Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XI, No.03/I/Puslit/Februari/2019

DEBAT CALON PRESIDEN DAN


PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PADA
PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2019
25
Ahmad Budiman

Abstrak
Debat calon presiden (capres) tahap pertama telah dilaksanakan dengan berbagai
catatan penting yang intinya menekankan kegiatan debat capres belum efektif. Hal
ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan setelah debat dan dari tanggapan
netizen. Secara normatif, kegiatan debat capres sangat penting dalam meningkatkan
partisipasi pemilih dalam Pemilu tahun 2019, terutama pemilihan presiden (Pilpres).
Tulisan ini mengkaji tentang efektivitas debat capres dalam rangka peningkatan
partisipasi pemilih pada Pilpres tahun 2019. Debat capres memiliki pengaruh
terhadap pengetahuan dan sikap politik masyarakat, sehingga bila dikelola dengan
baik akan mampu meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilpres tahun 2019. Untuk
itu KPU dan pasangan capres perlu terus meningkatkan kualitas penyusunan dan
penyajian pesan, agar debat capres berikutnya dapat berlangsung lebih efektif.
DPR melalui fungsi pengawasan dapat meningkatkan pengawasan untuk melihat
efektivitas pelaksanaan debat dalam rangka peningkatan angka partisipasi pemilih
pada Pemilu 2019.

Pendahuluan survei selama sepekan (18-25 Januari


Pelaksanaan debat calon 2019) di 34 provinsi dan melibatkan
presiden (capres) pertama sebagai 1.200 responden. Hasilnya, hanya
bagian dari kegiatan Pemilu 2019 50,6% responden yang menonton
telah dilaksanakan pada tanggal acara debat di televisi. Setelah
17 Januari 2019, yang mengambil menyaksikan debat capres, hanya
tema hukum, korupsi, terorisme, 5,6% responden yang mengatakan
dan hak asasi manusia. Debat ini mengubah pilihan calon presiden
disiarkan secara langsung oleh dan 82% mengatakan tidak akan
lembaga televisi nasional, radio, mengubah pilihannya.
PUSLIT BKD dan streaming di berbagai platform Berdasarkan survei bulan
media sosial. Desember 2018, ada 15% massa
Satu hari setelah penyelenggaraan undecided voters atau yang belum
debat capres, Lingkaran Survei menentukan pilihannya, namun
Indonesia (LSI) Denny JA melakukan setelah menyaksikan acara debat
jumlah massa ini menurun yaitu pemilu legislatif (Pileg),
tipis menjadi 14,2%. Sedangkan bersamaan dengan Pilpres, berbeda
elektabilitas kedua pasangan capres dengan pelaksanaan pemilu-pemilu
hanya naik sedikit, dari 54,2% sebelumnya yang membedakan
menjadi 54,8% untuk pasangan waktu pelaksanaan antara Pileg
Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan dari dengan Pilpres. Keberhasilan
30,6% menjadi 31% untuk pasangan pelaksanaan pemilu serentak,
Probowo Subianto dan Sandiaga Uno salah satunya ditentukan dengan
(Koran Tempo, 31 Januari 2019). tingginya angka partisipasi pemilih
Beberapa pihak menilai dalam Pemilu.
pelaksanaan debat pertama tidak Komisioner KPU, Viryan
efektif. Direktur SMRC, Sirajudin Azis mengungkapkan, total Daftar
Abbas, menilai ada beberapa sebab Pemilih Tetap Hasil Perbaikan 2
masyarakat kurang tertarik dalam (DPTHP2) sejumlah 192.828.520
penyelenggaraan debat seperti
isu debat. Empat isu yang dipilih
orang yang terdiri dari 96.271.476
laki-laki dan 96.557.044 perempuan
26
memang penting, namun tidak (idntimes.com, 6 Februari 2019).
menjadi prioritas utama kebutuhan Direktorat Jenderal Kependudukan
masyarakat. Selain itu perdebatan dan Pencatatan Sipil Kemendagri
yang dimunculkan kedua capres mencatat pemilih pemula pada
tidak menarik untuk didengar dan Pemilu 2019 berjumlah 5.035.887
disaksikan masyarakat. Pengamat orang pemilih. Hal ini dilihat dari
komunikasi politik, Silvianus Alvin, Daftar Penduduk Pemilih Potensial
mengusulkan agar debat menarik Pemilu (DP4) usia pemilih yang
maka perlu ditambah waktu untuk telah menginjak 17 tahun pada
debat yang diisi oleh sindiran- tanggal 1 Januari 2018 sampai
sindiran politik sehingga akan dengan 17 April 2019 (detik.com, 6
terlihat kandidat mana yang paling Februari 2019). KPU menetapkan
siap dalam menghadapi sindiran target partisipasi pemilih pada
tersebut (Suara Pembaruan, 1 Pemilu 2019 sebesar 77,5% (Koran
Februari 2019). Komisioner Komisi Tempo, 31 Januari 2019, hal. 5).
Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Kegiatan debat capres dan
Setiawan, menjelaskan akan partisipasi pemilih, hakekatnya
membuka ruang debat bebas antara merupakan kegiatan politik.
capres pada segmen keempat. Hal Kegiatan politik menurut Gabriel
ini agar debat lebih mengekplorasi A. Almond, memiliki dua kategori
gagasan masing-masing capres fungsi yaitu fungsi masukan (input
(Suara Pembaruan, 1 Februari function) dan fungsi keluaran
2019). Tulisan ini akan menganalisis (output function). Fungsi masukan
efektivitas debat capres dan (input function) adalah: “fungsi yang
peningkatan partisipasi pemilih sangat penting dalam menentukan
Pilpres tahun 2019. cara kerjanya sistem dan yang
diperlukan untuk membuat dan
Peningkatan Partisipasi melaksanakan kebijaksanaan
Pemilih melalui Debat Capres dalam sistem politik. Fungsi
Pelaksanaan Pemilu 2019 keluaran terkait dengan dampak
akan dilaksanakan secara serentak yang dihasilkannya (Moechtar
Mas’oed, 1982:29). Partisipasi politik sebagai wadah pembelajaran nilai
merupakan fungsi keluaran dari dan sikap sosial yang memengaruhi
kegiatan politik. kehidupan politik akan benar-benar
Hal ini sebagaimana terwujud.
dikemukakan Ramlan Surbakti
yang menjelaskan, kadar tinggi Upaya Peningkatan Kualitas
rendahnya partisipasi politik warga Debat
negara disebabkan oleh faktor Upaya peningkatan kualitas
kesadaran politik seseorang tentang debat capres perlu dilakukan oleh
hak dan kewajibannya kepada KPU sebagai penyelenggara debat,
negara dan kepercayaannya kepada moderator debat, paslon capres,
pemerintah. Hal ini berkaitan dengan dan media massa. Pertama, KPU
pengetahuan politik, minat dan sikap memiliki tanggungjawab yang
politik dinegaranya yaitu penilaian besar dalam rangka pembentukan
27 sesorang terhadap
(Ramlan Surbakti, 1992:144).
pemerintah. nilai dan sikap politik masyarakat,
terutama terkait dengan pemilihan
Potensi untuk terbentuknya materi debat setiap tahapannya.
pengetahuan politik, minat dan KPU juga memiliki tanggungjawab
sikap politik setiap orang setelah untuk memutakhirkan cara
menyaksikan debat capres penyajian materi setiap tahapan
Pemilu 2019, dapat semakin debat capres. Belajar dari
memperkuat urgensi kegiatan pengalaman debat tahap pertama,
debat capres yang diarahkan materi yang mengambil tema
sebagai salah satu metode dalam hukum, korupsi, terorisme, dan
terminologi sosiologi politik. Hal hak asasi manusia, sebetulnya
ini sebagaimana dikemukakan John sangat diharapkan memberikan
W. Ellswort dan Arthur A. Stahnke jawaban jawaban masyarakat atas
yang mendefinisikan sosialisasi permasalahan tersebut.
politik sebagai proses kesadaran Pada debat tahap berikutnya,
politik sejak kecil hingga dewasa, KPU perlu mempersiapkan materi
yaitu bagaimana seseorang belajar debat yang permasalahannya
nilai-nilai dan sikap sosial yang berangkat dari permasalahan
memengaruhi kehidupan politik berskala nasional dan permasalahan
(Hendry Subiakto, 2012:57). berskala lokal. Hal ini
Kegiatan debat capres dimaksudkan, agar masyarakat
Pemilu 2019 sangat penting untuk dapat secara cermat memahami
dilaksanakan, mengingat baik KPU kemampuan pasangan calon
sebagai penyelenggara debat, materi dalam mengatasi permasalahan
debat, pasangan capres, panelis berskala nasional dan berskala
maupun media yang menyiarkan lokal. Sehingga kemungkinan
acara debat, merupakan satu kesatuan dari pasangan capres hanya
komponen pembelajaran nilai-nilai menyajikan narasi normatif atas
dan sikap sosial yang memengaruhi persoalan yang diajukan, seperti
kehidupan politik. Untuk itu pada debat pertama, tidak akan
pelaksanaan debat capres Pemilu terulang lagi. KPU tidak perlu
2019 pada tahap-tahap berikutnya, lagi menyampaikan kisi-kisi
mutlak untuk lebih ditingkatkan, permasalahan kepada pasangan
agar keinginan untuk menjadikannya
calon, tapi cukup menyebutkan debat. Materi debat yang disajikan,
tema besar dari debat tahap kedua. ukuran keberhasilannya harus
Kedua, moderator. KPU juga dilihat dari seberapa banyak
perlu lebih cermat dalam memilih konstituen capres lawan beralih
kemampuan moderator dalam debat menjadi konstituennya dan
tahap berikutnya. Pilihan untuk memilihnya pada hari pelaksanaan
menjadi moderator juga harus pencoblosan. Materi yang disusun
didasari pada kemampuannya dan disampaikan pasangan capres,
dalam memahami permasalahan justru harus semakin dekat dengan
yang dijadikan tema debat tahap kebutuhan dalam mengatasi
kedua. Moderator tidak hanya permasalahan yang terjadi di
mampu mengendalikan massa masyarakat.
diruang debat, mengendalikan Keinginan paslon untuk
waktu debat dan dikenal banyak meningkatkan partisipasi pemilih
orang, namun juga
memiliki kompetensi akan bidang
harus setelah menyaksikan debat tidak
akan pernah terwujud, bila
28
masalah yang akan didebatkan. materinya hanya bersifat normatif
Kemampuan moderator dalam saja. Masyarakat melalui kegiatan
mengatur debat, ditandai dari debat capres ini, justru lebih
kemampuannya terhadap bidang ingin mengetahui kemampuan
masalah yang diperdebatkan, pasangan capres dalam mengatasi
kemampuan untuk memfokuskan permasalahan yang dihadapi,
atau memperdalam materi debat apalagi jika permasalahan itu dekat
yang disajikan oleh pasangan calon. dengan kebutuhan dan realita di
Ketiga, paslon capres. Pasangan masyarakat.
capres sebagai komunikator politik Keempat, media massa.
tentunya memiliki motif komunikasi Pilihan penggunaan media
atas seluruh materi yang disiapkan juga menjadi hal yang harus
dan disampaikan dalam acara debat. benar-benar diperhatikan KPU,
Pada motif komunikasi itu juga agar pelaksanaan debat capres
pasti termuat target substansi dan tahap berikutnya dapat berjalan
target komunikan mana yang ingin secara efektif sehingga mampu
disasarnya. Untuk itu, kekuatan membentuk pengetahuan dan
tampak belakang capres dalam sikap politik masyarakat. Pilihan
menyusun, memprioritaskan materi, penggunaan media harus
pertanyaan dan sanggahan dalam diarahkan pada media yang paling
debat, justru harus dikemukakan ke banyak digunakan oleh masyarakat
depan, menjadi kekuatan strategi dan atau pancarannya mampu
tampak depan yang bertujuan diterima diseluruh wilayah Negara
memenangkan persaingan dalam Kesatuan Republik Indonesia
debat. Kekuatan isi pesannya (NKRI). Penggunaan media sosial
justru harus ditekankan kepada justru harus lebih ditingkatkan,
kemampuan untuk “menjatuhkan” agar maksud dari kegiatan debat
lawan debat, mempertahankan ini untuk menggugah partisipasi
kekuatan konstituen debat, pemilih pemula Pemilu 2019 akan
sekaligus juga mampu merebut dapat tercapai. Komisi Penyiaran
konstituen yang dimiliki lawan Indonesia (KPI) perlu melakukan
pengawasan intensif, terutama bila ini berlaku untuk pemilu presiden
ditemukan kegiatan atau materi dan pemilu legislatif, mengingat
debat capres melalui media televisi, pelaksanaan pemilu serentak Pemilu
terindikasi melanggar Pedoman 2019 dilakukan bersamaan antara
Perilaku Penyiaran dan Standar pemilu presiden dan pemilu legislatif.
Program Siaran (P3SPS). Untuk itu pelaksanaan debat capres
Pelaksanaan debat capres Pemilu 2019 menjadi sangat penting
tahun 2019, juga harus diawasi dikelola dengan baik, agar tingkat
efektivitas pelaksanaannya oleh partisipasi pemilih menjadi lebih
DPR RI. DPR RI melalui Komisi II meningkat. Komunikator politik, baik
DPR RI dapat melakukan Rapat KPU dan pasangan capres memiliki
Dengar Pendapat dengan KPU dan tanggungjawab dalam mengefektifkan
Bawaslu untuk melihat efektivitas persiapan acara, penyusunan
acara debat capres dan pengaruhnya materi dan penyajian pesan debat
29 terhadap partisipasi pemilih. Komisi
II perlu mengetahui langkah-langkah
yang akan disiarkan melalui media
massa. Pasangan capres harus dapat
yang dilakukan KPU untuk debat meyakinkan masyarakat yang belum
capres pada tahapan berikutnya. memiliki pilihan, konstituennya,
Terkait dengan penggunaan media dan merebut konstituen pasangan
penyiaran, maka Komisi I DPR lawannya.
RI perlu melakukan repat dengar KPU sebagai penyelenggara
pendapat dengan KPI untuk melihat pemilu perlu melakukan berbagai
efektivitas penyajian acara debat dan persiapan acara yang matang,
kemungkinan terjadinya pelanggaran termasuk dengan menghadirkan
atas P3SPS. peraturan KPU yang secara
khusus membahas soal debat
Penutup capres pada pelaksanaan pemilu.
Pelaksanaan Pemilu serentak 2019 Dan mengingat acara debat ini
dilakukan dengan menggabungkan disiarkan melalui media penyiaran,
pelaksanaan pemilu legislatif dengan maka KPU bersama KPI perlu
pemilu presiden dalam satu hari menghasilkan regulasi bersama
pelaksanaan pemilu. Salah satu yang dapat memberikan aturan
kegiatan yang dilakukan KPU terkait normatif bagi kedua lembaga ini
dengan pelaksanaan Pemilu 2019 dalam menjalankan tugas dan
yaitu debat capres Pemilu 2019. wewenangnya. DPR melalui
Ada lima tahapan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pengawasan
debat capres yang masing-masing perlu melakukan evaluasi secara
tahapannya mengusung tema debat intensif terkait dengan regulasi
sesuai dengan permasalahan yang yang digunakan oleh KPU
dibahas. Kenyataannya, banyak dalam pelaksanaan acara ini, dan
kalangan menyatakan debat melihat efektivitas pelaksanaan
capres tahap pertama, banyak debat dalam rangka peningkatan
kalangan menyatakan kegiatan angka partisipasi pemilih Pemilu
tersebut kurang efektif. 2019, serta melihat efektivitas
Pelaksanaan debat capres penggunaan media penyiaran
memiliki potensi untuk meningkatkan yang digunakan dalam acara debat
partisipasi pemilih Pemilu 2019. capres tahun 2019.
Tingkatan partisipasi pemilih kali
Referensi Jiwa”, https://www.idntimes.
“Ada 5 Juta Pemilih Pemula di com/news/indonesia/
Pemilu 2019”, https://news. indianamalia/kpu-rilis-jumlah-
detik.com/berita/4215354/ dpt-pemilu/full, diakses 6
ada-5-juta-pemilih-pemula- Februari 2019.
di-pemilu-2019, dipublikasi Moechtar Mas’oed dan C. Andrew,
17 September 2018, diakses 6 1982, Perbandingan Sistem
Februari 2019. Politik, Yogyakarta: Gadjah
“Debat Tidak Efektif”, Suara Mada University Press.
Pembaruan 1 Februari 2019, hal. Ramlan Surbakti, 1992, Memahami
2-3. Ilmu Politik, Jakarta: Penerbit
Hendry Subiakto dan Rachmah Grasindo.
Ida, 2012, Komunikasi Politik, “Survei: Pengaruh Debat Calon
Media dan Demokrasi, Jakarta: Presiden Kecil”, Koran Tempo 31
Kencana Prenada Media Januari 2019, hal 15. 30
Group.
”KPU: Jumlah Daftar Pemilih Tetap
Pemilu 2019 adalah 192 Juta

Ahmad Budiman
ahmad.budiman@dpr.go.id
Drs. Ahmad Budiman, M.Pd., menyelesaikan pendidikan S1 bidang Komunikasi dari
Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (ISIP) Jakarta pada tahun 1993 dan pendidikan S2
bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka(2004). Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya bidang kepakaran Komunikasi
Politik pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang
telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara lain: “Bunga Rampai Keterbukaan
Informasi Publik” (2011), “Peningkatan Citra Bangsa melalui Kemandirian Industri
Pertahanan” (2014), dan “Mekanisme Pengaduan Masyarakat ke DPR RI” (2015).
Nasional" Tahun 2016.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai