TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa
2.1.1 Definisi Kelapa
Buah kelapa adalah buah tropis yang dihasilkan dari tanaman Cocos
nucifera, termasuk dalam keluarga Arecaceae atau palem-paleman. Buah kelapa
berbentuk bulat pada beberapa sisinya agak menyudut, berukuran kira-kira
sebesar kepala manusia. Warna buah kelapa ada yang hijau dan ada yang kuning
tergantung varietasnya. Daging buah kelapa terbungkus kulit bagian luar berupa
serabut yang tebal dan bagian dalam berupa kayu keras atau tempurung.
Tempurung kelapa membungkus daging buah berwarna putih bersih dan air buah.
Air yang terdapat dalam buah berwarna bening sedikit keruh, rasanya manis
menyegarkan. (Setyamidjaja, 1994)
Habitat tanaman kelapa adalah dataran rendah tropis. Tanaman ini
memiliki toleransi tinggi terhadap tanah bersalinitas tinggi, oleh karena itu sering
dijumpai tumbuh dipesisir pantai. Meskipun begitu pohon kelapa masih bisa
tumbuh di dataran tinggi namun perkembangannya lebih lambat.
Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) karena
hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun, dan buahnya dapat
digunakan untuk kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari. (Setyamidjaja, 1994)
4
5
nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram.
Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung
tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Ketaren (1986)
Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu
mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air
kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang,
kalsium atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi,
fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang
terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram. (Direktorat
Gizi Depkes RI, 1981)
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa Segar Pada 3 Tingkatan Umur
Lemak adalah zat organik yang sifatnya tidak dapat larut dalam air. Lemak
merupakan penghasil kalori yang terbanyak. Zat lemak terdiri dari asam lemak
dan gliserin. Asam lemak terdiri dari: stearin, palmitin, dan minyak.
Minyak adalah lemak tak jenuh yang cair pada suhu kamar. Jika hanya ada
satu ikatan rangkap dalam molekulnya, maka dikenal sebagai lemak tak jenuh
tunggal, misalnya minyak zaitun. Jika ada lebih dari satu ikatan rangkap, maka
dikenal sebagai lemak tak jenuh ganda, misalnya minyak canola.
Minyak merupakan bahan cair di antaranya disebabkan rendahnya
kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak
jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap di antara atom-atom
karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah. (Winarno, 1991).
Tabel 2.4 Klasifikasi Minyak Nabati
Kelompok lemak Jenis lemak/minyak
1. Lemak (berwujud padat) Lemak biji coklat, inti sawit, cohune,
babassu, tengkawang, nutmeg butter,
mowvah butter, shea butter.
2. Minyak (berwujud cair)
a. Tidak mengering Minyak zaitun, kelapa, inti zaitun,
(non drying oil) kacang tanah, almond, inti alpukat, inti
plum, jarak rape, mustard.
2.4.3 Pelarut
Cara ektraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut dan
digunakan bahan yang kandungan minyaknya rendah. Lemak dalam bahan
dilarutkan dengan pelarut. Cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan lemak
yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Ampasnya
harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat digunakan sebagai
bahan makanan ternak. (Winarno, 1991)
2.5 Fermentasi
11
1. Fermentasi alkohol
suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan
karbondioksida. organisme yang berperan adalah Saccharomyces
cerevisiae (fermen) untuk produksi tape, roti atau minuman keras.
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
2. Fermentasi asam laktat
fermentasi asam laktat ialah respirasi yang berlangsung pada sel
hewan atau orang, saat keperluan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja
13
terlalu berat Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan indikasi
kejang otot dan keletihan. Laktat yang terhimpun sebagai produk kotoran
dapat menyebabkan otot lelah dan sakit, akan tetapi secara perlahan-lahan
dibawa oleh darah ke hati untuk diganti kembali menjadi piruvat.