Anda di halaman 1dari 9

SOAL KEPERAWATAN MATERNITAS

ANC
1 Seorang perempuan usia 28 tahun dengan kehamilan 32 minggu datang ke puskesmas untuk
memeriksakan kehamilan. Riwayat persalinan yang lalu 2 kali Caesar, bayi hidup, dan belum
pernah abortus. Tekanan darah 110/80 mmHg, suhu 36’5 0C, nadi 76x/mnt, frekuensi nafas
20x/mnt.
Apakah status obstetric dari kasus diatas ?
A. G2P2A0
B. G3P0A1
C. G3P2A0
D. G3P0A0
E. G3P1A0
Pembahasan:
Status Obstetrik biasanya dituliskan dengan GPA
G= Gravid ( Kehamilan Ke berapa)
P= Partus ( Sudah Melahirkan berapa kali, baik normal atau Caesar, baik itu bayinya
hidup atau mati)
A= Berapa kali abortus
Pada kasus diatas
G= kehamilan Ke 3(3)
P= Pernah Melahirkan 2x dengan caesar(2)
A= belum pernah abortus(0)
Maka penulisan sttus obstetrinya adalah G3P2A0
2 Seorang perempuan, 28 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan tidak haid. Setelah
dilakukan pemeriksaan urin, pasien dinyatakan positif hamil dengan usia kehamilan 6 minggu.
HPHT : 23 Februari 2018. Hasil pengkajian TD : 100/70 mmHg, frekuensi nadi : 84x/menit,
frekuensi napas : 20/menit, suhu : 36,2oC dan saat ini pasien tidak ada keluhan lain. Pasien
bertanya tentang kapan taksiran partusnya.
Apakah informasi yang seharusnya diberikan oleh perawat berdasarkan situasi tersebut?
A. 30-11-2018
B. 1-12-2018
C. 25-11-2018
D. 4-12-2018
A. 30-12-2018
Pembahasan:
Rumus untuk menghitung HTP
1. untuk HPHT bulan 1-3  Tanggal +7 Bulan +9 Tahun +0
2. untuk HPHT bulan 4-12  Tanggal +7 Bulan -3 Tahun +1
karena HPHT pasien 23-02-2018, maka yang dipakai adalah rumus PERTAMA
Tanggal 23 + 7 = 30
Bulan 02 + 9 = 11
Tahun 2018+0 = 2018
 Jadi HTPnya tanggal 30 -11-2018
3 Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 datang kepuskesmas dengan usia kehamilan 36
Minggu. Pasien sudah 3 kali memeriksakan kandungannya. Pada saat datang ke ruang
pemeriksaan pasien diukur BB dengan kenaikan 10 Kg, kemudian dilakukan Palpasi Abdomen
dengan hasil tinggi fundus 34 cm .
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya sesuai kasus diatas ?
A. Memeriksa seberapa jauh bagian janin masuk pintu atas panggul
B. Memeriksa seberapa jauh bagian janin masuk ke pintu atas panggul
C. Memeriksa bagian janin yang berada dipintu atas panggul
D. Memeriksa letak punggung janin
E. Memeriksa presentasi janin
Pembahasan:
Inti dari kasus di atas adalah tindakan proseduran pemeriksaan leopold
 Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I: Untuk mengetahui TFU, bagian apa yang ada di fundus dan tuanya
kehamilan
2. Leopold II : Untuk mengetahui letak punggung dan bagian terkecil janin
3. Leopold III: Menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah
uterus, Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah
uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas punggul ibu.
4. Leopold IV: Memastikan apakah bagian terendah janin sudah benar-benar masuk ke
pintu atas panggul atau belum. & Menentukan seberapa banyak bagian terendah
janin sudah memasuki ke pintu atas panggul.
Pada kasus di atas telah diketahu Tinggi fundus, yang berarti leopold 1 teah dilakukan berarti
tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah pemeriksaan leopold II yang bertujuan untuk
mengetahui letak punggung janin
4 Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke RS dengan keluhan mual dan muntah setiap
kali makan atau minum yang disertai nyeri ulu hati sejak awal kehamilan sampai sekarang
sehingga tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 90/70
mmHg, N: 90x/menit, P: 24x/menit, S: 37,80C, tampak sangat lemah, turgor kulit jelek, dan bibir
tampak pecah-pecah, BB sekarang 48 Kg (BB sebelumnya 49 Kg). G1P0A0 usia kehamilan 4
minggu.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Hipertermi
c. Intoleransi aktivitas
d. Deficit volume cairan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan
Pembahasan:
Dari kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit karena banyaknya data yang menunjang masalah tersebut yaitu mual muntah yang
berlebihan, penurunan BB, bibir pecah-pecah, turgor kulit jelek yang semuanya merupakan
tanda-tanda terjadinya dehidrasi
5 Seorang peremupan berusia 22 tahun G1P0A0 datang ke Rumah Sakit dengan usia kehamilan
16 minggu, klien mengeluh sering pusing dan merasa lesu, hasil pengkajian tekanan darah
110/80mmHg, Frekuensi nadi 76x/mnt, frekuensi nafas 16x/mnt, suhu 36,50C, kunjungtiva
anemis dan hasil lab Hb 9 gr/dl

Apakah tindakan keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas ?


A. Anjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi
B. Anjurkan untuk mengkonsumsi sayur-sayuran
C. Anjurkan untuk mengurangi aktifitas
D. Anjurkan untuk istirahan yang cukup
E. Anjurkan untuk olah raga teratur
Pembahasan:
Jika melihat kasus diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang dialami pasien adalah
anemia , hal ini biasa disebabkan karena efek hemodelusi pada kehamilan dimana terjadi
peningkatan volume plasma yang tdak diikuti oleh peningkatan hemoglobin , maka tindakan
yang harus dilakukan adalah tindkan yang bisa mengatasi hal tersebut dimana konsumsi tablet
besi (Fe) diharapkan mampu meningkatkan produksi sel darah merah sehingga anemia dapat
teratasi.
INC
6 Seorang Bayi Perempuan lahir 1 jam yang lalu di Rumah Bersalin Citra, Saat lahir seluruh badan
berwarna merah tungkai biru, frekuensi nadi 110x/menit, lambat menangis gerakan aktif fleksi
tungkai baik, pernapasan lambat tidak teratur.
Pertanyaan soal
Berapaka nilai APGAR skornya
Pilihan Jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Pembahasan:
Apgar score adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan
neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir , serta dapat diulang
pada menit ke 10 – 15 . Nilai apgar merupakan standart evaluasi neonatus dan dapat dijadikan
sebagai data dasar untuk evaluasi di kemudian hari .
 Skor Apgar dinilai pada menit pertama , menit kelima , dan menit kesepuluh setelah bayi
lahir , untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi tersebut . Namun dalam situasi
tertentu , Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10 , 15 , dan 20 , hingga total skor 10 .
 cara penilaian:
a. Appearance (warna kulit) : Menilai kulit bayi . Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi
kemerahan , nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian ekstremitas , dan nilai 0 jika kulit
bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau putih semua) .
b. Pulse (denyut jantung) : Untuk mengetahui denyut jantung bayi , dapat dilakukan
dengan meraba bagian atas dada bayi di bagian apeks dengan dua jari atau dengan
meletakkan stetoskop pada dada bayi . Denyut jantung dihitung dalam satu menit ,
caranya dihitung 15 detik , lalu hasilnya dikalikan 4 , sehingga didapat hasil total dalam
60 detik . Jantung yang sehat akan berdenyut di atas 100 kali per menit dan diberi nilai 2
. Nilai 1 diberikan pada bayi yang frekuensi denyut jantungnya di bawah 100 kali per
menit . Sementara bila denyut jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya 0 .
c. Grimace (respon reflek) : Ketika selang suction dimasukkan ke dalam lubang hidung
bayi untuk membersihkan jalan nafasnya , akan terlihat bagaimana reaksi bayi . Jika ia
menarik , batuk , ataupun bersin saat di stimulasi , itu pertanda responnya terhadap
rangsangan bagus dan mendapat nilai 2 . Tapi jika bayi hanya meringis ketika di
stimulasi , itu berarti hanya mendapat nilai 1 . Dan jika bayi tidak ada respon terhadap
stimulasi maka diberi nilai 0 .
d. Activity (tonus otot) : Hal ini dinilai dari gerakan bayi . Bila bayi menggerakkan kedua
tangan dan kakinya secara aktif dan spontan begitu lahir , artinya tonus ototnya bagus
dan diberi nilai 2 . Tapi jika bayi dirangsang ekstermitasnya ditekuk , nilainya hanya 1 .
Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau terkulai dinilai 0 .
e. Respiration (pernapasan) : Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan
tangis bayi . Jika ia langsung menangis dengan kuat begitu lahir , itu tandanya paru-paru
bayi telah matang dan mampu beradaptasi dengan baik . Berarti nilainya 2 . Sedangkan
bayi yang hanya merintih rintih , nilainya 1 . Nilai 0 diberikan pada bayi yang terlahir
tanpa tangis (diam) .
Dan kriteria keberhasilannya adalah sebagai berikut :
1. Hasil skor 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa bayi berada dalam kondisi baik
atau dinyatakan bayi normal.
2. Hasil skor 4-6 dinyatakan bayi asfiksia ringan sedang , sehingga memerlukan bersihan
jalan napas dengan resusitasi dan pemberian oksigen tambahan sampai bayi dapat
bernafas normal .
3. Hasil skor 0-3 dinyatakan bayi asfiksia berat , sehingga memerlukan resusitasi segera
secara aktif dan pemberian oksigen secara terkendali
 Pada kasus diatas, didapatkan
A= seluruh badan berwarna merah tungkai biru (1)
P= frekuensi nadi 110x/menit (2)
G= Lambat menangis (1)
A= gerakan aktif fleksi tungkai baik (2)
R= pernapasan lambat tidak teratur.(1)
TOTAL APGAR : 7
7 Seorang perempuan usia 31 tahun G3P2A0 hamil 40 minggu, 4datang ke klinik bersalin dengan
keluhan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran 4Lendir bercampur darah dan ketuban
pecah sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan kepala bayi tampak di vulva, TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 96x/menit, Frekuensi napas 24x/mnt dan Suhu 36, 5°C.

Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas ?


A. Kurang Pengetahuan
B. Intoleransi aktifitas
C. Nyeri Melahirkan
D. Kelelahan
E. Ansietas
Pembahasan:
Nyeri Melahirkan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari yang
menyenangkan sampai tidak menyenangkan berhubungan dengan persalinan yang disebabkan
oleh dilatasi serviks dan pengeluaran janin
8 Seorang perempuan usia 30 tahun, G 2P1 A0 di rawat di rumah bersalin dengan masa gestasi 36
minggu Tekanan Darah : 120/70 MmHg, Suhu 37oC,frekuensi Nadi 80x/menit, frekuensi nafas
20x/menit, ada blody show berupa darah, nyeri perut semakin sering dan bertambah lama, vulva
mulai terbuka, anus menonjol dan pembukaan lengkap, ibu mulai gelisah dan berteriak
kesakitan.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat pada kasus tersebut ?
A. Menyiapkan alat persalinan
B. Melakukan pemeriksaan dalam
C. Menganjurkan ibu untuk segera mengedan
D. Memberikan penjelasan pada ibu tentang tehnik mengedan
E. Memastikan pembukaan servik dan posisi bagian terendah janin
Pembahasan:
Kasus diatas menunjukkan pasien telah berada pada kala II
9 Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat diruang bersalin, dan baru saja melahirkan anak
keduanya. Saat ini bayi baru lahir sedang ditaruh di dada ibu untuk proses inisiasi menyusui dini.
Suntikan oksitosin di paha luar pasien diberikan, dan kontraksi uterus sedang diperiksa.

Apakah intervensi keperawatan selanjutnya ?


