Anda di halaman 1dari 9

GERAKAN SOSIAL DAN PILKADA

(Studi tentang Jaringan Kotak Kosong dalam Pemilihan


Kepala Daerah Kota Tangerang Tahun 2018)
Diana Novita Sari

Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2020

Diana.novitasari15@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak— Penelitian ini membahas tentang kemunculan yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018 menyisakan sebuah
Jaringan Kotak Kosong (JKK) dan gerakan yang fenomena yang menarik. Dari 171 daerah (provinsi, kabupaten,
dilakukan JKK pada pilkada Kota Tangerang tahun 2018. dan kota) yang menyelenggarakan pilkada, ada 16 daerah yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pilkadanya terdiri dari calon tunggal.1 Fenomena ini
penyebab munculnya Jaringan Kotak Kosong dan melihat menimbulkan permasalahan baru, karena pada saat itu undang-
gerakan yang dilakukan JKK pada pilkada Kota undang yang ada tidak memberikan solusi penyelesaian bagi
Tangerang tahun 2018. Penelitian ini menggunakan kasus calon tunggal di pilkada.
pendekatan kualitatif dengan pengambilan data melalui Menurut UU Nomor 1 Tahun 2015 yang mengatakan
wawancara dan dokumen penunjang yang berkaitan bahwa, pilkada dapat dilaksanakan dengan syarat paling sedikit
dengan fokus penelitian. Analisis penelitian dilakukan diikuti oleh 2 (dua) pasangan calon kepala daerah. Lalu, Komisi
dengan menggunakan teori gerakan sosial melalui Pemilihan Umum (KPU) menerbitkan Peraturan Nomor 12
pendekatan struktur kesempatan politik (political Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan
opportunity structure), mobilisasi sumber daya (resource Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan
mobilisation), dan proses pembingkaian (collective action Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
frames) yang digagas para pemikir gerakan sosial yaitu dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang mengatakan bahwa
Doug McAdam, John D. Mc Carthy, dan Mayer N. Zald. dalam hal sampai dengan akhir masa pendaftaran pasangan calon
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa munculnya hanya terdapat satu pasangan calon atau tidak ada pasangan calon
JKK pada pilkada Kota Tangerang tahun 2018 yang mendaftar, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/ Kota
disebabkan terjadinya proses pilkada dengan satu memperpanjang masa pendaftaran pasangan calon paling lama
pasangan calon atau biasa disebut calon tunggal. Dalam tiga hari. Dalam hal sampai dengan berakhirnya perpanjangan
prosesnya, munculnya calon tunggal disebabkan oleh masa pendaftaran hanya terdapat satu pasangan calon atau tidak
semua partai politik mengusung satu pasangan calon ada pasangan calon yang mendaftar sebagaimana dimaksud pada
yakni Arief Rachadiono Wismansyah-Sachrudin. Atas ayat (1), KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan
dasar kondisi itu, JKK menilai dengan adanya calon keputusan penundaan seluruh tahapan dan pemilihan
tunggal dalam pilkada merupakan sebuah kemunduran diselenggarakan pada pemilihan serentak berikutnya. 2 Oleh
demokrasi. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Saipul karena itu, agar tidak terjadinya proses penundaan pilkada bagi
Basri sebagai penggerak untuk membuat sebuah aliansi daerah yang mempunyai calon tunggal maka pemerintah
kotak kosong yang dinamakan Jaringan Kotak Kosong. menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Untuk melakukan gerakannya, JKK membutuhkan Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
sumber daya organisasi agar tujuan gerakan tersebut Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
dapat tercapai. JKK memobilisasi massa dengan merekrut Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
relawan-relawan dari berbagai elemen masyarakat yang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota menjadi Undang-
tersebar di Kota Tangerang untuk ikut bergabung dalam Undang.
mensosialisasikan dan mengkampanyekan kotak kosong. Munculnya calon tunggal dalam pilkada kemungkinan
Dalam melakukan framingnya JKK menggunakan isu-isu disebabkan oleh kuatnya elektabilitas calon yang didominasi oleh
strategis dan merangkul ulama serta tokoh agama yang petahana. Di mana petahana mempunyai modal sosial politik
mempunyai basis yang besar dimasyarakat untuk selama kepemimpinan sebelumnya. Dengan itu partai politik
memperluas dukungan masyarakat terhadap kotak beramai-ramai mendukung petahana. Selain itu kemungkinan
kosong. munculnya calon tunggal disebabkan partai politik tidak
memunculkan para kadernya yang berkompeten untuk bertarung
Kata Kunci: Gerakan sosial, Pilkada, Calon Tunggal, Kotak dalam pilkada, sehingga tidak adanya regenerasi dari partai
Kosong. politik. Kemudian, beratnya syarat pencalonan di mana calon
perseorangan harus memenuhi dukungan bagi calon
I. Pendahuluan perseorangan minimal 6,5% dari jumlah DPT di daerahnya dan
beratnya syarat partai politik yang harus memenuhi 20 persen
Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah secara serentak dari jumlah kursi di DPRD yang membuat parpol berbondong-
sudah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni gelombang pertama bondong untuk membentuk koalisi serta mahalnya ongkos politik
pada tahun 2015 yang dikuti oleh 269 daerah yang terdiri dari 9 yang harus disiapkan calon untuk mendapat dukungan dari partai
provinsi, 224 kabupaten dan 36 kota. Lalu gelombang kedua politik.3
tahun 2017 diikuti 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Fenomena calon tunggal ini salah satunya terjadi pada
Selanjutnya pada tahun 2018 diikuti oleh 171 daerah terdiri dari pilkada Kota Tangerang, pasangan petahana Arief Rachdiono
17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Pilkada serentak 2018 Wismansyah dan Sachrudin kembali mencalonkan diri menjadi
Walikota dan Wakil Walikota Tangerang tahun 2018. Pasangan mendefinisikan bahwa gerakan sosial merupakan upaya kolektif
calon tunggal ini didukung oleh sepuluh partai yang duduk di agar terwujudnya kepentingan bersama dalam mencapai tujuan
DPRD Kota Tangerang dan dua partai non-parlemen.4 Ini bersama dengan cara tindakan kolektif dan memposisikan diri
artinya pilkada Kota Tangerang hanya diikuti oleh satu sebagai gerakan yang berada di luar lembaga-lembaga
pasangan calon. Pada pilkada serentak yang mengakibatkan pemerintahan.6
adanya calon tunggal ini berarti bersaing dengan adanya kotak Sejalan dengan Giddens, Eyerman dan Jamison
kosong. Kotak kosong yang dimaksud di sini adalah gambar menjelaskan bahwa gerakan sosial merupakan tindakan yang
kosong di surat suara. Seperti yang dimaksud dalam UU Nomor dilakukan secara kolektif dan terorganisir oleh kelompok
10 Tahun 2016 Pasal 54C ayat 2 yang menyebutkan bahwa individu yang bertujuan terjadinya perubahan sosial dengan
Pemilihan 1 (satu) pasangan calon dilaksanakan dengan cara mengungkapkan perasaan yang tak puas dihadapan
menggunakan surat suara yang memuat 2 (dua) kolom yang publik.7 Jenskins dan Klandermans, sebagaimana dikutip
terdiri atas 1 (satu) kolom yang memuat foto pasangan calon dan Muhtadi, juga mendefinisikan gerakan sosial sebagai sebuah
1 (satu) kolom kosong yang tidak bergambar. Dalam hal ini, bentuk perlawanan terhadap sistem politik representasi. 8
pemilih diberikan pilihan untuk berpartisipasi yaitu dapat Gerakan sosial mengasosiasikan sebuah proses
memilih pasangan calon tunggal atau kotak kosong tersebut. institusionalisasi (politik) sebagai agenda demobilisasi. Oleh
Fenomena munculnya calon tunggal tersebut ternyata karena itu, gerakan sosial sepenuhnya adalah perjuangan ekstra-
menimbulkan hadirnya aksi-aksi kolektif yang mengorganisir institusional.9 Gerakan sosial menekankan pada proses
diri untuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat tentang sistematik untuk mengasosiasikan: (1) asal-usul gerakan sosial
pemilhan dengan kotak kosong. Hal ini ditujukan untuk dan faktor-faktor serta proses yang menyebabkan kemunculan
mengajak masyarakat yang tidak setuju dengan calon tunggal gerakan sosial tersebut; dan (2) pembentukan dan persebaran
atau kecewa dengan pasangan calon tunggal bisa memilih kotak atau pengorganisasian gerakan. Ada tiga pendekatan dalam
kosong sebagai alternatif pilihan selain memilih pasangan calon menganalisis tumbuh dan berkembangnya gerakan sosial
tunggal. menurut para tokoh pemikir gerakan sosial, tiga pendekatan itu
Setelah resmi KPU menetapkan Arief-Sachrudin sebagai ialah pertama, struktur kesempatan politik dan kendala yang
satu-satunya calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang dihadapi gerakan; kedua, bentuk-bentuk organisasi (informal
periode tahun 2018-2023 melatarbelakangi munculnya sebuah maupun formal), tersedia untuk mengacau, dan ketiga, proses
gerakan dari masyarakat yang bernama Jaringan Kotak Kosong kolektif menafsirkan, memberi atribut, dan mengkonstruksi
(JKK) sebagai dampak dari fenomena calon tunggal pada sosial yang menjembatani antara kesempatan (peluang) dan
pilkada Kota Tangerang tahun 2018. Munculnya gerakan ini tindakan (aksi). Atau yang lazim disebut dengan istilah
mengindikasikan sebuah perlawanan politik karena dari sepuluh kesempatan politik (political opportunities), mobilisasi sumber
partai yang duduk di DPRD Kota Tangerang dan dua partai non- daya (resource mobilization), dan proses pembingkaian
parlemen tersebut hanya mencalonkan satu pasang calon saja. (framing processes).10
JKK hadir sebagai kritik terhadap partai politik yang gagal 1. Struktur Kesempatan Politik
dalam menjalankan kaderisasi karena partai politik cenderung Struktur kesempatan politik muncul pada akhir 1970-an,
berkoalisi daripada berkompetisi yang artinya gerakan ini juga konsep struktur kesempatan politik ini populer di kalangan
sebagai ekspresi kekecewaan terhadap sikap partai politik yang ilmuan sosial dan politik karena banyak merangsang lahirnya
dianggap gagal memunculkan para kadernya untuk penelitian di bidang gerakan sosial. Struktur kesempatan politik
mencalonkan kepala daerah. JKK bertujuan untuk menyadarkan merupakan proses yang dapat menguraikan apa yang
masyarakat bahwa ada pilihan lain selain calon tunggal, yakni melatarbelakangi sebuah gerakan sosial itu muncul dan
kotak kosong. berkembang dikarenakan terjadinya perubahan dalam struktur
Dalam hasil pilkada Kota Tangerang tahun 2018 pemilih politik, hal ini disebut sebagai sebuah kesempatan. Oleh sebab itu
kotak kosong ternyata cukup banyak. Kasus menarik terjadi di perubahan tersebut muncul karena adanya respon dari
Kecamatan Pinang, dari 13 kecamatan yang ada di Kota masyarakat yang berkepentingan untuk melakukan gerakan.
Tangerang ada satu kecamatan yang perolehan suara kotak Dalam hal ini, struktur kesempatan politik menjadi sebuah ruang
kosongnya sangat tinggi, yaitu Kecamatan Pinang. 5 Berdasarkan multidimensi yang dalam pergerakannya dapat saja dimudahkan
data yang diperoleh dari Panwascam Kecamatan Pinang bahwa (facilitated) atau bisa saja direpresi (dihambat), sehingga bisa
terdapat di Kelurahan Pinang Kecamatan Pinang Kota saja tak dapat berkembang (repressed.) Struktur kesempatan
Tangerang perolehan suara kotak kosong unggul di tujuh TPS politik ini juga untuk melihat dan juga mengetahui variabel-
yaitu TPS 2, 3, 5, 6, 7, 12 dan 18 dari 33 TPS di Kelurahan variabel yang dapat mendukung akurasi waktu maupun tingkat
Pinang. Hal ini tidak terlepas dari adanya peran sebuah gerakan keberhasilan mobilisasi gerakan. Menurut Tarrow, kesempatan
yang hadir dalam kontestasi pilkada Kota Tangerang, yakni politik merupakan aspek sebuah proses perjuangan politik yang
JKK. konsisten, tidak selalu formal dan mendorong masyarakat untuk
Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk ikut terlibat dalam sebuah kontestasi politik. 11
melihat dan mengupas habis tentang Jaringan Kotak Kosong Adanya peluang struktur kesempatan politik ini sangat
dalam perspektif teori gerakan sosial dan konsep pilkada yaitu jelas dimanfaatkan oleh sebuah gerakan-gerakan sosial yang
membahas apa yang melatarbelakangi JKK itu muncul dan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi kelompok
bagaimana gerakan yang dilakukan JKK pada pilkada Kota penekan kepada pemerintah. Dalam hal ini pilkada yang
Tangerang tahun 2018. memunculkan calon tunggal dijadikan momentum bagi Jaringan
Kotak Kosong untuk hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai
II. Teori Gerakan Sosial dan Konsep Pilkada gerakan sosial.
2. Mobilisasi Sumber Daya
Gerakan Sosial Menurut definisi McAdam, McCarthy, dan Zald, teori
Gerakan sosial memiliki banyak pemaknaan yang mobilisasi sumber daya merupakan alat untuk mencapai suatu
beraneka ragam, banyak tokoh maupun sarjana yang tujuan bersama yang mana masyarakat informal maupun formal
mendefinisikan arti dari gerakan sosial dan lebih menekankan ikut terlibat secara kolektif dalam melakukan mobilisasi.12 Teori
aspek organisasi maupun tujuan dari gerakan sosial. Seperti mobilisasi sumber daya hadir sebagai sebuah mekanisme
halnya Anthony Giddens, sebagaimana dikutip Suharko, ia alternatif, dikarenakan tidak semua gerakan sosial mampu
dijelaskan dengan menggunakan teori struktur kesempatan sebagaimana dikutip Muhtadi, yang menyatakan bahwa aspek-
politik. Oleh karena itu, tujuan dari teori mobilisasi sumber daya aspek perilaku (behavioural) dan sikap (attitudinal)
ialah untuk melakukan mobilisasi agar dapat menguasai posisi- mempengaruhi naik turunnya dukungan dalam melangsungkan
posisi strategis dalam kehidupan bermasyarakat. 13 partisipasi sosial-politik. Mobilisasi konsensus adalah proses
Gerakan sosial tentu membutuhkan sumber daya dalam memperoleh dukungan publik melalui penyebaran gagasan atau
melakukan aktivitasnya, oleh karena itu gerakan sosial cara pandang yang dilakukan organisasi-organisasi gerakan
mempunyai tugas utama yaitu memobilisasi pendukung dan sosial. Sedangkan mobilisasi aksi adalah permasalahan klasik
mengorganisasi sumber daya agar dapat melakukan perubahan dalam psikologi sosial mengenai hubungan antara sikap dan
sosial demi terwujudnya suatu tujuan gerakan tersebut. Sumber perilaku. Jika mobilisasi konsensus melihat pada pertarungan
daya tersebut terdiri dari akses mobilisasi, dukungan simpatisan, gagasan dan pemikiran dalam memperoleh dukungan ideologis
loyalitas gerakan, keahlian yang dimiliki maupun finansial. dari perseorangan dan kelompok masyarakat, maka mobilisasi
Dalam memobilisasi massa, aktor juga mempunyai peran yang aksi melihat pada usaha untuk meyakinkan orang agar rela
sangat penting sebagai penggerak dalam menggerakan sumber berjuang bersama dengan membantu sumber daya mereka seperti
daya internal maupun eksternal. Faktor itu dapat mendorong uang, waktu, kemampuan, dan keahlian demi suksesnya sebuah
ataupun menghambat sebuah gerakan sosial. gerakan sosial.21
Menurut Charles Tilly, teori mobilisasi sumber daya Untuk menafsirkan mobilisasi aksi dan konsensus dikenal
memfokuskan pada bentuk sumber daya yang sangat penting dengan konsep resonansi pembingkaian (frame resonance),
dalam gerakan sosial adalah jejaring informal dan formal yang konsep ini difokuskan untuk menakar kapabillitas sebuah
menghubungkan individu-individu dan organisasi gerakan. 14 gerakan sosial dalam mentransformasikan sumber daya
Istilah jejaring merujuk pada struktur sosial, yakni hubungan mobilisasi ke dalam mobilisasi aktual yang bergantung pada
sosial yang mendorong atau menghambat perilaku, sikap, dan kekuatan sebuah framing dalam mempengaruhi alam kesadaran
kemungkinan seseorang dalam melakukan aksi. 15 calon-calon partisipan.22 Resonansi pembingkaian dapat
Organisasi adalah sumber daya yang paling penting, menjelaskan kapabilitas gerakan dalam menerapkan potensi-
dibandingkan dengan jenis-jenis sumber daya yang lain. potensi mobilisasi dalam bentuk aksi kolektif yang konkret. 23
Menurut Klandermans, sebagaimana dikutip Muhtadi, organisasi Ada tiga fokus utama dalam proses pembingkaian,
adalah alat untuk menggapai cita-cita,16 dengan adanya pertama ialah diagnostic framing, yaitu struktur dalam sebuah
organisasi penting untuk mengembangkan jejaring yang ada gerakan sosial untuk menyampaikan pemahaman mengenai
seperti merekrut anggota, mengeluarkan pernyataan resmi, dan problematiknya suatu situasi dan kondisi, sehingga
lain sebagainya. Menurut McCarthy & Zald, sebagaimana membutuhkan suatu perubahan. Dalam hal ini aktor
dikutip Muhtadi), ia memasukan jenis-jenis sumber daya yang mengindentifikasi permasalahan utama dalam melakukan
lain selain jejaring komunikasi, yaitu seperti pemasukan dana perubahan. Kedua ialah prognostic framing, yaitu solusi yang
gerakan, komitmen moral dan kepercayaan, legitimasi, dan staf dinegoisasikan bagi permasalaham-permasalahan yang sudah
atau buruh.17 diteliti sebelumnya. Ketiga ialah motivational framing, yaitu
3. Proses Pembingkaian menggarap panggilan untuk bergerak dan terlibat dalam
Teori proses pembingkaian diartikan sebagai upaya- mengupayakan memperbaiki situasi dan kondisi melalui tindakan
upaya strategis kelompok-kelompok dalam masyarakat agar kolektif. 24
sadar dan paham mengenai “dunia” dan dirinya sendiri, lalu Pemilihan Kepala Daerah
menjadi dasar kebenaran dan motivasi dalam menjalankan Pemilihan kepala daerah (pilkada) menurut Pasal 1 ayat
aktivitas bersama atau aksi kolektif. Oleh karena itu, berhasil (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang
atau gagalnya sebuah gerakan sosial ditentukan pada bagaimana Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian
gerakan sosial itu mampu mempromosikan, memikat, dan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sarana
memenangkan pertarungan terhadap arti atau makna yang pelaksanaan kedaualatan rakyat di wilayah Provinsi dan/atau
beredar dalam masyarakat. Dalam hal ini bersangkutan dengan kabupaten atau kota berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
kapabilitas aktor-aktor perubahan dalam mempengaruhi dan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih
memutuskan maksud pada proses dan hasil kebijakan publik. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.25
Artinya dalam pertarungan yang dihadapi masyarakat pada Pilkada secara langsung merupakan bentuk dari
umumnya, aktor-aktor tersebut harus mempunyai kewajiban perwujudan demokrasi di Indonesia, di mana masyarakat
untuk mampu membingkai urusan-urusan sosial dan politik. dilibatkan secara langsung untuk memilih calon kepala daerah.
Dengan tujuan untuk bisa meraih dan meyakinkan kelompok- Artinya, pilkada secara langsung merupakan suatu rangkaian
kelompok sasaran yang beragam dalam masyarakat dan juga proses demokrasi yang hendak diwujudkan dalam rangka
agar dapat terlibat melakukan sebuah perubahan. 18 meningkatkan nilai demokrasi pada tingkat daerah. Sebagaimana
Proses pembingkaian dalam gerakan sosial merupakan dikatakan Robert Dahl,26 bahwa demokrasi lokal pada tingkat
skema dalam menafsirkan sekumpulan kepercayaan dan makna pemerintahan daerah mendorong masyarakat di sekitar
yang berorientasi pada aktivitas yang menginspirasi dan pemerintahan tersebut untuk ikut serta secara rasional terlibat
melegalkan aktivitas sebuah gerakan sosial. Dalam hal ini, dalam kehidupan politik.
bingkai hadir untuk memberikan makna dan menafsirkan suatu Pada masa orde baru sistem pemilihan kepala daerah di
kondisi tertentu yang ditujukan untuk memobilisasi Indonesia adalah melalui mekanisme pemilihan tiga orang calon
kemungkinan pengikut, serta agar mendapat dukungan dari oleh DPRD, kemudian diajukan kepada Presiden untuk pemilihan
pihak manapun. Gubernur dan untuk pemilihan Bupati maupun Walikota ditunjuk
Konsep pembingkaian aksi kolektif digunakan untuk oleh Menteri Dalam Negeri. Selanjutnya berdasarkan UU Nomor
memahami permasalahan secara kolektif yang memerlukan 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka mekanisme
respons bersama.19 Faktor pokok perspektif “pembingkaian aksi tersebut berubah melalui pemilihan di DPRD Provinsi
kolektif” adalah bahwa masyarakat menuai ketidakpuasan Kabupaten/Kota. Pada sistem ini, legitimasi atau pengakuan dari
terhadap permasalahan rumit yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat sangat kurang disebabkan masyarakat tidak secara
publik dan percaya bahwa mereka dapat memecahkan masalah langsung memilih calon kepala daerah tetapi diwakili oleh DPRD
tersebut melalui protes.20 Sarjana gerakan sosial sering merujuk Provinsi Kabupaten/Kota, dan pilkada melalui DPRD juga tidak
pada teori mobilisasi aksi dan konsensus oleh Klandermans, mempunyai korelasi yang signifikan terhadap pilihan
masyarakat, karena pengaruh partai jauh lebih kuat dalam Cikupa Kabupaten Tangerang, sebelah utara berbatasan dengan
menentukan suatu keputusan.27 Melalui pilkada secara langsung Kecamatan Teluk Naga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten
akan memberi ruang otoritas yang lebih besar kepada Tangerang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug,
masyarakat dibandingkan sistem representasi yang dan Kecamatan Serpong dengan DKI Jakarta. Oleh karena itu,
mendelegasikan otoritas DPRD dalam memilih kepala daerah. 28 letak Kota Tangerang termasuk kota yang strategis, karena
Sejak 2005 yang berdasarkan pada ketentuan Undang- letaknya berada di antara ibukota negara yaitu DKI Jakarta dan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang.
maka pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung yang Luas Wilayah Kota Tangerang adalah 153.93 Km2,
berlandaskan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang menyebutkan secara administratif dibagi menjadi 13 kecamatan, yaitu Pinang
bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai (21,59 Km2), Cipondoh (17,91 Km2), Neglasari (16,07 Km2),
kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih Tangerang (15,78 Km2), Jatiuwung (14,406 Km2), Karawaci
secara demokratis.29 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 (13,475 Km2), Batuceper (11,583 Km2), Karang Tengah
Tahun 2004 tersebut, pilkada secara langsung dipilih oleh rakyat (10,474Km2), Larangan (9,611 Km2), Cibodas (9,611 Km2),
tidak lagi melalui sistem perwakilan oleh DPRD. Ini artinya Periuk (9,543 Km2), Ciledug (8,769 Km2), dan Benda (5,919
pilkada secara langsung dapat memberikan ruang bagi Km2), serta meliputi 104 kelurahan dengan 1.004 Rukun Warga
masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam mengambil (RW) dan 5.178 Rukun Tetangga (RT).35
keputusan untuk memilih pasangan calon kepala daerah.30 Profil Jaringan Kotak Kosong Kota Tangerang
Namun, pilkada secara langsung justru menyisakan banyak Jaringan Kotak Kosong (JKK) sebagai sebuah gerakan
persoalan, mulai dari agenda pemilihan kepala daerah secara yang dibentuk oleh seorang aktivis pemuda Kota Tangerang yang
langsung yang hampir tiap tahun terjadi dan mengakibatkan bernama Saipul Basri. Saipul Basri atau kerap di sapa Marcel,
menambahnya beban politik, dan juga beban finansial. Karena lahir di Kota Tangerang 09 Mei 1981. Perjalanan karirnya pernah
beban pembiayaan yang terlalu boros tersebut sangat menjadi seorang jurnalis di tabloid mingguan. Kemudian
memberatkan dan tidak seimbang dengan biaya politik yang memasuki dunia aktivis sejak 2008, aktif diberbagai organisasi
telah dikorbankan.31 Besarnya ongkos pilkada secara langsung dan pergerakan seperti LSM Patriot Nasional Kota Tangerang,
juga diduga oleh sebagian kalangan menyumbang maraknya Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI), FSB Garteks Tangerang
kasus korupsi yang terjadi pada kepala daerah, karena semakin dan lain-lain.36 Ia sering kali terjun langsung dalam aksi
besar ongkos politik yang dikeluarkan oleh pasangan calon demonstrasi, karena tidak setuju dan menolak sistem maupun
kepala daerah pada pilkada, maka akan semakin besar juga kebijakan yang ada di Kota Tangerang. Sikap kritis yang
peluang terjadinya korupsi jika nanti calon pasangan kepala dimilikinya membuat ia seringkali mengkritisi persoalan sosial
daerah tersebut menjabat menjadi kepala daerah. 32 dan politik yang terjadi khususnya di Kota Tangerang. Fenomena
Oleh karena itu, dengan harapan untuk mengedepankan baru adanya calon tunggal yang terjadi pada pilkada Kota
efektivitas dan efisiensi pemilihan kepala daerah maka pilkada Tangerang mengakibatkan munculnya kotak kosong, dengan itu
dilaksanakan secara serentak. Berdasarkan amanat Undang- ia tergerak untuk membentuk sebuah gerakan Jaringan Kotak
Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Kosong.
Bupati, dan Walikota sebagai landasan penyelenggaraan pilkada JKK menamakan dirinya sebagai sebuah gerakan yang
secara serentak yang tercantum dalam Pasal 201 ayat (1). hadir dalam bentuk perlawanan politik, dikarenakan kekecewaan
Sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang atas kemunduran demokrasi yang terjadi dalam kontestasi
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang pilkada Kota Tangerang tahun 2018 yang hanya menghadirkan
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang satu pasangan calon yakni Arief Rachdiano Wismansyah dan
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Sachrudin, yang merupakan petahana dari Walikota dan Wakil
Walikota Menjadi Undang-Undang, dalam Pasal 3 menyatakan, Walikota Tangerang.37 Setelah KPU mengumumkan pasangan
“Pemilihan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali secara calon tunggal, Saiful Basri bergerak dengan melakukan
serentak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik konsolidasi bersama teman-teman yang sepemikiran dengannnya
Indonesia”.33 Artinya pilkada akan diselenggarakan secara lalu mendeklarasikan gerakan tersebut pada 09 Mei 2018 yang
serentak di waktu yang sama, sesuai dengan jadwal yang telah bertempat di Hotel Istana Nelayan Kota Tangerang. JKK
ditetapkan oleh KPU. bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa dalam pilkada
Atas hadirnya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 Kota Tangerang ada pilihan lain selain petahana, yakni kotak
menandai dimulainya babak baru dalam pelaksanaan pilkada, kosong. Deklarasi ini diadakan dalam rangka penguatan
baik pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, partisipasi pemilih kotak kosong dalam peningkatan kualitas
maupun walikota/wakil walikota. UU tersebut menginstruksikan demokrasi.38 Oleh karena itu, terbentuknya JKK adalah untuk
kontestasi pemilihan kepala daerah dilaksanakan secara meningkatkan partisipasi pemilih, sebab jangan sampai dengan
serentak.34 Pilkada secara serentak merupakan pilihan agar adanya calon tunggal dalam pilkada membuat turunnya
terciptanya pemilihan yang lebih efisien dan memberikan partisipasi masyarakat dalam pemilih.
semangat demokrasi dalam melibatkan masyarakat secara
langsung dalam pemilihan kepala daerah. IV. Hasil Penelitian dan Diskusi

III. Gambaran Umum Profil Kota Tangerang dan Jaringan Munculnya Jaringan Kotak Kosong sebagai Struktur
Kotak Kosong Kota Tangerang Kesempatan Politik
Gerakan sosial tidak dapat terjadi dalam ruangan hampa,
Profil Kota Tangerang melainkan tergantung pada suatu kondisi eksternal yang
Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang terletak mendorong terjadinya aksi kolektif. Menurut Tarrow, teori
disalah satu provinsi di Banten. Pada pemilihan kepala daerah struktur kesempatan politik merupakan proses yang dapat
(pilkada) Kota Tangerang tahun 2018 jumlah daftar pemilih menguraikan apa yang melatarbelakangi sebuah gerakan sosial
tetap (DPT) sejumlah 1.027.522 pemilih. Secara grafis Kota itu muncul dan berkembang disebabkan terjadinya perubahan
Tangerang terletak pada posisi 106º 36 - 106º42 Bujur Timur dalam struktur politik. Oleh sebab itu perubahan tersebut muncul
(BT) dan 6º6 - 6 Lintang Selatan (LS). Batas-batas wilayah Kota karena adanya respon dari masyarakat yang berkepentingan
Tangerang adalah sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan untuk melakukan gerakan.39 Sebagai gerakan sosial, Jaringan
Kotak Kosong bukanlah sebuah organisasi yang tiba-tiba Kabupaten/ Kota memperpanjang masa pendaftaran pasangan
muncul. Sebelum Jaringan Kotak Kosong hadir di khalayak calon paling lama tiga hari. Dalam hal sampai dengan
publik ada proses dinamika sosial-politik yang terjadi. berakhirnya perpanjangan masa pendaftaran hanya terdapat satu
Pilkada Kota Tangerang yang berlangsung pada 27 Juni pasangan calon atau tidak ada pasangan calon yang mendaftar
2018 merupakan pilkada serentak pertama bagi Kota Tangerang. sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi atau KPU
Berdasarkan hasil survei peluang menang calon-calon Walikota Kabupaten/Kota menetapkan keputusan penundaan seluruh
dalam pilkada Kota Tangerang yang dilakukan oleh Indikator tahapan dan pemilihan diselenggarakan pada pemilihan serentak
Politik Indonesia pada 22-29 November 2017 ada beberapa berikutnya.43 Oleh karena itu, agar tidak terjadinya proses
nama yang berpeluang untuk maju dalam kontestasi pilkada penundaan pilkada bagi daerah yang mempunyai calon tunggal
Kota Tangerang, diantaranya adalah Arief R.Wismansyah maka terbitlah Surat Edaran KPU Republik Indonesia Nomor
dengan presentase paling tinggi sebanyak 73,3%, kemudian 38/PL.03.2-SD/06/KPU/1/2018 tentang Tahapan Pencalonan
Abdul Syukur 8,8%, dan Sachrudin 3,0% dan nama-nama lain dengan 1 Pasangan Calon yang Mendaftar. Surat edaran tersebut
dukungannya kurang dari 2% dan massa mengambang sebanyak memerintahkan Kabupaten/Kota dan Provinsi yang hanya ada 1
10,2%.40 pasangan calon yang mendaftar agar berpedoman pada PKPU 14
Arief R. Wismansyah mendapatkan peluang yang besar Tahun 2015. Atas dasar kondisi itu maka merujuk pada Pasal 4
untuk menang pada pilkada Kota Tangerang, sebab Arief ayat 1 PKPU 14 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa KPU
mempunyai elektabilitas yang tinggi sebesar 96% dibandingkan Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota: a)
dengan Abdul Syukur sebanyak 66% dan Sachrudin sebanyak menetapkan penundaan tahapan pemilihan; b) melakukan
56%. Selain itu karena Arief merupakan seorang incumbent, ia sosialisasi pemilihan selama 3 (tiga) hari; dan c) memperpanjang
sudah mempunyai bukti nyata berupa kinerja selama pendaftaran paling lama 3 (tiga) hari.44 Ini artinya KPU Kota
kepemimpinan ia sebelumnya. Seperti adanya program Tangerang menunda tahapan pelaksanaan pilkada
Tangerang Live yang merupakan program unggulan pemerintah Setelah itu KPU Kota Tangerang melakukan sosialisasi
Kota Tangerang. Program ini dapat dirasakan oleh masyarakat perpanjangan pendaftaran kepada media pada tanggal 11 hingga
untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal, sehingga 13 Januari 2018 dan membuka perpanjangan pendaftaran calon
membuat masyarakat cukup puas terhadap kepemimpinan Arief pada tanggal 14 hingga 16 Januari 2018. Hal ini dilakukan untuk
dan banyak masyarakat yang menginginkan kembali Arief memberikan kesempatan kepada partai politik untuk
menjadi walikota. Ini yang menjadi potensi munculnya calon mendaftarkan pasangan calon yang lain. Namun pada saat proses
tunggal pada pilkada Kota Tangerang sebab incumbent perpanjangan pendaftaran calon tetap saja tidak ada yang
mempunyai tingkat elektabilitas yang tinggi sehingga membuat mendaftar dan kemudian pada tanggal 17 Januari 2018 KPU
partai politik berbondong-bondong untuk memberi dukungan Kota Tangerang menetapkan pasangan calon Arief Rachdiono
kepada Arief. Wismansyah dan Sachrudin sebagai calon yang terdaftar untuk
Pada tahapan pencalonan dari partai politik ternyata mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang pada
hanya terdapat satu pasangan calon saja yakni Arief Rachdiono pilkada Kota Tangerang Tahun 2018.
Wismansyah dan Sachrudin yang kembali mencalonkan diri Terjadinya calon tunggal dalam pilkada Kota Tangerang
menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang. Pasangan menjadi sebuah fenomena baru bagi KPU Kota Tangerang.
calon tersebut didukung oleh 12 partai koalisi, sepuluh partai Akibatnya calon tunggal harus bersaing dengan adanya kotak
yang duduk di DPRD Kota Tangerang yaitu Partai Nasional kosong. Kotak kosong yang dimaksud di sini adalah gambar
Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan kosong di surat suara tersebut. Seperti yang dimaksud dalam UU
Sejahtera, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 54C ayat 2 yang menyebutkan
Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai bahwa Pemilihan 1 (satu) pasangan calon dilaksanakan dengan
Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan menggunakan surat suara yang memuat 2 (dua) kolom yang
Pembangunan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan dua partai non terdiri atas 1(satu) kolom yang memuat foto pasangan calon dan
parlemen yaitu Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Persatuan 1(satu) kolom kosong yang tidak bergambar. 45 Di mana pemilih
Indonesia.41 Dalam hal ini, partai politik enggan mengambil diberikan pilihan untuk berpartisipasi yaitu dapat memilih
resiko dalam berkontestasi dan bersikap terlalu pragmatis dalam pasangan calon tunggal atau kotak kosong tersebut.
mengamankan iklim politik. Sebenarnya, ada sosok lain yang Fenomena calon tunggal dalam pilkada Kota Tangerang
berpeluang untuk maju yakni Sachrudin dan Abdul Syukur. ini menjadi sebuah kesempatan politik bagi Saipul Basri sebagai
Sachrudin sebagai ketua DPD Partai Golkar sempat mempunyai aktivis untuk melakukan sebuah gerakan. Berdasarkan variabel
niat untuk maju sebagai calon Walikota Tangerang, bahkan yang dapat mendukung terbukanya kesempatan politik bagi suatu
Sachrudin sudah melakukan upaya konsolidasi dengan PDI gerakan sosial yaitu adanya peran aktor-aktor politik perubahan
Perjuangan. 42Namun pada batas akhir pendaftaran calon dalam menjalin aliansi.46 Dalam hal ini, Saipul Basri sebagai
Walikota dan Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin aktor dalam proses politik membuat sebuah gerakan yakni
menyatakan mundur sebagai bakal calon walikota dan kembali Jaringan Kotak Kosong (JKK) untuk melawan kondisi demokrasi
memilih berdampingan dengan Arief. Alasan Sachrudin memilih yang ada pada pilkada Kota Tangerang yang hanya diikuti oleh
kembali berdampingan dengan Arief yakni Sachrudin diminta satu pasangan calon.
langsung oleh Arief untuk menjadi wakilnya kembali. JKK merupakan respon dari masyarakat terhadap proses
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2015 yang mengatakan pilkada dengan satu pasangan calon atau biasa disebut calon
bahwa pilkada dapat dilaksanakan dengan syarat paling sedikit tunggal. Atas dasar kondisi itu, JKK menilai dengan adanya
diikuti oleh 2 (dua) pasangan calon kepala daerah. Lalu Komisi calon tunggal dalam pilkada merupakan sebuah kemunduran
Pemilihan Umum (KPU) menerbitkan Peraturan Nomor 12 demokrasi. Kesempatan ini jelas dimanfaatkan oleh Saipul Basri
Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan untuk mengkritik partai politik yang cenderung berkoalisi
Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan dibandingkan berkompetisi.
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ Selanjutnya variabel yang dapat mendukung terbukanya
atau Walikota dan Wakil Walikota yang mengatakan bahwa kesempatan politik bagi suatu gerakan sosial, yaitu adanya
dalam hal sampai dengan akhir masa pendaftaran pasangan perpecahan antara kalangan elit yang berkuasa, dan menjadi
calon hanya terdapat satu pasangan calon atau tidak ada peluang bagi aktor-aktor politik perubahan sebagai sebuah
pasangan calon yang mendaftar, KPU Provinsi atau KPU kesempatan. Perpecahan ini disebabkan perbedaan tajam di
internal partai golkar karena menguatnya dukungan elit Partai masyarakat bahwa di kontestasi demokrasi ini tidak hanya calon
Golkar kepada kader Golkar lainnya mengenai bakal calon yang tunggal tetapi ada pilihan lain yaitu kotak kosong. Dalam proses
akan bertarung pada pilkada yakni antara pendukung Sachrudin pelaksanaan pilkada ini belum tersampaikan secara luas kepada
dan pendukung Abdul Syukur. Sachrudin bersikap terbuka jika masyarakat sehingga ada masyarakat yang beranggapan bahwa
ada kader golkar lain yang ingin mencalonkan. Namun, tingkat memilih kotak kosong sama saja dengan golput, sedangkan jika
elektabilitas Arief sangat tinggi, jadi harus ada pertimbangan tidak menginginkan petahana maka kotak kosong adalah pilihan
jika memang ada kader golkar lain yang ingin mencalonkan. lain yang sah.48
Abdul Syukur bisa saja mencalonkan karena ia mempunyai Menurut Tarrow, kesempatan politik merupakan aspek
modal sosial politik yang cukup karena Abdul Syukur pernah sebuah proses perjuangan politik yang konsisten, tidak selalu
mencalonkan diri menjadi calon walikota periode 2013-2018. formal dan mendorong masyarakat untuk ikut terlibat dalam
Tetapi, Abdul Syukur mengurungkan niatnya untuk sebuah kontestasi politik.49 Dalam hal ini, tujuan terbentuknya
mencalonkan kembali. Abdul Syukur sudah mempertimbangkan JKK adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sebab
matang-matang bahwa ia tidak jadi mencalonkan diri menjadi jangan sampai dengan adanya calon tunggal dalam pilkada
Walikota pada pilkada Kota Tangerang periode (2018-2023) membuat turunnya partisipasi masyarakat dalam pemilih. Karena
disebabkan butuh cost politik yang tinggi dan peluang untuk dengan adanya calon tunggal tidak ada pilihan lain yang
menangnya kecil, karena Arief sebagai petahana mempunyai dilakukan masyarakat, untuk itu JKK muncul untuk
kekuatan finansial dan popularitas yang tinggi. Akibat meningkatkan partisipasi pemilih agar masyarakat terlibat dalam
perpecahan yang terjadi di internal Partai Golkar membuka pemilihan kepala daerah.
peluang terjadinya calon tunggal sebab Sachrudin memutuskan KPU sebagai penyelenggara menilai bahwa JKK adalah
kembali berdampingan dengan Arief. gerakan dari sebuah respon kelompok masyarakat terhadap
Sachrudin mengatakan bahwa penyebab adanya calon fenomena terjadinya calon tunggal dalam pilkada. Namun,
tunggal yakni dimungkinkan karena tingkat kepercayaan kemunculan JKK ini di luar kewenangan KPU karena JKK
masyarakat terhadap petahana tinggi. Sehingga calon lain benar- bukanlah peserta pilkada. Jadi, terkait sosialisasi dan kampanye
benar memperhitungkan untuk maju dalam kontestasi pilkada. tentang kotak kosong tidak diatur dalam dalam PKPU hanya saja
Selain itu, penyebab munculnya calon tunggal disebabkan masyarakat boleh menyampaikan pesan sosialisasi bahwa kotak
keterbatasan figur di partai politik, khususnya pada partai politik kosong sah untuk dipilih.
yang tidak mengusung kadernya. Gerakan sosial mengasosiasikan sebuah proses
Menurt Baihaki ia menilai bahwa partai tidak mau institusionalisasi (politik) sebagai agenda demobilisasi. Oleh
mengambil resiko dalam berkontestasi sebab kinerja Arief- karena itu, gerakan sosial sepenuhnya adalah perjuangan ekstra-
Sachrudin sebagai petahana dinilai cukup berhasil. Pada institusional.50 Seperti halnya Anthony Giddens, ia
akhirnya semua partai politik hanya mengusung satu pasangan mendefinisikan bahwa gerakan sosial merupakan upaya kolektif
calon saja yang berujung pada munculnya JKK sebagai sebuah agar terwujudnya kepentingan bersama dalam mencapai tujuan
gerakan aliansi kotak kosong. bersama dengan cara tindakan kolektif dan memposisikan diri
Jaringan Kotak Kosong memang wajar terjadi karena sebagai gerakan yang berada di luar lembaga-lembaga
polarisasi politik dalam masyarakat bisa saja terjadi. Ada pemerintahan.51 Dalam hal ini, Jaringan Kotak Kosong adalah
masyarakat yang pro dengan adanya calon tunggal dan ada pula gerakan di luar kewenangan institusi seperti KPU, Bawaslu
yang kontra dengan adanya calon tunggal. Namun, munculnya maupun institusi politik lainnya. JKK murni gerakan dari
JKK sah-sah saja karena belum ada mekanisme yang mengatur kelompok masyarakat yang merasa dengan adanya calon tunggal
tentang kotak kosong, sehingga kotak kosong adalah jalan adalah sebuah kemunduran demokrasi.
keluar yang baik agar tetap ada penyaluran aspirasi. Sebagai kesimpulan, JKK dibentuk oleh seorang aktivis
Munculnya Jaringan Kotak Kosong ke khalayak publik yang peduli atas kemunduran demokrasi pada momentum pilkada
ini diawali dengan adanya deklarasi dan konsolidasi yang Kota Tangerang. Adanya pilkada dengan satu pasangan calon
dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan yang menimbulkan terjadinya kotak kosong membuka
meningkatkan kualitas demokrasi. Deklarasi ini dilaksankan kesempatan untuk seorang penggerak membentuk Jaringan Kotak
pada 9 Mei 2018 di Hotel Istana Nelayan Kota Tangerang. Kosong. Adanya peluang struktur kesempatan politik ini sangat
Adanya peran dari pembentukan JKK adalah relawan jelas dimanfaatkan oleh sebuah gerakan-gerakan sosial yang
kotak kosong dalam upaya melakukan pendidikan politik kepada hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi kelompok
masyarakat Kota Tangerang, yaitu dengan melakukan sosialisasi penekan kepada pemerintah. Dalam hal ini pilkada yang
kepada masyarakat mengenai pemahaman tentang pilkada memunculkan calon tunggal dijadikan momentum bagi Jaringan
dengan pasangan calon tunggal, pemahaman tentang pemilihan Kotak Kosong untuk hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai
kotak kosong dan mengkampanyekan kepada masyarakat Kota gerakan sosial.
Tangerang agar tidak golput dalam pilkada. JKK sebagai Gerakan Jaringan Kotak Kosong dalam Memobilisasi
gerakan sosial merupakan tindakan yang dilakukan secara Sumber Daya
kolektif dan terorganisir oleh Saipul Basri bersama relawan- Menurut Charles Tilly, teori mobilisasi sumber daya
relawannya yang bertujuan menyadarkan masyarakat dengan memfokuskan pada bentuk sumber daya yang sangat penting
cara mengungkapkan perasaan yang tak puas dihadapan publik dalam gerakan sosial adalah jejaring informal dan formal yang
karena adanya pilkada dengan calon tunggal dengan melakukan menghubungkan individu-individu dan organisasi gerakan. 52
sosialisasi kotak kosong kepada masyarakat. Istilah jejaring merujuk pada struktur sosial, yakni hubungan
Seperti definisi menurut Jenskins dan Klandermans yang sosial yang mendorong atau menghambat perilaku, sikap, dan
mengartikan gerakan sosial sebagai sebuah bentuk perlawanan kemungkinan seseorang dalam melakukan aksi. 53Dalam jejaring
terhadap sistem politik representasi.47 Gerakan yang dilakukan komunikasi, Saipul Basri atau kerap disapa Marcel menjadi aktor
oleh JKK ini muncul sebagai perlawanan secara politik karena dalam menginisiasikan Jaringan Kotak Kosong pada sebuah
dari sepuluh partai yang duduk di DPRD Kota Tangerang dan kesempatan politik, yakni saat momentum pilkada Kota
dua partai non-parlemen tersebut hanya mencalonkan satu Tangerang tahun 2018 yang hanya diikuti oleh satu pasangan
pasang calon saja. Menurut Saipul Basri selaku Ketua JKK, calon saja, sebagai penggerak ia mengajak teman-teman yang
mengatakan bahwasanya dengan adanya Jaringan Kotak Kosong sepemikiran dengannya atas kemerosotan demokrasi yang ada
yang dideklarasikan dengan tujuan untuk menyadarkan
pada perhelatan pilkada Kota Tangerang tahun 2018 untuk Dinamika Pembingkaian Jaringan Kotak Kosong
menjadi bagian dalam gerakan Jaringan Kotak Kosong. Sebagai sebuah gerakan sosial, JKK aktif terlibat dalam
Dalam mewujudkan tujuannya JKK perlu untuk melakukan proses pembingkaian fenomena kotak kosong pada
memobilisasi massa, untuk itu JKK merekrut relawan-relawan pilkada Kota Tangerang tahun 2018. Salah satu komponen
dari berbagai elemen masyarakat yang tersebar di Kota penting dalam pembingkaiannya, JKK menilai pilkada dengan
Tangerang untuk ikut bergabung dalam mensosialisasikan atau adanya calon tunggal adalah sebuah kemunduran demokrasi.
mengkampanyekan kotak kosong. Dalam perekrutannya, JKK Saipul Basri sebagai aktor dalam gerakan melihat bahwa
sebagai lawan politik di pilkada Kota Tangerang memberikan demokrasi yang ada pada pilkada Kota Tangerang sebagai sebuah
pemahaman bahwasanya dengan adanya calon tunggal adalah kemunduran demokrasi, khususnya pada partai politik yang
sebuah kemunduran demokrasi. Untuk mengorganisasi memang tidak berani memberikan satu ruang untuk para
gerakannya, JKK merekrut relawan-relawan untuk ada dalam kadernya yang mumpuni untuk bertarung dalam kontestasi
struktural gerakan agar dapat menopang sumber daya pemilihan kepala daerah.
organisasinya. Situasi dan kondisi kemunduran demokrasi ini JKK nilai
Setelah JKK dideklarasikan banyak elemen dan unsur- sebagai permasalahan baru dalam berdemokrasi. Oleh karena itu,
unsur masyarakat yang mendukung, hal ini menjadi faktor JKK melakukan pembingkaian diagnostik dalam menghadapi
pendorong bagi JKK untuk melakukan gerakan di masyarakat situasi dan kondisi yang dianggap partai politik sebagai sumber
dalam mensosialisasikan kotak kosong. Dalam mengorganisasi permasalahan terjadinya calon tunggal. Dalam menghadapi
gerakannya, JKK mempunyai struktural yang terdiri dari ketua, permasalahan tersebut, Saipul Basri membentuk sebuah gerakan
dewan pembina, sekretaris, bendahara, bidang-bidang yang Jaringan Kotak Kosong sebagai perlawanan secara politik. Solusi
terdiri dari bidang rekrutmen, sosialisasi, logistik, dan publikasi yang ditawarkan JKK dengan pembingkaian prognostik dalam
serta koordinator-koordinator disetiap kecamatan yang tersebar menghadapi kemunduran demokrasi yang ada pada pilkada Kota
di Kota Tangerang. Tangerang adalah dengan mengkampanyekan kotak kosong
Selanjutnya, faktor yang menjadi hambatan bagi JKK sebagai alternatif lain jika masyarakat tidak setuju dengan adanya
dalam melakukan gerakannya adalah sumber daya finansial. calon tunggal. Dalam visi dan misinya, JKK menyatakan diri
Sebagai gerakan yang aktif melakukan mobilisasi massa, JKK sebagai gerakan moral yang murni dari masyarakat, dengan
dihadapi tantangan finansial untuk kebutuhan sumber daya dideklarasikannya JKK bertujuan untuk menyadarkan
organisasinya seperti keperluan logistik, spanduk, baliho, poster, masyarakat bahwa di kontestasi demokrasi ini tidak hanya calon
dan lain-lain yang menunjang JKK dalam mensosialisasikan tunggal tetapi ada pilihan lain yaitu kotak kosong. Dalam proses
kotak kosong. pelaksanaan pilkada belum tersampaikan secara luas kepada
JKK adalah gerakan moral dari masyarakat yang tidak masyarakat sehingga ada masyarakat yang beranggapan bahwa
ada kepentingan manapun. Pendanaan organisasi JKK berasal memilih kotak kosong sama saja dengan golput, sedangkan jika
dari penggalangan dana dan sumbangan-sumbangan dari teman- tidak menginginkan petahana maka kotak kosong adalah pilihan
teman relawan JKK itu sendiri. Pendanaan menjadi hal yang lain yang sah. Sehingga kotak kosong adalah jalan keluar yang
sangat penting untuk menopang sumber daya organisasi, oleh baik agar tetap ada penyaluran aspirasi.
