Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
AS-Shaff yang bermakna barisan adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang patut
menjadi bahan renungan bagi para da’i. Surat ini merupakan Ma’alim fii at-Thoriiq (petunjuk
jalan) bagi aktivis dakwah. Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang
dibutuhkan para da’i dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada
puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga para kader wajib menghafalnya,
mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas dakwah
mereka.
Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga
surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan
keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah
persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan
shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan
perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang
disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.
Namun demikian kesatuan shaff merupakan proses panjang dari realisasi aktivis
dakwah terhadap nilai-nilai Islam. Kekuatan dan kekokohan shaff apalagi digambarkan Al-
Qur’an sebagai kal-bunyaan al-marsuus (seperti bangunan yang kokoh) sangat terkait dengan
nilai yang paling fundamental dari aktivis harakoh yaitu aqidah, ukhuwah dan fikrah Islam.
Tanpa ada kekuatan aqidah, ukhuwah dan pemahaman yang mendalam terhadap fikrah Islam,
maka mustahil kesatuan dan kekokohan shaff yang digambarkan Al-Qur’an dapat tercapai.
Maka marilah kita merenungi apakah shaff dakwah kita sudah kokoh ? Apakah shaff Partai
kita sudah bersatu dan kuat kal-bunyaan al-marsuus ?
Dan jika kita melihat realitas Partai Dakwah sekarang, maka sesungguhnya kita
sangat membutuhkan pemimpin, figur dan tokoh Dakwah yang dapat mengokohkan shaff dan
ukhuwah itu. Karena kesatuan shaff dan kekuatan ukhuwah adalah sesuatu yang paling
prinsip dan mendasar dalam dakwah ini. Kita sangat membutuhkan pemimpin teladan yang
dapat menjadi panutan para aktivis dakwah lainnya. Kita membutuhkan pemimpin yang
zuhud yang dapat membebaskan dirinya dari fitnah harta dan jabatan.
Perjalanan dakwah masih panjang dan ujian dakwah sudah menghadang ditengah kita.
Terkadang para da’i berhasil menghadapi ujian kesulitan dan penderitaan, tetapi tidak
berhasil menghadapi ujian kemudahan dan kelezatan dunia, baik harta, wanita maupun
jabatan. Dan demikianlah yang pernah diungkapkan oleh generasi terdahulu kita: Ubtuliina
bid-dhorraa fashabarnaa ubtuliinaa bis-sharraa falam nashbir (kami diuji dengan kesulitan,
maka kami bersabar, kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak sabar). Oleh karenanya,
hanya aktivis dakwah yang ikhlaslah yang dapat berhasil keluar dari ujian dan fitnah dalam
dakwah tersebut
Surat As-Shaff memberikan Ma’alim fii at-Thariiq bagi para da’i agar tidak
menyimpang dalam dakwahnya dan agar tetap teguh dalam shaff yang rapi dan kokoh
walaupun ujian, fitnah dan cobaan dalam dakwah datang menghadangnya.

1
BAB II
ISI
A. Tentang Surat Ash-Shaff
Surat Ash-Shaff terdiri ats 14 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
Dinamai dengan “Ash Shaff”, karena pada ayat 4 surat ini terdapat kata “Shaffan” yang
berarti “satu barisan”. Ayat ini menerangkan apa yang diridhai Allah sesudah menerangkan
apa yang dimurkai-Nya. Pada ayat 3 diterangkan bahwa Allah murka kepada orang yang
hanya pandai berkata saja tetapi tidak melakukan apa yang di ucapkannya. Dan pada ayat 4
diterangkan bahwa Allah menyukai orang yang mempraktekkan apa yang diucapkannya yaitu
orang-orang yang berperang pada jalan Allah dalam satu barisan.

B. Tafsiran Surat Ash-Shaff


1. Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan di bumi; dan Dialah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 61:1)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

َ ّ‫ت فّي َما ّ َّلِل‬


‫س َّب َح‬ ّ ‫س َم َاوا‬
َّ ‫ض فّي َو َما ال‬ ُ ‫( أال َحكّي ُم أال َع ّز‬1)
ّ ‫يز َوه َُو أاْل َ أر‬
Segala apa yang di langit dan bumi mengakui bahwa hanyalah Allah yang berhak disembah tidak ada
yang lain, Dialah yang menciptakan, menguasai, menjaga kelangsungan hidup, serta menentukan
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.

Dia mempunyai sifat-sifat yang sempurna, semua makhluk tunduk di bawah kehendak Nya dan Dia
menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud, tujuan yang Dia kehendaki dan sesuai pula dengan
kegunaannya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 1

َ ّ‫ت فّي َما ّ َّلِل‬


‫س َّب َح‬ ّ ‫س َم َاوا‬
َّ ‫ض فّي َو َما ال‬ ُ ‫( أال َحكّي ُم أال َع ّز‬1)
ّ ‫يز َوه َُو أاْل َ أر‬
(Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi) yakni
semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam yang terdapat pada lafal lillaah adalah huruf zaidah; dan
di sini dipakai lafal maa, karena lebih memprioritaskan yang mayoritas (dan Dialah Yang Maha
Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.

2. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat?(QS. 61:2)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫( ت َ أفعَلُونَ َل َما تَقُولُونَ ل َّم آ َمنُوا الَّذّينَ أَيُّ َها يَا‬2)

Setelah Allah SWT menerangkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya ia memperingatkan manusia akan


kekurangan-kekurangan yang ada padanya, yaitu mereka mengatakan suatu perkataan, tetapi mereka
tidak mengerjakannya. Seperti mereka mengatakan: "Kami ingin mengerjakan kebaikan-kebaikan
yang diperintahkan Allah", tetapi jika datang perintah Allah mereka tidak mengerjakannya.

Ada dua macam kelemahan manusia yang dikemukakan ayat ini, yaitu:

2
1. Perkataan mereka tidak sesuai dengan perbuatan mereka. Kelemahan ini kelihatannya mudah
diperbaiki, tetapi sukar melaksanakannya. Amatlah banyak manusia pandai berbicara, suka
menganjurkan suatu perbuatan baik dan memperingatkan agar orang lain menjauhi larangan-larangan
Allah, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Abdullah bin
Rahawah berkata: "Para mukmin di masa Rasulullah, sebelum jihad diwajibkan, berkata: Seandainya
kami mengetahui perbuatan-perbuatan yang disukai Allah tentu kami akan memperbuatnya. Maka
Rasulullah menyampaikan bahwa perbuatan yang paling disukai Allah, ialah beriman kepada-Nya,
berjihad menghapuskan kemaksiatan yang dapat merusak iman, mengakui kebenaran risalah yang
disampaikan Nabi-Nya: Setelah datang perintah jihad, sebagian orang-orang yang beriman merasa
berat melakukannya. Maka turunlah ayat ini sebagai celaan akan sikap mereka yang tidak baik itu.

2. Tidak menepati janji yang telah mereka buat. Suka menepati janji Yang telah ditetapkan
merupakan salah satu ciri dari ciri-ciri orang-orang yang beriman. Jika ciri itu tidak dipunyai oleh
seorang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berarti ia telah menjadi orang munafik.

Rasulullah SAW. bersabda:

‫ثالث المنافقين آية‬: ‫خان أئتمن وإذا أخلف وعد وإذا كذب حدث إذا‬

Artinya:

Tanda-tanda orang-orang munafik itu ada tiga macam. Yaitu apabila ia berjanji ia menyalahi janjinya,
apabila ia berkata ia berdusta dan apabila ia dipercaya ia khianati. (H.R Bukhari dan Muslim)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 2

‫( ت َ أفعَلُونَ َل َما تَقُولُونَ ل َّم آ َمنُوا الَّذّينَ أَيُّ َها يَا‬2)

(Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan) sewaktu kalian meminta berjihad (apa
yang tidak kalian perbuat) karena ternyata kalian mengalami kekalahan atau mundur dalam perang
Uhud.

3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu
kerjakan.(QS. 61:3)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

َّ ‫( ت َ أف َعلُونَ َل َما تَقُولُوا أ َ أن‬3)


‫ّللاّ ّع أندَ َم أقتًا َكب َُر‬

Allah SWT memperingatkan amatlah besar dosanya mengatakan atau menyanggupi sesuatu, tetapi ia
sendiri tidak melaksanakannya, baik dalam pandangan Allah maupun dalam pandangan masyarakat.

Menepati janji merupakan perwujudan iman yang kuat budi pekerti yang agung, sikap yang
berprikemanusiaan pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat.
Sebaliknya perbuatan menyalahi janji merupakan perwujudan iman yang lemah, perangai yang jelek
dan sikap yang tidak berprikemanusiaan, akan timbul saling mencurigai dan dendam kesumat di
dalam masyarakat. Karena itulah agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan
menyalahi janji itu.

Agar sifat tercela itu tidak dipunyai oleh orang-orang beriman alangkah baiknya, menepati janji dan
berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama diberikan kepada anak-anak di samping
beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan melatih diri mengerjakan bentuk-bentuk ibadat yang
diwajibkan.

3
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 3

َّ ‫( ت َ أف َعلُونَ َل َما تَقُولُوا أ َ أن‬3)


‫ّللاّ ّع أندَ َم أقتًا َكب َُر‬

(Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan berfungsi menjadi tamyiz (di sisi Allah
bahwa kalian mengatakan) lafal an taquuluu menjadi fa'il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian
kerjakan).

4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan


yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(QS. 61:4)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

َّ ُّ‫س ّبي ّل ّه فّي يُقَا ّتلُونَ الَّذّينَ يُحّ ب‬


‫ّللاَ ّإ َّن‬ َ ‫صوص بُ أن َيان َكأَنَّ ُه أم‬
َ ‫صفًّا‬ ُ ‫( َم أر‬4)
Dalam ayat ini Allah SWT memuji orang-orang yang berperang di jalan Allah dengan barisan yang
teratur dan dengan persatuan yang kokoh. Dia menyatakan: "Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya Allah menyukai kaum muslimin yang berperang di jalan Allah dengan barisan yang
teratur dengan kesatuan dan persatuan yang kuat, tidak ada dicelah-celah perpecahan, walaupun
perpecahan yang kecil sekalipun, seperti tembok yang kokoh yang tersusun rapat dari batu-batu beton.

Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum muslimin agar mereka menjaga persatuan yang kuat dan
kesatuan yang kokoh, memberi semangat yang tinggi, suka berjuang dan berkorban di dalam kalangan
kaum muslimin.

Membentuk dan menjaga persatuan serta kesatuan di kalangan kaum muslimin berarti menyingkirkan
segala sesuatu yang mungkin menimbulkan perpecahan. seperti perbedaan pendapat tentang sesuatu
yang sepele dan tidak penting, sifat mementingkan diri sendiri, sifat membangga-banggakan suku dan
keturunan, sifat mementingkan golongan, sifat yang tidak berprikemanusiaan dan sebagainya.
Cukuplah kaum muslimin merasakan penderitaan yang berat pada masa yang lalu, karena pendapat
yang menyatakan bahwa orang-orang keturunan Arab itu lebih mulia dari orang-orang yang bukan
keturunan Arab, mengakibatkan terjadinya pertentangan dan peperangan di kalangan kaum muslimin
yang berbeda keturunan, yang pada hakikatnya bersumber dari semboyan itu.

Padahal Rasulullah bersabda:

‫بالتقوى إل أعجمي على لعربي فضل ل‬

Artinya:

Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas seorang Ajam (bukan Arab) kecuali dengan takwa. (Lihat
Al Mu'jamul Mufahras Li Alfazil Hadisin Nabawi, halaman 162, jilid V)

Karena itulah dalam membina persatuan dan kesatuan, Allah memperingatkan dan memerintahkan
kaum-muslimin menjaga dan mengatur saf dalam salat dengan rapi, bahu membahu, tidak ada satu
pun tempat yang terluang, karena tempat yang terluang itu akan diisi oleh setan, sedangkan setan
adalah musuh manusia Tidaklah baik seseorang salat sendirian di belakang saf, kecuali dengan
menarik ke belakang seorang yang berada dalam saf yang di depannya. Mengatur barisan dalam salat
merupakan latihan mengatur barisan dalam berjihad di jalan Allah.

5. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya:` Hai kaumku, mengapa kamu
menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu? `Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati
mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.(QS. 61:5)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

4
َ ‫سو ُل أَنّي ت َ أعلَ ُمونَ َوقَ أد تُؤأ ذُونَنّي ل َّم قَ أو ّم يَا ّلقَ أو ّم ّه ُمو‬
‫سى قَا َل َو ّإ أذ‬ َّ ‫غوا فَلَ َّما إّلَ أي ُك أم‬
ُ ‫ّللاّ َر‬ َ ‫ّللاُ أَزَ ا‬
ُ ‫غ زَ ا‬ َ ُ‫أالفَا ّسقّينَ أالقَ أو َم يَ أهدّي َل ه‬
َّ ‫ََوالل قُلُوبَ ُه أم‬
(5)

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan kepada kaum
muslimin tentang Nabi Musa A.S. di waktu ia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, kenapa kamu
sekalian menentang dan menyakitiku', sehingga kamu tidak mau berperang di jalan Allah, padahal
kamu mempercayaiku sebagai seorang Rasul yang diutus Allah kepadamu".

Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa Musa A.S. memerintahkan kaumnya memasuki kota
Baitulmakdis, tetapi kaumnya mengingkarinya. Allah SWT berfirman:

‫لن وإنا جبارين قوما فيها إن موسى يا قالوا خاسرين فتنقلبوا أدباركم على ترتدوا ول لكم هللا كتب التي المقدسة اْلرض ادخلوا قوم يا‬
‫داخلون فإنا منها يخرجوا فإن منها يخرجوا حتى ندخلها‬

Artinya:

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah
kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa,
sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya, jika
mereka keluar daripadanya pasti kami akan memasukinya". (Q.S Al Ma'idah: 21-22)

Ayat ini merupakan penawar hati Nabi Muhammad SAW. dan kaum muslimin agar selalu bersabar
menghadapi sikap orang-orang munafik, yang mengaku dirinya muslim, tetapi di belakang Rasulullah
SAW. mereka mengingkarinya. Sehubungan dengan itu Rasulullah pernah bersabda "Mudah-
mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Musa yang disakiti kaumnya lebih berat dari yang
terjadi pada diriku ini, tetapi ia tetap sabar".

Allah SWT melarang kaum muslimin menyakiti hati Rasulullah SAW., seperti yang telah dialami
oleh Nabi Musa A.S. Dia berfirman:

‫وجيها اله عند وكان قالوا مما هللا فبرأه موسى أذوا كالذين تكونوا ل آمنوا الذين أيها يا‬

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa,
maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang
yang mempunyai kedudukan yang terhormat di sisi Allah. (Q.S Al Ahzab: 69)

Setelah orang-orang yang mendurhakai Rasul itu berpaling dan mengingkari kebenaran, sedangkan
mereka mengetahui kebenaran itu, Allah pun memalingkan hati mereka dari petunjuk-Nya, sehingga
mereka tidak mungkin lagi mendapat petunjuk.

Allah SWT berfirman:

‫يعمهون طغيانهم في ونذرهم مرة أول به يؤمنوا لم كما وأبصارهم أفئدتهم ونقلب‬

Artinya:

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah
beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam
kesesatan yang sangat. (Q.S Al An'am: 110)

Yang dimaksud dengan Allah memalingkan hati orang-orang kafir dalam ayat ini, ialah membiarkan
dalam keadaan kesesatan. Semakin banyak kesesatan dan kemaksiatan yang telah diperbuatnya,
semakin jauh pula mereka dari petunjuk Allah, sehingga bagi mereka sulit kembali ke jalan yang
benar.

5
Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan pernyataan-Nya di atas bahwa orang yang telah jauh dari
jalan yang benar itu, tidak mungkin lagi memperoleh taufik dan hidayah dari pada-N. Mereka adalah
orang-orang yang fasik, sedangkan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang
fasik.

6. Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:` Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku,
yang namanya Ahmad (Muhammad) `. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:` Ini adalah sihir yang nyata `.(QS. 61:6)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫سى قَا َل َو ّإ أذ‬ َ ‫سو ُل ّإنّي ّإس َأرائّي َل بَنّي يَا َم أريَ َم ا أبنُ عّي‬ َّ ‫ص ّدقًا ّإلَ أي ُك أم‬
ُ ‫ّللاّ َر‬ َّ َ‫ا أس ُمهُ بَ أعدّي أَمّ ن يَأأتّي ّب َرسُول َو ُمبَش ًّرا الت َّ أو َراةّ مّ نَ يَد‬
َ ‫ي بَيأنَ ّل َما ُم‬
ّ ‫( ُم ّبين سّحأ ر َهذَا قَالُوا ّب أال َب ّينَا‬6)
ُ‫ت َجا َء ُه أم فَلَ َّما أَحأ َمد‬

Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan kepada kaum muslimin, kisah
keingkaran kaum Isa, ketika Isa A.S. berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah yang diutus kepada kamu sekalian, aku membenarkan kitab Taurat yang dibawa
Nabi Musa A.S. demikian pula kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada para nabi, baik yang
datang sebelumku, maupun yang datang sesudahku. Dan aku menyeru kamu agar beriman pula
kepada Rasul yang datang kemudian yang bernama Ahmad".

Dalam ayat yang lain ditegaskan pula bahwa isyarat kedatangan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul
Allah terakhir terdapat pula dalam Taurat dan Injil. Allah SWT berfirman:

‫واإلنجيل التوراة في عندهم مكتوبا يجدونه الذي اْلمي النبي الرسول يتبعون الذين‬

Artinya:

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (Q.S Al A'raf: 157)

Dalam kitab Taurat banyak disebutkan isyarat-isyarat kedatangan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan
Rasul terakhir, seperti Kitab Kejadian 21:13

"Maka anak sahayamu itupun akan terjadikan suatu bangsa, karena itu ia dari benihmu".

Maksudnya ialah keturunan Siti Hajar, ibu dari Ismail yang kemudian menjadi orang-orang Arab yang
mendiami semenanjung Arabia. Waktu Nabi Ibrahim pergi ke Mesir bersama istrinya Sarah, beliau
dianugerahi oleh raja Mesir seorang hamba sahaya perempuan yang kemudian dijadikan sebagai istri,
yang bernama Hajar. Sewaktu Hajar telah melahirkan putranya Ismail, ia di antarkan Ibrahim A.S. ke
Mekah atas perintah Allah. Di Mekahlah Ismail A.S. menjadi besar dan berketurunan. Di antara
keturunannya itu bernama Muhammad yan kemudian menjadi Nabi dan Rasul terakhir.

Kitab Kejadian 21:18 memerintahkan agar Bani Israel mengikuti dan menyokong Nabi Muhammad,
yang akan datang kemudian.

"Bangunlah engkau, angkatlah budak itu, sokonglah dia, karena Aku hendak menjadikan dia suatu
bangsa yang besar"

Demikian pula dengan Kitab Kejadian 17:20 menyebutkan:

"Maka akan hal Ismail itu pun telah Kululuskan permintaanmu, bahwa sesungguhnya Aku telah
memberkahi akan dia dan memberikan dia dan memperbanyak dia amat sangat dua belas orang raja-
raja akan berpencar dari padanya dan Aku akan menjadikan dia suatu bangsa yang besar"

kitab Habakuk 3:3 menyebutkan:

6
"Bahwa Allah datang dari teman dan Yang Mahasuci dari pegunungan Paran -Selah. Maka
kemuliaan-Nya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya"

Di sini diterangkan tentang teman dan orang-orang suci dari pegunungan Paran (Arab = Peron/
Panam), dan yang dimaksud di sini adalah Nabi Muhammad SAW. itu.

Demikian pula Nabi Musa A.S. dalam Kitab Ulangan 18:17-22 telah menyatakan kedatangan Nabi
Muhammad SAW. itu.

"Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadaku (Musa): "Benarlah kata mereka itu (Bani Israel)".
Bahwa Aku (Allah) akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi dari antara segala saudaranya
(yaitu Nabi dan Bani Israel) yang seperti engkau (Nabi Musa) dan Aku akan memberi segala firman-
Ku dalam mulutnya dan dia pun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia.

Bahwa sesungguhnya barang siapa yang tiada mau dengan segala firman Ku yang akan dikatakan
olehnya dengan nama-Ku, niscaya Aku menuntutnya kelak pada orang itu. Tetapi adanya Nabi yang
melakukan dirinya dengan sombong dan mengatakan firman dengan nama-Ku, yang tiada Ku-suruh
katakan, atau yang berkata dengan nama dewa-dewa, niscaya orang Nabi itu akan mati dibunuh
hukumnya. Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian, "Dengan apakah boleh kami
ketahui akan perkataan itu bukannya firman Tuhan adanya?". Bahwa jikalau Nabi itu berkata demi
nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya tidak jadi atau tidak datang, yaitu perkataan yang bukan
firman Tuhan adanya maka Nabi itu pun berkata dengan sembarangan, janganlah kamu takut akan
dia".

Dalam ayat-ayat Taurat di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil untuk menyatakan tentang
nubuwat Nabi Muhammad SAW.

"Seorang Nabi di antara segala saudaranya".

Hal ini menunjukkan bahwa yang akan menjadi Nabi itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israel,
tetapi bukan dari Bani Israel sendiri, karena Bani Israel itu keturunan Yakub dan Yakub anak dari
Ishak A.S. Dan Ishak A.S. adalah saudara dari Ismail A.S. Saudara-saudara Bani Israel itu ialah Bani
Ismail Dan Nabi Muhammad SAW. sudah jelas adalah keturunan Bani Ismail.

Kemudian kalimat "Yang seperti engkau" memberi pengertian bahwa Nabi yang akan datang itu
haruslah seperti Nabi Musa A.S., maksudnya Nabi yang membawa agama bani seperti yang dibawa
Nabi Musa A.S. Dan seperti dituliskan bahwa Nabi Muhammad itulah satu-satunya Nabi yang
membawa syariat bani (agama Islam) yang berlaku juga bagi Bani Israel.

Kemudian dikatakan bahwa Nabi itu "tidak sombong", tidak akan mati dibunuh". Muhammad SAW.
seperti dimaklumi bukanlah orang yang sombong, baik sebelum menjadi Nabi apa lagi setelah
menjadi Nabi. Sebelum menjadi Nabi ternyata beliau telah disenangi oleh umum, dan dipercaya oleh
orang-orang Quraisy, terbukti dengan panggilan beliau "Al Amin" (kepercayaan). Kalau beliau
sombong tentulah beliau tidak diberi gelar yang sangat terpuji itu.

Umat Nasrani menyesuaikan kenabian itu kepada Isa A.S. di samping mereka mengakui pula bahwa
Isa A.S. sungguh mati terbunuh (karena disalib). Hal ini jelas bertentangan dengan ayat kenabian itu
sendiri. Sebab Nabi itu haruslah tidak mati dibunuh (disalib dan sebagainya).

Banyak lagi isyarat-isyarat yang terdapat di dalam Taurat yang menerangkan kenabian Muhammad
SAW. seperti yang diberikan Nabi Yesaya 42:1-4; Nabi Yermin 31:31-32, Nabi Daniel 2:38-45 dan
banyak lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.

Demikian pula dalam kitab Injil yang banyak disebut dalam kitab Yahya.

7
Kemudian diterangkan bahwa Nabi dan Rasul yang bernama Ahmad itu lahir. dengan membawa dalil-
dalil yang kuat serta mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah, dan mereka pun mengingkarinya dan
mengatakan Muhammad adalah seorang ahli sihir.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 6

‫سى قَا َل َو ّإ أذ‬ َ ‫سو ُل إّنّي إّس َأرائّي َل َبنّي يَا َم أريَ َم ا أبنُ عّي‬ َّ ‫صدّق إّلَ أي ُك أم‬
ُ ‫ّللاّ َر‬ ُ ‫بَ أعدّي مّ أن أأتّي ََي بّ َر‬
َّ َ‫سول َو ُمبَش ًّرا الت َّ أو َراةّ مّ نَ يَد‬
َ ‫ي بَيأنَ ّل َما ا ًَ ُم‬
َ َ ‫أ‬ ُ
ّ ‫( ُمبّين سّحأ ر َهذَا قَالوا بّالبَيّنَا‬6)
ُ‫ت َجا َء ُه أم فَل َّما أحأ َمدُ ا أس ُمه‬

(Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan
hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan
sebelumku (yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan
datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka) yakni Ahmad alias Muhammad kepada orang-orang kafir (dengan membawa bukti-bukti
yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda (mereka berkata, "Ini) maksudnya, apa yang
didatangkannya itu (adalah sihir) menurut suatu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun artinya orang yang
datang ini adalah penyihir (yang nyata") yang jelas.

7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah
sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim.(QS. 61:7)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul


‫علَى ا أفت ََرى مّ َّم ّن أ َ أ‬
‫ظلَ ُم َو َم أن‬ َ ‫عى َوه َُو أال َكذ‬
َّ ‫ّب‬
َ ّ‫ّللا‬ ّ ‫ّللا أ‬
َ ‫اإلس َأال ّم ّإلَى يُ أد‬ َ ‫الظالّمّ ينَ أالقَ أو َم يَ أهدّي َل‬
َّ ‫َُو‬ َّ (7)

(Dan siapakah) artinya tiada seseorang pun (yang lebih zalim) maksudnya lebih besar kezalimannya
(daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah) yakni dengan cara menisbatkan adanya
sekutu bagi-Nya, menyebutkan-Nya bahwa Dia mempunyai anak dan mengatakan ayat-ayat-Nya
sebagai sihir (sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim) kepada orang-orang yang kafir.

8. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.(QS.
61:8)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul


‫ور ّلي أ‬
َ‫ُط ّفئُوا ي ُّريدُون‬ َّ ‫ّللاُ بّأ َ أف َوا ّه ّه أم‬
َ ُ‫ّللاّ ن‬ ّ ُ‫( أال َكاف ُّرونَ ك َّرهَ َولَ أو ن‬8)
َّ ‫ور ّه ُمتّ ُّم َو‬

Pada ayat ini diterangkan alasan-alasan mereka yang demikian itu. Mereka bermaksud dengan
perbuatan dosa dan ucapan mengada-ada itu untuk memadamkan sinar agama Islam yang menerangi
manusia yang sedang berada dalam kegelapan. Perbuatan mereka itu tak ubahnya seperti orang yang
ingin memadamkan cahaya matahari yang menyilaukan pemandangan dengan hembusan mulutnya
yang tidak berarti itu. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah SWT akan tetap memancarkan sinar
agama-Nya ke seluruh penjuru dunia dengan menolong Nabi Muhammad dan orang-orang yang
beriman walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa pernah wahyu tidak turun kepada Nabi Muhammad SAW.
selama empat puluh hari. Maka berkatalah seorang pembesar Yahudi yaitu Kaab bin Asyraf "Hai
sekalian orang-orang Yahudi, bergembiralah kamu semuanya, Allah telah memadamkan cahaya
Muhammad dengan tidak lagi menurunkan wahyu kepadanya dan Dia tidak akan menyempurnakan
cahaya itu". Mendengar ucapan Kaab itu Rasulullah merasa sedih berhiba hati. Berkenaan dengan itu
turunlah ayat ini.

8
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 8
‫ور ّلي أ‬
َ‫ُط ّفئُوا ي ُّريدُون‬ َّ ‫ّللاُ بّأ َ أف َوا ّه ّه أم‬
َ ُ‫ّللاّ ن‬ ّ ُ‫( أالكَاف ُّرونَ ك َّرهَ َولَ أو ن‬8)
َّ ‫ور ّه ُمتّ ُّم َو‬

(Mereka hendak memadamkan) lafal liyuthfi'uu dinashabkan oleh an yang keberadaannya


diperkirakan, sedangkan huruf lam-nya adalah zaidah (cahaya Allah) yakni syariat dan bukti-bukti-
Nya (dengan mulut mereka) melalui ucapan-ucapan mereka bahwa Alquran itu adalah sihir, syair dan
ramalan atau tenungan (dan Allah tetap menyempurnakan) artinya memenangkan atau menampakkan
(cahaya-Nya) menurut suatu qiraat dibaca mutimmu nuurihi dengan dimudhafkan (meskipun orang-
orang kafir benci) akan hal tersebut.

9. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.(QS.
61:9)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫س َل الَّذّي ه َُو‬ ُ ‫ّين ّب أال ُهدَى َر‬


َ ‫سولَهُ أ َ أر‬ ّ ‫ق َود‬ ‫علَى ّلي أ‬
ّ ‫ُظ ّه َرهُ أال َح‬ َ ‫( أال ُم أش ّر ُكونَ ك َّر َه أو‬9)
ّ ‫ََول ُك ّل ّه الد‬
َ ‫ّين‬
(Dialah Yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia
memenangkannya) maksudnya menjadikannya berada di (atas segala agama-agama) yakni di atas
semua agama yang bertentangan dengannya (meskipun orang-orang musyrik benci) akan hal tersebut.

10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?,(QS. 61:10)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫علَى أَدُلُّ ُك أم ه أَل آ َمنُوا الَّذّينَ أَيُّ َها يَا‬ َ ‫( أَلّيم‬10)


َ ‫عذَاب مّ أن ت ُ أن ّجي ُك أم تّ َج‬
َ ‫ارة‬
(Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kalian) dapat dibaca tunjiikum dan tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan
dengan memakainya (dari azab yang pedih) yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab,
mengiyakan. Lalu Allah melanjutkan firman-Nya:

11. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,(QS. 61:11)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫علَى أَدُلُّ ُك أم ه أَل آ َمنُوا الَّذّينَ أَيُّ َها َيا‬ َ ‫ارة‬ َ ‫( أَلّيم‬10) َ‫الِلّ ت ُؤأ مّ نُون‬
َ ‫عذَاب مّ أن ت ُ أن ّجي ُك أم ّت َج‬ ُ ‫سبّي ّل فّي َوت ُ َجا ّهدُونَ َو َر‬
َّ ّ‫سو ّل ّه ب‬ َّ ‫َوأ َ أنفُ ّس ُك أم ا ّل ُك أم ََبّأ َ أمو‬
َ ّ‫ّللا‬
‫( ت َ أعلَ ُمونَ ُك أنت ُ أم ّإ أن لَ ُك أم َخيأر ذَ ّل ُك أم‬11)

Dalam ayat ini Allah mendorong kaum muslimin agar melakukan amal saleh dengan mengatakan.
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allan dan Rasul yang diutus-Nya, apakah kamu sekalian
mau Aku tunjukkan suatu pandangan yang bermanfaat dan pasti mendatangkan keuntungan yang
berlipat ganda dan keberuntungan yang kekal atau melepaskan kamu dari api neraka.

Ungkapan ayat di atas memberikan pengertian kepada kaum muslimin agar mereka suka
memperhatikan dan melaksanakan perdagangan yang dimaksud Allah itu, jika mereka benar-benar
menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti.

Kemudian disebutkan bentuk-bentuk perdagangan yang memberikan keuntungan yang besar itu,
yaitu:

1. Memperkuat iman di dada benar-benar percaya kepada yang wajib diimani, yaitu iman kepada
Allah, kepada para malaikat, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada adanya Hari
Kiamat serta kepada kada dan kadar Allah.

9
2. Mengerjakan amal saleh semata-mata karena Allah bukan karena riya. Mengerjakan amal saleh
adalah perwujudan iman seseorang, karena ingin melakukan segala sesuatu yang dituntut imannya itu.

3. Berjihad di jalan Allah. Berjihad ialah segala macam upaya dan usaha yang dilakukan untuk
menegakkan agama Allah. Ada dua macam jihad yang disebut dalam ayat ini yaitu berjihad dengan
jiwa raga dan berjihad dengan harta. Berjihad dengan jiwa dan raga ialah berperang melawan musuh-
musuh agama yang menginginkan kehancuran Islam dan kaum muslimin. Berjihad dengan harta yaitu
membelanjakan harta benda untuk menegakkan kalimat Allah, seperti untuk biaya berperang,
mendirikan mesjid, rumah sekolah, rumah sakit dan kepentingan umum yang lain.

Di samping itu ada bentuk-bentuk jihad yang lain, yaitu berjihad menentang hawa nafsu,
mengendalikan diri, berusaha membentuk budi pekerti yang baik pada diri sendiri, menghilangkan
rasa iri dan sebagainya. Jihad-jihad yang terakhir inilah yang paling berat.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa iman dan jihad itu adalah perbuatan yang paling baik akibatnya,
baik untuk diri sendiri, anak-anak, keluarga, harta benda dan masyarakat, jika manusia itu memahami
dengan sebenar-benarnya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 11

َ‫الِلّ تُؤأ مّ نُون‬ ُ ‫سبّي ّل فّي َوت ُ َجا ّهدُونَ َو َر‬


َّ ّ‫سو ّل ّه ب‬ َّ ‫( ت َ أعلَ ُمونَ ُك أنت ُ أم إّ أن لَ ُك أم َخيأر ذَ ّل ُك أم َوأ َ أنفُ ّس ُك أم بّأ َ أم َوا ّل ُك أم‬11)
َ ّ‫ّللا‬
( Yaitu kalian beriman) artinya kalian tetap beriman (kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui)
bahwasanya hal ini lebih baik bagi kalian, maka kerjakanlah.

12. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang
baik di dalam syurga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.(QS. 61:12)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫ار تَحأ تّ َها مّ أن تَج ّأري َجنَّات َويُ أدخّ أل ُك أم ذُنُوبَ ُك أم لَ ُك أم يَ أغف أّر‬
ُ ‫ساكّنَ أاْل َ أن َه‬
َ ‫ط ّيبَةً َو َم‬
َ ‫ت فّي‬ َ َ‫( أال َعظّ ي ُم أالف أَو ُز ذَلّك‬12)
ّ ‫عدأن َجنَّا‬

Jika manusia beriman, mengakui kebenaran Rasulullah SAW. dan berjihad di jalan Allah, Allah SWT
akan mengampuni dosa-dosanya, seakan-akan dosa itu tidak pernah diperbuatnya atau
menjauhkannya dari perbuatan dosa itu, menyediakan tempat bagi mereka di dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tempat di dalam surga adalah tempat yang paling indah, paling
menyenangkan hati orang yang berada di dalamnya.

Diriwayatkan oleh At Tirmizi dan Al Hakim dan dinyatakan sahih dari Abdullah bin Salam bahwa
ketika para sahabat Rasulullah duduk-duduk santai sambil berbincang-bincang, di antara mereka ada
yang berkata: "Sekiranya kami mengetahui amal yang lebih dicintai Allah pasti kami akan
mengerjakannya". Maka turunlah ayat ini yang menerangkan amal yang paling baik itu.

Pada riwayat lbnu Abu Hatim dari Said bin Jubair dikemukakan bahwa ketika turun ayat 10 surah ini
(Ya ayyuhal lazina......) kaum muslimin berkata: "Sekiranya kami mengetahui yang dimaksud tijarah
(perdagangan) itu pasti kami akan ikut serta memberikan harta benda dan keluarga kami". Maka Allah
menurunkannya ayat ke 11 di atas.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 12

‫َجأري َجنَّات َويُ أدخّ أل ُك أم ذُنُوبَ ُك أم لَ ُك أم يَ أغف أّر‬ ُ ‫ساكّنَ أاْل َ أن َه‬
ّ ‫ار تَحأ تّ َها مّ أن ت‬ َ ‫ت فّي ّيبَةً ََط َو َم‬ َ َ‫( أال َعظّ ي ُم أالف أَو ُز ذَلّك‬12)
ّ ‫عدأن َجنَّا‬

(Niscaya Allah akan mengampuni) menjadi jawab dari syarat yang diperkirakan keberadaannya;
lengkapnya, jika kalian mengerjakannya, niscaya Dia akan mengampuni (dosa-dosa kalian dan
memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan memasukkan

10
kalian ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn) sebagai tempat menetap. (Itulah
keberuntungan yang besar).

13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan
kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang beriman.(QS. 61:13)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫صر تُحّ بُّونَ َها َوأ ُ أخ َرى‬ َّ ‫( أال ُمؤأ مّ نّينَ َو َبش ّّر قَ ّريب َوفَتأح‬13)
‫ّللاّ مّ نَ نَ أ‬

Dalam ayat ini diterangkan kemenangan yang lain yang akan segera diperoleh oleh Rasulullah SAW.
dan kaum muslimin di dunia ini, yaitu mereka akan dapat mengalahkan musuh-musuh mereka,
menaklukkan beberapa negeri dalam waktu yang dekat, memberikan kedudukan yang baik bagi kaum
muslimin beserta kekuatan iman dan fisik, sehingga berkuasa di timur dan barat, dan agama Islam
tersebar di seluruh dunia.

Ayat ini termasuk ayat yang menerangkan kemukjizatan yaitu menerangkan sesuatu. yang akan terjadi
pada masa yang akan datang. Hal ini dipercayai betul oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya,
sehingga menumbuhkan kekuatan dan semangat yang hebat di kalangan kaum muslimin. Maka dalam
sejarah terlihat dan terbukti bahwa dalam waktu yang sangat singkat agama Islam telah dianut oleh
sebahagian penduduk dunia waktu itu, sejak dari ujung barat Afrika sampai ujung timur Indonesia
dari Maroko ke Merauke dan dari Asia Tengah di utara sampai ke Afrika selatan.

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk menyampaikan kepada
kaumnya (muslim) mengenai keuntungan yang akan mereka peroleh dari perdagangan itu dan
kemenangan-kemenangan yang akan dicapai dalam waktu yang dekat.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ash Shaff 13

‫صر تُحّ بُّونَ َها َوأ ُ أخ َرى‬ َّ ‫( أال ُمؤأ مّ نّينَ َوبَش ّّر قَ ّريب َوفَتأح‬13)
‫ّللاّ مّ نَ نَ أ‬
(Dan) Dia memberikan kepada kalian nikmat (yang lain yang kalian sukai, yaitu pertolongan dari
Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang beriman) yaitu berita tentang mendapat pertolongan dan kemenangan.

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah
sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:`
Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?
`Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:` Kamilah penolong-penolong agama Allah `, lalu
segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan
kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka
menjadi orang-orang yang menang.(QS. 61:14)

Terjemahan Tafsir Asbabun Nuzul

‫ار ُكونُوا آ َمنُوا ا َّلذّينَ أَيُّ َها َيا‬


َ ‫ص‬َ ‫ّللاّ أ َ أن‬
َّ ‫سى قَا َل َك َما‬ َ ‫اري َم أن ل أّل َح َوا ّر ّيينَ َم أريَ َم ا أبنُ عّي‬ ّ ‫ص‬ َّ ‫ار نَحأ نُ أال َح َو ّاريُّونَ قَا َل‬
َ ‫ّللاّ ّإلَى أ َ أن‬ ُ ‫ص‬َ ‫ّللاّ أ َ أن‬
َّ ‫فَآ َمنَتأ‬
‫طائّفَة‬َ ‫طائّفَة َو َكف ََرتأ ّإس َأرائّي َل َبنّي مّ أن‬ َ ‫علَى آ َمنُوا الَّذّينَ فَأَيَّ أدنَا‬ ‫ه‬ ‫ُو‬ ‫د‬‫ع‬ َ
َ ّ َ ّ‫أ َ ُ أ‬ ‫م‬ ‫وا‬ ‫ح‬ ‫ب‬‫ص‬ َ ‫أ‬َ ‫ف‬ َ‫ين‬ ‫ّر‬
ّ ‫ه‬‫ا‬ َ
‫ظ‬ (14)

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kaum muslimin agar menjadi penolong-penolong agama
Allah, menyebar luaskan agama-Nya meninggikan kalimat-Nya sehingga tidak ada yang
mengatasinya, dengan beriman dan berjihad itu, sebagaimana yang dilakukan sahabat-sahabat
terdekat Nabi Isa A.S., ketika Isa A.S. berkata kepada mereka: "Siapakah penolong agama Allah?"
Mereka menjawab: "Kamilah penolong-penolong agama Allah".

11
Tatkala Nabi Isa A.S. menyampaikan risalahnya kepada Bani Israel dengan bantuan sahabat-sahabat
setianya, sebagian Bani Israel itu ada yang memperkenankan seruan Nabi Isa A.S. itu, sedang
sebahagian yang lain ada yang mengingkari dan menolak seruan itu, dengan menuduh Isa sebagai
seorang anak zina. yang dilahirkan karena perzinaan ibunya Maryam dengan seorang laki-laki, dan
ada pula yang mengatakan bahwa Isa itu putra Allah dan kekasih-Nya ^ dan sebagainya.

Dalam menghadapi orang-orang yang mengingkari seruan Nabi Isa itu serta mengada-adakan
kebohongan tentangnya, maka Allah SWT menguatkan hati orang-orang yang beriman, sehingga
mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh itu, sebagaimana firman Allah SWT:

‫اإلشهاد يقوم ويوم الدنيا الحياة في آمنوا والذين رسلنا لننصر إنا‬

Artinya:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (Hari Kiamat). (Q.S Al Mu'min: 51)

C. Pokok-Pokok Isi
Pokok-pokok isi surat Ash-Shaff yaitu:
Semua yang ada dilangit dan dibumi bertasbih kepada-Nya, anjuran berjihad pada jalan
Allah. Pengikut-pengikut nabi Musa dan Isa a.s, pernah mengingkari ajaran-ajaran nabi
mereka. Demikian pula kaum musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan cahaya Allah
(agama islam). Ampunan Allah dan Syurga dapat dicapai dengan iman dan berjuang
menegakkan kalimah Allah dengan harta dan jiwa.

D. Pembahasan Poin-Poin Penting Dalam Surat Ash-Shaff


Poin-poin penting dalam surat Ash Shaff yaitu :
• Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya, anjuran berjihad pada
jalan Allah.
• Pengikut-pengikut nabi Musa dan Isa a.s. pernah mengingkari ajaran-ajaran nabi
mereka.
• Demikian pula kaum musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan cahaya Allah
(agama islam).
• Ampunan Allah dan syurga dapat dicapai dengan iman dan berjuang menegakkan
kalimah Allah dengan harta dan jiwa.

12
E. Penerapan Surat Ash-Shaff Dalam Kehidupan
 Tasbih kepada Allah (At-Tasbiih Lillah)
‫يز أال َح ّكيم‬
ُ ‫ض َوه َُو أال َع ّز‬
ّ ‫ت َو َما ّفي أاْل َ أر‬ َّ ‫سبَّ َح ّ َّلِلّ َما ّفي ال‬
ّ ‫س َم َوا‬ َ َُ
1. Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di
bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Seluruh mahluk Allah yang ada di langit dan bumi melantunkan tasbih kepada
Allah SWT. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. Mereka bertasbih dengan
bahasanya masing-masing. Maka manusia sebagai mahluk Allah yang paling
sempurna lebih layak untuk bertasbih. Dan para da’i yang senantiasa mengajak
manusia agar beribadah dan menyembah Allah lebih layak lagi untuk bertasbih,
mensucikan dan mengagungkan Allah SWT. Subhanallah, walhamdulillah, walaa
ilaha illallahu Allahu Akbar. Kehidupan para da’i adalah kehidupan tasbih, dzikir
dan do’a. Kehidupan aktivis dakwah adalah kehidupan shalat, tilawah Al-Qur’an
dan menyembah Allah SWT.
Modal utama yang harus dimiliki oleh aktivis harakah adalah quwwatus shilah
billah (kekuatan hubungan dengan Allah). Tanpa modal itu, maka percuma menjadi
kader dakwah dan tidak akan berhasil menjadi kader dakwah. Karena perjalanan
dakwah adalah perjalanan yang sulit, berliku, banyak rintangan dan panjang. Dan
itu tidak akan dapat dilampui, kecuali aktivis dakwah yang memiliki quwwatus
shilah billah. Pelajaran inilah yang kita dapatkan dari turunnya surat Al-Muzammil
yang mengiringi tugas berat Rasul saw. mendakwahi kaumnya. Surat Al-Muzzamil
mengajarkan kepada para da’i pentingnya membangun quwwatus shilah billah
dengan sholat malam dan tilawatul Qur’an.

 Kejujuran dalam Berkata (Shidqul Kalam)


َ‫يَاأَيُّ َها الَّذّينَ َءا َمنُوا ّل َم تَقُولُونَ َما َل ت َ أفعَلُون‬
2. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak
kamu perbuat?
َ‫ّللاّ أ َ أن تَقُولُوا َما َل تَ أف َعلُون‬
َّ َ‫َكب َُر َم أقتًا ّع أند‬
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada
kamu kerjakan.
Allah SWT. menegur keras orang beriman dan aktivis dakwah yang mengatakan
apa yang tidak diperbuat, bahkan Allah SWT. sangat membencinya. Karena
aktivitas yang dominan dilakukan para da’i adalah dakwah yang banyak
menggunakan ucapan. Sehingga ucapan itu harus diselaraskan dengan perbuatan.
Karena ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan dan kenyataan adalah dusta
yang merupakan sifat munafik. Sehingga kejujuran adalah modal utama berikutnya
bagi para da’i.
Dan kejujuran harus dilakukan para da’i dalam dakwahnya. Jujur dalam
menyampaikan risalah Islam, jujur dalam bersikap dan jujur dalam berkata-kata.
Salah satu ajaran Islam yang terpenting adalah jihad dan berperang melawan musuh
Allah. Tetapi kita menyaksikan banyak para penceramah yang sudah dikenal oleh
orang banyak dengan sebutan ustadz atau kyai dan sebutan lainnya tidak jujur
dalam menyampaikan Islam. Mereka tidak berani menyampaikan jihad, dan
kalaupun menyampaikan kata jihad, maka dibatasinya dalam ruang lingkup yang
sempit, yaitu jihad melawan hawa nafsu. Atau semua bentuk jihad disebutkan,
kecuali jihad dalam memerangi musuh Allah, baik musuh Allah itu Yahudi, Kristen
maupun orang kafir lainnya.

13
Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan keharusan bagi setiap muslim
apalagi para kader dan pemimpin dakwah yang menyampaikan nilai-nilai Islam.
Perang di Jalan Allah dalam Satu Barisan yang Kuat (Al-Qitaal fii Sabilillah
Shaffan)

 Mengambil Pelajaran dari Dakwah Para Rasul as (Akhdzul ibroh min Da’watir
Rusul)
‫صوص‬ ُ ‫صفًّا َكأَنَّ ُه أم بُ أن َيان َم أر‬ َ ‫ّللاَ ي ُّحبُّ الَّذّينَ يُقَا ّتلُونَ ّفي‬
َ ‫س ّبي ّل ّه‬ َّ ‫ّإ َّن‬
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.
Kehidupan di dunia sejatinya merupakan peperangan antara kebenaran dan
kebatilan. Perang antara para pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan semenjak
mulai nabi Adam as versus Iblis la’natullah. Inilah logika dan aqidah yang harus
melandasi para da’i dalam berdakwah. Dan puncak peperangan adalah perang fisik
dan perang peradaban. Peradaban Materialisme dan Peradaban Islam akan terus
menerus bersaing dan berperang untuk meraih kemenangan. Peradaban
Materialisme di komandani oleh penguasa kafir dan diktator dari dahulu sampai
akhir zaman. Mereka adalah Namrud, Firaun, Qorun, Abu Jahal, Abu Lahab, Lenin,
Stalin, Hitler, Goerge Bush dan anaknya Goerge Walker Bush, Ariel Saron dll.
Sedangkan peradaban Islam dipimpin oleh para nabi as sampai nabi terakhir nabi
Muhammad saw. Khulafaur Rasyidin, dan para ulama yang tegak membawa panji
kebenaran.
Perang fisik memang jalan terakhir jika orang-orang kafir tidak mempan dengan
logika dan fikiran. Karena Islam, sesuai dengan namanya adalah agama cinta damai
dan mengutamakan perdamaian. Perang fisik bukanlah tujuan, tetapi sarana agar
orang hanya tunduk kepada kebenaran dan agar tidak ada lagi fitnah yang
disebarkan musuh-musuh Allah. Islam menghendaki tidak ada kerusakan dan
kezhaliman di muka bumi. Dan para da’i bertugas untuk mengajak manusia agar
mereka tunduk kepada kebenaran, tidak melakukan kezhaliman dan kerusakan.
Pada saat jalan lain buntu, tujuan perdamaian tidak tercapai dan manusia tidak
merasa aman, maka perang fisik adalah sarana yang paling ampuh untuk
menegakkan keamanan dan perdamaian tersebut. Allah SWT. berfirman, artinya:”
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan
dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk
berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu.
Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya)” (QS An-Nisaa’ 84).

 Mengetahui Hakekat Orang Kafir (Ma’rifah Haqiqat al-Kuffar)


‫اإلس‬ّ ‫ّب َوه َُو يُدأ َعى ّإلَى أ‬ َ ‫ّللاّ أال َكذ‬
َّ ‫ظلَ ُم ّم َّم ّن ا أفت ََرى َعلَى‬ ‫َو َم أن أ َ أ‬
َ ‫ظا ّل ّمينَ أ‬َّ ‫ّللاُ َل َي أهدّي أالقَ أو َم ال‬
َّ ‫َل ّم َو‬
7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
َ‫ور ّه َولَ أو ك َّرهَ أالكَافّ ُرون‬ َّ ‫ّللاّ بّأ َ أف َوا ّه ّه أم َو‬
ّ ُ‫ّللاُ ُمتّ ُّم ن‬ َّ ‫ور‬ ‫ي ُّريد ُونَ ّلي أ‬
َ ُ‫ُط ّفئُوا ن‬
8. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun
orang-orang kafir benci.
َ‫ين ُك ّل ّه َولَ أو ك َّرهَ أال ُم أش ّر ُكون‬
ّ ‫الد‬ّ ‫ُظ ّه َرهُ َعلَى‬ ‫ق ّلي أ‬ ّ ‫ّين أال َح‬
ّ ‫سولَهُ بّ أال ُهدَى َود‬ ُ ‫س َل َر‬ َ ‫ه َُو الَّذّي أ َ أر‬

14
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-
orang musyrik benci.
John Elpostito menawarkan tesis Dialog Peradaban, dan tentu saja teori itu sejalan
dengan ruh Islam yang sangat mencintai perdamaian. Namun, mungkinkah Dialog
Peradaban tersebut dapat terealisir? Sedangkan Samuel Hutington memiliki tesis
tersendiri, yaitu Konflik Peradaban atau Perang Peradaban. Dan nampaknya, tesis
inilah yang dekat dengan sifat-sifat orang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Orang-orang yang menolak Islam adalah orang yang paling zhalim, karena mereka
menolak kebenaran.
Lebih jauh dari itu orang-orang kafir berupaya sekuat kemampuan mereka untuk
memadamkan cahaya Islam dengan segala potensi, kekayaan dan jiwa mereka.
Media masa adalah sarana yang paling efektif yang mereka gunakan untuk
memadamkan cahaya kebenaran itu. Televisi mereka gunakan untuk merusak citra
Islam, dan mempropaganda agama mereka. Pada saat yang sama mereka
mempublikasikan segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan lewat televisi yang
mereka kuasai. Misionaris datang ke dunia Islam bersama para penjajah,
menawarkan ‘cinta kasih’ dengan makanan, kesehatan dan bantuan lainnya. Cinta
kasih yang berisi racun itu banyak membuat umat Islam yang miskin terbuai dan
mengikuti mereka. Maka bertebaranlah gereja dan yayasan sosial milik misionaris
di dunia Islam. Tetapi pengorbanan dan upaya maksimal yang dilakukan orang-
orang kafir untuk memadamkan cahaya Islam tidak akan berhasil. Karena agama ini
adalah milik Allah dan Allah akan memenangkan agama-Nya walaupun mereka
benci.
Pada saat mereka merasa tidak mampu memadamkan cahaya Islam dengan media
masa itu, maka mereka menggunakan senjata terakhir, yaitu perang fisik dan
pemusnahan umat Islam. Inilah hakekat yang harus diketahui orang-orang beriman
dan para da’i. Hakekat ini telah terbukti dengan realitas yang terjadi. Inilah yang
terjadi di Palestina, Bosnia, Irak, Afghanistan, Rusia, India, Pilipina, Thailand,
Burma, Singapura, Timor Timur, Maluku dll. Di Palestina umat Islam dibantai oleh
Yahudi, di Rusia umat Islam dibantai oleh komunis, di Bosnia, Pilipina, Muluku dll
umat Islam dibantai Kristen, di India umat Islam dibantai oleh Hindu, di Thailand
dan Burma umat Islam dibantai oleh Budha. Demikianlah umat Islam menjadi
musuh bersama, hanya karena mereka menyembah Allah. Dan sangat jika Yusuf
Al-Qaradhawi mengatakan bahwa kekafiran adalah satu agama.

 Berdagang dengan Allah (At-Tijarah Ma’allah Ta’ala)

‫ارة ت ُ أن ّجي ُك أم ّم أن َعذَاب أَ ّليم‬


َ ‫يَاأَيُّ َها الَّذّينَ َءا َمنُوا ه أَل أَدُلُّ ُك أم َعلَى تّ َج‬

10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

‫ّللاّ ّبأ َ أم َوا ّل ُك أم و‬ َ ‫سو ّل ّه َوت ُ َجا ّهد ُونَ ّفي‬


َّ ‫س ّبي ّل‬ َّ ‫ََأ َ أنفُ ّس ُك أم ذَ ّل ُك أم َخيأر لَ ُك أم ّإ أن ُك أنت ُ أم تَ أعلَ ُمون ََتُؤأ ّمنُونَ ّب‬
ُ ‫الِلّ َو َر‬

11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,

‫ت َعدأن ذَلّكَ أالفَ أو ُز أالعَ ّظي ُم‬


ّ ‫طيّبَةً فّي َجنَّا‬
َ َ‫ساكّن‬ ُ ‫يَ أغ ّف أر لَ ُك أم ذُنُوبَ ُك أم َويُد ّأخ أل ُك أم َجنَّات تَجأ ّري ّم أن تَحأ تّ َها أاْل َ أن َه‬
َ ‫ار َو َم‬

15
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal
yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

َ‫ّللاّ َوفَتأح قَ ّريب َوبَش ّّر أال ُمؤأ ّمنّين‬ ‫َوأ ُ أخ َرى ت ُ ّحبُّونَ َها نَ أ‬
َّ َ‫صر ّمن‬

13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah
dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang beriman.

Setelah para da’i mengetahui tentang hakekat orang-orang kafir, kemudian Allah
mengajak mereka pada suatu bisnis yang menguntungkan mereka dunia dan akhirat. Karena
musuh-musuh Allah hanya dapat dihadapi dan dikalahkan oleh orang-orang yang siap
berbisnis dengan Allah. Namun demikian bisnis ini syaratnya berat, sehingga tidak semua
orang beriman mengikutinya. Bisnis ini syaratnya adalah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya, kemudian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hanya orang yang tahu
(berilmu) agama yang mendalamlah yang dapat mengikti bisnis ini. Ilmu yang membuat
orang beriman semakin khusu’ dan lebih mengutamakan kehidupan yang mulia dan
kehidupan yang kekal di akhirat.

Bisnis ini sangat besar imbalannya, yaitu ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukan,
surga Allah yang penuh dengan kenikmatan berupa air yang mengalir, dan rumah-rumah
yang indah. Dan tambahan yang lain berupa pertolongan Allah dalam kehidupan dunia dan
kemenangan yang dekat atas musuh-musuhnya. Jihad memang satu-satunya jalan menuju
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Kabar gembira ini diperuntukkan bagi orang-orang beriman, yaitu orang yang tidak tertipu
dengan segala fasilitas dunia. Orang beriman tidak mudah tunduk patuh dan loyal kepada
orang-orang kafir dan fasik. Orang beriman menjadikan aktivitas politiknya untuk
kemenangan Islam dan umatnya, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya.
Orang beriman adalah orang yang yakin akan hari akhirat dan perjumpaan dengan Allah
sehingga berupaya zuhud dari kehidupan dunia dan tidak membuat istana di dunia. Allah
SWT. berfirman, artinya: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak
ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang
baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83)

 Jadilah Penolong Allah (Kunuu Anshrallah)


َ‫ّللاّ قَالَ أال َح َو ّاريُّون‬
َّ ‫اري إّلَى‬ َ ‫سى ا أبنُ َم أريَ َم ّل أل َح َو ّاريّينَ َم أن أ َ أن‬
ّ ‫ص‬ َ ‫ّللاّ َك َما قَا َل ّعي‬
َّ ‫ار‬ َ ‫ص‬ َ ‫يَاأَيُّ َها الَّذّينَ َءا َمنُوا ُكونُوا أَ أن‬
َ ‫ص َب ُحوا‬
َ‫ظاه ّّرين‬ ‫عد ُّو ّه أم فَأ َ أ‬
َ ‫طائّفَة فَأَيَّدأنَا الَّذّينَ َءا َمنُوا َعلَى‬ َ ‫ت‬ َ ‫َت‬
‫طا ّئفَة ّم أن َبنّي ّإس َأرائّي َل َو َكفَ َر أ‬ ‫ّللاّ فَآ َمن أ‬
َّ ‫ار‬ َ ‫نَحأ نُ أ َ أن‬
ُ ‫ص‬
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama)
Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya
yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk
menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah
penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan
segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang
yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang
yang menang.
Dan puncak dari tawaran Allah adalah tawaran untuk menjadi penolong Allah
(Anshorullah). Maukah kita menjadi tentara Allah ? Maukah kita menjadi penolong

16
Allah ? Padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan pertolongan kita. Tetapi inilah
bahasa yang sangat indah, bujukan yang sangat halus, ajakan yang tidak ada yang
bisa menangkapnya kecuali orang-orang yang beriman dan para da’i yang hatinya
hidup serta siap memberikan sesuatu yang terbaik untuk agama Allah. Dan sebagai
buahnya adalah dominasi dan kemenangan Islam serta kejayaan umat Islam.
Wallahu A’lam Bishawaab.

17
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Surat Ash-Shaff terdiri ats 14 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
Dinamai dengan “Ash Shaff”, karena pada ayat 4 surat ini terdapat kata “Shaffan”
yang berarti “satu barisan”. Ayat ini menerangkan apa yang diridhai Allah sesudah
menerangkan apa yang dimurkai-Nya. Pokok-pokok isi surat Ash-Shaff yaitu semua
yang ada dilangit dan dibumi bertasbih kepada-Nya, anjuran berjihad pada jalan
Allah. Pengikut-pengikut nabi Musa dan Isa a.s, pernah mengingkari ajaran-ajaran
nabi mereka. Demikian pula kaum musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan
cahaya Allah (agama islam). Ampunan Allah dan Syurga dapat dicapai dengan iman
dan berjuang menegakkan kalimah Allah dengan harta dan jiwa.

18
DISKUSI TANYA JAWAB
1. Pertanyaan dari Wawan Setiawan
Dalam pengamalan dalam kehidupan sehari-hari tertera kalimat “berdangang
dengan Allah”. Apa maksud dari kata berdagang dalam kalimat tersebut?
Jawab :

Berdagang dengan Allah disini telah tercancum dalam surat Ash Shaff ayat 10-13, intinya
kita sebagai hamba Allah kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hanya orang yang tahu (berilmu) agama yang
mendalamlah yang dapat mengikti bisnis ini. Ilmu yang membuat orang beriman semakin
khusu’ dan lebih mengutamakan kehidupan yang mulia dan kehidupan yang kekal di akhirat.
Sehingga Allah akan memberikan balasan atau ganjaran yang setimpal untuk kita jika kita
menjalankan hal tersebut. Sehingga maksud dari kata berdagang ini bukan kita melakukan hal
jual beli langsung dengan Allah, tetapi berdagang hanyalah istilah kata pengganti yaitu
maksudnya kita beriman kepada Allah, melakukan hal seperti yang tertera pada penjelasan di
atas sehingga Allah memberi ganjaran atau balasan kepada kita nantinya.

2. Pertanyaan dari Eka Novianti

Dalam ayat 11 dikatakan bahwa kita harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Bagaimana dijaman sekarang ini kita
menerapkannya dalam kehidupan untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa?

Jawab :

Pada zaman dulu untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa yaitu bisa dengan
menyumbangkan sebagian hartanya untuk perang dalam membela islam dan ikut bertempur.
Mungkin di jaman sekarang kita dapat meyumbangkan atau menisihkan sebagian harta kita
untuk membayar zakat, menyumbangkan untuk anak-anak yatim piatu sembari kita dapat
mengajarkan mereka tentang Islam.

3. Pertanyaan dari Astria Yuniarty

Sekarang ini banyak sekali da’i, ulama, dan ustadz yang menyimpang tingkah lakunya,
bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut, apakah kita harus tidak mempercayai dakwah-
dakwah yang diberikannya atau bagaimana?

Jawab :

Kita dapat menyikapi hal tersebut dengan cara kita dapat memilih ajaran yang baik dari
darinya dan membuang hal yang buruk dari dirinya. Maksud membuang yang buruk dari
dirinya adalah kita tidak mengamalkan atau meniru hal yang buruk dari dirinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.2009. Tafsir Surat : ASH-SHAFF.


http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=61
(di akses 4 Juni 2014)

Hendra. 2006. Renungan Surat Ash-Shaff Bagi Aktivis Dakwah.


http://www.dakwatuna.com/2006/12/21/15/renungan-surat-ash-shaff-bagi-
pada-dai/#axzz349nNiELz. (di akses 4 Juni 2014)
Junardi. 2011. PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SURAT ASH-
SHAFF AYAT 2-3.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl-junardi073-
5763-1-073111099.pdf. (di akses 4 Juni 2014)

20

Anda mungkin juga menyukai