MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelas A
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya
kami masih diberikan kessempatan untuk menyelesaikan makalah kami ini dalam
mempelajari mata kuliah Kepemimpinan yaitu yang membahas tentang Peran Pemimpin
Dalam Pengambilan Keputusan Dan Kebijakan Organisasi.Kami mengucapkan terimakasih
banyak kepada teman-teman kami sekalian yang telah mendukung kami dalam
menyelesaikan tugas ini.
Untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami meminta saran dan kritikan dari
teman-teman sekalian sehingga makalah kami ini dapat dijadikan sebagai penunjang
pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
a.Latar belakang....................................................................................................... 1
b.Rumusan masalah.................................................................................................. 1
BAB 2
BAB 3
a.Kesimpulan............................................................................................................ 7
b.Saran...................................................................................................................... 7
c.Daftar pustaka........................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Metode pengambilan keputusan ini sering kali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau
dalam kepemimpinan militer.Metode ini memiliki beberapa keuntungan,yaitu cepat,dalam
arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan.
Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik,apabila seorang anggota
organisasi yang dianggap ahli dan memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya
dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.Tetapi dalam banyak kasus harus diakui
bahwa,persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana,sangat
sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli ( superior).
2
c.Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini belih sedikit apabila dibandingkan dengan
metode yang pertama.Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan
pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisai dalam proses pengambilan
keputusan.Dengan demikian,keputusan yang diambil melalui metode ini akan meningkatkan
kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juva munculnya aspek kecepatan
dalam pengambilan keputusan sebagai hassil dari usaha menghindari proses diskusi yang
terlalu meluas.Dengan kata lain,pendapat organisasi sangat diperhatikan dalam proses
pembuatan keputusan,namun perilaku otokratik dari pimpinan,kelompok massih
berpengaruh.
d.Kesepakatan (consensus)
Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisai
mendukung keputusan yang diambil.Metode pengambilan keputusan ini memiliki
keuntungan,yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisai akan dapat meningkatkan
kualitass keputusan yang diambil,sebaik seperti tanggung jawab para anggotadalam
mendukung keputusan tersebut.Metode pengambilan keputusan yang dilakukan melalui
kesepakatan ini,tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan.
4.Menetukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis terhadap berbagai
alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya.Pada tahap ini juga disusun
juga kriteria tentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan.
3
7.Pengendalian dan evaluasi: pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan eveluasi untuk
menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan
2.Tahap pengembangan : pencarian prosedur atau solusi standar yang ada ,mendesain solusi
yang baru.
3.Tahap seleksi : pilihan solusi dibuat.Ada tiga cara pembentukan seleksi: pembuat
keputusan berdasarkan pengalaman atau intuisi (bukan analisis logis);analisis alternatif yang
logis dan sistematis ;dan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat
keputusan.
4
Menurut Simon,fase-fase dalam proses pengambilaln keputusan di bagi menjadi:
Fase Desain: Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis
tindakan yang mungkin dilakukan.
Fase Pilihan: Fase pilihan adalah ffase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata diambil
suatu komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu.Fase pilihan meliputi
pencarian,evaluasi,dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.
Fase Monitoring: Fase mengevaluasi dan memonitori segala rangkaian kegiatan yang
direncanakan.
Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi seprti
dalam buku March dan Simon,organization,pada tahun 1958,tetapi bidang tersebut menjadi
lebih menarik dengan topik seperti motivassi dan tujuannya,dan menekankan berkurangnya
pengambilan keputusan.
Bidang perilaku pengambilan keputusan dikembangkan dari luar jalur teori dan penelitian
perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmuekonomi dan
informasi.Ahli teori perilaku pengambilan keputusan sependapat bahwa individu mempunyai
keterbatasan kognitif.’Kompleksitas organisasi dan dunia secara umum menyebabkan
individu bertindak dalam situasi ketidakpastian dan informasibegitu ambigu dan tidak
lengkap.Dasar titik awal untuk mengembangkan,menganalisis berbagai model perilaku
pengambilan keputusan adalah tetap mempertahankan tingkat dan arti rasionalitas.
5
F.MODEL PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.Model klasik
Model klasik dalam pengambilan keputusan didaskan pada asumsi ekonomis.Asumsi yang
mendasari model ini adalah:
Pengambilan keputusan beroperassi untuk mencapai sasaran yang telah diketahui dan
disetujuui sebelumnya.
Pengambilan keputusan berjuang keras menciptakan kepasstian,mengumpulkan
informassi secara lengkap.
Mengetahui kriteria untuk mengevaluasi alternatif
Pengambilan keputusan adalah orang yang rassional dan menggunakan logika utuk
menentukan nilai,menyusun preferensi,mengevaluasi alternatif,dan membuat
keputusan yang dapat memaksimalkan pencapaian sasaran organisasonal.
2.Model Administratif
3.Model Politis
Model ini sangat bermanfaat ketika komdisi berada dalam ketidakpastian, informasi terbatas
,dan sedikit persetujuan antarmanajer mengenai sasaran apa yang harus diikuti atau tindakan
apa yang harus diambil.Adapun tahapan untuk proses pengambilan dilakukan melalui:
Identifikasi masalah
Mendefenisikan masalah
Memformulasikan dan mengembangkan alternative
Implementassi keputusan
Evaluasi keputusan
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar.Manajer adalah
seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar.Kepemimpinan seseorang dalam
sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,sehingga
membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu
tugas pemimpin.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA