TINJAUAN PUSTAKA
A. Kolesterol
1. Kolesterol
dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat
baik melekat pada HDL, karena berfungsi sebagai alat penghisap yang
arteri. Timbunan ini disebut plague. Bila lapisan plague tebal dapat
12
13
memblokir aliran darah. Bila aliran darah diblokir, serangan jantung atau
bila terlalu banyak dalam tubuh. Faktor makanan, keturunan, usia, berat
darah kita ( Irianto & Kusno, 2007). Kolesterol dalam zat makanan yang
2012).
Kadar Kolesterol
Kategori Nilai
Normal <200 mg/dl
Batas tinggi 200-239 mg/dl
Tinggi ≥240 mg/dl
(Wilson, 2008)
dari makanan yang kita makan sehari-hari, dan kolesterol endogen yang
dibuat didalam sel tubuh terutama hati. Didalam tubuh, kolesterol bersama
separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesisi (sekitar 700 mg/hari)
menghasilkan sekitar 10% dari sintesis total pada manusia (Botham dan
kuning telur, daging merah, otak dan hati. Kolesterol tidak disintesisi oleh
(Mumpuni, 2011):
(Graha, 2010).
kolesterol yang bisa diserap sebuah sel ada batasnya. Oleh karena itu,
orang yang makan banyak lemak jenuh, kadar LDL dalam darahnya
dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan
16
baik didalam darah, dimana kolesterol ini dibawa dari hati ke jaringan
2010).
inti lipid terkecil. Unsur lipid yang paling dominan dalam HDL ialah
<5% trigliserida, 30% fosfolipid dan 50% protein. HDL ialah protein
lipid yang memiliki inti dominan ester kolesterol dan terdiri atas Apo
mereka yang memiliki HDL 40-60 mg/dL, tingkat ini masih memiliki
risiko yang lebih rendah daripada mereka yang memiliki HDL kurang
dari HDL pada risiko PJK yang telah diidentifikasi. Kadar HDL
yang dimiliki dalam darah karena HDL ini berperan di dalam tubuh
3. Bahaya Kolesterol
tidak semua plak menempel kuat. Sebagian plak bersifat rapuh dan mudah
lepas dari dinding pembuluh darah yang dapat terjadi kapan saja dan
berbagai dampak kronis dan akut dari kadar kolesterol (Garnadi, 2012).
darah yang tinggi dan kedua jenis stroke tersebut berkaitan erat dengan
hipertensi.
19
koroner mengeluhkan nyeri pada dada. Gejala ini sering disebut angina
pektoris.
penyakit arteri perifer. Keadaan ini paling sering terjadi pada pembuluh
2012).
sudah memasuki stadium yang cukup parah atau semakin tinggi kadar
a. Sakit kepala terutama sangat dirasakan pada bagian tengkuk dan kepala
f. Mudah mengantuk.
menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Namun rasa sakit kepala
dan timbul rasa pegal ini tidak selalu menjadi tanda atau gejala yang
yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang
dapat diubah adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), aktifitas fisik, dan diet.
21
Sedangkan, faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah jenis kelamin,
Usia merupakan salah satu faktor resiko alami. Faktor usia jelas
tubuh seseorang juga akan semakin menurun. Semakin lama usia organ
dalam hal ini kolesterol yang menyertai aktivitas organ tubuh tersebut
jika tidak menjaga pola hidup dan kebiasaa makan (Adhani, 2011).
2) Keturunan
kadar kolesterol darah secara lebih dini agar angka-angka kelainan yang
3) Merokok
segera berhenti merokok. Hal ini disebabkan kondisi tubuh lebih sehat
rokok 20 batang atau lebih dalam sehari beresiko dua kali lipat lebih
jantung dan paru-paru perokok tidak akan dapat bekerja secara efisien.
Menurut Nilawati dkk (2008) merokok juga tidak baik bagi sistem
Seperti yang telah kita ketahui oksigen yang kita hirup akan
melekat pada sel darah merah. Di dalam paru-paru, sel darah merah
melekat pada sel darah merah tepat pada tempat oksigen seharusnya
kekurangan oksigen.
penurunan kadar HDL sekitar 11% untuk laki-laki dan 14% untuk
perempuan.
kaya serat, vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan (Dewi, 2013).
mengonsumsi jenis bahan makanan yang berasal dari sayuran dan buah-
2008).
mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang lebih tinggi dalam darah
serta jumlah HDL yang rendah. Demikian juga dalam hal tekanan darah
tekanan darah yang tinggi. Kaum pria dengan perut buncit dan
mereka yang mempunyai bokong dan paha besar (Nilawati dkk, 2008).
6) Diabetes Mellitus
lemak. Dengan demikian kadar gula akan cepat menurun (Nilawati dkk,
2008).
atau mungkin terhenti sama sekali. Oleh karena itu, kadar gula dalam
dkk, 2008).
7) Stress
utama stress dan terdapat hubungan yang saling berkaitan antara stress
a. Hiperkolesterolemia bawaan
tinggi sejak lahir dan pada masa dewasa biasanya sangat tinggi (8-14
milimol/liter). Gangguan ini kerap kali diturunkan oleh salah satu orang
kolesterol dalam darah mereka dapat mencapai dua atau tiga kali lipat
di atas normal (Bull dan Morrell, 2007). Oleh karena itu, banyak
anggota dari suatu keluarga yang terkena penyakit jantung sejak usia
b. Hiperlipidemia
c. Aterosklerosis
dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh darah, yang juga terjadi
Bagi banyak orang, hal ini berarti menangani suatu hal yang belum
a. Mengatur Menu
kebiasaan yang buruk dan pola makan yang keliru, bimbingan dokter
gandum, nasi, coklat, barley dan havermut semua pilihan baik. Banyak
(Yovina, 2012).
2012).
Sumber yang paling banyak kolesterol adalah jerohan, kuning telur dan
produk susu penuh (whole milk). Pilih daging tak berlemak, pengganti
Memilih lemak yang lebih sehat, bukan lemak jenuh dan lemak-
crakers, snack cake siap beli terutama buruk untuk kadar kolesterol.
e. Berolahraga Teratur
oksigen dan nutrisi ke sel-sel jaringan juga turut membaik. Hal ini juga
f. Berhenti merokok
HDL. Masih ada lagi khasiat lainnya. Hanya 2 menit sesudah berhenti
jantung turun, dalam setahun resiko penyakit jantung turun sampai 50%
anda sama seperti orang yang tidak pernah merokok (Yovina, 2012).
34
2007).
1. Pola Konsumsi
2004).
macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh orang
a. Frekuensi makan
b. Jenis Makanan
(Okviani, 2011).
c. Porsi makan
2006).
(Supariasa, 2014).
36
sumber utama dari zat gizi tertentu dalam sehari, seminggu, atau
tertentu.
tersebut.
2) Semi-kuantitatif FFQ
asupan energi dan zat gizi spesifik. Kuesioner semi kuantitatif FFQ
ini harus memuat bahan makanan sumber zat gizi yang lebih utama
(Supariasa, 2014).
1 kali/hari = 1
3 kali/hari = 3
sayur dan olahannya hanya mencapai 40,2 gram per orang per hari
serta untuk buah dan hasil olahannya 40,05 gram per orang per
salah satu konsumsi sayur dan buah “kurang” maka masuk kategori
kurang.
record.
oleh responden.
bahan makanan.
(Supariasa, 2014).
41
3. Sayur
a. Definisi Sayur
kacang, daun katuk dan daun pepaya. Semakin hijau warna daun,
menganjurkan konsumsi sayur per orang per hari yaitu 250 gr sayur
buah 300-400 gr per orang per hari bagi anak balita dan anak usia
sekolah, dan 400-600 gr per orang per hari bagi remaja dan orang
b. Jenis Sayur
1) Sayuran Daun
2) Sayuran Bunga
lain-lain.
4) Sayuran Akar
5) Sayuran Buah
labu.
yaitu:
1) Hijau tua antara lain: bayam, kangkung, katuk, kelor, daun pepaya.
4. Buah
a. Definisi Buah
karena sifat fisik dan sifat fisiologisnya. Sifat fisik yang penting
menganjurkan konsumsi buah per orang per hari yaitu 150 gr buah
300-400 gr per orang per hari bagi anak balita dan anak usia
sekolah, dan 400-600 gr per orang per hari bagi remaja dan orang
b. Jenis Buah
Menurut Jiang dan Song (2010), jenis buah adalah sebagai berikut:
Buah tunggal adalah buah yang didapat dari satu bakal buah
sebagainya
dan sebagainya.
Buah jamak adalah buah yang didapat dari banyak bunga yang
sebagainya.
46
(2010) sayur dan buah mempunyai banyak manfaat. Ada dua alasan
kesehatan:
a. Sayur dan buah sangat kaya akan kandungan vitamin, mineral dan
itu, sayur dan buah merupakan sumber makanan yang baik dan
menyehatkan.
pencernaan dan mikroflora usus, yaitu serat larut air dan tidak larut
makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi
yang tahan terhadap proses hidrolisis oleh enzim dalam lambung dan
Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang
berupa selulosa dan zat lain yang merupakan polisakarida yang bukan
dan menurunkan kolesterol LDL, hal ini sangat penting karena dapat
(WNPG 2012).
Tabel 2.2 Kadar Serat Pangan dalam Sayuran dan Buah-buahan Per
100 gram.
Serat Serat
Jenis Sayuran Jenis Buah-buahan
(gram) (gram)
Wortel 3,3 Alpukat 1,4
Kangkung 3,1 Anggur 1,7
Brokoli 2,9 Apel 0,7
Labu 2,7 Belimbing 0,9
Jagung manis 2,8 Jambu biji 5,6
Kol kembang 2,2 Jeruk bali 0,4
Daun bayam 1,8 Mangga 0,4
Kentang rebus 1,7 Melon 0,3
Kubis rebus 1,1 Nenas 0,4
Daun pepaya 2,1 Pepaya 0,7
Daun singkong 1,2 Pisang 0,6
Jamur 1,2 Semangka 0,5
Terong 0,1 Sirsak 2,0
Buncis 3,2 Srikaya 0,7
Sawi 2,0 strawberry 6,5
(Nainggolan dan Adimunca, 2005).
50
berkurang maka akan membentuk asam empedu yang baru dari kolesterol
yang ada didalam darah sehingga kolesterol darah menurun. Semakin tinggi
konsumsi serat larut, semakin banyak asam empedu dan lemak dikeluarkan
persen (Anderson dkk, 2004). Sejalan dengan hal tersebut, Durstine dalam
Badriyah (2013) juga mengatakan serat larut (5-10 gram per hari) dapat
Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang
buahan yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang
(Kemenkes, 2014).
kadar LDL tanpa menurunkan kadar kolesterol HDL (Belitz HD and Grosch
W, 2009)
mg/dL), dan kolesterol LDL (-4.4 mg/dL) serta peningkatan kolesterol HDL
D. Kerangka Teori
Kadar Kolesterol
Faktor Risiko yang Dapat
Diubah
• Merokok
• Kurang konsumsi sayuran
dan buah-buahan
• Obesitas
• Kurang Aktivitas
• Diet
• Diabetes Mellitus
• Stres
Sumber: Modifikasi Teori Manurung (2003), Nilawati dkk (2008), NHLBI (2012),
Soeharto (2002),
Gambar 2.1 Kerangka Teori