com
PROPOSAL KAMPANYE
DISABILITY AWARENESS WEEK
“Membangun Kesadaran Demi Kesetaraan”
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 2/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Background
Istilah difabel merupakan singkatan yang berasal dari Bahasa Ingggris, Different
Ability People, yang berarti Orang dengan Kemampuan Berbeda. Istilah difabel merujuk
pada orang-orang yang menyandang keterbatasan secara fisik, atau sering disebut
sebagai penyandang cacat. Istilah difabel diperkenalkan karena adanya kesadaran
bahwa setiap manusia diciptakan berbeda sehingga keterbatasan fisik tersebut tidak
seharusnya dipandang sebagai kecacatan, melainkan perbedaan.
masyarakat Indonesia, kalangan difabel atau disable merupakan salah satu kelompok
yang hingga saat ini keberadaannya masih termarjinalisasi baik secara sosial, ekonomi,
dan politik. Bahkan secara data statistika, berapa banyak jumlah orang-orang difabel di
Indonesia tidak diketahui secara pasti.
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 3/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
berbagai kesulitan dalam bersekolah, bekerja, dan melakukan aktivitas sosial lainnya
karena terbatasnya akses mereka dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan
pelayanan umum serta kesehatan. Dalam konteks kebijakan publik dan ranah politik pun,
kalangan difabel ditempatkan sebagai objek. Para penyandang cacat ini belum menda-
patkan ruang yang bermartabat dalam proses perancangan kebijakan dan pemerintahan,
meskipun kebijakan tersebut sebenarnya ditujukan untuk mereka. Keterbatasan akses
sumber daya ini berujung pada fakta yang memprihatinkan, sebagian besar kalangan
difabel hidup di bawah garis kemiskinan.
karena adanya “kecacatan” pada diri seseorang dan sikap masyarakat atau kebijakan
pemerintah yang tidak mengakui atau mengakomodasi kecacatan tersebut, sehingga ke-
catatan itu menjadi disabilitas. Jika masyarakat atau pemerintah mengakomodasi setiap
keterbatasan manusia, maka kecacatan menjadi kurang relevan dalam menentukan ting-
kat partisipasi siapapun di masyarakat.
juga kativis ppeduli difabel untuk melakukan beberapa aktivitas yang berkaitan dengan
pemberdayaan dan advokasi untuk bagi sesamanya. Kegiatan pemberdayaan dan
advokasi terhadap kelompok difabel mulai marak dilakukan pada akhir tahun 1990 atau
menjelang masa reformasi. Sebagai dampaknya adalah munculnya beberapa orang
aktivis difabel yang menjadi motor gerakan difabel di Indonesia. Munculnya gerakan
difabel di Indonesia juga merupakan salah satu bentuk kritik nyata para difabel terhadap
keberadaan organisasi penyandang cacat dan institusi pemerintah karena meraka yang
seharusnya paling bertanggung jawab, justru tidak mampu memenuhi hak para difabel di
Indonesia. Gerakan difabel di Indonesia mencapai puncaknya pada awal tahun 2000
dengan diluncurkannya Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN 2000).
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 4/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
SWOT Analysis
STRENGTHS WEAKNESS
OPPORTUNITY THREAT
Perkembangan paradigma
yang menempatkan kaum Stigma masyarakat yang
difabel dalam kerangka HAM negatif terhadap kalangan
di lingkungan akademis difabel
Tabel Eksternal
Peningkatan wacana Kurangnya kepedulian
disabilitas di media massa, pemerintah untuk
terutama media online meningkatkan aksesibilitas
Tumbuhnya komunitas dan sumber daya bagi kalangan
aktivis yang peduli pada difabel
kaum difabel
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 5/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Situation Analysis
Selama ini masyarakat memandang kalangan difabel dengan berbagai stigma
negatif. Keterbatasan yang dimiliki kalangan difabel dipandang dengan berlebihan.
Kalangan difabel dipandang sebagai orang sakit, tidak berdaya, dan harus ditolong.
Masyarakat sering kali memperlakukan penyandang cacat dengan bantuan yang berlebi-
han dan sebisa mungkin tidak memberi penyandang cacat kewajiban apapun. Pandan-
gan dan sikap tersebut akhirnya menghambat mereka untuk berkembang.
Tidak hanya stigma dan pandangan negatif, kalangan difabel juga banyak mene-
rima diskriminasi dalam hal aksesibilitas dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari
fasilitas umum dan fasilitas sosial yang tidak kompatibel dengan kondisi fisik mereka
serta minimnya sarana pendidikan yang sesuai bagi anak-anak difabel yang memiliki ke-
butuhan khusus, seperti kaum difabel. Pemerintah, sebagai pihak yang semestinya
paling bertanggung jawab, justru cenderung melupakan kebutuhan kaum difabel. Kondisi
ini diperburuk dengan rendahnya tingkat kesejahteraan kaum difabel yang akhirnya
membuat posisi tawar mereka rendah di mata masyarakat.
masyarakat untuk menempatkan kalangan difabel dalam posisi yang setara dengan
manusia lainnya. Ketidaksadaran masyarakat ini tidak lain merupakan hasil konstruksi
sosial yang menanamkan paradigma bahwa kecacatan fisik merupakan kelemahan yang
mengakibatkan keterbatasan dan para penyandang cacat adalah orang yang seharusnya
dikasihani dan ditolong.
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 6/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Core Problem
Dari hasil riset dan analisis situasi yang telah dilakukan, permasalahan ini men-
genai kondisi kaum difabel dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Karena kurangnya kesadaran sosial terhadap kesetaraan hak asasi kalangan difa-
bel, kalangan difabel banyak mengalami diskiriminasi secara ekonomi, sosial, dan
politik; seperti kurangnya aksesibilitas dan banyaknya stigma negatif masyarakat
yang dilekatkan pada mereka sehingga menghambat kalangan difabel untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas kehidupannya secara mandiri”
Berdasarkan pada masalah inti di atas, maka Pusat Kajian Disabilitas Universitas
Indonesia (Puskadis UI) berencana menciptakan sebuah gerakan sosial yang integratif
demi memperjuangkan kepentingan kalangan difabel yang selama ini lebih sering
terpinggirkan. Sebagai sebuah lembaga di lingkungan akademis yang berupaya mening-
katkan kualitas hidup para difabel, Puskadis UI menyelanggarakan kampanye “Disability
Awareness Week ” atau Pekan Kesadaran pada Kebutuhan Difabel , dengan mengangkat
tema besar “ Membangun Kesadaran demi Kesetaraan”. Kegiatan ini merupakan
perwujudan salah satu visi Puskadis UI sebagai lembaga yang mengembangkan wacana
orang dengan disabilitas melintasi batas-batas retorika semata, menjadi aksi nyata seka-
ligus sebagai bentuk komitmen Universitas Indonesia dalam hal pengabdian masyarakat.
Kampanye ini akan diadakan dalam kurun waktu satu pekan mulai dari tanggal 28
November sampai dengan puncak acara yang akan diadakan pada tanggal 3 Desember
2011 yang bertepatan dengan World Disability Day atau Hari Difabel Internasional seba-
gai momentum penting dalam upaya memperjuangkan kesetaraan hak asasi bagi kaum
difabel.
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 7/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
OBJEKTIF
4. Melatih kaum difabel menjadi kelompok yang kuat, terampil, berkompeten, dan
mandiri serta meningkatkan solidaritas sosial antar kaum difabel
7. Memperkuat posisi tawar kaum difabel di mata hukum, politik, dan pemerintahan,
terutama dalam hal perancangan kebijakan mengenai kaum difabel
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 8/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Target Audience
TARGET KHALAYAK
JENIS KARAKTERISTIK
KHALAYAK Demografis Psikografis Geografis
Pengetahuan moral
Laki-laki & Perempuan dasar dan biasanya
Anak-anak dan berbasis religius Wilayah Depok
Usia 10-15 thn
Remaja Pandangan terhadap dan sekitarnya
Pendidikan SD-SMP kaum difabel dibentuk
orang tua
Kondisi mental sering
Pria dan Wanita terpengaruh
Usia 20-45 tahun lingkungan sekitar
Berbagai tingkat Wilayah
Kaum Difabel Terdiskriminasi
pendidikan secara sosial Jabodetabek
Berbagai status sosial Memperjuangkan
ekonomi kesetaraan haknya
Pria dan Wanita Mulai terbentuk Kampus UI Depok
Akademisi
Usia 18-45 thn wacana kesetaraan Kampus lain di
(Mahasiswa dan
Pendidikan S1 Tingkat pengetahuan wilayah
Dosen)
Status Ekonomi A-B dan kesadaran tinggi Jabodetabek
bagai target utama yaitu kelompok Akademisi dan kelompok Aktivis (Komunitas). Hal ini
didasarkan pada fakta bahwa kedua kelompok tersebut merupakan opinion leader yang
dapat merancang isu difabel sebagai wacana publik yang lebih luas untuk membangun
awareness terhadap kaum difabel dalam benak masyarakat umum .
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 9/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Messages
PESAN PRIMER
“Kalangan Difabel adalah manusia utuh yang harus diperhatikan hak asasinya”
PESAN SEKUNDER
1. Keterbatasan fisik yang dialami kaum difabel tidak boleh dianggap sebagai aib atau
sesuatu yang yang memalukan
2. Kaum difabel bukan kelompok yang tidak berdaya, harus selalu dikasihani, dan harus
selalu dibantu
3. Kaum difabel seharusnya diberdayakan dan diberi ruang untuk menunjukkan eksis-
tensi dan kompetensinya
4. Sebagai manusia yang tercipta dengan kebutuhan khusus, kaum difabel harus ditun-
jang dengan pelayanan publik yang mendukung kebutuhan khusus mereka
5. Kaum difabel seharusnya mendapatkan akses dan tempat yang setara dengan manu-
sia lainnya dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, politik, dan pemerintahan
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 10/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Strategies - Tactics
STRATEGI
3. Menjadikan isu difabel menjadi salah satu wacana utama dalam kajian masalah sosial
di lingkungan akademis dan di media massa
4. Membuat suatu program yang dapat menjembatani kaum difabel dan pemerintah
TAKTIK
4. Mengadakan konferensi kaum difabel dan membuat petisi “Suara Difabel untuk Pe-
merintah”
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 11/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Events in Details
Kampanye “Equality for Different Ability”
Sebuah kampanye melalui publikasi di media massa dan tempat-tempat publik yang ber-
tujuan untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran akan keberadaan
kaum difabel. Kampanye dilakukan dengan cara memasang iklan di media massa serta
memasang poster dan menyebarkan newsletter di lingkungan UI serta kawasan publik
yang potensial lainnya di sekitar Depok. Seluruh media publikasi yang digunakan, baik
iklan maupun poster dan newsletter, berisi seruan yang menginspirasi dan menggugah
kesadaran publik untuk mensejajarkan kaum difabel. Kampanye melalui media publikasi
ini dilakukan selama sebulan dari tanggal 1 November sampai 3 Desember 2011.
Pameran mengenai kaum difabel yang diadakan selama satu bulan dan terdiri dari ber-
bagai rangkaian acara yang berbeda setiap minggunya, antara lain:
Open house bagi komunitas peduli kaum difabel Universitas Indonesia selama se-
pekan mulai dari tanggal 28 November-2 Desember 2011 yang akan bertempat di
Pameran fotografi dengan tema “Mereka yang Spesial” menampilkan potret -potret
kemandirian para penyandang cacat selama sepekan, bertempat di selasar Gedung
Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia
Pesta Rakyat sebagai puncak acara Kampanye ”Disability Awareness Week” dengan
Seminar dan diskusi panel mengenai konstruksi Sosial terhadap citra kaum difabel
yang akan diadakan pada tanggal 1 Desember 2011 di Auditorium Pusat Studi Jepang UI
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 12/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Events in Details
dengan mengundang kalangan difabel, aktivis disabilitas, mahasiswa, akademisi, serta
mengundang pihak pemerintah dan media massa dan bertujuan untuk mengintesifkan
kajian kaum difabel di lingkungan akademis dan agenda media massa.
Konferensi Kaum Difabel dan Pembuatan Petisi “Suara Difabel untuk Pemerintah”
Sebuah konferensi yang diikuti oleh kalangan difabel dan para aktivis peduli kaum difabel
yang bertujuan untuk membentuk wadah jejaring dan komunikasi antar aktivis gerakan
difabel di Indonesia, menyatukan visi aktivis gerakan difabel di Indonesia, dan
merumuskan Rencana Aksi Gerakan Difabel Indonesia secara berkesinambungan, dan
selanjutnya merumuskan petisi untuk menyuarakan kepentingan kaum difabel pada
pemerintah. Konferensi ini diselenggarakan selama dua hari dari tanggal 2-3 Desember
2011 di Auditorium Pusat Studi Jepang UI.
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 13/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Calendar Timeline
PERENCANAAN WAKTU
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 14/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
Evaluation Tools
KRITERIA PENGUKURAN
3. Jumlah wacana di media massa dan media online yang mengangkat isu kaum
difabel meningkat lebih dari 25 %
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 15/16
5/17/2018 ProposalKampanyeDisabiltyAwarenessWeek-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kampanye-disabilty-awareness-week 16/16