Anda di halaman 1dari 38

CRITICAL BOOK REVIEW

Teori&Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu:Aprinawati,S.E., M.M

OLEH:
DITHA IVANY TAMBUNAN
7183510029
MANAJEMEN A 2018
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkanberkat dan rahmat-Nya kepada saya , sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Critical Book Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah teori dan
perilaku organisasi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengampu. terlepas dari
semua itu saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaikinya dilain waktu.Akhir kata saya berharap Critical
Book Review ini dapat memberi manfaat kepada semua pembaca.

Medan,11 November 2019

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A.LatarBelakang………………………………………………………………….…3
B.RumusanMasalah…………………………………………………………………3
C.Tujuan CBR……………………………………………………………………….3
D.Identittas Buku……………………………………………………………………3

BAB II. RINGKASAN BUKU


A.Ringkasan Buku Utama…………………..………………………………………6
B.Ringkasan buku pembanding……………………………………………………..21

BAB III A.KEUNGGULAN BUKU& KELEMAHAN BUKU…………………………37


BAB IV A.Simpulan………………………………………………………………………38
B.Saran………………………………………………………………………….38
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bidang pengetahuan perilaku organisasi cukup mengalami perkembangan yang pesat.


Bahkan pusat-pusat studi di berbagai universitas di Amerika didirikan untuk membina dan
mengembangkan bidang pengetahuan ini.Perkembangan bidang pengetahuan ini, mudah
dipahami, karena selain persoalan-persoalan organisasi yang cenderung semakin rumit,
persoalan-persoalan manusia sendiri berlanjut menjadi tantangan pokok yang harus dihadapi
oleh setiap pimpinan organisasi. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun
bentuknya. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal
dari perilaku organisasi tersebut. Karena persoalan-persoalan manusia yang selalu
berkembang dan rumit, maka persoalan- persoalan organisasi dan khususnya persoalan
perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang pula. Perilaku organisasi hakikatnya
mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya
pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi

Pendekatan perilaku dalam organisasi menekankan bahwa manusia dalam organisasi


adalah merupakan unsur yang komplek. Sehingga adanya suatu kebutuhan akan pemahaman
teori yang didukung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum sebelum diterapkan
dalam mengelola manusia itu sendiri secara efektif. Secara tradisional, manajer atau birokrat
memahami dimensi manusia dalam organisasi dengan pendekatan asumsi-asumsi ekonomi,
suasana kerja, keamanan dan sebagainya. Akibatnya, pendekatan-pendekatan hubungan kerja
kemanusiaan (human relations), psikologi industri, dan keteknikan industri (industrial
engineering), dipergunakan sebagai satu-satunya pendekatan (approach) untuk memahami
dimensi manusia dalam organisasi. Pendekatan dan pemahaman tersebut nampaknya tidak
akan bertahan untuk waktu yang lama. Karena pendekatan dari ilmu perilaku organisasi
ternyata berhasil menggantikan berbagai pendekatan tersebut dan dapat diterima untuk
memahami aspek- aspek manusia sebagai suatu dimensi dalam organisasi.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Konsep dasar perilaku organisasi?
2.Bagaimana pendekatan dalam organisasi?
3.Bagaimana cara organisasi mencapai tujuan?

C.Tujuan CBR
1.Menambah wawasan tentang teori dan perilaku organisasi
2.Mengetahui tentang pendekatan organisasi
3.Membantu menambah pengetahuan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan organisasi

D.Identitas Buku
A.Buku utama
Judul:Teori&Perilaku Organisasi
Penyusun:Fauzia Agustini,SE,MBA
Hilma Harmen,SE,MBA
Aprinawati,SE,MM
Penerbit:Universitas Negeri Medan

B.Buku Pembanding
Judul:Perilaku Organisasi
Penyusun:Sentot Imam Wahjono
Penerbit:Graha Ilmu
BAB II. RINGKASAN BUKU
A.Buku Utama
BAB I
KONSEP DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN
A.Pengertian organisasi dan Unsur-unsurnya
Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara eratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan.
Organisasi memiliki unsur-unsur nya sebagai berikut:
1.Sistem
Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system
2.Pola aktivitas
Bahwa didalamnya ada aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakn secara relative
teratur dan cenderung berulang.
3.Sekelompok Orang
Organisasi adalah kumpulan orang-orang
4.Tujuan
Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan

Sebuah studi tentang organisasi terdiri dari individu,kelompok individu,struktur dan


proses organisasi.Gibson Ivancevich,dan Donmelly menggambarkan model organisasi sbb:
Perilaku didalam organisasi:Individu
-Perilaku dan perbedaan individu
-Teori motivasi dan aplikasinya
-Imbalan,Hukuman dan disiplin
-Stres dan individu

Perilaku dalam organisasi:kelompok dan pengaruh antar pribadi


-Perilaku kelompok
-Perilaku antar kelompok dan penanganan konflik
-Kekuasaan dan politik
-Kepepmimpinan
Struktur Organisasi
-Desain organisasi
-Desain pekerjaan

Proses Organisasi
-Komunikasi
-Pengembalian keputusan
-Evaluasi prestasi kerja
-Sosialisasi/karier
B.Pengertian Perilaku Keorganisasian
Ada beberapa pengertisn perilaku organisasi:
1.Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita(1997)
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi
studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi
2.Keith davis dan John newstrom(1985)
Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak didalm organisasi
3.Gibson dan kawan-kawan(1996)
Bidang studi yang mencakup teori,metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna
mempelajari persepsi individu.
4.Stephen P.Robins(2001)
Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu,kelompok dan struktur
terhadap perilaku manusia dalam organisasi.
5.Fred Luthan
Perilaku organisasi didefenisikan sebagai studi dan aplikasi dari pengetahuan tentang
bagaimana orang,individu dan kelompok bertindak dalam organisasi.
6.Mathsi-John H.Jackson
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerimaa tujuan
organisasional,serta berkeinginan untuk tinggal bersama.
7.Griffin dan kawan-kawan
Perilaku organisasi adalah sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada
organisasinya
8.Schermerhorn Jr.Hunt & Osborn 2008
Perilaku organisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu organisasi
C.Tingkat Analisis dalam Perilaku Keorganisasian
Ada beberapa tingkat analisis dalam perilaku keorganisasian antara lain:
1.Tingkat individu
2.Tingkat kelompok
3.Tingkat organisasi

D.Fokus Perilaku Keorganisasian


dalam mempelajari perilaku keorganisasian berfokus pada:
1.perilaku
2.struktur
3.proses
E.Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian
1.Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi
2.Meramalkan kejadian yang terjadi dalam organisasi
3.Mengendalikan perilaku
F.Sejarah Singkat Perkembangan Perilaku Keorganisasian
Sejarah asal usulnya dimulai dari revolusi industry ketika salah seorang pelaku bisnis
Robert Owen(1800)mulai memberikan perhatian terhadap para pekerja,menolak
memperkerjakan anak-anak dan pesannya yang sangat strategis bagi masa deepan pekerja
yaitu betap pentingnya sukses
Setelah perang dunia I,focus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang
bagaimana factor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi.
Perang dunia II menghasilkan pergeseran lenoh lanjut dari bidang ini,ketika
penemuan logistic besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang
baru terhadap system.

G.Konsep Dasar Perilaku Keorganisasian


1.Perbedaan individu,bahwa setiap orang berbeda satu dengan yang lain
2.orang seutuhnya adalah orang-orang berfungsi sebagai mahluk manusia seutuhnya
3.Perilaku termotivasi adalah orang berperilaku karena suatu dorongan yang berangkat dari
suatu kebutuhan.
4.Manusia memiliki nilai martabat.
BAB II
MOTIVASI
A.PENGERTIAN MOTIVASI KERJA
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan seseorang menyelesaikan
pekerjaannya dengan semangat,rela dan penuh tanggung jawab.
Hasibuan menyatakan motivasi berasal dari kata lain movere yang berarti dorongan.Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau
bekerjasama secara produktif.
Menurut Siagian yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah daya pendorong
mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan
dalam bentuk keahlian
Menurut Danim menyatakan bahwa motivasi kerja karyawan diartikan sebagai seiap
kekuatan muncul dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan
Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
karyawan adalah dorongan yang timbul dari diri individu dan dari luar individu.

B.TUJUAN PEMBERIAN MOTIVASI KERJA


Tujuan pemberian motivasi kerja sebagai berikut:
a.meningkatkan semangat kerja
b.meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
c.meningkatkan produktivitas kerja karyawan
d.mempertahankan kestabilan karyawan
e.meningkatkan kedisiplinan karyawan
f.meningkatkan prestasi kerja karyawan

C.TEORI MOTIVASI KERJA


A.Teori kepuasan
1.teori hierarki kebutuhan
2.teori dua factor
3.teori x dan y
4.teori kebutuhan
B.Teori Proses
1.teori harapan
2.teori keadilan
3.teori penguatan
4.teori penetapan tujuan

D.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA


A.Faktor di dalam diri individu
1.usia
2.kematangan pribadi
3.tingkat Pendidikan
4.keinginan dan harapan pribadi
5.kebutuhan
6.kelelahan dan kebosanan
7.kepuasan kerja

B.Faktor dari luar


1.lingkungan kerja yang menyenangkan
2.kompensasi yang memadai
3.supervisi yang baik
4.adanya penghargaan atas prestasi
5.status dan tanggungjawab

C.CIRI-CIRI ORANG YANG TERMOTIVASI


1.Bekerja sesuai standard
2.Senang bekerja
3.Bekerja keras
4.Merasa berharga
5.Sedikit pengawasan
6.Semangat juang tinggi
7.Disiplin
BAB III
STRES KERJA
A.PENGERTIAN STRES KERJA
Gibson (2000:9)mengemukakan bahwa stress kerja di konseptualisasi dari beberapa
titik pandang,yaitu stress sebagai stimulus stress sebagai respon dan stress sebagai stimulus
respon.Pendekatan stimulus respon mendefinisikan stress sebagai konsekuensi dari interaksi
antara stimulus lingkungan dengan respin individu.stres dipandang tidak sekedar sebuah
stimulus atau respon,melainkan stress merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus
lingkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan tanggapan.
B.FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA
1.tidak adanya dukungan soisal
2.tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dikantor
3.pelecehan seksual
4.kondisi lingkungan kerja
5.manajemen yang tidak sehat
C.DAMPAK STRES KERJA PADA KARYAWAN
Perubahan-perubahan ini ditempat kerja merupakan gejala-gejala individu yang mengalami
stress antara lain:
1.bekerja melewati batas kemampuan
2.keterlambatan masuk kekrja yang sering
3.ketidakhadiran pekerjaan
4.kesulitan membuat keputusan
5.kesalahan yang sembrono
E.STRATEGI MANAJEMEN STRES KERJA
Diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stress,ada dua pendekatan yaitu
pendekatan individu dan pendektan organisasi
1.Pendekatan individual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stress nya.strategi yang
bersifat individual yang cukup efektif yaitu pengelolaan waktu,latihan fisik,dll.
2.Pendekatan Organisasional
Strategi-stategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi streskaryawan
adalah melalui seleksi dan penempatan,penetapan tujuan,redesain pekerjaan,pengambilan
keputusan partisipatif.
BAB IV
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

A.PENGERTIAN KELOMPOK
Kelompok adalah kumpulan yang terdiri dari dua individu atau lebih berinteraksi dan saling
bergantungan yang saling bergabung untuk mencapai tujuan.

Tipe-Tipe Kelompok
1.Kelomppok Formal
a.Kelompok formal
kelompok yang tersusun atas atasan dan bawahan ditentukan oleh bagan organisasi
b.kelompok tugas
kelompok yang ditetapkan secara organisasional yang bekerja sama untuk menyelesaikan
suatu tugas.
2.Kelompok informal
Suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi
a.kelompok kepentingan
bkelompok persahabatan

Perbedaan antara kelompok kerja dan tim


Merupakan kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil
keputusan agar bias membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang sesuai dengan tanggung
jawab masing-masing.sedangkan tim kerja merupakan kelompok di ana individu tersebut
interkais untuk membagi informasi dan mengambil keputusan dalam membantu tiap anggota
dibidang tanggungjawabnya.

B.ALASAN ORANG BERGABUNG DALAM KELOMPOK


1.keamanan
2.status
3.penghargaan diri
4.pertalian
5.kekuasaan
6.prestasi baik
C.FAKTOR YANG MENENTUKAN PRESTASI KELOMPOK
 Strategi organisasi oleh manajemen tingkat puncak.
 Struktur wewenang,organisasi memiliki sturktur wewenang yang menentukan
kepada siapa seseorang melapor
 Peraturan ,organisasi menciptakan peraturan,prosedur.
 Sumber-sumber organisasi
 Proses seleksi
 Penilian prestasi dan system imbalan
 Budaya organisasi
 Factor lingkungan fisik
BAB VI
KONFLIK DALAM ORGANISASI
A.PENGERTIAN KONFLIK
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok yang
memiliki tujuan dan pandangan berbeda,dalam upaya mencapi satu tujuan.
Konflik sering menimbulkan sikao oposisi antara kedua belah pihak,sampai kepada
tahap dimana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai
penghalang dan penggangu.

B.PENYEBAB KONFLIK
Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:
A.Karakteristik Individual
1.nilai sikap dan kepercayaan atau perasaan kita tentang apa yang benar dan apa yang
salah untuk bertindk positif maupun negative terhadap suatu kejadian.
2.kebutuhan dan kepribadian.konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat
besar antara kebutuhan dan kepribadian setiap orang.
3.perbedaan persepsi.penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik.
B.Faktor situasi
1.kesempatan dan kebutuhan berinteraksi
2.ketergantungan satu pihak kepada pihak lain
3.perbedaan status

C.PANDANGAN TERHADAP KONFLIK


Robbins mengemukakan bahwa pandangan terhadap konflik mengalami perubahan
dan terbagi dalam 3 pandangab:
1.pandangan tradisional,pandangan ini menganggap bahwa semua konflik
buruk,merugikan.
2.pandangan hubungan manusia,pandangan ini mengnggap suatu hal yang wajar dan
alami dalam setiap organisasi.
3.pandangan interksionis
D.JENIS-JENIS KONFLIK
1.Konflik dalam diri sendiri
Konflik terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan
yang dilaksanaknnya
2.Konflik antar-individu konflik ini terjadi dalam satu organisasi yang di akibatkan
oleh perbedaan kepribadian
3.konflik antar individu dan kelompok,konflik berhubungan dengan cara individu
menghadapi tekanan yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka
4.konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama,terjadi karena adanya
pertentangan kepentingan antar kelompok.
5.konflik antar organisasi,timbul akibat bentuk persaingan organisasi yang berdampak
negative
6.konflik antar organisasi yang berbeda konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau
perilaku dari anggota organisasi yang berdampak negative.

E.SIKAP PEMIMPIN DALAM MENGHADAPI KONFLIK


Salah satu nya menururt Schermerhorn(2000)yang mengemukakan gaya yaitu:
1.metode penghindaran
2.metode sama rata
3.metode kompetisi
4.meotde kompromi
5.metode pemecahan masalah
BAB VII
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
A.PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan.pemimpin arti yaitu seorang
yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lainnya dalam rangka
untuk meraih tujuan yang ditentukan bersama
Pemimpin lebih merujuk pada orang sebagai pelaku dari kepemimpinan sedangkan
kepemimpinan sifat dari individu
Kepemimpinan dalam organisasi yang baik akan dapat mengkoordinasi dan
mensinergikan sumberdaya yang ada didalan organisasi.

B.TEORI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


1.Teori genetic
Lahirnya pemimpin berdasarkan teori ini bersumber pada bakat.
2.Teori Sosial
Berbeda dengan teiru kepemimpinan sebenarnya.teori sosial mengemukakan bahwa sejatinya
seseorang memiliki sifat kepemimpinan dalammengatur organisasi melalu suatu prposes
3.Teori Ekologis
Menyatakan bahwa kepemimpinan dalam organisasi merupakan perpaduan antara bakat dan
pengembang diri.

C.SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
1.Sebagai motivator
Melalui kemampuan ini mereka dapat mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu.
2.Menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan
3.Memberikan kepercayaan kepada bawahan
4.Bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpin

D.KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


1.Keterampilan konseptual,kemampuan dalam mengkonsep dalam organisasi sangat
diperlukan pemimpin.kemampuan ini merupakan keahllian dalam melakukan koordinasi
segala kepentingan
2.Keterampilan Komunikasi
Mendaoatkan partisipasi dari bawahan dan memberikan arahan dalam peraih tujuan
organisasi
3.Keterampilan Teknis
Pemimpin organisasi perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat,prosedur atau
metode pada bidang tertentu

E.GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


1.kepemimpinan birokrasi
2.kepemimpinan transaksional
3.kepemimpinan otokratis
4.kepemimpinan karismatik
5.kepemimpinan melayani
6.kepemimpinan partisipatif
7.kepemimpinan situasional
8.kepemimpinan laissez-faire
9.kepemimpinan tenang
10.kepemimpinan transformasional
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI
A.PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah cara tugas secara formal dibagi dikelompokkan dan
dikooridnasikan.struktru organisasi adalah susunan dan hubungan antara komponen bagian
dan posisi dalam suatu perusahaan.

B.PENGERTIAN DESAIN ORGANISASI


Struktur organisasi berkaitan dengan desai organisasi.proses untuk menciptakan struktur
organisasi dan pengambilan keputusan tentang alternative struktur tersebut disebut desai
organisasi.

C.DASAR-DASAR MENYUSUN DESAIN ORGANISASI


1.Pembagian pekerjaan
2.departementalisasi.
3.rentang kendali
4.delegasi kewenangan
5.rantai komando

D.DESAIN ORGANISASI YANG UMUM


1.Struktur sederhana,sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar derpartementalisasi yang
rendah..
2.Struktur birokrasi,sebuah struktur dengan tugas birokrasi yang sangat rutin
3.Struktur matrik ,sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggbungkan departementalisasi fungsional dan produk.

E.MODEL-MODEL STRUKTUR
1.model mekanistik
 Mechanistic
 Mostly mechanistic

2.Model organic
 Organic
 Mostly organic
BAB IX
BUDAYA ORGANISASI

A.PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI


 Stoner :budaya mempengaruhi pelaksanaan organisasi dan tercermin dalam
kehidupan organisasi
 Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuan
 Hatch:suatu cara pandang mengenai kehidupan seseorang didalalmnya mencakup
nilai

B. ELEMEN BUDAYA
1. Shared meaning,makna yang dipahami dan dimiliki secara merata
2. Shared symbol,symbol yang dipahami dimiliki bersama

C.MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI


 Budaya organisasi dibuat oleh individua tau kelompok dalam organisasi
 Proses sosialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan
budaya organisasi
 Seluruh anggota organisasi seharusnya mengetahui dan memahami mengenai
terbentuknya budaya organisasi.

D.CARA MEMPELJARI BUDAYA ORGANISASI


 Cerita penjelasan tentang sejarah berdirinya organisasi
 Acar ritual penyerahan pemilihan dan penghargaan bagi staf berprestasi
 Symbol katerial pakaian khas pramugari,teller.

E.CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI YANG KUAT


 Anggota organisasi loyal kepada organisasi
 Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan
dengan jelas
 Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan

F.CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI LEMAH


 Mudah terbentuk kelompok yang bertntangan satu sama lain
 Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetian pada organisasi
BAB XI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A.PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suabuah tindakan untuk berbagi informasi,gagasan atau pun
pendapat dari setiap perisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan
maknsa.tindak komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai
peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya.

B.PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI


Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss menguraikan 3 model dalam komunikas
1.model komunikasi linier,dalam model ini komunikator memberikan suatu stimli dan
komunikasi melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi
2.model komunikasi interaksional sebagai kelanjutan dari model yang pertama,pada tahap ini
sudah terjadi feedback
3.model komunikasi transaksional,dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam
konteks hubngan antar dua orang/lebih.
C.PROSES KOMUNIKASI
1.perspektif kognitif
Perspektif kognitif adalah penggunaan lambing-lambang untuk mencapai kesamaan makna.
2.perspektif perilaku,perilaku memandang komunikasi sebagai periaku verbal atau simbolik
dimana sender berusahan mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver.

C.FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1.fungsi informatif
2.fungsi regulative
3.fungsi persuasive
4.fungsi integrative

D.HAMBATAN KOMUNIKASI
1.Hambatan Teknsi
2.Hambatan semantic
3.Hambatan Manusiawi
RINGKASAN BUKU
A.Buku Pembanding

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI

A.Pengertian Struktur Organisasi


Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai sutu sistme atau jaringan kerja terhadap
tugas-tugas,system pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama
pekerjaan individual dengan kelompok.

B.Enam unsur kunci yang menetapkan struktur organisasi


Enam kunci tersebut adalah:
1.Pembagian kerja,adalah membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang
secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh indiviud dan kelompok dengan penuh rasa
tanggung jawab.
2.Menggabungkan beberapa tugas secara logis sehingga diperoleh keberhasilan pencapaian
tugas dan efisien.
3.Menetapkan siapa yang membuat laporan dan kepada siapa laporan disampaikan.
3.Kooridnasi,untuk meminta yang menyatukan kegiatan departemen menjadi satu kesatuan
dan memantau efekivitas integrase tersebut.
A.Spesialisasi kerja
Suatu tingkat dimana tugas dan organisasi dibagi-bagi menjjadi pekerjaan yang
terpisah.hakikat spesialisasi kerja adalah pekerjaan dapat dikerjakan oleh lebih dari satu
individu seluruh pekerjaan dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah dengan tiap langkah
diselesaikan oleh individu.
B.Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan bersama,sejumlah pekerjaan.
Pengelompokan kegiatan dapat dilakukan
1. Menururt fungsi yang dijalankan
2. Menurut tipe produk yang dihasilakn organisasi
3. Atas dasar geografik atau teritori
4. Tipe tertentu dan pelanggan
C.Rantai Komando
1. Wewenang,hak-hak yang inheren dalam posisi manajerial untuk memberi perintah
dan mengharapkan perintah itu dipatuhi
2. Kesatuan komando,seorang bawahan seharusnya mempunyai satu atasan kepada siapa
ia bertanggung jawab langsung.

Pendelegasian wewenang
Tahap-tahap:
1. Memperjelas tugas
2. Spesifikasikan jarak pendelegasian kebijaksanaan
3. Mengizinkan berpartisipasi pendelegasian
4. Perlunya informasi
5. Menentukan timbal balik control

D.Model desain organisasi


1. Konvensional,suatu struktur yang bercirikan tingkat departementalisasi
sederhana,rentang kendali yang luas,wewenang dipustkan dalam tangan satu orang
dan tingkat formalisasi rendah.
2. Birokrasi,suatu struktur tugas-tugas operasi yang sangat rutun yang dicapai lewat
spesialisasi aturan dan pengaturan yang sangat formal.
3. Matriks,suatu struktur yang menciptakan lini rangkap wewenang menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk.

E.Pilihan Desai Baru


 Struktur Tim
 Organisasi Virtual
 Organisasi Tanpa tapal batas
BAB II
BUDAYA ORGANISASI
A.Karakteristik umum pembentukan budaya organisasi
1. Seorang pendiri mempunya ide untuk mendirikan organisasi
2. Pendiri menerima orang kunci
3. Kelompok ini bergerak merealisasikan ide
4. Pendiri dan kelompok inti secara bersama membangun kebiasaan
5. Pembiasaan positif berjalan terus sehingga menjadi sesuatu yang inheren

B.Budaya organisasi yang dominan


1. Budaya kuat melawan budaya lemah
Suatu. Udaya kuat akan mempunyai pengaruh yang besar pada perilaku anggota-anggotanya
karena tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas menciptakan suatu iklim internal dari
kendali perilaku yang tinggi.
2. Budaya VS Formalisasi
Suatu budaya yang kuat mencapai tujuan akhir yang sama tanpa perlu dokumentasi
tertulis.oleh karena itu seharunsy kita memandang formalisasi dan. Udaya sebagai dua jalan
yang berlainan ke tujuan yang sama
3. Budaya Organisasi lawan budaya nasional
Budaya nasioanl harus diperhitungkan jika mau membuat ramalan yang tepat mengenai
perilaku organisasi dalam negara yang berlainan

C.Efek Fungsional budaya


 Fungsi budaya,pertama budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas artinya
budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
Kedua,budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi
Ketiga,budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada
kepentingan diri pribadi
Keempat,budaya itu meningkatkan kemantapan system social
 Budaya sebagai suatu kewajiban
Dari titik pandang seorang karyawan budaya bernilai karena mengurnagi
kemenduaan.budaya memberi tahu para karyawan bagaimana segala sesuatu dilakukan dan
apa yang penting.
i) Hambatan terhadap perubahan
ii) Hambatan terhadap keanekaragaman
iii) Hambatan terhadap merger dan akuisisi

D.Mencocokan karyawan dengan budaya organisasi


Budaya diteruskan kepada para karyawan dalam sejumlah ragam yang paling ampuh adalah
cerita,ritual,lambing-lambang yang bersifat kebendaan dan Bahasa.
(1) Cerita
Cerita-cerita ini menautkan masa kini pada masa lampau dan memberikan penejlasan
dan pengesahan untuk praktikk-praktik dewasa ini.
(2) Ritual ,
Merupakan deretan berulang dari kegiatan yang mengungkapkan dan memperkuat
nilai-nilai utama organisasi.
(3) Lambang materi
Tata letak dari markas besr perusahaan,tipe mobil yang diberikan kepada eksekutif
puncak.
(4) Bahasa
Banyak organisasi dan unit didalam organisasi menggunakan Bahasa sebagai suatu
cara untuk mengidentifikasi anggota suatu budaya atau sub budaya.
 Budaya jaringan
 Budaya upahan
 Budaya fragmen
 Budaya komunal
BAB III
MOTIVASI
A.Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tu dalam memenuhi
beberapa kebutuhan individual(Robbins,2003,208)
Stoner(1996:134) mengatakan bahwa terdpat empat asumsi dasar motivasi yaitu:
 Motivasi adalah hal-hal yang baik,seseorang menjadi termotivasi karena dipuji
atau sebaliknya bekerja dengan penuh motivasi dan karenanya seseorang dipuji
 Motivasi adalah satu dari beberapa factor yang menentukan prestasi kerja
seseorang,factor yang lain adalah kemampuan,sumber daya,kondisi
kerja,kepempinan.
 Motivasi bias habis dan perlu ditambah suatu waktu
 Mtovasi adalah alat yang dapat dipakai manajemen untuk mengatur hubungan
pekerjaan dalam organisasi

B.Teori motivasi
Terdapat banyak teori motivasi yang mulai berkembang pada dasawarsa 1950-an.
Berikut akan dibahas tigas teori awal tentang motivasi jenjang kebutuhan maslow,teori X dan
Y Mcgregor, yang merupakn teori motivasi yang paling banyak dipraktikan dalam organisasi
sampai saat ini dan merupakan pondasi dari teori-teori motivasi kontemporer
 Teori jenjang kebutuhan maslow
Maslow menghipotesisikan bahwa didalam diri manusia trdapat lima kebutuhan yang
berjenjang.mulai dari kebutuhan tingkat dasar yang berupa fisiologis yang bersiat
pemuasan ragawi tentng makan,minum,dan seks.
 Teori X dan teori Y
Dougles Mcgregor ,mencirikan dua tipe manusia yang mutlak berbeda,yaitu tipe
pemalsan yang ditandai dengan teori x dan tipe pekerja yang ditndai dengan teori Y.
 Teori dua factor Herzberg
Teori Herzberg ini juga sering disebut teori motivasi-higiene.kebutuahn motivator
berkaitan dengan kesempatan untuk maju,promosi jabatan,pengakuan,tanggung jawab.
 Teori Existence,relatedness,dan growth
Clayton P.Alderfer merevisi jenjang kebutuhan maslow dengan elakukan riset
empiris.hasilnya jenjang kebutuhan maslow tersebut diringkas hanya menjadi 3
kebutuhan manusia yaitu kebutuhan existence yang mencakup kebutuhan fisik dan
keamanan maslow,relatedness yang menunjukan kebutuhan untuk memelihara
hubungan antarpribadi mencirikan kebutuhan manusia untuk berkembang.
 Teori 3 kebutuhan McClelland
Mengemukakan teori berfokus pada 3 kebutuhan manusia yaitu:kebutuhan untuk
berprestasi,kebutuhan akan kekuasaan,kebutuhan akan afiliasi.
 Teori Goal-Setting Locke
Mengatakan bahwa tujuan sulit bila diterima dengan baik akan menghasilakn kinerja
yang lebih tinggi dan bahwa umpan balik akan mengantarkan pada capaian kinerja yang
lebih tinggi.
 Teori keadilan adams
Mengatakan bahwa karyawan akan membandingkan diri mereka dengan karyawan
tetangganya,rekan sekerjanya,rekan dalam organisasi atau pekerjaan masa lalu .
 Teori harapan Vroom
 Mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi untuk berusuha kerja bila ia meyakini akan
dinali baik dan penilaian itu mengantarkannya pada imbalan organisasional seperti
bonus,kenaikan gaji,promosi.
BAB IV
STRESS
A.Stres dalam perilaku organisasi
Stress adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,proses berpikir dan
kondisi seseorang.stres yang terlalu berat akan mengancam kemampuan seseorrang dalam
mengahdapi lingkunganya.
Robbins (2006:793)mengemukakan stress merupakan kondisi dinamik yang
didalamnya individu menghadapi peluang,kendala,atau tuntutan yang terkait dengan apa
yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.
Beberapa indicator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat stress tersebut
yaitu:
 Gejala fisiologis yang terkait dengan kesehatan
 Gejalsa psikologis dilihat ketidakpuasan
 Gejala perilaku dilihat dari perubahan produktivitas

B.Potensi sumber stress


Secara lengkap ada beberapa factor yang diidentifikasi sebagai potensi sumber stress
yaitu:
1. Factor lingkungan,
2. Factor organisasi
3. Factor individu

C.Adanya perbedaan individu dalam menghadapi stress


Ada lima variabel yang dapat membedakan kemampuan individu dalam menghadapi stress:
1. Pengalaman kerja
2. Dukungan sosial
3. Ruang kendali
4. Keefektivan diri
5. Tingkat kepribadian orang dalam menyingkapi permusuhan dan kemarahan
C.Konsekuensi dari stress
Ada tigaa kategori umum sebagai konsekuensi dari stress:
1. Gejalasa fisiologis terkit dengan aspek kesehatan dan medis
2. Gejala psikologis.stres dapat menyebabkan ketidakpuasan terutama yang berkaitan
deengan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Gejala perilaku,gejala stress yang terkait dengan perilaku mencakup perubahan
produktivitas,absensi,tingkat keluar masuknya karyawan.

D.Mengelola stress
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengelola stress yaitu:
1. Pendekatan individu ,karyawan dapat memikul tanggungjawab pribadi untuk
mengurangi kegiatan stresnya
2. Pendekatan organisasi,factor organisasi yang dapat dikendalikan oleh manajeen
seperti tuntutan tugas dan peran.
BAB V
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
A.Definisi kelompok
Dua individua tau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung yang saling
bergabung untuk mencapai sasarn tertentu(Robbins 2003:292).
Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang
tergantung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat kolektivitas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama dengan menampung sebagian besar
aspirasi individual.

B.Beda kelompok formal dan informal


Kelompok formal dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh keputusan
manajerial untuk mencapai tujuan organisasi.oleh karenya kelompok formal lebih banyak
terdapat dan dijumpai pada organiasi yang brsifat formal dan terstruktur dengan baik.
Kelompok formal terdiri dari kelompok komando dan kelompok tugas.kelompok
komando dicirkan oleh adanya rantai komando dari pemimpin ke yang dipimpin.karena
sifatnya komando,maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan.
Dalam kelompok informal,terdapat kelompok minat dimana dalam kelompok ini
beberapa individu sengaja berkelompok karena mempunyai kesamaan minat dan
kepentingan.

C.Model pengembangan kelompok


Terdapat dua model pengembangan kelompok yang akan dibahas yaitu:
1. Model lima tahap
Dalam tahap ini dimulai dengan tahap pertama yaitu pembentukan kelompok,kedua
anggota membuat keributan.keributan-keributan itulah yang mendorong anggota kelompok
untuk menciptakan aturan dan norma dan memasuki tahap performing dimana seluruh
anggota kelompok akan merasa nyaman untuk bekerja.dan tahap terakhir pengembangan
kelompok
2. Model keseimbangan tersela
Model ini dinamai keseimbangan tersela dikarenakan dalam penelitian gersick dijumpai
bahwa kebanyakan orang diobservasinya melakukan peningktan upaya untuk mempercepat
pencapaian tujuan.
Kinerja anggota kelompok tidak mengalami peningkatan yang berrati.
D.Karakteristik kelompok yang penting
Keenam karakteristik ini patut diperhatikan dalam rangka pengelolaan kelompok agar
menjadi baik:
-Struktur
-Status haerarki
-Peran
-Norma
-Kepemimpinan
-kekompakan

E.Hubungan kelompok terhadap kinerja


Terdpat asumsi yang harus dipatuhi dalam hubungab kelompok terhadap
kinerja dan kepuasan yaitu:
1.Kelompok adalah bagian dari organisasi yang lebih besar
2.Factor-faktor seperti organisasi,struktur otoritas,produser,seleksi,dan system
imbalan.

F.Hubungan kelompok terhadap kepuasan


Beberapa penelitian hubungan kelompok terhadap kepuasan
 Ada hubungan positif dan signifikan atara persepsi peran dan kepuasan
 Ada hubungan positif antara kesamaan status dengan kepuasan
 Ada hubungan antara ukuran kelompok dengan kepuasan
BAB VI
KONFLIK
A.Pengertian Konflik
Konflik merupakan suatu proses yang mulali bila satu pihak merasakan bahwa pihak
lain mempengaruhi secara negative atau akan segera mempengaruhi secara negative.

B.Transisi dalam pikiran konflik


Secara rinci isi pemikiran dari asing-masing pandangan tentang konflik tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pandangan tradisonal,menyatakan bahwa konflik disinonimkan dengan sitilah
kekerasan,destruksi,dan ketidakrasionalan.
2. Pandagan hubungan manusia,menayatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang
wajar terjadi dalma semua kelompok dan organisasi dan tidak dapat dihindari
3. Pandangan interkasionis .menganggap kelompok itu bertahap hidup,swa kritik dan
kreatif dan menjelaskan bahwa untuk menyatakn konflik itu seluruhnya baik atau
buruk tidakla tepat.
C.Proses Konflik
Lima tahap dalam proses konflik tersebut dapat dijelaskan berikut ini:
1. Tahap 1,Oposisi
 Komunikasi
 Struktur
 Variabel pribadi
2. Tahap 2,Kognisi dan personalisasi
 Konflik yang dipersepsikan
 Konflik yang dirasakan
3. Tahap 3,Maksud
 Bersaing
 Berkolaborasi
 Menghindari
 Mengakomodasi
 Berkompromi
4. Tahap 4,Perilaku
5. Tahap 5 ,Hasil
BAB VII
KEKUASAAN
A.Defenisi Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain dengan
tujuan mengubah sikap atau tingkah laku individual atau kelompok.
Kekuasaan dan politik dalam organisasi merpakan perilaku yang sangatv penting
dalam organisasi.

B.Dasar-dasar Kekuasaan
Sumber kekuasaan bersumber dari formal dan individual:
1. Sumber formal
a. Kekuasaan paksaan adalah ketergantungan pada rasa takut akibat negative yang
mungkin terjadi jika ia gagal mematuhi.
b. Kekuasaan hadiah adalah kekuasaan imbalan.orang mematuhi kemauan atau
penghargaan orang lain karena pematuhan itu menghasilakn manfaat positif.
c. Kekuasaan hukum adalah kelompok formal dan organisasi agaknya akses yang paling
sering ke satu atau lebih dasar kekuasaan adalah posisi structural seseorang ini
disebut kekuasaan hukum.
d. Kekuasaan informasi,adalah kekuasaan berasal dari akses keadaan pengendalian
atas informasi.
2. Sumber individual
a. Kekuasaan kepakaran adalah pengaruh yang dimiliki sebagai akibat dari kepakaran
atau keahlian
b. Kekuasaan rujukan adalah seseorang yang memiliki ciri pribadi yang diinginkan
c. Kekuasaan kharismatik adalah basis kekuasaan yang berasal dari kepribadian dan
gaya interpersonal.

C.Kunci menuju kekuasaan


1. Nilai penting
2. Kelangkaan
3. Tidak tergantikan
BAB VIII
KOMUNIKASI
A.Konsep dan fungsi komunikasi
Komunikasi sebagai penggerak organisasi karena tujuan organisasi mustahil atau sulit
dipercaya tanpa adanya komunikasi
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam suatu kelompok yaitu:
1. Fungsi kendali:komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota
organisasi agar mereka mematuhi semua aturan
2. Fungsi motivasi:yaitu dengan komunikasi dapat menjalankan pada para anggota apa
yang harus dikerjakan
3. Fungsi pengungkapan emosi dengan komunikasi para anggota dapat mengungkapkan
kekecawan
4. Fungsi informasi dengan komunikasi semua keputusan dapat diambil dan dapat
diteruskan pada semua anggota.

B.Model proses komunikasi


1. Sumber komunikasi mengawali suatu pesan dengan pengkodean suatu pikiran
dengan emapt kondisi yang mempengaruhi pesan terkode
2. Pesan adalah suatu yang dikomunikasikan
3. Saluran adalah medium lewat mana pesan berjalan
4. Pengkodean adalah symbol yang harus diterjemahkankedalam suatu ragam yang
dapat dipahami oleh penerima
5. Umpan balik merupakan pengecekan mengenai berpa suksesnya kita mentransfer
pesan.

C.Elemen Komunikasi
1. Arah komunikasi
2. Jaringan komunikasi
Terdapat 2 arah komunikasi:
 Vertical yaitu atas bawah,contoh komunikasi atasan pada bawahan
 Lateral atau menyamping missal komunikasi atau koordinasi dengan
rekan kerja se level.
Sedangkan dalam jaringan komunikasi terdapat
1. Rantai dengan kriteria kecepatan penerimaan pesan sedang
2. Roda dengan kriteria penerimaan pesan kecepatan tinggI

D.Komunikasi verbal dan non verbal


1. Komunikasi verba(Bahasa)yaitu dengan ucapan kalimat,pesan lisan maupun
tulisan dan gambar
2. Komunikasi non verbal(non Bahasa) yaitu komunikasi yang disampaikan
dengan gerakan tubuh,air muka,dan jarak fisik antara pengirim dan penerima.
BAB IX
KEPEMIMPINAN

A.Model kepemimpinan
Penelitian dan teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan dalam pendekatan
sifat,perilaku dan situasional.pendekatan sifat mengidenifikasi terdapatnya sifat yang
menonjol yang terdpat pada diri pemimpin yang tidak atau kurang terdapat pada diri
bawahannya.
Dalam kenyataannya kepemimpinan berlangsung dalam suatu interaksi nyata dan
hidup antara pemipin dngan bawahanya secara langsung terus menerus dari hari ke hari.

B.Pendekatan Sifat
Koontz(1980:665) mengikhitisarkan ada 4 sifat utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan
seorang pemimpin:
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikpa hubungan manusiawi
Kesimpulan dari penelitian ini mengarahkan pada premis bahwa pemimpin itu dilahirkan
namun kesimpulan ini segera mendapat tantangan bahwa karena banyak realitas yang justru
mengjungkirbalikan presmi tersebut.

B.Pendekatan Perilaku
Para peneliti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan yaitu:
1. Gaya dengan orientasi tugas.pemimpin berorientasi tugas mengarahan dan mengawasi
bawahan secarac tertutup tanpa ada partisipasi untuk menjamin bawah tugas-tugas
dilaksankan denganbaik sesuai dengan yang direncakan
2. Gaya dengan orientasi karyawan.pemimpin dengan gaya ini seperti ini mencoba untuk lebih
memotivasi bawahan ketimbang mengawasinya.
C.Teori X dan teori Y dari Dougles McGregor
Konsep McGregor yang paling terkenal adalah bahwa staretgi kepemimpinan
dipengaruhi anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.sebagi hasil
pengalamnnya sebagai konsultan,McGregor menyimpulakn dua kumpulan anggapan yang
saling berlawanan yang dibuat oleh para manajer dalam industry

D.Kepemimpinan transformasional dan transaksional


Menurut (Bass,1985,1998)kepemimpinan transformasioanl yang otentik mengandung
empat komponen yakni:
1. Idealized influence
2. Inspirational motivation
3. Intellectual stimulation
4. Individualized consideration

Idealized influence dari pemimpin adalah memimpikan yakin dan membentuk standra yang
tingi usaha penyamaannya.
Inspirational motivation akan menjadi bekal para pengikut dalam menghadapi tantangan
untuk mencapai tujuan.
Intellectual stimulation dari kepemimpinan transforasional membantu para pengikut untuk
menjawab asumsik dan untuk membangkitkn soulusi yang lebih kreatif.
Individualized consideration dari kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-
masing bawahan sebagai individu dan mendampingi dan menumbuhkan peluang.

Pemimpin transaksional adalah yang memandu atau memotivasi pengikut mereka


dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
BAB III
A.Kelemahan dan kekurangan buku

Menurut saya buku utama mudah dipahami, karena bahasa yang digunakan
dalam buku tersebut terlalu baku, Cover pada buku utama juga menarik, sehingga
pembaca tertarik untuk membacanya. Tetapi, dalam buku ini tidak terdapat contoh dan
gambaran,materi yang disampaikan juga tidak terlalu banyak atau kurang lengkap.
Buku pembanding.

Menurut saya buku pembanding memiliki bahasa yang mudah dipahami,


terdapat juga poin-poin dalam setiap bahasan, sehingga buku ini terlihat lebih ringkas,
tetpi tidak mengurangi kelengkapan isinya. Cover pada buku ini menarik, sehingga
pembaca tertarik untuk membacanya. Tetapi, didalam buku ini terlalu banyak bagian
pendahuluan sebelum memasuki defenisi yang membuat bosan untuk dibaca.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku
tingkatindividu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasiserta dampaknya terhadap
kinerja (baikkinerja individual, kelompok,Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai
baik secarakuantitas maupun kualitas.Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi ke arah tujuanorganisasi.Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta
perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkandalam melakukan pekerjaan tersebut, akan
meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau
kegiatan penyampaian pesan atau informasitentang pikiran atau perasaan

Saran
Critical book review ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu berperilaku
organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat, tepat dan efisien. Adapun saran
yang yang lain semoga tugas ini berguna bagi individu atau kelompok dalam
kehidupan berorganisasi dan segala krtik dan saran tentang makalah ini saya terima
dengan lapang dada.

Anda mungkin juga menyukai