Penanggung Jawab : 1. Rafina Nur Alika (240110160068) 2. Utari Dwi Wulandari (240110180052) 3. Haffyan () Tempat : PTPN VIII Sinumbra 3.5.1 Deskripsi Kegiatan / Pelaksanaan Pada pertemuan PDKT yang ketujuh konten umum acaranya yaitu post to post. Konten yang diisi oleh panitia medik diantara lain yaitu membuat plottingan disetiap jalan yang akan dilewati oleh mahasiswa baru dengan membawa kotak obat pada setiap orangnya. Tetapi tidak ada pengondisian pagi jadi tidak ada plotingan khusus medik. Untuk plotingan di bus dan plotingan di jalan terdapat 3 orang divisi Medik di setiap bisnya. Untuk konten acaranya yaitu kunjungan ke dalam pabrik teh dan kopi, tetapi para panitia Medik berjaga-jaga disekitar luar pabrik dan jalan. Terkadang ada beberapa panitia Medik yang mobile untuk melihat keadaan sekitar pabrik. Acaranya tidak terlalu lama dan berjalan dengan lancar. 3.5.2 Evaluasi Karena acara berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, jadi tidak ada evaluasi khusus untuk panitia medik itu sendiri dan tidak ada evaluasi umum juga untuk seluruh panitia. 3.5.3 Saran Jika di divisi Medik melakukan kesalahan boleh langsung ditegur, karna jika hanya mengirim pesan tidak memungkinkan untuk dibaca pada saat plotingan.
1.7 Pertemuan PDKT Ketujuh
PenanggungJawab : 1. Rafina Nur Alika (240110160073) 2. Utari Dwi Wulandari (240110160062) 3. Muhammad Haffyan (240110160064) Tempat : PTPN VIII Sinumbra 1.7.1 Deskripsi Pelaksanaan Panitia Medik PDKT Nawasena 2019 yang hadir pada pertemuan 7 tanggal 18 - 19 November 2017 bertempat di PTPN VIII Sinumbra berjumlah 10 orang dari total 11 orang anggota divisi medik, 1 orang tidak hadir dikarenakan izin berhalangan hadir. Panitia medik PDKT Nawasena 2019 yang ditempatkan di Universitas Padjadjaran berjumlah 6 orang dan sisanya 4 orang sudah siap dari hari sebelumnya di PTPN VIII Sinumbra. Panitia medik bertugas untuk menjaga pramuda selama kegiatan yang dilakukan di Universitas Padjadjaran termasuk pada saat di perjalanan menuju lokasi pertemuan ketujuh dilaksanakan, 4 orang medik ikut langsung ke kendaraan bersama pramuda dengan tiap masing-masing kendaraan disediakan kotak obat dan untuk 2 orang panitia lagi menaiki kendaraan yang dikhususkan untuk panitia bersama dengan panitia yang lain. Ketika sudah sampai di lokasi, pada kegiatan di dalam ruangan ditugaskan 2 anggota medik yang berjaga dan pada saat diluar ruangan ditugaskan 2 anggota medik yang berjaga. Ketika pada sesi acara di malam hari yaitu Post to Post dan berlangsungnya prosesi, anggota medik dibagi menjadi medik kloter, medik bunker bayangan, dan medik bunker utama. Medik kloter terdiri atas 1 anggota medik pada setiap kloternya, jadi jumlah keseluruhan medik kloter sebanyak 5 orang. Sedangkan pada medik bunker bayangan terdiri atas 2 anggota medik setiap bunkernya dan dibantu oleh panitia dari divisi lain sebagai supir dikarenakan bunker banyangan menggunakan mobil agar dapat mobilisasi dan yang membantu dalam penanganannya. Pada bunker utama terdapat 3 anggota medik yang berjaga serta dibantu dengan 1 anggota divisi lain. Untuk bagian evakuasi dengan menggunakan mobil untuk mengevakuasi pramuda ke bunker utama dan klinik atau unit kesehatan terdekat, dibantu oleh 2 panitia dari divisi lain yang sebelumnya sudah dikoordinasikan. Seluruh pramuda yang berpita medik dipisahkan saat sebelum pengondisian oleh panitia medik dan langsung dibawa ke bunker medik utama oleh anggota medik, dan tidak mengikuti kegiatan post to post. Pramuda yang berpita dan pramuda yang masuk ke bunker pada saat kegiatan post to post dan bagi pramuda yang masih mampu untuk melanjutkan kegiatan diikutsertakan pada sesi acara prosesi. Namun dikarenakan ada pramuda yang masih tidak kuat untuk melanjutkan kegiatan, ada beberapa pramuda medik yang tidak ikut serta dalam sesi acara prosesi. 1.7.2 Evaluasi 1. Jumlah panitia yang hadir tidak memadai sehingga medik membutuhkan bantuan dari divisi lain, 2. Mobil medik yang berjaga tidak ditangani oleh panitia medik melainkan dari divisi lain dikarenakan medik kekurangan jumlah orang, 3. Persediaan obat saat post to post kurang lengkap sehingga ada permintaan obat yang tidak dipenuhi, 4. Bunker medik utama banyak digunakan oleh panitia divisi lain selain itu juga sempat menjadi tempat penyimpanan tas dan beberapa barang pribadi panitia divisi lain sehingga sulit untuk merapihkan dan mengclearkan area di dalam bunker medik utama, 3.7.3 Solusi 1. Jika tidak ada alasan yang kuat, panitia medik diharapkan hadir seluruhnya agar tidak mengubah posisi penempatan yang telah dibuat sebelumnya, 2. Panitia medik yang berjaga harus selalu mengecek ketersediaan obat di kotak obat sebelum berjaga dan harus menyediakan obat lebih banyak daripada pertemuan sebelumnya, 3. Memperbaiki koordinasi dengan Komisi Disiplin dan mengembalikan pramuda medik yang tadinya dipisahkan ke dalam barisannya kembali, 4. Panitia medik sebaiknya lebih teliti lagi dalam hal penyimpanan barang-barang terutama barang-barang medik agar tidak ada yang hilang. I. Penutup Demikian laporan pertanggungjawaban Divisi Medik PDKT Nawasena 2019 ini kami buat sebaik-baiknya dengan harapan laporan pertanggungjawaban ini dapat menjadi acuan demi perkembangan kegiatan-kegiatan serupa pada periode berikutnya. Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah kami lakukan. Atas perhatian dan kerja sama yang baik kami sampaikan ucapan terima kasih.