Anda di halaman 1dari 8

1.

Tujuan Percobaan
 Tujuan dari modul “Bioetanol Gel” adalah untuk membuat bioetanol
gel yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan mengetahui berapa
banyak etanol yang dibutuhkan terhadap karakteristik bioetanol gel
yang dihasilkan.

2. Latar Belakang
Gel etanol yang dibakar akan menghasilkan api pembakaran. Api
merupakan penyebaran panas berkelanjutan yang dilakukan dengan
sendirinya pada zona pembakaran yang terlokalisasi pada kecepatan
sangat tinggi ( Turns, 2000). Warna api pembakaran menandakan
komponenkomponen yang terbakar pada bahan bakar. Proses pembakaran
yang akan menimbulkan api terjadi apabila terdapat tiga unsur yaitu
bahan, oksigen dan energi (Nedved, 1991). Pengujian warna api
pembakaran gel etanol ini dilakukan tanpa menggunakan perantara
sehingga mungkin api yang dihasilkan akan tidak stabil (Trisakti dkk.,
2015).
3. Dasar Teori
Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang
mempunyai kelebihan dibandingkan bahan bakar minyak. Bioetanol
mengandung emisi gas CO lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan
bakar minyak yaitu sekitar 19-25% (Syam dkk., 2009). Bioetanol dapat
diproduksi dari bahan yang banyak mengandung selulosa. Selulosa
terdapat pada limbah pertanian maupun perkebunan yang selama ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Bioetanol gel memiliki beberapa keuntungan
yaitu tidak berasap,tidak menimbulkan jelaga,tidak menghasilkan gas
berbahaya, bersifat nonkarsinogenik dan korosif (Hayuningtyas dkk., 2014).
Etanol merupakan salah satu bahan bakar yang ramah lingkungan,
dapat diperbaharui dan menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah.
Bahan pembentuk gel adalah adalah bahan pangan yang digunakan untuk
memberi bentuk gel dan menstabilkan berbagai makanan. Bioetanol gel untuk
membuatnya diperlukan bahan pengental yaitu karbopol. Karbopol memiliki
bentuk yang halus, bewarna putih, bersifat asam, hidroskopik, dan sedikit
bau, karbopol dapat larut dalam air, etanol dengan kadar 95% dan gliserin,
dapat terdispesi di dalam air untuk membentuk larutan koloidal bersifat asam
(Mulyono dkk., 2010). Asam stearat adalah bahan pengental yang dapat larut
dalam alkohol (Arita dkk., 2009). Penggunaan asam stearat pada
pembuatan bioetanol padat lebih dari 30% menghasilkan tesktur yang
padat (Arnata dkk., 2014).
Secara umum proses pembuatan bioetanol terdiri dari 3 tahap,
yaitu: tahap persiapan bahan baku (Pre-treatment), fermentasi dan
pemurnian.tahapan selanjutnya adalah proses fermentasi yang berlangsung
beberapa jam setelah semua bahan dimasukkan ke dalam fermentor.
Proses ini berjalan ditandai dengan keluarnya gelembung-gelembung udara
kecil. Gelembung-gelembung udara ini adalah gas CO2 yang dihasilkan
selama proses fermentasi.ahapan terakhir dalam pembuatan bioetanol ini
adalah proses pemurnian etanol, dimana proses yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri adalah proses distilasi (Trisakti dkk.,
2015).
4. Alat dan Bahan
Daftar Alat dan Bahan
Bahan Alat

Etanol Batang pengaduk

Aquades Beaker glass

Asam stearat Gelas ukur

Karbopol Pipet tetes

NaOH Ph meter

Kalsium Asetat Spatula

5. Prosedur Kerja
Prosedur percobaan pratikum Bioetanol Gel sebagai berikut:
 Menimbang bahan pengental karbopol 1-5%
 Melarutkan dengan air sebanyak 20% dari jumlah bioetanol
 Menambahkan etanol denga kadar 70-80% dengan rasio bahan
pengental dan etanol 1:7
 Menambahkan 5% NaOH sebagai penyeimbang pH sehingga tercapai
pH 5-6
 Melanjutkan pengadukan kurang lebih 1 jam hingga bioetanol
berbentuk jelly
 Menganalisa waktu bakar,nyala api dan rendemen produk
6. Hasil Percobaan dan Pembahasan

Jumlah
Lama
Karbo Tempera Bioetanol
Keterangan Waktu etanol Air
pol -tur yang
Menyala
dibakar

Satuan Gram Menit.Detik °C Gram ml Ml

Variabel 1
0,7875 3.37 36 5 78,75 18
(1%)

Variabel 2
1,575 2,49 40 5 78,75 18
(2%)

Tabel 4.1Hasil Percobaan dengan Pengental Karbopol

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛


Randemen Hasil Variabel 1 = 𝑥100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

20
𝑥100%
58,73
= 34,054 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Randemen Hasil Variabel 2 = 𝑥100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

15
𝑥100%
42,33
= 35,435 %
Kalium Lama Waktu Jumlah Bioetanol Temper
Keterangan Etanol Air
Asetat Menyala yang dibakar -atur

Satuan Gram Menit.Detik Gram oC Ml Ml

Variabel 1 2,3625 1.28 10 48 78,75 18


(3%) pH 5

Variabel 2 3,9375 1.23 10 47 78,75 18


(5%) pH 6

Tabel 4.2 Hasil Percobaan dengan Pengental Kalium Asetat

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛


Randemen Hasil Variabel 1= 𝑥100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

10
𝑥100%
60
= 16,667 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Variabel 2 = 𝑥100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

15
𝑥100%
62,24
= 24,10025
7. Pembahasan
Dalam percobaan Pembuatan bioetanol gel ini dilakukan dua kali
percobaan dengan dengan komposisi bahan pengental yang berbeda dan variabel
berbeda. Percobaan pertama menggunakan karbopol dan air sedangkan percobaan
kedua kalsium asetat .
Pada percobaan pembuatan bioetanol gel pertama, karbopol dengan
perbandingan variabel 1% dan 2% dengan massa sebanyak 0,7875 dan 1,575 gram
dicampur dengan aquades 18 ml ditambahkan etanol sebanyak 78,75, bahan yang
dimasukkan kemudian diaduk selama 1 jam hingga membentuk gel secara
sempurna.

Gambar 7.1 Proses Pengadukan Selama 1 Jam


Bioetanol di uji bakar dengan waktu bakar bioetanol gel pertama dengan
variabel 1% yaitu 3.37 menit dan menghasilkan temperatur 36oC dengan warna
nyala api warna merah sedangkan variabel kedua selama 2,49 menit dan
temperatur 40oC dengan warna nyala api biru .
Pada percobaan pembuatan bioetanol gel kedua, kalsium asetat dengan
perbandingan variabel 3% dan 5% dengan massa sebanyak 2,3625 dan 3,9375
gram dicampur dengan aquades 18 ml ditambahkan etanol sebanyak 78,75 mL,
selanjutnya ditambahkan NaOH dan pH menjadi 7 dan 11. Setelah bahan
dimasukkan dilakukan pengadukkan selama 1 jam dan diberi 9 tetes HCl untuk
setiap larutan agar dapat membentuk pH sebesar 6.

Gambar 7.1 Hasil pH yang didapat dari kedua variabel


kemudian bioetanol diuji nyala api . Dari variabel 3% waktu nyala 1
menit 3 detik dengan warna api biru. Dari variabel 5% waktu nyala 1 menit 2
detik dengan warna api biru.

Gambar 7.3 Uji Bakar Hasil dari Bioetanol Gel


Bedasarkan litelatur yang didapat warna api biru menandakan
terbakarnya komponen bietanol, sedangkan warna api yang kemerahan
menandakan adanya pembakaran yang tidak sempurna.
6. Kesimpulan
Bedasarkan hasil pratikum bioetanol gel, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada pratikum bioetanol gel yang telah dilakukan perbandingan 1% dan
2% dengan carbopol yang digunakan 0,7875 dan 1,575 gram dengan
aquades 18 ml ditambahkan etanol sebanyak 78,75 mL pH didapat sebesar
6. Dari variabel 1% waktu nyala 3 menit 37 detik dengan warna api merah.
Dari variabel 2% waktu nyala 2 menit 49 detik dengan warna api biru.
Rendemen dari hasil percobaan pertama 34,054 %.
2. Pada pratikum bioetanol gel yang telah dilakukan perbandingan 3% dan
5% dengan kalsium asetat yang digunakan sebanyak 2,3625 dan 3,9375
gram dengan aquades 18 ml ditambahkan etanol sebanyak 78,75 mL. Dari
variabel 3% yaitu 1.28 menit dan temperatur 48oC dengan warna nyala api
warna biru sedangkan variabel kedua selama 1.23 menit dan temperatur
47oC dengan warna nyala api biru . Randemen dari variabel 3% dan 5%
yaitu 16,66% dan 24,10025%

Anda mungkin juga menyukai