OLEH :
KELOMPOK I
ELYA INOVENTA S (4173351004)
JESSICA APRILYANI G (4173351010)
JOHAN SINURAT (4173351011)
LILI NURINDAH SYARI (4173351012)
SYARA FADILA ( 4173351023)
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunianya sehingga
penulis mampu menyelesaikan sebuah mini riset yang berjudul “uji aktivitas anti bakteri ekstrak daun
sirsak terhadap bakteri”. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Mikrobiologi yang
ditujukan kepada setiap mahasiswa/i.
Penulis telah mengupayakan agar tugas ini dapat terselesaikan dengan sempurna, namun
sebagai manusia biasa tentu saja masih sangat banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya baik demi perbaikan tugas dan
semoga dapat memberi manfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang
membacanya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Daun sirsak bersifat anti kanker, anti parasit, insektisida, anti cacing, anti bakteri dan anti virus.
Daun sirsak juga banyak mengandung zat aktif yang berkhasiat, diantaranya acetogenin, annocatalin,
annohexocin, annonacin, annomuricin dan sebagainya. Selain itu daun sirsak juga mampu mengobati
hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit jantung. Daun sirsak memiliki kadar 87,58% bahan kering,
8,93% abu , 16,9% protein, 28,3% serat kasar, 4,76% lemak kasar dan 2,09% kalsium. Terdapat pula
4,08% hemiselulosa, 34,71% selulosa, 14,64 lignin dan 0,25% silika pada tepung daun sirsak.
iii
1.4 Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya
kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teknik pemanfaatan daun
sirsak. Mengingat segala macam khasiat dari buah ini yang begitu tinggi, harapannya dapat menjadikan
makalah ini sebagai acuan dalam pembudidayaan dan pemanfaatan buah sirsak ke depannya.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan didalam penanaman, pemeliharaan, dan pemanfaatan buah sirsak
tersebut.
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Polycarpiceae
Suku : Annonaceae
Marga : Annona
Jenis : Annona muricata L.
1. Bagian tanaman yang digunakan Bagian tanaman sirsak yang berkhasiat sebagai obat adalah
daun, akar, buah, biji dan kulit buah.
2. Khasiat Simplisia daun sirsak (Annona muricata L.)
Berkhasiat sebagai antibakteri, astrigen, dan anti kejang. Hasil penelitian etanol ekstrak
daun sirsak mampu mengobati malaria. Selain itu, ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.) memiliki
aktivitas hipotensi secara in vivo setelah diujikan pada tikus dengan dosis masing-masing 1 mL/hewan
secara intra vena. Hasilnya ekstrak tersebut mampu menurunkan tekanan darah lebih dari 30 %.
3. Kandungan Kimia Dalam Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung polifenol, steroid, glikosida jantung, dan minyak atsiri
senyawa ini dapat berfungsi sebagai desinfektan-antiseptik. (Prachi et al., 2010; Dzulkarnain dan
Wahjoedi, 1996). Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia dari daun jenis
tumbuhan dari marga Annona (Annona muricata L) mempunyai golongan kandungan yang sama yaitu
alkaloid, flavonoid, senyawa polifenol, dan minyak atsiri.
v
Telah diteliti secara fitokimia bahwa akar sirsak (Annona muricata L., Annonaceae)
menunjukkan adanya golongan alkaloid, saponin, steroid, dan asetogenin. Hasil kromatografi cair
vakum ekstrak etanol dengan n-heksana-etil asetat diperoleh beberapa fraksi yang aktivitas hayatinya
tinggi dan fraksi yang aktif diidentifikasi suatu senyawa dari golongan triterpenoid dan asetogenin
(Bagus, 1994).
Perasan daun sirsak mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Ekstrak air dan metanol
daun sirsak memiliki aktivitas antibakteri.
4. Aktivitas Antibakteri
Aktivitas Antibakteri terdapat pada daun sirsak menjadi dasar dilakukannya penelitian untuk
mencari aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L. Etanol umumnya baik
untuk melarutkan senyawa aktif yang diduga berkhasiat sebagai antimikroba seperti alkaloid, flavanoid,
tanin, dan saponin. Penggunaan etanol dikarenakan etanol polaritasnya sangat tinggi. Penambahan air
dapat meningkatkan polaritas etanol sehingga lebih mudah berpenetrasi ke dalam membran sel untuk
menyari bahan ekstraseluler dari kandungan tanaman.
Konsentrasi senyawa antibakteri dapat mempengaruhi hasil pengujian aktivitas antibakteri, di mana
semakin besar kadar bahan aktif yang berfungsi sebagai antibakteri maka kemampuan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri uji juga semakin besar.
5. Anti bakteri
Anti bakteri Antimikroba adalah istilah umum untuk setiap produk atau bahan yang membunuh
atau menghambat pertumbuhan bakteri, virus, atau jamur, sedangkan, antibakteri hanya efektif terhadap
bakteri (Dickey, 2011).
mekanisme kerjanya antibakteri dibagi dalam 5 kelompok yaitu ;
a. Antibakteri yang mengganggu sintesis dinding sel bakteri.
b. Antibakteri yang menggangu struktur membran sel bakteri.
c. Antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri.
d. Antibakteri yang menghambat sintesis protein sel bakteri.
e. Antibakteri yang menghambat jalur metabolisme bakteri.
Alkaloid memiliki aktivitas antibakteri dengan cara merusak dinding sel melalui komponen
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri.
Flavonoid merupakan senyawa fenol, turunan fenol bekerja dengan cara denaturasi dan koagulasi protein
sel bakteri.9 Flavonoid menginduksi kebocoran membran, membuat membran lebih permeabel sehingga
terjadi lisis dan gangguan keseimbangan elektrokimia yang penting bagi kehidupan sel.
vi
Tanin memiliki aktivitas antibakteri dengan cara mempresipitasi protein, inaktivasi enzim, dan
destruksi atau inaktivasi materi genetik. Semakin tinggi konsentrasi tanin yang diberikan, maka semakin
baik aktivitas antibakterinya. Tanin dengan berat molekul rendah memiliki aktivitas lebih baik daripada
tanin dengan berat molekul yang lebih besar.Tanin diklasifikasikan ke dalam tanin kondensasi dan tanin
hidrolisis.
Saponin meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri sehingga dapat mengubah struktur dan
fungsi membran, menyebabkan denaturasi protein sehingga membran sel akan rusak dan lisis. Mekanisme
ini tergantung pada konsentrasi saponin yang diberikan dan jumlah gugus gula pada aglikon. Saponin
dengan konsentrasi tinggi mampu melisiskan membran sel, sementara konsentrasi rendah hanya mampu
berinteraksi dengan membran sel tetapi tidak sampai melisiskan sel. Terpenoid bersifat lipofilik memiliki
aktivitas antibakteri dengan cara merusak membran sel bakteri. Senyawa ini akan bereaksi dengan sisi .
aktif membran, melarutkan konstituen lipid dan meningkatkan permeabiliotasnya.
Ketahanan suatu bakteri terhadap senyawa antibakteri berkaitan erat dengan struktur dinding
selnya. Senyawa aktif yang berasal dari tanaman sering menunjukkan aktivitas yang lebih baik terhadap
bakteri Gram positif tetapi tidak terhadap bakteri Gram negatif.37 Bakteri Gram negatif memiliki barrier
permeabilitas efektif yang kemungkinan besar menyebabkan aktivitas antibakteri senyawa aktif dari
ekstrak etanol daun sirsak menjadi tidak efektif.
Permeabilitas membran luar dinding sel bakteri Gram negatif ditentukan oleh adanya protein
tertentu yang disebut porin. Porin memungkinkan difusi pasif komponen hidrofilik dengan berat molekul
rendah seperti gula, asam amino, dan beberapa jenis ion, namun impermeabel terhadap molekul berukuran
besar. Molekul antibakteri berukuran besar relatif lambat saat menembus membran luar yang
menyebabkan bakteri Gram negatif relatif lebih resisten terhadap senyawa antibakteri.
Faktor virulensi bakteri juga dapat mempengaruhi hasil pengujian aktivitas antibakteri. Faktor
virulensi bakteri menggambarkan kekuatan suatu strain dalam pertahanan terhadap pajanan zat
antibakteri. Pelarut etanol yang digunakan dalam proses ekstraksi merupakan pelarut umum yang bersifat
semipolar, dapat melarutkan senyawa polar maupun senyawa nonpolar.
BAB III
METODE PENELITIAN
vii
Waktu dan tempat penelitian :
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Jl. Bunga Lau no 50C Adam Malik
Sampel (Narasi) :
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristikyang dimiliki oleh populasi.
Sampel penelitian ini digunakan sebagai focus utama yang dijadikan objek penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah 1 kg daun sirsak.
Prosedur Kerja :
Pembuatan ekstrak :
viii
DAFRTAR PUSTAKA
Ersita,Kardewi. Uji Efektifitas Antibakteri Praksi Aktif Daun Sirsak (Annonamuricata Liun) Terhadap
Bakteri Eschericha Coli. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Volume. 2, April. 2016
ix
Padua, dkk. Aktivitas Fraksi Etanol Daun Sirsak (Annona Aricata Liun) Sebagai Penghambat
Asetilkolinesterase. Jurnal Para Pemikir, Volume.6, Nomor 2 Juni 2017
Friyuanita Lubis, dkk. Uji Efektifitas Antimikroba Ekstrak Daun Sirsak (Anona Muricata L) Terhadap
Bakteri Aeromonas Hydropholia, Edwarsiella tarda Dan Fungi Saprolegnia sp.
Utari, dkk. Kegunaan Daun Sirsak (Annona Muricata l.) Untuk Membunuh Sel Kanker dann Pengganti
Kemoterapi.
Astika, Ayu. 2013. Khasiat Selangit Manggis dan Sirsak Tumpas Beragam Penyakit. Araska. Yogyakarta.
Hastomi, I Sujayana. 2012. Gempar Habis Ragam Penyakit Dengan Sirsak. Cahaya Atma Pustaka.
Yogyakarta.
Holistic solution. 2012. Holistic Health Solution, Khasiat Fantastis Sirsak VS Srikaya.Grasindo. Jakarta
Zuhud, Ervizal. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Agromedia. Jakarta Selatan