Anda di halaman 1dari 5

Blok 6.

4
PBL 1
Si Putih Oh Si Putih
Initial visit :
Ny. Erika, 45 tahun, datang memeriksakan diri ke Dokter Keluarga (DK) dengan keluhan
keputihan sejak 2 minggu terakhir. Keputihan berupa cairan berwarna kekuningan disertai
dengan gumpalan seperti susu berwarna putih kekuningan keluar dari jalan lahir. Cairan ini
dirasakan keluar terus menerus disertai dengan rasa gatal di daerah sekitar kemaluan.
Keputihan disertai rasa panas, nyeri sesudah kencing, dan nyeri ketika berhubungan intim
dengan suaminya. Keputihan ini dirasakan sangat mengganggu aktivitas Ny. Erika sebagai
seorang staf administrasi di perusahaan tekstil. Ny. Erika merasa tidak nyaman karena rasa
gatal yang dideritanya, dan harus berulang kali mengganti pakaian dalam karena terkena cairan
keputihan. Selain itu Ny, Erika khawatir bahwa penyakitnya ini akan mengganggu
keharmonisan hubungan rumah tangga dengan suaminya. Ny. Erika berharap dapat segera
sembuh dan aktivitas kerja serta kehidupan rumah tangganya dapat kembali normal.
A. Klarifikasi Istilah
1. Dokter Keluarga : dokter yang berorientasi pada komunitas, bertitik berat pada keluarga.
Secara aktif mengunjungi penderita dan keluarga. Pelayanan secara menyeluruh. Tenaga
kesehatan yang kontak pertama dengan pasien, serta koordinasi dan kolaborasi tenaga
kesehatan lainnya.
Dokter yang menyelenggarakan pelayanan medis secara kontinyu, komprehensif, dan
koordinatif kepada populasi tanpa memandang gender, usia, ataupun penyakitnya
(American Birth Association).
B. Batasan Masalah
1. Identitas : Ny. Erika, 45 tahun
2. RPS :
a. Keluhan Utama : Keputihan
b. Onset : 2 minggu yang lalu
c. Lokasi : pervaginam
d. Kualitas : cairan berwarna putih kekuningan dengan gumpalan seperti susu
e. Kuantitas : keluar terus menerus
f. Memperingan : -
g. Memperberat : -
h. Keluhan penyerta : rasa gatal di sekitar kemaluan, rasa panas, disuria, dispareunia.
3. RPD :
Dalam 1 tahun terakhir polidipsi, polifagi, dan poliuri. Belum pernah kontrol atas
keluhannya. Hasil medical check up GDS meningkat tapi dalam batas normal. Riwayat
alergi (-). Pernah dirawat di RS akibat caesar 7 tahun yg lalu karena berat bayi di atas
normal.
4. RPK :
Anak pertama dari 2 bersaudara. Ayahnya meninggal akibat gagal ginjal karena
komplikasi kencing manis. Ibunya masih hidup dan mengidap hipertensi.
5. R.SosEk :
Telah menikah dan punya 1 anak usia 7 tahun. Bekerja di belakang meja dan sering
lembur di kantor. Jarang berolahraga dan sering mengonsumsi makanan ringan dan fast
food serta minimal 1 cangkir kopi per hari. Suami merupakan perokok aktif dan sering
merokok di dalam rumah. APGAR skor keluarga adalah 5.
6. Pemeriksaan Fisik :
TB 156 cm dan BB 68 kg  Obese tipe 1
TD : 160 / 100 mmHg  Hipertemsi grade 2
Status lokalis genital eksterna : labia minor hiperemis disertai bercak putih kekuningan.
Penunjang : kadar GDS 250 mg/dl  kemungkinan DM tipe 2
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan APGAR skor?
2. Peran Dokter Keluarga
3. Diagnosis banding pada kasus
4. Diagnosis kerja pada kasus
5. Tatalaksana diagnosis kerja
D. Brainstorming
1. APGAR score
A (adaptation)  kemampuan anggota keluarga beradaptasi dengan anggota keluarga
yang lain untuk mendapat dukungan
P (Partnership)  komunikasi saling membagi antar anggota keluarga
G (Growth)  pertumbuhan terhadap hal – hal baru yang ada di keluarga
A (affection)  hubungan kasih sayang antar keluarga
R (Resolve)  kepuasan anggota keluarga dalam menghabiskan waktu antar keluarga
Scoring :
0  jarang atau tidak sama sekali
1  kadang – kadang
2  sering atau selalu
Interpretasi :
≤ 5  kurang
6 – 7  cukup
8 – 10  baik
Apabila 7 – 10  sehat
Apabila 4 – 6  kurang sehat
Apabila 1 – 3  tidak sehat
2. Peran Dokter Keluarga
Menurut PDKI, dokter keluarga merupakan konsep pelayanan yang menyeluruh pada
keluarga tanpa memandang gender, usia, maupun penyakit
9 prinsip dokter keluarga :
a. Komprehensif (dokter berperan dalam upaya promotif, preventif and specific
protection, kuratif, disability limitation, dan rehabilitation) dan holistik
b. Kontinyu
c. Mengutamakan pencegahan
d. Koordinatif dan kolaboratif
e. Personal sebagai bagian integral keluarga
f. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan sekitar
g. Menjunjung tinggi etika moral dan hukum
h. Sadar biaya dan mutu
i. Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
3. Diagnosis banding
a. Keputihan e.c candida albicans
Infeksi yang disebabkan oleh jamur terutama C. Albicans. Gejala klinis yang utama
adalah rasa gatal di vagina disertai keputihan. Jika akut encer, dan kronik kental.
Keputihan warna putih atau kuning, tidak berbau atau sedikit berbau asam,
menggumpal seperti cheese cottage. Terdapat bengkak di labium dan vulva. Terdapat
vaginal thrush. Biasa pH < 4.5. Penegakan diagnosis dilakukan apusan vagina
dilakukan pewarnaan gram. Jika candida akan ditemukan pseudohifa.
b. Keputihan e.c trichomonas vaginalis
Khasnya akan terlihar strawberry cervix appearance. pH vagina > 4.5. Pemeriksaan
penunjang dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan larutan saline.
Jika trichomonas akan terdapat protozoa berflagel.
c. Keputihan e.c bacterial vaginosis
Disebabkan oleh bakteri anaerob. Gejala klinisnya disertai duh dengan bau amis,
gatal atau rasa terbakar, terkadang asimptomatik. Pemeriksaan fisik : duh lebih
banyak dari normal berwarna putih keabuan, berbau amis dan tidak berbusa.
Pemeriksaan penunjang : mikroskopik ditemukan clue cell, epitel granuler disertai
cocobacil.
d. DM
Dikarenakan GDS yang meningkat dan ayahnya yang meninggal akibat gagal ginjal
sebagai bentuk komplikasi kencing manis. Penderita DM memiliki kerentanan untuk
terinfeksi bakteri atau jamur. Komplikasi DM menurunnya produksi SDP dan
kerusakan pembuluh darah.
e. Sindroma Metabolik
Beberapa kondisi yang terjadi di dalam tubuh seperti peningkatan tekanan darah,
peningkatan gula darah yang tinggi, kelebihan lemak.
Penegakan diagnosis SM (min. terdapat 3 keluhan dari 5) :
- Terdapat obesitas abdominal
- Peningkatan TG darah ≥ 150 mg/dl
- Penurunan kadar kolestrol HDL <40 mg / dl (pria), <50 mg / dl (wanita)
- Peningkatan tekanan darah (hipertensi) >140 / 90 mmHg
- Peningkatan GDP >126 mg / dl
4. Diagnosis kerja
Sindroma metabolik dan faktor psikologis yang menyebabkan terjadinya keputihan.
5. Tatalaksana
E. Sasbel
1. Review anatomi, fisiologi, dan patofisiologi dari aspek klinis kasus
2. Menerapkan prinsip – prinsip layanan kedokteran keluarga (family medicine)
a. Primary care : pemberian pelayanan kesehatan yang pertama kali ditemui oleh pasien
dalam memecahkan masalahnya
b. Personal care : hubungan antara pasien dengan dokternya. Dokter memberikan
kesempatan kepada pasien bukan hanya saat sakit tetapi dapat memberikan nasihat
untuk recovery atau pencegahan agar tidak terulang (post hospitalization)
c. Comprehensive care : pelayanan yang mencakup semua usia; pelayanan yang meliputi
kuratif, paliatif, rehabilitatif; pelayanan yang meliputi biopsikososial.
d. Continuity of care : hubungan jangka panjang antara pasien dengan pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan. Umumnya berhubungan dengan penyakit yang
kronik, e.g : DM, hipertensi, dll.
3. Menegakkan diagnostik holistik (multi aspek)
a. Aspek personal
b. Aspek klinis
c. Aspek faktor resiko internal (intrinsik)
d. Aspek faktor resiko eksternal
e. Aspek skala fungsi sosial
4. Menjelaskan penangan komprehensif untuk kasus
a. Personal / patient care
b. Family care / focus family
c. Community care / focus local community

Anda mungkin juga menyukai