Rekayasa
Perangkat Lunak
Perancangan Sistem
05
Ilmu Komputer Informatika W151700007 Herry Derajad Wijaya, S.Kom., M.M.
Abstract Kompetensi
Perancangan Sistem merupakan suatu Mampu menjelaskan design goals
kegiatan pengembangan prosedur dan proses pada perancangan sistem.
yang sedang berjalan untuk menghasilkan Mampu menjelaskan component
suatu sistem yang baru atau memperbaharui diagram dan deployment diagram
sistem yang ada untuk meningkatkan serta bagian-bagian penyusunnya.
efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil
yang digunakan dengan tujuan
memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang
tersedia.
Pembahasan
A. Design Goals dalam Perancangan Sistem
Perancangan Sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan
prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu
sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk
meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan
dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.
Fungsi dari design goals dalam perancangan sitem yang
terkomputerisasi yakni dapat membantu dalam kegiatan proses
pengolahan data agar dalam proses pencarian data dapat dilakukan lebih
mudah. Dengan membangun sistem yang terkomputerisasi di harapkan
dapat membantu dalam melakukan perhitungan data secara otomatis dan
akurat.
Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu:
1. Memperbaiki pengolahan data menjadi terkomputerisasi
2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data,
dan menampilkan data – data secara cepat dan tepat waktu.
Deployment Diagram
Deployment diagram merupakan gambaran proses-proses berbeda
pada suatu sistem yang berjalan dan bagaimana relasi di dalamnya. Hal
inilah yang mempermudah user dalam pemakaian sistem yang telah dibuat
dan diagram tersebut merupakan diagram yang statis. Misalnya untuk
mendeskripsikan sebuah situs web, deployment diagram menunjukkan
komponen perangkat keras ("node") apa yang digunakan (misalnya, web
server, server aplikasi, dan database server), komponen perangkat lunak
("artefak") apa yang berjalan pada setiap node (misalnya, aplikasi web,
database), dan bagaimana bagian-bagian yang berbeda terhubung
(misalnya JDBC, REST, RMI). Node digambarkan sebagai kotak, dan
artefak yang dialokasikan ke setiap node digambarkan sebagai persegi
panjang di dalam kotak. Node mungkin memiliki subnodes, yang
digambarkan sebagai kotak nested. Sebuah node tunggal secara
konseptual dapat mewakili banyak node fisik, seperti sekelompok database
server.
Heinich, R, dkk. 2002. “Instructional media and technology for learning. 7th
edition”. New Jersey: Prentice Hall, Inc.