Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Alifiyansyah Nur Pramudita

NPM : 140710190005

LISTRIK YANG BERSUMBER DARI PANAS BUMI BERDASARKAN


ILMU GEOFISIKA
Listrik merupakan kebutuhan setiap orang yang tidak memandang jenis
kelamin dan umur, listrik memang sangat dibutuhkan untuk sumber kehidupan.
Konsumsi listrik setiap tahunnya terus meningkat karena faktor pertumbuhan
ekonomi. Contohnya saja kejadian mati listrik yang menimpa wilayah Jabode-
tabek dan beberapa wilayah Jawa Barat beberapa minggu yang lalu, dengan
matinya listrik dibeberapa wilayah tersebut mengakibatkan kerugian yang tidak
sedikit baik di pihak PLN sebagai produsen maupun di pihak konsumen, kerugian
yang ditaksir pun terbilang tidak sedikit yaitu kisaran ratusan juta hingga milyaran
rupiah.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa listrik memiliki dampak yang san-
gat besar terhadap perkembangan ekomoni di Indonesia. Namun bagaimana listrik
itu sendiri dapat dihasilkan ? Salah satu sumber penghasil listrik yang tidak ter-
batas yaitu menggunakan sumber dari energi panas bumi. Panas bumi tidak akan
habis sampai terjadinya kiamat. Maka dari itu energi panas bumi merupakan
sumber penghasil listrik yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus. Karak-
terisasi sumber daya panas bumi yang tersedia di suatu daerah perlu dilakukan
dengan cara mempelajari ciri-ciri fisika dan kimia dari cadangan panas bumi
tersebut (Gaffar, Wardhana, & Widiarto, 2007). Jadi sebelum memanfaatkan
energi dari panas bumi kita harus melakukan beberapa penelitian dengan meng-
gunakan kaidah dari ilmu fisika maupun kimia.
Penelitian akan sumberdaya panas bumi bisa diobservasi berdasarkan ilmu
geofisika. Apa itu geofisika ? Eko Sujatmiko mengatakan bahwa, Geofisika
adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmo-
sferis, dan fisika ionosfer. Dengan begitu kita bisa mengatakan bahwa ilmu geofi-
sika dapat dijadikan rujukan ilmu untuk mengamati atau mengolah panas bumi
menjadi energi listrik.
Potensi sumberdaya panas bumi di Indonesia sangat besar dan termasuk
kedalam 3 negara dengan potensi sumber panas bumi terbesar di dunia dibawah
Islandia dan Amerika yang masing-masing menempati urutan pertama dan kedua
(Saptadji, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang
belum dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan umat bersama. Penggu-
naan sumberdaya panas bumi secara bersamaan untuk pembangkit listrik meru-
pakan pilihan yang baik bila kondisinya memungkinkan. Studi Geofisika Terpadu
di Lereng Selatan Gunung Ungaran Jawa Tengah yang dilakukan oleh Pusat Pene-
litian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menggunakan
beberapa metode penelitian yang dilakukan dalam mengamati panas bumi di-
daerah tersebut, salah satunya yaitu kegiatan penelitian lapangan yang berupa
pemetaan geologi permukaan pada lintasan prospek air panas untuk studi geo-
kimia dan pengukuran data geofisika yang terdiri dari metode gaya berat, geo-
magnet total, self-potential, geolistrik, dan magnetotelurik frekuensi-audio.
Penggunaan metode geofisika dimaksudkan untuk memahami struktur bawah
permukaan yang berkaitan dengan sistem panas bumi di lapangan panas bumi
tersebut.
Selain metode geofisika ada juga penggunaan metode lainnya seperti
metode geologi, geotermometri, geolistrik, geokimia, dll. Metode-metode tersebut
saling berkaitan satu sama lain untuk kelangsungan dan kelancaran obsevasi panas
bumi. Setelah melewati berbagai macam metode tentunya akan dengan mudah
mengolah panas bumi menjadi energi listrik. Pemanfaatan panas bumi untuk
pembangkit tenaga listrik sudah dikembangkan sejak dulu tepatnya di Lardarello,
Italia pada tahun 1904 (HMTM, PATRA;, 2017). Jadi pemanfaatan panas bumi
menjadi energi listrik sudah ada sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebutuhan akan listrik sangat krusial bagi masyarakat Indonesia bahkan
dunia, segala sesuatu pasti berhubungan dengan listrik baik alat komunikasi
maupun alat-alat elektronik lainnya yang membantu kehidupan manusia.
Daftar Pustaka

Gaffar, E. Z., Wardhana, D. D., & Widiarto, D. S. (2007). Studi geofisika terpadu

di lereng selatan g. ungaran, jawa tengah, dan implikasinya terhadap

struktur panasbumi. 101–119.

HMTM, PATRA;. (2017, September 22). Pemanfaatan Panas Bumi Indonesia dan

Permasalahan. Retrieved August 21, 2019, from Himpunan Mahasiswa Teknik

Peminyakan: http://patra.itb.ac.id/karya/pemanfaatan-panas-bumi-indonesia-

dan-permasalahan/

Saptadji, N. (2006, September 23). Sumber Daya Panas Bumi : Energi Andalan yang

Masih Tertinggal. Retrieved August 21, 2019, from Fakultas Ilmu Kebumian dan

Teknologi Mineral, ITB: http://www.dim.esdm.so.id/makalah/2-7r,201ITB-

Nenny7o20M7o20S.rrdl

Anda mungkin juga menyukai