Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE KEPEMIMPINAN

PERAN PEMIMPIN DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI OGANISASI

NAMA : MUHAMMAD AZWARDI NASUTION

NIM : 4193311068

MATA KULIA : KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Asrin Lubis S.Pd.,M.Pd

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

November, 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmad dan
berkahnya serta kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide
dengan mata kuliah Kepemimpinan.

Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah saw, yang telah
membebaskan kita dari zaman yang penuh kezaliman dan kebodohan dan membawa kita menuju
zaman yang sarat dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alikum wr wb

Medan, 02 Desember 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

RINGKASAN............................................................................................................ 1

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
C. Manfaat.......................................................................................................... 2

BAB II. KERANGKA PEMIKIRAN........................................................................ 3

A. Uraian Masalah.............................................................................................. 3
B. Subjek Penelitian............................................................................................ 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN..................................................................... 5

A. Metode Penelitian.......................................................................................... 5
B. Langkah Penelitian......................................................................................... 5
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 5

BAB IV. PEMBAHASAN......................................................................................... 6

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan.
Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama
dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik
beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha
atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah
pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.
Perkembangan organisasi adalah menghabiskan waktu atau energi yang seharusnya dapat
digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat dan kinerja karyawan menjadi rendah sehingga
sulit mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Akibat konflik yang timbul tidak
seluruhnya menghambat perkembangan organisasi.
Ada konflik yang dapat menjamin kehidupan dan kemajuan organisasi, dikatakan demikian
karena adanya situasi-situasi konflik dapat meningkatkan kesadaran organisasi akan masalah-
masalah yang harus diatasi, mendorong pencarian solusi-solusi secara lebih luas danjuga dapat
memfasilitasi perubahan-perubahan secara positif dan inovatif. Walaupun demikian konflik yang
sudah melampaui batas kewajaran yang dapat menghambat perkembangan organisasi harus
segera diatasi. Tidak mudah bagi pemimpin dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di suatu
organisasi yang dipimpinnya, sehingga pimpinan mempunyai hambatan dalam mengatasi konflik
tersebut. Hal itu disebabkan adanya ketidak terbukaan antara bawahan dan atasan.
Di dalam suatu organisasi memang terdapat sumber daya manusia yang terdiri dari
bermacam-macam individu atau pribadi. Setiap individu pasti memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Salah satu tugas atau peran pimpinan yaitu harus dapat menyelesaikan konflik
yang sifatnya merugikan untuk menciptakan suatu organisasi yang sehat dan tertib dengan cara
menggunakan metode pendekatan penyelesaian yang tepat untuk menangani konflik sehingga
setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rekayasa ide ini dibatasi dengan materi “Peran
Pimpinan Dalam Menyelesaikan Konflik di Organisasi”.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari rekayasa ide ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui masalah yang ada didalam organisasi.


2. Untuk mengetahui cara memecahkan masalah dalam sebuah organisasi dengan berpikir
kritis.

3
3. Untuk menambah pengetahuan konflik/masalah yang sering terjadi dalam sebuah
organisasi.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari rekayasa ini, yaitu:

1. Mahasiswa dapat berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah.


2. Mahasiswa dapat mengetahui cara memecahkan suatu masalah dengan baik.
3. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang masalah-masalah yang sering terjadi di
dalam organisasi.

BAB II

3
KERANGKA PEMIKIRAN

A. Uraian Permasalahan

Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan manusia,
walaupun kehidupan masyarakat kelihatan sangat damai dan rukun belumtentu masyarakat itu
tidak mempunyai konflik. Konflik sering terjadi karena terdapat beraneka ragam karakter, sifat,
perilaku yang dimiliki individu yang berbeda satu sama lain. Konflik terjadi apabila dalam
hubungan antara dua orang atau kelompok, perbuatan yang satu berlawanan dengan perbuatan
yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu. Perbuatan dapat mengganggu
karena tidak didukung, tidak memudahkan kegiatan yang sedang berlangsungf atau dapat
merugikan sehingga dengan adanya suatu konflik yang terjadi merusak suatu tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya.Keberadaan konflik tidak dapat dihindarkan, dengan kata lain bahwa
konflik selalu selalu muncul dan terjadi pada setiap organisasi.

Menurut Luthans,F dikutip oleh Wahyudi (2011:17) mengartikan “konflik merupakan


ketidaksesuian nilai atau tujuan antara anggota organisasi, sebagaimana dikemukakan
berikut;perilaku konflik dimaksud adalah perbedaan kepentingan perilaku kerja,perbedaan sifat
individu, dan perbedaan tanggung jawab dalam aktivitas organisasi”. Konflik organisasi adalah
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi kegiatan-kegiatan kerja karena kenyataan
bahwa mereka mempunyai perbedaan status,tujuan,nilai atau persepsi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa konflik adalah pertentangan dalam hubungan kemanusiaan antara satu pihak
dengan pihak yang lain dalam mencapai suatu tujuan yang timbul akibat adanya perbedaan
kepentingan, emosi dan nilai.