A. melahirkan plasenta
B. mengecek adanya pendarahan
C. mengecek kemungkinan bayi kembar
D. memberikan vitamin K kepada bayi
E. melakukan pemeriksaan TTV
Pembahasan
kala persalinan terbagi atasempat yaitu kala I (Laten dan aktif), kala II, III dan IV
1. Kala I Laten (Pembukaan 1 sampai 3 cm) kala I aktif (pembukaan 4 sampai 10
cm)
2. kala II (Mulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi)
3. kala III (mulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta)
4. kala IV (pengawasan 2 jam post partum)
Pada kasus di atas, bayi telah lahir (berarti kala II sudah terlewati) jadi selanjutnya adalah kala III
yaitu kelahiran plasenta
10 Seorang Perempuan usia 29 tahun dirawat di ruang bersalin dengan keluhan nyeri perut tembus
kebelakang. Hasil pengkajian , pembukaan 10 cm, vulva dan anus membuka, kepala sudah
nampak pada vulva. Perawat mulai memimpin persalinan dan menganjurkan ibu untuk
mengedan sambil menyokong perineum dengan kain steril dan menganjurkan ibu untuk tidak
mengangkat pantatnya.

Apakah Hasil yang diharapkan perawat ?


A. Lahirnya kepala
B. Tidak terjadi infeksi
C. Meminimalkan perdarahan
D. Mengurangi Nyeri persalinan
E. Mencegah terjadinya robekan pada jalan lahir
Pembahasan :
Fokus kasus di atas adalah sokongan pada perineum yang bertujuan agar tidak terjadi robekan
pada jalan lahir (perineum )
PNC
11 Seorang perempuan berusia 33 tahun, G3P1A1 postpartum hari kedua. Pasien mengatakan
nyeri pada abdomen saat menyusui bayinya dan masih keluar darah berwarna merah segar saat
mengganti pembalut. Hasil pengkajian: TD: 110/80 mmHg, Frekuensi nadi: 82x/menit, Frekuensi
nafas: 24 x/menit, suhu; 36,70 C. luka perineum tampak kering

Apakah jenis lochia pada kasus diatas?


A. Alba
B. Rubra
C. Serosa
D. Purulenta
E. Sanguilenta
Pembahasan:
Jenis lokhia:
- Lochea rubra (Cruenta) : ini berisi darah segar sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel
desidua, vernix caseosa, lanugo dan meconium, selama 2 hari pasca persalinan,
- Lochea sanguinolenta : warnanya merah kuning berisi darah dan lender. Ini terjadi
pada hari ke – 3 – 7 pasca persalinan
- .Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke – 7 –
14 pasca persalinan. dan
- Lochea alba : cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu pasca persalinan.
- lochia purulenta: terjadi karena adanya infeksi dengan bau busuk
12 Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 post partum hari ke 3 dirawat di ruang nifas. Pasien
sedih dan mengatakan khawatir tidak mampu merawat bayinya. Pasien lalu meminta agar
perawat mengajarkan cara merawat bayi yang baik dan benar.

Perubahan psikis apakah yang dialami oleh pasien di atas ?


A. Ansietas
B. Taking In
C. Letting Go
D. Taking Hold
E. Post partum blues
Pembahasan:
Adaptasi fisiologis pada ibu post partum terbagi atas:
 Fase Taking In ( dependent)
Fase ini dimulai pada hari kesatu dan kedua setelah melahirkan, dimana ibu membutuhkan
perlindungan dan pelayanan pada tahap ini pasien sangat ketergantungan.
 Fase Taking Hold (dependent- independent)
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap menerima pesan barunya dan belajar tentang
hal-hal baru, pada fase ini ibu membutuhkan banyak sumber informasi.
 Fase Letting Go (independent)
Fase dimulai minggu kelima sampai minggu keenam setelah kelahiran, dimana ibu mampu
menerima tanggung jawab normal
13 Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 dirawat diruang nifas dengan post partum hari ke 3.
Pasien mengatakan belum buang air besar disertai nyeri perut kuadran bawah. Ibu mengatakan
tidak ada nafsu makan, susah tidur, dan merasa cemas karena ASI belum keluar. TD 120 x/mnt,
frekuensi napas 22x/mnt, frekuensi nadi 100x/mnt, suhu 370C, peristaltic usus 3x/menit

Apakah masalah keperawatan yang tepat dari kasus di atas ?


A. Ansietas
B. Konstipasi
C. Nyeri akut
D. Gangguan pola tidur
E. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
Pembahasan:
Data yang paling banyak pada kasus di atas adalah data yang menunjang untuk masalah
KONSTIPASI yaitu : Belum buang air besar, nyeri perut , peristaltic usus 3x/menit
14 Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik KB dengan keluhan sering sakit
kepala dan haid tidak teratur, pasien menggunakan alat kontrasepsi suntikan 3 bulan. Hasil
pemeriksaan TD 130/90 mmHg, Frekuensi Nadi 84x/menit, frekuensi nafas 24x/menit,

Pertanyaan soal : Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh perawat ?

Pilihan jawaban
a. Penyuluhan efek kontrasepsi
b. Memberikan dukungan emosional
c. Menganjurkan ganti alat kontrasepsi
d. Merujuk ke tenaga kesehatan yang berkompeten
e. Melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan
Pembahasan:
Sakit kepala dan haid tidak teratur adalah salah satu efek dari kontrasepsi hormonal, dan KB
jenis suntikan adalah salah satu metode kontrasepsi hormonal.
15 Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang nifas dengan post SC hari ke 2. Hasil
pengkajian diperoleh data klien mengeluh ASI yang keluar hanya sedikit, putting terasa nyeri
ketika menyusui, putting payudara ibu tampak lecet dan kemerahan.

Apakah intervensi yang tepat untuk kasus di atas?


A. Menganjurkan ibu tetap menyusui anaknya dan ajarkan tehnik menyusui yang
benar
B. Menganjurkan ibu membersihkan putting dengan air hangat setiap hari
C. Menganjurkan ibu istrahat menyusui sampai putingnya sembuh
D. Menganjurkan ibu gunakan susu formula untuk sementara
E. Merujuk ibu untuk pengobatan
Pembahasan :
Umumnya sekitar hari ke-3 atau ke-4 pasca ibu melahirkan, payudara sering kali terasa lebih penuh,
tegang, serta terasa nyeri. Keadaan tersebut disebut Engorgement (pembengkakan payudara). Ini
sebenarnya adalah hal yang wajar karena merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak diproduksi, untuk
mencukupi kebutuhan bayi yang telah dilahirkan. Namun masalahnya ASI yang terus diproduksi tersebut
tidak bisa disalurkan dengan baik. Bengkaknya payudara tersebut biasanya terjadi disebabkan oleh
saluran susu yang tersumbat (Obstructive Duct) sehingga ASI tidak bisa keluar, atau bisa jadi ASI keluar
tapi tidak lancar. karena itu dengan tetap meneruskan peberian ASI meski payudara mengalami
pembengkakan dan terasa sakit (nyeri). Tahan sakit tersebut, karena pemberian ASI akan mempercepat
penyembuhan. Pada kasus diatas putting ibu juga tampak lecet dan kemerahan yang bisanya terjadi
karena salah tehnik menyusui. Karena itu intervensi yang paling tepat adalah menganjurkan ibu untuk
tetap menyusui banyinya dan mengajarkan tehnik menyusui yang benar.
16 Seorang ibu usia 26 Tahun, datang kepuskesmas tanggal pengkajian 17 juli 2013 pukul 09.00
WITA. hari ke-2 post partum dengan rupture perineum grade II. Hasil pengkajian tanda-tanda
vital : Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 82x/menit, Frekuensi napas 24x/menit, Suhu tubuh
37,5°C, area perineum basah, Lokia rubra, tindakan keperawatan yang telah diberikan
menganjurkan ibu cebok dari depan ke belakang dan menganjurkan ibu mengganti pembalut
setiap kali BAK/BAB

Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan perawat sesuai dengan kasus diatas ?
A. Kemerahan
B. Edema positif
C. Ekimosis positif
D. Kerapatan jahitan
E. Pengeluaran nanah
Pembahasan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah menganjurkan ibu cebok dari depan ke belakang
dan menganjurkan ibu mengganti pembalut setiap kali BAK/BAB dimana kerapatan jahitan
karena adanya ruptur derajat II adalah evaluasi dari intervensi yang bertujuan agar luka
perineum tetap kering dan jahitan tidak lepas
GSR
17 Seorang perempuan berusia 36 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan mengalami
perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah
terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada perut yang terus-menerus.
Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari pemeriksaan VT dijumpai
adanya masa uterus, padat dan berbenjol-benjol,Tekanan Darah 100/70 mmHg, Frekuensi Nadi
68x/menit, frekuensi napas 16 x/menit.
Apakah Pemeriksaan Penunjang yang tepat untuk kasus di atas?
A. Hb
B. USG
C. Biopsi
D. IVA test
E. Pap smear
Pembahasan:
Kasus di atas adalah kasus pasien dengan mioma uteri. Untuk memastikan diagnose maka
pemeriksaan yang paling tepat dilakukan adalah pemeriksaan USG
18 Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang GSR dengan Tumor Adneksa. Dari hasil
pengkajian fisik ditemukan distensi abdomen, nyeri pada perut dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
, skala 7, ekspresi meringis,muntah , insomnia, anoreksia, ansietas . Tekanan darah 120 x/mnt,
frekuensi napas 22x/mnt, frekuensi nadi 100x/mnt,suhu 370C.
Pertanyaan :
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat dari kasus di atas ?
Pilihan jawaban :
a. Ansietas
b. Insomnia
c. Nyeri akut
d. Nyeri kronis
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Pembahasan:
Pada kasus di atas, data yang paling banyak adalah data yang menunjang maslah
keperawatannyeri, namun karena nyeri yang dirasakan sudah lebih dari 3 buln, maka tergolong
dalam nyeri kronis
19 Seorang perempuan berusia 23 tahun belum menikah di ruang rawat inap karena post operasi
mastektomy hari ke 2 dengan keluhan nyeri skala 4 pada daerah bekas operasi. Pada saat pengkajian
pasien mengatakan dirinya sudah tidak sempurna lagi dan tidak mau melihat bagian tubuhnya yang telah
dioperasi. Pasien tampak murung dan kadang menangis. Kondisi balutan operasi masih basah, TD: 110 /
90 mmHg, frekuensi nadi : 80 X/menit, suhu : 370C
Pertanyaan soal :
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus di atas?
A. Nyeri
B. Kecemasan
C. Resiko infeksi
D. Gangguan citra tubuh
E. Gangguan integritas kulit
Pembahasan:
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang penampilan , struktur dan fungsi fisik
individu yang disebabkan oleh perubahan benttuk tubuh (mis, amputasi, trauma, luka bakar dan
obesitas), yang ditandai dengan pasien mengungkapkan kecacatan, kehilangan bagian tubuh.
Pada kasus di atas, data yang paling banyak adalah data yang menunjang masalah gangguan
citra tubuh yang ditandai dengan pasien mengatakan dirinya sudah tidak sempurna lagi dan tidak
mau melihat bagian tubuhnya yang telah dioperasi. Pasien tampak murung dan kadang menangis
20 Seorang perempuan, usia 16 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri menjelang haid yang
sangat mengganggu aktivitasnya dan berlangsung selama 1 hari saja. Hasil pemeriksaan
Tekanan darah 110/70 mmHg, Frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 24x/menit, tidak ada
kelainan fisik dan alat genetalia.
Apakah Pendidikan Kesehatan yang diberikan untuk kasus di atas?
A. Adaptasi fisik selama menstruasi
B. Kebutuhan istirahat dan tidur
C. Kebutuhan gizi dan cairan
D. Pola aktivitas sehari – hari.
E. Kebutuhan mobilisasi
Pembahasan:
penyebab mendasar dari nyeri haid adalah kontraksi uterus dan spasme otot uterus atau
kelainan vaskuler. Spasme otot terjadi saat menstruasi karena kadar prostaglandin meningkat.
Pembekuan darah 14 menstruasi mungkin menyebabkan nyeri karena obstruksi aliran dan
tekanan intra uterin meningkat

Anda mungkin juga menyukai