Anjarwati, 2019
• Pelayanan dasar pada SPM Kesehatan dilaksanakan PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
pada fasilitas pelayanan kesehatan baik milik INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018
pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun
swasta.
• Pelayanan dasar dilaksanakan oleh tenaga kesehatan • Menteri melalui Direktur Jenderal Bina
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan. Pembangunan Daerah berwenang
• Selain oleh tenaga kesehatan untuk jenis pelayanan mengoordinasikan pelaksanaan penerapan
dasar tertentu dapat dilakukan oleh kader kesehatan SPM secara nasional.
terlatih di luar fasilitas pelayanan kesehatan di bawah • Gubernur berwenang mengoordinasikan
pengawasan tenaga kesehatan pelaksanaan penerapan SPM di daerah
• Pemerintah Daerah wajib memenuhi mutu provinsi.
pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM • Bupati/Wali Kota berwenang
bidang Kesehatan. mengoordinasikan pelaksanaan penerapan
• Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM di daerah kabupaten/kota.
SPM bidang Kesehatan sebagaimana dimaksud
ditetapkan dalam standar teknis yang terdiri atas
a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya
manusia kesehatan; dan
c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018
• Perhitungan pembiayaan pelayanan dasar • Pembiayaan Penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah
pada SPM Kesehatan memperhatikan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
berbagai sumber pembiayaan agar tidak Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja
terjadi duplikasi anggaran. Daerah Kabupaten/Kota, dan sumber lainnya yang sah
• Pelaksanaan pelayanan dasar sebagaimana dan tidak mengikat.
dimaksud dicatat dan dilaporkan kepada • Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan
pemerintah daerah kabupaten/kota, Daerah melakukan pembinaan secara umum dan
pemerintah daerah provinsi, dan Menteri menteri teknis yang membidangi Urusan
Kesehatan secara berjenjang sesuai dengan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar melakukan
ketentuan peraturan perundang-undangan. pembinaan secara teknis terhadap Penerapan SPM
• Menteri Kesehatan, Pemerintah Daerah daerah provinsi.
Provinsi, dan Pemerintah Daerah • Menteri melalui Inspektorat Jenderal melakukan
Kabupaten/Kota melakukan monitoring dan pengawasan terhadap Penerapan SPM daerah
evaluasi serta pembinaan dan pengawasan provinsi.
secara berjenjang sesuai dengan • Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan
kewenangan masing-masing. Penerapan SPM daerah kabupaten/kota.
• Bupati/Wali Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan penerapan SPM daerah kabupaten/kota.
SPM TERKAIT KESEHATAN KELUARGA
PP 2/ 2018 TENTANG SPM BIDANG KESEHATAN
PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG KESEHATAN
NO PERNYATAAN STANDAR
NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan
standar.
pelayanan kesehatan sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
9 Setiap penderita Diabetes Melitus
standar.
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan standar.
sesuai standar.
10 Setiap orang dengan gangguan jiwa
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai (ODGJ) mendapatkan pelayanan
standar. kesehatan sesuai standar.
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 11 Setiap orang dengan TB mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar. pelayanan TB sesuai standar.
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun 12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas standar.
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 10
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
PERNYATAAN STANDAR STANDAR KUANTITAS
Setiap ibu hamil Standar kuantitas adalah Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4)
mendapatkan dengan ketentuan:
pelayanan antenatal 1. Satu kali pada trimester pertama.
sesuai standar. 2. Satu kali pada trimester kedua.
Pemerintah Daerah 3. Dua kali pada trimester ketiga
tingkat kabupaten/kota
wajib memberikan STANDAR KUALITAS
pelayanan kesehatan Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi:
ibu hamil sesuai 1. Pengukuran berat badan.
standar kepada semua 2. Pengukuran tekanan darah.
ibu hamil di wilayah 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
kerja tersebut dalam 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
kurun waktu satu 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
tahun. 6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
Pelayanan antenatal 8. Tes Laboratorium.
sesuai standar 9. Tatalaksana/penanganan kasus.
meliputi: 10. Temu wicara (konseling).
1. Standar kuantitas.
2. Standar kualitas.
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis kebidanan, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal
Persentase ibu sesuai standar di wilayah kerja
hamil kabupaten/kota tersebut dalam
mendapatkan kurun waktu satu tahun
pelayanan = x 100 %
kesehatan ibu Jumlah sasaran ibu hamil di
hamil wilayah kerja kabupaten/kota
PERHITUNGAN tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama
KINERJA
• Nominator yang dihitung adalah Ibu hamil yang telah selesai menjalani masa kehamilannya (bersalin) di
akhir tahun berjalan
• Ibu hamil yang belum selesai menjalani masa kehamilannya pada akhir tahun berjalan tidak di hitung
sebagai nominator akan tetapi dihitung sebagai nominator dan denominator pada tahun berikutnya.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU
JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1 Vaksin Tetanus Difteri (Td); 1 ampul x Sejumlah sasaran ibu Pencegahan Tetanus pada ibu dan
hamil/10 (tergantung status tetanus pada bayi saat persalinan
imunisasi ibu)
2 Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil Pencegahan anemia defisiensi besi
dan defisiensi asam folat
c. pemeriksaan golongan darah Sejumlah ibu hamil - Mengetahui golongan darah ibu
hamil sebagai persiapan mencari
pendonor darah bila terjadi
komplikasi
d. Pemeriksaan glukoprotein urin Sejumlah ibu hamil x 15% - Mengetahui diabetes dan risiko pre
eklamsi dan eklamsi
4 Kartu ibu/rekam medis ibu Sejumlah ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
PERNYATAAN STANDAR
Setiap ibu bersalin 1. Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah
mendapatkan pelayanan kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data
persalinan sesuai standar. proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
Pemerintah Daerah tingkat
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
Kabupaten/Kota wajib
memberikan Pelayanan terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Kesehatan Ibu Bersalin sesuai Daerah.
standar kepada semua ibu 2. Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan
bersalin di wilayah kerja Normal (APN) sesuai standar.
kabupaten/kota tersebut a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
dalam kurun waktu satu b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
tahun. • Dokter dan bidan, atau
• 2 orang bidan, atau
Pelayanan persalinan sesuai • Bidan dan perawat.
standar meliputi:
3. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku
1)Persalinan normal.
2)Persalinan komplikasi Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan Dasar dan Rujukan.
PERHITUNGAN
KINERJA
2 Kartu ibu (rekam medis) Terintegrasi dengan ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu
3 Buku KIA Terintegrasi dengan ibu hamil - Pencatatan kesehatan ibu dan
anak sampai umur 6 tahun
- Media KIE bagi ibu dan
keluarganya
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
STANDAR KUANTITAS
PERNYATAAN STANDAR Kunjungan minimal 3 kali selama masa periode neonatal dengan ketentuan
Setiap bayi baru lahir :
mendapatkan pelayanan 1. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
2. Kunjungan Neontal 2 ( KN2) 3-7 hari
kesehatan neonatal
3. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8-28 Hari
esensial sesuai standar. STANDAR KUALITAS
Pemerintah daerah 1. Pelayanan neonatal esensial saat lahir (0-6 Jam) meliputi :
tingkat kabupaten/kota a. Pemotongan dan perawatan tali pusat
b. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
wajib memberikan c. Pencegahan perdarahan (injeksi vitamin K1)
pelayanan kesehatan bayi d. Pemberian salep/tetes mata antibiotik
baru lahir sesuai standar e. Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0)
2. Pelayanan Neonatal Setelah Lahir ( 6-28 Hari) meliputi:
kepada semua bayi usia 0- a. Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
28 hari di wilayah b. Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM
kerjanya dalam kurun c. Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas Pelayanan kesehatan atau belum
mendapatkan Vitamin K
waktu satu tahun. d. imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga
kesehatan
PELAYANAN BAYI BARU e. Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi
LAHIR SESUAI STANDAR
MELIPUTI :
1. Standar Kuantitas
2. Standar Kualitas
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
PERHITUNGAN
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan
KINERJA
Kesehatan sesuai Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35 bulan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2 + Balita usia 36-
59 bulan mendapakan pelayanan sesuai standar 3
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
= __________________________________ X100%
sesuai Standar
Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Kabupaten/kota
tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
No Barang
DAN/ATAU JASA Sesuai Kebutuhan Jumlah Fungsi
1 Kuisioner Pra Skrining Perkembangan Pemeriksaan perkembangan balita
(KPSP) atau instrumen standar lain yang
berlaku
2 Formulir DDTK Sesuai Kebutuhan Pencatatan hasil Pelayanan
3 Buku KIA Sejumlah sasaran ibu hamil + jumlah Media informasi dan Pencatatan
balita yang tidak mempunyai buku Kesehatan Ibu dan Anak sampai
KIA dengan umur 6 tahun
4 Vitamin A Biru Sesuai standar
5 Vitamin A Merah
6 Vaksin imunisasi dasar : Sesuai standar Memberikan kekebalan tubuh dari
HB0 BCG penyakit.
Polio IPV
DPT-HB-Hib
Campak Rubell
7 Vaksin imunisasi Lanjutan :
DPT-HB-Hib
Campak Rubella
8 Jarum suntik dan BHP Pemberian imunisasi pada balita
9 Peralatan anafilaktik Pengobatan bila terjadi syok anafilaktik
akibat penyuntikan
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
PERNYATAAN STANDAR SKRINING KESEHATAN
Setiap anak pada usia pendidikan dasar Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan
standar. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib melakukan SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di
pelayanan kesehatan sesuai standar pada pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
anak usia pendidikan dasar di dalam dan
luar satuan pendidikan dasar di wilayah meliputi:
kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu a. Penilaian status gizi.
satu tahun ajaran.
b. Penilaian tanda vital.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
DASAR SESUAI STANDAR MELIPUTI :
1. Skrining kesehatan. d. Penilaian ketajaman indera.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 a. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal b. Melakukan rujukan jika diperlukan
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia
7 sampai 15 tahun diluar sekolah. c. Memberikan penyuluhan kesehatan
PERHITUNGAN
KINERJA
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan:
1. Dokter/ dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1. Guru
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
2. Kader
Persentase anak kesehatan/
usia pendidikan dokter kecil/ peer conselor
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
dasar yang mendapatkan pelayanan wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
kesehatan sesuai standar satu tahun ajaran
x 100 %
=
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
No Barang
DAN/ATAU JASA Jumlah Fungsi
1 Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di - Pencatatan hasil pemeriksaan
sekolah/madrasah kesehatan dan
- Media KIE
2 Buku Pemantauan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di - Pencatatan hasil pemeriksaan
Kesehatan luar satuan pendidikan dasar seperti di kesehatan dan
pondok pesantren, panti/LKSA dan - Media KIE
lapas/LPKA/posyandu remaja
3 Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan
kesehatan dasar
4 Formulir Rekapitulasi Sesuai kebutuhan dengan - Umpan balik hasil
Hasil Pelayanan kesehatan mempertimbangkan jumlah anak usia skrining/penjaringan kesehatan ke
usia sekolah dan remaja di pendidikan dasar per sekolah/madrasah, sekolah/madrasah
dalam - pencatatan dan pelaporan
sekolah
5 Formulir Rekapitulasi Sesuai kebutuhan dengan - Umpan balik hasil
Hasil Pelayanan kesehatan mempertimbangkan jumlah,pondok skrining/penjaringan kesehatan di
usia sekolah dan remaja di pesantren, panti/LKSA dan pondok pesantren/ panti/
luar lapas/LPKA/posyandu remaja per LKSA/lapas/LPKA/ posyandu remaja
sekolah. puskesmas
- Pencatatan dan pelaporan
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif
PERNYATAAN STANDAR Pelayanan kesehatan usia produktif
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah
tahun mendapatkan pelayanan kesehatan Edukasi yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
sesuai standar. Pemerintah Daerah Kesehatan dan/atau UKBM.
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan 2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam
kesehatan sesuai standar kepada warga setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya menular meliputi:
dalam kurun waktu satu tahun.
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan
lingkar perut.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF SESUAI
b. Pengukuran tekanan darah.
STANDAR MELIPUTI :
c. Pemeriksaan gula darah.
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga
d. Anamnesa perilaku berisiko.
berencana. 3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
penyakit tidak menular. b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan :
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader
kesehatan
PERHITUNGAN
KINERJA
Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota yang mendapat
Persentase orang usia 15–59 pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun
x 100 %
tahun mendapatkan skrining = waktu satu tahun
Register Kohort
• Kelahiran
• Pelayanan saat hamil, bersalin, nifas
• Kematian
KOMDAT
• Kelahiran
• Pelayanan kesehatan
• Kematian
32
Pencatatan & Pelaporan SPM
Propinsi :
komdat.kemkes.go.id
XXXX
Kab/Kota : XxxxXXXxx SPM
Periode : Triwulan I Cat. Periode Triwulanan
Tahun : 2019
Catatan:
Hijau ≥80%
Kuning 50%-
80%
Merah <50%
PERSENTASE KAB/KOTA YANG MELAPORKAN DATA SPM MENURUT PROVINSI
TAHUN 2017-2018
TERIMA KASIH