Kategori Keputusan
1. Keputusan dlm keadaan ada kepastian
(Certainty)
2. Keputusan dlm keadaan ada risko (RISK)
3. Keputusan dlm keadaan Ketidakkepastian
(UnCertainty).
4. Keputusan dlm keadaan ada Konflik
(Conflikct)
Pengambilan Keputusan
Dalam Kondisi Pasti
Pengambilan Keputusan
Dalam Kondisi Pasti
KLASIFIKASI MODEL
1. Mendifinisikan Masalah
Definisi masalahharus jelas dan menggambarkan masalah yang
dihadapi
2. Memformulasikan Model
Mengkonversimasalah dalam model (gambaran abstrak) melalui
3 komopnen : variabel keputusan, tujuan, kendala
3. Mengukur Kualiditas
Apakah model digambarkan dengan tepat, diperlukan
pengumpulan data dan pengetesan terhadap model.
4. Implementasi Keputusan
Terdiri dari : menerima model, mempergunakan model dan
mengambil keputusan
Contoh
Suatu perusahaan menghasilkan dua produk, meja dan kursi yang diproses
melalui dua bagian fungsi: perakitan dan pemolesan. Pada bagian perakitan
tersedia 60 jam kerja, sedangkan pada bagian pemolesan hanya 48 jam
kerja. Utk menghasilkan 1 meja diperlukan 4 jam kerja perakitan dan 2 jam
kerja pemolesan, sedangkan utk menghasilkan 1 kursi diperlukan 2 jam
kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan, Laba utk setiap meja dan kursi
yang dihasilkan masing2 Rp. 80.000 dan Rp. 60.000,-
Berapa jumlah meja dan kursi yang optimal dihasilkan?
Definisi variabel keputusan:
Keputusan yg akan diambil adlh berapakah jlh meja dan kursi yg
akan dihasilkan. Jika meja disimbolkan dgn M dan kursi dgn K, mk
definisi variabel keputusan:
M = jumlah meja yg akan dihasilkan (dlm satuan unit)
K = jumlah kursi yg akan dihasilkan (dlm satuan unit)
Perumusan persoalan dalam model LP.
Perumusan fungsi tujuan: Laba utk setiap meja dan kursi yg
dihasilkan masing2 Rp. 80.000 dan Rp. 60.000. Tujuan perusahaan
adlh utk memaksimumkan laba dari sejumlah meja dan kursi yg
dihasilkan. Dengan demikian, fungsi tujuan dpt ditulis:
Maks.: Laba = 8 M + 6 K (dlm satuan Rp.10. 000)
Solusi
Perumusan Fungsi Kendala:
- Kendala pada proses perakitan:
Utk menghasilkan 1 bh meja diperlukan waktu 4 jam dan utk menghasilkan 1 bh
kursi diperlukan waktu 2 jam pd proses perakitan. Waktu yg tersedia adalah 60
jam.
4M + 2K ≤ 60
- Kendala pada proses pemolesan:
Utk menghasilkan 1 bh me ja diperlukan waktu 2 jam dan utk menghasilkan 1
bh kursi diperlukan waktu 4 jam pd proses pemolesan. Waktu yang tersedia
adalah 48 jam.
2M + 4K ≤ 48
Kendala non-negatif:
Meja dan kursi yg dihasilkan tdk memiliki nilai negatif.
M≥0
K≥0
Maks.: Laba = 8 M + 6 K
(dlm satuan Rp.10. 000)
Dengan kendala:
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0
K≥0
1. Komponen jaringan
(network component)
Pebandingan antara konvensi jaringan AON dan AOA
A datang sebelum
(a) A B C B, yang datang
sebelum C A B C
A A dan B keduanya
A
(b) C harus diselesaikan
sebelum C dapat
dimulai C
B B
B
B dan C tidak dapat
(c) A di mulai sebelum A B
selesai A
C C
Activity on Arti dari Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)
C dan D tidak
A C dapat dimulai A C
hingga A dan B
(d) keduanya selesai
B D B D
E
Start H
B D G
temperatur tinggi
Membangun
pembakar
H
1 Dummy 6 7
E
Activity Pemeriksaan
dan pengujian
D
3 5
Menuangkan
beton dan
memasang rangka
A Earliest
Earliest Finish
Start ES EF
LS LF Latest
Latest
Start Finish
2
Lamanya kegiatan
Aturan mulai terdahulu:
*Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan
pendahulu langsungnya harus selesai.
*Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu
pendahulu langsung, ES nya sama dengan EF
pendahulunya.
*Jika satu kegiatan mempunyai satu pendahulu
langsung, ES nya adalah nilai maximum dari
semua EF pendahulunya, yaitu ES = max [EF
semua pendahulu langsung]
2 2 3
Start E H
0 0
4 8 13 15
4 2
0
B D G
0 3 3 7 8 13
3 4 5
A C F
0 2 2 4 4 7
2 2 3
0 2 2 4 10 13
Start E H
0 0
4 8 13 15
4 2
0 0 4 8 13 15
0
B D G
0 3 3 7 8 13
3 4 5
1 4 4 8 8 13
Hasil perhitungan ES, EF,
LS dan LF
Kegiatan Waktu ES EF LS LF
A 2 0 2 0 2
B 3 0 3 1 4
C 2 2 4 2 4
D 4 3 7 4 8
E 4 4 8 4 8
F 3 4 7 10 13
G 5 8 13 8 13
H 2 13 15 13 15
Chart untuk ES-EF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. membangun
komponen internal
B. memodifikasi atap
dan lantai
C. membangun
tumpukan
D. menuangkan
beton dan
memasang rangka
E. membangun
pembakar
temperatur tinggi
F. memasang sistem
kendali polusi
G. membangun alat
pencegah polusi
udara
H. pemerikasaan dan
pengujian
Chart untuk ES-EF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. membangun
komponen internal
B. memodifikasi atap
dan lantai
C. membangun
tumpukan
D. menuangkan
beton dan
memasang rangka
E. membangun
pembakar
temperatur tinggi
F. memasang sistem
kendali polusi
G. membangun alat
pencegah polusi
udara
H. pemerikasaan dan
pengujian
Waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas yang
dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
keseluruhan.
Jalur kritis adalah kegiatan yang tidak
mempunyai waktu tenggang (Slack=0), artinya
kegiatan tersebut harus dimulai tepat pada ES
agar tidak mengakibatkan bertambahnya waktu
penyelesaian proyek. Kegiatan dengan slack = 0
disebut sebagai kegiatan kritis dan berada pada
jalur kritis.
3. Hambatan aktivitas (slack activity)
dan jalur krirtis (critical path)
Contoh:
Hitunglah slack dan jalur kritis
untuk kegiatan-kegiatan pada
proyek rumah sakit pemerintah
yang berstandar internasional.
Slack Critical
Kegiatan ES EF LS LF LS – ES Path
A 0 2 0 2 0 Ya
B 0 3 1 4 1 -
C 2 4 2 4 0 Ya
D 3 7 4 8 1 -
E 4 8 4 8 0 Ya
F 4 7 10 13 6 -
G 8 13 8 13 0 Ya
H 13 15 13 15 0 Ya
* 4 Kemungkinan waktu
penyelesaian aktivitas
(probabilistic activity times)
* Waktu optimis (optimistic time) [a]
* Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
* Waktu realistis (most likely time) [m]
Peluang 1 di
antara 100
terjadi < a Peluang 1 di
antara 100
terjadi
Peluang
Activity
Time
A 1 3 2 Ya
B 2 4 3 -
C 1 3 2 Ya
D 2 6 4 -
E 1 7 4 Ya
F 1 9 2 -
G 3 11 4 Ya
H 1 3 2 Ya
* Untuk mencari waktu yang diharapkan perusahaan
dan variansnya, maka dilakukan perhitungan sebagai
berikut
Kegiata (a) (b) (m) Jalur Waktu yang Varians
n kritis diharapkan [(b-a)/6]2
t = (a + 4m + b
)/6
A 1 3 2 Ya 2 0.11
B 2 4 3 - 3 0.11
C 1 3 2 Ya 2 0.11
D 2 6 4 - 4 0.44
E 1 7 4 Ya 4 1.00
F 1 9 2 - 3 1.78
G 3 11 4 Ya 5 1.78
H 1 3 2 Ya 2 0.11
Varians proyek =
(varians kegiatan pada jalur kritis)
varians proyek
3.11
=1.76 minggu
Kemudian perusahaan menetapkan batas waktu penyelesaian
proyek yakni selama 26 minggu, maka:
25 26 Waktu
minggu
*Sangat bermanfaat untuk menjadwalkan dan
mengendalikan proyek besar.
*Konsep yang lugas (secara langsung) dan tidak
memerlukan perhitungan matematis yang rumit.
*Network dapat untuk melihat hubungan antar kegiatan
proyek secara cepat.
*Analisa jalur kritis dan slack membantu menunjukkan
kegiatan yang perlu diperhatikan lebh dekat.
*Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa
yang bertanggung jawab untuk berbagai kegiatan.
*Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
*Berguna dalam pengawasan biaya dan jadwal.
Kelebihan CPM/PERT
* Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas dan stabil.
* Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan
bersama-sama.
* Perkiraan waktu cenderung subyektif dan tergantung
manajer.
* Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan
pada jalur kritis, maka yang nyaris kritis perlu diawasi.
* Keterbatasan
CPM/PERT
Teori Antrian
TEORI ANTRIAN
Pelanggan menunggu pelayanan di kasir
Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing
Mahasiswa menunggu registrasi dan pembayaran SPP
Penumpang kereta api menunggu pelayanan loket
penjualan karcis
Pengendara kendaraan menunggu pengisian bahan
bakar
Beberapa produk atau komponen menunggu untuk di
selesaikan
dsb
Stuktur Model Antrian
1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue)
2. Fasilitas pelayanan (service facility)
Pelanggan
masuk Garis tunggu Pelanggan
Ke dalam sistem atau antrian s keluar dari
antrian sistem
antrian
Fasilitas
Pelayanan
STUKTUR SISTEM
ANTRIAN
* CONTOH SISTEM ANTRIAN
Garis tunggu atau
Sistem Fasilitas
antrian
1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di Landasan pacu
landasan
2. Bank Nasabah (orang) Kasir
3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian
mobil
4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar
muat
5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll
6. Bantuan pengobatan Orang Ambulance
darurat
7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai
perpustakaan
8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
9. Skedul sidang Kasus yang disidangkan Pengadilan
pengadilan
*Prosedur Antrian
1. Tentukan sistem antrian yang harus dipelajari
2. Tentukan model antrian yang cocok
3. Gunakan formula matematik atau metode simulasi
untuk menganalisa model antrian
* Komponen sistem antrian
1. Populasi masukan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode
waktu tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda
3. Disiplin pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come,
first served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia : a.
Single-channel b. multiple-channel
5. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam
sistem
7. Karakteristik sistem lainnya
Notasi dalam sistem antrian
*n = jumlah pelanggan dalam sistem
* Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
*λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
*µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
* Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
*p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
*L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem
* Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
*W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
* Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam
antrian
* 1/µ = waktu rata-rata pelayanan
* 1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
* S = jumlah fasilitas pelayanan
*SINGLE CHANNEL MODEL
Model yang paling sederhana yaitu model saluran
tunggal atau sistem M/M/1
1. Populasi input tak terbatas
2. Distribusi kedatangan pelanggan potensial
mengikuti distribusi poisson
3. Disipliln pelayanan mengikuti FCFS
4. Fasilitas pelayanan terdiri dari saluran tunggal
5. Distribusi pelayanan mengikuti distribusi poisson
6. Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas
7. Tidak ada penolakan maupun pengingkaran
Persamaan
λ
1 P
μ
2 Pn P n (1 P)
P λ
3 L
1-P μ-λ
2 2
λ P
4 L
q
μ(μ
-λ)1-P
1
5 W
μ-λ
λ
6 W
q
μ(μ
-λ)
Contoh
PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator.
Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20
kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam,
dengan waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas
eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan
operator tersebut (M/M/1), hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
antrian
Fasilitas
Pelayanan
4 1 1 1
W 0,20 jam atau 12 menit
μ - λ 25 20 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam sistem selama 12 menit
λ 20 20
5 Wq 0,16 jam atau 9,6 menit
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam antrian selama 9,6 menit
Hubungan antara L, Lq, W dan Wq
*L =λW
* Lq = λ Wq
*W = Wq + 1/µ
MULTIPLE-CHANNEL MODEL
(M/M/s)
Model UGD
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
λ
p Lq
μs Wq
λ
λ n λ s
s-1 μ( ) ( ) 1
μ W Wq
Po μ
n 0 n! λ
s!(1 - )
sμ λ
L λW Lq
μ
( μλ ) n
n! ( Po ), jika 0 n s
Pn λ n
( )
μ ( Po ), jika n s
s!s n -s
λ
Po ( ) s p
μ
Lq 2
s!(1 - p)
* Penyelesaian
λ s
Po ( ) p 0,20(12 ) 5 (12 )
Lq
μ
5 15 0,20(13,824)(0,80)
s!(1 - p) 2 12 2 6(0,04)
3!(1 - )
15
2 , 21184
Lq 9 , 216 pasien
0,24
Lq 9 , 216
Wq 0,768 jam atau 46 menit
λ 12
1 1
W Wq 0,768 0,968 jam atau 58 menit
μ 5
L λW 12(0,968) 11,62
Model Networks
Sistem Seri
Subsistem 1 Subsistem 2
Sistem Paralele
Ir.IWAN,MM
Teori Pengambilan Keputusan
Terima Kasih