PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan aktivitas ekonomi global. Oleh karena itu, pasar
modal dikenal dalam perekonomian dunia saat ini. Investasi yang sekarang banyak
di gandrungi para pengusaha adalah investasi melalui pasar modal. Dalam
konteks perekonomian modern, pasar modal merupakan media paling efektif
dalam melakukan transaksi keuangan.
1
2
PEMBAHASAN
3
4
yang dalam berinteraksi berpedoman pada ajaran islam dan menjauhi hal-hal yang
dilarang, seperti penipuan dan penggelapan1
1
Prof. Dr. Ahmad Rodoni dan Prof Dr. Abdul Hamid Lembaga Keuangan Syariah, Zikrul Hakim,
Jakarta Timur hal. 123
2
http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id di akses tanggal 19 September 2015 13:55
5
3
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
113
6
4
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
114
5
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 34
7
6
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis,
(Jakarta: Kencana, 2010), h. 222-223
7
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
8
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2,
h.114-117
9
15. 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh perseroan terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
16. 13 Juli 1992: swastanisasi BEJ; Bapepam berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
17. 22 Mei 1995: sistem operasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
18. 10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan UU No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal. UU ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
19. 1995: Bursa Paralel Indonesia marger dengan Bursa Efek Surabaya
20. 3 Juli 1997: lahir danareksa syariah oleh PT Danareksa Investent
Management
21. 2000: sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
22. 3 Juli 2003: BEI bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamic Index yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
23. 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
24. 4 Maret 2003: pasar modal syariah diresmikan oleh Menkeu Boediono
didampingi ketua Bapepam Herwidayatmo, wakil dari MUI, wakil dari
DSN pada Direksi, direksi perusahaan efek, pengurus organisasi
pelaku, dan asosiasi profesi di pasar modal
25. 2007: penggabungan BEJ dan BES berdasarkan kesepakatan RUPSLB
pada tanggal 40 oktober 2007 yang kemudian dituangkan dalam Akta
Penggabungan dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia
yang resmi beroperasi sejak tanggal 1 nopember 2007.
26. 2009: Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
Indonesia: JATS-NextG9
9
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
11
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995
tentang pasar Modal10.
10
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
12
2. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan/ atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara
mereka. Bursa efek yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia
(BEI).
3. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa. Lembaga yang menjalankan fungsi lembaga kliring dan penjaminan
di Indonesia dijalankan oleh PT KPEI (PT Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia).
4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
LPP di pasar modal Indonesia dilaksanakan oleh PT KSEI (PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia). PT KSEI adalah lembaga dalam
lingkungan Pasar Modal Indonesia yang menjalankan fungsi sebagai LPP.
Fungsi LPP adalah menyediakan layanan jasa kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efesien.
5. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di Luar Bursa
Efek
Penyelenggara perdagangan surat utang negara di luar bursa efek
adalah pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam untuk
menyelenggarakan perdagangan surat utang negara di luar bursa efek.
Penyelenggaranya antara lain Himpunan Pedagang Surat Utang Negara
(Himdasun) yang merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang
telah mendapatkan izin usaha dari Bapepam.
dapat memilih dua macam instrumen pasar modal yaitu saham dan
obligasi.
Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan
hal ini biasanya tertuang dalam RUPS termasuk jenis surat-surat berharga
yang akan diterbitkan. Tujuan melakukan emisi, antara lain:
a. Untuk perluasan usaha
b. Untuk memperbaiki struktur modal
c. Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham
d. Keterbukaan mendorong meningkatnya profesionalisme
e. Menurunkan kesenjangan sosial karena peluang masyarakat
menjadi investor besar
f. Sarana promosi.
2. Investor.
Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan
modalnya diperusahaan yang melakukan emisi.
4. Reksa Dana.
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau Efek ditawarkan kepada
pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk;
2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau Efek pesanan para
pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;
3. Pencatatan Efek di Bursa yaitu pada saat saham atau Efek tersebut mulai
dicatatkan dan diperdagangan di Bursa.
11
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/informasi/bagiperusahaan/bagaimanamenjadiperusahaantercatat.aspx diakses tanggal
19 september 2015
16
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali
dilakukan oleh Calon Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, Calon
Perusahaan Tercatat Melakukan penunjukan Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal, antara lain:
a. Penjamin Emisi (Underwriter) merupakah pihak yang paling banyak
terlibat dalam membantu Calon Perusahaan Tercatat dalam rangka
penerbitan saham dengan menyiapkan berbagai dokumen, membantu
membuat Prospektus dan memberikan Penjaminan atas penerbitan
Efek.
b. Akuntan Publik (Auditor Independen) merupakan pihak yang bertugas
untuk melakukan audit atau pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat.
c. Penilai Independen yang merupakan pihak yang melakukan penilaian
atas Aktiva Calon Perusahaan Tercatat dan memenentukan nilai wajar
dari Aktiva tersebut.
d. Konsultan Hukum merupakan pihak yang memberikan pendapat dari
segi hukum (legal opinion).
e. Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan
Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran
Umum dan juga notulen-notulen rapat.
f. Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan
pemesanan saham dan mengadministrasikan kepemilikan saham.
12
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
129
18
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang
secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik.
IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak
bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang
mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga
tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang
13
Panji Anoraga dan Piji Pakarti,Pengantar Pasar modal (Jakarta:PT Rineka
Cipta,2006), cet ke-5 hlm.102
14
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/indeks.aspx di akses tanggal
29 September 2015
19
1. Indeks Sektoral
2. Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6
bulan.
4. Indeks Kompas100.
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6
bulan.
5. Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks
yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria
20
fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan.
6. Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks
ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya
untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises /
SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian
modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut
di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
7. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan
dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten
yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta
memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan
yang baik.Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning
Ratio (PER) dan Free Float.
1. Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga
tetap.
2. Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun.
c. Yield
Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing
obligasi. Yield Index, atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average
Yield), merupakan angka yang diperoleh dari weighted average yield terhadap
nilai nominal dari obligasi tercatat dan dapat diperdagangkan. Angka index
ini, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan perolehan
yield suatu portofolio.
23
15
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
133
24
harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak
diterbitkannya tersebut20.
20
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008 Tentang Waran Syariah
26
panik disebabkan harga saham yang melonjak tajam atau merosot drastis). Para
investor melakukan penjualan saham karena mengetahui ada sesuatu yang
memengaruhi kinerja perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun
seperti pergantian manajemen yang tidak baik, produksi yang dikeluarkan gagal,
tidak mampu bersaing, dan lain sebagainya.
Bagi para investor, penanaman modal di pasar modal dapat dilakukan
dengan 2 cara.
Satuan yang dipakai dikenal dengan istilah lot, di mana 1 lot saham di
Indonesia saat ini mewakili 500 lembar saham dan kelipatan harga saham
disebut point.
b. Jika pemesanan efek melebihi efek yang ditawarkan, maka prosedur
selanjutnya adalah masa penjatahan dan masa pengembalian dana. Masa
penjatahan dilakukan paling lambat 12 hari kerja terhitung sejak
berakhirnya masa penawaran yang dilakukan oleh penjamin emisi.
Penjatahan dilakukan dengan mendahulukan investor kecil. Sedangkan
masa pengembalian dana merupakan pengembalian kelebihan dana akibat
tidak terpenuhinya pesanan oleh penjamin emisi paling lambat empat hari
kerja setelah akhir masa penjatahan.
c. Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyaknya efek
yang dipesan dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi emiten.
Penyerahan efek dilakukan oleh penjamin emisi atau agen penjual paling
lambat 12 hari kerja mulai tanggal berakhirnya masa penjatahan. Investor
mendatangi penjamin emisi atau agen penjual dengan membawa bukti
pembelian.
Harus diakui jika dilihat dari aspek regulasinya; pasar modal syariah masih
akan terus mengalami perkembangan. Demikian pula instrumen-instrumen yang
ditawarkan oleh pasar modal syariah juga masih akan mengalami perkembangan.
Beberapa fatwa DSN MUI terkait pasar modal antara lain: Fatwa DSN MUI
No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN MUI No.
33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah, Fatwa DSN MUI
No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, Fatwa DSN MUI No. 41/DSN-
MUI/IIII/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah, Fatwa DSN MUI No. 59/DSN-
MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi, dan terakhir DSN
MUI juga telah mengesahkan fatwa mengenai Surat Berharga Negara Syariah
(Sukuk). Pada tahun 2008 DSN-MUI telah menerbitkan 2 fatwa, yaitu Fatwa
DSN-MUI Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) Syariah dan fatwa DSN-MUI Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008
tentang Waran Syariah pada tanggal 6 Maret 2008. Dengan terbitnya fatwa
tersebut akan menambah variasi produk syariah dan diharapkan dapat
meningkatkan keyakinan investor atas produk syariah di pasar modal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan Pasar Modal Syariah adalah Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek, berdasarkan prinsip syariah. Pasar Modal Syariah di
Indonesia secara resmi diluncurkan pada tahun 2003. Pasar modal secara umum
menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan secara simultan.
Investasi pada pasar modal syariah dapat dilakukan oleh investor baik pada
pasar perdana maupun pada pasar sekunder. Adapun risiko yang terjadi semata-
mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga. Dan pasar modal
ini terus berkembang.Secara struktural pasar modal di Indonesia terdiri dari:
32
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Ahmad Rodoni dan Prof Dr. Abdul Hamid Lembaga Keuangan
Syariah, Zikrul Hakim, Jakarta Timur.
Ida Musdafia Ibrahim, Economic Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol 3, No. 2,
STIE YAI Jakarta, 2013.
http://www.bapepam.go.id/syariah/pengenalan_produk_syariah.html.
http://raddien.blogspot.com/2010/04/pasar-modal-syariah.html.
http://www.slideshare.net/guest43545f9/pasar-modal-syariah.
33