Mad Far’i adalah dengan memanjangkan lebih dari kadar mad asli / mad thobi’I, disebabkan oleh
hamzah maupun sukun.
Penyebabnya karena Sukun , dibagi 2 lagi dikarenakan sukun asli maupun sukun aridh karena kita kita
wakaf atau berhenti disitu,
Mad Lazim,
Mad Lazim Kilimi yaitu memanjangkan suara karena ada huruf mad bertemu dengan sukun asli
dalam satu kata, yang terbagi lagi menjadi
a. Mad Lazim Kilimi Mutsaqqal, huruf mad asli bertemu dengan huruf yang ber-tasjid dalam
satu kata, dengan membaca 6 harakat, tidak boleh dengan panjang harakat panjang lainnya.
َلضالِّي َْن
َّٓ َا Yang menjadi catatan membaca 6 harakat adalah huruf mad yang harus
didahulukan, bukan lansung masuk ke huruf yang bertasjid dan dibaca 6 harakat.
b. Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf, huruf mad asli bertemu dengan huruf bersukun asli yang TIDAK
ber-tasjid dalam satu kata, dalam Al Quran terdapat 2 tempat yaitu di Surat Yunus ayat 51
َفالَ ِزمَ ُم َط َوالَ َك َحآدا# َوإِنَْ َي ُكنَْ َمنَْ َيعْ دَ َهُ ُم َشددَا
Apabila setelah huruf mad adalah huruf ber-tasjid ada,
mad lazim yang dibaca panjang 6 harakat seperti haa----- daa
َ م َُخ َففا َي ُك ْونَُ اَ ْو ُم َث َق# َك ُكلَ َسا ِكنَ َتأَص َل
َال ََ َك َذا
Begitupun bila yang datang adalah huruf sukun asli setelah huruf mad,
Maka mad lazim itu disebut Mukhaffaf maupun Mutsaqqal