karena itu JKK kurang maksimal dalam melakukan gerakannya Selanjutnya, setelah menemukan solusi JKK melakukan
karena terhambat oleh cost politik yang cukup besar. pembingkaian motivasi dengan mengajak masyarakat untuk
Dalam mensosialisasikan kotak kosong JKK secara bergerak dan bergabung dalam JKK. Relawan-relawan JKK
langsung terjun ke masyarakat, JKK dalam sosialisasinya tersebar diberbagai kecamatan di Kota Tangerang yang bertujuan
menyampaikan kepada masyarakat bahwa jika masyarakat tidak untuk menyadarkan masyarakat bahwa dalam pilkada Kota
setuju dengan pasangan calon tunggal maka kotak kosong sah Tangerang ada pilihan lain selain petahana, yakni kotak kosong.
untuk dipilih. Namun, dalam melakukan sosialisasi kotak JKK berupaya melakukan pendidikan politik kepada masyarakat
kosong ada hambatan-hambatan yang berusaha menjenggal Kota Tangerang, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada
gerakan JKK. Banyak yang beranggapan bahwa memilih kotak masyarakat mengenai pemahaman tentang pilkada dengan
kosong sama halnya dengan golput, dan menimbulkan pasangan calon tunggal, pemahaman tentang pemilihan kotak
pandangan di kalangan masyarakat bahwa memilih pasangan kosong dan mengkampanyekan kepada masyarakat Kota
calon tunggal merupakan satu satunya pilihan. Tudingan- Tangerang agar tidak golput dalam pilkada. Selain itu hadirnya
tudingan seperti ini yang membuat JKK harus melakukan JKK sebagai wadah untuk meningkatkan partisipasi pemilih
sosialisasi langsung kepada masyarakat agar masyarakat sebab jangan sampai dengan adanya calon tunggal dalam pilkada
memahami pelaksanaan pilkada dengan adanya kotak kosong. membuat turunnya partisipasi masyarakat dalam memilih, untuk
Kemudian JKK juga mensosialisasikan bahwa jika kotak kosong itu JKK muncul untuk meningkatkan partisipasi pemilih agar
menang dalam pilkada maka akan ada PLT sebagai pengganti masyarakat terlibat dalam pemilihan kepala daerah.
kekosongan kepala daerah seraya menunggu pilkada serentak Pembingkaian yang dilakukan oleh JKK tersebut untuk
berikutnya. memberikan solusi dan pemahaman dalam menghadapi kondisi
Dalam melakukan sosialisasi dan kampanyenya, JKK pilkada dengan adanya calon tunggal yang ditujukan untuk
mempunyai beberapa media agar sosialisasi dan kampanye JKK memobilisasi masyarakat agar mendapat dukungan kotak kosong.
tentang adanya kotak kosong tersampaikan secara luas kepada Dalam teori gerakan sosial mobilisasi ini dinamakan mobilisasi
masyarakat. selain melakukan sosialisasi dan kampanye secara konsensus karena mobilisasi ditujukan untuk memperoleh
langsung JKK menggunakan media untuk menarik perhatian dukungan masyarakat terhadap kotak kosong, sedangkan
masyarakat. Seperti media cetak yakni spanduk dan baliho, dan mobilisasi aksi JKK mengajak masyarakat untuk bergabung
juga media sosial seperti facebook dan grup Whatsapp. Dalam dalam JKK dan berjuang bersama dalam memobilisasi sumber
media yang digunakan JKK untuk sosialisasi dan kampanye, daya organisasinya demi tercapainya tujuan gerakan.
JKK menyampaikan bahwa kotak kosong adalah murni suara Ada masyarakat yang ikut mendukung dengan membantu
rakyat, kotak kosong boleh dipilih dan kotak kosong merupakan mensosialisasikan dan mengkampanyekan kotak kosong,
peserta pemilu. JKK juga mengedukasi masyarakat dalam dikarenakan masyarakat kecewa dengan proses demokrasi yang
sosialisasi dan kampanyenya untuk sama-sama mensukseskan ada pada pilkada Kota Tangerang. Seperti ada banyak poster para
pilkada Kota Tangerang guna meningkatkan partisipasi pemilih. ulama dan tokoh agama yang mendukung gerakan JKK,
dukungan dari para ulama dan tokoh agama ini sebagai bentuk
kekecewaan dan keprihatinan atas proses demokrasi tersebut. masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan pilkada dalam
Melalui pembingkaian islamis, agenda-agenda yang rangka meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat.
dilakukan dalam memperluas basis massa seperti sosialisasi dan
kampanyenya JKK memperluas dukungan dengan merangkul Referensi
ulama dan tokoh agama yang mempunyai pengaruh dan basis
yang besar dimasyarakat. Menurut JKK, ulama dan tokoh agama [1] Dokumen Kementerian Dalam Negeri Republik
mempunyai kekuatan besar mengajak masyarakat untuk Indonesia dalam http://otda.kemendagri.go.id/ diakses
mendukung kotak kosong. pada 08 Juni 2020 pukul 12.12.
Dalam hal ini bersangkutan dengan peran aktor dan [2] Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun
relawan-relawannya dalam membingkai kotak kosong sehingga 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
masyarakat yakin untuk memilih kotak kosong. Sesuai dengan Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang
konsep pembingkaian aksi kolektif ini digunakan untuk Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
memahami permasalahan secara kolektif yang memerlukan Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
respons bersama.54 Faktor pokok perspektif “pembingkaian aksi Walikota.
kolektif” adalah bahwa masyarakat menuai ketidakpuasan [3] Tirto Id, “Pilkada Calon Tunggal: Kegagalan Partai dan
terhadap permasalahan rumit yang terjadi di dalam kehidupan Pemborosan Anggaran”, artikel ini diakses dari
publik dan percaya bahwa mereka dapat memecahkan masalah https://tirto.id/pilkada-calon-tunggal-kegagalan-partai-
tersebut melalui protes.55 Oleh sebab itu, masyarakat yang tidak dan-pemborosan-anggaran-cDfM pada 19 Juni 2020
puas tersebut bergabung dalam JKK sebagai bentuk protes atas pukul 15.50.
terjadinya calon tunggal dalam pilkada Kota Tangerang. [4] Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Bersama
Sukseskan! Pilkada Kota Tangerang 2018 (Tangerang:
V. Kesimpulan KPU Kota Tangerang, 2018), h. 9.
[5] KPU Kota Tangerang, Sertifikat Rekapitulasi Hasil
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan menjadi Penghitungan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat
beberapa poin, yakni: Pertama, munculnya JKK pada pilkada Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Bupati dan Wakil
Kota Tangerang tahun 2018 disebabkan terjadinya proses Bupati/Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018
pilkada dengan satu pasangan calon atau biasa disebut calon [Excel] (Tangerang: Sekretariat KPU Kota Tangerang,
tunggal. Dalam prosesnya, munculnya calon tunggal disebabkan 2018).
oleh semua partai politik mengusung satu pasangan calon yakni [6] Suharko, “Gerakan Sosial Baru di Indonesia: Repertoar
Arief-Sachrudin yang juga merupakan petahana calon Walikota Gerakan Petani”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dan Wakil Walikota Tangerang periode 2018-2023. Atas dasar Vol.10 No.1 (Juli 2006), h. 3.
kondisi itu, JKK menilai dengan adanya calon tunggal dalam [7] Ron Eyerman dan Andrew Jamison, Social Movements:
pilkada merupakan sebuah kemunduran demokrasi. Kesempatan A Cognitive Approach (Sweden: Wiley, 1991), h. 43.
ini dimanfaatkan oleh Saipul Basri sebagai penggerak untuk [8] J. Craig Jenskins dan Bert Klandermans, The Politics of
membuat sebuah aliansi kotak kosong yang dinamakan Jaringan Social Protest: Comparative Perspectives on States and
Kotak Kosong. Adanya peluang kesempatan politik ini sangat Social Movements, dalam Burhanuddin Muhtadi,
jelas dimanfaatkan oleh sebuah gerakan-gerakan sosial yang Dilema PKS: Suara dan Syariah (Jakarta: Kepustakaan
hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi kelompok Populer Gramedia, 2012), h. 3.
penekan kepada pemerintah. Dalam hal ini, pilkada yang [9] Mary Fainsod Katzenstein, Stepsisters: Feminist
memunculkan calon tunggal dijadikan momentum bagi JKK Movements Activism in Different Institutional Spaces,
untuk hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai gerakan sosial. dalam Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan
Dalam teori gerakan sosial, kesempatan ini disebut dengan teori Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,
struktur kesempatan politik. 2012), h. 4.
Kedua, dalam melakukan gerakannya JKK membutuhkan [10] McAdam, Mc Carthy & Zald, Comparative Perspectives
sumber daya organisasi agar tujuan gerakan tersebut dapat on Social Movements (Cambridge: Cambridge
tercapai. Dalam teori gerakan sosial, JKK dalam memobilisasi University Press, 1996), h. 7.
gerakannya disebut dengan teori mobilisasi sumber daya. Untuk [11] Sidney Tarrow, Power in Movement: Social Movements
itu, JKK memobilisasi massa dengan merekrut relawan-relawan and Contentions Politics (Cambridge University Press,
dari berbagai elemen masyarakat yang tersebar di Kota 1998), h. 19-20.
Tangerang untuk ikut bergabung dalam mensosialisasikan atau [12] Doug MacAdam, John D. Mc Carthy, dan Mayer N.
mengkampanyekan kotak kosong. Namun, dalam melakukan Zald, Comparative Perspective on Social Movements:
gerakannya JKK mempunyai faktor pendorong dan penghambat. Political Opportunities, Mobilizing Structures, and
Salah satu faktor pendorong JKK dalam melakukan gerakannya Cultural Framing (New York: Cambridge University
yakni JKK memanfaatkan jejaring komunikasi yang dimiliki Press, 1996), h. 3-4.
oleh aktor gerakan. Sedangkan faktor penghambat JKK dalam [13] Nur Iman Subono, Dari Adat ke Politik: Transformasi
melakukan gerakannya adalah sumber daya finansial. Gerakan Sosial di Amerika Latin, (Tangerang Selatan:
Ketiga, JKK dalam melakukan framingnya (collective Margin Kiri, 2017), h. 32.
action frames) menjual isu-isu strategis dan merangkul ulama [14] CharlesTilly, From Mobilisation to Revolution,
serta tokoh agama yang mempunyai basis yang besar (Amerika Serikat: Addison Wesley, 1978), h. 3.
dimasyarakat untuk memperluas dukungan masyarakat terhadap [15] Campbell, Where Do We Stand? dalam Burhanuddin
kotak kosong. JKK melakukan framing diagnostik bahwa Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah (Jakarta:
pilkada dengan adanya calon tunggal adalah sebuah kemunduran Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h. 32005, 118.
demokrasi. Kemudian, JKK melakukan framing prognostik [16] Klandermans, The Social Pyschology, dalam
dengan mensosialisasikan bahwasanya keberadaan kotak kosong Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah
sah secara hukum dan jika masyarakat tidak menginginkan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h. 119.
petahana maka kotak kosong adalah alternatif pilihan yang sah. [17] McCarthy dan Zald, “Resource Mobilisation”, dalam
Lalu, JKK melakukan pembingkaian motivasi dengan mengajak Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah
(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h. [38] Hasil Wawancara dengan Saipul Basri (Ketua Jaringan
119. Kotak Kosong Kota Tangerang) pada Senin, 25 Februari
[18] Nur Iman Subono, Dari Adat ke Politik: Transformasi 2019, Pukul 10.00 WIB di Soto Bang Jek, Pinang
Gerakan Sosial di Amerika Latin, (Tangerang Selatan: Tangerang.
Margin Kiri), h. 33. [39] Sidney Tarrow, Power in Movement: Social Movements
[19] Robert D. Benford & David A. Snow, Framing and Contentions Politics (Cambridge University Press,
Processes and Social Movements: An Overview and 1998), h. 19-20.
Assesment, dalam Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: [40] Indikator Politik Indonesia, Peluang Menang Calon-
Suara dan Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer calon Walikota Pilkada Kota Tangerang [Pdf] (Jakarta
Gramedia, 2012), h. 164. Pusat: Indikator Politik Indonesia, 2017).
[20] Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan [41] Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Bersama
Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Sukseskan! Pilkada Kota Tangerang 2018 (Tangerang:
2012), h. 164. KPU Kota Tangerang, 2018), h. 9.
[21] Klandermans, The Social Pyschology, dalam [42] Bawaslu, Fenomena Calon Tunggal Studi Kasus pada
Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Pilkada 2018 di 16 Kabupaten/Kota, (Jakarta: Bawaslu,
Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2018), h. 68.
2012), h. 164. [43] Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun
[22] Wiktorowicz, Islamic Activism, dalam Burhanuddin 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah (Jakarta: Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h.165. Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
[23] Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Walikota.
2012), h. 164. [44] Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun
[24] Robert D. Benford and David A. Snow, “Framing 2015 Pasal 4 ayat 1.
Processes and Social Movements: An Overview and [45] Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 54C ayat
Assessment”, Jurnal Annual Review of Sociology, Vol. 2.
26, 2000, h. 615. [46] Nur Iman Subono, Dari Adat ke Politik: Transformasi
[25] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Gerakan Sosial di Amerika Latin (Tangerang Selatan:
Tahun 2005 Pasal 1. Margin Kiri), h. 31.
[26] Afan Gaffar, Syaukani, Ryaas Rashid, Otonomi Daerah [47] J. Craig Jenskins dan Bert Klandermans, The Politics of
dalam Negara Kesatuan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Social Protest: Comparative Perspectives on States and
2003), h.35. Social Movements, dalam Burhanuddin Muhtadi,
[27] Rahmat Hollyson MZ dan Sri Sundari, Pilkada: Penuh Dilema PKS: Suara dan Syariah (Jakarta: Kepustakaan
Euforia, Miskin Makna (Jakarta: Bestari, 2015), h. 101. Populer Gramedia, 2012), h. 3.
[28] Hollyson dan Sundari, Pilkada: Penuh Euforia, Miskin [48] Sumantri, “ Jaringan Kotak Kosong Kota Tangerang
Makna, h. 131. Ambil Peran”, diakses melalui
[29] Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat 4. http://mediaindonesia.com/read/detail/159862-
[30] Nopyandri, “Pemilihan Kepala Daerah Secara jaringan-kotak-kosong-kota-tange rang-ambil-peran,
Langsung Dalam Perspektif UUD 1945”, Jurnal Ilmu pada 09 Mei 2018.
Hukum Universitas Jambi, Vol. 6 No. 7, 2013, h. 97. [49] Sidney Tarrow, Power in Movement: Social Movements
[31] Nopyandri, “Pemilihan Kepala Daerah Secara and Contentions Politics (Cambridge University Press,
Langsung Dalam Perspektif UUD 1945”, Jurnal Ilmu 1998), h. 19-20.
Hukum Universitas Jambi, Vol. 6 No. 7, 2013, h. 2. [50] Mary Fainsod Katzenstein, Stepsisters: Feminist
[32] Rahmat Hollyson MZ dan Sri Sundari, Pilkada: Penuh Movements Activism in Different Institutional Spaces,
Euforia, Miskin Makna (Jakarta: Bestari, 2015), h. dalam Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan
116. Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,
[33] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012), h. 4.
2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 [51] Suharko, “Gerakan Sosial Baru di Indonesia: Repertoar
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Gerakan Petani”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Vol.10 No.1 (Juli 2006), h. 3.
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota [52] CharlesTilly, From Mobilisation to Revolution,
menjadi Undang-Undang. (Amerika Serikat: Addison Wesley,1978), h. 3.
[34] Rahmat Hollyson MZ dan Sri Sundari, Pilkada: Penuh [53] Campbell, Where Do We Stand? dalam Burhanuddin
Euforia, Miskin Makna (Jakarta: Bestari, 2015), h. Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah (Jakarta:
160. Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h. 32005, 118.
[35] Dinas Komunikasi dan Informatika, “Geografis Kota [54] Robert D. Benford & David A. Snow, Framing
Tangerang,” Selayang Pandang Kota Tangerang, Processes and Social Movements: An Overview and
Desember 2018, h. 5. Assesment, dalam Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS:
[36] Hasil Wawancara dengan Saipul Basri (Ketua Jaringan Suara dan Syariah (Jakarta: Kepustakaan Populer
Kotak Kosong Kota Tangerang) pada Senin, 25 Gramedia, 2012), h. 164.
Februari 2019, Pukul 10.00 WIB di Soto Bang Jek, [55] Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah
Pinang Tangerang. (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), h. 164.
[37] Hasil Wawancara dengan Saipul Basri (Ketua Jaringan
Kotak Kosong Kota Tangerang) pada Senin, 25
Februari 2019, Pukul 10.00 WIB di Soto Bang Jek,
Pinang Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai