Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWTOON BERBASIS


TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS XI IPS
SMANEGERI 1BATANGHARI

ANGGA ARYANDI
NPM. 15210068

Metro, September 2019


Pembimbing I

Triyani Ratnawuri, M.Pd.


NIDN. 0210078601

Metro, Agustus 2019


Pembimbing II

Meyta Pritandhari, M.Pd


NIDN. 0225059001

Mengetahui,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Wakil Dekan I,

Bobi Hidayat, S.Pd, M.Pd


NIDN. 02190985202
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWTOONBERBASIS
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION KELAS XI IPS
SMANEGERI 1BATANGHARI

ANGGA ARYANDI
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
E_mail: anggaaryandi97@gmail.com

ABSTRAK
Aryandi, Angga. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Powtoon Bebasis Team
Assisted Individualization Kelas XI SMANegeri 1 Batanghari. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro.
Pembimbing (1) Triani Ratnawuri, M.Pd. (2) Meyta Pritandhari, M.Pd.

Media Pembelajaran adalah salah satu komponen pendidikan yang sangat


penting bagi guru dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Hasil
Pra survei pada guru dan peserta didik kelas XI SMANegeri 1 Batanghari
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang digunakan hanya buku paket atau
buku cetak dan masih kurangnya jumlah media yang digunakan. Maka diperlukan
media pembelajaran yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja untuk
semua peserta didik selain itu juga mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu
media pembelajaran berupa video yang dapat digunakan oleh peserta didik yaitu
PowtoonBerbasis Team Assisted Individualization. Tujuan dari pengembangan ini
adalah mengahasilkan video animasi powtoon yang valid dan praktis.
Model Pengembangan yang digunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap
(Analysis, Desain, Development, Implementation,and Evaluation). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa powtoonberbasis team assisted individualizationvalid untuk
digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli media dengan
presentase 90% kriteria sangat valid, ahli desain dengan presentase 92% criteria
sangat valid, ahli materi dengan presentase 92% kriteria sangat valid. Hasil uji coba
produk powtoonberbasis team assisted individualization kepada peserta didik
dengan presentase 91,2% kriteria sangat praktis, hal ini menunjukakan bahwa
powtoontersebut sudah dapat digunakan sebagai media pembelajaran Kerja sama
ekonomi internasional. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
powtoonberbasis team assisted individualizationmerupkan media pembelajaran yang
valid dan praktis dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Pengembangan,Media Pembelajaran,Powroon Berbasis Team


Assisted Individualization.

2
PENDAHULUAN membutuhkan media dan model
pembelajaran yang tepat supaya
Seiring dengan perkembangan dapat mencapai target belar yang
zaman, Ilmu Pengetahuan Dan ingin dicapai.
Teknologi juga mengalami Pemilihan media pembelajaran
perkembangan.Perkembangan ilmu yang baik dapat
pengetahuan dan teknologi yang dari membangunpemikiran peserta didik
hari ke hari menjadi semakin canggih, serta membuat peserta didik mandiri
secara langsung maupun tidak dalam belajar dan menyelesaikan
langsung memberikan pengaruh yang tugasnya. Sehingga peserta didik
cukup besar terhadap beberapa aspek dapat memahami materi pelajaran
dalam kehidupan manusia.Salah satu dengan baik dan dapat menyimpulkan
aspek kehidupan manusia yang sendiri apa yang mereka peroleh dari
mendapatkan pengaruh dari proses pembelajaran. Dengan model
perkembangan ilmu pengetahuan dan pembelajaran guru bisa lebih mudah
teknologi adalah aspek dalam menerapkan proses
pendidikan.Seiring dengan pembelajaran, hal ini dikarenakan
perkembangan jaman, ilmu model pembelajaran memiliki banyak
pengetahuan dan teknologi juga macam yang bisa disesuaikan dengan
mengalami kebutuhan guru.
perkembangan.Perkembangan ilmu Pemilihan model pembelajaran
pengetahuan dan teknologi yang dari yang tepat juga berpengaruh terhadap
hari ke hari menjadi semakin canggih, semangat belajar peserta didik.
secara langsung maupun tidak Dengan model pembelajaran yang
langsung memberikan pengaruh yang tepat peserta didik mampu lebih
cukup besar terhadap beberapa aspek semangat dalam proses
dalam kehidupan manusia.Salah satu pembelajaran, dan lebih mudah
aspek kehidupan manusia yang menyerap materi yang disampaikan
mendapatkan pengaruh dari oleh guru.
perkembangan ilmu pengetahuan dan Hasil peneliti melakukan wawancara
teknologi adalah aspek pendidikan. terhadap guru dalam kegiatan
Kegiatan belajar peserta didik observasi awal di SMAN 1 Batanghari
secara formal dilakukan di dalam dan melihat kendala yang ada baik
sekolah sebagai suatu lembaga dari guru dan peserta didik. Peneliti
pendidikan formal untuk menghasilkan ingin mengembangkan media
peserta didik yang berkualitas. pembelajaran video animasi Powtoon
Peningkatan mutu pendidikan formal berbasis Team Assisted
disekolah pun tidak lepasdari Individualization.
keberhasilan proses pembelajaran. Powtoon merupakan program aplikasi
Proses pembelajaran juga bersifat online yang ada di internet

3
dan berfungsi sebagai aplikasi dengan tes penempatan sesuai
pembuat video untuk presentasi dengan tingkat kemampuan siswa dari
maupun media pembelajaran.Media tinggi, sedang dan rendah, guru
pembejaran Powtoon digunakan untuk membagikan kelompok 4-5 orang dari
membuat paparan yang memiliki fitur peserta didik yang telah dibagikan
animasi diantaranya animasi tulisan kelompok tersebut didalamnya sudah
tangan, animasi kartun, dan efek ada peserta didik dengan berbagai
transisi yang lebih hidup serta kemampuan jadi, walaupun proses
pengaturan timeline yang sangat pembelajarannya dengan cara kerja
mudah. Dengan berbagai pilihan tim tapi peserta didik diberikan
karakter animasi, objek, latar tanggung jawab masing-masing
belakang, suara, dan penambahan sehingga teman yang dibilang
video serta memiliki semua alat dan kemampuannya rendah bisa dibantu
benda yang diperlukan untuk dalam kerja tim tersebut.
merencanakan materi video yang
akan diproduksikan. Powtoon juga Peneliti menyimpulkan dari
menawarkan beberapa fasilitas hasil observasi dan wawancara di
pembuatan konten yang ideal bagi SMAN 1 Batanghari terlaksana
guru untuk memproduksi bahan-bahan dengan baik dalam melakukan
materi mereka sendiri. kegiatan wawancara oleh guru dan
peserta didik dari hasil wawancara
Selain pemanfaatan media tersebut.Peneliti bisa mengetahui
video animasi Powtoon, guru dapat permasalahan-permasalahan yang
memanfaatkan model pembelajaran terkait dengan kegiatan pembelajaran
yang inovatif.Model pembelajaran yang dialami oleh guru atau peserta
yang dapat diterapkan dalam didik.Sehingga peneliti ingin
pembelajaran Ekonomi adalah model melakukan penelitian dengan judul
pembelajaran Team Assisted Pengembangan Media Pembelajaran
Individualization (TAI).TAI (Teams Powtoon Berbasis Teams Assisted
Assisted Individualization) adalah Individualization (TAI)Kelas XI IPS
model pembelajaran dalam bentuk SMA Negeri 1 Batanghari.
bantuan individual dalam kelompok
(bidak) dengan karakteristik bahwa Tujuan dari pengembangan ini
tanggung jawab belajar adalah pada adalah untuk menghasilkan Media
peserta didik oleh karena itu peserta Pembelajaran Powtoon Berbasis
didik diharuskan mengkontruksi Teams Assisted Individualization
pengetahuan tidak menerima bentuk (TAI) Pada Kelas XI IPS SMA Negeri
jadi dari guru. Model pembelajaran 1 Batanghari yang valid dan praktis.
TAI merupakan gabungan antara Powtoon Berbasis Team Assisted
belajar individual dan belajar Individualizaton ini dikembangkan
kelompok, pembelajaran ini dimulai untuk memenuhi kebutuhan peserta

4
didik agar peserta didik lebih antusias komponen sumber belajar dan
dalam proses pembelajaran dan pembelajaran yang mempunyai peran
menekankan berbagai aspek valid dan penting dalam proses kegiatan
praktis. pembelajaran agar berjalan dengan
baik dan memenuhi tujuan
Media pembelajaran berperan pembelajaran. Selain itu dengan
penting dalam pembelajaran guna adanya suatu media pembelajaran
membantu menyampikan informasi maka dapat merangsang peserta didik
atau materi yang akan disampaikan untuk ikut serta dalam mengerjakan
seorang guru ke peserta didik, seiring tugas atau memperhatikan guru.
perkembangan jaman media
pembelajaran juga ikut berkembang Semakin pesatnya
banyak media pembelajaran yang perkembangan jaman mengakibatkan
berbasis teknologi.Pendapat yang kebutuhan akan pendidikan berubah
dikemukakan oleh Sutirman ke era digital penggunaan media
(2013:15)Media pembelajaran dapat pembelajaran memanfaatkan
dikatakan sebagai alat-alat grafis, teknologi saat ini semakin menjamur
photografis, atau elektronis, yang dan mudah ditemui. Menurut Juliana
dapat digunakan untuk menangkap, (2018 : 191) PowToon merupakan
memproses dan menyusun kembali layanan online untuk membuat
informasi visual atau verbal, media paparan yang memiliki fitur animasi
merupakan komponen sumber belajar diantaranya animasi tulisan tangan,
atau wahana fisik yang mengandung animasi kartun, dan efek transisi yang
materi instruksional dilingkungan lebih hidup serta pengaturan timeline
peserta didik yang dapat merangsang yang sangat mudah. Dengan berbagai
peserta didik untuk belajar. pilihan karakter animasi, objek, latar
Selanjutnya pengertian media belakang, suara, dan penambahan
pembelajaran menurut menurutYaumi video serta memiliki semua alat dan
(2018 : 7)Media pembelajaran adalah benda yang diperlukan untuk
semua bentuk peralatan fisik yang merencanakan materi video yang
didesain secara terencana untuk akan diproduksikan.
menyampaikan informasi dan
membangun interaksi. Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli tersebut
Berdasarkan beberapa dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian menurut para ahli tersebut powtoon merupakan media
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang bisa digunakan
pembelajaran adalah segala sesuatu untuk membuat video animasi yang
bentuk peralatan fisik yang digunakan digunakan dalam proses
oleh guru untuk menangkap, pembelajaran. Dengan tampilan yang
memproses dan menyusun kembali

5
menarik dan mudah dalam pembelajaran TAI merupakan
pengaturannya. gabungan antara belajar individual
dan belajar kelompok, pembelajaran
TAI (Teams Assisted ini dimulai dengan tes penempatan
Individualization) adalah bantuan sesuai dengan tingkat kemampuan
individual dalam kelompok (bidak) siswa dari tinggi, sedang dan rendah,
dengan karakteristik bahwa tanggung guru membagikan kelompok 4-5 orang
jawab belajar adalah pada peserta dari peserta didik yang telah dibagikan
didik oleh karena itu peserta kelompok tersebut didalamnya sudah
didikdiharuskan mengkontruksi ada peserta didik dengan berbagai
pengetahuan tidak menerima bentuk kemampuan jadi, walaupun proses
jadi dari guru.Tjandrakirana (2015 : pembelajarannya dengan cara kerja
85) menyatakan bahwa Team tim tapi peserta didik diberikan
Assisted Individualization (TAI) yaitu tanggung jawab masing-masing
model pembelajaran yang melakukan sehingga teman yang dibilang
penerapan gabungan dari belajar kemampuannya rendah bisa dibantu
dengan kemampuan masing-masing dalam kerja tim tersebut.
individu dan belajar kelompok.
Pembelajaran ini dimulai dengan tes Berdasarkan paparan
penempatan guna menempatkan yang telah dijelaskan maka dapat
siswa sesuai dengan tingkat diketahui bahawaMedia pembelajaran
pengetahuanya kedalam kelompok- video animasi Powtoon apabila
kelompok belajar kecil yang heterogen digabungkan dengan model TAI
terdapat 4 hingga 5 orang siswa diharapkan bisa menjadi solusi bagi
dalam setiap kelompoknya, dilanjutkan peserta didik yang sulit memahami
dengan memberikan bantuan secara materi. Dengan menampilkan video
individu bagi peserta didik yang animasi yang berisikan materi dan di
memerlukanya. Dengan melakukan akhir video memuat soal yang cara
tes awal (pretest), proses pengerjaanya menggunakan model
pembelajaran yang menerapkan TAI memiliki kelebihan tersendiri.
model Team Assisted Individualization Berdasarkan kelebihan yang
(TAI) dengan cara tutor sebaya, dimiliki oleh video aniamsi
kemudian uji akhir (posttest). ketika Powtoonberbasis Team Assisted
pembelajaran berlangsung dilakukan Individualization maka penulis
juga observasi kepada kemampuan melakukan penelitian dan
pengajar dalam mengelola KBM dan pengembangan terhadap media
kegiatan peserta didikketika mengikuti pembelajaran dengan pokok bahasan
kegiatan pembelajaran. materi kerja sama ekonomi
internasional. Media pembelajaran
Berdasarkan paparan yang yang dikembangkan dalam penelitian
telah dijelaskan bahwa model ini didesain sangat menarik dengan

6
menampilkan animasi yang bergerak masalah yang terdapat dalam
seolah menjelaskan materi serta pembelajaran yaitu peserta didik tidak
terdapat soal di akhir video. memperoleh media pembelajaran
yang menarik dan hanya diberikan
METODE PENELITIAN buku cetak sehingga kurangnya daya
Model penelitian serap belajar peserta didik dan
pengembangan yang akan dipakai kurangnya media pembelajaran yang
penulis dalam mengembangkan media inovatif dan membuat peserta didik
pembelajaran Powtoon adalah model kurang tertarik tehadap materi
ADDIE, yang merupakan salah satu pembelajaran ekonomi serta minat
model pengembangan dari metode belajar.
Reseacrh Design Development (R&D). Tahap analisis ini bertujuan untuk
Model ADDIE merupakan singkatan mencari permasalahan dalam proses
dari Analisis Design Development pembelajaran, terkait permasalahan
Implementation dan Evaluation. yang terjadi dalam pembelajaran yang
Alasan peneliti menggunakan model kemudian diidentifikasi pemecah
pengembangan ini, dikarenakan masalahnya melalui analisis
ADDIE memiliki prosedur kerja yang kebutuhan yang sesuai dengan
mengacu pada tahapan Research and permasalahan yang ditemukan. Dalam
Development (R&D) namun lebih tahap ini permasalahan yang
ditemukan adalah kurangnya media
sistematik dan sederhana sehingga
mampu menghasilkan produk yang pembelajaran dan model yang
lebih efektif. digunakan guru dalam proses
pembelajaran. sehingga dibutuhkan
1. Analisis (Analysis) media yang lebih variatif dan model
Analysis merupakan proses yang sesuai.
mengidentifikasi masalah pada tempat
yang dijadikan sampel
penelitian.Dalam penelitian ini langkah 2. Desain (Design)
analisis merupakan tahap Designmerupakan tahap
pengumpulan data terkait pembuatan rancangan tampilan media
permasalahan yang terjadi dalam yang akan dikembangkan dan alur
pembelajaran yang kemudian navigasi media. Dalam penelitian ini
diidentifikasi pemecah masalahnya desain merupakan tahap pembuatan
melalui analisis kebutuhan yang rancanganmedia pembelajaran.
sesuai dengan permasalahan yang Desain media disesuaikan dengan
ditemukan. Setelah melakukan karakteristik peserta didik dan
observasi, wawancara ketika prasurvei karakteristik pembelajaran ekonomi.
dengan guru dan peserta didik di SMA Langkah pokok dari kegiatan sistem
Negeri 1 Batanghari didapatkan desain pembelajaran ekonomi ini

7
adalah langkah pengembangan dan Powtoon yang layak untuk diuji
pemilihan media pembelajaran. cobakan.
Adapun hasil desain ini adalah
rancangan berupa menentukan materi
yang akan di gunakan, animasi yang
dipilih, background video, materi yang 4. Implementasi
telah diringkas agar lebih mudah (Implementation)
dipahami peserta didik dan total durasi Implementationlangkah nyata
per slide animasi Powtoon yang untuk menerapkan media
nantinya digabung menjadi sebuah pembelajaran yang sudah
video animasi. dibuat.Berdasarkan hasil validasi ahli,
indikator-indikator yang belum
3. Pengembangan memenuhi presentase, maka akan
(Development) direvisi dan divalidasi kembali. Apabila
Development tadalah tahap produk media pembelajaran sudah
pembuatan video animasi sesuai layak dan sedikit revisi maka produk
dengan rancangan pada tahap desain. dapat di uji coba dalam kelompok
Dalam tahap desain telah di susun kecil. Setelah melalui tahap
kerangka konseptual mengenai pengembangan yaitu divalidasi maka
langkah langkah pembuatan video sesuai dengan sasarannya produk ini
animasi. Dan pada tahap akan diimplementasikan kepada
pengembangan ini langkah langkah kelompok kecil yaitu kelas XI IPS 2 di
tersebut di realisasikan menjadi SMA Negeri 1 Batanghari.
sebuah produk yang siap Implementasi atau tahap uji coba
diimplementasikan. Peneliti membuat lapangan terbatas dilakukan untuk
video animasi sesuai dengan mengetahui praktis dan efektif media
rancangan yang sudah di buat pada video Powtoon yang telah dibuat.
tahap desain. Untuk mengetahuinya peserta didik
dianjurkan untuk mengomentari media
Selanjutnya media pembelajaran pembelajaran yang telah disediakan
yang telah dikembangkan tersebut dikolom khusus yang terdapat
divalidasi oleh para ahli yaitu, ahli diangket validasi respon peserta
media, dan ahli materi untuk diberikan didik.Tahap pengembangan hanya
komentar dan saran mengenai produk sampai pada tahapan implementasi
yang telah dihasilkan dan agar dapat produk, hal ini dikarenakan peneliti
dilakukan perbaiakan atau revisi mengembangkan produk sampai valid
terhadap produk tersebut. sehingga dan praktis.Sehingga tidak sampai
pada tahap pengembangan ini tahapan evaluasi karena tidak
menghasilkan sebuah media mengukur ke efektifan produk ini.
pembelajaran berupa video animasi
5. Evaluation (Evaluasi)

8
Tahap evaluasi dalam repon peserta didik di gunakan
pengembangan media pembelajaran untuk mengetahui kelayakan
dilakukan dengan mengumpulkan data produk yang dikembangkan.
yang digunakan untuk memperbaiki
produk pengembangan Powtoon
berbasis Team Assisted b. Data Kuantitatif
Individualizationsebagai media Data kuantitatif diproleh dari hasil
pembelajaran ekonomi yang penskoran dari angket yang berupa
dihasilkan. Tahapan ini diantaranya deskripsi presentase kevalidan oleh
dimulai dengan pengenalan aplikasi para ahli dan kelayakan oleh peserta
Powtoonkemudian pembuatan akun didik.
tersebut dan selanjutnya pada tahap Instrumen pengumpulan data
dimana peserta didik masuk dalam yang digunakan peneliti adalah
kelas belajar yang peneliti buat melalui dengan metode observasi dan
kode yang sudah diberikan. Kemudian wawancara. Kegiatan observasi
pada bagian akhir pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan
peserta didik diminta menilai pada hal-hal yang berhubungan
kelayakan produk tersebut dalam dengan obyek/ subyek yang di
pembelajaran melalui angket yang teliti.Kegiatan wawancara yaitu teknik
dibagikan. Angket tersebut berfungsi pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengukur dan menilai produk dengan cara memberikan seperangkat
pembelajaran yang dihasilkan dari pertanyaan kepada subjek untuk
angket kepraktisan oleh peserta didik mengetahui berbagai permasalahan
untuk untuk mengetahui tingkat yang ada dilapangan.
kelayakan produk dan dapat Setelah data
digunakan dalam proses didapatkanmakalangkahselanjutnyayai
pembelajaran. Revisi dibuat sesuai tumenabulasi data tersebut
dengan hasil evaluasi atau kebutuhan dengantujuanuntukmengelompokkan
yang belum dapat dipenuhi oleh media data ataumenghitung data yang
pembelajaran tersebut. telahdiisiolehparaahlidan peserta didik
Jenis data yang di kumpulkan dalam sesuai dengan tujuan dari
penelitian dan pengembangan ini pengembangan yaitu untuk
adalah menghasilkan media pembelajaran
a. Data Kualitatif Powtoon berbasis Team Assisted
Data kualitatif di peroleh Individualization yang valid dan
dari hasil komentar atau saran praktis. dengan menggunakan rumus:
dari angket untuk perbaikan
produk. Angket penilaian oleh ahli ̅𝒊
𝑿
𝑨𝑷 = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
di gunakan untuk mengetahui 𝑺𝒊𝒕
kevalidan produk sedangkan

9
(sumber: Riduwan dan Akdon,
2013: 18)
Berdasarkan kriteria tersebut data
Hasil yang diperoleh lebih dari 60%
makaproduk sudah dapat digunakan
Tabel 3.Kriteria Kevalidan Suatu peserta didik. Penelitian ini dikatakan
Produk praktis apabila dari seluruh unsur yang
terdapat dalam angket penilaian
Interval Rata-Kriteria
No. rata Penilaian untuk peserta didik memenuhi kriteria skor
Ahli Ahli penilaian minimal 61<N ≤ 80 atau
1. 81 ≤ skor ≤ 100
Sangat pada kriteria kuat.
Valid
2. 61 ≤ skor ≤ 80 Valid HASIL PENELITIAN DAN
3. 41 ≤ skor ≤ 60 Cukup PEMBAHASAN
Valid
4. 21 ≤ skor ≤ 40 Kurang Pengembangan media
Valid pembelajaran Powtoon berbasis Team
5. 0 ≤ skor ≤ 20 Sangat Assisted Individualization melalui dua
Kurang tahap, yaitu tahap validasi dan tahap
Valid
uji coba produk.Masing-masing
Sumber: Penafsiran persentase
validator akan mengisi lembar angket
angket (Riduwan dan Akdon: 2013)
yang telah dibuat oleh peneliti dengan
Berdasarkan kriteria tersebut, cara memberi tanda checklist (√) pada
media pembelajaranpowtoon berbasis kolom yang sesuai dengan aspek atau
team assisted individualization apabila indikator penilaian yang ada.Validasi
hasil yang diperoleh lebih dari 60% dilakukan oleh 4 orang
maka produk sudah dapat ahli.selanjutnya dilakukan beberapa
diujicobakan ke uji coba kelompok tahap validasi oleh 4validator
terbatas. diantaranya 2 ahli media yaitu dosen
Universitas Muhammadiyah Metro
Tabel 4. Kriteria Penilaian Praktis (Bapak Wakijo, M.Pd. dan Bapak
Suatu Produk
Supriyo, M.Pd) 1 ahli desain yaitu
Skal Kriteria Penilaian (%)
a dosen Universitas Muhammadiyah
Nilai Metro (Ibu Tiara Anggia Dewi, M.Pd.).
5 Sangat 81 <N ≤ 100 Sedangkan ahli materi dilakukan oleh
Kuat guru mata pelajaran ekonomi SMA
4 Kuat 61 <N ≤ 80 Negeri 1 Batanghari yaituBapak Drs.
3 Cukup 41 <N ≤ 60 M. Hasim. kemudian diuji cobakan
2 Lemah 21 <N ≤ 40 pada kelompok kecil peserta didik
1 Sangat 0 <N ≤ 20
kelas XI SMANegeri 1Batanghari
Lemah
untuk menguji kepraktisan media

10
pembelajaran Powtoon berbasis Team Riduwan dan Akdon (2013:18).Revisi
Assisted individualization.Berdasarkan produk tetap dilakukan sesuai saran
rekapitulasi data yang telah dilakukan, dan masukan oleh paraahli dan
media pembelajaran Powtoon peserta didik meskipun sudah
berbasis team assisted memenuhi kriteria Sangat layak.
individualization sudah memenuhi Revisi inidilakukan agarhasil
kriteria Sangat layak denganskor rata- pengembangan media pembelajaran
rata 91,3% dari uji kelayakan tahap e-book berbasis edmodomenjadi lebih
akhir dengan ahli materi yaitu Bapak valid dan praktis dan dapat memenuhi
Drs. MHasim, skorrata-rata 92% atau kebutuhan baik guru maupun peserta
pada kriteria Sangat layak dari uji didik dalam proses pembelajaran
kelayakan tahap akhirdengan 2 ahli disekolah.
Media yaitu Bapak Wakijo, M.Pd Hasil data yang diperoleh dari
beserta Bapak Supriyo, M.Pd, dan validasi para ahli dan uji coba peserta
skor rata-rata 90% atau pada kriteria didik dapat disajikan pada
gambarhberikut:

Diagram Validasi Media Pembelajaran Powtoon Berbasis Team


Assisted Individualization
Tahap Awal Tahap Akhir Respon Peserta Didik
90% 92% 92% 91.2
100 74% 87,6%
65%
50

0
Validasi Ahli Media Validasi Ahli Desain Validasi Ahli Materi Respon Peserta Didik

Gambar 1 Persentase Penilaian Validasi Oleh Ahli

Sangat layak, kemudian uji


kelayakan tahap akhir ahli desain yaitu
Berdasarkan analisis data yang telah
Ibu Tiara Anggia Dewi, M.Pd dengan dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
skor rata-rata 92% atau kriteria sangat media pembelajaran video animasi
layak,dari uji kelayakan dengan powtoon berbasis team assisted
peserta didik kelas XI IPS SMANegeri individualization yang telah
1Batanghari sebesar 91,2% dengan dikembangkan oleh peneliti
kriteria sangat praktis . dinyatakan sangat valid atau sangat
Kriteriatersebut di sesuaikan layak untuk digunakan dalam proses
dengan kriteria tingkat kelayakan pembelajaran. Kevalidan atau
berdasarkanpersentase menurut

11
kelayakan ditunjukkan dengan
persentase nilai yang diberikan oleh
ahli media, ahli desain dan ahli materi
yang menunjukkan bahwa video
animasi powtoonsangat
layakdigunakan oleh peserta (Sesudah Revisi)
didik.Hasil penilaian kepraktisan oleh
peserta didik terhadap video animasi Gambar 2.Background
powtoon yang telah dikembangkan
juga sangat praktis
digunakan.Berdasarkan hasil validasi
yang telah dilakukan, terdapat saran
yang diberikan oleh ahli media,

ahli desain dan ahli


materi.Saran dari ahli media, ahli
desain dan ahli materi didapat dari
angket yang telah diisi oleh ahli.Saran
yang diberikan merupakan saran yang
membangun agar media yang (Sebelum Revisi)
dikembangkan lebih baik lagi.Berikut
ini sebagian tampilan draf e-book
yang dihasilkan:

(Sesudah Revisi)
(Sebelum Revisi)

12
1. Kelebihan video animasi c. Video animasi powtoon
powtoon berbasis team ini kurang memaparkan
assisted individualization kedalaman materi.
a. Mempermudahtugas
pendidikdalamproses PENUTUP
pembelajaran. Pengajuan saran diarahkan ke
b. Mempermudahpesertadidi tiga sisi, yaitu saran untuk
k memahamimaterikerja keperluankemanfaatan produk, saran
sama ekonomi untuk diseminasi produk ke sasaran
internasional yang lebihluas, dan saran untuk
c. Media pembelajaran video keperluan pengembangan lebih lanjut
animasi powtoon berbasis mengenaiproduk. Secara rinci saran
team assisted yang diajukan adalah sebagai berikut :
individualizationmenarikda 1. Saran Pemanfaatan Produk
risegi tampilan dan a. Bagi Peserta didik
penyajian materi. Produk video animasi
d. Video animasi powtoon powtoon berbasis team
berbasis team assisted assisted
individualization individualizationdisarankan
menyajikan materi secara untuk dapat dimanfaatkan
ringkas dan jelas yang oleh peserta didik secara
disertai dengan adanya mandiri dalam membantu
animasi yang berkaitan memahami materi kerja sama
dengan materi. ekonomi internasional pada
e. Dengan adanya video mata pelajaran ekonomi
animasi powtoon dapat khususnya dikelas XI IPS 2
mendorong minat peserta SMA Negeri 1 Batanghari.
didik dalam proses Karena produk ini bisa
pembelajaran. langsung dapat dipergunakan
2. Kelemahan video animasi karena dalam bentuk video.
powtoon berbasis team
assisted individualization b. Bagi Guru
a. Peserta didik Diharapkan produk video
membutuhkan bantuan animasi powtoon berbasis
guru karena tidak semua team assisted individualization
peserta didik dapat belajar ini dapat digunakan sebagai
secara mandiri. media pembelajaran yang
b. Animasiyangdisajikanmu dipergunakan oleh guru dalam
ngkinmembutuhkanwaktu proses pembelajaran. Guru
untuk memahaminya. disarankan untuk

13
menambahkan penjelasan kelengkapan dan kemenarikan
guna membantu yang lebih tinggi agar peserta
memahamkan konsep yang didik lebih mendapatkan
tersaji didalam produk media pengetahuan yang luas
pembelajaran video animasi dandan dapat meningkatkan
powtoon ini. Dengan minat dalam belajar. Saran
menambahkan penjelasan selanjutnya yaitu perlu
oleh guru maka peserta didik pengukuran efektivitas
akan dapat lebih mengerti dan penggunaan produk terhadap
lebih paham atas materi yang hasil belajarpeserta didik.
disajikan. Sehingga diperoleh banyak
bahan untuk memperbaiki
2. Saran Diseminasi Produk produk dan produk yang
Sebaiknya produk video dihasilkan nantinya akan lebih
animasi powtoon berbasis baik lagi.
team assisted individualization
tidak hanya digunakan pada DAFTAR PUSTAKA
kelompok kecil saja, tetapi
produk ini diharapkan dapat Akdon, dan Ridwan. 2013. Rumus dan
digunakan bagi seluruh peserta Data Dalam Analisis Statistika.
didik kelas X, XI dan XII baik di Bandung: Alfabeta
SMA Negeri 1 Batanghari Asrori, Muhammad.2014.Metodologi &
maupun sekolah-sekolah Aplikasi Riset
lainnya . Dengan begitu produk Pendidikan.Jakarta:PT Bumi
video animasi powtoon akan
Aksara.
berguna dan bermanfaat bagi
lebih banyak peserta didik. Huda, Khusnul, Tjandrakirana dan
Soetjipto, 2015. Penerapan Model
3. Saran Pengembangan Pembelajaran Cooperative tipe
Lanjutan Produk Pembelajaran Biologi SMA. Jurnal
Produk ini terbatas pendidikan SAINS Pasca Sarjana
pada materi kerja sama Volume IV No. 2. Surabaya :
ekonomi internasional dengan Universitas Negeri Surabaya.
melalui tahap uji validasi dan
uji kepraktisan.Maka dari itu Juliana, Pipit Ika, 2018.
perlu adanya pengembangan Pengembangan Media
lebih lanjut dengan Pembelajaran berbantu Powtoon
penambahan animasi-animasi, dengan Model Pembelajaran
materi, gambar, teks, yang Creative Problem Solving Untuk
akan memberikan tingkat Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Kelas

14
VII SMP. SENATIK Program Studi
Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Semarang.

Sanaky, Hujair. 2011. Media


Pembelajaran Buku Pegangan
Wajib Guru dan Dosen.
Yogyakarta: Kaukaba

Sugiyono, 2017. Metodelogi Penelitian


Pendidikan . Bandung: alfabeta.

Sutirman, 2013. Media dan model-


model pembelajaran Inovatif.
Yogyakarya : Graha Ilmu.

Universitas Muhammadiyah
Metro.2015. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Edisi
Revisi Metro; Unuversitas
Muhammadiyah Metro.

Yaumi, Muhammad, 2018. Media dan


Teknologi Pembelajaran.
Jakarta: Prenada Media Grup.

15

Anda mungkin juga menyukai