Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka

konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori

(Nursalam, 2016). Kerangka Konsep penelitian yaitu design hubungan antara

konsep-konsep yang akan diamati atau di ukur melalui penelitian (Notoatmojo,

2012). Sedangakan menurut Kartika (2017) kerangka konsep penelitian merupakan

suatu hubungan atau pengaruh antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari

masalah yang akan diteliti, kerangka konsep didapatkan dari konsep ilmu atau teori

yang akan dipakai sebagai landasan penelitian, didapat dari beberapa tinjauan pustaka

sebagai ringkasan yang dapatdihubungkan sesuai variabel yang diteliti.

Berdasarkan uraian diatas menurut penulis kerangka konsep atau kerangka

berpikir ini merupakan suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau

variabel-variabel yang akan diambil atau dilakukan melalui penelitian yang akan

dilaksanakan. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel bebas

(independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) sedangkan variable terikat

(dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat. Karena adanya

53
54

variabel bebas sehingga dapat dijadikan dasar menyusun hipotesis dan

menjawab permasalahan penelitian atau variabel yang dapat diukur dalam penelitian.

Berdasarkan Teori yang telah dijabarkan di Bab II, dalam penelitian ini

peneliti ingin mengetahui Efektivitas Pemberian Latihan ROM Pasif dan Mirror

Therapy Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke di RSUD Sayang

Cianjur.

Skema 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen VariabelDependen

ROM (range of motion)


KekuatanOtot

Mirror Therapy

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2016). Hipotesis dalam suatu penelitian atau

suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti (Dahlan, 2012).

Hipotesis adalah sebuah pernyataan rediksi yang menghubungkan independent

variable terhadap dependen variable (Swarjana, 2012). Hipotesis adalah suatu

jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya Hipotesisis dirumuskan

dalam bentuk hubungan antara kedua variabel, variable bebas dan terkait

(Notoatmodjo, 2012).
55

Menurut Kartika (2017), Hipotesa merupakan suatu jawaban atas

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan masalah penelitiannya atau kebenaran

yang akan dibuktikan dalam penelitian dan dinyatakan dalam bentuk pernyataan

ilmiah atau proposi yaitu mengandung dua variable atau lebih, maka hipotesa itu

dapat benar atau salah, atau dapat diterima atau ditolak . Apabila Hipotesis Nol

adalah tidak adanya hubungan atau pengaruh antara dua fenomena yang di teliti,

diberi simbol H0. Hipotesis Alternatif adalah adanya pengaruh atau adanya

hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variabel bebas dengan variabel

terikat), di beri simbol H1 (Ha) (Kartika, 2017).

Jadi Hipotesis itu adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan

sementara terhadap permasalahan yang akan di teliti oleh peneliti tetapi

kebenarannya harus masih di uji. Berdasarkan kerangka konseptual penelitian,

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini :

1. (Ha) yaitu ada perbedaan efektifitas latihan ROM dan mirror theraphy

terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di RSUD Sayang Cianjur

Tahun 2019.

2. (Ho) yaitu tidak ada perbedaan efektifitas latihan ROM dan mirror

theraphy terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di RSUD Sayang

Cianjur Tahun 2019


56

C. Definisi Operasional

Definisi operasional berfungsi untuk memberi batasan ruang lingkup atau

artian dari variabel-variabel yang akan diamati atau di teliti. Definisi operasional

juga berfungsi untuk memberi arahkan kepada pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengambilan instrument atau

alat ukur (Notoadmodjo, 2012). Definisi operasional adalah definisi berdasarkan

karakteristik yang diamati (diukur) oleh peneliti yang akan melakukan observasi

atau pengukuran secara tepat terhadap suatu objek atau fenomena (Nursalam,

2015).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
penelitian ukur
1. ROM ROM pasif adalah latihan SOP dan Perawat Terapi dikatakan dilakukan Nominal
Pasif gerak yang dibantu oleh Lembar membantu jika :
(range of orang lain (perawat). observasi pasien 1. Dilakukan latihan
motion) Perawat melakukan melakukan rentang gerak sendi pada
gerakan persendian di gerakan bahu,siku,lengan,pergelang
bahu,siku,lengan,pergelang ROM pasif an tangan dan jari-jari
an tangan, dan jari-jari dan tangan pada ekstremitas
tangan klien sesuai dengan mengisi yang terganggu.
gerak yang normal pada lembar Pergerakan dilakukan
ekstremitas yang observasi. dengan dosis satu kali
terganggu dan dilakukan sehari elama dua minggu
sehari satu kali selama 2 berturut-turut dalam waktu
minggu berturut-turut 5 menit di pagi hari dengan
dalam waku 5 menit di 11 gerakan yang di ulang
pagi hari dengan 11 sebanyak 8 kali
gerakan yang di ulang pengulangan.
sebanyak 8 kali
pengulangan. 0. tidak dilakukan latihan
rentang gerak sendi pada
bahu,siku,lengan,pergelang
an tangan dan jari-jari
tangan pada ekstremitas
yang terganggu.
Pergerakan dilakukan
57

dengan dosis satu kali


sehari elama dua minggu
berturut-turut dalam waktu
5 menit di pagi hari dengan
11 gerakan yang di ulang
sebanyak 8 kali
pengulangan.
2. Terapi dikatakan dilakukan
Mirror Mirror Theraphy adalah SOPdan perawat Nominal
jika :
Theraphy suatu intervensi terapi Lembar membantu
yang difokuskan pada observasi pasien 1. Dilakukan gerakan
ekstremitas yang tanpa melakukan ekstremitas atas ke atas
dan kebawah selama 2
gangguan. Yang tujuan gerakan
minggu dengan dosis 1
nya melatih imajinasi mirror
kali sehari di waktu pagi
motorik pasien, dimana therapy
dengan durasi 5 menit
cermin akan memberikan dan
stimulasi visual kepada mengisi sebanyak 8 kali gerakan
otak pasien. Dilakukan lembar ulang.
pada ekstremitas yang observasi.
0. Tidak dilakukan
tanpa gangguan dengan
gerakan ekstremitas atas ke
gerakan ke atas dan ke
atas dan kebawah selama 2
bawah dengan dosis sehari
satu kali selama 2 minggu minggu dengan dosis 1
kali sehari di waktu pagi
berturut-turut dalam waku
dengan durasi 5 menit
5 meni di pagi hari dengan
sebanyak 8 kali gerakan
2 gerakan dan dilakukan
ulang.
selama 8 kali pengulangan.

3. Kemampuan otot menahan SOP dan Mengisi


Kekuatan Dinyatakan dalam : Ordinal
otot beban baik berupa beban Lembar lembar 5: Kekuatan otot normal
eksternal maupun beban observasi Observasi dimana seluruh gerakan
dapat dilakukan otot
internal pada ekstremitas Medical dengan tahan maksimal
yang terganggu. Research dari proses yang dilakukan
berulang-ulang tanpa
Council menimbulkan kelelahan.
Muscle 4: Dapat melakukan ROM
Scale penuh dan dapat melawan
tahanan ringan.
3: Dapat melakukan ROM
penuh dengan melawan
gaya berat (gravitasi),
tetapi tidak dapat melawan
tahanan.
2: Dengan bantuan atau
dengan menyangga sendi
dapat melakukan ROM
penuh.
58

1: Kontraksi otot minimal


teraba/terasa pada otot
bersangkutan tanpa
menimbulkan gerakan.

0: Tidak ada kontraksiotot


sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai