomen
Terdapat luka post op di bagian kanan bawah
Luka terlihat kemerahan
Panjang luka kurang lebih 5 cm
Terlihat ada tanda2 infeksi, bengkak dan merah,

10. Sistem Endokrin


 Pembesaran kelenjar tiroid :( ) Ya (√ )
Tidak
( ) Exopthalmus
( ) Tremor
( ) Diaporesis
 Nafas bau keton ( ) Ya ( √ )
Tidak
 Luka gangrene ( ) Ya ( √ )
Tidak
Lokasi : …………………………
 Polidipsi (- )
 Pilophagi (- )
 Poliuri (√ )

11. Sistem Urogenital


a. Balance Cairan Intake : ± 2000 ml
Output : ± 500 ml
b. Perubahan Pola kemih : Poliuri siang dan malam hari
- ( ) Retensi - ( ) Urgensi - ( )
Disuria
- ( ) Tidak lampias - ( ) Nkturia - ( )
Inkontinensia
- ( ) Anuria
c. B.A.K
Warna
- ( √ ) Kuning Jernih -( ) Kuning kental/coklat
- ( ) Merah - ( ) Putih
d. Distensi kandung Kemih
( ) Ya ( √ ) Tidak
e. Sakit pinggang
( √ ) Ya ( ) Tidak
f. Skala Nyeri : 4
12. Sistem Inetegumen
 Turgor Kulit : ( √ ) Baik ( )
Buruk
 Temperature Kulit : Hangat 0C
 Warna kulit :
( ) Pucat ( ) Sinosis ( √ ) Kemerahan
 Keadaan Kulit :( ) Baik ( ) Lesi ( √ ) Ulkus
(√ ) Luka, lokasi : bagian perut kanan
bawah
( √ ) Insisi Operasi, lokasi: bagian perut
kanan bawah
Kondisi luka : merah, luka tertutup
kasa dan terdapat selang
( - ) Gatal-gatal ( - ) Memar/lebam
( - ) Luka bakar, grade : ….. Luas Luka :
………. %
( - ) Dikebuitus, Lokasi : Tidak ada
( - ) Kelinan Pigmen
 Kelainan kulit
(√ ) Ya, pada bagian abdomen kuadran bawah kanan terdapat luka post
op ( ) Tidak
 Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Tidak terjadi Plebitis
 Keadaan rambut
Tekstur : ( √ ) Baik ( ) Tidak ( )
Alopesia
Kebersihan : ( √ ) Bersih ( ) Ketombe ( )
Lengket
( ) Lainnya : ………………………….
 Keadaan Kuku
( √ ) Normal
( ) Abnormal ( ) Paronikia ( )
Clubbing
( ) Garis Beau ( )
Spoon Nail

13. Sistem Muskuloskeletal


 Kesulitan dalam pergerakan :( ) Ya ( √ )
Tidak
 Sakit pada tulang, sendi, kulit :( ) Ya ( √ )
Tidak
 Fraktur :( ) Ya ( √ )
Tidak
Lokasi
:.......................................
Kondisi :
........................................
 Kelainan bentuk tulang sendi :
( - ) Kontraktur ( - ) Bengkak
( - ) lainnya, sebutkan :
…………………………………………………………
 Kelainan Struktur Tulang Belakang
( - ) Skoliasis ( - ) Lordosis ( - )
Kiposis
 Keadaan Tonus Otot
( √ ) Baik ( ) Hipertoni ( )
Hipotoni ( ) Atoni
 Kekuatan Otot
3 3

3 3

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
a. Pemeriksaan hasil laboratorium
Tanggal Nama Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Hasil Lab
30-10-19 HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,10 g/dl 12.00-15.30 Normal
Leukosit 13.990.00 /µl 4.400.00-11.300.00 Tinggi
Hematokrit 38.60 % 35.00-47.00 Normal
Trombosit 284.000.00 µl 140.000.00-440.000.00 Normal

b. Radiologi
Appendicogram appendix tak terisi kontras
Kesan : mendukung diagnose appendicitis

c. Interpretasi Pemeriksaan Diagnostik


USG Whole Abdomen Tanggal 30/10/2019
Hasil Pemeriksaan USG Abdomen Sebagai Berikut :
- Hepar : ukuran normal, permukaan regular, sudut lancip, ekostruktur
parenkim homogen, tak tanpak massa, sistem bilier intra/ekstra hepatic tak
melebar, vena porta tidak melebar, tak tampak koleksi cairan disekitar hepar
- Kandung Empedu : dinding licin, tak tampak, batu maupun sludge
- Lien : ukuran normal, ekostruktur parenkim homogeny, Vlienalis tak
melebar
- Pankreas : ukuran normal, ekostruktur parenkim homogen, duktus
pankreatikus tak melebar
- Ginjal : ukuran kedua ginjal normal, tebal korteks normal, sistem
pelviokalises tidak melebar, tampak lesi kistik, diginjal kanan uk 1,4 cm
dengan klasifikasi uk 0,7 cm, Irsi kistik diginjal kiri uk 1,3 cm dengan
klasifikasi uk 0,6 cm
- Aorta : caliber normal, tidak tampak pembesaran KGB Paraaorta
- VU : Besar, bentuk normal, dinding licin, tak tampak batu
- Abdomen Kanan Bawah : tampak bayangan hipoekoik untuk tubuler
buntu tanpa peristaltic dengan uk diameter 0,63 cm dengan kompresi uk
menjadi diameter 0,49 cm, tidak tampak bayangan hipoekoik/anekoik
disekitarnya
Kesan :
- Observasi Apendisitis Subakut
- Kista dengan klasifikasi ginjal bilateral
- Tak tampak kelainan pada USG hepar, ke, lien, pankreas, aorta dan vu saat
ini

TERAPI DI RUMAH SAKIT


Tannggal 01/11/2019
- tramadol 1gr
- Ketorolac 1amp
- Omprazol 2x1

F. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengeluh sakit Apendiktomi Jaringan dan
pada bagian perut kanan ↓ integritas adanya
Luka insisi luka bekas operasi.
bawah

DO : tampak luka Post op. Kerusakan jaringan
Hari ke 3, ↓
Terdapat luka post op di Pelepasan mediator
bagian kanan bawah
nyeri (prostaglandin,
Luka terlihat kemerahan
Panjang luka kurang lebih 5 histamin, bradikinin,
cm dll)
Terlihat ada tanda2 infeksi, ↓
bengkak dan merah Diterima reseptor nyeri
pasien tampak kesakitan perifer
memegangi perut, klien

tampak gelisah.
P: saat berbaring masih Impuls ke SSP
nyeri, nyeri terus-menerus. ↓
Q: nyeri tertusuk-tusuk, Ditermia otak
R : nyeri perut bagian kanan ↓
bawah, Persepsi nyeri
S : VAS ; 8, ↓
T : sewaktu-waktu.
NYERI AKUT
TD: 140/80 P:84 R. 20.
S:36,5

2 DS :
Pasien mengatakan nyeri Apendiktomi Prosedur infasif
perut pada luka operasi ↓
DO : Luka insisi
Terdapat luka Post op hari ke

3 , balutan tampak bersih,
tapi luka tampak merah Pintu masuk kuman
Terdapat luka post op di ↓
bagian kanan bawah RISIKO INFEKSI
Luka terlihat kemerahan
Panjang luka kurang lebih 5
cm
Terlihat ada tanda2 infeksi,
bengkak dan merah
TD : 130/90 mmHg, HR : 90
x/menit
3 DO: Pola makan tidak
Pasien mengeluh mual, saat teratur, tidak nafsu Mual-mual
makan perut semakin sakit, makan, mual, muntah
klien merasa sunkan makan.
DS: Berkurangnya
Pasien tampak lemas pemasukan makanan
TD : 120/90 mmHg, HR : 80
x/menit, RR : 20 x/menit Kekosongan lambung

Erosi pada lambung


(gesekan)

Produksi HCL
meningkat

Asam lambung refleks

Berkurangnya
pemasukan makanan

Intake makanan tidak


adekuat

Kekurangan Nutrisi

Resiko kebutuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri akut berhubungan dengan jaringan dan integritas adanya luka


bekas operasi.

b. Resiko Infeksi berhubungan dengan tindakan infasif

c. Resiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan mual mual.

H. Nursing Care Plan


NO
Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan a. Pantau tanda-tanda a. Mengenal dan
tindakan keperawatan memudahkan dalam
vital,
selama 3x24 jam melakukan tindakan
pasien mengatakan intensitas/skala keperawatan.
bahwa rasa sakit telah
nyeri b. relaksasi mengurangi
terkontrol / hilang.
Kriteria hasil: ketegangan dan membuat
 Nyeri berkurang b. Ajarkan teknik perasaan lebih nyaman.

bahkan hilang relaksasi dan napas c. Istirahat untuk


dalam mengurangi intesitas
 Pasien tampak nyeri.

rileks c. Anjurkan klien d. Untuk mengurangi nyeri


istirahat ditempat sehingga pasien menjadi
tidur. lebih nyaman

d. Kolaborasi
pemberian
analgetik.

2. Setelah dilakukan a. Tingkatkan cuci a. Menurunkan resiko


tidakan keperawatan kontaminasi silang.
tangan yang baik
selama 3x24 jam akan
mencapai b. Memberikan informasi
penyembuhan tepat b. Kaji kulit atau warna trenteng status proses
waktu,bebas drenase penyembuhan dan
insisi. Suhu dan
purulen atau eritema mewaspadakan staf
dan tidak demam. integrits: perhatikan terhadap dini infeksi.
Kriteria hasil: adanya eritema c. Mencegah kontaminasi
 Resiko infeksi tak
/inflamasi kehilangan dan resiko infeki
terjadi
penyatuan luka. luka,dimana dapat
 Luka bekas insisi memerlukan post
c. Gunakan antiseptik
sembuh prostese
atau kebersihan yang
ketet sesuai indikasi
untuk menguatkan
atau menganti balutan
dan bila menangani d. Mungkin berguna secara
drain.insruksian profilaktik untuk
pasien tidak untuk mencegah infeksi
menyentuh atau
menggaruk insisi

d. Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai
indikasi

3. setelah dilakukan a. Jelaskan pentingnya a. Penyembuhan luka


tindakan keperawatan memerlukan masukan
masukan nutrisi
selama 3x30 menit cukup protein mungkin
pasien mual mual harian optimal menunjukkan kebutuhan
bersandar orang lain
Kriteria hasil: untuk sementara waktu.
 Nafsu makan
bertambah b. Pertahankan hygiene b. Mulut yang bersih dan
 Status nutrisi segar dapat merangsang
oral yang baik setiap
adekuat nafsu makan
waktu
c. Memenuhi kebutuhan
nutrisi
c. Anjurkan makan
sedikit tapi sering d. Antiemetik, mencegah
mual dan muntah
d. Kolaborasi untuk
pemberian
antiemetik
I. IMPLEMEN TASI

No
Waktu Tindakan Respon TT
dx
4/11/2016 Mengobservasi keadaan umum S: klien mengatakan nyeri
14.20 pasien pada bagian perut, nyeri
seperti ditusuk-tusuk skala Saeful
nyeri 6 Islam
O: pasien tampak
kesakitan, lemah

Mengajarkan pasien untuk S: pasien mengatakan nyeri


15.20 teknik relaksasi napas dalam berkurang setelah
melakukan napas dalam
O: paien tampak sedi
rileks, scala nyeri menjadi
4
Membrikan obat :
16.00 Obat injeksi S: -
 tramadol 1gr O: obat diterima pasien
 Ketorolac 1amp dan diminum,obat masuk
 Omprazol 2x1 melalui IV.

19.30 Observasi tanda-tanda vital S: klien mengatakan masih


merasa nyeri, makan habis
½ porsi
O: TD: 120/90 mmHg, N:
90 x/mnt reguler, RR 20
x/mnt reguler
7/11/2016 Mengobservasi keadaan umum S: pasien mengatakan nyeri
07.20 pasien post operasi pada bagian operasi, skala
nyeri 4 Saeful
O: pasien tampak sedikit Islam
kesakitan, lemas

Mengkaji nyeri post op S : pasien mengatakan


08.30 nyeri perut bekas operasi
O : nyeri skala 8

Mengajarkan pasien untuk S: pasien mengatakan nyeri


09.00 teknik relaksasi napas dalam berkurang setelah
melakukan napas dalam
O: paien tampak sedi
rileks, skala nyeri menjadi
6

09.20
Mengajarkan mobilisasi dini S : pasien mengatakan
dengan miring kanan miring nyeri berkurang dan bisa
kiri berlatih sendiri
O : pasien kooperatif
10.00
Berikan obat S: -
Obat injeksi O: obat masuk melalui IV.
 tramadol
1gr
11.00  Ceftriaxone
S:-
2x1 gr O: luka bersih, tidak ada
 Ketorolac tanda-tanda infeksi
12.00
2x1 gr S: klien mengatakan masih
 Pantoprazole merasa nyeri, makan habis
½ porsi
2x1 gr O: TD: 120/70 mmHg, N:
 Omeprazol 88 x/mnt reguler, RR 20
2x1 x/mnt reguler
12.30
Mengobservasi luka dan S: Pasien mengatakan
memberikan perawatan luka paham mengenai yang
post op apendiktomi dijelaskan perawat
O:pasien kooperatif
13.00 Observai tanda-tanda vital
pasien S: pasien mengatakan
sudah memahami tentang
saran perawat
O: pasien kooperatif,
pasien mau makan sedikit
dikit
Memberikan pemahaman
mengenai pentingnya masukan
nutrisi untuk penyembuhan luka

Anjurkan makan lunak sedikit


tapi sering
8/11/2016 Mengobservasi keadaan umum S: pasien mengatakan nyeri
07.20 pasien post operasi pada bagian operasi, skala
nyeri 4 Saeful
O: pasien tampak sedikit Islam
kesakitan, lemas

Mengkaji nyeri post op S : pasien mengatakan


08.30 nyeri perut bekas operasi
O : nyeri skala 8
Mengajarkan pasien untuk S: pasien mengatakan nyeri
09.00 teknik relaksasi napas dalam berkurang setelah
melakukan napas dalam
O: paien tampak sedi
rileks, skala nyeri menjadi
6
Mengajarkan mobilisasi dini
09.20 dengan miring kanan miring S : pasien mengatakan
kiri nyeri berkurang dan bisa
berlatih sendiri
O : pasien kooperatif
Berikan obat
10.00 Obat injeksi S: -
 tramadol O: obat masuk melalui IV.
1gr
 Ceftriaxone

11.00 2x1 gr S:-


 Ketorolac O: luka bersih, tidak ada
tanda-tanda infeksi
2x1 gr
12.00  Pantoprazole S: klien mengatakan masih
merasa nyeri, makan habis
2x1 gr ½ porsi
 Omeprazole O: TD: 120/70 mmHg, N:
2x1 88 x/mnt reguler, RR 20
x/mnt reguler
Mengobservasi luka dan
memberikan perawatan luka.
13.00 S: pasien mengatakan
sudah memahami tentang
Observai tanda-tanda vital
saran perawat
pasien
O: pasien kooperatif,
pasien mau makan sedikit
dikit

Anjurkan makan lunak sedikit


tapi sering
J. Evaluasi Keperawatan

No. Evaluasi TT
Dx
1. S : Pasien mengeluh nyeri berkurang
O : TD : 120/90 mmHg, HR : 90 x/menit, RR : 20
x/menit, skala nyeri 4, pasien tampak kesakitan Saeful Islam
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : lanjut intervensi
 Terapkan relaksasi napas dalam
 Berikan latihan imobilisasi dini
 Lanjut therapy injeksi
2. S : pasien mengatakan luka sedikit nyeri
O : luka bersih, tidak ada tanda – tanda infeksi Saeful Islam
A : masalah resiko infeksi tidak terjadi
P : lanjut intervensi
 Pantau keadaan luka
 Lakukan ganti balut stiap pagi
3. S : pasien mengatakan nafsu makan sudah
meningkat, makan habis 1 porsi,
O : pasien menghabiskan makan 1 porsi Saeful Islam
A : masalah nutrisi teratasi ebagian
P : lanjut intervensi
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Anjurkan pasien untuk menjaga pola makan

omeprazol 2x1
Cefotaxim inj 2x1
Ketorolac 2x1
Metronidazol 2x1

Anda mungkin juga menyukai