LEMBAR OBSERVASI
KEADAAN SANITASI DASAR LINGKUNGAN
DI DUSUN KARANGAN, DESA LICIN, KEC. LICIN, BANYUWANGI
MENURUT KEPMENKES RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999
NAMA KK ALAMAT KK
1. Syamsul Hidayat 1. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
2. Banu Sumaranto 2. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
3. Siti Humaidah 3. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
4. Herdi Dwi Prasetyo 4. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
5. Sunalis 5. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
6. Sirajul Munir 6. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
7. Angga Prayoga 7. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
8. Ahmad Syaifullah 8. Dsn. Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
Kriteria
1. Lingkungan Sehat/ LS : ≥ 334
2. Lingkungan Tidak sehat/LTS : < 334
1. Analisis Situasi
1.1. Keadaan Sanitasi Dasar Lingkungan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/MENKES/SK/VII/1999,
keadaan sanitasi dasar lingkungan yang digunakan untuk analisis situasi terdapat empat
indikator yaitu; Sarana air bersih, Jamban (Sarana Pembuangan Kotoran), Sarana
Pembuangan Air Limbah, dan Sarana Pembuangan sampah. Data diambil sebanyak 9
rumah dari total populasi yang terkena diare.
Hasil observasi dari 9 responden terhadap lembar observasi keadaan sanitasi
lingkungan didapatkan bahwa hanya dua rumah yang dapat dikatakan sehat dan enam
rumah lainnya dinyatakan tidak sehat. Dalam kata lain, sebanyak 22,23% rumah di
Dusun Karangan, Desa Licin, Kabupaten Banyuwangi dinyatakan sehat sedangkan
77,77% rumah lainnya dinyatakan tidak sehat. 77,77% rumah yang dinyatakan tidak
sehat dikarenakan tidak punya jamban atau sudah memiliki jamban akan tetapi tidak
digunakan secara optimal. Penyebab lainnya yaitu terdapat beberapa rumah yang
menggunakan sarana sumber air bersih dari sungai meskipun sumber air utama di Dusun
Karangan, Desa Licin, Kabupaten Banyuwangi adalah dari pegunungan. Berdasarkan
hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan sanitasi dasar di Dusun
Karangan, Desa Licin, Kabupaten Banyuwangi dapat dikategorikan buruk dengan
persentase 77,77% lingkungan tidak sehat.
Membersihkan jamban/toilet Ya
6 75,0%
secara teratur tidak berperan
10.
dalam penurunan risiko Tidak
2 25,0%
penyakit diare.
Tabel 3. Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS dengan kejadian diare di Dusun
Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
1. Baik 3 37,5%
2. Sedang 5 62,5%
3. Buruk -
TOTAL 8 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan masyarakat tentang PHBS
dengan kejadian diare di Dusun Karangan paling banyak yaitu pengetahuan dengan
kategori sedang sebesar 62,5% sedangkan pengetahuan yang buruk tidak ada.
Pengategorian ini di dasarkan pada perhitungan skor serta dapat dikatakan baik apabila
skor >75% , sedang 40-75% dan buruk <40%.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat serta dampak terhadap diare belum dipahami atau bahkan dimengerti
secara baik oleh masyarakat.
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan sikap tentang PHBS dengan kejadian diare di Dusun
Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
SS S TS STS
No. Pernyataan
n % n % n % n %
1. Meminum air yang belum
dimasak dapat menyebabkan 3 37,5% 5 62,5% - - - -
diare.
2. Tidak memiliki saluran
pembuangan air limbah akan 3 37,5% 4 50,0% 1 12,5% - -
menimbulkan diare.
3. Membuang air besar tidak di 2 25,0% 4 50,0% 2 25,0% - -
jamban dapat menyebabkan
diare.
4. Saya tidak masalah jika makan
1 12,5% 1 12,5% 4 50,0% 2 25,0%
dan minum tanpa cuci tangan.
5. Saya mencuci tangan tanpa
menggunakan sabun tidak akan 1 12,5% 2 25,0% 4 50,0% 1 12,5%
menimbulkan diare.
6. Saya mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan dan
2 25,0% - - 6 75,0% - -
sesudah buang air besar apabila
saya ingat.
7. Saya terbiasa membuang air
besar di sungai karena budaya 1 12,5% - - 4 50,0% 3 37,5%
lingkungan saya.
8. Saya lebih suka Buang Air
Besar di sungai yang mudah 3 37,5% - - 2 25,0% 3 37,5%
dijangkau daripada di jamban.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang setuju tidak membuang air
besar tidak di jamban dapat menyebabkan diare sebanyak 6 orang dengan persentase
75% sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 2 orang dengan persentase
25%. Kemudian sebanyak 37,5% masyarakat lebih suka buang air besar di sungai
yang terjangkau daripada di jamban sedangkan 62,5% tidak setuju. Lalu sebanyak
75% orang mempermasalahkan jika minum dan makan tanpa cuci tangan, sedangkan
25% lainnya tidak mempermasalahkan.
Tabel.5 Distribusi sikap responden tentang PHBS dengan kejadian diare di Dusun Karangan, Desa
Licin, Kab. Banyuwangi
1. Baik 4 50%
2. Sedang 4 50%
3. Buruk - -
TOTAL 8 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sikap masyarakat tentang PHBS dengan
kejadian diare di Dusun Karangan yaitu memiliki sikap dengan kategori baik sebesar
50%, lalu kategori sedang juga 50% sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada.
Pengategorian ini di dasarkan pada perhitungan skor serta dapat dikatakan baik apabila
skor >75% , sedang 40-75% dan buruk <40%.
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan perilaku tentang PHBS dengan kejadian diare di Dusun
Karangan, Desa Licin, Kab. Banyuwangi
Tidak 5 62,5%
Saya mengonsumsi air sungai Ya 3 37,5%
Tidak 7 87,5%
Tidak 5 62,5%
Tidak 3 37,5%
Tidak - -
Hasil wawancara pada tabel tersebut yaitu masih terdapat masyarakat yang mencuci
peralatan rumah tangga dengan air sungai dengan persentase 37,5%. Meskipun sumber
air di Dusun Karangan berasal dari air pegunungan, akan tetapi masih banyak
masyarakat yang menggunakan sumber air dari sungai untuk kehidupan sehari-hari
serta melakukan Buang Air Besar di sungai dengan persentase 37,5%. Alasan mereka
melakukan buang air besar di sungai diantaranya karena takut apabila septic tank
penuh dan tempat lebih terjangkau di sungai daripada jamban.
Tabel 7. Distribusi perilaku responden tentang PHBS dengan kejadian diare di Dusun Karangan,
Desa Licin, Kab. Banyuwangi
1. Baik 4 50%
2. Sedang 4 50%
3. Buruk - -
TOTAL 8 100%
Dari hasil kategori perilaku maka didapatkan perilaku baik sebesar 50% serta yang
dikategorikan berperilaku buruk sebesar 50%. Pengategorian ini di dasarkan pada
perhitungan skor serta dapat dikatakan baik apabila skor >75% , sedang 40-75% dan
buruk <40%.