“PERSALINAN LAMA”
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Penyertaan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Maternitas dengan kasus
persalinan beresiko.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada SR. Margaretha Rosa P. SPC. BSN.
MANdan Ibu Dania Relina Sitompul, S.Kep, Ners, M.Kep selaku dosen mata kuliah
Kami berharap makalah inidapat menjadi bahan acuan mahasiswa untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai asuhan keperawatan bayi dan ibu dengan persalinan postmatur, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II, untuk menambah referensi bahan
bacaan tentang kasus persalinan beresiko
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
ii
DAFTAR ISI
BAB I
2. Etiologi ...................................................................................................... 4
4. Patosiologi ................................................................................................. 7
6. Penatalaksanaan ........................................................................................ 8
BAB II
1. Kesimpulan ............................................................................................ 14
2. Saran ........................................................................................................ 14
iii
BAB I
1. Konsep Teori
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau
lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan aktif (Syaifuddin,
2002). Persalianan lama disebut juga “distosia”, didefinisikan sebagai persalinan yang abnormal
atau sulit.
2. Etiologi
Pada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan oleh :
Kelaianan tenaga/his tidak efisien (adekuat)
His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kerintangan pada jalan
lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan
mengalaami hambatan atau kemacetan.
Kelaianan janin (malpresenstasi, malposisi, janin besar)
Persalinan dapat mengalami ganagguan atau kemacetan karena kelainan dalam letak atau
dalam bentuk janin.
Kelaianan jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
Kelaianan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan
atau menyebabkan kemacetan.
Faktor resiko persalinan lama :
Umur kurang dari 16 tahun akan terjadi persalinan macet karna jalan lahir/tempat keluar
janin belum berkembamg sempurna/masih kecil.
Tinggi badan kurang dari 140 cm dikuatirkan akan terjadi persalinan macet karna tulang
panggul sempit.
Kehamilan pertama dikuatirkan akan terjadi disproporsi janin dalam panggul sehingga
akan membahayakan keselamatan janin.
Adanya riwayat persalinan sulit ditakutkan akan terjadi lagi pada kehamilan yang
selanjutnya.
iv
Tanda dan gejala partus lama, yaitu:
Dehidrasi
Tanda infeksi
Temperature tinggi
Nadi dan pernafasan
Abdomen meteorismus
Pemeriksaan abdomen
Meteorismus
Lingkaran bandle tinggi
Nyeri segmen bawah rahim
Pemeriksaan local vulva-vagina
Edema vulva
Cairan ketuban berbau
Cairan ketuban bercampur mekonium
Pemeriksaan dalam
Edema serviks
Bagian terendah sulit didorong ke atas
Terdapat kaput pada bagian terendah
Keadaan janin dalam rahim
Asfiksia sampai terjadi kematian
Akhir dari persalinan lama
Rupture uteri imminen sampai rupture uteri
Kematian karena perdarahan dan atau infeksi
Pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada partograf.
Pembukaan serviks kurang dari 1 cm per jam.
Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik
v
3. Manifestasi Klinis
Ibu :
Gelisah
Letih
Suhu tubuh meningkat
Nadi dan pernafasan cepat
Edem pada vulva dan servik
Bisa jadi ketuban berbau
Janin :
DJJ cepat dan tidak teratur
6
4. Patofisiologis
PERSALINAN LAMA
Kelainan Letak /
Bentuk Janin Cemas Inersia uteri Incoordinat uteri
Menghadapi action Salah Dalam
Proses
Fundus Memimpin
Menyebabkan Persalinan
berkontraksi dan Tidak ada Persalinan
Cefalo Pelvik
Cemas ini lebih dahulu dari
Disproporsi kordinasi antara
terbawa terus pada bagian lain kontraksi bagian
rposi sampai proses
atas pinggul
persalinan
Proses Sering timbul bawah Proses
Persalinan Proses pada wanita Persalinan Jadi
Menjadi lama Persalinan tidak yang tidak Persalinan tidak Lama
Lancar diberikan maju
pengarahan yang (distosiaselviks)
baik tentang
persalinan
Dilakukan pembedahan
Sectio Caesarea
7
5. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Oxorn (2010), yaitu :
Pemeriksaan USG untuk mengetahui letak janin.
Pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui kadar hemoglobin.
Pemeriksaan Sinar Rontgen dilakukan jika diagnose sulit ditegakkan karena terjadi
moulage yang cukup banyak dan caput succedanum yang besar, pemeriksaan sinar
rontgen dapat membantu menentukan posisi janin disamping menentukan bentuk dan
ukuran panggul.
6. Penatalaksanaan
Penanganan Umum
Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin
Lakukan penilaian kondisi janin : DJJ
Kolaborasi dalam pemberian :
- Infus RL dan larutan NaCL isotanik (IV)
- Berikan analgesiaberupa tramandol/ peptidin 25 mg (IM) atau morvin 10
mg (IM)
Perbaiki keadaan umum
- Dukungan emosional dan perubahan posisi
- Berikan cairan
Penanganan Khusus
Kelainan His
- TD diukur tiap 4 jam
- DJJ tiap 1/2 jam pada kala I dan tingkatkan pada kala II
- Pemeriksaan dalam :
- Infus RL 5% dan larutan NaCL isotonic (IV)
- Berikan analgetik seperti petidin, morfin
- Pemberian oksitosin untuk memperbaiki his
Kelainan janin
8
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan luar
MRI
Jika sampai kala II tidak ada kemajuan dapat dilakukan seksiosesaria baik primer p
ada awal
persalinan maupun sekunder pada akhir persalinan
9
Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit kelainan darah, DM, eklamsi
dan pre eklamsi Pemeriksaan Fisik
Kepala, rambut tidak rontok, kulit kepala bersihtidak ada ketombe
Mata
Biasanya konjungtiva anemis
Thorak
Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya ada bagian
paru yang tertinggal saat pernafasan
Abdomen
Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak awal
persalinan atau menurun saat persalinan, biasanya posisi, letak, presentasi dan sikap anak
normal atau tidak,raba fundus keras atau lembek, biasanya anak kembar/ tidak, lakukan
perabaan pada simpisisbiasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui adanya distensi usus d
an kandung kemih.
Vulva dan Vagina
Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah atau belum, edem pada vulva/ servik,
biasanyateraba promantorium, ada/ tidaknya kemajuan persalinan, biasanya teraba
jaringan plasenta previa
Panggul
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya ada kelainan bentuk panggul dan
kelainan tulang belakang
10
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala pada servik, partus lama, kontraksi tid
ak
efektif
Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala pada panggul, partus lama, CPD
Resiko tinggi kekurangan cairan b/d hipermetabolisme, muntah, pembatasan masukan
cairan
Resiko tinggi cedera maternal b/d kerusakan jaringan lunak karena persalinan lama
Resiko tinggi infeksi b/d rupture membrane, tindakan invasive
Cemas b/d persalinan lama
Intervensi
1.Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala pada servik, partus lama, kontraksi tidak
efektif
Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi/ nyeri berkurang
Kriteria : - Klien tidak merasakan nyeri lagi
- Klientampak rilek
- Kontraksi uterus efektif
- Kemajuan persalinan baik
Intervensi :
a. Tentukansifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji kontraksi uterus, hemiragic dan nyeri tekan
abdomen
Rasional : Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan, penekanan kepala pada
servik yang lama akan menyebabkan nyeri
b. Kaji intensitas nyeri klien dengan skala nyeri
Rasional : Setiap individu mempunyai tingkat ambang nyeri yang berbeda, denga skala dapat
diketahui intensitas klien nyeri
c. Kaji stress psikologis/ pasangan dan respon emosional terhadap kejadian
Rasional : Ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat memperberat derajat
ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan takut nyeri
d. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan aktivitas untuk mengalihkan nyeri, Bantu klien
dalam menggunakan metode relaksasi dan jelaskan prosedur
Rasional :Teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi rasa nyeri
11
e. Kuatkan dukungan social/ dukungan keluarga
Rasional : Dengan kehadiran keluarga akan membuat klien nyaman, dan dapat
mengurangi tingkat kecemasan dalam melewati persalinan, klien merasa
diperhatikandan perhatian terhadap nyeri akan terhindar
f. Kolaborasi :
- Berikan narkotik atau sedative sesuai instruksi dokter
Rasional : Pemberian narkotik atau sedative dapat mengurangi nyeri hebat
- Siapkan untuk prosedur bedah bila diindikasikan
2. Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala pada panggul, partus lama, CPD
Tujuan : Cedera pada janin dapat dihindar
Kriteria : - DJJ dalam batas normal
- Kemajuan persalinan baik
Intervensi :
a. Melakukan manuver Leopold untuk menentukan posis janin dan presentasi
Rasional : Berbaring tranfersal atau presensasi bokong memerlukan kelahiran sesarea.
Abnormalitas lain seperti presentasi wajah, dagu, dan posterior juga dapat
memerlukan intervensi khusus untuk mencegah persalinan yang lama
b. Dapatkan data dasar DJJ secara manual dan atau elektronik, pantau dengan sering perhatikan
variasi DJJ dan perubahan periodic pada respon terhadap kontraksi uterus
Rasional : DJJ harus direntang dari 120-160 dengan variasi rata-rata percepatan dengan variasi
rata-rata,percepatan dalam respon terhadap aktivitas maternal, gerakan janin dan
kontraksi uterus.
c. Catat kemajuan persalinan
Rasional : Persalinan lama/ disfungsional dengan perpanjangan fase laten dapat menimbulkan
masalah kelelahan ibu, stress berat, infeksi berat, haemoragikarena atonia/ rupture
uterus. Menempatkan janin pada resiko lebih tinggi terhadap hipoksia dan cedera
d. Infeksi perineum ibu terhadap kutil vagina, lesi herpes atau rabas klamidial
Rasional :Penyakit hubungan kelamin didapat oleh janin selama proses melahirkan karena
itu persalinan sesaria dapat diidentifikasi khususnya klien dengan virus herpes simplek
tipe II
12
e. Catat DJJ bila ketuban pecah setiap 15 menit
Rasional : Perubahan pada tekanan caitan amnion dengan rupture atau variasi deselerasi DJJ
setelah robek dapat menunjukkan kompresi tali pusat yang menurunkan transfer
oksigen kejanin
f. Posisi klien pada posisi punggung janin
Rasional :Meningkatkan perfusi plasenta/ mencegah sindrom hipotensif telentang
Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana
tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan
Evaluasi
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan terhadap
perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga
melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi
13
. BAB II
1. Kesimpulan
Partus Lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi baru
lahir. Partus Lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 12 jam yang dimulai dari
tanda-tanda persalinan. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada
ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Pada
janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi. Para ibu
baru yang menjalani persalinan pertamanya dengan sulit dan lama mengatakan bahwa
pengalaman tersebut akan mempengaruhi mereka untuk selamanya.
Secara keseluruhan, 60 persen wanita yang menjalani persalinan sulit mengatakan bahwa
pengalaman tersebut akan meninggalkan kesan pada mereka sepanjang hidupnya. Persalinan
yang lama biasa terjadi terutama pada wanita yang baru menjalani persalinan anak pertama.
Persalinan lama didefinisikan sebagai persalinan dengan kemajuan yang lama, yaitu ibu
mengalami kontraksi teratur lebih lama dari 12 jam misalnya, atau persalinan yang
membutuhkan operasi cesar darurat, bantuan forseps, atau vakum. Para peneliti menemukan
bahwa rasa sakit merupakan hal yang utama diutarakan oleh para ibu baru, terutama mereka
yang mengalami persalinan lama.
2. Saran
Dewasa ini sangat lah mudah mendaptkan informasi dari berbagai media, sehingga
dianjurkan kepada ibu hamil agar lebih aktif dalam mencari tahu tentang
kehamilan.Memperhatikan kondisi saat fase kehamilan sangatlah penting dengan gizi yang
cukup dan seimbang, oleh karena itu bagi ibu-ibu yang hamil hendaklah mempersiapkan
persalinan dengan sebaik-baiknya, serta dengan melakukan pemeriksaan rutin baik untuk
mengetahui kesehatan janin dan sang ibu.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16