Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROPONIK

Dosen Pengampu : Drs. Ibnu Hajar.,M.Pd

Di susun oleh : Siti Huzaimah

NPM : 166510335

4B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2O18
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
laporan ini yang berjudul tentang praktikum hidroponik.

Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi
karena keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan
acuan.Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat saya
selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, saya menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.
Apalagi pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang
dibahas dalam laporan ini.Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat
saya harapkan agar laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembaca untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan
datang.Amin.

Pekanbaru, 28 Mei 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Adapun latar belakang di buatnya laporan ini adalah untuk nambah


pengetahuan kita tentang dunia pertanian, dimana dalam dunia modern ini
pertanian juga semakin maju, untuk menjawab masalah yang semakin sempitnya
lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang katanya lebih
menguntungkan daripada digunakan untuk pertanian, seperti pembukaan
swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui
mayoritas masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang
digunakan untuk menghidupi mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka
tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhannya. Bercermin
dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu keadaan pertanian kita
yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah kehilangan sawah-
sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang tidak
menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk
bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun
jenis lain yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya.

Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam


larutan nutrisi tanpa menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains,
hidroponik telah membuktikan bahwa tanah tidak diperlukan untuk
menumbuhkan tanaman, kecuali unsur- unsur, mineral dan zat- zat makanan
seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti juga mengeliminasi
hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi pengendalian tanah
secara teliti nutrisi tanaman. Dalam larutan hidroponik telah tersedia zat- zat
makanan untuk tumbuhan dengan perbandingan yang tepat, sehingga dapat
mengurangi stress pada tanaman, lebih cepat matang dan panenpun akan lebih
bagus kualitasnya. Media tanam hidroponik berfungsi sebagai- penegak tanaman
agar tidak roboh dan juga sebagai penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada
beberapa jenis media tanam yang boleh dipakai, seperti rock wol, pasir, tembikar,
arang, dan sabut kelapa. Hanya, media yang akan kita gunakan itu harus kita
sesuaikan dengan tanamannya. Untuk tanaman hias disarankan menggunakan
media tanam batu apung.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai


berikut:
 Bagaimanakah langkah-langkah penanaman tumbuhan
melalui sistem hidroponik ?
 Bagaimanakah tata cara pembenihan dalam hidroponik ?
 Apa sajakah persiapan yang harus dilakukan dalam
menanam tumbuhan secara hidroponik ?
 Bagaimana tata cara perawatan hidroponik ?
 Bagaimana pertumbuhan tanaman hidroponik dari hari ke
hari ?

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam praktikum ini adalah


sebagai berikut :
 Untuk mengetahui langkah-langkah penanaman tumbuhan
melalui sistem hidroponik.
 Untuk mengetahui tata cara pembenihan dalam hidroponik.
 Untuk mengetahui tahapan apa saja yang akan dilakukan
dalam menanam tumbuhan secara hidroponik.
 Untuk mengetahui tata cara perawatan hidroponik
 Untuk mengamati pertumuhn tumbuhan hidroponik dari
hari ke hari.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 HIDROPONIK

Hidroponik (hydroponics) adalah cara bercocok tanam tanpa


menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini
dikenal sebagai "bercocok tanam tanpa tanah".
Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting,
pasir kali,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan
DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil
percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam
bak
berisi mineral hasil uji cobanya.
Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk
menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik
tidak lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat
diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:
1) Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
2) Pemakaian pupuk lebih hemat.
3) Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan
tidak rusak.
4) Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5) Keterbatasan ruang dan tempat bukanlah halangan
6) Bila ada tanaman yang mati dapat langsung diganti dengan mudah dengan
tanaman baru.
7) Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanah
Biasa.
Bertanam dengan teknik hidroponik akan memudahkan para petani dalam
mengatur kebutuhan unsur hara yang diperlukan suatu tanaman secara langsung
sehingga dapat mengoptimalkan potensial genetik tanman yang di budidayakan
dan peningkatan hasil panen.

2.2 SISTEM HIDROPONIK


Adapun sistem hidroponik dapat terbagi menjadi 6, antara lain sebagai berikut:
1. Wick System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan
oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media
pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem
hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem
hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan
banyak air.

2. Ebb & Flow System


Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian
diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan,
dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.
Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar
tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.

3. NFT (Nutrient Film Technique) System


Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik.
Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau
tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini
dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak
memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman
berdaun seperti selada.

4. Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik
dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh
larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga
tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.

5. Drip System
Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang populer
yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer
mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan
meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.

6. Water Culture System


Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang
kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di
rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar
tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui
pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik,
tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.