Menurut Clinton F.Fink sebagaimana dikutip oleh Kartini Kartono (2003:213)


mendefinisikan sebagai berikut: “Konflik ialah relasi-relasi psikologis yang antagonis, berkaitan
dengan tujuan-tujuan yang tidak bisa disesuaikan;interest-interest ekslusif dan tidak bisa
dipertemukan, sikap-sikap emosional yang bermusuhan, dan struktur-struktur nilai yang
berbeda” Jadi pengertian tersebut penulis dapat menyimpulkan definisi konflik yaitui suatu
perbedaan pendapat antara dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan perilaku pada emosi
yang tidak sama yang kemudian akan mengarah pada permusuhan yang menyebabkan
ketidakpercayaan dan kerjasama tidak dapat terjalin diantara kedua belah pihak di organisasi
tempat kerja.

Maka peranpimpinan adalah memperhatikan dan juga meredam bahkan menyelesaikan


konflik yang sedang terjadi diorganisasi supaya pihak-pihak yang telah berkonflik dapat saling
mempercayai satu sama lain, sehingga didalam organisasi dapat tercipta suasana kerjasama dan
rasa kekeluargaan. Dengan demikian seorang pemimpin sangat diperlukan dimanapun ia berada
guna memimpin negaranya maupun didalam organisasi yang dikelolanya yangsedang mengalami
suatu konflik.

3
Organisasi pada dasarnya di gunakan sebagai tempat atau wadaah dimana orang–orang
berkumpul. Ada beberapa pernyataan yang cocok satu sama lain dan ada juga yang berbeda.
Dalam suatu organisasi banyak terjadi konflik dan permasalahan yang tidak menutup
kemungkinan membuat organisasi itu hancur bahkan bubar. Konflik dan masalah sering datang
dari individu yang berada didalam organisasi itu. Namun sebenarnya masalah atau konflik itu
masih bisa di atasi apabila di dalam organisasi itu solid antara pemimpin dengan anggotanya
tersebut.

Permasalahan sering muncul didalam organisasi dan di tuntut oleh anggotanya untuk
melewati dan menyelesaikannya .Permasalahan yang sering terjadi di organisasi – organisasi
yang pada akhirnya secara tidak langsung menuntut seorang pemimpin untuk membuat
keputusan , Permasalahan yang saya temui di dalam organisasi adalah terjadinya kesalah
pahaman antara kedua belah pihak yang menjadi oragnisasi 1 dan 2 menjadi adu mulut karena
salah satu anggota melakukan tindakan yang membuat anggota yang lain merasa dilecehkan
padahal anggota dari organisasi itu hanya berniat untuk bercanda saja dengan tindakannya
tersebut .Karena bercanda yang keterlaluan tersebut membuat anggota lain menjadi tidak terima
akhirnya timbullah adu pendapat dan adu mulut dari masing-masing anggota.

Memfokuskan keputusan pemimpin didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggung


jawabkan .pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu kepemimpinan yang biasa dimulai
dengan langkah :

1. merumuskan masalah
2. Menyusun model Aritmatik

3. Mendapatkan penyelesaian dari model

4. Mengkaji model dan hasil mode

5. Menetapkan pengawasan atas hasil

6. Mengadakan implementasi

B. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian yang digunakan yaitu Ketua OSIS SMA NEGERI 1 Kualuh Hilir,
Kab. Labuhanbatu Utara.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian

Adapun metode peneitian dalam masalah ini yaitu penelitian kualitatif yakni metode
lapangan berupa wawancara kepada ketua OSIS SMA Negeri 1 Kualuh Hilir, Kab. Labuhanbatu
Utara . Adapun instrument yang digunakan adalah pertanyaan wawancara.

B. Langkah Penelitian

Adapun langkah penelitian yang di lakukan yaitu:


1. Menemukan subjek penelitian.
2. Melakukan penyelidikan dengan pernyataan masalah yang jelas.
3. Identifikasi/mencari informasi yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
4. Menganalisis dan mengumpulkan data.

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam
laporan bersumber dari narasumber yang telah diwawancarai (Ketua OSIS). Dimana
memperoleh data mengenai kepemimpinan yang bagus dalam memimpin sebuah organisasi dan
penulis mencoba memuat sebuah ide/gagasan unuk memecahkan masalah tersebut.

3
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan pada kalangan remaja, penulis mencoba


untuk memberikan pendapat/gagasan-gagasan atau ide-ide tentang pembinaan remaja saat ini
untuk masa yang akan datang. Adapun gagasan/ide yang dapat penulis berikan yaitu:

 Pemimipin dan anggota organisasi harus memiliki 13 sifat dasar yang ada pada dirinya.
Adapun 13 sifat tersebut yaitu:

1. Iman dan Taqwa


Iman dan taqwa menjadi bekal agar berhati-hati dalam bertindak. Berperilaku penuh perhitungan
dilihat dari sisi baik buruknya, kemanfaatannya bagi diri pribadi, orang lain, masyarakat, bangsa
dan hubungannya dengan posisinya dia sebagai makhluk Tuhan.

2. Mandiri
Mandiri artinya mampu berdikari, tidak terlalu tergantung pada orang lain. Pemimpin/anggota
yang mandiri adalah pemimpin/anggota yang mampu mengatasi persoalan-persoalan pribadinya
yang berlandaskan pada kekuatan diri dan kemampuan diri. Dengan demikian, kemandirian
dapat dijadikan kunci untuk bekal menjadi pemimpin yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.

3. Cerdas
Cerdas artinya memiliki kemampuan berpikir yang cepat dan tepat. Kecerdasan umumnya
didapatkan dari proses belajar yang tekun, terus menerus dan berkesinambungan. Dan semuanya
ini hanya akan diperoleh melalui pendidikan yang efektif baik formal maupun non formal.
Dengan menjadi remaja pemimpin yang cerdas, maka akan cerdas pula cara atau strategi yang
ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi.

4. Terampil
Terampil itu menyangkut kemampuan motorik seseorang. Pemmpin yang trampil adalah
pemimpin yang mampu memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya untuk melakukan
kegiatan/pekerjaan yang produktif sehingga dapat meningkatkan kehidupan dan
penghidupannya, maupun organisasinya.

5. Kreatif
Kreatif artinya banyak cara. Pemimpin yang kreatif memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang lain dari biasanya, tetapi memiliki nilai kemanfaatan atau kualitas yang lebih.
Dengan demikian pemimpi yang kreatif tidak akan pernah kekurangan akal untuk membuat
organisasinya menjadi organisasi yang berprestasi dalam semua bidang.

6. Inovatif

3
Inovatif artinya mampu menciptakan sesuatu yang baru, dan yang diciptakan itu memiliki
manfaat bagi seorang pemimpin, anggota maupun masyarakat sekitarnya.

7. Informatif
Informatif artinya bersifat terbuka dan mampu menyampaikan pesan-pesan yang diterimanya
kepada orang lain. Dapat mengkomunikasikan gagasan, pikiran dan pendapatnya secara efektif
sehingga orang lain dapat memahami maksudnya. Pemimpin yang informatif sangat dibutuhkan
untuk membangun anggota organisasi yang berwawasan dan berpengetahuan luas.

8. Jujur
Sifat jujur bagi pemimpin maupun anggota sangat penting dalam membangun sebuah organisasi
yang baik.

9. Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Pemimpin yang amanah artinya pemimpin yang berusaha
sepenuh hati menjaga apa yang dititipkan/dipesankan oleh orang lain. Pemimpin yang amanah
akan selalu menjalankan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dengan sekuat tenaga,
tidak mudah pengaruhi oleh hal-hal yang bersifat negatif.

10. Mampu bersaing

Mampu bersaing artinya memiliki kemampuan untuk berkompetisi. Dan ini tentu saja harus
didukung oleh kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Remaja yang mampu bersaing tentu
akan memiliki posisi tawar yang tinggi, sehingga lebih mudah mencari pekerjaan, menciptakan
produk yang bermutu, serta memiliki kualitas pribadi yang dapat diandalkan.

11. Memiliki jiwa sosial yang tinggi

Remaja masa depan selain memiliki berbagai kemampuan yang dapat diandalkan, juga harus
memiliki jiwa sosial yang tinggi yang ditunjukkan dengan kepeduliannya terhadap orang lain,
memiliki jiwa empati yang kuat dan memiliki jiwa penolong.

12. Memiliki jiwa pengorbanan

Jiwa pengorbanan umunya dikaitkan dengan materi, namun jiwa pengorbanan yang harus
dimiliki oleh sebuah organisasi.

13. Bertanggungjawab

Bertanggung jawab artinya mau mempertanggungjawabkan segala perbuatannya meskipun


dengan resiko yang tidak menyenangkan. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin

3
yang memikirkan akibatnya sebelum bertindak, dan mau mempertanggungjawabkan
perbuatannya bila melakukan kesalahan.

Ketiga belas sifat dasar tersebut harus ditumbuhkembangkan pada seorang pemimpin dan
anggotanya

 Mengadakan seminar atau kegiatan dalam hal membangun sebuah organisasi yang berguna
bagi Negara ini.

 Bemberikan sanksi kepada seorang anggota yang melakukan pelanggaran peraturan yang
telah ditetapkan bersama-sama yang dahulunya sudah disepakati bersama dengan catatan
pelanggaran yang dilakukannya sangat merugkan organisasi.

3
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari penjelasn di atas dapat disimpulkan bahwa pada seorang pemimpin harus dapat
memimpin organisasinya dengan baik. Selain itu itu seorang pemimpin harus dapat mengatasi
suatu permasalahan dengan bijak, dan memutuskan suatu perkara dengan jalan musywarah agar
tidak adanya kesalah pahaman dan perpecahan dalam organisasi.

Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu, sebagai sebagai seorang pemimpin wajib
menanamkan memberi perhatian kepada anggota agar anggota tersebut dapat bersifat terbuka
kepada kita tentang masalah-masalah yang terjadi didalam organisasi.

3
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono.(2003). Pemimpin dan Kepemimpinan (edisi baru).Jakarta: CV Rajawali


Wahyudi.(2011).Manajemen Konflik dalam Organisasi.Bandung:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai