Anda di halaman 1dari 6

OLEH :

ARIS FERNANDO
1505904010033
(PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN)

UNIVERSITAS TEUKU UMAR


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penyusun panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas
berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat
perkuliahan semester I (Pertama), adapun judul yang penulis buat didalam makalah ini adalah
mengenai “ HUKUM HOOKE ”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu didalam kesempatan ini penyusun
menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada
semua pihak.

Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan baik saran maupun
kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Meulaboh, 6 Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Elastisitas
B. Hukum hooke pada pegas
C. Hokum hooke untuk benda non pegas
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut
bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula.
Demikian juga ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi
ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium sekolah
Anda terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika
dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.

Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya
diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan
karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda
ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penyusun membuat suatu rumusan
masalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan elastis ?
2. Apa yang dimaksud dengan hukum hooke?

1.3.Tujuan pembuatan makalah

Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna Elastis dan Hukum Hooke.
Elastis dan Hukum Hooke seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah. Tidak hanya itu,
penyusunan makalah ini juga tidak hanya bagi para pembaca saja, akan tetapi agar dapat pula
menjadi bahan informasi/bahan ajar bagi orang lain (siswa).

1.4. manfaat pembuatan makalah

Dapat mengetahui hokum hooke secara detail.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Elastisitas

Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya
ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan
pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet,
yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda ketahui
bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya
tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.

Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan
dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.

B. Hukum Hooke pada Pegas

Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum Hooke.
Hukum ini dicetuskan oleh Robert Hooke (1635-1703). k adalah konstanta dan x adalah
simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah
berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif,
tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x
berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja
berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan
dengan elastisitas sebuah pegas.

1. Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertikal

Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika
yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara
proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, lewat
rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:

F adalah gaya (dalam unit newton)


k adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas danpertambahan
panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.Δx Atau : F = k (tetap) xk
adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainyaberbeda untuk pegas
yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya SI adalah N/m
C. Hukum Hooke untuk benda non Pegas

Hukum Hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi sampai tulang
tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Pada benda bekerja gaya berat (berat = gaya
gravitasi yang bekerja pada benda), yang besarnya = mg dan arahnya menuju ke bawah (tegak
lurus permukaan bumi). Akibat adanya gaya berat, batang logam tersebut bertambah panjang
sejauh (∆L). Jika besar pertambahan panjang (∆L) lebih kecil dibandingkan dengan panjang
batang logam, hasil eksperimen membuktikan bahwa pertambahan panjang (∆L) sebanding
dengan gaya berat yang bekerja pada benda.

Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah
elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda diberikan gaya
hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan
kembali seperti semula jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :

Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh gaya yang bekerja pada pegas terhadap
pertambahan panjang pegas adalah berbanding lurus, apabila gaya diperbesar maka pertambahan
panjang akan semakin besar. Hali ini sesuai dengan persamaan . Dari analisis data juga dibuktikan Dan
bahwa ketiga pegas mempunyai konstanta pegas yang berbeda, konstanta pegas ini menunjukan
kemampuan pegas untuk memanjang. Semakin besar konstanta pegas maka makin tinggi pula
kemampuan untuk memanjang.

Agar percobaan elastisitas benda berhasil, kami menyarankan dalam pengukuran pertambahan panjang
pegas, harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Karena jika terjadi kesalahan dalam pengukuran akan
mempengaruhi perhitungan konstanta pegas. Selain itu, lebih baik digunakan beban yang besar karena
semakin besar beban maka pertambahan panjangnya akan lebih panjang dan lebih mudah diukur.
DAFTAR PUSTAKA

http://google.co.id/hukum-hooke/2015

http://google.co.id/makalah-hukum-hooke/2015

http://google.co.id/hukumhooke-dan-ruang-lingkupnya/2015

http://google.co.id/persamaan-persamaan-hukumhooke/2015

http://google.co.id/seluruh-ruang-lingkup-hukum-hooke/2015

http://google.co.id/apapun-yang-berhubungan-dengan-hukumhooke/2015

http://google.co.id/tuntunan-ilmiah-pembuatan-suatu-makalah/2015

Anda mungkin juga menyukai