Podes Babel 2018

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. 82/12/19/Th.II, 10 Desember 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

• Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga (3) kali dalam


sepuluh (10) tahun. Berdasarkan hasil Podes 2018, tercatat 391
wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari
309 desa dan 82 kelurahan. Podes juga mencatat sebanyak 47
Terdapat kecamatan dan 7 kabupaten/kota.

391 wilayah • BPS melakukan penghitungan Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang

administrasi menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan kategori tertinggal,


berkembang, dan mandiri. Semakin tinggi IPD menunjukkan semakin
pemerintahan mandiri desa tersebut. Jumlah desa mandiri 31 (10,03 persen),
setingkat desa desa berkembang 274 (88,67 persen), dan desa tertinggal 4 (1,30
persen),
di Kepulauan • Rata-rata IPD untuk Dimensi Transportasi 85,53, Dimensi
Bangka Belitung Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 78,04, Dimensi Pelayanan
tahun 2018 Dasar 58,35, Dimensi Pelayanan Umum 64,33, dan Dimensi
Kondisi Infrastruktur 55,87.

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1
1. Cakupan Wilayah Administrasi Pemerintahan
Pendataan Podes dilaksanakan tiga (3) kali dalam sepuluh (10) tahun. Podes 2018
dilaksanakan pada bulan Mei 2018 secara sensus terhadap seluruh Desa/Kelurahan/Unit
Permukiman Transmigrasi (UPT)/Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), Kecamatan, Kabupaten/
Kota. Wilayah administrasi pemerintahan yang didata harus memenuhi tiga (3) syarat, yaitu: 1)
ada wilayah, 2) ada penduduk, dan 3) ada pemerintahan desa. Menurut Podes 2018, terdapat
sebanyak 391 wilayah setingkat desa, 47 kecamatan, 7 kabupaten/kota (Lampiran 1). Dari
sejumlah desa tersebut, terdiri atas 309 desa dan 82 kelurahan (Lampiran 2).

Gambar 1
Jumlah Desa/Kelurahan/UPT/SPT, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota, 2011 - 2018

Desa/Kelurahan/UPT/SPT Kecamatan Kabupaten/Kota


46 47 47 7 7 7
391
381

361

2011 2014 2018 2011 2014 2018 2011 2014 2018

2. Desa/Kelurahan Terluar
Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 mencantumkan sebanyak seratus sebelas (111)
pulau kecil terluar. Desa/kelurahan terluar adalah desa/kelurahan yang sebagian atau seluruh
wilayahnya berada di pulau kecil terluar. Berdasarkan hasil Pendataan Podes 2018, keseratus
sebelas (ke-111) pulau kecil terluar tersebut berada di 22 Provinsi, 49 Kabupaten/Kota, 117
Kecamatan, dan 543 Desa/Kelurahan. Terdapat sebanyak 543 Desa/Kelurahan yang terdapat
di pulau kecil terluar. Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi Provinsi dengan wilayah Desa/
Kelurahan paling banyak yaitu 294 Desa/Kelurahan yang berada di tujuh (7) pulau kecil terluar.
Berikutnya, di Provinsi Maluku, terdapat 76 Desa/Kelurahan di sembilan belas (19) pulau kecil
terluar, dan di Provinsi Papua, terdapat 39 Desa/Kelurahan di sembilan (9) pulau kecil terluar.
Sementara itu, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak terdapat pulau kecil terluar. Secara
lengkap, berikut disajikan jumlah wilayah administrasi pemerintahan terluar menurut provinsi.

2 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel 1
Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintah di Pulau Kecil Terluar Menurut Provinsi, 2018

Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan


Jumlah di Pulau Kecil Terluar
No. Provinsi
Pulau Kecil Terluar
Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Aceh 7 4 7 23
2 Sumatera Utara 3 3 3 8
3 Sumatera Barat 3 1 3 3
4 Riau 4 3 4 4
5 Bengkulu 2 1 2 7
6 Lampung 1 1 1 1
7 Kepulauan Riau 22 5 12 20
8 Jawa Barat 2 1 1 1
9 Jawa Tengah 1 1 2 2
10 Jawa Timur 3 2 3 3
11 Banten 3 1 2 2
12 Bali 1 1 1 14
13 Nusa Tenggara Barat 1 1 1 1
14 Nusa Tenggara Timur 7 5 28 294
15 Kalimantan Timur 2 1 2 5
16 Kalimantan Utara 2 1 5 19
17 Sulawesi Utara 12 5 8 15
18 Sulawesi Tengah 3 1 3 3
19 Maluku 19 4 18 76
20 Maluku Utara 1 1 1 1
21 Papua Barat 3 2 2 2
22 Papua 9 4 8 39
Indonesia 111 49 117 543
Catatan: Ada satu pulau kecil terluar yang bukan bagian dari wilayah suatu desa/kelurahan yaitu Pulau Puriri (Papua).

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 3
3. Indeks Pembangunan Desa
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat
kemajuan atau perkembangan desa pada suatu waktu. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019 Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan, Indeks Pembangunan Desa terdiri dari lima
(5) dimensi yaitu 1) Pelayanan Dasar, 2) Kondisi Infrastruktur, 3) Aksesibilitas/Transportasi, 4)
Pelayanan Umum, dan 5) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Gambar 2
Jumlah Desa Menurut Status IPD, 2018

Desa-desa berdasarkan tingkat perkembangan desa menurut IPD dikategorikan kedalam


tiga (3) status yaitu: Desa Mandiri, Desa Berkembang, dan Desa Tertinggal. Pada tahun 2018 ini,
sebagian besar desa di Kepulauan Bangka Belitung termasuk dalam kategori Desa Berkembang
dan baru 9 desa yang termasuk dalam kategori Desa Mandiri (lihat Gambar 2). Meskipun
demikian, jumlah desa yang termasuk dalam kategori Desa Mandiri ini sudah lebih banyak, yaitu
bertambah 22 desa dari tahun 2014. Selain itu, Desa Tertinggal pada tahun 2018 juga sudah
berkurang bila dibandingkan tahun 2014, yaitu berkurang sebanyak 8 desa (lihat Gambar 3).
Gambar 3
Perkembangan Pembangunan Desa 2014 – 2018

4 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Secara umum, 4 dari 5 dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan, namun peningkatannya
berbeda-beda. Dimensi penyusun IPD yang paling tinggi kenaikannya adalah Dimensi
Penyelenggaraan Pemerintah Desa, dengan kenaikan sebesar 12,28 poin. Sementara itu Dimensi
Pelayanan Dasar mengalami penutunan sebesar 2,61 poin. Secara lebih rincinya dapat dilihat
pada Gambar 4.
Gambar 4
Tingkat Kenaikan IPD Menurut Dimensi Penyusun IPD, 2014 dan 2018

Setiap dimensi penyusun IPD dibentuk dari beberapa indikator. Perubahan nilai setiap
dimensi penyusun IPD yang telah disebutkan sebelumnya tidak lepas dari perubahan nilai
dari indikator-indikator penyusunnya. Pada tahun 2018, indikator yang mengalami perubahan
nilai terbesar dibandingkan tahun 2014 menurut dimensi pembentuk IPD yaitu: otonomi desa
pada Dimensi Pemerintahan Desa, akses ke pengiriman pos atau barang pada Dimensi Kondisi
Infrastruktur, waktu yang ditempuh menuju Kantor Camat pada Dimensi Transportasi, ketersediaan
fasilitas olahraga pada Dimensi Pelayanan Umum, serta ketersediaan dan kemudahan akses ke
SMA Sederajat pada Dimensi Pelayanan Dasar (lihat Gambar 5).

Gambar 5
Indikator Penyusun Dimensi IPD, 2018

Kondisi Infrastruktur
Akses Ke Pengiriman Pos Atau
Barang
(Desa yang ada layanan pos meningkat sebesar
89,74% dari 2014)

Ketersediaan dan Akses Ke Bank


(Desa yang ada bank meningkat 76,19% dari 2014)

Ketersediaan dan Akses Ke Restoran,


Rumah Makan, Atau Warung/Kedai Makan
(Desa yang ada restoran, rumah makan, atau
warung/kedai makan meningkat 18,4% dari 2014)

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 5
4. Potensi Desa/Kelurahan
Selain informasi terkait cakupan wilayah administrasi, Podes 2018 juga menyajikan berbagai
informasi terkait potensi-potensi desa/kelurahan dan ketersediaan infrastruktur penunjang
berbasis kewilayahan di Indonesia. Pada bidang ekonomi, diketahui bahwa desa/kelurahan
dengan keberadaan Industri Kecil dan Mikro mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar
terjadi pada Industri dari Kain Tenun, yaitu sebesar 85,37 persen (menjadi 76 desa/kelurahan).
Selain itu, terjadi peningkatan pula pada desa/kelurahan dengan keberadaan Industri Anyaman
dan Industri Makanan dan Minuman, yaitu masing-masing sebesar 22,14 persen (menjadi 160
desa/kelurahan) dan 0,36 persen (menjadi 276 desa/kelurahan).

Gambar 6
Perkembangan Sarana Sektor Ekonomi, 2014 dan 2018

375 390
341 345

103 91
74 73
41 46 35 51

Restoran/ Warung/ Toko/ Hotel Penginapan Pasar dengan


Rumah Makan Kedai Makanan Warung Kelontong Bangunan
Minuman

2014 2018
Pada sarana ekonomi lainnya juga terjadi peningkatan. Desa/kelurahan dengan keberadaan
penginapan mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 45,71 persen dibandingkan
tahun 2014, yaitu menjadi 51 desa/kelurahan. Sementara sarana ekonomi lainnya yang mengalami
peningkatan cukup tinggi lainnya yaitu keberadaan restoran/rumah makan dan keberadaan
pasar dengan bangunan yaitu masing-masing meningkat sebesar 39,19 persen dan 24,66 persen
dibandingkan tahun 2014.
Sementara itu, pada tahun 2018 telah ada 199 desa/kelurahan yang memiliki produk
unggulan. Produk unggulan ini ada dua macam, yaitu produk makanan dan produk non-makanan.
Ada sebanyak 142 desa/kelurahan yang hanya memiliki produk unggulan makanan, sementara
ada 31 desa/kelurahan yang hanya memiliki produk unggulan non-makanan. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan desa/kelurahan memiliki 2 macam produk unggulan tersebut, seperti
yang terjadi pada 26 desa/kelurahan. Lebih jauh lagi, ternyata ada 14 desa/kelurahan memiliki
produk unggulan yang telah diekspor ke luar negeri (lihat Gambar 7).

6 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Gambar 7
Persentase Desa yang Memiliki Produk Unggulan, 2018

Pada bidang kesehatan, diketahui bahwa desa/kelurahan dengan penyelenggaraan kegiatan


posyandu sebulan sekali meningkat sebesar 2,65 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu menjadi
388 desa/kelurahan. Selain itu, ternyata sarana kesehatan juga ada peningkatan, seperti pada
keberadaan Rumah Sakit dan Tempat Praktek Dokter. Desa/kelurahan dengan keberadaan
Rumah Sakit meningkat sebesar 31,25 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu menjadi 21 desa/
kelurahan. Sementara desa/kelurahan dengan keberadaan Tempat Praktek Dokter meningkat
sebesar 4,72 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu menjadi 111 desa/kelurahan.
Selanjutnya, pada bidang perumahan dan lingkungan hidup, ada beberapa peningkatan
di beberapa hal, contohnya pada penggunaan LPG, listrik PLN, dan jamban. Pertama, desa/
kelurahan dengan keberadaan pengguna LPG sebagai bahan bakar untuk memasak meningkat
sebesar 45,00 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu menjadi 319 desa/kelurahan. Kedua, desa/
kelurahan dengan keberadaan pengguna listrik PLN meningkat sebesar 3,71 persen dibandingkan
tahun 2014, yaitu menjadi 391 desa/kelurahan. Ketiga, desa/kelurahan dengan keberadaan
pengguna jamban sebagai fasilitas buang air besar meningkat sebesar 8,03 persen dibandingkan
tahun 2014, yaitu menjadi 390 desa/kelurahan.
Kemudian, pada bidang pendidikan, diketahui bahwa 387 desa/kelurahan telah mempunyai
SD/MI dan 204 desa/kelurahan telah mempunyai SMP/MTs. Hal ini berarti bahwa desa dengan
keberadaan SD/MI dan SMP/MTs masing-masing meningkat sebesar 3,20 persen dan 12,71 persen
dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, dari segi pendidikan kepala desa/lurah, ternyata 328
desa/kelurahan (dari 379 desa/kelurahan yang memiliki kepala desa/lurah) telah memiliki kepala
desa/lurah berpendidikan minimal SMU/sederajat.

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 7
5. Tantangan Desa/Kelurahan
Selain potensi yang bisa dikembangkan dari desa/kelurahan, tidak terlepas juga dengan
tantangan desa/kelurahan ke depan dari beberapa permasalahan perbaikan sebagai pekerjaan
rumah kemajuan desa/kelurahan ke depan. Tantangan tersebut antara lain terkait ekonomi,
bencana, pencemaran, dan masalah keamanan. Tantangan dari sisi ekonomi dapat dilihat dari
data Podes 2018 dengan keberadaan minimarket mengalami peningkatan sebesar 5,17 persen
dibandingkan tahun 2014, dari 58 desa/kelurahan menjadi 61 desa/kelurahan di tahun 2018.
Hal tersebut dapat menjadi tantangan karena dengan peningkatan minimarket ini mungkin saja
akan mematikan pasaran lokal setempat. Akan tetapi, di sisi lain peningkatan minimarket dapat
mempermudah akses untuk pemenuhan kebutuhan.
Gambar 8
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Bencana Alam, 2018

Bencana masih menjadi masalah yang menjadi perhatian di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Kejadian bencana terbesar adalah kejadian banjir yaitu sebesar 186 desa/kelurahan.
Kejadian bencana terbesar selanjutnya adalah angin puyuh/puting beliung/topan sebanyak 66
desa/kelurahan dan kebakaran hutan/lahan sebanyak 30 desa/kelurahan, dan kekeringan sebesar
24 desa/kelurahan. (lihat Gambar 8). SDGs goal 13 target 3 adalah meningkatkan pendidikan,
penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi,
pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan iklim. Terkait dengan hal tersebut, jumlah
desa dengan upaya mitigasi bencana alam antara lain terdapat 9 desa/kelurahan yang ada sistem
peringatan dini bencana alam, jalur evakuasi sebanyak 14 desa/kelurahan, serta perlengkapan
keselamatan sebanyak 26 desa/kelurahan. Sementara itu, tidak ada desa dengan sistem
peringatan dini khusus tsunami. (lihat Gambar 9).

Gambar 9
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam, 2018

8 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Permasalahan desa/kelurahan lainnya adalah terkait pencemaran. Desa yang mengalami
pencemaran air meningkat 4,61 persen dibanding tahun 2014, yaitu menjadi 159 desa/kelurahan
di tahun 2018. Sementara itu, pencemaran tanah mengalami penurunan sebesar 14,55 persen,
yaitu menjadi 47 desa/kelurahan di tahun 2018. Sedangkan, pencemaran udara mengalami
peningkatan sebesar 48,48 persen dibanding tahun 2014, yaitu menjadi 49 desa/kelurahan di
tahun 2018 (lihat Gambar 10).
Gambar 10
Potensi Pencemaran, 2018

Terkait keamanan, jumlah desa dengan kejadian penyalahgunaan/pengedaran narkoba


meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 93,10 persen, dari 58 desa/kelurahan naik menjadi 112
desa/kelurahan. Hal ini menjadi tantangan cukup berat, jika penyalahgunaan narkoba dilakukan
oleh para generasi muda, dapat menjadi bonus demografi akan menjadi bumerang dan menjadi
hambatan. Hal lain terkait keamanan, yang masih menjadi tantangan antara lain yaitu berkaitan
dengan tindak kejahatan dan perkelahian massal. Desa/kelurahan dengan kejadian tindak
kejahatan naik sebesar 10,43 persen, dari 230 di tahun 2014 naik menjadi 254 desa/kelurahan di
tahun 2018.

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 9
Lampiran 1. Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/UPT/SPT Menurut
Provinsi, 2018

Desa/Kelurahan/
Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan
UPT/SPT
(1) (2) (3) (4)
Aceh 23 289 6.508
Sumatera Utara 33 449 6.132
Sumatera Barat 19 179 1.275
Riau 12 169 1.875
Jambi 11 141 1.562
Sumatera Selatan 17 237 3.262
Bengkulu 10 129 1.514
Lampung 15 228 2.654
Kep.Bangka Belitung 7 47 391
Kepulauan Riau 7 70 416
DKI Jakarta 6 44 267
Jawa Barat 27 627 5.957
Jawa Tengah 35 573 8.559
DI Yogyakarta 5 78 438
Jawa Timur 38 666 8.496
Banten 8 155 1.552
Bali 9 57 716
Nusa Tenggara Barat 10 117 1.143
Nusa Tenggara Timur 22 309 3.353
Kalimantan Barat 14 174 2.137
Kalimantan Tengah 14 136 1.576
Kalimantan Selatan 13 153 2.008
Kalimantan Timur 10 103 1.038
Kalimantan Utara 5 53 482
Sulawesi Utara 15 171 1.838
Sulawesi Tengah 13 175 2.020
Sulawesi Selatan 24 307 3.049
Sulawesi Tenggara 17 222 2.354
Gorontalo 6 77 734
Sulawesi Barat 6 69 650
Maluku 11 118 1.240
Maluku Utara 10 116 1.196
Papua Barat 13 218 1.987
Papua 29 576 5.552
INDONESIA 514 7.232 83.931

10 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Lampiran 2. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Provinsi, 2018

Provinsi Desa Kelurahan UPT/SPT Jumlah


(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 6.506 - 2 6.508
Sumatera Utara 5.437 692 3 6.132
Sumatera Barat 1.045 230 - 1.275
Riau 1.607 268 - 1.875
Jambi 1.399 163 - 1.562
Sumatera Selatan 2.876 386 - 3.262
Bengkulu 1.341 172 1 1.514
Lampung 2.446 205 3 2.654
Kep.Bangka Belitung 309 82 - 391
Kepulauan Riau 275 141 - 416
DKI Jakarta - 267 - 267
Jawa Barat 5.312 645 - 5.957
Jawa Tengah 7.809 750 - 8.559
DI Yogyakarta 392 46 - 438
Jawa Timur 7.721 775 - 8.496
Banten 1.238 314 - 1.552
Bali 636 80 - 716
Nusa Tenggara Barat 995 145 3 1.143
Nusa Tenggara Timur 3.048 305 - 3.353
Kalimantan Barat 2.038 99 - 2.137
Kalimantan Tengah 1.434 139 3 1.576
Kalimantan Selatan 1.864 144 - 2.008
Kalimantan Timur 841 197 - 1.038
Kalimantan Utara 447 35 - 482
Sulawesi Utara 1.506 332 - 1.838
Sulawesi Tengah 1.842 175 3 2.020
Sulawesi Selatan 2.255 792 2 3.049
Sulawesi Tenggara 1.969 378 7 2.354
Gorontalo 657 72 5 734
Sulawesi Barat 575 73 2 650
Maluku 1.202 34 4 1.240
Maluku Utara 1.066 117 13 1.196
Papua Barat 1.892 95 - 1.987
Papua 5.456 96 - 5.552
INDONESIA 75.436 8.444 51 83.931

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 11
Lampiran 3. Jumlah Desa Berdasarkan Status IPD Menurut Provinsi, 2014 dan 2018
Tertinggal Berkembang Mandiri Total
Provinsi
2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 2.029 804 4.395 5.476 86 226 6.510 6.506
Sumatera Utara 2.019 1.469 3.300 3.768 87 200 5.406 5.437
Sumatera Barat 56 31 745 804 85 210 886 1.045
Riau 287 88 1.276 1.405 40 114 1.603 1.607
Jambi 191 69 1.168 1.228 30 102 1.389 1.399
Sumatera Selatan 680 348 2.144 2.474 27 54 2.851 2.876
Bengkulu 359 171 992 1.150 5 20 1.356 1.341
Lampung 348 73 1.998 2.219 77 154 2.423 2.446
Kep.Bangka Belitung 12 4 288 274 9 31 309 309
Kepulauan Riau 93 40 175 232 4 3 272 275
DKI Jakarta - - - - - - - -

Jawa Barat 97 23 4.623 4.095 601 1.194 5.321 5.312


Jawa Tengah 123 44 7.021 6.632 665 1.133 7.809 7.809
DI Yogyakarta - - 266 234 126 158 392 392
Jawa Timur 208 82 6.821 6.604 692 1.035 7.721 7.721
Banten 158 48 1020 1.047 59 143 1.237 1.238
Bali 6 - 530 460 100 176 636 636
Nusa Tenggara Barat 36 9 917 899 42 87 995 995
Nusa Tenggara Timur 1.544 1.094 1.405 1.945 2 9 2.951 3.048
Kalimantan Barat 1.072 813 914 1.165 23 60 2.009 2.038
Kalimantan Tengah 587 326 830 1.074 10 34 1.427 1.434
Kalimantan Selatan 391 161 1.456 1.635 17 68 1.864 1.864
Kalimantan Timur 197 120 619 683 20 38 836 841
Kalimantan Utara 317 273 124 164 3 10 444 447
Sulawesi Utara 277 137 1.215 1.315 13 54 1.505 1.506
Sulawesi Tengah 502 268 1.298 1.528 9 46 1.809 1.842
Sulawesi Selatan 290 168 1.921 1.967 29 120 2.240 2.255
Sulawesi Tenggara 734 394 1.156 1.556 1 19 1.891 1.969
Gorontalo 102 24 546 599 9 34 657 657
Sulawesi Barat 214 113 359 451 2 11 575 575
Maluku 617 558 419 613 14 31 1.050 1.202
Maluku Utara 631 404 431 643 4 19 1.066 1.066
Papua Barat 1.294 1.552 197 337 1 3 1.492 1.892
Papua 4.340 4.753 434 693 3 10 4.777 5.456
INDONESIA 19.811 14.461 51.003 55.369 2.895 5.606 73.709 75.436

Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang,
Jl. dr. Sutomo No. 6–8
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang
Jakarta-Indonesia 10710
Komplek Perkantoran Terpadu
Harmawanti Marhaeni M.Sc mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/
Air Itam, Pangkalpinang
Direktur Statistik Ketahanan Sosial atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk
Telepon: 3810291-5, Pesawat 4300 tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
Darwis Sitorus
E-mail: harmawanti@bps.go.id
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel
Website : www.bps.go.id
Telepon: (0717) 439422
E-mail: bps1900@bps.go.id
Website : http://babel.bps.go.id

12 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Anda mungkin juga menyukai