Anda di halaman 1dari 4

4.

2 Pengaruh Hasil Perhitungan Unsur Dikaitkan dengan Kesuburan Tanah

Lokasi fieldtrip K2 berada di Agrotechnopark UB Jatikerto. Pada lokasi ini, memiliki pH


tanah yang masam yaitu 5,37. Kadar C-Organik dapat dikategorikan baik untuk pertumbuhan
tanaman yaitu sebesar 1,798. Nilai N-total tanah pada lahan ini sebesar 0,1794, nilai p-tersedia
sebesar 6,189 dan nila k-dd sebesar 2,803. Unsur N, P dan K merupakan unsur hara makro
utama yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

4.2.1 pH

Kesuburan tanah sangat bergantung dengan kondisi lahan yang ada. Kesuburan tanah
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena dapat menyediakan unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh. Berdasarkan data pengamatan, pada lokasi
Agrotechnopark UB Cangar, memiliki pH tanah tertinggi yaitu 5,91 sedangkan nilai pH terendah
pada lokasi Agrotechnopark UB Jatikerto yaitu sebesar 5,37, dimana secara berturut-turut
dikategorikan agak masam dan masam. Menurut Sipahutar, dkk (2014), tanah masam sampai
agak masam memiliki pH sebesar 4,6-5,5 sedangkan tanah agak masam sampai netral memiliki
pH sebesar 5,6-6,8. Tanah dapat bersifat masam karena ada beberapa faktor. Salah satunya
adalah bahan organik. Bahan organik yang berasal dari kandungan basa-basa kurang
mencukupi kebutuhan mikroba dekomposer, sehingga menyebabkan mikroba tersebut
menyerap basa-basa keperluannya dari sistem tanah, sehingga basa-basa tanah seperti
kalsium dan magnesium rentan habis, maka menyebabkan pengasaman tanah (Hanafiah,
2009). Tanah agak masam masih dapat mendukung pertumbuhan dari tanaman, sehingga tidak
perlu ada perlakuan khusus. Menurut Sudaryono, (2009) pada pH kurang dari 5,5 ion fosfat
akan diikat oleh Fe dan Al sebagai senyawa yang tidak larut dalam air, dan unsur hara fosfor
(P) menjadi tidak tersedia bagi tanaman.

4.2.2 C-Organik

Pada lahan UB Forest atas memiliki kadar C-organik yang paling tinggi yaitu 5,91
sedangkan nilai terendah pada lokasi Agrotechnopark UB Jatikerto yaitu 1,798. Kadar C-
organik tersebut dapat dikategorikan tinggi dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Bahan
organik dapat meningkatkan daya menahan air tanah, mampu mengikat air dalam jumlah besar
sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya erosi. Menurut Sukmawati (2015) bahan
organik sangat diperlukan tanah untuk mempertahankan kualitas sifat fisik tanah sehingga
membantu dalam perkembangan perakaran tanaman dan siklus air tanah melalui pori tanah
yang terbentuk dan agregat yang mantap. Dalam penerapan budidaya yang tepat dengan
teknik konservasi yang memiliki biomassa tinggi akan menambah input menjadikan sistem ini
efektif dalam meningkatkan kandungan N dan C-organik.

4.2.3 N-total

N-total merupakan jumlah kadar keseluruhan nitrogen dalam tanah. Unsur N merupakan
unsur hara makro utama yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam tabel diatas nilai
N-total tertinggi pada lokasi lahan Ub Forest bawah yaitu sebesar 3,577 sedangkan
Agrotechnopark UB Cangar memiliki kadar N-Total terendah sebesar 0.144. Kadar nitrogen
sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan protein, perkembangan daun, dan berbagai
persenyawaan organik lainnya. Dalam tanah, nitrogen merupakan komponen utama dalam
tanah dari berbagai substansi, senyawa nitrogen akan digunakan tanaman untuk membentuk
asam amino yang akan di ubah menjadi protein. Nitrogen juga dibutuhkan untuk membentuk
senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim. Nitrogen dalam tanah berasal dari
(1). Bahan organik tanah; (2) pengikatan oleh mikroorganisme dan N udara (simbiosis dengan
tanaman legume, yaitu oleh bakteri bintal akar atau rhizobium. (3) Pupuk, misalnya pupuk ZA,
Urea, dan lain-lain; dan (4) Air hujan. Menurut Damanik et al (2010) salah satu cara utama
nitrogen masuk ke dalam tanah adalah akibat dari kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas
maupun yang bersimbiosis dengan tanaman.

4.2.4 P-tersedia

P-tersedia merupakan nilai fosfor (P) di dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman.
Unsur fosfor merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak
setelah nitrogen (N) dan lebih banyak daripada kalium (K). pada data diatas lahan
Agrotehcnopark UB Cangar memiliki nilai P-tersedia tertinggi yaitu sebanyak 47,97 sedangkan
nilai P-tersedia terendah pada lokasi UB Forest bawah yaitu 0,211. Unsur P dibutuhkan
diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan bagian vegetative dan
reproduktif tanaman, meningkatkan kualitas hasil, dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Unsur fosfor berguna untuk pembentukan adenosine di- dan triphosphate (ADP dan ATP) yang
merupakan sumber energy untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Sastramihardja dkk, 2009). Apabila tanaman kekurangan unsur hara P maka akan
mengakibatkan perakaran tanaman tidak berkembang, dan apabila kekurangan unsur hara P
yang parah akan mengakibatkan daun, cabang, akan berwarna ungu. Menurut Damanik et al
(2010) Kekurangan unsur hara P mengakibatkan hasil bunga, buah, dan biji akan menurun,
serta jumlah anakannya berkurang.

4.2.5 K-dd

Pada tabel diatas diperoleh data unsur K terbesar yaitu pada lahan Agrotechnopark UB
Jatikerto yaitu sebesar 2,803 lalu pada lahan UB Forest bawah diperoleh nilai unsur K terendah
yaitu sebesar 0,6773. Unsur K berfungsi untuk memacu proses membuka dan menutupnya
stomata. Menurut Suminarti (2011) dalam proses biofisika, unsur hara K berperan penting
dalam mengatur tekanan osmosis dan turgor, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan sel serta membuka dan menutupnya stomata. Akibat dari
kekurangan unsur hara K adalah penurunan aktivitas fotosintesis karena terganggunya
penyerapan CO2 ke daun. Selain itu unsur hara K berfungsi untuk membantu penyerapan air
dan unsur hara tanah dan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Hanafiah, A.S., T. Sabrina, H. Guchi. 2009. Biologi dan Ekologi Tanah. Program Studi
Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sudaryono. 2009. Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol pada Lahan Pertambangan Batubara Sangatta
Kalimantan Timur. J. Tek. Ling. 10(3): 337–346.

Sukmawati. 2015. Analisis Ketersediaan C-Organik di Lahan Kering Setelah Diterapkan Berbagai
Model Sistem Pertanian Hedgerow. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan. Universitas Muhammadiyah Parepare

Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan., Fauzi., Sarifuddin dan H. Hanum. 2010. Kesuburan


Tanah dan Pemupukkan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sastramihardja, H., Manalu, F., dan Aprillani. 2009. Pemanfaatan Fosfat Alam Yang
Digunakan Langsung Sebagai Sumber Pupuk P, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian, Bogor.

Suminarti, N. E. 2011. Pengaruh pemupukan N dan K pada pertumbuhan dan hasil


tanaman talas (Colocasia esculenta (L.) yang ditanam di Lahan Kering. Jurnal Akta Agrosia.
13(1) : 1 – 7.

Anda mungkin juga menyukai