Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Profesi keperawatanan mengenal empat tingkatan teory mulai
dari filosofi teori, grand theory, middle-range theory serta praktisi teori.
Middle-range theory menjelaskan dunia emperis dalam keperawatan,
tetapi lebih spesifik dan sedikit formal dibanding grand theory. (Smith,
Liehr, 2014).
Karakteristik middle-range theory antara lain: (1) memberikan
ide pokoknya relatif sederhana, langsung dan umum, (2)
mempertimbangkan variabel atau konsep, menerima pengujian empiris
serta dapat dikonsolidasikan ke teori yang lebih luas, (3) berfokus pada
masalah klien dan kemungkinan hasil, (4) keperawatan yang lebih
spesifik dan dapat menentukan area praktik, rentang usia klien, intervensi
keperawatan, dan hasil yang diusulkan (McEwen & Wills, 2014, hal:
215).
Katharie Kolkaba salah satu tokoh middle range theory, yang
mengembangkan teori kenyamanan. Kenyamanan diperoleh dengan
adanya bantuan perawat, dimana pada beberapa kasus hal ini sebagai
indikasi adanya kemajuan dari status atau kondisi klien sebelumnya. (
Alligoo, 2014).
Middle-range theory menjanjikan banyak hal untuk evolusi sains
dan praktik disiplin ilmu keperawatan (McEwen & Wills, 2014). Oleh
karena itu, kelompok sesuai dengan tugas sains diminta membuat analisi
philosofi Middle-range theory berdasarkan analisis teori Bruce, Rietze.
Dan Lim. (2014). Analisis ini menjelaskan bagaimana middle range
theory sebagai filsafat sebagai konten dalam keperawatan, filsafat
sebagai metode, dan filsafat sebagai cara hidup.

1
B. Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah agar mahasiswa mampu:
1. Memahami Middle Range Theory
2. Menganalisa Nursing Philosophis: Filsafat dalam konten
keperawatan, filsafat sebagai metode, dan filsafat sebagai cara
hidup
3. Menganalisa teori dalam praktik keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Middle range theory


Middle range theory adalah serangkaian ide atau gagasan yang
saling berhubungan dan berfokus pada dimensi terbatas dari realita
keperawatan. Teori ini dikembangkan dan tumbuh untuk memberikan
panduan dalam praktik keperawatan. (Smith & Liehr, 2014). Sebagai
petunjuk riset Middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand
theory karena Middle range theory dapat diuji dalam pemikiran emperis.
tingkat abstraksi nya lebih rendah dan kemudahan dalam operasionalisasi,
cenderung mendukung prediksi lebih baik daripada grand theory karena
jangkauan terbatas dan kekhususan konsep. Middle range theory lebih
mungkin terjadi untuk diadopsi dalam praktek karena kesederhanaan dan
memudahkan proses pengembangan intervensi (Peterson & Bredow, 2004 ;
Cody, 1999 ; Peterson, 2013 dalam buku MCEwen; Wills, 2014, hal: 215).
B. Ciri – ciri Middle range theory
Ciri – ciri Middle range theory menurut McKenna (1997), adalah:
a) Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
b) Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
c) Tanpa indikator pengukuran
d) Masih cukup abstrak
e) Konsep dan proposisi yang terukur
f) Inklusif
g) Memiliki sedikit konsep dan variabel
h) Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
i) Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
j) Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering
secara induktif menggunakan studi kualitatif
k) Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik

3
l) Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
m) Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori
n) Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik
Middle range theory merupakan fenomena yang relatif spesifik dan
konkrit dengan menyatakan apa itu fenomena , mengapa terjadi dan
bagaimana teori terjadi. Dapat menginterpretasikan perilaku, situasi dan
peristiwa dan mendukung pemahaman hubungan antara diagnosis dan hasil
serta intervensi. middle range theory memiliki ruang lingkup yang terbatas,
memiliki sedikit abstrak serta merupakan cerminan praktik dalam
administrasi, klinik, pengajaran. (Fawcett & De Santo-Madeya, 2013 :
Meleis, 2012), dalam buku MCEwen & Wills, 2014, hal: 215).
C. Perbandinagn Middle range theory
Perbandinagn Middle range theory dengan teori lain menurut MCEwen;
Wills. (2014 hal. 215) adalah.
Karaketristik Grand theory Middle range Practice theory
theory
Komplesitas/Abstrak Komprehensif dan Kurang Lebih fokus dari
global komprehensif dari middle range
grand theory dan theory, sederhana
lebih nyata dan lugas.
General/ Spesialisasi Tidak spesifik, Lebih spesifik dari Berhubungan
aplikasi lebih luas grand theori dengan populasi
khusus atau
bidang praktik
yang
diidentifikasi
Konsep Abstrak dan tidak Cukup konkrit dan Mandiri, tunggal,
operasional dapat didefenisikan lebih konkrit dan
secara operasional lebih operasioanl
Proposisi Tidak selalu eksplisit Proposis nya jelas Proposisi dapat
didefenisikan

4
Testabilitas Tidak general Dapat Hipotesis tujuan
menghasilkan atau hasil dapat
hipotesis yang didefenisikan dan
dapat diuji dapat diuji
Pengembangan Dikembangkan Berevolusi dari Berasal dari
melalui penilaian teori grand, praktis praktik grand
yang lebih cermat klinis, tinjauan theory atau
dan pertimbangan literatur dan middle range
yang lebih cermat pedoman praktis theory
selama bertahun-
tahun

5
BAB III
ANALISIS TEORI

Analisis Nursing Theory Katharine Kolcaba menurut Bruce; Rietze; Lim,


(2014)
Salah satu theorist pada tingkatan middle range theory adalah Katharine
Kolcaba yang mengembangkan Teori Kenyamanan. Teori Kolkaba dikembangkan
berdasarkan bukti hasil praktik keperawatan. Kenyamanan menurut Kolkaba ada
tiga bentuk yaitu: (1) Kelegaan (relief) merupakan arti kenyamanan dari hasil
penelitian Orlando (1961), yang mengemukakan bahwa perawat meringankan rasa
sakit pasien, (2) Ketentraman (ease) merupakan arti kenyamanan dari hasil
penelitian Handerson (1966) dengan mempertahankan fungsi dasar manusia selama
pemberian asuhan. (3)Transendensi yang dijabarkan dari hasil penelitian Paterson
& Zderad (1975), yang menjelaskan bahwa perawat membantu pasien dalam
mengatasi kesulitannya. Kenyamanan dapat terjadi dalam empat konteks yaitu:
fisiologis, psikospiritual, sosiokultutal, dan lingkungan. (Alligood, 2014, hal:189).
Kolkaba (2003), dalam buku Alligood, (2014, hal: 187) mengemukakan
tiga bentuk logika dalam pengembangan teori kenyamanan yaitu :
a. Induksi
Induksi terjadi ketika generalisasi dibangun pada beberapa momen
spesifik pada objek yang diobservasi. Ketika perawat dengan sungguh-
sungguh melakukan praktek dan menerapkan keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konsep implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka.
b. Deduksi
Deduksi terjadi ketika kondisi spesifik didapatkan dari prinsip atau
dasar yang umum. Deduksi bergerak dari umum ke khusus. Langkah
mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori kenyamanan dapat
dihubungkan dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu teori. Kerja dari
tiga ahli teori keperawatan diperlukan untuk mendefinisikan kenyamanan.
Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain untuk bekerja
secara bersama untuk menyatukan kebutuhan seperti keringanan,

6
ketentraman dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir
suatu yang abstrak dan kerangka konseptual umum yang sama dengan
kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak yang bersifat abstrak.
c. Retroduksi
Retroduksi berguna untuk memilih fenomena yang dapat
dikembangkan lebih jauh dan diuji. Dengan menggunakan retroduksi,
Kolcaba menambahkan konsep integritas institusional kedalam teori
kenyamanan pada level teori Middle Range. Penambahan istilah ini
memperluas teori untuk mempertimbangkan hubungan antara perilaku
untuk mencari bantuan dan integritas institusional.
Konten filosofi keperawatan menurut Kolcaba secara ontologi menjelaskan
empat aspek yang berhubungan dengan kesehatan yaitu :
a. Keperawatan
Keperawatan adalah salah satu pengkajian, kebutuhan kenyamanan yang
intensif, intervensi yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan
dan evaluasi tingkat kenyamanan setelah implementasi diberikan, kemudian
dibandingkan dengan tujuan hasil yang diinginkan, pengkajian dan evaluasi
dapat berupa intuisi atau subjek atau keduanya seperti ketika perawat
menanyakan perasaan nyaman pasien. Pengkajian diperoleh melalui skala
tingkatan verbal atau klinis atau kuesioner mengenai tingkat kenyamanan.
b. Pasien
Pasien adalah individu, keluarga, institusi atau komunitas, yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah segala aspek pasien, keluarga, atau institusi yang dapat
dimanipulasi oleh perawat, orang yang dicintai, atau institusi untuk
meningkatkan kenyamanan.
d. Kesehatan.
Kesehatan adalah status fungsi optimal seorang pasien, keluarga, pemberi
asuhan kesehatan atau komunitas dalam konteks individua tau kelompok.
Dalam Alligood, (2014, hal: 196), secara epistemologi Kolcaba
mengembangkan konsep teorinya untuk menganalisa konsep teori yang

7
menghasilkan struktur toksonomi dari kenyamanan, mengembangkan cara-cara
untuk mengukur konsep tersebut serta bagaimana konsep tersebut digunakan dalam
praktik keperawatan, pendidikan dan penelitian. Pengembangan metodologi
menghasilkan teori yang kuat, tersusun jelas dan logis yang dapat diterapkan dalam
pendidikan, praktik dan penelitian. Teori kenyamanan telah diintegrasikan ke
dalam sistem klasifikasi keperawatan. Penggunaan teorinya telah telah memberikan
kontribusi yang besar bagi praktek dan disiplin ilmu keperawatan . Kolcaba
mengembangkan dan mendiseminasi teori melalui presentasi, publikasi dan diskusi.
Nilai yang terkandung dalam teori Kolcaba adalah penerapan intervensi
kenyamanan secara empiris melalui hasil institusional seperti kepuasan pasien, dan
penghematan biaya.

Penerimaan teori kenyamanan Kolkaba


Teori kenyamanan Kolkaba dapat diimplementasikan dalam bidang
keperawatan komunitas, perawatan hospice, keperawatan perioperative,
keperawatan jangka panjang, mahasiswa yang mengalami stress, pasien dimensia,
serta perawatan paliatif. (Alligood, 2014, hal: 195). Dalam praktik di pelayanan,
Kolkaba merekomendasikan rentang kenyamanan dari 0 – 10 yang diukur sebelum
dan sesudah intervensi keperawatan atau secara periodic. Perawat – perawat
perianastesi telah mengintegrasikan teori kenyamanan kedalam panduan praktik
klinik.
Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk meningkatkan kenyamana
memerlukan tiga intervensi kenyamanan yaitu :
a. Intervensi kenyamanan standar
Intervensi yang didesain untuk mengontrol nyeri seperti monitoring tanda
tanda vital, hasil laboratorium, pengkajian pasien, terapi dan pengobatan
nyeri.
b. Pembinaan
Intervensi yang didesain untuk menurunkan kecemasan dengan dukungan
emosional, meyakinkan pasien, memberikan edukasi, mendengarkan
keluhan serta melibatkan pemuka agama.
c. Comfort Food untuk jiwa

8
Intervensi yang menjadikan penguatan dalam sesuatu hal yang tidak
dapat dirasakan. Terapi ini meliputi terapi energy seperti
sentuhanpenyembuhan jika dapat diterima secara kultural, terapi music (
lagu pilihan pasien), meningkatkan kedekatan personal serta
pengurangan stimulasi lingkungan.
Penggunaan taxonomi struktur dari comfort sebagai panduan yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umum untuk
melakukan tindakan kenyamanan secara holistik dalam sampel rumah sakit dan
partisipan komunitas. Adapun struktur dari taxonomi tersebut berikut ini :

Konteks Kelegaan (relief) Ketentraman Transcendence


kenyamanan (ease)
Fisik kondisi pasien yang ketentraman dan Pernyataan
membutuhkan tindakan kepuasan hati bagaimana
perawatan fisik segera pasien yang pasien berpikir,
terkait dengan berkaitan dengan apa yang terjadi
kenyamanan pasien kenyamanan pada dirinya,
seperti sakit punggung fisik seperti keluarganya
gelisah, ansietas
Psikosipritual kondisi pasien yang Bagaimana Pernyataan
membutuhkan tindakan ketentraman dan tentang
perawatan Psikospiritual kepuasan pasien bagaimana
segera terkait dengan seperti ketik kebutuhan akan
kenyamanan pasien ketidakpastian dukungan
seperti ansitas , prognosis emosionaldan
ketegangan spiritual
Lingkungan pasien yang Bagaimana Pernyataan
membutuhkan tindakan kondisi tentang
perawatan lingkungan ketentraman dan bagaimana
segera terkait dengan kepuasan pasien kondisi pasien
kenyamanan pasien yang berkaitan dalam mengatasi
seperi kondisi ruangan dengan masalah yang

9
kecil, bersih dan kenyamanan terkait dengan
menyenangkan berdasarkan kenyamanan
lingkungan lingkungan
seperti sepertikebutuhan
kurangnya elemen
privasi, merasa lingkungan yang
terkungkung familier
dengan bedrest
Sosiokultural kondisi pasien yang Bagaimana Pernyataan
membutuhkan tindakan kondisi tentang
perawatan sosial ketentraman dan bagaimana
kultural seperti tidak kepuasan pasien kondisi pasien
adanya perawatan yang yang berkaitan dalam mengatasi
sensitive terhadap dengan masalah
budaya kenyamanan sosiokultural
berdasarkan seperti:
sosiokultural kebutuhan
seperti keluarga dukungan dari
tidak hadir keluarga atau
menemani orang yang
pasien, adanya disayang.
kendala bahasa

Aplikasi dalam Proses Keperawatan


Proses keperawatan terdiri dari lima tahab mulai dari pengkajian,
diagnosis, intervensi, implementasi dan Evaluasi (Potter & Perry, 2009).
a. Pengkajian
Pengkajian kenyamanan diarahkan pada struktur toksonomi
mulai dari pengkajian fisik,psikospritual, lingkungan, serta sosiokultural.
Dalam pengkajian perawat meminta klien menilai kenyamanan sebelum

10
dan setelah implementasi dengan menggunakan skala 0-10, dimana skala
10 merupakan skala tertinggi dari kenyamanan.
b. Diagnosa
Penegakan diagnosa nyeri pada klien secara akurat dilakukan
berdasarkan pengkajian nyeri sesuai struktur toksonomi kenyamanan (
fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosiokultural). Diagnosa nyeri
ditentukan apakah skala nyeri ringan, sedang , dan berat (Muttaqin, 2008)
c. Intervensi dan Implementasi
Intervensi dan implementasi kenyamanan bertujuan untuk
meningkatkan kenyamanan pasien. Intervensi yang dilakukan mulai dari
intervensi kenyamanan standar, edukasi serta kenyamanan jiwa.
(Alligood, 2014,hal: 199).
No Jenis Tindakan dan Contoh tindakan
intervensi comfort
1 Intervensi  Monitor tanda tanda vital
kenyamanan standart  Pemeriksaan laboratorium
 Terapi dan pengobatan
2 Pembinaaning  Memberikan dukungan
emosional dan spiritual
 Menumbuhkan keyakinan klien
 Memberikan edukasi
 Mendengarkan keluhan klien
 Melibatkan pemuka agama
3 Makanan  Memberikan terapi energy seperti
Kenyamanan bagi sentuhan penyembuhan
jiwa for the soul  Mengajarkan teknik relaksasi
 Terapi music
 Menurunkan stimulus lingkungan
 Meningkatkan kedekatan
personal

11
d. Evaluasi
Menilai atau mengevaluasi nyeri setelah melakukan intervensi
kenyamanan secara konsisten, sampai ambang nyeri menurun. Proses
yang dilakukan pada tahap ini sesuai dengan asuhan keperawatan yaitu
dengan melakukan evaluasi menggunakan SOAP atau SOAPIER.

Kritik dan Kejelasan


Beberapa artikel Kolkaba (1991), secara konsep mungkin kurang jelas,
namun konsisten dalam hal definisi, asumsi, dan proposisi. Kolkaba menerapkan
teorinya dengan Bahasa yang mudah dimengerti. Semua konsep penelitian
didefinisikan secara teoritis dan secara oprasional. ( Alligood, 2014, hal: 197).

12
BAB IV
KESIMPULAN

Middle range theory merupakan penghubung antara Grand theory dengan


praktik keperawatan yang berkembang mencakup konsep – konsep keperawatan,
Teori Katharine Kolkaba yang dikenal dengan teori kenyamanan ( theory of
confort) merupakan teori yang masuk dalam middle range theory. Teori ini dapat
diimplementasikan dalam pelayanan praktik, pendidikan , serta penelitian. Teori
kenyamanan dikembangkan berdasarkan bukti hasil praktik keperawatan hal ini
sesuai dengan middle range theory, dimana middle range theory ini dikembangkan
dari kritikan grand theory.

13
Daftar pusataka

Alligood. (2014). Pakar Teori Keperawatan. Edisi Indonesia ke-8. Singapure:


Elsevier.
Bruce; Rietze; Lim, (2014). Understanding Philosophy in a Nurse’s World: What,
Where and Why?. Nursing and Health. 2(3): 65-71. DOI: 10.13189 /nh.02
0302
McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York: Routledge
MCEwen; Wills. (2014). Theoritical Basis for Nursing. Texas: Lipincot
Muttaqin (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Peterson & Bredow. (2004). Middle Range Theory Application to Nursing
Research. USA : Lippincott Williams.
Potter & Perry. (2009). Fundamentals of Nursing.Australia: Mosby Elsevier
Smith & Liehr. (2014). Middle Range Theory for Nursing. New York: Springer
Publishing

14

Anda mungkin juga menyukai