PENDAHULUAN
mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan
(Taringan, 2016) .
ginjal dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani
dua jenis faktor, yaitu yang tidak bisa diubah seperti umur, jenis
1
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita
hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia
Tenggara 36%. Kawasan Asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta
orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang
penduduk umur > 18 thn sebanyak 34,1 %. Hasil Riskesdas tahun 2013
7,2 persen dan berada dibawah angka nasional yang mencapai 9,4
2
farmakologis. Intervensi non farmakologis yang dapat di gunakan
menyebakan hipertensi. Dan juga ada banyak warga baru (Eks Timor-
Timur) yang masih mengingat harta benda dan Keluarga mereka yang di
3
berapa hasil yang didapatkan setelah dilakukannya terapi, dengan
ginjal dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani
dan non farmakologis, untuk non farmakologis ada juga terapi yang
Manusak.
4
3. Mengidentifikasi tekanan darah setelah dilakukan
keperawatan.
1. Bagi responden
sekali.
2. Bagi perawat
5
Sebagai landasan serta pengembangan penelitian keperawatan
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
suatu pikiran atau sugesti. Selain itu dapat pula dikatakan bahwa
(Subiyono, 2015)
otak dari beta ke Alpha atau Theta. Atau dengan kata lain kalau
pesan positip kedalam diri orang lain, yang mengakibatkan orang yang
7
bersangkutan akan tergerak dan termotivasi untk melaksanakan pesan
Kemajuan Pribadi.
8
percaya diri, membakar semangat , mengatasi berbagai
karakter seseorang.
tangga.
pasar, dll.
9
penyebabnya , selebihnya pribadi didorong untuk mampu
proses hipnotis.
10
2. Tes Sugestibilitas.
3. Induksi.
4. Deepening.
6. Sugesti/afirmasi.
kondisi hipnotis.
7. Awakenining/Emerge/Terminasi.
hipnotis yang dialami. Yang mana ini merupakan sesi akhir dari
suatu penghipnotisan.
11
8. Post Hypnotis.
12
darah sepenuhnya dilakukan oleh perawat yang merupakan care
2.2.1. Definisi
2016)
kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari
13
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 12 < 80
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi Stage I 140 – 150 90 – 99
Hipertensi Stage II > 150 > 100
2.2.2. Etiologi
1. Gangguan emosi
2. Obesitas
ons etanol setiap hari. Konsumsi alkohol dua gelas ayau lebih
14
4. Keturunan
15
2.2.3. Manifestasi klinis
adanya suatu kelainan yang nyata selain tekanan darah yang tinggi
dan pada kasus berat edema pupil (edema pada diskus optikus).
(Nuratif, 2015)
2. Lemas kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Epistaksis
8. Kesadaran menurun.
16
2.2.4. Penatalaksanaan
1. Terapi Meditasi
2. Terapi Relaksasi
sakit kepala, kelelahan fisik, kesulitan dan gangguan pada saat tidur.
(Sulistyarini, 2013)
(Zaini, 2018).
17
4. Terapi guided imagery
5. Hipnoteraphy
18
2.3. Kerangka Teori
Konsep Hipnoterapi
1. Pengertian
2. Tahap tahap
3. Pengaruh hipnoterapi
Pengaruh Hipnoterapi
Konsep Hipertensi
1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Penatalaksanaan
Teori
19
BAB 3
METODE PENELITIAN
20
3.2. HIPOTESIS
2018)
Kabupaten Kupang.
group design dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih
control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
O3)
21
3.4. Definisi Operasional
Variabel
o Definisi Parameter Alat Ukur Hasil ukur Skala
operasional
A. Independen
Suatu intervensi 1. Pre induction SOP 1.Dilakukan Kategorik
Hipnotherapi dengan cara 2. Sugestibilly test Hipnotherapi 0. Dilakukan
memberikan 3. Induction
sugesti positif 4. Deepening
ke dalam bawah 5. Sugesti
sadar terhadap 6. Termination
klien.
B. Dependen
daya yang 1. Tekanan Tensimeter Tendensi Numerik
Tekanan darah dihasilkan oleh darah sistolik dan stetescope sentral
darah terhadap 2. Tekanan
setiap satuan darah
luas dinding diastolik
pembuluh
22
3.5. Popullasi, sampel dan sampling
3.5.1. Populasi
Kabupaten Kupang
3.5.2. Sampel
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan :
t = jumlah intervensi
r = sample/kelompok
(t-1)(r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15
23
(r) ≥ 15 + 1
(r) ≥ 16
3.5.3. Sampling
1. kriteria inklusi :
a. Penderita hipertensi
2. Kriteria Ekselusi
24
3.6.Waktu dan tempat penelitian
Kupang.
tensimeter dan stetescope. Alat ukur dalam penelitian ini ada dua
kategori :
dikalibraisi
25
3.8. Etika Penelitian
26
3.9. Prosedur penelitian
hasil dari objek yang diteliti, terdapat prosedur – prosedur yang perlu
Maranatha Kupang
mendampingi
kupang
(hipnoterapi).
27
9. Peneliti mengobservasi tekanan darah 15 menit sesudah
dan intervensi
penderita hipertensi.
28
kebenaran 0,05 dengan menggunakan uji T – paired dengan
Wilcoxon.
29
BAB 4
telah ada upaya dari pemdes Pukdale dan masyarakat dusun 1 untuk
30
2. Asal usul nama Manusak
dimekarkan pada tahun 2006 yang lalu namun desa ini memiliki
batu, pasir dan sampah yang dibawa dari daerah hulu. Tokoh
dimekarkan sejak tahun 2005 dan devenitif pada tahun 2006. Luas
wilayah desa mencapai 2.500 ha. Jarak dari kota Kecamatan 7 km.
31
c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Pukdale, desa Fatuteta,
Naunu.
2Perempuan 5 31.3 %
Total 16 100.0
2 Perempuan 6 37.5 %
Total 16 100 %
32
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan umur kelompok
perlakuan pada pasien hipertensi di Desa Manusak bulan juli 2019.
Umur n %
31-40 4 25.0
41-50 11 68.8
51-60 1 6.3
Total 16 100.0
Sumber, Data Primer, Juli 2019.
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 16
orang(68,8%)
31-40 5 31.3
41-50 10 62.5
51-60 1 6.3
Total 16 100.0
Sumber, Data Primer, Juli 2019.
Bedasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 16 orang
33
34
Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan pendidikan pada
kelompok kontrol di Desa Manusak Bulan Juli 2019.
NO Pendidkikan Frekuensi Presentase
1 SD 3 18.8
2 SMP 6 37.5
3 SMA 7 43.8
Total 16 100.0
35
2. Karakteristik Responden berdasarkan tekanan darah sebelum pada
diastol 115,00.
36
Kategori Mean Std. Minimum Maximum
Deviation
Siastol 140.63 9.287 130 160
Diastol 116.25 10.247 100 130
data pada uji Kolmogorov- Smirnov > 0,05 maka dapat disimpulkan
37
4.1.5 Uji Homogenitas
data pada homogenitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
0,002 < 0,005 maka terdapat perubahan pada tekanan darah pada
38
2. Tabel 4.14 Uji Paired Sampel T Test pada kelompok kontrol pasien
0,164 > 0,005 maka tidak terdapat perubahan pada tekanan darah
Lower Upper
Perlakuan 133.13 9.465
Siastol -14,270 -,730
Kontrol 140.63 9.287 0,031
Pelakuan 115.00 10.954
Diastol -8,909 6,409
Kontrol 116.25 10.247 0,741
Berdasarkan Tabel 4.15 Uji Independent-Sampel T Test
39
Juli 2019. di dapatkan nilai signifikan dari Siastol 0.031 dan
0.005)
40
4.2 Pembahasan
pada kelompok perlakuan hasil mean siastol 146,88 dan diastol 123,75,
hasil median siastol 150,00 dan diastol 125,00, hasil modus siastol 150
dan modus 130, Std devisiasi siastol 12,500 dan diastol 8,851.
kelompok kontrol adalah siastol 146,88 dan diastole 123,75 ini dapat
mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan
(Taringan, 2016)
41
dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan
kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri
kelompok perlakuan hasil mean siastol 140,00 dan diastol 115,00, hasil
median siastol 140,00 dan diastole 115,00, hasil modus siastol 130 dan
darah dari jantung untuk untuk memompkan darah ke suluruh tubuh dan
hipertensi.
42
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
hasil mean siastol 133,13 dan diastol 115,00, hasil median siastol
130,00 dan diastole 120,00, hasil modus siastol 130 dan modus 120,
masih dalam rentangan tekanan darah tinggi atau hipertensi tetapi dari
terkontrol.
43
Menurut peneliti hipnoterapi adalah jenis terapi non
saat relaksasi pasien akan merasa nyaman dan sirkulasi darah akan
penenang akan dilepaskan dan sistem saraf bekerja dengan baik. Pada
yang diberikan.
44
Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukan bahwa tekanan
hasil mean siastol 140,63 dan diastol 116,25, hasil median siastol
140,00 dan diastole 115,00, hasil modus siastol 140 dan modus 110, Std
ketika di ukur kembali hasil mea n 140,63 dan diastol 116,25, dari hasil
45
4.2.5 Pengaruh hipnoterapi terhadap tekanan darah kelompok
didapatkan hasil nilai signifikan dari Siastol 0,001 dan Diastol 0,002 <
dilepaskan dan sistem saraf akan bekerja secara baik, dan setelah
dengan baik
46
dapat dilakukan karena pada waktu kondisi hipnoterapi pasien
Manusak.
signifikan dari Siastol 0,333 dan Diastol 0,164 > 0,005 maka
47
darah pada pasien hipertensi. Selain hipnoterapi banyak terapi lain
seperti sakit kepala, kelelahan fisik, kesulitan dan gangguan pada saat
48
4.2.7 Perbedaan tekanan darah sesudah pada kelompok perlakuan dan
signifikan dari Siastol 0.031 dan Diastol 0,741 maka dapat disimpulkan
0.005).
juga bis dilihat dari dari rata rata tekanan darah dimana rata-rata
kontrol 140,63.
49
darah kelompok perlakuan 115,00 dan kelompok kontrol 116,25 dan
dan kontrol terdapat nilai sebesar 0,102 (p value <0,05). Artinya tidak
50
BAB 5
5.1. KESIMPULAN
hasil median siastol 150,00 dan diastol 125,00, hasil modus siastol
150 dan modus 130, Std devisiasi siastol 12,500 dan diastol 8,851.
mean siastol 140,00 dan diastol 115,00, hasil median siastol 140,00
dan diastole 115,00, hasil modus siastol 130 dan modus 110, Std
mean siastol 133,13 dan diastol 115,00, hasil median siastol 130,00
dan diastole 120,00, hasil modus siastol 130 dan modus 120, Std
51
2019. hasil mean siastol 140,63 dan diastol 116,25, hasil median
siastol 140,00 dan diastole 115,00, hasil modus siastol 140 dan
5. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Paired sampel T Test pada
bulan Juli 2019 didapatkan hasil nilai signifikan dari Siastol 0,001
dan Diastol 0,002 < 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa tedapat
perlakuan.
6. Dari hasil uji Paired sampel T Test pada kelompok kontrol yang
Siastol 0,333 dan Diastol 0,164 > 0,005 maka dapat dismpulkan
kelompok kontrol.
52
5.2. SARAN
2. Bagi perawat
53