Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL BERBASIS PICOT

Time /
Compa
Populasi Intervensi Outcome Lama Jurnal
rasion
Penelitian
Ibu post partum Pijat Waktu 47 hari PENGARUH PIJAT
yang bersalin oksitosin pengeluaran OKSITOSIN TERHADAP
pada saat 2 jam dan jumlah PENGELUARAN
post kolostrum KOLOSTRUM PADA
partum atau IBU POST PARTUM DI
setelah ibu post RUANG KEBIDANAN
partum RUMAH SAKIT
melakukan MUHAMMADIYAH
mobilisasi dini BANDUNG TAHUN
ke ruang 2011 (Jurnal 1)
kebidanan
Rumah Sakit
Muhammadiyah
Bandung
Ibu Post partum Pijat Rerata waktu 33 hari pada PENGARUH PIJAT
2 jam yang oksitosin pengeluaran tanggal 06 OKSITOSIN TERHADAP
diberikan kolostrum Juni- 08 Juli PENGELUARAN
perlakuan yaitu 2014 KOLOSTRUM PADA
melalui IBU POST PARTUM DI
pemijatan RUMAH SAKIT UMUM
Oksitosin di DAERAH PROVINSI
Ruang KEPULAUAN RIAU
Kebidanan (Jurnal 2)
RSUD Provinsi
Kepri Tahun
2014
Seluruh ibu Pijat Produksi ASI 18 – PENGARUH PIJAT
menyusui di Oksitosin 30 Juli 2016 OKSITOSIN TERHADAP
Wilayah PENINGKATAN
Puskesmas Plus PRODUKSI ASI
Mandiangin IBU MENYUSUI DI
selama 3 bulan PUSKESMAS PLUS
terakhir MANDIANGIN (Jurnal 3)
berjumlah 64
orang pasien
Analisis :

1. Jurnal 1, 2 dan 3 merupakan penelitian intervensi yaitu pijat oksitosin


2. Jurnal 1, peneliti melakukan intervensi pijat oksitosin menggunakan panduan
pijat oksitosin, dilakukan evaluasi dengan mencatat kapan kolostrum keluar
menggunakan cek list dan lembar observasi Tehnik sampling menggunakan
aksidental sampling, namun tidak dijelaskan kapan waktu penelitian
dilaksanakan, hanya terdapat lama penelitian yaitu 47 hari. Intervensi dilakukan
pada ibu post partum 2 jam demgan mencatat waktu kolostrum keluar dan
mengukur jumlah kolostrum yang dikeluarkan menggunakan sendok. Hasil
penelitian, waktu pengeluaran kolostrum kelompok perlakuan rata – rata 5,8
jam, sedangkan lama waktu kelompok kontrol adalah rata – rata 5,89 jam .
Jumlah kolostrum yang dikeluarkan kelompok perlakuan rata –rata 5,333 cc
sedangkan kelompok kontrol adalah rata – rata 0,0289 cc . Pijat oksitosin
berpengaruh terhadap jumlah produksi kolostrum.
3. Jurnal 2, peneliti menjelaskan secara rinci tahapan – tahapan yang dilakukan saat
penelitian, mulai dari studi pendahuluan, pemilihan sampel, informed consent
sampai kepada perlakuan yang dilakukan. Pengambilan sampel dengan cara Non
Probability Sampling-Purpossive Sampling , yaitu pemilihan sampel sesuai
dengan kriteria inklusi. Peneliti menggunakan panduan pijat oksitosin berupa
SOP Pijat Oksitosin. Intervensi dilakukan pada saat ibu masih berada di tempat
pelayanan kesehatan yaitu setelah 2 jam post partum dan dilakukan evaluasi
dengan mencatat kapan kolostrum keluar pertama kali. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat perbedaan waktu pengeluaran kolostrum antara ibu post
partum yang dipijat oksitoksin (perlakuan) dengan ibu yang tidak dilakukan pijat
oksitoksin (kontrol).
4. Jurnal 3, Peneliti melakukan kunjungan rumah selama 3 hari berturut-turut untuk
melakukan pijat oksitosin dan pada hari ke 4 peneliti menanyakan kembali
mengenai produksi ASI ibu setelah dilakukan pijat oksitosin dan peneliti
mencatat di kuisioner yang telah disediakan. Tehnik pengambilan sampel
dengan total sampling. Dilakukan pada ibu yang selama 3 bulan terakhir
menyusui. Hasil penelitian, ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI,
karena ada perbedaan yang signifikan antara produksi ASI sebelum dan sesudah
perlakuan.

Untuk tugas CSR saat praktik klinik akan digunakan jurnal 2 karena
secara teknis lebih detil lagkah – langkah penelitian yang dilakukan, intervensi
menggunakan SOP pijat oksitosin yang memudahkan untuk mengikuti langkah
- langkahnya.evaluasi hanya pada waktu pengeluaran kolostrum saja sehingga
memudahkan dalam melakukan evaluasi karena peneliti tidak harus standby di
tempat penelitian dan pasien juga mudah untuk melakukan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai