PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas Filsafat Ilmu oleh
dosen Dra. Siti Hajar, MS, Ph. D. Dan tujuan dari perumusan masalah dari makalah
ini adalah untuk :
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.2 HUBUNGAN ILMU DENGAN MORAL
4
Dalam perkembangan selanjutnya ilmu dan teknologi tidak selamanya berjalan
sesuai dengan yang diharapkan yaitu dalam rangka mensejahterakan kehidupan
manusia. Masalah teknologi telah mengakibatkan proses dehumanisasi. Dari
perkembangan ilmu dan teknologi dihadapkan dengan moral, para ilmuwan terbagi
ke dalam dua golongan pendapat. Golongan pertama ingin melanjutkan tradisi
kenetralan ilmu secara total seperti pada era Galileo sedangkan golongan kedua
mencoba menyesuaikan kenetralan ilmu secara pragmatis berdasarkan perkembangan
ilmu dan masyarakat. Golongan kedua mendasarkan pendapatnya pada beberapa hal
yakni:
(1) Ilmu secara faktual telah dipergunakan secara destruktif oleh manusia yang
dibuktikan dengan adanya dua perang dunia yang mempergunakan teknologi-
teknologi keilmuan;
(2) Ilmu telah berkembang dengan pesat dan makin esoterik sehingga kaum ilmuwan
lebih mengatahui tentang ekses-ekses yang mungkin terjadi bila terjadi
penyalagunaan; dan
(3) Ilmu telah berkembang sedemikian rupa di mana terdapat kemungkinan bahwa
ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling hakiki seperti pada
kasus revolusi genetika dan teknik perubahan sosial (social engineering).
Berdasarkan ketiga hal ini maka golongan kedua berpendapat bahwa ilmu
secara moral harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan martabat
atau mengubah hakikat kemanusiaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan dalam bidang kimi dan fisik membawa
manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Namun disamping manfaat positif
muncul pula penyalagunaan kemajuan ilmu kimia dan fisika sehingga menimbulkan
malapetaka. Perang Dunia I yang menghadirkan bom biologis dan Perang Dunia II
memunculkan bom atom merupakan dampak negatif penyalagunaan ilmu dan
teknologi. Ilmu dalam persfektif sejarah kemanusiaan mempunyai puncak
kecemerlangan masing- masing, namun seperti kotak Pandora yang terbuka
kecemerlangan itu membawa malapetaka. Perang Dunia I menghadiahkan bom kuman
yang menjadi kutukan ilmu kimia dan Perang Dunia II muncul bom atom produk
fisika, dan kutukan apa yang akan dibawa oleh revolusi genetika.
Revolusi genetika merupakan babakan baru dalam sejarah keilmuan manusia
sebab sebelum ini ilmu tidak pernah menyentuh manusia sebagai objek penelaahan itu
sendiri. Hal ini bukan berarti bahwa sebelumnya tidak pernah ada penelaahan ilmiah
yang berkaitan dengan jasad manusia, tentu sudah banyak sekali, namun penelaahan
penelaahan ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, dan tidak
6
membidik secara langsung manusia sebagai obyek penelaahan. Artinya, jika kita
mengadakan penelaahan mengenai jantung manusia, maka hal ini dimaksudkan untuk
mengembangkan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan penyakit jantung. Atau
dengan perkataan lain, upaya kita diarahkan dalam mengembangkan pengetahuan
yang memungkinkan kita dapat mengetahui segenap proses yang berkaitan dengan
jantung, dan di atas pengetahuan itu dikembangkan teknologi yang berupa alat yang
memberi kemudahan bagi kita untuk menghadapi gangguan-gangguan jantung.
Dengan penelitian genetika ini menjadi sangat lain kita tidak lagi menelaah
organ-organ manusia melainkan manusia itu sendiri yang menjadi objek penelitian
yang menghasilkan bukan lagi tekhnologi yang memberikan kemudahan melainkan
teknologi yang mengubah manusia itu sendiri, apakah perubahan itu akan dibenarkan
dengan moral, yaitu sikap yang sudah dimiliki seorang ilmuan?
Jawabannya yaitu tinggal dikembalikan lagi kepada hakikat manusia itu sendiri,
karena sudah kita ketahui bahwa ilmu itu berfungsi sebagai pengetahuan yang
membantu dalam mencapai tujuan hidupnya, tujuan hidup ini berkaitan erat dengan
hakikat kemanusiaan itu sendiri, bersifat otonom dan terlepas dari kajian dan pengaruh
ilmiah.
Rekayasa yang cenderung menimbulkan gejala anti kemanusiaan
(dehumanisme) dan mengubah hakikat kemanusiaan menimbulkan pertanyaan
disekitar batas dan wewenag penjelajahan sains, disamping tanggung jawab dan moral
ilmuwan. Jika sains melakukan telaahan terhadap organ tubuh manusia, seperti jantung
dan ginjal barangkali hal itu tidak menjadi masalah terutama jika kajian itu bermuara
pada penciptaan teknologi yang dapat merawat atau membantu fungsi- fungsi organ
tubuh manusia. Tapi jika sains mencoba mengkaji hakikat manusia dan cenderung
mengubah proses penciptaan manusia seperti kasus dalam kloning hal inilah yang
menimbulkan pertanyaan disekitar batas dan wewenag penjelajahan sains. yang jadi
pertanyaan sekarang sejauh mana penjelajahan sains dan teknologi?
Berkaitan dengan pertanyaan di atas dimana kaitan ilmu dengan moral, nilai
yang menjadi acuan seorang ilmuan, dan tanggung jawab sosial ilmuwan telah
menempatkan aksiologi ilmu pada posisi yang sangat penting karena itu salah satu
aspek pembahasan mendasar dalam integrasi keilmuan adalah aksiologi yang
sebelumnya telah dibahas.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dewasa ini teknologi dan ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Manusia
telah menerapkan keduanya delam kehidupannya sehari – hari. Namun, manusia juga
masih banyak menggunakan teknologi dan pengetahuan secara menyimpang maka hal
ini yang menyebabkan bencana pada manusia itu sendiri.
Dengan didukung oleh teknologi yang modern dan perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat seharusnya manusia memanfaatkan hal tersebut sebaik
mungkin. Manusia dapat berpikir kreatif agar memperoleh sesuatu yang diharapkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologi
https://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/pengertian-aksiologi-dan-aspek-aspek-
serta-isu-aksiologi/
https://www.kompasiana.com/nabilaaulia8299/5da2eb48097f363ba91c3df5/filsafat-
aksiologi
https://ilmufilsafat.wordpress.com/2012/05/21/hubungan-ilmu-dan-moral/
https://id.wikipedia.org/wiki/Moral
https://www.kompasiana.com/wildensyah/550045a6a333115373510582/moral-dan-
ilmu-pengetahuan
https://pengetahuan-inspiratif-hidup.blogspot.com/2016/02/nilai-kegunaan-ilmu-
revolusi-genetika.html