Anda di halaman 1dari 15

RESUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

Nama : Tika sari

Nim : F1071171050

Kelas : V-A2

1. Tahapan yang terjadi pada skema Z ( reaksi terang)

- Pertama, energi cahaya yang dihasilkan oleh matahari membuat electron-elektron di


fotosistem II tereksitasi (menjadi aktif karena rangsanga dari luar), dan keluar menuju
akseptor elektron primer kemudian menuju rantai transpor elektron .
- Karena fotosistem II mentransfer elektronnya keaseptor elektron, fotosistem II
mengalami defisiensi elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
- Selama perpindahan elektron dari akseptor lain, selalu terjadi transformsi hidrogen
bersama-sama elektron.
- Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerek proton, yang memompa ion H +
melewati membrane, yang kemudian mennghasilkan gradien konsentrasi yang dapat
digunakan untuk menggerakan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian
menghasilkan ATP.
- Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I.
- Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali
melaksanakan fungsinya.

2. Tahapan yang terjadi pada siklus calvin (reaksi gelap)


Siklus Calvin terdiri atas dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang akan menghasilkan produk
akhir berupa ATP dan NADPH2 dan reaksi gelap akan menghasilkan gula (karbohidrat),
kedua reaksi tersebut terjadi dalam kloroplas yang terdapat di dalam daging daun
(mesofil). Tahapan reaksi siklus Calvin adalah karboksilasi, reduksi dan regenerasi
sebagai berikut
- Tahap pertama : Karboksilasi
Dalam tahapan Fiksasi CO2 atau Karboksilasi, CO2 diikat (fiksasi) oleh senyawa
rebulosa bifosfat (RuBP) yang memiliki atom C sebanyak 5 (C-5), karena hanya
mengikat satu atom C (C-1) maka terbentuk senyawa RuBP dengan atom C sebanyak
6 (C-6) dalam keadaan yang tidak stabil dan pecah menjadi 2 senyawa gliseraldehid
3-fosfat (G3P). dalam sekali siklus terdapat 3 molekul ribulosa bifosfat yang
menangkap 3 molekul karbondioksida dan akan menghasilkan 6 molekul 3-
fosfogliserat.
- Tahap kedua : Reduksi
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P) bereaksi dengan ATP, membentuk
asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 berasal dari NADPH2.
Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6 senyawa
gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
- Tahap ketiga : Regenerasi
Regenerasi atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan
untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) dan
pecah menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan ATP membentuk asam
fosfogliseraldehid dan NADPH2. Siklus reaksinya berjalan 3 kali, dan kembali
regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa maka dibutuhkan sebanyak
6 kali siklus (siklus Calvin) dengan menangkap sebanyak 6 molekul 6CO2, reaksinya
sebagai berikut. 6CO2 + 6H2O ———> C6H12O6 + 6O2
3. Persamaan dan perbedaan tumbuhan C3, C4, dan CAM
- Tumbuhan C3
paling umum adalah padi, gandum, dan kedelai. Disebut tumbuhan C3 karena enzim
rubisco akan menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat
menjadi 3-fosfogliserat yang merupakan molekul berkarbon 3. Molekul berkarbon 3
ini selanjutnya akan menjalani serangkaian proses siklus calvin dan melepaskan
glukosa sebagai hasilnya. Pada siang hari tumbuhan C3 akan menutup sebagian
stomata untuk mengurangi penguapan. Akibatnya konsentrasi CO2 di dalam jaringan
akan berkurang dan konsentrasi O2 hasil fotosintesis akan meningkat. Hal ini akan
memicu terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan bagi tumbuhan.
Fotorespirasi akan mengikat O2 untuk diolah untuk menghasilkan CO2 namun
dengan menggunakan ATP yang justru membuang-buang energi tumbuhan.
Tumbuhan C3 rentan mengalami fotorespirasi di siang hari yang panas.
- Tumbuhan C4
Tumbuhan yang masuk kategori C4 dalam fotosintesisnya adalah jagung, tebu, dan
keluarga rumput-rumputan lainnya. Disebut tumbuhan C4 karena enzim PEP
karboksilase akan menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan fosfoenolpiruvat
menjadi oksaloasetat yang merupakan molekul berkarbon 4. Penangkapan CO2 ini
terjadi di mesofil daun, kemudian molekul berkarbon 4 tersebut akan diubah menjadi
malat dan menuju sel seludang pembuluh untuk melepaskan CO2. Setelah dilepaskan,
CO2 akan menjalani siklus calvin di sel seludang pembuluh tersebut dan
menghasilkan karbohidrat. Penangkapan CO2 terjadi di sel mesofil daun, sedangkan
siklus calvin terjadi di sel seludang pembuluh. Hal ini akan menjadikan konsentrasi
CO2 di seludang pembuluh selalu tinggi sehingga mencegah atau mengurangi
terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan. Tumbuhan C4 umumnya hidup
di tempat dengan kondisi cuaca yang panas dengan intensitas cahaya matahari yang
tinggi.
- Tumbuhan CAM
Tumbuhan yang masuk kategori CAM adalah kelompok sukulen (menyimpan air)
seperti lidah buaya, kaktus, dan nanas yang umumnya hidup di lingkungan kering.
CAM adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism, karena proses ini petama
dijumpai pada keluarga Crassulaceae. Tumbuhan CAM akan menangkap CO2 dan
digabungkan dengan molekul lain menghasilkan asam organik.Stomata tumbuhan
CAM akan terbuka di malam hari dan akan tertutup di siang hari. Ketika malam hari
CO2 akan ditangkap untuk membentuk asam organik yang kemudian disimpan
hingga pagi tiba. Ketika pagi dan stomata mulai menutup, CO2 akan dilepaskan untuk
menjalani siklus calvin menghasilkan karbohidrat.Tumbuhan C4 dan CAM memiliki
kemiripan dimana CO2 yang masuk tidak langsung menjalani siklus calvin tetapi
ditangkap untuk membentuk molekul lain terlebih dahulu. Namun pada tumbuhan C4
penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi di sel yang berbeda, sedangkan pada
tumbuhan CAM penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi pada waktu yang
berbeda.
Perbedaan tumbuhan C3, C4, dan CAM
- Setelah menangkap CO2, tumbuhan C3 menghasilkan molekul berkarbon 3,
Tumbuhan C4 menghasilkan molekul berkarbon 4, dan tumbuhan CAM
menghasilkan molekul berkarbon 4.
- Reaksi gelap pada tumbuhan C3 terjadi pada sel mesofil, pada tumbuhan C4
penangkapan CO2 terjadi di mesofil dan siklus calvin terjadi di sel seludang
pembuluh, sedangkan pada tumbuhan CAM penangkapan CO2 terjadi di malam hari
dan siklus calvin terjadi di siang hari.
- Untuk menghasilkan 1 molekul glukosa tumbuhan C3 membutuhkan 12 NADPH dan
18 ATP, 12 NADPH dan 30 ATP di tumbuhan C4, serta 12 NADPH dan 39 ATP di
tumbuhan CAM.
- Suhu optimum untuk fotosintesis tumbuhan C3 adalah 15-25 derajat C, 30-40 derajat
C pada tumbuhan C4, dan 40 derajat C lebih pada tumbuhan CAM.
- Penerima CO2 pertama kali pada tumbuhan C3 adalah ribulosa bifosfat, sedangkan
pada C4 dan CAM adalah fosfoenolpiruvat.

Persamaan tumbuhan C3, C4, dan CAM


- Memiliki jalur metabolisme yang sama yaitu melakukan siklus calvin dan
menghasilkan glukosa ( C6H12O6)
4. Faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap proses fotosintesis

Faktor Ekaternal
- Cahaya matahari: Cahaya matahari atau intensitas (tinggi rendahnya cahaya) yang
diperlukan harus cukup agar proses fotosintesis berlangsung dengan efisien. Jika
cahaya matahari terlalu tinggi maka akan merusak klorofil.

- Suhu: diperlukan untuk proses fotosinesis harus berkisar 10ºC sampa 35ºC. Pada suhu
tersebut kecepatan fotosintesis berbanding lurus dengan pertambahan suhu. Jika suhu
terlalu tinggi diatas 35ºC fotosintesis akan terhenti karena enzim-enzim yang
berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu, tumbuhan menghendaki suhu
optimal agar fotosintesis berjalan secara efisien.

- Air: Ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis. Karena air merupakan bahan
baku dalam proses fotosintesis. Turunnya kadar air didalam tubuh tumbuhan akan
menyebabkan stomata menutup. Hal itu menyebabkan kemampuan fotosintesis akan
menurun.

- Karbon dioksida: Karbon dioksida merupakan salah satu bahan dasar fotosintesis
selain air. Makin tinggi kadar karbon dioksida makin meningkatkan kemampuan
fotosintesis. Akan tetapi kenaikan karbon dioksida harus sesuai dengan intensitas
cahaya.

- Mineral: Fotosintesis dipengaruhi oleh mineral terutama yang menyusun klorofil,


seperti magnesium dan besi. Kekurangan unsur tersebut dapat mengganggu
pembentukan klorofil dan selanjutnya menghambat proses fotosintesis.

- Oksigen: Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen


merupakan komponen respirasi.
Faktor internal

- Pada kadar klorofil: Klorofil adalah zat hijau daum. Semakin banyak jumlah klorofil
dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung sangat cepat. Jika kadar klorofil
berkurang maka daun akan menguning. Hal ini akan menurunkan laju fotosinesis.

- Umur daun: Semakin tua daun maka kemampuan berfotosintesis semakin berkurang.
Hal ini disebabkan karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi
kloroplas.

- Struktur daun dan stomata: Bentuk tebal tipisnya daun berpengaruh pada jumlah
klorofil, stomata dan mudah tidaknya daun menyerap cahaya.

- Penimbun hasil fotosintesis: Penimbunan hasil fotosintesis pada sel yang


mengandung klorofil menghalangi pengikatan energi cahaya.

- Kadar hasil fotosintesis: Jika kadar pada zat hasil fotosintesis berkurang maka laju
fotosintesis akan naik

5. Jelaskan terminologi dibawah ini


- Foton merupakan elemen terkecil dari segala bentuk radiasi elektromagnetik,
Penjelasan sederhananya adalah, foton dapat dianggap sebagai gelombang karena
sifatnya yang dapat dibiaskan, atau dibelokkan, seperti fenomena bengkoknya pensil
yang kita masukkan ke dalam gelas berisi air. Selain itu, foton juga dapat dipantulkan
dengan besar sudut pantul yang sama dengan sudut datang, jika bertabrakan dengan
sebuah permukaan benda.
- Fotolisis merupakan proses reaksi kimia yaitu berupa perombakan senyawa kimia
dengan bantuan sinar atau foton
- Struktur resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur Leweis untuk satu
molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya menggunakan satu
struktur Lewis. Tanda panah dua arah menyatakan bahwa struktur-struktur yang
diberikan merupakan struktur resonansi.
- Transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari NADH dan
FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs.
Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh
kelompok-kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut.
- Eksitasi dalam fisika adalah penambahan sejumlah energi diskrit (disebut energi
eksitasi) ke sistem-seperti inti atom, atom, atau molekul-sehingga menghasilkan
perubahan yang, biasanya dari kondisi energi terendah (keadaan dasar) ke salah satu
energi yang lebih tinggi (keadaan tereksitasi).
- Fotosistem I adalah kumpulan pigmen klorofil, sebagian besar menyerap panjang
gelombang cahaya pada 700 nm. Tahap akhir dari reaksi cahaya dikatalisis oleh
fotosistem I. Pusat reaksi fotosistem I terdiri dari klorofil A-700. Inti dari fotosistem I
terdiri dari subunit psaA dan psaB. Subunit inti fotosistem I lebih besar dari subunit
inti fotosistem II. Fotosistem I terdiri dari klorofil A-670, Klorofil A-680, klorofil A-
695, klorofil A-700, klorofil B dan karotenoid. Foton dari cahaya diserap oleh pigmen
aksesori dan dilewatkan ke pusat reaksi. Pusat reaksi sendiri mampu menyerap foton.
Energi foton yang diserap dilepaskan dari pusat reaksi sebagai elektron berenergi
tinggi. Elektron-elektron ini ditransfer melalui serangkaian pembawa elektron dan
akhirnya diambil oleh NADP + reductase. Enzim, NADP + reduktase menghasilkan
NADPH dari elektron-elektron ini.
- Fotosistem II adalah kumpulan pigmen klorofil, sebagian besar menyerap panjang
gelombang cahaya pada 680 nm. Tahap pertama dari reaksi cahaya dikatalisis oleh
fotosistem II. Pusat reaksi fotosistem II terdiri dari klorofil A-680. fotosistem II
adalah protein membran integral, yang terdiri dari inti yang terdiri dari subunit D1
dan D2. Fotosistem II terdiri dari banyak protein dan pigmen lain yang tersusun
dalam fotosistem. Pigmen-pigmen tersebut adalah klorofil A-660, klorofil A-670,
klorofil A-680, klorofil A-695, klorofil A-700, klorofil B dan phycobilin dan
xanthofil. Fotosistem II memperoleh energi dari menyerap foton atau pigmen aksesori
yang terkait di kompleks antena. Elektron berenergi tinggi dihasilkan dari energi
foton yang diserap. Elektron ini dilewatkan melalui rantai transpor elektron.
- Isomerisasi adalah proses di mana satu molekul diubah menjadi molekul lain yang
memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang berbeda,
misalnya ABC → BAC ( molekul terkait ini dikenal sebagai isomer ). Pada beberapa
molekul dan dalam beberapa kondisi, isomerisasi terjadi secara spontan. Banyak
isomer kira-kira sama dalam energi ikatan , dan ada dalam jumlah yang kira-kira
sama, asalkan mereka dapat saling bertukar sedikit; artinya, penghalang energi antara
kedua isomer tidak terlalu tinggi. Ketika isomerisasi terjadi secara intramolekul, itu
dianggap sebagai reaksi penataan ulang
- Ribulosa- 1,5 bifosfat karbosilase- oksigenase disingkat Rubisco (dari nama bahasa
Inggrisnya), adalah enzim raksasa yang berperan sangat penting dalam reaksi
gelap fotosintesis tumbuhan. Enzim inilah yang menggabungkan molekul ribulosa-
1,5-bisfosfat (RuBP, kadang-kadang disebut RuDP) yang memiliki lima
atom C dengan karbondioksida menjadi atom dengan enam C, untuk kemudian
diproses lebih lanjut menjadi glukosa, molekul penyimpan energi aktif utama
pada tumbuhan. Rubisco merupakan enzim dengan empat gugus polipeptida besar
yang mirip dan empat gugus polipeptida kecil yang juga mirip satu sama lain. Ia
memiliki dua sisi aktif yang saling bersaing untuk dua reaksi yang bertolak belakang.
Sisi karboksilase, yang berfungsi pada fotosintesis, dan sisi oksigenase, yang
bertanggung jawab dalam fotorespirasi. Kedua reaksi ini memerlukan RuBP sebagai
substratnya
6. Proses Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron
(H), sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat)
merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan
energi. Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam
piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat
berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP,
serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari
molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di
sitoplasma(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan
penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara
lengkap: Dari skema tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada
tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap
pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan demikian, selisih energi atau hasil
akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.

Tahapan glikolisis
- Tahap1: Fosforilasi Glukosa
Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini
dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari
ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya
menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata
uang energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin
difosfat), karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas
sebagai berikut: Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat
(C6H11O6P1) + ADP
- Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat
Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi dari
enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya,
glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya
(Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi
susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut: Glukosa 6-
Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) → Fruktosa 6-Fosfat
(C6H11O6P1)
- Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat
dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh
fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses.
Reaksi ini diringkas sebagai berikut Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) +
fosfofruktokinase (Enzim) + ATP → Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)
- Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat
menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua
gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi
berjalan sebagai berikut: Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) →
gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)
- Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu akan
diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi dalam
totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul
gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1)
- Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric
Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan NADH
dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim
dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam
dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
Reaksi keduanya adalah sebagai berikut: Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2
NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari
sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)
- Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam
Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul 3-
fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-
diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya. 2 molekul asam 1,3-
diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-
fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosine Triphosphate)
- Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi
dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk
karbon kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas
sebagai berikut: 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase
(enzim) → 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)
- Tahap 9: Penghapusan Air
enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah molekul air dari 2-
fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut asam
phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat asam
yang terbentuk pada tahap sebelumnya. 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)
+ enolase (enzim) -> 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) +
H2O 2
- Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP
Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul asam
piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam phosphoenolpyruvic
dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom
fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat). 2
molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase piruvat
(Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
7. Apa yang dimaksut dengan respirasi anaerob dan aerob
- Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan
oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen (H) terakhir, tetapi menggunakan
senyawa tertentu (seperti : etanol, asam laktat). Asam piruvat yang dihasilkan pada
tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi senyawa yang berbeda
(ada/tersedianya oksigen atau tidak). Pada kondisi aerobik (tersedia oksigen) sistem
enzim mitokondria mampu mengkatalisis oksidasi asam piruvat menjadi H2O dan
CO2 serta menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Pada
kondisi anaerobik (tidak tersedia oksigen), suatu sel akan dapat mengubah asam
piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi (ATP). Atau oksidasi
asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan energi
(ATP). Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi.
Proses ini juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel.

- Respirasi aerob merupakan sebauh reaksi katabolisme yang memerlukan suasana


aerobic dengan proses keberadaan oksigen sangat dibutuhkan yang menghasilkan
energy dengan jumlah yang besar. Energi yang disimpan dalam bentuk kimiawi yang
dikenal dengan kode ATP. Energi ATP digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk
hidup, untuk menunjang pertumbuhan, gerak transportasi reproduksi dan kegiatan
yang lainnya. Untuk lebih sederhananya rumus aerob digambarkan secara sederhana
yaitu: C6H12+6O2=6HCO2+6H2O. Respirasi aerob terdapat 4 tahap utama yaitu
Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs dan Transpor Elektron.

8. Jelaskan persamaan dan perbedaan fotosintesis dan respirasi

Persamaan Fotosintesis dan Respirasi

 Sama – sama melibatkan pertukaran gas di dalam sel


 Sama – sama melibatkan zat seperti air, glukosa, oksigen, dan karbondioksida.
Perbedaan Fotosintesis dan Respirasi

No. Objek Respirasi Fotosintesis

1. Tempat terjadinya Kloroplas Mitokondria dan sitoplasama

2. Bahan baku CO2 dan H2O Glukosa

3. Molekul yang Karbohidrat (amilum) ATP


dihasilkan

4. Molekul samping O2 H2O dan CO2


yang dihasilkan

5. Reaksi utama Reaksi terang dan reaksi Respirasi aerob dan anaerob
gelap

6. Kebutuhan ATP Membutuhkan molekul Menghasilkan dan membutuhkan


ATP molekul ATP

7. Persamaan Terjadi pembentukan Terjadi penguraian glukosa :


C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 +
reaksinya glukosa :
6CO2 + 6H2O → 6H2O + 38 ATP
C6H1206 + 6O2

8. Kebutuhan oksigen Menghasilkan oksigen Tidak selalu membutuhkan


oksigen, contoh respirasi anaerob

9. Jalur yang di Fotosintesi I, II, siklus Glikolisis, siklus krebs, dan


tempuh calvin tranfortasi oksidatif

10. Kebutuhan cahaya Tergantung cahaya Tidak tergantung cahaya

11. Aseptor electron NAOH NADP dan FAD

12. Dilakukan oleh Hanya dilakukan oleh Respirasi dilakukan seluruh


tanaman dan makhluk hidup
cyanobacteria

9. Jelaskan hormon pada tumbuhan

- Hormon Auksin

Auksin merupakan hormon pada tumbuhan yang berfungsi sebagai zat perangsang
tumbuh. Fungsi utama hormon ini yaitu untuk merangsang perpanjangan dan
pembesaran sel. Auksin lebih banyak dihasilkan di bagian ujung tumbuhan. Auksin
lebih dikenal dengan IAA (Indole Acetic Acid) yang juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan batang ke atas dan akar ke bawah.

- Hormon Giberelin
Giberelin merupakan hormon pada tumbuhan yang dapat merangsang pembesaran
dan pembelahan sel. Hormon ini memicu pertumbuhan primer, mempengaruhi
perkecambahan, memecahkan masa dormansi biji. Giberelin dapat bergerak ke dua
arah, hal ini berbeda dengan auksin yang hanya dapat bergerak ke satu arah saja.

- Hormon Sitokinin atau Kinin

Hormon ini dapat mempercepat pembelahan sel, mambantu pertumbuhan tunas-tunas


dan akar. Sitokinin dapat membantu penghambatan proses penuaan (senescence).
Kinetin yang terdapat pada air kelapa muda dan ragi merupakan salah satu bentuk
sitokinin.

- Hormon Etilen

Hormon etilen dihasilkan tumbuhan pada respon cekaman, misalnya kebanjiran,


kekeringan, tekanan kimia, luka atau infeksi. Etilen berperan aktif dalam proses
pematangan buah. Selain itu etilen juga dapat digunakan untuk mengakhiri masa
dormansi, pembentukan bulu-bulu akar dan akar adventif, induksi sel kelamin betina
pada bunga serta berperan dalam memacu hormon lain untuk menimbulkan reaksi
tertentu.

- Hormon ABA ( asam absisat)

Selain zat perangsang pertumbuhan, diperlukan pula zat penghambat pertumbuhan.


Zat penghambat pertumbuhan ini berperan penting dalam proses dormansi atau
suspensi pertumbuhan yang aktif. Hal ini diperlukan untuk kelestarian biji dan tunas
yang mungkin dapat tumbuh terus atau berhenti tumbuh atau mati karena kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan. Zat penghambat pertumbuhan yang umum
dijumpai yaitu senyawa-senyawa aromatik (seperti fenol dan lakton), terpenoid
(seperti ABA), dan beberapa alkohol dan asam organik tertentu.

10. Jelaskan grafik sigmoid pertumbuhan dan perkembangan dan apa yang dimaksut dengan
annual dan perennial

- Tumbuhan annual
Yaitu kelompok tumbuhan yang memiliki masa hidup kurang dari 1 tahun ( tumbuhan
semusim seperti jagung dan padi)
- Tumbuhan perennial
Yaitu kelompok tumbuhan yang memiliki masa hidup lebih dari 2 tahun ( seperti
mawar, kamboja)

Anda mungkin juga menyukai