a. Keadaan umum
b. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran,
lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
g. Neurosensori
Akan timbul gejala kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jaringan, dan
pembengkakan sendi simetris.
2) Jantung : kelainan jantung yang simtomatis jarang di dapatkan, namun 40% pada autopsy RA
didapatkan kelainan perikard (Putra dkk, 2013).
3) Paru : kelainan yang sering ditemukan berupa paru obstruktif dan kelainan pleura (efusi pleura, nodul
subpleura) (Putra dkk, 2013).
4) Saraf : berupa sindrom multiple neuritis akibat vaskulitis yang sering terjadi berupa kehilangan rasa
sensoris di ektremitas dengan gejala foot or wrist drop (Putra dkk, 2013). Vaskulitis, terjadi pada <1%
penderita dan pada penderita dengan penyakit RA yang sudah kronis (Longo, 2012).
5) Kulit : nodul rheumatoid umumnya timbul pada fase aktif dan terbentuk di bawah kulit terutama pada
lokasi yang banyak menerima tekanan seperti olekranon, permukaan ekstensor lengan dan tendon
Achilles.
6) Hematologi berupa anemia normositik, immune mediated thrombocytopenia dan keadaan dengan
trias berupa neutropenia, splenomegaly, dan nodular RA yang sering disebut dengan felty syndrome.
Sindrom ini terjadi pada penderita RA tahap akhir (Longo, 2012).