Anda di halaman 1dari 25

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Endah Susanti


NIM : H2A012043
Fakultas : Kedokteran
Bidang Pendidikan : Ilmu Penyakit Dalam
Pembimbing : dr. Zulfahmi Wahab, Sp.PD, FINASIM

Telah dipresentasikan pada tanggal November 2016.

Pembimbing

dr. Zulfahmi Wahab, Sp.PD, FINASIM

1
DAFTAR MASALAH

No. Masalah Aktif Tgl No. Masalah Pasif Tgl


1. PPOK eksaserbasi akut 27/10/2016
2. Hipertensi grade 1 27/10/2016
3. Dispepsia 27/10/2016
4 Limfositopeni 27/10/2016
5 Merokok 27/10/201
6

BAB I

LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : SLTP
Status : Menikah
Suku : Jawa
No. CM :-
Tanggal Masuk : 27 Oktober 2016

II. ANAMNESIS

2
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 28 September 2016 jam 10.00 WIB
di Bangsal Dahlia 3.
A. Keluhan utama : Sesak nafas
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
± 1 tahun yang lalu, pasien mengeluh sesak nafas . Sesak nafas
dirasakan hilang timbul . Kumat- kumatan , sesak dirasakan setelah
beraktivitas berat seperti bekerja , angkat berat . Lebih enakan setelah
beristirahat . Pasien lebih nyaman tidur dengan 3 bantal atau posisi duduk .
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak yang lama namun tak kunjung
sembuh , lendir batuk biasanya dikeluarkan saat pagi , berwarna putih ,
dengan konsistensi kental. Keringat dingin saat malam disangkal . penurunan
berat badan juga disangkal, demam disangkal. Selain itu pasien juga
mengeluhkan sakit kepala , sakit kepala cekot- cekot , hilang timbul ,
biasanya sakit kepala nya timbul setelah beraktivitas berat. Sakit kepala
biasanya dirasakan 5-10 menit kemudian menghilang.
± 1 bulan SMRS pasien di rawat di rumah sakit Tugurejo dengan
keluhan sesak nafas , Sesak nafas dirasakan hilang timbul , dan bertambah
berat saat setelah beraktivitas berat. Pasien juga mengeluhkan batuk produktif
, yang lendirnya berwarna putih dengan konsistensi kental saat pagi hari.
Saat masuk IGD ( 27 Oktober 2016) pasien mengeluhkan sesek ,
pusing dan lemas .
Saat dilakukan pemeriksaan dibangsal (28 Oktober 2016) pasien
mengeluhkan sesak nafas , sesak nafas hilang timbul , lebih berat saat
beraktivitas berat, pasien mengaku sering mengalami keluhan tersebut ,
namun kali ini frekuensi nya lebih sering , pasien lebih merasa enakan tidur
dengan 3 bantal atau posisi duduk , pasien juga mengeluhkan batuk , namun
frekuensi batuk tidak sering , batuk produktif , ketika pagi hari dahak bisa
dikeluarkan dengan warna putih purulen dan konsistensi kental , selain itu

3
pasien juga mengeluhkan perutnya sebah . riwayat maag diakui , penurunan
berat badan disangkal , edem pada kaki disangkal , keringat dingin saat malam
disangkal demam disangkal , mual dan muntah juga disangkal , BAB dan
BAK baik.

C. Riwayat Penyakit Dahulu:


 Sakit seperti ini : diakui , sejak 1 tahun yg lalu
 Darah tinggi : diakui , sudah 10 tahun
 Kencing manis : disangkal
 Kolesterol : disangkal
 Asam urat : disangkal
 Alergi makanan dan obat : disangkal
 Sakit Jantung :diakui
 Riwayat mondok : diakui 3 blan yll
 Riwayat Maag : diakui
 Riwayat asma : diakui

D. Riwayat Penyakit Keluarga:


 Sakit serupa : disangkal
 Darah tinggi : disangkal
 Kencing manis : disangkal
 Sakit jantung : disangkal

E. Riwayat Pribadi
Pasien merokok 1 -2 bungkus setiap hari dan mulai mengurangi
merokok setelah sesak nafas bertambah parah 3 bulan yang lalu sampai
sekarang 2 batang per hari . Konsumsi alkohol (-).. Pasien suka

4
mengkonsumsi minuman berkafein . Pasien juga mengatakan jarang
berolahraga.

F. Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien sekarang sudah tidak bekerja. Pasien tinggal bersama isteri, anak
dan cucunya. Biaya pengobatan selama di RS di tanggung oleh BPJS.

III. ANAMNESIS SISTEM


Anamnesis sistem dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2016 jam 10.00 WIB
 Keluhan utama : Sesak nafas
 Kepala : nyeri kepala (+)
 Mata : pandangan kabur (-/-)
 Hidung : pilek (-), tersumbat (-), mimisan (-)
 Telinga : pendengaran berkurang (-), berdenging (-), keluar
cairan (-), darah (-).
 Mulut : sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), bibir pecah
pecah (-), gusi berdarah (-), mulut kering (-).
 Tenggorokan : sulit menelan (-), suara serak (-), gatal (-),
pembesaran KGB (-)
 Sistem respirasi : sesak nafas (+), batuk (+)
 Sistem kardiovaskuler : sesak nafas (+), berdebar-debar (-), nyeri dada (+)
 Sistem gastrointestinal: mual (+), muntah (-), perut sebah (-), diare (-),
konstipasi (-), nyeri ulu hati (-), nafsu makan
menurun (-)
 Sistem muskuloskeletal:nyeri sendi (-), kaku otot (-), badan lemas (+), badan
pegel-pegel (-), gemetar (-)

5
 Sistem genitourinaria : sering kencing (-), nyeri saat kencing (-), keluar darah
(-), berpasir (-), kencing nanah (-), sulit memulai
kencing (-), warna kencing kuning pekat, anyang-
anyangan (-), berwarna seperti teh (-).
 Ekstremitas :
o Atas : luka (-), kesemutan jari-jari tangan (-), bengkak (-),
sakit sendi (-), berkeringat (-), palmar eritema (-)
o Bawah : luka (-), gemetar (-), ujung jari dingin (-), kesemutan
di kaki (-), sakit sendi (-), bengkak (-)
 Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-), emosi tidak
stabil (-)
 Sistem Integumentum : Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (-)

IV. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2016 jam 10.00 WIB
di bangsal dahlia 3.
A. Keadaan Umum : Tampak sesak
B. Kesadaran : Compos mentis
C. GCS : 15
D. Tanda Vital
Tensi : 140/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup
Respirasi : 22 x/menit,
Suhu : 36,6 0C
BB : 80 kg
TB : 165 cm
IMT : 28,86 kg/m2 (overweight )
E. Skala nyeri :2

6
F. Risiko jatuh : 30 (risiko sedang)
G. Kepala : Bentuk mesocephal
1. Mata
Konjungtiva pucat (-/-), sclera ikterik (-/-), mata cekung (-/-),
perdarahan subkonjungtiva (-/-), pupil isokor (±3mm), reflek cahaya (+/+)
normal
2. Telinga
Sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
3. Hidung
Napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis (-/-)
4. Mulut
Bibir kering (+), bibir sianosis (-) , lidah kotor (-), gusi berdarah (-)

5. Leher
Simetris, trachea di tengah, KGB membesar (-),tiroid membesar (-),
nyeri tekan (-) , Peningkatan JVP (-)
H. Thoraks
1. Paru

Dextra Sinistra

Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada Barrel chest Barrel chest
Hemithorak Simetris Simetris
2. Palpasi
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Nyeri tekan (-) (-)

7
Pelebaran ICS (+) (+)
3. Perkusi hipersonor di seluruh hipersonor di seluruh
lapang paru lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Wheezing (+) Wheezing (+)
Belakang
1. Inspeksi
Bentuk dada Barrel Chest Barrel Chest
Hemithorak Simetris Simetris
2. Palpasi
Dextra = sinistra
Stem fremitus Dextra = sinistra
(-)
Nyeri tekan (-)
(-)
Pelebaran ICS (-)
3. Perkusi
hipersonor diseluruh
Suara lapang paru hipersonor di seluruh
lapang paru
lapang paru
4. Auskultasi
Vesikuler menurun ,
Suara dasar Vesikuler menuurun ,
ekspirasi memanjang
Suara tambahan ekspirasi memanjang
Wheezing (+)
Wheezing (+)

2. Cor
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba 2 cm lateral di ICS 5 linea
midclavikula sinistra, pulsus parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
 Perkusi :
 Batas atas jatung : ICS II linea parasternal sinistra

8
 Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
 Batas kiri bawah jantung : ICS V, 2 cm ke medial linea
mid clavicula sinistra
 Batas kanan bawah jantung: ICS V linea sternalis dextra
Kesan : konfigurasi jantung normal
 Auskultasi : reguler
 Suara jantung murni: SI,SII (normal) reguler.
 Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
I. Abdomen
 Inspeksi : Perut cembung , kulit seperti warna sekitar
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi :
 Timpani seluruh regio abdomen
 Palpasi :
 Nyeri tekan (-)
 Hepar : tidak teraba
 Limpa : tidak teraba
 Ginjal : tidak teraba

J. Ekstremitas
Superior Inferior
Akral dingin (-/-) (-/-)
Edema (-/-) (-/-)
Capilary refill >2 “ >2 “
Reflek fisiologis +/+ +/+
Motorik 4/4 4/4
Sensorik eksteroseptik Raba dan nyeri menurun Raba dan nyeri

9
menurun

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap ( 27 Oktober 2016)
Lekosit 10.27 103 /ul 3,8-10,6
Eritrosit 5.11 106 /ul 4,4-5,9
Hemoglobin 15,10 g/dl 13,2-17,3
Hematokrit 46,40 % 40-52
MCV 90,80 fL 80-100
MCH 29,50 pg 26-34
MCHC 32,50 g/dl 32-36
Trombosit 261 103 /ul 150-440
RDW 12,10 % 11,5-14,5
Diff Count
Eosinofil Absolut 0.39 103 /ul 0,045- 0,44
Basofil Absolut 0,05 103 /ul 0-0,2
Netrofil Absolut 6,94 103 /ul 1,8-8
Limfosit Absolut 2,22 103 /ul 0,9-5,2
Monosit Absolut 0,77 103 /ul 0,16-1
Eosinofil 3.80 % 2-4
Basofil 0,80 % 0-1
Neutrofil 66,90 % 50-70
Limfosit L 21,40 % 25-40
Monosit 7,40 % 2-8
2. Rontgen Thorax ( 14 0ktober 2016)

10
Kesan : corakan bronkovaskuler (+) pada hemithorax dextra et sinistra
Sudut costofrenicus bagian kiri tertutup jantung
Kardiomegally
3. Echocardiografi
14 Oktober 2016

Kesimpulan :
- Fungsi sistolik global LV normal, EF 63%
- Fungsi diastolik global LV disfungsi tipe restriksi ringan

11
- Kontraktilitas RV baik
- Katup –katup dalam batas normal
EKG :

 Frekuensi : 300/2,5 =120x/menit


 Aksis jantung : normal
 Irama jantung : irama sinus
 Gelombang P : p = 0,04 detik , l =0,04 detik
 Interval PR : 0,12 detik
 Kompleks QRS: 0,04 detik
 Aksis jantung : normal
 Segmen ST : pada v5
 Gelombang T : normal
 Kesan : sinus takikardi

12
VI. DAFTAR ABNORMALITAS
a. Abnormalitas Anamnesis :
1. pasien mengeluhkan sesak nafas , sesak nafas hilang timbul , lebih berat
saat beraktivitas berat, pasien mengaku sering mengalami keluhan
tersebut , namun kali ini frekuensi nya lebih sering
2. Batuk produktif yang sudah lama sekitar 3 bulan , dahak yang
dikeluarkan setiap pagi banyak , konsistensi nya kental , warna nya putih
3. Pusing cekot –cekot , durasi 5-10 menit kemudian menghilang
4. Perut sebah
5. Kebiasaan merokok 1-2 bungkus / hari namun sudah ada penurunan
menjadi 2 batang per hari setelah pasien merasa sesak nafas bertambah
parah
6. Kebiasaan minum-minuman ber kafein
7. Riwayat maag (+)
8. Riwayat hipertensi (+)
9. Riwayat sakit jantung (+)
b. Abnormalitas Pemeriksaan Fisik :
10. TD : 140/90 mmHg
11. Bentuk dada barrel chest
12. Hipersonor pada seluruh lapang paru
13. Ditemukan wheezing pada pemeriksaan auskultasi thorax
14. suara dasar vesikuler melemah , ekspirasi memanjang
15. hipertimpani pada seluruh lapang abdomen

c. Abnormalitas pemeriksaan penunjang :


16
Limfosit L 21,40 % 25-40

13
17. Foto thorax : corakan bronkovaskuler meningkat, cardiomegally
18. Echocardiografi : Fungsi diastolik global LV disfungsi tipe restriksi
ringan

VII. DAFTAR MASALAH


No. Masalah Aktif
1. PPOK eksaserbasi akut
2. Hipertensi stage 1
3. CHF NYHA 2
4. Dispepsia
5 Limfositopeni

VIII. RENCANA PEME CAHAN MASALAH


1. Problem : PPOK Eksaserbasi Akut ( 1,2,5,9,11,12,13,14,17)
Assesment
 Etiologi :
- Reaksi inflamasi e.c rokok , adanya stress oksidatif ,
kelebihan enzim proteinase
 Faktor resiko :
- Riwayat merokok (perokok aktif) , riwayat terpajan polusi
udara di lingkungan kerja , riwayat asma (+)
 Komplikasi :
- Gagal nafas , infeksi berulang , cor pulmonal
Innitial Plan
 Diagnosis : tes spirommetri jika sudah tidak sesak , foto
thorax,EKG
 Terapi : - infus RL 15 tpm
- Inj. Cefoperazone 1 gr/12 jam
- Nebule ventoline/ 8 jam
- Nebule flixotide/ 8 jam

14
- Ambroxol 3 x 1C

 Monitoring : KU, TTV


 Edukasi : hindari faktor pencetus , berhenti merokok , gunakan
2-3 bantal saat tidur untuk meringankan sesak.
2. Problem : CHF NYHA 2 (1,2,8,9,17,18)
Assesment
 Etiologi : Hipertensi , Penyakit Jantung Koroner, PPOK
 Faktor resiko : Umur > 40 th , laki-laki , hipertensi, merokok
 Komplikasi :syok kardiogenik , edema paru
Innitial Plan
 Diagnosis : ekg, echocardiografi, foto thorax AP , ureum –
kreatinin, sgot sgpt.
Terapi : O2 2-3 L
Digoxin 2x ½ tab
Furosemid 1x1 mg
Spironolakton 1x 2,5 mg
Aspilet 1x1
 ISDN 3x1
 Monitoring : KU, TTV
 Edukasi : hindari faktor pencetus , berhenti merokok , gunakan
2-3 bantal saat tidur untuk meringankan sesak.
3. Problem : Hipertensi Stage 1 (3,8,10)
Assesment
a. Etiologi :
 Esensial Primer Hipertensi
 Hipertensi sekunder
b. Faktor risiko :

15
 Obesitas
 Kurangnya aktivitas fisik
 Umur (laki-laki >55tahun, perempuan >65tahun)
c. Komplikasi :
Kerusakan organ target :
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Angina atau infark miokardium
 Gagal jantung
 Stroke atau transient ischemic attack
 Penyakit ginjal kronis
 Penyakit arteri perifer
 Retinopati
Initial plan
a. Diagnosis
- Pengukuran tekanan darah
b. Terapi
 Farmakologik :
- Candisartan 8 mg p.o 2x1/hari
c. Monitoring
- KU, vital sign dan klinis penderita
- Balance cairan,dan diuresis.
d. Edukasi
- diet rendah garam
- Minum obat secara rutin, edukasi efek samping obat
4. Problem : Dispepsia (4,7,15 )
Assesment
 Etiologi :
- Dispepsia fungsional , gastritis kronis , dispepsia organik

16
 Faktor resiko :
- Merokok , kebiasaan minum- minuman yg ber kafein secara
berlebihan , kebiasaan konsumsi obat- obatan NSAID
 Komplikasi : Perdarahan saluran cerna bagian atas , keganasan pada
gaster
Innitial Plan
 Diagnosis : anamnesis, p. Fsisk , px. endoskopi
 Terapi : ranitidine 150 mg tab 2x1 hari
 Monitoring : KU
 Edukasi : berhenti merokok , kurangi minum- minuman
berkafein , hindari stress.
5. Problem : Limfositopeni ( 16)
Assesment
 Etiologi : -
 Faktor resiko : penggunaan kortikosteroid yg berlebihan
 Komplikasi : -
Innitial Plan
 Diagnosis : Px. Darah rutin
 Terapi : -
 Monitoring : pemeriksaan darah rutin , KU
 Edukasi :-

VII. PROGRESS NOTE


Problem 1 PPOK Eksaserbasi Akut
Problem 2 Hipertensi stage 1

17
Problem 3 Dispepsia
Problem 4 Limfositopeni
29 Oktober 2016
S Sesak berkurang , perut sebah , pusing cekot-cekot hilang timbul , timbul 5-
10 menit kemudian menghilang
O KU : Tampak lemas
TD : 130/90
RR : 22x/menit
HR : 88x/menit , isi , tegangan cukup
Suhu : 36.1° C
Status Internus : dalam batas normal
Thoraks
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan neurologis :
Px.motorik
5 5
5 5

A PPOK
HT emergency
Dispepsia
P Ranitidin ranitidine 150 mg tab 2x1 hari
Inj. Cefoperazone 1 gr/12 jam
Ambroxol 3x 1 C
Candesartan 8 mg p.o 2x1/hari
Nebule ventoline/ 8 jam

18
Nebule flixotide/ 8 jam
Diet makanan bergizi rendah garam
Berhenti merokok
Gunakan 2-3 bantal ketika tidur untuk meringankan sesak.
30 Oktober 2016
S Pusing << , sesak nafas <<, batuk << intensitasnya , perut masih sebah
O KU : baik
TD : 120/80
RR : 22x/menit
HR : 80x/menit , isi , tegangan cukup
Suhu : 36.5° C
Status Internus : dalam batas normal
Thoraks
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan neurologis :
Px.motorik
5 5
5 5

A PPOK eksaserbasi akut


HT terkontrol
Dispepsia

P ranitidine 150 mg tab 2x1 hari


Inj. Cefoperazone 1 gr/12 jam
Ambroxol 3x 1 C

19
Candesartan 8 mg p.o 2x1/hari
Nebule ventoline/ 8 jam
Nebule flixotide/ 8 jam
Diet makanan bergizi rendah garam
Berhenti merokok
Gunakan 2-3 bantal ketika tidur untuk meringankan sesak.
1 November 2016
S Pusing (-) , sesak nafas (-) , batuk <<< intensitasnya , perut sebah (-)
O KU : baik
TD : 110/80
RR : 22x/menit
HR : 84x/menit , isi , tegangan cukup
Suhu : 36.5° C
Status Internus : dalam batas normal
Thoraks
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan neurologis :
Px.motorik
5 5
5 5

A PPOK Stabil , Hipertensi terkontrol

P ranitidine 150 mg tab 2x1 hari


Inj. Cefoperazone 1 gr/12 jam
Ambroxol 3x 1 C

20
Candesartan 8 mg p.o 2x1/hari
Nebule ventoline/ 8 jam
Nebule flixotide/ 8 jam
Diet makanan bergizi rendah garam
Berhenti merokok

21
BAB II
PEMBAHASAN

I. ALUR PIKIR

Wheezing (+/+) , Px
radiologi : corakan  Merokok
bronkovaskuler >>,  Sering minum yang berkafein
Cardiomegali  Konsumsi aspirin , NSAID
berlebihan
Pasien laki-laki 54 tahun: Anamnesis :
 perokok PPOK  Perut kembung
 obesitas  Riwayat maag (+)
 Jarang berolahraga
 Riwayat bekerja di Perubahan
pabrik tekstil , jarang anatomis parenkim
menggunakan APD
paru ® merokok Dispepsia
Riwayat
®minum –minuman
inflamasi Pembesaran ber kafein
alveoli Anamnesis :
® pusing
Anamnesis : Px. Fisik :
 Sesak nafas terus Hiperatrofi kelenjar
® TD : 140/90 mmHg
menerus , digunakan mukosa
aktivitas tambah
berat
 Riwayat mondok
dengan sakit yg sama Penyempitan Hipertensi grade 1
 Riwayat asma sejak saluran cerna
kecil (+) secara periodik
 Batuk (+) , dahak bisa
dikeluarkan ketika
pagi , lebih banyak Kerusakan vaskuler
dari biasanya ,warna Suplay 02 pembuluh darah
putih , kental tidak adekuat
ke seluruh
tubuh
Penyumbatan
pembuluh darah

22
Nyeri kepala

Resistensi pembuluh darah Gangguan sirkulasi ginjal


otak >>>
Gangguan pola
\
tidur
vasokonstiksi

retina
Pem.
Otak darah

23
Analisis Masalah

TEORI KASUS

Epidemiologi  Usia : 54 tahun


 Laki - laki
 Usia > 40 tahun
 Laki – laki : Perempuan (3 : 1)
Etiologi  Usia tua
 Pasien merokok 1 -2 bungkus
 Perokok setiap hari dan mulai mengurangi
 Bertambah usia merokok setelah sesak nafas
 Polusi lingkungan seperti asap bertambah parah 3 bulan yang
kendaraan, asap kompor, dll lalu sampai sekarang 2 batang per
 Riwayat infeksi saluran nafas bawah hari
berulang
 Riwayat kerja di pabrik
 Defisiensi Alfa – 1 antitripsin
 Riwayat asma (+)
Gejala klinis  Batuk sudah berlangsung 3 bulan
dan hilang timbul
 Batuk > 3 bulan dalam setahun  Sesak nafas
 Sesak nafas  Sputum dijumpai dengan warna
 Sputum produktif putih
Pemeriksaan fisik  I : Barrel chest
 P : Stem fremitus ka = ki
 I : Barrel chest  Pe : Hipersonor kedua lapangan paru
 P : stem fremitus bisa normal atau  Auskultasi
melemah SP : ekspirasi memanjang
 Pe : Hipersonor kedua lapangan paru ST : wheezing diseluruh lapangan
atau bisa dalam batas normal
paru kanan dan kiri
 Auskultasi
SP : vesikuler atau melemah atau
ekspirasi memanjang
ST : wheezing atau ronchi
Pemeriksaan Penunjang  Spirometri tidak dilakukan karena
pasien sesak
 Spirometri : VEP1/KVP <70 %  Darah rutin : dalam batas normal
 Darah rutin : dalam batas normal  Foto Thoraks
 Foto Thoraks  Jantung bentuk dan ukuran biasa
Emfisema :  Corakan bronkovaskuler kedua paru
 Pada emfisema terlihat gambaran : biasa
 Hiperinflasi  Sinus costoprenicus kanan dan kiri
 Hiperlusen lancip
 Ruang retrosternal melebar  Tulang – tulang dan jaringan lunak

24
 Diafragma mendatar dinding dada baik
 Jantung menggantung (jantung  Diafragma letak rendah
pendulum / tear drop / eye drop Kesan : Bronkitis
appearance)

Bronkitis Kronik
 Corakan bronkovaskuler bertambah
atau bisa dalam batas normal

25

Anda mungkin juga menyukai