.Muskulo : otot
.Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular �
jaringan otototot
tubuh (ilmu = Myologi).
Skeletal atau osteo �
tulang kerangka tubuh
(ilmu = Osteologi ).
Muskuloskeletal disebut juga �Lokomotor�
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25
% BB dan otot menyusun kurang lebih 50 %.
�
Tulang hidung (os nasale) �
2
�
Tulang langit-langit (os pallatum) �
2
�
Tulang air mata (os lacrimale) �
2
�
Tulang rahang atas (os maxilla) �
2
�
Tulang rahang bawah (os mandibula) �
2
�
Tulang pipi (os zygomaticum) �
2
�
Tulang lidah (os hyoideum) �
1
�
Tulang sekat hidung (os vomer) �
1
TOTAL : 24 BUAH
�
Malleus �
2
�
Incus �
2
�
Stapes �
2
TOTAL : 6 BUAH
2. TULANG BADAN
TULANG DADA (os sternum)
�
tulang hulu (os manubrium sterni)
�
tulang badan (os corpus sterni)
�
tulang taju pedang (os xiphoid prosesus)
TULANG RUSUK (os costae)
�
Tulang rusuk sejati (os costae vera) �
7 psg
�
Tulang rusuk palsu (os costae sporia) �
3 psg
�
Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
�
2 psg
TULANG BELAKANG (os vertebrae)
�
Tulang leher (os cervical) �
7 ruas
�
Tulang punggung (os thoraxalis) �
12 ruas
�
Tulang pinggang (os lumbar) �
5 ruas
�
Tulang kelangkang (os sacrum) �
1 (fusi 5 ruas tl)
�
Tulang ekor (os cocigeus) �
1 (fusi 4 ruas tl)
TULANG GELANG PANGGUL (os pelvic girdle)
�
2 Tulang usus (os illium)
�
2 Tulang duduk (os ichium)
1
�
2 Tulang kemaluan (os pubis)
TOTAL : 52 BUAH
APPENDICULAR SKELETAL (RANGKA PENDUKUNG
GERAK)�.
�
Tulang belikat (os scapula) �
2
�
Tulang selangka (os clavicula) �
2
�
Tulang lengan atas (os humerus) �
2
�
Tulang hasta (os ulna) �
2
�
Tulang pengumpil (os radius) �
2
�
Tulang pergelangan tangan (os carpal) �
16
�
Tulang telapak tangan (os metacarpal) �
10
�
Tulang jari tangan (os phalanges manus) �
28
TOTAL : 64 BUAH
2. EKSTREMITAS BAWAH (Anggota Gerak
Bawah)
�
Tulang paha (os femur) �
2
�
Tulang tempurung lutut (os patella) �
2
�
Tulang kering (os tibia) �
2
�
Tulang betis (os fibula) �
2
�
Tulang pergelangan kaki (os tarsal) �
14
�
Tulang telapak kaki (os metatarsal) �
10
�
Tulang jari kaki (os phalanges pedis) �
28
TOTAL : 60 BUAH
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang
padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-lubang dan
rapuh.
1. Periosteum
Tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke
tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi,
pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
2. Tulang Kompak
Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih
banyak mengandung kapur sehingga tulang menjadi
padat dan kuat.
3. Tulang Spongiosa
Memiliki banyak rongga yang diisi oleh sumsum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.
4. Sumsum Tulang
Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita
karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada
dalam tubuh.
Secara MIKROSKOPIS, tulang terdiri dari :
2.
OSTEOBLAST
Merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Menghasilkan jaringan
osteosid dan mengeksresikan fosfatase dalam pengendapan
kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
3.
OSTEOSIT
Merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel
osteoblast. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang
disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang,
menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral
dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke
darah.
4. OSTEOKLAS
Merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk
menghancurkan jaringan tulang. Sel-sel ini
menghasilkan enzym proteolitik yang memecah
matrix menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat
terlepas kedalam darah. Sel osteoklas berperan
penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan,
dan pengaturan kembali bentuk tulang
tulang.
�
KALSIUM & POSFOR : tulang mengandung 99% KALSIUM &
90% POSFOR. Apabila kadar kalsium tubuh meningkat maka kadar
posfor akan berkurang.
�
CALCITONIN : diproduksi oleh KELENJAR TYPOID memilki aksi
dalam menurunkan kadar kalsium serum jika sekresinya meningkat
diatas normal.
�
VITAMIN D : penurunan vitamin D dalam tubuh dapat
menyebabkan osteomalacia pada usia dewasa.
�
HORMON PARATIROID (PTH) : berperan dalam menstimulasi
tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoplastic dan menyalurkan
kalsium kedalam darah saat kadar kalsium dalam serum menurun.
�
GROWTH HORMONE (GH) : bertanggung jawab dalam
peningkatan panjang tulang dan penentuan jumlah matrix tulang
yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.
�
ADRENAL GLUKOKORTIKOID : mengatur metabolisme protein.
�
SEX HORMONE : Ketika kadar estrogen menurun seperti pada saat
menopause, wanita sangat rentan terhadap kehilangan masa tulang
(osteoporosis). Androgen, seperti testosteron, meningkatkan
anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
SENDI (Persambungan/ artikulasio) .
pertemuan antara dua atau lebih dari pertemuan antara dua atau lebih dari
tulang rangka.
a.
SENDI PELURU, memungkinkan gerakan bebas
penuh, misal pada persendian panggul dan
bahu.
b. SENDI ENGSEL, memungkinkan gerakan melipat
hanya pada satu arah, misal pada siku dan lutut.
c.
SENDI PELANA, memungkinkan gerakan pada
dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada
dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
d. SENDI PIVOT, memungkinkan rotasi untuk
melakukan aktivitas seperti memutar pegangan
pintu, misal pada sendi antara radius dan ulna.
e.
SENDI LUNCUR, memungkinkan gerakan
terbatas ke semua arah misal pada sendi-sendi
tulang karpalia di pergelangan tangan.
1.
SINARTROSIS
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak
dapat bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak
dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh
elemen fibrosa.
2.
AMPHIARTHROSIS
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa
diskus fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua
tulang. Umumnya bagian tulang yang berada pada sisi persendian
dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan berada
dalam kapsul. Beberapa contoh sendi ini adalah: sendi vertebra dan
simfisis pubis.
3.
DIARTROSIS
Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada
sendi-sendi ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi
yang licin dan membran sinovial serta kapsul sendi. contohnya sendi
panggul, lutut, bahu dan siku.
SISTEM OTOT �
Sistem tubuh yang memiliki fungsi
dalam pergerakan, menyimpan glikogen dan
menentukan postur tubuh.
.EKSTENSIBILITAS
kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan
dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
.ELASTISITAS
kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada
ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
�NAMA LAIN : otot alat-alat dalam /
visceral / musculus nonstriated / otot
involunter.
�
STRUKTUR : bentuk serabut panjang
seperti kumparan, serat otot polos (tidak
berserat), ujung runcing, inti berjumlah
satu terletak di bagian tengah.
�
KONTRAKSI : tidak menurut kehendak
atau diluar kendali sistem saraf pusat
(involunter), gerakan lambat, ritmis dan
tidak mudah lelah.
�
Sumber energi terutama dari metabolisme
aerobik .
�NAMA LAIN : otot rangka, otot
serat lintang (musculus striated)
atau otot volunter.
�
STRUKTUR : serabut panjang,
berlurik dengan garis terang dan
gelap, memiliki inti dalam
jumlah banyak dan terletak
dipinggir, melekat pada rangka
(tulang).
�
KONTRAKSI : menurut
kehendak kita/dibawah kendali
sistem saraf pusat (volunter),
gerakan cepat, kuat, mudah lelah
dan tidak beraturan.
�
Sumber energi dari metabolisme
aerobik dan anaerobik.
STRUKTUR OTOT RANGKA
�
Otot
�
Fasikula
�
Serabut Otot
�
Miofibril (Serat Otot)
�
Miofilamen (Benang halus yang berasal dari Miofibril)
STRUKTUR MIKROSKOPIS SEL OTOT RANGKA terdiri dari :
1.
Sarkolema (membran sel serabut otot)
2.
Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3.
Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat,
protein & enzim).
4.
Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)
5.
Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)
�
NAMA LAIN : Myocardium
atau musculus cardiata atau
otot involunter.
�
STRUKTUR : Bentuk
serabutnya memanjang,
silindris, bercabang. Tampak
adanya garis terang dan gelap.
memiliki satu inti yang terletak
di tengah.
�
KONTRAKSI : tidak menurut
kehendak (involunter), gerakan
lambat, ritmis dan tidak
mudah lelah.
�
Sumber energi dr metabolisme
aerobik.
FUNGSI SITEM OTOT RANGKA
�
Menghasilkan gerakan rangka.
�
Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
�
Menyokong jaringan lunak.
�
Menunjukkan pintu masuk dan keluar
saluran dalam sistem tubuh.
�
Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot: energi menjadi panas.
Otot rangka merupakan setengah dari
berat badan orang dewasa.
asetilkolin �
terurai menjadi asetil dan
kolin�
miofibril �
merangsang aktin dan
miosin bergeser �
otot akan berkontraksi
atau memendek.
BISEP �
otot fleksor ; otot ini menekuk sendi,
mengangkat lengan saat ia memendek. Otot
ini juga cenderung memutar lengan untuk
memposisikan telapak tengadah.