Anda di halaman 1dari 45

MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG

PARU
No.
: UKP/ /SOP/2017
Dokumen
Revisi : 00
SOP
Tanggal
: /01/2017
Terbit
Halaman : 1/3

Puskesmas Arsul Sani, SKM


Muntok NIP. 197205272005011009
Pengertian Melakukan Resusitasi Jantung paru adalah mengukur derajat panas
yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai keseimbangan pembakaran
dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat, pernapasan,
sisa-sisa pembakaran (ekskresi), radiasi, konduksi dan konveksi dengan
thermometer yang dilakukan di daerah axilla/ketiak
Tujuan 1. Untuk mengetahui suhu tubuh pasien
2. Untuk mengetahui keseimbangan antara panas yang dihasilkan
dengan yang dikeluarkan
3. Untuk menentukan tindakan keperawatan dan membantu
menentukan diagnosa selanjutnya
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat
A. Emergency trolley berisi :
a. Laryngoscope lurus dan bengkok ( anak & dewasa )
b. Magil forceps
c. Pipa trakea berbagai ukuran
d. Trakea tube berbagai ukuran
e. Gudel berbagai ukuran
f. CVP set
g. Infus set
h. Papan resusitasi
i. Gunting verband
j. Ambu bag lengkap
k. Spuit 10 cc – jarum no. 18
B. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
C. Set pengisap sekresi lengkap dan siap pakai
D. EKG record
E. EKG monitor bila dimungkinkan
F. DC shock lengkap

2. Persiapan pasien
a. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar dan diusahakan tidak
menyentuh tempat tidur
c. Baju bagian atas pasien dibuka

Pelaksanaan :
1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas memberikan inform consent kepada pasien
3. Petugas mengecek henti napas dan jantung dengan cara
a. Petugas melihat pergerakan dada atau perut
b. Petugas mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
merasakan adanya udara dari mulut/hidung
c. Petugas merasakan adanya udara dari mulut/hidung
dengan pipi atau punggung tangan.
4. Petugas menilai denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri
karotis.
5. Petugas mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Petugas memanggil nama
b. Petugas menanyakan keadaannya
c. Petugas menggoyangkan bahu pasien
6. Petugas memasang papan resusitasi di bawah punggung pasien
7. Petugas membebaskan jalan napas dengan cara :
a. Petugas membersihkan sumbatan jalan napas dengan jalan
menghisap sekresi
b. Petugas melakukan Triple manuver
-Petugas melakukan Ekstensi kepala
-Petugas mengangkat rahang bawah
-Petugas mempertahankan posisi rahang bawah
7. Petugas melakukan pernapasan buatan ( bagging 12-20 kali/menit )
bila denyut jantung teraba
8. Petugs melakukan RJP ABC kombinasi bila denyut jantung tidak
teraba dengan cara:
a. Petugas melakukan napas buatan ( bagging ) 2 kali jika
dilakukan oleh1 orang
b. Petugas melakukan cek artori karotis bila (-) bagging 1 kali
c. Petugas melakuakan Kompresi jantung luar bergantian
dengan bagging, perbandingan 5 : 2 bila RJP dilakukan oleh
1 orang
9. Petugas mencuci tangan

Unit Perawat-Bidan/Unit perawatan


Terkait
MELAKUKAN BILASAN LAMBUNG
No.
: UKP/ /SOP/2017
Dokumen

Revisi : 00
SOP
Tanggal : / /0 /2017
Terbit

Halaman : 1/3

Puskesmas Arsul Sani, SKM


Muntok NIP.197205272005011009
Pengertian Mencuci Bilasan Lambung adalah mencuci lambung dengan cara
memasukkan air atau cairan tertentu dan kemudian mengeluarkan
melalui slang penduga lambung (maagslang).
Tujuan Untuk membersihkan dan mengeluarkan kotoran racun dari lambung
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat dan obat
a. Selang penduga lambung ( NGT ) berbagai ukuran dan corongnya
b. Bengkok besar
c. Perlak dan alasnya
d. Ember penampung
e. Air hangat/dingin 1-2 liter / NaCl 0,9% sesuai kebutuhan
f. Kassa / Tissue
g. Gelas ukuran
h. Celemek dari karet
i. Gelas berisi air matang
j. Pelicin / Jelly
k. Set therapy lengkap dan siap pakai
l. Pinset anatomi
m. Obat-obat ( Sulfas atropine, norit )
n. Susu yang diperlukan dalam tempatnya
2. Persiapan pasien
a. Pasien / Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan
1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memberikan inform consent kepada pasien
3. Petugas memasang perlak dan alasnya di dada pasien
4. Petugas meletakkan bengkok di bawah dagu pasien
5. Petugas meletakkan ember yang diberi alas kain pel ke dekat pasien
6. Petugas menentukan panjang selang penduga ( NGT ) yang masuk ke
dalam lambung
7. Petugas memberi pelicin pada ujung selang penduga lambung
8. Petugas menutup pangkal selang penduga lambung dengan car
menekuk/ di klem
9. Petugas memasukkan selang penduga ( NGT ) pelan-pelan kedalam
lambung melalui lubang hidung. Bagi pasien sadar dianjurkan
menelan selang penduga ( NGT ) perlahan-lahan sambil menarik
napas dalam
10. Petugas meyakinkan selang penduga ( NGT ) masuk kedalam
lambung dengan cara Petugas memasukan ujung penduga ( NGT )
sampai terendam dalam mangkok berisi air, dikeluarkan kembali.
Setelah yakin selang penduga masuk ke lambung pasien, posisi
diatur miring tanpa bantal dan letak kepala lebih rendah
11. Petugas memasang corong pada ujung selang kemudian masukkan
air/cairan. Selanjutnya ditunggu sampai air/cairan tersebut keluar
dari lambung dan ditampung dalam ember
12. Petugas membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih / tidak berbau
13. Petugas mengobservasi tensi, nadi pernafasan dan respon pasien
14. Petugas mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
15. Petugas mencuci tangan
Unit Seluruh personil / unit perawatan
Terkait
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK
PEMERIKSAAN RADIO DIAGNOSTIK

No.
: UKP/ /SOP/2017
Dokumen

Revisi : 00
SOP
Tanggal : / /2017
Terbit

Halaman : 1/

Puskesmas Arsul Sani, SKM


Muntok NIP. 197205272005011009
Pengertian Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan radio diagnostik adalah
menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang diikuti ekspirasi ) dalam
satu menit
Tujuan Untuk mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam satu menit, untuk
mengetahui keadaan umum pasien
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat dan obat
c. Alas brankar dan selimut
d. Obat-obat sesuai dengan program
e. Bengkok, tissue
f. Formulir permintaan

2. Persiapan pasien
Petugas memberikan penjelasa tentang tindakan yang akan
dilakukan
Pelaksanaan
1. Sebelum pemeriksaan
a. USG : Pasien puasa / minum banyak sesuai dengan progran
pemerikasaan
b. Arteriografi
-Pasien puasa
-Menanda tangani surat izin tindakan
-Daerah yang akan dilakukan tindakan dicukur
c. Petugas mengantar pasien keruang pemeriksaan

2. Pada saat pemeriksaan


a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas mendampingi pasien
c. Petugas mengobservasi respon pasien

3. Setelah pemeriksaan
a. Petugas membawa pasien kembali ke UGD
b. Petugas mengobservasi nadi, tensi, pernafasan
c. Petugas mencatat hasil observasi
d. Petugas mencuci tangan

Unit Seluruh personil / unit perawatan


Terkait
MELAKUKAN SKINTEST

No.
: UKP/238/SOP/2017
Dokumen
SOP No.Revisi : 00
Tanggal
: 15/01 /2017
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas Arsul Sani, SKM
Muntok NIP. 197205272005011009
Pengertian Melakukan skintest adalah memberikan obat melalui suntikan dibawah
kulit yang dilakukan pada lengan atas sebelah luar.
Tujuan 1. Untuk mengetahui terjadinya hipotensi / hipertensi
2. Untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat
a. Spuit 1 cc dan jarum steril dalam tempatnya
b. Obat-obatan yang diperlukan
c. Kapas alkohol dalam tempatnya
d. Gergaji ampul
e. NaCl 0,9% aquadest
f. Bengkok

2. Persiapan pasien
Petugas memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan

Pelaksanaan
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memberikan inform consent kepada pasien
3. Petugas menggulung lengan baju pasien bila perlu
4. Petugas mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0,1 cc
dilarutkan dengan NaCl 0,9% aquadest menjadi 1 cc
5. Petugas mendesinfeksi kulit yang akan disuntik menggunakan kapas
alkohol kemudian diregangkan dengan tangan kiri perawat
6. Petugas menyuntikkan obat secara intracutan sampai kulit
menggelembung
7. Petugas menilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu penyuntikan.
Hasil (+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan
dengan diameter minimal 1 cm
8. Petugas mencatat hasil reaksi skintest
9. Petugas mencuci tangan
Unit Seluruh personil / unit perawatan
Terkait
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG 12
LED
No.
: UKP/ /SOP/2017
Dokumen
SOP No.Revisi : 00
Tanggal
: 15/01 /2017
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas Arsul Sani, SKM
Muntok NIP. 197205272005011009
Pengertian Melakukan pemeriksaan EKG 12 LED adalah mengukur Tinggi Badan
atau Panjang Badan Pasien dengan menggunakan alat pengukur
Tujuan Untuk mengetahui Tinggi Badan atau Panjang Badan Pasien

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang


Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat
a.Alat EKG lengkap dan siap pakai
b.Kapas alkohol dalam tempatnya
c.Kapas / kassa lembab
2. Persiapan pasien
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar

Pelaksanaan
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas.
Bila pasiennya memakai jam tangan, gelang dan logam lain dilepas
3. Petugas membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kakpas
pada dairah dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai
dilokasi pemadangan manset elektroda
4. Petugas mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda. Bila tidak
ada jelly, gunakan kapas basah
5. Petugas memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan
dan tungkai
6. Petugas memasang arde
7. Petugas menghidupkan monitor EKG
8. Petugas menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai pasien, untuk rekan ekstrimitas leas ( lead I, II,
III, AVR, AVF ) dengan cara sebagai berikut :
-Warna merah pada tangan kanan
-Warna hijau pada kaki kiri
-Warna hitam pada kaki kanan
-Warna kuning pada tangan kiri
9. Petugas memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead :
V1 Pada interkosta keempat pada garis sternum sebelah kanan
V2 Pada interkosta keempat pada garis sternum sebelah kiri
V3 Pertengahan antara V2 dan V4
V4 Pada interkosta kelima pada axilla bagian belakang kiri
V5 Pada axilla sebelah depan kiri
V6 Pada interkosta kelima pada mid axilla
V7 Pada interkosta kelima pada axilla bagian belakang kanan
V8 Satu bidang ( Sejajar dengan V7 pada garis scapula )
V9 Sejajar dengan V8 pada batas kiri dari columna vertebralis
11. Petugas melakukan kalibrasi 10 mm dengan keadaan
25mm/volt/detik
12. Petugas membuat rekaman secara berurutan sesuai dengan
pilihan lead yang terdapat pada media EKG
13. Petugas melakukan kalibrasi kembali setelah perekaman selesai
14. Petugas memberi identitas pasien hasil rekaman : nama, umur,
tanggal dan jam rekaman serta nomor lead dan nomor rekam medik
15. Petugas merapikan alat-alat
16. Petugas mencuci tangan

Unit Seluruh personil / unit perawatan


Terkait
MENYIAPKAN DARAH
UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

PENGERTIAN Menimbang Berat badan pasien dengan menggunakan


timbangan badan
TUJUAN Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan
pasien dan membantu menentukan program pengobatan
selanjutnya
KEBIJAKAN Terapi pengobatan pasien juga ditentukan oleh berat
badan pasien.
PROSEDUR Persiapan
1. Persiapan alat
a. Botol kecil/tabung tempat spesimen yang sudah
dibei label
b. Spuit steril, berbagai ukuran
c. Kapas alkohol dalam tempatnya
d. Torniquet
e. Formulir pemeriksaan
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Menentukan pembuluh darah yang akan ditusuk
untuk pengambilan darah
3. Mendesinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang
akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol
4. Memasang tourniquet
5. Mengambil darah pemeriksaan dengan cara
menusukkan jaarum pada pembuluh darah dengan
jumlah sesuai kebutuhan
6. Memasukkan darah pada temat yang sudah
disediakan
7. Mencantumkan nama pasien
8. a. Nomor rekam medik
9. b. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
darah
10. Cuci tangan
11. Mengirim darah dan menyertakan formulir
pemeriksaan yang sudah diisi dan ditanda tangani
dokter

UNIT Seluruh personil / unit perawatan


TERKAIT
MENYIAPKAN URINE UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RSUD No Dokumen: No Halaman:


SEJIRAN Revisi: 0 1/2
SETASON 36/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
19780513 200604 1
007
PENGERTIAN Mengambil urine steril dengan memakai alat steril untuk
bahan pemeriksaan.
TUJUAN Menyediakan urine steril untuk bahan pemeriksaan
untuk mengetahui adanya infeksi pada urethra, ginjal,
dan lain-lain, serta kepekaan kuman terhadap beberapa
jenis obat.
KEBIJAKAN 1. Pasien dengan penyakit infeksi yang lama atau berat;
2. Pasien dengan pengobatan tertentu;
3. Pasien dengan kelainan ginjal dan lain-lain.
PROSEDUR Persiapan:
1. Persiapan alat
a. Botol kecil/tabung tempat specimen yang sudah
diberi label
b. Set pemasangan kateter
c. Formulir pemeriksaan
d. Pengalas untuk bokong
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan:
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan tempat urine
3. Memasang kateter
4. Menampung urine dalam botol / tabung pemeriksaan
100 cc
5. Sisanya ditampung dalam bengkok
6. Memasang label pada botol / tabung pemeriksaan
urine dengan cara mencantumkan :
a. Nama pasien
b. Nomor rekam medic ( Medical record )
c. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
urine
7. Cuci tangan
8. Mengirim urine dan menyertakan formulir pemeriksaan
yang sudah diisi dan ditanda tangani dokter
UNIT Seluruh personil/unit perawatan
TERKAIT
MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN JARINGAN
UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No Dokumen: No Halaman:
RSUD Revisi: 0 1/2
SEJIRAN 37/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
19780513 200604 1
007
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik
pada kasus bedah maupun non bedah
TUJUAN Mencegah syok
KEBIJAKAN Tindakan yang dilakukan pada pasien yang mengalami
perdarahan agar tidak terjadi kehilangan darah yang
banyak dari dalam tubuh.
PROSEDUR Persiapan
1. Persiapan alat
a. Botol kecil/tabung tempat spesimen yang sudah
diberi label
b. Larutan formulir
c. Pinset anatomis steril
d. Formulir pemeriksaan
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu tentan tindakan yang akan
dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Mengisi tabung/botol pemeriksaan dengan larutan
formalin
3. Memasukkan jaringan menggunakan pinset steril,
kedalam tabung/botol yang telah diisi larutan formalin
4. Memasang label pada botol/tabung pemeriksaan
jaringan dengan cara mencantumkan :
a. Nama pasien
b. Nomor rekam medik ( Medical record )
c. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
5. Cuci tangan
6. Mengirim bahan dan pemeriksaan jaringan dengan
menyertakan formulir pemeriksaan yang sudah diisi
dan di tanda tangani dokter

UNIT Seluruh personil/unit perawatan


TERKAIT
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT
No Dokumen: No Halaman:
RSUD Revisi: 0 1/1
SEJIRAN 38/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
19780513 200604 1
007
PENGERTIAN Memasukan cairan atau obat langsung kedalam vena
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama,
dengan menggunakan infuse set
TUJUAN 1. Tindakan pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan
elektrolit
KEBIJAKAN Pemasangan infus merupakan tindakan invasif yang
dilakukan langsung pada pembuluh darah pasien.
PROSEDUR Persiapan
1. Persiapan alat
a. Alat pencukur rambut dan gunting rambut
b. Bengkok
c. Sabun
d. Waslap
e. Handuk
f. Alat kesehatan & obat-obatan sesuai program
dokter dan jenis tindakan pembedahan
g. Mitella/penutup kepala
h. Baju khusus
i. Formulir :
1. Izin operasi
2. Permintaan darah ke PMI
3. Pemeriksaan penunjang
2. Persiapan pasien
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Memandikan pasien bila kotor
3. Dipuasakan sesuai kebutuhan operasinya
4. Mencukur daerah yang akan dioperasi
5. Memasang NGT, kateter sesuai program
6. Pasien dibimbing untuk berdoa
7. Mencuci tangan
UNIT Seluruh personil/unit perawatan
TERKAIT
MERAWAT LUKA BAKAR

No.
: UKP/ /SOP/2017
Dokumen
No.Revisi : 00
SOP Tanggal
: 15/01 /2017
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas Arsul Sani, SKM
Muntok NIP. 197205272005011009
Pengertian Menghitung tetesan infus sesuai dengan program pengobatan

Tujuan 1. Untuk mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit


2. Untuk tindakan pengobatan
3. Untuk tindakan preventive pada pasien yang potensial terjadi collaps
pembuluh darah
4. Untuk Indikasi :
a. dehidrasi
b. Kesadaran menurun
c. Pra dan Pasca Bedah
5.Untuk pengobatan yang pemberiannya harus melalui infus
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muntok No : 188/006/1.2.1.2/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muntok.
Prosedur Persiapan
1. Persiapan alat
a. Alat-alat steril
1. Alat tenun
2. Set ganti balutan
3. Spuit 10 cc
4. Kain kasa
5. Verband sesuai dengan ukuran
6. Sarung tangan
c. Alat-alat tidak steril :
1. Bengkok
2. Obat penenang ( bila diperlukan )
d. Obat-obatan tidak steril
1. Zalp kulit sesuai progran
2. Cairan disinfektan
2. Persiapan pasien
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan

Pelaksanaan
Petugas memandikan pasien diruang khusus dengan fasilitas khusus :
1. Sebelum tindakan
a. Bak mandi dibersihkan dan didesinfeksi
b. Bak mandi diisi air dengan suhu 37-43 derajat
c. disinfektan kedalam bak mandi dengan konsentrasi sesuai
aturan
2. Selama tindakan
a. Cuci tangan
b. Pasiein diantar keruang khusus
c. Pasien dipersiapkan dengan menanggalkan baju
d. Perawat membantu dokter pada saat memandikan
pasien :
1. Merendam pasien kedalam bak mandi
2. Mengambil jaringan nekrotik
3. Memecahkan bulae
e. Memindahkan pasien ke atas brankar yang sudah
di alas dengan perlak dan alat tenun steril
f. Mengeringkan badan pasien dengan handuk steril
kemudian pasien diberi zalf sesuai program dokter
g. Menutup pasien dengan alat tenun steril kemudian
pasien diantar ketempat perawatan khusus
h. Melakukan observasi terhadap :
a. Tensi, nadi,suhu dan pernafasan
b. Posisi jarum infus, kelancaran tetes infus
kelancaran tetes infus
c. Reaksi pemberian cairan infus dan reaksi
setelah dimandikan
i. Mencatat segala perkembangan dan hasil
observasi

j. Cuci tangan
3. Memandikan pasien diruang tindakan
a. Cuci tangan
b. Pasien disiapkan, baju ditanggalkan
c. Perawat membantu dokter pada saat memandikan
pasien :
1. Petugas mencuci daerah luka dengan cairan Nacl
0,9% yang sudah dicampur dengan disinfektan
2. Petugas membersihkan luka bakar dari segala
kotoran yang menempel
3. Petugas membuang jaringan nekrotik
4. Petugas memecahkan bulae dengan memakai spuit
5. Petugas membilas luka bakar dengan cairan steril
tanpa disinfektan
4. Petugas mengeringkan daerah luka bakar/bagian yang
dicuci dengan kassa steril kemudian diberi zalf sesuai
program pengobatan
5. Petugas memindahkan pasien ke brankar yang sudah diberi
alat/alat tenun steril
6. Petugas memindahkan pasien dengan alat tenun steril
kemudian pasien diantar keruang perawatan
7. Petugas mengobservasi :
1. Tensi, nadi, suhu dan pernafasan
2. Posisi jarum infus, kelancaran tetesan
3. Reaksi pasien setelah dimandikan
8. Petugas membersihkan suntikan analgetik sesua program
diperlukan
9. Petugas mencuci tangan
10. Petugas melapor segera kepada dokter bila terdapat
perubahan kondisi pasien
Unit terkait Seluruh personil/unit perawatan
MEMASANG BIDAI

No Dokumen: No Halaman:
RSUD Revisi: 0 1/2
SEJIRAN 40/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP. 19780513
200604 1 007
PENGERTIAN Memindahkan atau memasukkan darah yang berasal dari
donor kedalam tubuh pasien melalui vena
TUJUAN Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi
kebutuhan pasien akan darah sesuai dengan program
pengobatan
KEBIJAKAN Tindakan invasif yang dilakukan di mana kadar
hemoglobin darah pasien kurang dari normalnya.
PROSEDUR Persiapan
1. Persiapan alat
a. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
b. Verband/mitella
c. Gunting
2. 2. Persiapan pasien
a. Diberi penjelasa tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Petugas I mengangkat daerah yang akan dipasang
bidai
3. Petugas II meletakkan bidai melewati dua persendian
anggota gerak
4. Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang
5. Petugas I mempertahankan posisi anggota tubuh yang
patah sementara petugas II mengikat bidai
6. Cara pengikatan dengan simpul hiduuup
7. Mengatur posisi pasien
8. Cuci tangan
9. Mencatat dalam catatan perawat
UNIT Seluruh personil/unit perawatan
TERKAIT
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN DC
SHOCK
No Dokumen: No Revisi: Halaman:
0 1/1
RSUD 41/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
19780513 200604 1 007
PENGERTIAN Mengukur Jumlah Cairan Masuk dan Keluar Selama 24
jam
TUJUAN Menghitung Balance Cairan dan Kebutuhan Cairan
KEBIJAKAN Tindakan yang dilakukan untuk menentukan kebutuhan
cairan yang dibutuhkan pasien.
PROSEDUR Persiapan
1. Persiapan alat
a. Defibrilator siap pakai
b. EKG monitor
c. Jelly
d. Oksigen
e. Set resusitasi jantung paru
f. Emegency trolley

2. Persiapan pasien
a. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar
Pelaksanaan
1. Tindakan D.C Shock dilakukan oleh dokter
2. Mengecek bahwa monitor terpasang dengn baik
3. Observasi gambaran irama denyut pada monitor
4. Memberi bantuan pernafasan menggunakan
ambubag denga O2 konsentrasi tinggi, selama
dilakukan tindakan
5. Melakukan prekardial thumb
6. Mengatur kapasitas ”watt second joule” sesuai yang
telah ditentukan dokter, dimulai dari 50-350 joule
yang dapat diberikan secara synchronize
7. Mencatat tindakan yang dilakukan
8. Mencatat respon pasien
9. Merapikan alat-alat
10. Cuci tangan

UNIT Seluruh personil/unit perawatan


TERKAIT
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
INTUBASI

RSUD No Dokumen: No Revisi Halaman :


SEJIRAN :0 1/2
SETASON 42/SOP/PRWT/1.02.02/2011

SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
19780513 200604 1 007
PENGERTIAN Memasang pipa penduga lambung / naso gastric tube pada
pasien sesuai indikasi
TUJUAN 1. Memberikan asupan nutrisi
2. Mengeluarkan udara/cairan dari lambung
3. Decompresi
KEBIJAKAN Suatu tindakan untuk memasukkan Naso Gastric Tube
kedalam lambung melalui lubang hidung.
1. Untuk mengosongkan lambung.
2. Untuk mengetahui PH asam lambung.
3. Untuk memasukkan makanan kedalam lambung.
4. Untuk membilas lambung.
5. Pada pasien pendarahan Gastro Intestinal.
6. Pada pasien kelebihan dosis obat-obatan
PROSEDUR Persiapan
1. Alat
a. Laringoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran
dalam keadaan siap pakai
b. Xylocain spray dan xylocain jelly dalam tempatnya
c. NTT/OTT, dengan berbagai ukuran
d. ”Magic forcep ”
e. Spuit dan obat premedikasi
f. Guedel berbagai ukuran
g. Arteri klem
h. ”Cuff inflator” ( Spuit 20 cc )
i. Stetoskop
j. Slyim zuiger”atau alat pengisap sekresi
k. Air viva dan masker oksigen
l. Sarung tangan steril
m. Plester dan gunting
n. Bengkok
o. Monitor EKG
p. Mouth speider atau alat pembuka mulut
q. Ventilator lengkap
UNIT Seluruh personil/unit perawatan
TERKAIT

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No Dokumen: No Revisi Halaman :


RSUD :0 2/2
SEJIRAN 42/SOP/PRWT/1.02.02/2011
SETASON
PROSEDUR 2. Pasien
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan.
b. Posisi pasien diatur terlentang datar denan kepala
hyperekstensi
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Memasang monitor EKG
3. Memberikan obat relaxan & sedativa, sesuai dengan
program pengobatan
4. Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan
intubasi berlangsung
5. Dokter melakukan intubasi
6. Mengisi cuff pipa endotracheal tube sesudah dokter
melakukan intubasi.
7. Melakukan nafas buatan menggunakan air viva ( bagging
) sebelum dan sesudah intubasi pada saat dokter
melakukan pemeriksaan auskultasi
8. Memfiksasi NTT/OTT
9. Mencatat keadaan pasien
10. Membersihkan alat-alat
11. Cuci tangan

UNIT Seluruh personil/unit perawatan


TERKAIT
MELAKUKAN PEMASANGAN VENTILATOR

No Dokumen: No Halaman:
RSUD Revisi: 0 1/3
SEJIRAN 43/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur
Juli 2011

dr. Mario D.S


NIP.
197805132006041007
PENGERTIAN Membilas lambung adalah membersihkan lambung
dengan cara memasukkan air/cairan tertentu ke dalam
lambung dan mengeluarkan kembali dengan
menggunakan slang panduga lambung (NGT)
TUJUAN Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari
dalam lambung
KEBIJAKAN -
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat
a. Ventilator lengkap dan siap pakai
b. Spirometer
c. ”Air viva” ( Amubag )
d. Sel pengisap sekresi
e. ”Cuff inflator” atau spuit 10 cc
2. Pasien
a. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur sesuai dengan kondisi pasien
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Pada pasien dengan pernafasan kendali
a. Menghisap sekresi
b. Bekerja sama dengan dokter menentukan pola
pernafasan
c. Menilai volume udaara yang masuk dengan cara
membaca jarum petunjuk pada ventilator
d. Menentukan sistem alarm volume udara yang
masuk / letakan udara, sesuai dengan jenis
ventilator yang digunakan
e. Menentukan sensitivitas ke arah negatif 20 cm
H2O bagi pasien dengan resusitasi otak
f. Menghubungkan ventilator ke pasien dengan
memakai kenektor.
MELAKUKAN PEMASANGAN VENTILATOR

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


0 2/3
RSUD 43/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
PROSEDUR 3. Pada pasien dengan pernafasan assisted
a. Menghisap sekresi
b. Bekerja sama dengan dokter menentukan pola
assisted dengan cara :
 Menentukan sensitivitas sesuai dengan jenis
ventilator yang digunakan
 Mengatur ventilator dengan frekuensi
pernafaan 10x/menit, agar bila paisen apnoe
ventilator dapat membantu pernafasan.
 Menentukan tidal volume disesuaikan dengan
frekuensi pernafasan yang disiapkan yaitu
10x/menit
c. Menghubungkan ventilator ke pasien dengan
memakai kenektor.
d. Melakukan observasi setiap 30 menit antara lain :
 Kerja ventilator
 Tensi nadi, pernafasaan & tanda-tanda
syanotik
 Tanda-tanda fighting (penolakan bantuan
ventilator)

4. pasien dengan pernafasaan ” sincronyze intermitten”


mandatory Ventilator ” (SIM ) :
a. Menghisap sekresi
b. Bekerjasama dengan dolter menentuakan pola
pernafasan
SIMV dengan cara :
 Mengatur ventilator sesuai dengan pola
pernafasan (SIMV)
 Menyesuaikan frekuensi pernafasaan pasien
sesuai dengan ventilator yang digunakan.
 Menghubungkan ventilator ke pasien dengan
memakai konektor.
c. Melakukan observasi setiap 30 menit antara lain :
 Krja ventilator
 Tensi, nadi, pernafasaan dan tanda-tanda
sianosis
 Tanda-tanda fighting
5. Pada pasien dengan pernafasan ”Positif End Expiratory
Pressure (PEEP).
a. Menentukan tekanan positif sesuai kondisi pasien.
b. Pola nafas kendali dengan PEEP, cara kerjanya sama
dengan pasien pernafasan kendali, ditambah dengan
pernafasan katup pada slang ekspirasi.
c. Pola nafas assisted dengan PEEP, cara kerjanya
sama pada pasien dengan pernafasan assisted
ditambah dengan pemasangan katub pada slang
eksporasi.
d. Pola pernafasan SMV dengan PEEP, cara kerjanya
sama dengan pasien SMV ditambah dengan
pemasangan katub pada slang ekspirasi .
MELAKUKAN PEMASANGAN VENTILATOR

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


0 3/3
RSUD 43/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
PROSEDUR 6. Pada pasien dengan pernafasaan Continous Positve
Airway Pressure (CPAP)
a. Mengatur ventilator ke arah Continous Positve
Airway Pressure (CPAP) pada pasien yang sudah
bernfas spontan.
b. Menghubungkan slang eksporasi kedalam botol
berisi air pada pasien yang sudah tidak memakai
ventilator, tetapi masih memerlukan tekanan positif
pada akhir ekspirasi. Besarnya tekanan positif dalam
alveoli sama dengan panjang slang ekspirasi yang
masuk ke dalam air.

UNIT Seluruh personil/unit perawatan


TERKAIT
MELAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA
No Dokumen: No Halaman:
Revisi: 0 1/2
RSUD 44/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur

Juli 2011
dr. Mario D.S
NIP. 19780513
200604 1 007
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan

a. Persiapan alat
1. Handuk untuk alas
2. Bantal
3. Minyak untuk digosokan ke punggung pasien pada
daerah tertekan
4. Set penghisap sekresi lengkap siap pakai
5. Stetoskope
6. Bngkok
7. Tissue

b. Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan
tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan

Pelaksanaan
1. Melatih pernafasan (Breating Exercise) dan batuk
efektif.
2. Mengajarkan pasien untun menarik nafas panjang
melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut
minimal 3-5 kali sehari atau sesuai kondisi pasien
Menepuk (Perkusi / Capping).
Caranya :
a. Penepukan dilakukan secara seksama pada
dinding thorax pasien
b. Posisi pasien diatur pada satu posisi miring.
c. Posisi perawat berdiri di belakang pasien sambil
satu tangan diletakan pada bagisn posterior.
3. Menggetarkan (Vibrasi)
Caranya :
a. Posisi pasien diatur pada satu sisi (miring)
b. Posisi perawat di belakang dada sambil satu
tangan diletakan pada bagian dada anterior dan
satu tangan yang lain pada bagian posterior.

MELAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA


No Dokumen: No Revisi: Halaman:
0 2/2
RSUD 44/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
PROSEDUR c. Berikan tekanan pada saat pasien ekspirasi ,
dengan menggunakan kekuatan otot bahu
perawat, sambil mendorong dan menggetarkan
dada pasien.
d. Memberikan posisi drainage (postural drainage
)untuk membantu mengalirkan sekresi dari dalam
paru ke jalan nafas agar mudah dihisap.
4. Megatur posisi lateral dalam sikap menungging 10-
20 derajat.
5. Mengatur posisi lateral dalam sikap lurus
6. Mengatur posisi terlentang
7. Mengatur piosisi telungkup lamanya posisi postural
drainage 45 menit.
8. Memonitor respon pasien
9. Cuci tangan

UNIT Seluruh personil / unit perawatan


TERKAIT
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG
No Dokumen: No Halaman:
Revisi: 0 1/2
RSUD 45/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur

Juli 2011
dr. Mario D.S
NIP. 19780513
200604 1 007
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR a. Persiapan
1. Alat
a. Alat monitor EKG lengkap dan siap pakai
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Jelly EKG
d. Kapas lembab / kasa lembab
2. Pasien
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang
tindakan yang akan dialakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar
b. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas.
Bila pasien memakai jam tangan , gelang , logam
lain, dilepas.
3. Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan
kapas alkohol pada daerah dada, kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi
peasangan manset elektroda.
4. Mengoleskan Jelly EKG pada permukaan elektroda.
Bila tidak ada jelly menggunakan kapas basah.
5. Memassang menset elektroda pada kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai.
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor EKG.
8. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan
tangan dan tungkai pasien, untuk rekam
ekstremitas lead (lead I, II, III, AVR, AVF,) dengan
cara sebagai berikut.
 Warna merah pada tangan kanan
 Warna kuning pada tangan kiri
 Warna hijau pada kaki kiri
 Warna hitam pada kaki kanan.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG
No Dokumen: No Revisi: Halaman:
0 2/2
RSUD 45/SPO/PRWT/1.02.02/2011
SEJIRAN
SETASON
9. Memasag elektroda dada untuk rekam precardial
load.
10. Melakukan kalibrasi 10 mm dengan keadaan
25 mill/volt/detik.
11. Membuat rekaman secara berurutan sesuai
dengan pilihan lead yang terdapat pada mesin EKG.
12. Melakukan kalibrasi setelah perekaman.
13. Memberi identitas pasien pada hasil rekaman :
nama, umur, tanggal, dan jam rekaman serta nomor
lead, dan nomor rekam medik.
14. Merapikan alat – alat
15. Cuci tangan

UNIT Seluruh personil / unit perawatan


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai