ABSTRAK
Akselerasi Kinerja Keuangan digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan kinerja keuangan
suatu perusahaan dan digunakan Analisis rasio sebagai alat ukur kesuksesan perusahaan yang di nilai
dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Tolok ukur kesuksesan perusahaan terutama diindikasi atas
besar kecilnya laba yang akan diperoleh. Agar tujuan itu dapat tercapai maka pihak manajemen
perusahaan haruslah dapat merencanakan dan mengkoordinasi sumber daya yang dimiliki setiap
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perumbuhan kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan kewajiban lancarnya dan tingakat pertumbuhan kemampuan perusahaan
memeroleh keuntungan.Jenis data yang digunakan adalah data sekunder melalui laporan keuangan
Bursa Efek. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik pengumpulan bahan
dokumen dan studi pustaka. Serta metode analisis yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan hasil Penelitian yang dilakukan Penulis, dapat disimpulkan
bahwa, Akselerasi kinerja keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio, Quick
Ratio, dan Cash Ratio menyimpulkan bahwa dalam lima periode berjalan, pertumbuhan kinerja
mengalami kenaikan penurunan dikarnakan pertumbuhan aset lancarnya berfluktuasi. Sedangkan
Akselerasi kinerja keuangan berdasarkan Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Profit Margin on Sales,
Return on Total Assets, Basic Earning Power, dan Return on Common Equity menyimpulkan bahwa naik
turun labanya dalam lima priode berjalan mengakibatkan pertumbuhan kinerja keuanngannya
berfluktuasi.
57
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 57-62
yang menyediakan layanan transportasi yang perusahaan pada setiap periode atau tahunnya.
mencakup penyewaan kendaraan untuk Percepatan yang terjadi bisa bersifat positif atau
koporasi, logistik, layanan juru mudi, serta bersifat negatif dalam setiap periodenya.
penjualan mobil. Berdasarkan penelitian awal Menurut La Porta (Putra dan Wirawati :
atas laporan keuangan PT Adi Sarana Tbk 2016) Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi
diketahui bahwa laba dan aset lancar tahun 2011 mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
sampai tahun 2015 mengalami fluktuasi. Laba pengembangan aktivitas usahanya. Perusahaan
tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan, dan yang tumbuh adalah perusahaan yang memiliki
mengalami penurunan di tahun 2014 dan 2015. pertumbuhan margin, laba, dan pejualan yang
Sedangkan aktiva lancar nya, mengalami tinggi.
kenaikan ditahun 2012, 2014 dan 2015, dan Sedangkan menurut Sofyan (Putra dan
ditahun 2013 mengalami penurunan. Dengan Wirawati : 2016) Indikator dari pertumbuhan
kondisi demikian maka diperkirakan adanya perusahaan adalah penjualan, laba bersih,
pertumbuhan kinerja perusahaan yang earning per share, dividen, aktiva, aktiva tetap,
disebabkan oleh pasang surutnya penjualan, biaya, modal dan sebagainya.
biaya maupun aset lancar. Berdasarkan asumsi Menurut Indriani (Tengkue et al : 2016)
tersebut maka penulis tertarik melakukan menyatakan pertumbuhan perusahaan adalah
penelitian tentang akselerasi kinerja peningkatan yang terjadi pada perusahaan.
Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan yang
KAJIAN PUSTAKA berarti pula bahwa kesempatan bertumbuh
perusahaan makin tinggi, maka akan semakin
Kinerja Keuangan besar kebutuhan dana yang diperlukan.
Laporan keuangan merupakan informasi Selanjutnya Sutrisno (Rumende : 2013)
keuangan yang menggambarkan kinerja menyatakan bahwa rumus akselerasi
keuangan suatu perusahaan. Fokus utama dalam pertumbuhan yaitu :
pelaporan keuangan adalah informasi mengenahi
kinerja perusahaan yang tersedia dengan Akselerasi (Pertumbuhan) : (X2 – X1) : X1
mengukur laba (earning) dan komponennya.
Investor, Kreditor dan pengguna pelaporan Hubungan Kinerja Keuangan dan Rasio
keuangan lainnya yang ingin menilai prospek net Keuangan
cash inflow perusahaan, ini mejadi bagian yang Menurut James dan Jhon (Fahmi,
penting untuk didiskusikan. 2015) menyatakan bahwa untuk menilai kondisi
Menurut Fahmi (2015) kinerja keuangan dan kinerja keuangan perusahaan dapat
adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menggunakan rasio yang merupakan
melihat sejauh mana perusahaan dalam perbandingan angka-angka yang terdapat pada
melaksanakan dengan menggunakan aturan- pos-pos laporan keuangan. Dari pendapat diatas
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan dapat dimengerti bahwa rasio keuangan dan
benar. kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang
Sedangkan menurut Supriyanto dan erat. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan
Lestari (2015) Setiap perusahaan bertujuan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-
untuk memaksimalkan kekayaan dari pemegang masing. Bagi investor ia akan melihat rasio
sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan dengan penggunaan yang paling sesuai dengan
perusahaan diperlukan untuk menentukan analisis yang akan ia lakukan. Jika rasio tersebut
keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. tidak mempersentasikan tujuan dari analisis yang
Jumingan (Wardayani, 2015) “Kinerja akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak
Keuangan merupakan gambaran kondisi dipergunakan, karena dalam dalam konsep
keuangan pada suatu periode tertentu baik keuangan dikenal dengan namanya fleksibilitas,
menyangkut aspek penghimpunan dana maupun artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang
penyaluran dana”. digunakan haruslah disesuaikan dengan kasus
yang diteliti.
Akselerasi Kinerja Keuangan
Akselerasi adalah petumbuhan atau Pengertian Rasio Keuangan
perubahan kecepatan setiap waktu. Akselerasi Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio
kinerja keuangan merupakan pertumbuhan atau merupakan suatu alat analisa
terjadinya percepatan kondisi keuangan
58
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 57-62
yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai Menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa
kinerja keuangan berdasarkan data penilitian deskriptif adalah penilitian yang
perbandingan masing-masing pos yang terdapat dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
di laporan keuangan seperti laporan neraca, mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
rugi/laba, dan arus kas dalam periode tertentu. membuat perbandingan atau menghubungkan
Menurut Sjahrial dan Djahotman (2013 : 36) dengan variabel yang lain.
Rasio Keuangan (Ratio Analysis) merupakan
salah satu analisis paling populer dan banyak 1. Identifikasi dan Definisi Operasional
digunakan karena sangat sederhana yang Variabel
menggunakan operasi aritmatika, namun
interprestasinya sangat kompleks. a. Rasio Lancar
Menurut Brigham dan Houston (2012 :
Jenis Rasio Keuangan 134) rasio ini dihitung dengan membagi
aset lancar dengan kewajiban lancar, rasio
Menurut Hermanto dan Agung (2012 :
ini meunjukan sampai sejauh apa
102) Rasio Keuangan dapat digolongkan
menjadi 6 (enam) jenis: kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang
1. Ratio Likuiditas adalah mengukur diharapkan akan dikonversi menjadi kas
kemampuan perusahaan memenuhi dalam waktu dekat.
kewajiban jangka pendek pada saat jatuh
tempo, dapat memelihara modal kerja untuk b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
memenuhi kebutuhan operasional membayar Menurut Sunyoto (2013 : 127) rasio cepat
bunga tiap jatuh tempo dan memelihara atau quick ratio yaitu mengukur
tingkat kredit yang menguntungkan. kemampuan membayar hutang yang
2. Ratio Leverege adalah mengukur sejauh
segera dipenuhi dengan aktiva lancar
mana dibiayai oleh hutang atau dengan kata
lain megukur perbandingan antara dana yang yang likuid
disiapkan oleh pemilik dengan dana yang
berasal dari pihak luar / pihak kreditor. c. Rasio Kas (Cash Ratio)
3. Ratio Aktivitas adalah mengukur seberapa Hermanto dan Agung (2012 : 108) cash
efektif perusahaan menggunakan sumber ratio adalah merupakan rasio yang paling
daya yang dimiliki semua rasio aktivitas ini likuid diantara rasio – rasio yang ada,
melibatkan perbandingan antara tingkat sebab rasio ini hanya memperbandingkan
penjualan dengan investasi pada beberapa pos – pos lancar yang terdapat dalam
jenis aktiva. aktiva lancar yaitu cash on hand, cash in
4. Ratio Profitabilitas adalah yang mengukur bank dan effek, yang dibandingkan
tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukan dengan jumlah hutang lancar.
oleh laba yang dihasilkan dalam penjualan
investasi perusahaan. d. Margin laba atas penjualan (Profit Margin
5. Ratio Pertumbuhan (Growth Ratio) adalah On Sales)
yang mengukur kemampuan perusahaan Rasio ini mengukur laba bersih yang
dalam mempertahankan posisi ekonomi di dihitung dengan membagi laba bersih
dalam pertumbuhan ekonomi dan industri. dengan penjulan, memberikan angka laba
6. Ratio Penilaian (Valuation Ratio) adalah yang per rupiah penjualan
mengukur kemampuan manajemen dalam
menciptakan nilai pasar yang melampaui e. Pengembalian Atas Total Aset (Return On
pengeluaran biaya investasi. Total Assets / ROA)
59
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 57-62
60
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 57-62
perusahaan untuk menggunakan utang dalam dikarnakan pertumbuhan aset lancarnya lebih
jangka besar. Perusahaan ini mengalami rendah dari pertumbuhan kewajiban lancar,
tingkat tertingi rasio pengembalian aset pada setara kas, dan persediaannya.
tahun 2013 yaitu sebesar 4%.
2. Sedangkan Akselerasi kinerja keuangan
6. Rasio Kemampuan dasar untuk berdasarkan Rasio Profitabilitas yang terdiri
Menghasilkan Laba (BEP) dari Profit Margin on Sales, Return on Total
Assets, Basic Earning Power, dan Return on
Perhitungan rasio kemampuan dasar Common Equity menyimpulkan bahwa dalam
menghasilkan laba tahun 2011 sampai 2015 5 (lima) priode berjalan kinerja keuangannya
hampir stabil yaitu di angka 2%, hanya di berfluktuasi. Perusahaan mengalami
tahun 2013 yaitu sebesar 4.9%. Hasil ini pertumbuhan Positif pada tahun 2012 dan
menunjukan perusahaan dalam kondisi 2013 jika dilihat dengan rasio NPM dan ROA,
sangat rendah dalam kemampuan untuk dikarenakan pertumbuhan laba bersih lebih
menghasilkan laba. Karna rasio perputaran tinggi dari pertumbuhan pendapatan dan total
yang rendah dan margin laba atas penjualan assetnya, dan terjadi pertumbuhan negatif di
yang buruk. tahun 2014 dan 2015. Tetapi jika
menggunakan rasio BEP dan ROE hanya di
7. Pengembalian Ekuitas Biasa (ROE) tahun 2013 mengalami pertumbuhan positif
dan mengalami pertumbuhan negatif di tahun
Perhitungan rasio pengembalian atas ekuitas 2012, 2014, dan 2015.
biasa tahun 2011 sampai 2015 mengalami
naik turun di tiap tahunnya , disebabkan nilai
laba bersih mengalami fluktuasi tiap tahunnya DAFTAR PUSTAKA
sedangkan nilai ekuitasnya terus menaik di
Aryanni, A., Idris, I., & Sari, R. A. (2016).
tiap tahunnya. Perusahan dalam kondisi PENINGKATAN DAYA SAING
kurang baik karna masih memiliki angka rasio PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR
yang rendah. Hanya pada tahun 2013 MENGGUNAKAN METODE FULL
prusahaan mendapat nilai tertinggi yaitu COSTING. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
dengan angka rasio 11%. Dan pada tahun Administrasi, 5(2), 53-59.
tahun berikutnya memiliki nilai yang sangat Brigham dan Houston, (2012), Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan, Pada Salemba
rendah.
Empat, Jakarta
Efriza, D., & Idris, I. (2016). PRODUKTIVITAS
KESIMPULAN KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI
KOTA MEDAN. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
Berdasarkan pembahasan, maka dapat Administrasi, 5(2), 49-53.
diambil kesimpulan sebagai berikut : Fahmi, Irham, (2015), Pengantar Manajemen
1. Berdasarkan Rasio Likuiditas yang terdiri dari Keuangan Teori dan soal jawab, Pada
Alfabeta, Bandung
Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio
Idris, I. (2014). Cost Benefit Analysis untuk
menyimpulkan bahwa dalam 5 (lima) periode kelayakan investasi Sistem Informasi
berjalan pertumbuhan kinerja mengalami Terintegrasi pada Perguruan Tinggi Swasta
fluktuasi. Perusahaan mengalami (studi kasus Politeknik LP3I Medan). In
pertumbuhan Positif pada tahun 2012 dan PROSIDING Seminar Nasional Inovasi dan
2015 dikarenakan pertumbuhan asset Teknologi Informasi (pp. 206-209).
lancarnya lebih tinggi daripada pertumbuhan ----------, (2015), Manajemen Perbankan,
Konvensional, dan Syariah, Pada Mitra
kewajiban lancar, setara kas, dan
Wicana Media, Jakarta
persediaannya. Selanjutnya mengalami
pertumbuhan negatif di tahun 2013 dan 2014
61
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 57-62
Hermanto dan Agung, (2012), Analisa Laporan Bank Mandiri (Persero), Tbk. Jurnal Bis-A:
Keuangan, Pada Lentera Ilmu Cendekia, Jurnal Bisnis Administrasi, 4(1), 53-61.
Tim LP3I Supriyanto, S., & Zendrato, A. (2014).
Idris, I. (2014). Cost Benefit Analysis untuk HUBUNGAN PROSENTASE SUKU BUNGA
kelayakan investasi Sistem Informasi DENGAN JUMLAH SIMPANAN PADA
Terintegrasi pada Perguruan Tinggi Swasta PERBANKAN DI BURSA EFEK
(studi kasus Politeknik LP3I Medan). In INDONESIA. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
PROSIDING Seminar Nasional Inovasi dan Administrasi, 3(2), 10-19.
Teknologi Informasi (pp. 206-209). Rumende, Angellica, (2013), Struktur Aktiva,
Nasution, L. K., Murni, M., Dewi, I. S., & Struktur Modal, Operating Leverage
Supriyanto, S. (2017). THE Pengaruhnya Terhadap Aliran Kas Bebas
IMPLEMENTATION OF SAK ETAP AND Dan Pertumbuhan Perusahaan Pada
THE EFFECT OF UMKM PREPARATION IN Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
DEALING WITH MEA (ASEAN ECONOMIC Bei. Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember
SOCIETY)(CASE STUDY ON UMKM 2013.
MEDAN & BINJAI IN 2016). Journal Online Tengkue, Rate, dan Baramuli, (2016), Analisis
Jaringan COT POLIPD (JOJAPS), 10(2). Struktur Modal, Struktur Aktiva, Dan
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Optimalisasi Laba Pada Pt. Bni. Tbk
Penerbit CV. Alfabeta: Bandung. (Periode 2011 – 2014). Jurnal EMBA Vol.4
Sunyoto, Danang., (2013), Metodologi Penelitian No.1 Maret 2016.
Akuntansi. Pada PT Refika Aditama, Wardayani, W. (2015). Analisis Kinerja Keuangan
Bandung Pada PT. Siar Haramain Int. Wisata
Supriyanto, S. (2013). PENGARUH KINERJA Medan. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
KEUANGAN TERHADAP PENDAPATAN Administrasi, 4(2), 14-24.
SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK Yolanda, A., Ranita, S. V., Idris, I., & Nurismilida,
INDONESIA. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis N. (2015). EFEKTIVITAS PENILAIAN
Administrasi, 2(1), 39-53. PRESTASI KERJA KARYAWAN (STUDI
Supriyanto, S., & Lestari, W. (2015). Analisis KASUS: PTPN IV (PERSERO)-KEBUN
Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan TINJOWAN SIMALUNGUN). Jurnal Bis-A:
Metode Economic Value Added Pada PT Jurnal Bisnis Administrasi, 4(2), 69-74.
62