Anda di halaman 1dari 10

PERAN PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Kepemimpinan

Dosen: Ainul Mardhiyah SP.,M.Si

Disusun Oleh:

Junita Pasaribu (7192443004)

Elisa M.Novita Lumban Tobing (7192443003)

Kelas A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya
kami masih diberikan kessempatan untuk menyelesaikan makalah kami ini dalam
mempelajari mata kuliah Kepemimpinan yaitu yang membahas tentang Peran Pemimpin
Dalam Pengambilan Keputusan Dan Kebijakan Organisasi.Kami mengucapkan terimakasih
banyak kepada teman-teman kami sekalian yang telah mendukung kami dalam
menyelesaikan tugas ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada siapapun yang telah mendukung


kami dalam menyusun makala kami ini,meskipun materi pembelajaran tentang
kepemimpinan yang kami sajikan ini masih jauh dari kata sempurna kami mohon
maaf,karena sesungguhnya kita tahu bahwa kesempurnaan hanya pada Tuhan Allah Yang
Maha Kuasa dan kekurangan hanyalah dimiliki manusia

Untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami meminta saran dan kritikan dari
teman-teman sekalian sehingga makalah kami ini dapat dijadikan sebagai penunjang
pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua.

Medan,14 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1

a.Latar belakang....................................................................................................... 1

b.Rumusan masalah.................................................................................................. 1

BAB 2

a.Pengertian pengambilan keputusan....................................................................... 2

b.Metode-metode pengambilan keputusan............................................................... 2

c.Proses pengambilan keputusan.............................................................................. 3

d.Hakekat pengambilan keputusan........................................................................... 4

e.Perilaku pengambilan keputusan............................................................................5

f.Model perilaku pengambilan keputusan................................................................. 6

BAB 3

a.Kesimpulan............................................................................................................ 7

b.Saran...................................................................................................................... 7

c.Daftar pustaka........................................................................................................ 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu organisasi melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif.Interaksi tersebut disusun dalam suatu strukutur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama.Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan,metode kerja,bahan
baku,dan lain-lain.Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut
dengan manajemen.Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership)
(Siagian,1980).
Upaya membangun keefektiifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.Adapun keterampilan personal menjadi
terpinggirkan.Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada
kinerja organisasi,sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan
keterampilan personalnya.Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk
memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk
dinamika organisasi,kemampuan melakukan modifikasi perilaku,kemampuan memahami
dan memberi motivasi,kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan
komunikasi yang efektif,kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-
kekuasaan-politik dalam organisasi,kemampuan memahami genealogi konflik dan
negoisasinya,serta kemampuan mengkontribusikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah inii penulis akan menjelaskan masalah:
 Apa pengertian pengambilan keputusan?
 Apa metode-metode pengambilan keputusan ?
 Apa saja proses pengambilan keputusan ?
 Apa hakekat pengambilan keputusan?
 Apa peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan?
 Apa model perilaku pengambilan keputusan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengertian Pengambilan Keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan.Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif.Secara umum pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan
oleh banyak ahli,diantaranya adalah:

1. G.R.Terry: Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan


yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S.Goerge.Jr: Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran,kegiatan pemikiran yang termasuk
perrtimbangan,penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril Odonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan,suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada
keputusan,suatu sumber yang dapat dipercaya,petunjuk atau reputasi yang telah
dibuat.
4. P.Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah,pengumpulan fakta dan data,penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.

B.METODE-METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

a.Kewenangan Tanpa Diskusi ( authority rule without discussion)

Metode pengambilan keputusan ini sering kali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau
dalam kepemimpinan militer.Metode ini memiliki beberapa keuntungan,yaitu cepat,dalam
arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan.

b.Pendapat Ahli ( expert opinion)

Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik,apabila seorang anggota
organisasi yang dianggap ahli dan memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya
dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.Tetapi dalam banyak kasus harus diakui
bahwa,persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana,sangat
sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli ( superior).

2
c.Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini belih sedikit apabila dibandingkan dengan
metode yang pertama.Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan
pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisai dalam proses pengambilan
keputusan.Dengan demikian,keputusan yang diambil melalui metode ini akan meningkatkan
kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juva munculnya aspek kecepatan
dalam pengambilan keputusan sebagai hassil dari usaha menghindari proses diskusi yang
terlalu meluas.Dengan kata lain,pendapat organisasi sangat diperhatikan dalam proses
pembuatan keputusan,namun perilaku otokratik dari pimpinan,kelompok massih
berpengaruh.

d.Kesepakatan (consensus)

Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisai
mendukung keputusan yang diambil.Metode pengambilan keputusan ini memiliki
keuntungan,yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisai akan dapat meningkatkan
kualitass keputusan yang diambil,sebaik seperti tanggung jawab para anggotadalam
mendukung keputusan tersebut.Metode pengambilan keputusan yang dilakukan melalui
kesepakatan ini,tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan.

C.PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.Menerapkan tujuan dan sasaran: sebelum memulai proses pengambilan


keputusan,tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu.Apa hasil yang
harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.

2.Identifikasi persoalan: Persoalan-persoalan diseputar pengambilan keputusan harus


diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas

3.Mengembangkan alternatif : tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif yang


memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada.Selama alternatif itu ada
hubungannya,walaupun sedikit,harus ditampung dalam tahap ini

4.Menetukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis terhadap berbagai
alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya.Pada tahap ini juga disusun
juga kriteria tentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan.

5Memilih alternatif: pemilihan alternatif harus mempertimbangkan ketersediaan


sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan,kemampuan alternatif untuk
mencapai tujuan dan sasaran,dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.

6.Menerapkan keputusan: Keputusan yang baik harus dilaksanakan.Keputusanitu sendiri


merupakan abstraksi,sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaanya.

3
7.Pengendalian dan evaluasi: pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan eveluasi untuk
menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan

D.HAKEKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif.Hal ini berkitan dengan


fungsi manajemen.Misalnya saat manajer merencanakan,mengelola,mengontrol,mereka
membuat keputusan.Akan tetapi,ahli teoro klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan
tersebut secara umum.Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas
pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otorita,sementara bapak
manajemen –Frederick W.Taylor-hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan
untuk pengambilan keputusa.

Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa


langkah.Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A.Simon,ahli teori
keputusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel,yang mengonseptualisasikan tiga
tahap utama dalam proses pengambilan keputusan:

1.Aktivitas intelegensi.Berasal dari pengerttian”intelegence”,Simon mendeskripsikan tahap


awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambiilan keputusan.

2.Aktivitas desain.Selama tahap kedua,mungkin terjadi tindakan penemuan


,pengembagan,dan analisis masalah.

3.Aktivitas memilih.Tahap ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari


yang tersedia.

Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut,tetapi lebih empiris(yaitu,menelusuri


keputusan sebenarnya dalam organisai),adalah langkah pengambilan keputusan menurut
Mintzberg:

1.Tahap identifikasi : pengendalian masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis

2.Tahap pengembangan : pencarian prosedur atau solusi standar yang ada ,mendesain solusi
yang baru.

3.Tahap seleksi : pilihan solusi dibuat.Ada tiga cara pembentukan seleksi: pembuat
keputusan berdasarkan pengalaman atau intuisi (bukan analisis logis);analisis alternatif yang
logis dan sistematis ;dan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat
keputusan.

4
Menurut Simon,fase-fase dalam proses pengambilaln keputusan di bagi menjadi:

Fase Intelegensi: intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian


lingkungan.Intelegasi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau
peluang-peluang masalah.

Fase Desain: Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis
tindakan yang mungkin dilakukan.

Fase Pilihan: Fase pilihan adalah ffase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata diambil
suatu komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu.Fase pilihan meliputi
pencarian,evaluasi,dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.

Fase Implementasi: Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang


direkomendasikan bisa bekerja.

Fase Monitoring: Fase mengevaluasi dan memonitori segala rangkaian kegiatan yang
direncanakan.

E.PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi seprti
dalam buku March dan Simon,organization,pada tahun 1958,tetapi bidang tersebut menjadi
lebih menarik dengan topik seperti motivassi dan tujuannya,dan menekankan berkurangnya
pengambilan keputusan.

Bidang perilaku pengambilan keputusan dikembangkan dari luar jalur teori dan penelitian
perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmuekonomi dan
informasi.Ahli teori perilaku pengambilan keputusan sependapat bahwa individu mempunyai
keterbatasan kognitif.’Kompleksitas organisasi dan dunia secara umum menyebabkan
individu bertindak dalam situasi ketidakpastian dan informasibegitu ambigu dan tidak
lengkap.Dasar titik awal untuk mengembangkan,menganalisis berbagai model perilaku
pengambilan keputusan adalah tetap mempertahankan tingkat dan arti rasionalitas.

5
F.MODEL PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.Model klasik

Model klasik dalam pengambilan keputusan didaskan pada asumsi ekonomis.Asumsi yang
mendasari model ini adalah:

 Pengambilan keputusan beroperassi untuk mencapai sasaran yang telah diketahui dan
disetujuui sebelumnya.
 Pengambilan keputusan berjuang keras menciptakan kepasstian,mengumpulkan
informassi secara lengkap.
 Mengetahui kriteria untuk mengevaluasi alternatif
 Pengambilan keputusan adalah orang yang rassional dan menggunakan logika utuk
menentukan nilai,menyusun preferensi,mengevaluasi alternatif,dan membuat
keputusan yang dapat memaksimalkan pencapaian sasaran organisasonal.

2.Model Administratif

Pengambilan keputusan mendeskripsikan tentang bagaimana para manajer membuat


keputusan secara aktual pada situasi yang kompleks daripada sekedar memberikan perintah
bagaimana seharusnya membuat keputusan menurut teori ideal.Model administratif
mengenali keterbatasan manusia dan lingkungan yang mempengaruhi sampai derajat mana
manajer dapat menikuti proses pengambilan keputusan secara rasional.

3.Model Politis

Model ini sangat bermanfaat ketika komdisi berada dalam ketidakpastian, informasi terbatas
,dan sedikit persetujuan antarmanajer mengenai sasaran apa yang harus diikuti atau tindakan
apa yang harus diambil.Adapun tahapan untuk proses pengambilan dilakukan melalui:

 Identifikasi masalah
 Mendefenisikan masalah
 Memformulasikan dan mengembangkan alternative
 Implementassi keputusan
 Evaluasi keputusan

6
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar.Manajer adalah
seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar.Kepemimpinan seseorang dalam
sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,sehingga
membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu
tugas pemimpin.

SARAN

Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisai,dapat


mengambil keputusam yang tepat dan menerapkan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi
dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.

DAFTAR PUSTAKA

Kepemimpinan (leadership) Universitas Negeri Medan

Anda mungkin juga menyukai