MAKALAH
Disusun Oleh :
ANZALI
1702110126
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan
juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-Qur’an dengan tegas melarang
modal. Berdasarkan hal diatas, maka dalam makalah ini akan membahas tentang
B. Rumusan Masalah
1
M. Nurul Huda, http://radjafamily.blogspot.com/2015/10/makalah-pasar-
modal.html#.WCZS17dZ6AR, diakses pada tanggal 12 November 2016 pada pukul 08.00 WIB.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Modal Syariah dan Dasar Hukum Pasar Modal Syariah
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang(obligasi) maupun modal
sendiri (saham).3
menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal konvensional, namun dengan
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm.
193
3
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana, Jakarta, 2006, hlm.
302.
perdagangan efek syariah, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana produk dan
saham perusahaan yang berbisnis pada aktivitas dan barang haram, serta adanya
Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli
1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT. Danareksa
dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut para pemodal telah
prinsip syariah.
4
Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2014, hlm. 84
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kalinya, Dewan Syariah
kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002.Instrument
ini merupakan obligasi syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad
mudharabah.
syariah di Indonesia.5
Indonesia merdeka, yaitu sejak zaman colonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia-Belanda
5
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah, Pustaka Setia, Bandung,
2013, hlm. 94-95.
1) 14 Desember 1912: Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk fi Batavia oleh
pemerintah Hindia-Belanda.
3) 1925-1942: Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan bursa efek di
4) Awal tahun 1939: karena isu politik (Perang Dunia II), bursa efek di Semarang
5) 1942-1952: Bursa efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II.
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan
aktif.
8) 10 Agustus 1977: Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal
10) 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
12) 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh
14) 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
15) 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ; Bapepam berubah menjadi Badan Pengawas
18) 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
Management.
20) 2000: Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment
21) 2002: BEJ mulai mengaplikasikan system perdagangan jarak jauh (remote
tranding).
22) 4 Maret 2003: Pasar modal syariah diresmikan oleh Menteri Keuangan
Boediono didampingi ketua Bapepam Herwidayatmo, wakil dari MUI, wakil dari
DSN pada direksi, direksi peruahaan efek, pengurus organisasi pelaku dan
23) 2007: Penggabungan BEJ dan BES berdasarkan kesepakatan RUPSLB pada
dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang resmi beroperasi
Berdasarkan data diatas, meskipun secara resmi pasar modal syariah diluncurkan
pada tahun 2003, instrument pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada
tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat berharga (efek) yang
umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah setiap surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas, kredit, tanda bukti
utang, right, warrans, opsi, atau setiap derivative dari efek atau setiap instrumen
yang ditetapkan oleh Bapepam LK sebagai efek. Adapun pasar modal syariah
syariah secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Efek syariah adalah efek
prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran Islam, yang penetapannya dilakukan
oleh DSN-MUI dalam bentuk fatwa. Adapun instrumen pasar modal di Indonesia
yaitu:
1. Saham Syariah
Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal di
6
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktik, Pustaka
Setia, Bandung, 2012, hlm. 348-350.
semakin besar pula kekuasaannya diperusahaan tersebut. Keuntungan yang
perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha dan cara
beralkohol. Penyertaan modal dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu
Obligasi atau bonds secara konvensional merupakan bukti utang dari emiten yang
dijamin oleh penanggung yang mengandung janji bahwa pembayaran bunga atau
janji lainnya dan pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
Adapun obligasi syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegng saham syariah yang
syariah berupa bagi hasil/ margin/ fee, serta membayar kembali dana obligasi
pada saat jatuh tempo. Dengan demikian, pemegang obligasi syariah akan
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat disebut sukuk negara adalah surat
berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas
bagian penyertaan terhadap asset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun
title), pendapatan berupa imbalan (kupon), margin, dan bagi hasil sesuai jenis
objek perjanjian (underlying asset)). Aset yang menjadi objek perjanjian harus
memiliki nilai ekonomis, dapat berupa asset berwujud atau tidak berwujud,
keuangan konvensional.
4. Reksadana Syariah
prinsip syariat Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik
harta (shahib al-mal/ rabb al-mal) dengan manajer investasi. Begitu pula
pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal maupun antara manajer
Efek beragun asset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi
kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri atas aset keuangan berupa
tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul pada
kemudian hari, jual beli pemilikan asset fisik oleh lembaga keuangan, efek
arus kas serta asset keuangan setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
6. Warran Syariah
Fatwa DSN-MUI Nomor: 66/ DSN-MUI/ III/ 2008 tentang Warran Syariahpada
tanggal 6 Maret 2008 memastikan bahwa kehalalan investasi di pasar modal tidak
hanya berhenti pada instrumen efek yang bernama saham saja, tetapi juga pada
produk derivatifnya. Produk turunan saham (derivatif) yang dinilai sesuai dengan
criteria DSN adalah warran. Berdasarkan fatwa pengalihan saham dengan imbalan
Mekanisme warran bersifat opsional, yaitu warran merupakan hak untuk membeli
sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan dengan waktu yang telah
ditetapkan pula. Misalnya, warran saham ABCD jatuh tempo pada November
2010, dengan exercise price Rp 1000,-. Artinya, jika investor memiliki warran
saham ABCD, dia berhak untuk membeli satu saham ABCD itu pada bulan
November 2010 pada harga Rp 1000,-. Warran sebelum jatuh tempo bisa
diperdagangkan.Hasil penjualan warran tersebut merupakan keuntungan bagi
Definisi efek itu sendiri dapat dilihat dalam Undang-Undang Pasar Modal
Nomor 8 Tahun 1995, yakni: Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan.
b. Aset yang menjadi landasan akad, cara pengelolaan, kegiatan usaha; dan/atau
c. Aset yang terkait dengan Efek dimaksud dan penerbitnya, tidak bertentangan
7
Ibid., hlm. 351- 371.
Adapun Transaksi yang dilarang dalam Efek Syariah yaitu, transaksi yang
mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman;
e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas
tersebut; dan
efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan
Bagi investor muslim, tentu lebih didorong untuk memilih emitem yang
telah terdaftar dalam listing JII (Jakarta Islamic Index) sebagai instrument
dikembalikan kepada agen penjualan disertai dengan tanda tangan dan kopian
kartu identitas investor serta jumlah dana sesuai dengan nilai efek yang dipesan.
Formulir pemesanan biasanya berisi informasi tentang harga efek, jumlah efek
dihubungi dan cara pemesanan. Satuan yang dipakai dikenal dengan istilah lot, di
mana satu lot saham di Indonesia saat ini mewakili 500 lembar saham dan
kelipatan harga saham disebut point. 148 Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -
penjatahan dilakukan paling lambat 12hari kerja terhitung sejak berakhirnya masa
pengembalian dana akibat tidak terpenuhinya pesanan oleh penjamin emisi paling
3. Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian Antara banyaknya efek yang
dipesan dengan banyak efek yang dapat dipenuhi emiten. Penyerahan efek
dilakukan oleh penjamin emis atau agen penjual paling lambat 12 hari kerja mulai
dapat dapat dilakukan oleh anggota bursa efek. Keanggotaan bursa efek dapat
diberikan kepada perorangan atau badan huku. Syarat keanggotaan bursa efek
Perdagangan efek di bursa efek dilakukan melalui perantara pedagangan efek dan
pedagang efek yang merupakan anggota bursa efek (Syahattah dan Athiyah
Fayyadh, 2004).
agen yang melakukan transaksi untuk dan atas nama klien. Dari kegiatan ini
bursa. Oleh kare na itu, untuk mengetahui apakah pelaksanaan perdagangan Efek
kita perlu mengetahui secara detail isu-isu syariah dalam pelaksanaan kegiatan
pada tiap-tiap tahapan. Isu-isu syariah pada perdagangan Efek terdiri\ dari banyak
hal. Beberapa hal yang menjadi topik diskusi antara lain pembukaan rekening,
transaksi pada T+3. Pasar Modal Syariah (Awaluddin) 149 Perdagangan Efek
Syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini menggunakan prosedur dan tata
cara yang sama dengan perdagangan Efek konvensional. Hal ini dapat dilihat pada
berkesinambungan (continuous action) , jenis pasar yang digunakan dan tata cara
bursa merupakan suatu kelaziman dimana di setiap negara yang mempunyai Bursa
Efek akan melaksanakan transaksi dengan tata cara dan prosedur yang relatif
sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal konvensional, namun dengan
keuntungan.
Secara resmi pasar modal syariah diluncurkan pada tahun 2003, instrument
pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai
tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan memandu investor yang ingin menanamkan
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat berharga (efek)
yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Adapun instrumen pasar modal
Syariah Negara (SBSN), Reksada Syariah, Efek Beragun Aset Syariah, Warran
Syariah.
Efek syariah sudah berjalan sejak lama di pasar modal syariah, akan tetapi
masih perlu belajar agar transaksi yang terjadi sejalan dengan syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 2014.
Jakarta, 2002.
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah, Pustaka
Jakarta, 2006.
Ida Musdafia Ibrahim, Economic Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol 3, No. 2,