Anda di halaman 1dari 6

Makalah Hubungan antara Iman dan

Ilmu dalam Islam

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupannya perlu akan konsep hidup, yang akan memberikan

gambaran secara jelas tentang bagaimana manusia dalam berkehidupan yang harmonis dengan

Tuhan dan Manusia serta alam sekitarnya. Ilmu sebagai cahaya pencerah akal manusia pada

kebenaran, maka ilmu akan senantiasa membawa manusia pada pribadi yang bernilai. Manusia

yang bernilai adalah manusia yang melakukan kerja kemanusiaan atau amal. Ilmu akan menjadi

hidup dengan membumikan ilmu dalam pola pikir dan pola tindak manusia.

Islam adalah agama yang paling sempurna di muka bumi ini. Islam merupakan agama

yang sangat menganjurkan umatnya untuk beriman dan berilmu. Iman adalah membenarkan

dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Sedangkan ilmu

merupakan pengetahuan aktivitas dan metode.

b. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian iman dan ilmu?

2. Bagaimana hubungan antara iman dan ilmu dalam Islam?

c. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan iman dan ilmu dalam Islam
2. Untuk mengetahui bagaiamana hubungan antara iman dan ilmu dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,

pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan

dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah

membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan

kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan

amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila

memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang

keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,

maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga

unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Apabila Islam di maknai secara umum, yaitu segala sesuatu yang turun kepada Nabi

Muhammad dari syariatnya, maka telah mencakup makna Iman juga di

dalamnya. Serta apabila di maknai secara khusus, yaitu amalan anggota badan, maka Iman

tidak termasuk ke dalamnya. Sehingga muncul istilah “Iman dan Islam jika berpisah maka

berkumpul, dan jika berkumpul maka berpisah.” yaitu jika Islam dan Iman berada pada

pembahasan masing-masing, penyebutan Islam saja berarti telah mencakup juga Iman ke

dalamnya. dan penyebutan Iman saja berarti telah mencakup Islam di dalamnya. Karena tidak
ada orang yang beriman akan tetapi tidak islam. Dan tidak bisa disebut orang islam jika

mengaku islam tetapi tidak mempunyai iman, contohnya seperti orang munafiq.

Islam adalah agama perdamaian dengan ajaran pokoknya adalah keesaan Tuhan dan

keesaan seantero umat manusia. Islam ingin menciptakan kehidupan dunia yang damai dan

rukun diantara umat manusia. Islam itu menuntut pemeluknya supaya percaya kepada semua
agama didunia yang mendahuluinya yang diturunkan oleh Tuhan. Adalah merupakan sesuatu

prinsip yang fundamental dalam Islam, bahwa seorang muslim juga harus percaya kepada para
nabi dan rosul yang dibangkitkan sebelum nabi Muhammmad.
B. Pengertian Ilmu

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu,

mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah

memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Jadi ilmu

merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan

perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut

menjadi sia-sia. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang

apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai

ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam

yang telah ada lebih dahulu

 Ilmu Sebagai Upaya Pendekatan yang Koheren dengan Kebenaran Bahwa ilmu akan

mengangkat derajat manusia pada tingkat yang lebih tinggi, sudah menjadi suatu kenyataan

yang koheren, karena seorang yang berilmu secara bersamaan akan berada pada kedekatannya

kepada kebenaran. Ilmu menjadi alat

manusia dalam upaya-upaya kebenaran, meski dalam penafsiran ilmu dengan alam

pikiran dan pengalaman manusia masih memiliki ruang kenisbiaan, karena manusia yang

dalam keterbatasannya sebagai objek Tuhan. Enstein meletakkan teori relativitas, bahwa setiap

manusia memiliki pandangan yang subjetif dengan objek yang dipandangnya. Dalam hal ini

ilmu memiliki ruang relativitas, karena subjek (manusia) yang jamak serta upaya

pendekatannya yang berbeda-beda.

Kebenaran adalah sumber nilai, ia menjadi fondasi untuk peradaban, maka ilmu disini
bersifat implikatif. Ilmu adalah pengembangan nilai, karena nilai bersifat tetap, maka implikasi

bersifat untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang mengalami perkembangan sesuai dengan

arus yang selalu mengalami perubahan. Upaya pendekatan pada nilai, juga menjadi upaya

pendekatan pada implikasi. Maka dari itu ilmu tidak bersifat inheren, ilmu koheren dengan

kebenaran karena sumber kebenaran adalah penopang peradaban.


C. Hubungan Antara Iman Dan Ilmu Dalam Islam

Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta

dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah

Allah SWT dan Rasul kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang

dari yang dikehendaki Allah dan Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu

mempelajari agama (Islam). Iman dan ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan

mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap, sebaliknya dengan iman

orang yang berilmu dapat terkontroldari sifat sombongdan menggunakan ilmunya untuk

kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan. Kebodohan adalah salah satufaktor

yang meghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh sesuatu yakni iman

dan ilmu agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan

manusia terletak pada akal yang dianugrahi Allah SWT. Akal ini digunakan untuk mendidik

dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah kepada-Nya

dengan benar. Beriman dan berilmu, dua kondisi yang harus bersatu. Tidak boleh hanya

beriman atau berilmu saja. Sebab, jika manusai hanya beriman tanpa ilmu, maka manusia

tidak akan tahu bagaimana memakmurkan bumi. Jika tidak memiliki ilmu, maka tidak akan

ada peradabanseperti yang sudah tercapai saat ini. Demikian juga sebaliknya jika berilmu

saja tanpa beriman, maka kerika manusiasudah mencapai tingkat peradaban dan kemajuan

teknologi yang tinggi , maka manusia akan cenderung melakukan kerusakan . kehancuran

terjadi dimana-mana, peperangan yang terus memakan korban setiap waktu, kejahatan

diberbagai kehidupan. Diberbagai instansi korupsi menjadisemakin banyak dan berkembang

sangat subur, padahal para pelakunya adalah orang-orang yang memiliki ilmu dan

berpendidikan yang tinggi. Itu terjadi karena mereka hanyan memiliki ilmu saja tanpa

memeiliki keimanan dalam dirinya . dengan demikian, maka keberadaan iman dan ilmu

dalam diri manusia adalah kewajiban

Allah SWT menggandengkan antara kedua kata ini, yaitu iman dan ilmu karena kedua

kata tersebut memiliki hubungan satu sam lain yang sangat erat, dimana jika seseorang

bertambah ilmunya maka semestinya bertambah jugalah imannya


Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan

ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat

terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan

untuk membuat kerusakan.

Menurut Nurcholis Madjid antara iman dan ilmu dalam Islam tak bisa dipisahkan.

Menurutnya, ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan

memahami alam raya ciptaan-Nya. Ibnu Rusyd menerangkan bahwa antara iman dan ilmu

tidak terpisahkan, meskipun dapat dibedakan. Tidak dapat dipisahkan dalam arti iman

semestinya menghasilkan ilmu dan ia berfungsi membimbing ilmu dengan pertimbangan

moral dan etis dalam penggunaannya. Ilmu berbeda dari iman karena ilmu berdasar pada

observasi terhadap alam dan disususn melalui proses penalaran rasional atau berpikir

sedangkan iman bersandar pada sikap pembenaran berita yang dibawah oleh Nabi. Kata ilmu

seakar kata dengan kata ‘alam (bendera atau lambang), alamah (alamat/pertanda) dan alam

(jagad raya). Tiga kata ini, alam, alamah, dan ‘alam harus diketahui (dima’lumi), yakni

menjadi objek pengetahuan. Jagad raya disebut swbagai alam karena fungsinya sebagai tanda

kebesaran sang maha pencipta.


BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,

pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan

dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah

membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan

kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan

amal perbuatan secara nyata. Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh

hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya

ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan.. Allah

SWT menggandengkan antara kedua kata ini, yaitu iman dan ilmu karena kedua kata tersebut

memiliki hubungan satu sam lain yang sangat erat, dimana jika seseorang bertambah ilmunya

maka semestinya bertambah jugalah imannya. Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling

berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya

dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan

ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.

b. Saran

Makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sebagai penulis

membutuhkan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah kami

Anda mungkin juga menyukai