METODELOGI PRAKTIKUM

1. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat yang digunakan yaitu :
 Botol air mineral ukuran 600 ml
 Rockwool, bisa juga menggunakan busa bekas, gulungan kapas, atau
kain flanel yang di gulung.
 Kain flanel/sumbu kompor/kain yang menyerap air.
 Gelas aqua/wadah yang bisa menampung biji

Adapun bahan yang digunakan yaitu :


 Air hangat
 Biji selada
 Air 1 liter
 Nutrisi ( A dan B)

2. CARA MEMBUAT BOTOL UNTUK MEDIA TANAM HIDOPONIK


 Potong botol air mineral menjadi dua bagian
 Lubangi bagian atas leher botol di dua sisi dengan solder atau
paku/pisau
 Masukkan kain flanel yang telah di potong memanjang melalui dua
lubang tadi
 Pasang terbalik bagian atas botol kebagian bawah botol
 Media tanam hidroponik sederhana sudah siap digunakan

3. CARA MENYEMAI BIJI


 Potongh rockwool dengan ukuran 2,5 kali 2,5
 Basahi rockwool dengan air
 Ciprat-ciprat rockwool agar tidak basah
 Tempatkan di wadah atau plastik bekas
 Bolongi bagian tengah setiap rockwooldengan menggunakan gunting
 Jangan buat lubang terlalu dalam ( kira-kira 2mm saja )
 Masukkan benih kedalam lubangyang sudah di buat diatas rockwool
 Setelah selesai semua tutup wadah dan letakkan di tempat teduh
 Jika sudah tumbuh bijinya letakkan di tempat yang bercahaya
 Usahakan setiap hari mengecek keadaan rockwool
 Jika kering di cipratkan dengan air agar tetap lembab dan basah

4. CARA MENYIAPKAN NUTRISI


Apabila tanaman sudah tumbuh semakin besar, oleh karena itu tumbuhan
itu sangat memerlukan nutrisi ( nutrisi A dan nutrisi B ). Pada saat tumbuhan
sudah siap untuk di pindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi harus
segera disiapkan. Ada takaran khusus dalam pemberian nutrisi, yakni 5ml
larutan nutrisi A ditambah 5ml larutan nutrisi B lalu dicampurkan dengan 1
liter air serta diaduk secara merata. Setelah itu nutrisi sudah siap dipindahkan
pada botol-botol hidroponik.

5. CARA MELAKUKAN PINDAH TANAM


 Siapkan kembali botol air mineral yang sudah di buat sebelumnya.
 Isi bagian bawah botol dengan menggunakan larutan nutrisi
 Pindahkan dengan hati-hati rockwool yang berisi tanaman yang sudah
berdaun empat kebagian dalam botol bagian atas yang telah di isi kain
flanel
 Gantilah setiap 1 minggu sekali nutrisi tersebut agar tidak berlumut.

TABEL HASIL PENGAMATAN


HARI PANJANG TUMBUHAN SELADA
URUTAN TUMBUHAN DARI 1 HINGGA 10 ( cm )
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0,2 0,4 0,1 0,3 0,8 1 0,1 0,5 0,3 O,2
4 0,2 0,5 0,3 0,5 0,9 1 0,2 0,6 0,5 0,3
5 0,3 0,5 0,6 0,7 1 1,1 0,5 0,7 0,7 0,5
6 0,6 0,8 0,9 0,7 1,2 1,5 0,5 0,9 1 0,7
7 0,7 0,8 1 0,9 1,3 1,5 0,5 1 1,3 0,9
8 1 0,9 1,2 1 1,5 2 0,9 1,5 1,7 1,6
9 1,5 1,2 1,5 1,2 1,7 2,5 1 2 2 2,1
10 2 3 2 1,5 1,8 3,5 1,7 4 3,5 3,1
11 2,5 3,1 2,2 2 1,9 3,3 2,1 4 3,9 3,5
12 2,7 3,6 2,5 2,4 2,3 4 2,9 4,7 4,2 3,7
13 5 4,5 3,7 3,1 3 5 4,2 5,7 5,1 4,8
14 6 5,6 4,9 4,7 4,1 6,1 5,5 6,9 6,8 5,4

Pengamatan ini mulai di lakukan pada hari kamis 29 maret 2018 pada jam
18.02 dan berakhir pada rabu 11 april 2018.

BAB III
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini saya menggunakan sistem wick.Wick System adalah


sistem hidroponik paling sederhana. Itu karena secara tradisional tidak memiliki
bagian yang bergerak, sehingga tidak menggunakan pompa atau listrik.

Pada prinsipnya, sistem sumbu ini hanya membutuhkan sumbu yang dapat
menghubungkan antara larutan nutrisi pada bak penampung dengan media tanam.
Larutan nutrisi ditarik ke media tanam dari bak/tangki penampung melalui sumbu.
Air dan nutrisi akan dapat mencapai akar tanaman dengan memanfaatkan daya
kapilaritas pada sumbu.

Sistem sumbu adalah jenis sistem yang mudah untuk dibuat ketika pertama
kali belajar tentang hidroponik, dan / atau Anda hanya Anda inginkan untuk
mendapatkan pengalaman pertama. Jenis sistem hidroponik ini juga sering
digunakan oleh guru di kelas sebagai percobaan untuk anak-anak. Keduanya
membantu menjelaskan bagaimana tanaman tumbuh, serta membuat mereka
tertarik pada hidroponik.

Kelebihan Wick Sistem

 Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus-menerus.


 Biaya alat yang murah.
 Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman.
 Tidak tergantung aliran listrik.

Kekurangan Wick Sistem

 Kelemahan dari sebuah sistem sumbu hidroponik adalah tidak benar-benar


bekerja dengan baik untuk tanaman besar yang harus minum lebih banyak
air. Hanya cocok untuk tanaman tumbuh yang berbuah lebih kecil, seperti
selada dan herbal. Sementara sumbu tidak menyedot (ke atas) kelembaban
ke akar tanaman, semakin besar tanaman ini, semakin banyak air akan
perlu diserap. Jika mereka merupakan tanaman berbuah, mereka akan
membutuhkan lebih banyak air untuk mendukung pertumbuhan semua air
yang menyerap buah juga.
 Sistem sumbu juga memiliki kekurangan yaitu kurang efisiennya dalam
memberikan nutrisi
 Kelemahan lainnya yaitu tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dan air
secara merata dn sumbu tidak bisa memberikan apa yang akan dibutuhkan
tumbuhan dalam hal gizi.

Dalam praktikum ini saya menggunkan tanaman selada yang merupakan


tanaman semusim. Adapun ciri-ciri yang di miliki oleh selada adalah bentuk
bunganya mengumpul dalam tandan mmbentuk sebuah rangkaian, banyak
mengandung vitamin a,b,dan c,selain dapat di budidayakan secara
hidroponik,selada juga dapat di budidayakan lewat cara sistem vertikultur,yakni
sistem tanam dalam pot yang di susun horizontal dan vertikal atau bertingkat pada
lahan terbatas atau halaman rumah.

Hasil dari pengamatan ini yang dilakukan sejak hari kamis 29 Maret 2018
hingga hari rabu 11 April 2018 ( selama 2 minggu )adalah : pada hari pertama
belumadanya tanda-tanda pertumbuhan dan pada hari kedua mulai mennjukkan
tanda-tanda pertumbuhan dimana kulit biji terbuka. Dimana pada praktikum ini
menggunakan 10 tanaman selada.

Pada hari ke-3 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 0,2 cm,tumbuhan 2


panjangnya 0,4 cm, tumbuhan 3 panjangnya 0,1 cm,tumbuhan 4
panjangnya0,3cm,tumbuhan 4 panjangnya 0,3 cm, tumbuhan 5 panjangnya 0,9
cm,tumbuhan 6 panjangnya 1cm, tumbuhan 7 panjangnya 0,1 cm, tumbuhan 8
panjangnya0,5 cm, tumbuhan 9 panjangnya 0,3, dan tumbuhan 10 panjangnya 0,2
cm.
Pada hari ke-4 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 0,2 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 0,5 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 0,3 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 0,5, panjang tumbuhan 5 adalah 0,9 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
1cm, panjang tumbuhan 7 adalah 0,2, panjang tumbuhan 8 adalah 0,6 cm, panjang
tumbuhan 9 adalah 0,5 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 0,3 cm.

Pada hari ke-5 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 0,3 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 0,5 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 0,6 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 0,7 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1 c, panjang tumbuhan 6 adalah 1,1
cm, panjang tumbuhan 7 adalah 0,5 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 0,7 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 0,7, dan panjang tumbuhan 10 adalah 0,5 cm.

Pada hari ke-6 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 0,6 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 0,8 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 0,9 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 0,7 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,2 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
1,5 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 0,5 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 0,9 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 1 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 0,7 cm.

Pada hari ke-7 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 0,7 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 0,8 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 1cm, panjang tumbuhan 4
adalah 0,9 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,3 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
1,5 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 0,5 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 1 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 1,3 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 0,9 cm.

Pada hari ke-8 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 1 cm, panjang


tumbuhan 2 adalah 0,9 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 1,2 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 1 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,5 cm, panjang tumbuhan 6 adalah 2
cm, panjang tumbuhan 7 adalah 0,9 cm, panjang tumbuhan 8 adalah1,5 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 1,7 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 1,6 cm.

Pada hari ke-9 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 1,5 cm, panjang
tumuhan 2 adalah 1,2 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 1,5 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 1,2 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,7 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
2,5 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 1 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 2 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 2 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 2,1 cm.
Pada hari ke-10 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 2 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 3 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 2 cm, panjang tumbuhan 4
adalah 1,5 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,8 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
3,5 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 1,7 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 4 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 3,5 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 3,1 cm.

Pada hari ke-11 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 2,5 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 3,1 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 2,2 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 2 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 1,9 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
3,3 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 2,1 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 4 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 3,9 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 3,5 cm.

Pada hari ke-12 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 2,7 cm, panjang
tumbuhan 2 adalah 3,6 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 2,5 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 2,4 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 2,3 cm, panjang tumbuhan 6 adalah
4 cm, panjang tumbuhan 7 adalah 2,9 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 4,7 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 4,2 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 3,7 cm.

Pada hari ke-13 menghasilkan data tumbuhan 1 panjangnya 5 cm, panjanng


tumbuhan 2 adalah4,5 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 3,7 cm, panjang tumbuhan
4 adalah 3,1 cm, panjang tumbuhan 5 adalah 3 cm, panjang tumbuhan 6 adalah 5
cm, panjang tumbuhan 7 adalah 4,2 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 5,7 cm,
panjang tumbuhan 9 adalah 5,1, dan panjang tumbuhan 10 adalah 4,8 cm.

Pada hari ke-14 menghasilkan data 1 panjangnya 6 cm, panjang tumbuhan 2


adalah 5,6 cm, panjang tumbuhan 3 adalah 4,9 cm, panjang tumbuhan 4 adalah
4,7, panjang tumbuhan 5 adalah 4,1 cm, panjang tumbuhan 6 adalah 6,1 cm,
panjang tumbuhan 7 adalah 5,5 cm, panjang tumbuhan 8 adalah 6,9 cm, panjang
tumbuhan 9 adalah 6,8 cm, dan panjang tumbuhan 10 adalah 5,4 cm.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah saya laksanakan adalah,


sebagai berikut :

 Hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian modern dalam


membudidayakan jenis tumbuhan tertentu, khususnya sayur-sayuran.
 Macam-macam teknik hidroponik, terdiri atas : wick system, Ebb dan
flow system, NFT, Aeroponiksystem, drip system, dan water culture
system.
 Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa selada adalah sejenis
tumbuhan yang bisa di budidaya dengan menggunakan sistem hidroponik,
dimana dalam praktikum ini saya menggunakan teknik wick. Biji selada
mengalami pertumbuhan dan perkembngan sejak hari kedua hingga masa
panen pada hari ke-14. Selada akan semakin tinggi dan tumbuh besar
seiring berjalannya waktu. Meskipun diantaranya ada juga selada yang
memiliki pertumbuhan yang lama hal ini tergantung dari faktor internal
maupun faktor eksternal.
DOKUMENTASI

bahan

biji Air hangat

Air untuk perendaman biji Nutrisi A ditambah nutrisi B


Alat

tisu Gelas aqua

Tisu yang sudah dibasahi Alat tulis

gunting Kain flanel

Gambar proses pengamatan

Botol sebagai wadah hidroponik Proses perendaman biji


Proses pemasukan air dan nutrisi Pemasukkan sumbu kain flanel pada
nutrisi

10 wadah telah siap untuk digunakan Tumbuhan siap di tanam ke dalam


wadah
Gambar hasil pengamatan

Setelah bji di rendam

Proses perendaman biji

Kondisi Biji hari pertama Kondisi biji hari kedua

Kondisi biji hari ketiga Kondisi bijihari ke empat


Kondisi biji hari kelima Kondisi biji hari ke Kondisi biji hari ke
enam tujuh

Kondisi biji hari ke Kondisi biji setelah hari Tanaman siap di


delapan (siap di tanam) ke -12 panen
DAFTAR PUSTAKA

lapprak.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-hidroponik.html?m=1

www.scribd.com/doc/306872581/Laporan-Praktikum-Kel-Selada

azhabulnoezdha.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-hidroonik.html/m=1

iwok.blogspot.co.id/2015/05/hidroponik-sederhana-sistem-sumbu-wick.html?m=1

hidroponiklampung.blogspot.co.id/2017/05/hidroponik-sistemsumbu-atau-
wick.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai