Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Tema : Teknik Nafas Dalam dan Batuk Efektif

Sasaran : Pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang


menemani pasien

Hari/tanggal :

Waktu :

Tempat : Ruangan Paru RSUD Padang Panjang

A. Latar Belakang
Oksigen memgang peran penting dalam semua proses tubuh secara
fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyababkan tubuh mengalami
kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang sangat utama dan sangat
vital bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari
kondisi sistem pernafasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah
satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami
gangguan banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan
pada saluran pernafasan. Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah
utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuh kebutuhan
oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow.
Perawat mempunyai perang yang penting dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen dan cara mengatasi masalah atau gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut. Oleh karena itu, perawat harus
memahami konsep kebutuhan oksigen. Dalam penyuluhan ini kami
menyajikan materi mengenai beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam
mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan oksigen bagi manusia, yaitu
teknik nafas dalam dan batuk efektif.
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap
masuknya benda asing ke dalam saluran pernafasan. Gerakan ini terjadi atau
dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-
paru. Batuk terjadi sebgai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada nervus
aferen pada percabangan bronkus. Batuk secara terkekeh-kekeh dapat
menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk
mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan.
Salah satunya, bisa disebabkan oleh flu atau ISPA yang
menyebabkan terjadinya lendir atau radang saluran pernafasan. Di musim
pancaroba, di mana virus flu dan kuman penyebab ISPA banyak
berkembang biak, abtuk pun semakin menjadi. Untuk menanganinya, perlu
dilakukan diagnosis terlebih dahulu agar diketahui penyabab ataupun jenis
batuk yang diderita, kemudian barulah pengobatan bisa diberikan sesuai
dengan penyakit yang diderita.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat
mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang
serius. Batuk mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu
tidur dan sering menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorokan dan
dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat
menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja.
Namun, dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui
gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat
berbagai penghalang atau menghilangkan penutup saluran pernafasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya
untuk melonggarkan dan melegakan saluran pernafasan maupun mengatasi
sesak nafas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernafasan. Lendir
baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul
akibat adanya infeksi pada saluran pernafasan maupun karena sejumlah
penyakit yang diderita oleh seorang individu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan pasien dan
keluarga memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu :
a. Menjelaskan pengertian batuk efektif
b. Menjelaskan tujuan batuk efektif
c. Menjelaskan teknik batuk efektif
d. Mampu mempergakan teknik batuk efektif

C. Pokok Bahasan
Teknik Batuk Efektif

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Batuk Efektif
b. Tujuan Batuk Efektif
c. Teknik Batuk Efektif

E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan Tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Media : Infokus / flip chart, laptop dan leaftlet
2. Alat : Tissue / sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan
dahak dan gelas berisi air hangat.
G. Proses Pelaksanaan
Tahapan &
No. Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
Waktu
1. Pembukaan  Memberikan  Menjawab salam
( m5 menit ) salam  Mendengarkan dan
 Memperkenalkan memperhatikan
anggota
kelompok dan  Menyepakati kontrak
pembimbing  Memperhatikan dan
 Melakukan mendengarkan
kontrak waktu
 Menjelaskan
tujuan dan materi
yang akan
diberikan
2. Kegiatan  Menggali  Menanggapi dan
( 35 menit ) pengetahuan menjelaskan
audien tentang
nafas dalam batuk
efektif
 Memberikan
reinforcement  Memperhatikan dan
positif mendengarkan
 Menjelaskan
pengertian batuk  Memperhatikan dan
efektif mendengarkan
 Menjelaskan
tujuan nafas  Memperhatikan dan
dalam dan batuk mendengarkan
efektif
 Menjelaskan  Mendemonstrasikan
teknik nafas batuk efektif
dalam dan batuk  memberikan
efektif pertanyaan
 Mendemonstrasik
an bersama
 Memberi  Memberikan jawaban
kesempatan  Memperhatikan dan
audien untuk mendengarkan
bertanya  Memperhatikan dan
 Memberikan mendengarkan
reinforcement
positis
 Memberikan
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
 Memberikan
reinforcement
positif dan
meluruskan
konsep
 Meminta
masukan dari
pembimbing
akademik dan
atau pembimbing
klinik
3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak
(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan  Memperhatikan dan
terima kasih mendengarkan
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam penutup

H. Pengorganisasian
a. Penyaji :
b. Moderator :
c. Observer :
d. Fasilitator :

I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahsa yang akan digunakan selama penyuluhan
dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisa penyajian
b. Penyaji
- Bertanggung Jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di
awal acara
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer
- Memotivasi peserta untuk atif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
- Membagikan leaflet di akhir acara

d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

e. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan
- Mengevaluasi laporan dari observer

J. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyaji :Observer / Fasilitator / mahasiswa

: Moderator : Pasien

: Pembimbing : Keluarga pasien

K. Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan adalah :
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian akan dilaksanakan sebelum pelakasanaan
kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak
yang disepakati.

2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
latihan batuk efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan abtuk efektif,
teknik batuk efektif dan mampu memperagakan batuk efektif.

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu :
a. 80 % sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan
benar.
b. 60 % sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif.
c. 60 % sasaran mampu menjelasksan teknik batuk efektif dengan
benar.
d. 60 % sasaran mampu mendemonstrasikan abtu efektif.
Lamapiran Materi

NAFAS DALAM DAN ABTUK EFEKTIF

A. Pengertian
1. Nafas Dalam
latihan nafas dalam adalah bernafas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat
perlahan dan dada mengembang penuh. (Parsudi, 2001)

2. Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana
dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara maksimal. (Smeltzer, 2001 )

B. Tujuan Teknik Nafas Dalam dan Batuk Efektif


1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk.
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret.
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium.
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi nyeri.
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru.
7. Memfasilitasi pembersihan saluran nafas.

C. Indikasi Teknik Nafas Dalam dan Batuk Efektif


Dilakukan pada pasien seperti : COPD / PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma,
Chest Infection, pasien bedrest atau post operasi.

D. Kontra Indikasi Batuk Efektif


1. Tension Pneumotoraks.
2. Hemoptisis.
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark
miokard akut infark dan aritmia.
4. Edema paru.
5. Efusi Pleura yang luas.

E. Alat dan Bahan yang Disediakan


1. Tissue / sapu tangan.
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan ( air sabun / detergen, air
bayclin, air lisol ) atau pasir.
3. Gelas berisi air hangat.

F. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak


1. siapkan tempat pembuangan dahak : kaleng berisi cairan desinfektan
yang dicampur dengan air ( air sabun / detergen, air bayclin, air lisol )
atau pasir.
2. isi cairan ebanyak 1/3 kaleng.
3. Buang dahak ke tempat tersebut.
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : nkubur dibawah tanah.
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram.
7. Bersihkan kaleng dengan sabun.

G. Teknik Nafas Dalam


1. Menarik nafas dalam ( inspirasi ) secara biasa beberapa detik melalui
hidung ( bukan menarik nafas dalam ) dengan mulut tertutup.
2. Kemudian mengeluarkan nafas ( ekspirasi ) pelan-pelan melalui mulut
dengan posisi bersiul.
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung akan terjadi
peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah ait
trapping dan kolaps saluran nafas kecil pada waktu ekspirasi.
H. Teknik Batuk Efektif
1. Tarik nafas dalam 4-5 kali.
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik.
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkanserta batukkan dengan kuat dan
spontan.
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha..” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Smelzert, S. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta:


EGC
Perry & Potter. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Kowalak, J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC
Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM
Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai