- Klien mengeluh demam selama 2 hari DO : - Badan klien teraba hangat - Kulit dan wajah tampak kemerahan - Menggigil - Mata merah - TTV : S : >37,5°C TD : <110/70-120/80 mmHg N : >60-100x/menit RR : >16-20x/menit 2. DS : Nyeri Akut Reaksi inflamasi - Klien mengatakan nyeri pada persendian dan otot DO : - Wajah klien tampak meringis kesakitan - Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk - Nyeri dirasakan saat bergerak dan duduk - Klien tampak memegangi daerah yang sakit - VAS : >4 - T : setiap saat - TTV : TD : <110/70-120/80 mmHg N : >60-100x/menit RR : >16-20x/menit
3. DS : Nutrisi kurang dari Mual dan muntah
- Klien mengatakan tidak ada nafsu makan kebutuhan tubuh DO : - Klien tampak mual dan muntah - Anorexia - Pusing - Klien tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan - Turgor kulit buruk - Bibir pecah-pecah - TTV : TD : <110/70-120/80 mmHg N : >60-100x/menit RR : >16-20x/menit No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional 1. Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Jelaskan tujuan dan tindakan yang 1. Agar pasien dan keluarga proses infeksi yang ditandai dengan selama 1x24 jam diharapkan hipertermi akan dilakukan pada pasien dan memahami dan kooperatif klien mengeluh demam selama 2 hari, teratasi dengan kriteria hasil : keluarga badan klien teraba panas, kulit dan - Klien mengatakan tidak demam 2. Berikan kompres hangat pada klien 2. Air hangat mengontrol wajah tampak kemerahan, menggigil , - Badan klien teraba hangat pemindahan panas secara mata merah - Kulit dan wajah tidak tampak perlahan tanpa menyebabkan TTV : kemerahan hipotermi atau menggigil S : >37,5°C - Tidak menggigil TD : <110/70-120/80 mmHg - Mata tidak merah 3. Anjurkan untuk tidak memakai selimut 3. Pakaian tipis membantu N : >60-100x/menit - TTV normal : dan pakaian yang tebal mengurangi penguapan tubuh RR : >16-20x/menit S : 36,5°C-37,5°C TD : 110/70-120/80 mmHg 4. Anjurkan pasien untuk banyak minum 4. Peningkatan suhu tubuh N : 60-100x/menit mengakibatkan penguapan RR : 16-20x/menit tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
5. kolaborasi dengan dokter dalam
5. Pemberian cairan sangat pemberian Therapi intravena, obat penting bagi pasien dengan penurun panas suhu tinggi 6. Observasi tanda vital (suhu,nadi,tekanan darah, pernafasan) 6. Untuk mengetahui keadaan klien 2. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Jelaskan tujuan dan tindakan yang 1. Agar klien dan keluarga inflamasi yang ditandai dengan klien selama 1x24 jam diharapkan nyeri klien akan dilakukan pada klien dan memahami dan kooperatif mengatakan nyeri pada persendian dan teratasi dngan kriteria hasil : keluarga 2. Untuk mengurangi nyeri klien otot, wajah klien tampak meringis - Klien mengatakan nyeri tidak 2. Berikan klien posisi yang nyaman dan kesakitan,klien tampak memegangi dirasakan pada persendian dan situasi yang tenang daerah yang sakit,nyeri dirasakan otot 3. Alihkan perhatian klien dari rasa nyeri 3. Dengan melakukan aktivitas seperti tertusuk-tusuk , nyeri dirasakan - Wajah klien tidak tampak yang dirasakan lain,klien dapat melupakan saat bergerak dan duduk, VAS : >4, T meringis kesakitan perhatiannya terhadap nyeri : setiap saat - Klien tidak memegangi daerah yang dirasakan yang sakit 4. Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Obat analgetik dapat TTV : - VAS : <4 pemberian obat analgetik mengurangi atau TD : <110/70-120/80 mmHg - TTV normal: menghilangkan nyeri yang N : >60-100x/menit TD : 110/70-120/80 mmHg diderita RR : >16-20x/menit N : 60-100x/menit 5. Observasi tingkat nyeri yang dialami 5. Untuk mengetahui berapa berat RR : 16-20x/menit pasien nyeri yang dialami pasien 6. Observasi TTV 6. Untuk mengetahui keadaan klien 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Jelaskan tujuan dan tindakan yang 1. Agar klien dan keluarga berhubungan dengan mual,muntah selama 3x24 jam nutrisi kurang dari akan dilakukan pada klien dan memahami dan kooperatif yang ditandai dengan klien kebutuhan klien teratasi dengan kriteria keluarga mengatakan tidak ada nafsu makan, hasil : 2. Berikan makanan yang mudah ditelan 2. Membantu mengurangi klien tampak mual dan muntah, - Klien mengatakan nafsu makan seperti bubur kelelahan pasien dan anorexia , pusing , klien tidak bertambah meningkatkan asupan makanan menghabiskan porsi makan yang - Tidak pusing disediakan, turgor kulit buruk, bibir - Klien menghabiskan porsi 3. Berikan makanan hangat dalam porsi 3. Untuk menghindari mual pecah-pecah makan yang disediakan kecil dan frekuensi sering TTV : - Turgor kulit baik 4. Observasi cara / bagaimana makanan 4. Cara menghidangkan makanan TD : <110/70-120/80 mmHg - Bibir tidak pecah-pecah dihidangkan dapat mempengaruhi nafsu N : >60-100x/menit - TTV normal: makan pasien RR : >16-20x/menit TD : 110/70-120/80 mmHg N : 60-100x/menit 5. Observasi jumlah / porsi makanan 5. Untuk mengetahui pemenuhan RR : 16-20x/menit yang dihabiskan oleh pasien setiap hari kebutuhan nutrisi 6. Observasi keluhan mual dan muntah yang dialami pasien. 6. Untuk menetapkan cara mengatasinya 7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam penentuan diet 7. Untuk mempertahankan dan meningkatkan status nutrisi 8. Kolaborasi dengan dokter dalam klien pemberian therapi antiemetik 8. Antiemetik membantu klien mengurangi rasa mual dan 9. Observasi TTV klien muntah 9. Untuk mengetahui perkembangan klien