Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI


SESI 2: MENGGAMBAR

DISUSUN OLEH:

1. JENNY RAMADONA PUTRI ARDI YUDHA


2. KARTIKA APRILIYANI
3. KARTIKA INDAH SARI
4. LAILA DEWI
5. LITA GUSTINA TANDA BELA
6. MEI RANI WULANDARI
7. NUR RAHMAYANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulasi Sensori Sesi 2: Menggambar ini dengan baik.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Sensori Sesi 2: menggambar.
Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin.
Terimakasih.

Palembang, Oktober 2019

Penyusun
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Topik: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori Sesi 2: Menggambar


Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi sensori adalah upaya
menstimulasi pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.

B. Tujuan
1. Tujuan umum: klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat menjelaskan makna dari gambar yang mereka gambar.
b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan.
c. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK
Stimulasi Sensori yang telah dilakukan.

C. Landasan Teori
Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik.
Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien,
difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai
terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu,
kelompok, keluarga ataupun komunitas.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi
saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.
Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan
diantaranya adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensori, dan orientasi
realitas.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensori adalah upaya
menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.
Didalam terapi aktivitas kelompok ini terdapat 3 sesi yaitu:
1. Sesi 1 dengan mendengar musik
2. Sesi 2 dengan menggambar
3. Sesi 3 dengan menonton TV/video
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien
yang akan diberikan aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah:
1. Aspek Emosi
Psikomotorik yang lambat, pendiam, dan menarik diri.
2. Aspek Intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien
menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat.
3. Aspek Sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan praktikan,
klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi
minimal dengan satu klien lain ke satu klien lain.
Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang
digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi
reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh,
ekspresi muka, dan ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori
pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensori. Teknik yang
digunakan meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan
mengekspresikan stimulus baik dari internal maupun eksternal (Purwaningsih,
2009).

D. Klien
1. Kategori
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien
dengan masalah keperawatan:
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah atau hiperaktif
2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh
praktikan.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari.
c. Peserta TAK:
1) Ny. W
2) Ny. D
3) Ny. L
4) Ny. Ro
5) .Ny. A
6) Ny. N
7) Ny. E
8) Ny. S
9) Ny. Ma
10) Ny. F
11) Ny. Ri
12) Ny. Me
E. Pengorganisasian
1. Waktu dan tempat pelaksanaan:
Hari/Tanggal : Minggu, 27 Oktober 2019
Waktu : 14.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Cempaka RS. Ernaldi Bahar
Lamanya : 30 menit
Jumlah Anggota : 12 orang
2. Tim Terapis dan Peran
a. Leader: Laila Dewi
Tugas:
1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.
3) Membuka acara.
4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
5) Memimpin diskusi kelompok.
6) Menutup acara diskusi.
b. Co Leader: Lita Gustina Tanda Bela
Tugas:
1) Mendampingi leader
2) Mengambil posisi leader jika pasif.
3) Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
4) Menjadi motivator.
c. Fasilitator: Kartika Indah Sari, Jenny Ramadona Putri Ardi Yudha, Nur
Rahmayani, Mei Rani Wulandari
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer: Kartika Apriliyani
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutup.
3. Media dan Alat
a. Kertas HVS
b. Pensil
c. Pensil warna
4. Metode TAK Stimulasi Sensori:
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi.
5. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu meja.
b.
Fasilitator

Peserta Peserta

Fasilitator Fasilitator

Peserta Peserta

Observer Peserta

Co Leader Leader

F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam Teraupetik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapi.
b) Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar
dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas, pensil, dan pensil warna untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah
dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan
apa makna gambar tersebut menurut klien.
f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
lain untuk bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui
gambar.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
2) Menyepakti waktu dan tempat.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris menggambar, menyebutkan apa yang
digambar, dan menceritakan makna gambar.
6. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
Contoh: klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensoris menggambar.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B. A. & Pawirowiyono, Akemat. (2013). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok. Jakarta: EGC.

Purwaningsih, W. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.


FORMAT EVALUASI
SESI 2: TAKSTIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respon terhadap gambar.
Aspek Nama Pasien
No
yang Ny. W Ny. D Ny. L Ny. Ro Ny. A Ny. N Ny. E Ny. S Ny. Ma Ny. F Ny. Ri Ny. Me
.
dinilai
1. Mengikuti Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
kegiatan
dari awal
sampai
akhir
2. Menggamb Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
ar sampai
selesai
3. Menyebutk Gunu Gunun Bunga Gunung Rumah, Pemandang Cerita Batik Rumah, Bung Gunung Gunung,
an apa ng g, dan dan pohon, an hidup dan burung, a dan rumah sawah, dan
yang rumah, rumah sawah dan penerawan dan pemandang
digambar dan pemanda gan sawah an
pohon ngan (keluarga)
kelapa
4. Menceritak Karen Karena Menyuk Senang Senang Mengingink Mencerita Karena Senang Senan Ingin Mengingat
an makna a suka ingin ai dengan dengan an kan menyukai berada di g menggamb gambaran
gambar punya bunga sawah pemanda Indonesia tentang batik pegunung ar pada saat
rumah dan dan ngan seperti yang keluarga karena asli an pemandang SD
disana rumah pegunung digambarka orang an
an n gunung Indonesia
yang indah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar.
Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai