Anda di halaman 1dari 176

PELAYANAN PELABUHAN PT ANGKUTAN SUNGAI DANAU

DAN PENYEBERANGAN (Persero) MERAK-BAKAUHENI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

RAHMAT IKBAL

6661110678

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG - MEI 2016
ABSTRAK

Rahmat Ikbal. NIM. 6661110678. Skripsi. Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan,


Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak-Bakauheni. Program Studi
Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Pembimbing I: Dr Agus Sjafari., M.Si dan
Pembimbing II: Hasuri Waseh., SE., M.Si

PT ASDP (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang mengelola kepelabuhan di


kota Cilegon. Permasalahan penelitian ini adalah 1) kurang nya sarana dan prasarana
yang memadai, 2) belum maksimal nya tiket elektronik dan toll gate. Permasalahan
yang diambil dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat pelayanan pelabuhan
PT ASDP Merak-Bakauheni. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
deskriptif. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang
kapal pelabuhan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental
sampling. Untuk menganalisa data penulis menggunakan uji hipotesis t-test satu
samples. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data penulis menggunakan observasi,
dokumentasi, dan kuesioner. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dengan hasil
perhitungan yang diperoleh angka thitung lebih kecil dari ttabel (-37,238< 1,984) adalah
tingkat kepuasan pengguna jasa dalam pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry Merak
menunjukan nilai sebesar 59%, dari angka maksimal yang di hipotesiskan oleh
peneliti yakni 60%, sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan penumpang di
pelabuhan Merak tergolong kurang baik dalam kategori . Saran peneliti dalam hal ini
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak harus menambah jumlah kapal dan
menambah areal parkir di luar Pelabuhan Merak-Bakauheni.

Kata Kunci : Pelayanan, Pelabuhan, ASDP


ABSTRACT

Rahmat Ikbal. NIM. 6661110678. Thesis. Port PT Transport Services, River,


Lake and Ferry (ASDP) Merak-Bakauheni. Study Program of Public
Administration. Faculty of Social Science and Political Science. University of
Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Supervisor I: Dr Agus Sjafari., M.Si and
Supervisor II: Hasuri Waseh., SE., M.Si

PT ASDP (Persero) is a state-owned company that manages the port in the city of Cilegon.
The problem of this study were 1) its lack of adequate infrastructure, 2) is not maximized its
electronic ticketing and toll gate. Problems were taken in this study is the extent of port
services PT ASDP Merak-Bakauheni. This research uses descriptive quantitative method. The
population in this study were all passengers aboard the harbor with a sampling technique
uses accidental sampling technique. To analyze the data the author uses hypothesis testing
of the samples t-test. As for the data collection techniques the author uses observation,
documentation, and questionnaire. The results obtained in this study with the results of
calculations obtained t count number is smaller than t table (-37.238 <1.984) is the level of
satisfaction of service users in the service of PT ASDP Indonesia Ferry of Merak showed the
value of 59%, of the maximum number that hypothesized by researchers namely 60%, so it
can be seen that passenger satisfaction in Merak relatively poorly in the category. The
researchers suggest in this case PT ASDP Indonesia Ferry Branch of Merak must increase the
number of vessels and increase the parking area outside the port of Merak-Bakauheni.

Keywords: Services, Port, ASDP


Alhamdulillahi Robbil‟alamin….

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia


mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah
engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, jangan lah
engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami pikulkan. Engkaulah penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir (Q.S. Al-Baqarah:286)

Karya kecil ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku

Yang telah bekerja keras mendidikku dengan agama,

Mengajarkanku sunnah-sunnah Rosul kepadaku dan mengarahkanku kepada hal


– hal yang bermanfaat

Dan adik adik cantiku Dwi Gita Anjani dan Avira Nur Aliza yang selalu
menyemangatiku

Terima kasih atas segala ,do’a, motivasi dan kasih sayang selama ini
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat,

rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada

nikmat Iman, Islam dan sehat wal’afiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula,

maka peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya

serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah dan ikhlas sebagai umatnya

hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mana judul

penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu “Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan Merak - Bakauheni”. Penyusunan skripsi ini

tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak

yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka

pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima

kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus dosen Pembimbing I yang telah


banyak membimbing dan memberikan arahan kepada peneliti sejak awal hingga

saat menyelesaikan skripsi ini.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus sebagai dosen

penguji siding skripsi peneliti.

4. Ipah Ema Jumiati, S.Sos., M.Si., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus sebagai dosen penguji peneliti.

5. Drs. Hasuri, M.Si., dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus

dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan

kepada peneliti sejak awal hingga saat menyelesaikan skripsi ini.

6. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., dosen pembimbing akademik peneliti selama

menempuh jenjang SI di Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

7. Orang Tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil

serta doa mereka yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di

masa depan. Kemudian adik-adik kandung peneliti, yang selalu memberikan

dukungan dan doa mereka untuk kelancaran penyusunan skripsi ini. Serta

saudara-saudara peneliti, yang juga banyak memberikan dukungan dan doa

mereka.
8. Sahabat terdekat peneliti di kelas A Program Studi Ilmu Administrasi Negara

2011, Ridwan Hapipi, Aulia Rahim, Gilang Sahudi Ekayatna, Yandi Supandi,

Merdi Zulkarnaen, Muhammad Adriansyah, Melinda Paulo Tumbol, Revi

Selvia, Veronica Puspa, Veny karurukan, yang selalu setia menemani peneliti

sejak awal masuk di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini

serta selalu memberikan dukungan dan doa mereka dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Kekasih terkasih Dinar Lucky Cintya dewi yang telah merangkap menjadi

teman, sahabat, adik, sekaligus pacar yang senantiasa selalu memberikan

bantuan dalam proses penelitian, motivasi, semangat serta dukungan doa bagi

peneliti.

10. Keluarga besar Futsal Fisip Untirta yang selalu setia menemani, mendoakan dan

menghibur peneliti.

11. Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu peneliti dalam

mengurus segala perijinan, surat-menyurat dan urusan akademik lainnya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.


Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan

selesainya penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang

membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti

sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, 20 Juli 2016

Rahmat Ikbal

NIM. 6661110678
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xiiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 11
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 11
1.4 Perumusan Masalah ............................................................................. 11
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 19
2.1.1 Pengertian Pelayanan................................................................... 19
2.1.2 Definisi Pelayanan Publik ........................................................... 32
2.1.3 Standar Pelayanan Publik ............................................................ 33
2.1.4 Kepuasan Pelanggan .................................................................... 34

v
2.1.5 Konsep Pelabuhan ....................................................................... 36
2.1.6 Jenis-Jenis Pelabuhan .................................................................. 37
2.1.7 Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan
Daerah Linggkungan Kepentingan Pelabuhan ............................ 39
2.1.8 Administrator Pelabuhan ............................................................. 39
2.1.9 Fungsi Pelabuhan......................................................................... 40
2.1.10 Peranan Pelabuhan....................................................................... 43
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 44
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................. 46
2.4 Hipotesis ........................................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian ................................................................................ 51
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 52
3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................. 52
3.4 Variabel Penelitian............................................................................... 52
3.4.1 Definisi Konsep .............................................................................. 52
3.4.2 Definisi Operasional ....................................................................... 54
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 55
3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................ 58
3.5.1.1 Uji Validitas .............................................................................. 58
3.5.1.2 Uji Reabilitas ............................................................................ 59
3.5.1.3 Uji Normalitas ........................................................................... 60
3.5.2 Jenis Sumber Data .......................................................................... 61
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 61
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 62
3.6.1 Populasi .......................................................................................... 62
3.6.2 Sampel ............................................................................................ 63
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 66
3.7.1 Teknik Pengolahan ......................................................................... 66
3.7.2 Uji t-test .......................................................................................... 68

vi
3.7.3 Uji Pihak Kanan ............................................................................................ 69
3.8 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 70

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................. 71
4.1.1 Dekripsi Kota Cilegon................................................................................. 71
4.1.2 Letak Geografis Kota Cilegon .................................................................. 72
4.1.3 Profil PT.ASDP (Persero) Cabang Merak.......................................... 73
4.1.3.1 Visi dan Misi PT. ASDP ...................................................................... 75
Struktur Organisasi .............................................................................................. 76
4.2 Deskripsi Data .................................................................................................... 77
4.2.1 Identitas Responden ..................................................................................... 77
4.3 Pengujian Persyaratan Statistik...................................................................... 79
4.3.1 Uji Validitas ................................................................................................... 79
4.3.2 Uji Reabilitas ................................................................................................. 81
4.4 Analisis Data ....................................................................................................... 81
4.4.1 Indikator Tangibles ...................................................................................... 82
4.4.1.1 Penampilan Fisik .................................................................................... 82
4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana................................................... 87
4.4.1.3 Pegawai ..................................................................................................... 88
4.4.2 Indikator Reliability ..................................................................................... 92
4.4.2.1 Kemampuan Pegawai dalam Memenuhi Kebutuhan
Pengguna Layanan .............................................................................. 93
4.4.2.2 Ketepatan dalam Memberikan Pelayanan ....................................... 96
4.4.3 Indikator Responsiveness ........................................................................... 100
4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai dalam Memberikan Pelayanan 100
4.4.4 Indikator Assurance ..................................................................................... 108
4.4.4.1 Pengetahuan 108
4.4.4.2 Kesopanan 111
4.4.5 Indikator Emphaty ........................................................................................ 116
4.4.5.1 Komunikasi yang Baik 117
4.4.5.2 Kemudahan 120
4.5 Pengujian Hipotesis........................................................................................... 130

vii
4.6 Pembahasan ........................................................................................................ 133
4.6.1Indikator Tangibles ...................................................................................... 133
4.6.2 Indikator Reliability ................................................................................... 135
4.6.3 Indikator Responsiveness .......................................................................... 136
4.6.4 Indikator Assurance .................................................................................... 137
4.6.5 Indikator Emphaty ....................................................................................... 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 141


5.2 Saran ....................................................................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

viii
DAFTAR TABEL

1.1 Data Produksi Penyeberangan Bulanan Tahun 2014 ........................................... 4

1.2 Fasilitas Sarana Terminal ............................................................................................. 6

1.3 Fasilitas Sarana Terminal Areal Parkir .................................................................... 7

1.4 Operasi Penyeberangan ................................................................................................ 9

3.1 Operasional Variabel Penelitian ................................................................................. 58

3.2 Skoring Item Instrumen ................................................................................................ 60

3.3 Instrumen Penelitian ...................................................................................................... 61

3.4 Jumlah Penumpang Harian Pelabuhan Merak ....................................................... 67

3.5 Alokasi Jumlah Sampel Berdasarkan Penumpang Kapal ................................... 70

3.5 Jadwal Penelitian ............................................................................................................ 74

4.1 Hasil Uji Validitas .......................................................................................................... 84

4.2 Uji Realibilitas................................................................................................................. 85

4.3 Persepsi Responden Tentang Ruang Tunggu & Pendingin

Ruangan ............................................................................................................................. 86

4.4 Persepsi responden tentang loket pelayanan .......................................................... 88

4.5 Persepsi Reponden Tentang Penampilan Pegawai ............................................... 89

4.6 Persepsi Responden Tentang Area Parkir ............................................................... 91

4.7 Persepsi Responden Tentang Ketersediaan Pegawai yang

Kompeten .......................................................................................................................... 92

ix
4.8 Persepsi responden tentang penerapan 3S (Senyum, Salam dan

Sapa) ................................................................................................................................... 94

4.9 Persepsi Responden Tentang Jam Kerja Pegawai................................................. 95

4.10 Persepsi Responden Tentang Ketelitian Pegawai ............................................... 97

4.11 Persepsi Responden Tentang Pelayanan Tanpa Memandang

Status Social .................................................................................................................. 99

4.12 Persepsi Responden Tentang Kesiapan Pegawai Dalam Penyelesaian

Keluhan Penumpang ................................................................................................. 101

4.13 Persepsi Responden Tentang Kecepatan Dalam Pelayanan ............................ 102

4.14 Persepsi Responden Tentang Jadwal Keberangkatan Kapal ........................... 103

4.15 Persepsi Responden Tentang Ketanggapan Pegawai ........................................ 105

4.16 Persepsi Responden Hal Keluhan Penumpang .................................................... 106

4.17 Persepsi Responden Tentang Respon Pegawai Dalam Menjawab Keluhan

Dari Pengguna Layanan ........................................................................................... 108

4.18 Persepsi Responden Tentang Kesulitan Dalam Memperoleh

Pelayanan........................................................................................................................ 109

4.19 Persepsi Responden Tentang Tingkat Kedisiplinan Kerja

Pegawai ........................................................................................................................... 111

4.20 Persepsi Responden Tentang Pengetahuan Pegawai ......................................... 113

4.21 Persepsi Responden Tentang Informasi Yang Diberikan

Kepada Penumpang Kapal ........................................................................................ 113

4.22 Persepsi Responden Tentang Keramahan Pegawai ............................................ 115

x
4.23 Persepsi Responden Tentang Pegwai Yang Selalu Siap

Mendengar Setiap Keluhan Penumpang ............................................................... 116

4.24 Persepsi Responden Tentang Pegawai Selalu Berpenampilan

Menarik ........................................................................................................................... 118

4.25 Persepsi Responden Tentang Pelayanan yang Dijanjikan Melalui

Media Massa.................................................................................................................. 119

4.26 Persepsi Responden Tentang Kemampuan Pegawai Dalam

Menjelaskan Prosedur Pelayanan ............................................................................ 121

4.27 Persepsi Responden Tentang Komunikasi yang Dilakukan

Pegawai Dengan Penumpang Kapal ....................................................................... 123

4.28 Persepsi Responden Tentang Kemudahan Dalam Memahami

Informasi ........................................................................................................................ 124

4.29 Persepsi Responden Tentang Pegawai Yang Selalu Ada Saat

Jam Kerja ........................................................................................................................ 125

4.30 Persepsi Responden Tentang Kemudahan Saat Menghubungi

Pegawai ........................................................................................................................... 127

4.31 Persepsi Responden Tentang Perhatian Yang Tulus dan Ikhlas

Yang Diberikan Pegawai Asdp ................................................................................ 128

4.32 Persepsi Responden Tentang Ketersediaan Website ASDP ............................ 130

4.33 Rekapitulasi Atas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP

Merak-Bakauheni ......................................................................................................... 131

4.34 Rekapitulasi Indikator Tangibles ............................................................................. 137

4.35 Rekapitulasi Indikator Reliability............................................................................ 138

xi
4.36 Rekapitulasi Indikator Responsiveness .................................................................. 140

4.37 Rekapitulasi Indikator Assurance ............................................................................ 141

4.38 Rekapitulasi Indikator Emphaty............................................................................... 143

xii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................................................... 37

4.1 Peta Kota Cilegon ........................................................................................................... 76

4.2 Struktur Organisasi ........................................................................................................ 80

xiii
DAFTAR DIAGRAM

4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................................. 81

4.2 Umur Responden ........................................................................................... 82

4.3 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.1 ......................................................... 87

4.4 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.2 ......................................................... 88

4.5 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.3 ......................................................... 90

4.6 Persentase Kuisioner Pertanyaan No.4 ......................................................... 91

4.7 Persentase Kuisioner Pernyataan No.5 ......................................................... 93

4.8 Pesentase Kuisioner Pernyataan No.6 ........................................................... 94

4.9 Persentase Kuisioner Pernyataan No.7 ......................................................... 96

4.10 Persentase Kuisioner Pernyataan No.8 ....................................................... 98

4.11 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 9 ...................................................... 99

4.12 Persentase Kuisioner Pernyataan No.10 ..................................................... 101

4.13 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 11 .................................................... 103

4.14 Persentase Kuisioner Pernyataan No. 12 .................................................... 104

4.15 Persentase Kuisioner Pernyataan No.13 ..................................................... 106

4.16 Persentase Kuisioner Pernyataan No.14 ..................................................... 108

4.17 Persentase Kuisioner Pernyataan No.15 ..................................................... 108

4.18 Persentase Kuisioner Pernyataan No.16 ..................................................... 110

4.19 Persentase Kuisioner Pernyataan No.17 ..................................................... 111

4.20 Persentase Kuisioner Pernyataan No.18 ..................................................... 113

4.21 Persentase Kuisioner Pernyataan No.19 ..................................................... 114

xiv
4.22 Persentase Kuisioner Pernyataan No.20 ................................................................ 115

4.23 Persentase Pernyataan Kuisioner No.21 ................................................................ 117

4.24 Persentase Kuisioner Pernyataan No.22 ................................................................ 118

4.25 Persentase Kuisioner Pernyataan No.23 ................................................................ 120

4.26 Persentase Kuisioner Pernyataan No.24 ................................................................ 122

4.27 Persentase Kuisioner Pernyataan No.25 ................................................................ 123

4.28 Persentase Kuisioner Pernyataan No.26 ................................................................ 125

4.29 Persentase Kuisioner Pernyataan No.27 ................................................................ 126

4.30 Persentase Kuisioner Pernyataan No.28 ................................................................ 127

4.31 Persentase Kuisioner Pernyataan No.29 ................................................................ 129

4.32 Persentase Kuisioner Pernyataan No.30 ................................................................ 130

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang

memiliki 17.000 pulau, dengan total wilayah 735.355 mil peregi di mana wilayah

Indonesia dua pertiganya merupakan daerah perairan dan laut yang menjadikan

Negara Indonesia sebagai negara maritim.dengan demikian hubungan transportasi

laut memegang peranan yang sangat penting bagi transportasi nasional maupun

pertumbuhan ekonomi nasional yang secara otomatis dapat meningkatkan

perolehan devisa. Dalam usaha meningkatkan perolehan devisa dan

perekonomian, pemerintah perlu menetapkan suatu langkah untuk membenahi

fungsi dan produktivitas dari pada pelabuhan itu sendiri. (Sudjatmiko, 1997)

Sektor transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan sosial, ekonomi,

budaya, politik serta pertahanan dan keamanan, untuk itu haruslah memiliki

kemampuan yang tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman,

nyaman dan efisiensi untuk menunjang dinamika pembangunan.Peran angkutan

Sungai, Danau, dan penyeberangan (ASPD).

Di dalam sistem transportasi nasional terdapat sektor kepelabuhan yang

merupakan bagian strategis dari sistem transportasi nasional dan merupakan faktor

penting dalam menunjang aktivitas perdagangan .Sektor pelabuhan memerlukan

suatu kesatuan yang terintegrasi dalam melayani kebutuhan dari sarana

transportasi. Ujung tombak dari kepelabuhan tersebut adalah sektor jasa dalam

melayani jasa kepelabuhan.Pelabuhan merupakan titik simpul pertemuan dan

1
2

tempat aktivitas keluar masuk kapal, barang dan orang. Pelabuhan merupakan

salah satu aset penting yang dimiliki suatu daerah. Pelabuhan berfungsi sebagai

tempat sandarnya kapal, tempat melakukan kegiatan bongkar muat barang, tempat

industri, serta tempat penyeberangan penumpang domestik maupun internasional.

Kapal adalah semua alat angkut termasuk milik angkatan bersenjata dan

yang dapat berlayar. Kapal harus bebas dari faktor risiko lingkungan sehingga

tidak menjadi tempat perkembang biakan vektor penyakit dan tidak menularkan

penyakit di dalam kapal (Kemendiknas, 2010).

Kota Cilegon merupakan daerah yang memiliki pelabuhan, diantaranya

pelabuhan merak yang di kelola oleh PT. ASDP dan pelabuhan Cigading yang

dikelola oleh PT. Pelindo, dalam PP No.47 tentang RTRWN, Kota Cilegon

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah, yang diidentifikasian sebagai pusat

jasa, pusat pengelolaan, dan simpul transportasi yang melayani beberapa

kabupaten. Fasilitas pelabuhan yang terdapat di Kota Cilegon meliputi (pelabuhan

penyebrangan Merak-Bakauheni, 18 pelabuhan khusus yang dimiliki oleh

perusahaan yang terintegrasi dengan pabrik kimia.

Dengan potensi yang dimiliki tersebut, menjadikan Cilegon sebagai kota

industri juga sebagai kota pelabuhan, karena industri yang ada sebagian besar

terkait dengan sistem transportasi laut, baik industri baja maupun kimia.

Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan yang dikelola oleh PT. Angkutan

Sungai Dan Perairan (PT.ASDP). Di dalam area pelabuhan cabang merak terjadi

kegiatan bongkar-muat barang dan penumpang untuk tujuan Jawa- Sumatra.


3

Terkadang pengelola jasa kepelabuhan tidak mampu mengelola kegiatan

operasional akibat ketidakseimbangan sarana fasilitas dan prasarana,

mempengaruhi proses kelancaran barang yang masuk maupun keluar. Keadaan di

atas merupakan gambaran pelabuhan itu sendiri, bagaimana pelabuhan dituntut

untuk mampu menjadi prasarana angkutan dalam intermodal transportasi yang

handal.

Sarana merupakan hal yang terpenting dalam penyediaan pelayanan dalam

pengelolaan kegiatan trasnportasi untuk menunjang pelayanan pelabuhan.

Tersedianya fasilitas dan sarana yang lengkap dapat meningkatkan kepuasan bagi

para pengguna jasa penyeberangan .Berikut merupakan data mengenai fasilitas

dan prasarana yang terdapat pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni .

Jarak dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakuheni ± 30KM dan dapat

ditempuh oleh kapal RO-RO ± 3jam (180 menit) yang terdiri dari 7,5 menit

persiapan sandar, 45 menit bongkar muat, 7,5 menit persiapan berlayar, 120 menit

waktu berlayar. Waktu dapat berubah sewaktu-waktu terkait masalah cuaca yang

buruk ataupun kepadatan di dermaga.

Jumlah penumpang merupakan suatu permasalahan serius yang harus di

hadapi PT.ASDP dimana lonjakan penumpang setiap tahun nya terus meningkat

dan tidak dapat di prediksi. Adapun jumlah penumpang data angkutan bulanan di

ambil dari laporan tahun 2014, dari data tersebut akan terlihat jumlah penumpang,

kendaraan roda 2, kendaraan roda 4, atau kendaraan roda 4 lebih.


4

Tabel1.1 Data Produksi Penyeberangan Bulanan Tahun 2014

No Bulanan Penumpang Roda-2 Roda-4 Roda 4 –Lebih


1 Januari 739.647 20.153 86.636 150.237
2 Februari 570.068 16.22 69.351 128.005
3 Maret 652.715 19.423 75.909 142.951
4 April 612.623 17.704 71 134.851
5 Mei 690.72 19.076 77.247 151.176
6 Juni 734.181 17.846 82.022 155.319
7 Juli 1.144.656 83.966 111.297 263.984
8 Agustus 950.122 24.492 89.623 191.006
9 September 648.623 15.724 66.473 141.803
10 Oktober 731.992 25.052 96.662 158.839
11 November 721.372 15.281 67.104 134.393
12 Desember 1.017.630 18.6 94.749 159
Sumber : PT. Indonesia Ferry, 2014

Berdasarkan table 1.1 diatas dapat diketahui bahwa pada bulan-bulan

tertentu pelabuhan merak mempunyai lonjakan penumpang yang banyak terutama

pada saat hari lebaran yang bertepatan pada bulan juli 1.144.656 penumpang dan

hari libur tahun baru pada bulan desember 1.017.630 penumpang .

Pada setiap sistem transportasi terdapat pihak pemakai jasa (user), pihak

penyedia jasa transportasi (operator), dan pihak penyelenggara (regulator).

Dalam hal angkutan penyeberangan, tujuan utama pihak penyelenggara adalah

menyelenggarakan penyediaan dan pengusahaan jasa penyeberangan guna

menunjang kelancaran, kenyamanan, ketertiban dan keamanan angkutan

penyeberangan.Sehubungan dengan hal tersebut, maka pihak penyelenggara harus

dapat memadukan kepentingan pihak pengguna dan penyedia jasa, sehingga

peluang yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi pihak pengguna maupun

pihak penyedia jasa dapat diperkecil. Maksud di atas dapat dicapai jika pihak
5

penyedia jasa dapat memanfaatkan sepenuhnya ruang kapal, meminimumkan

waktu tempuh dan mengoptimalkan waktu sandar. Sedangkan bagi pengguna jasa

adalah waktu menunggu di antrian dan di atas kapal sesingkat mungkin agar dapat

mencapai tujuan secepatnya (Girwanto, 1993).

Tingkat penggunaan sistem pelayanan penyeberangan akan optimal, apabila

salah satu faktor yang mempengaruhi selang keberangkatan kapal (waktu tunggu)

dapat ditekankan seminimal mungkin sesuai dengan tingkat permintaan oleh jasa

penyeberangan dan kapasitas muat kapal. Dalam usaha menekan waktu tunggu

tersebut perlu pengaturan jadwal keberangkatan yang optimal disesuaikan dengan

frekuensi angkutan.

Kepuasan konsumen terhadap suatu organisasi publik/swasta sangatlah

penting karena dapat menimbulkan kepercayaan terhadap konsumen/masyarakat.

Semakin baik pelayanan dan kualitas pelayanan yang diberikan maka akan

semakin tinggi pula tingkat kepercayaan konsumen terhadap organisasi tersebut.

Dari pemaparan yang telah penliti jelaskan diatas dan berdasarkan hasil

observasi yang telah peliti lakukan pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni,

ternyata ada beberapa permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam

pelaksanaan efektifitas pelayanan pelabuhan , antara lain sebagai berikut :

Pertama, kurang maksimalnya kesediaan sarana dan prasarana yang

tangguh sebagai pendukung dalam sistem pelayanan terkait. Yaitu kecukupan

dermaga yang ada dimana jumlah kapal yang ada di pelabuhan yang berjumlah 59

kapal hanya dapat beroprasi setengah nya dan setengah lagi tidak dapat beroprasi

karena kurang nya dermaga yang ada . hal ini tentunya sangat berpengaruh
6

terhadap penumpukan penumpang dimana jumlah operasi berkurang dan

peningkatan makin besar terutama pada hari-hari libur seperti lebaran dan tahun

baru jumlah kendaraan yang datang ke pelabuhan bisa dua sampai tiga kali lipat

dari hari biasanya dimana saat hari biasa jumlah penumpang yang datang 5000

perhari pada saat-saat liburan bisa dampai 10.000-15.000 kendaraan yang datang

bersamaan. Berikut merupakan data mengenai fasitas dan prasarana yang terdapat

pada PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni .

Tabel 1.2 Fasilitas Sarana Terminal

BOBOT
FAS. LUAS KAPASITAS
2
NO PRASARANA (M ) PENUMPANG KONDISI REALITA
TEKSNIS (%)
1 Gedung Terminal 1.535,00 6.140 71.2 18.602
2 Gedung Loket 770,00 3.080 95 12.177
3 Gedung Ruang T. 1.155,00 4.620 70.9 21.751
5 Selther Bus 350,00 1.400 96.23 5.118
6 Acces Brigde 2.851,00 11.404 96.6 18.997
TOTAL 26.644 76.663
*) Kapasitas dihitung dengan asumsi kondisi padat (0,5 x 0,5 m) 
jumlah :
26.644 orang
Dari data diatas kita dapat melihat jumlah kapasitas fasilitas terminal

dalam kondisi padat yaitu 26.644 orang sedangkan jumlah lonjakan yang terjadi

saat hari raya dan liburan mencapai tiga kali 76.663 orang. Hal ini tentu

menimbulkan kepadatan antrian penumpang yang terjadi didalam terminal dimana

kapasitas terminal belum mencukupi jumlah penumpang yang datang. Jumlah

penumpang yang datang dalam satu waktu inilah yang menyadi salah satu

permasalahan di pelabuhan merak dimana kapasitas sarana terminal tidak mampu

menampung lonjakan yang begitu banyak sekaligus .


7

Tabel 1.3 Fasilitas Sarana Terminal Areal Parkir

FAS. LUAS KAPASSITAS


NO 2 REALITA SELISIH
PRASARANA (M ) KENDARAAN
1 Toll Gate 14,50
Jembatan
2 60 ton
Timbang
3 - Terminal Bus 8.260,00 330 575 245
4 - Parkir Tunggu 18.818,00 752 1.578 826
- Siap Muat
5 4.350,00 175 550 375
Dmg. I
- Siap Muat
6 4.200,00 168 450 282
Dmg. II
- Siap Muat
7 8.560,00 350 750 400
Dmg. III
- Siap Muat
8 8.260,00 230 550 320
Dmg. IV
- Siap Muat
9. 8.260,00 238 675 437
Dmg. V
Jumlah 2.243 5.128 2.885
Sumber : PT.ASDP (Persero) Merak-Bakauheni

Berdasarkan table 1.3 diatas, dapat diketahui bahwa kapasitas dermaga di

pelabuhan merak yang mampu menampung 2.243 kendaran belum cukup untuk

menampung jumlah kendaraan saat terjadi lonjakan sebesar 5.128 kendaraan, dari

table di atas kita dapat mengetahui bahwa terjadi selisih sebesar 2.885 kendaraan

yang tidak dapat masuk kedalam dermaga. Dengan kenyataan ini dermaga yang

ada di pelabuhan merak belum memenuhi kebutuhan jumlah penumpang terutama

pada saat saat tertentu seperti pada hari raya lebaran dan liburan dimana pada saat-

saat itu terjadi lonjakan penumpang yang cukup besar sehingga terjadi antrian

panjang.

Kedua, belum maksimalnya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

Keberadaan tiket elektronik tentunya bertujuan meminimalisir keadaan

penyelewengan, pungutan liar, serta antrian yang panjang pada saat pembelian
8

tiket karena di bantu dengan sistem komputerisasi atau teknologi yang sangat

membantu petugas. Akan tetapi fakta dilapangan nya ternyata e-tiket yang ada di

pelabuhan masih cenderung lamban karena mesin yang beroprasi masih lambat

dalam melakukan proses pengecekan dan pemberian tiket. Hal ini tentunya sangat

menyita waktu yang ada dimana kecepatan penarikan tiket tidak sesuai dengan

volume kendaraan yang datang sehingga terjadi antrian dari penumpang, yang

seharusnya tidak terjadi jika pihak PT. ASDP dapat memaksimalkan penggunaan

e-ticket di sertai dengan penyelengaraan sarana dan prasarana dan juga sumber

daya manusia yang mendukung.

Ketiga, kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur

pelayanan belum maksimal dimana pola oprasi yang dilakukan leh PT. ASDP

masih melebihi waktu yang telah ditentukan. Berikut merupakan data mengenai

pola operasi penyebrangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.4 Operasi Penyeberangan

No Uraian Kapal di Dermaga


I II III IV V REALITA
Port Time
a. Olahan Gerak 12 12 12 12 12
12 menit
Sandar menit menit menit menit menit
18 18 18 18 18
b. Bongkar 20 menit
menit menit menit menit menit
1 18 18 18 18 18
c. Muat 20 menit
menit menit menit menit menit
d. Persiapan 12 12 12 12 12
18 menit
Berangkat menit menit menit menit menit
60 60 60 60 60
Total port Time 70 menit
menit menit menit menit menit
Lama Layar 120 120 120 120 120
2 120 menit
(Sailling Time) menit menit menit menit menit
Sumber : PT. Indonesia Ferry (2014)
9

Berdasarkan dari tabel di atas, menunjukan bahwa standar waktu

penyeberangan adalah total nya 180 menit dimana olah gerak sandar 12 menit,

bongkar muat 18 menit, persiapan berangkat 12 menit, dan sailing time 120 menit.

namun pada kenyataan standar waktu penyeberangan di atas belum tercapai yaitu

190 menit . hal ini tentunya membuat banyak nya antrian penumpang yang

menunggu di dermaga dan area parkir.

Keempat, biaya yang dikeluarkan oleh para calon penumpang belum

diimbangi dengan pelayanan yang prima dan servis yang berkualitas, kurangnya

sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang tunggu dan toilet yang tidak

gratis, dan fasilitas saat penyeberangan seperti ruang ac di kapal dimana

dikenakan biaya tambahan lagi dan temperatur nya kurang dingin tidak terasa saat

penumpang banyak serta suka mati. Adapun biaya dibebankan kepada para

penumpang sebagai kompensasi atas jasa penyebrangan, PT. ASDP menetapkan

besaran tiket untuk penumpang dewasa RP.15.000,- , anak Rp.9.000,- &

kendaraan Gol. I (sepeda) Rp.24.000,- , Gol. II (sepeda motor) Rp.49.000,- , Gol.

III (Ssepeda motor >500cc) Rp.107.000,- , Gol. IV A (mobil pribadi) Rp.347.000,-

, Gol. IV B (mobil pick-up) Rp.313.000,- , Gol. V A (bus sedang) Rp.765.000,- ,

Gol. V B (truk sedang) Rp.646.000,- , Gol. VI A (bus besar) Rp.1.292.000,- , Gol.

VI B (truk besar) Rp.946.000,- , Gol. VII (truk panjang 12 meter) Rp.1.437.000,- ,

Gol. VIII (truk panjang 16 meter) Rp.2.159.000,- , Gol. IX (truk panjang >16

meter) Rp.3.532.000,-.
10

Kelima, banyaknya penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk di

kapal. Kapasitas penumpang tanpa kendaraan bermotor dan penumpang yang

menggunakan kendaraan bermotor tidak diperhitungkan kapasitas tempat

duduknya di dalam kapal. Sehingga, banyak penumpang harus duduk di selasar

atau lantai kapal , bahkan saat hujan mereka tidak bisa berteduh dan ada biaya

tambahan untuk penumpang yang menginginkan ruangan ber AC. Hal ini tentunya

sangat memberatkan dan melelahkan bagi para penumpang, yang seharus nya

waktu tiga jam perjalanan kapal dapat digunakan untuk beristirahat di kapal bagi

para penumpang justru malah menambah lelah saat melanjutkan perjalanan

sesampai nya di pelabuhan bakauheni untuk melanjutkan perjalanan kembali.

PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan jasa angkutan

penyebrangan dan pengelola pelabuhan penyebrangan untuk penumpang,

kendaraan dan barang.Sesuai dengan visi dari PT. ASDP Indonesia Ferry

(Persero) yairu menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan yang

terbaik dan terbesar di tingkat regional, serta mampu memberikan nilai tambah

bagi stakeholders. Maka dari itu perlu untuk melakukan pengukuran sejauh mana

performansi yang dimiliki oleh PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) agar visi yang

ada terus bisa di capai Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menganggap perlu

mengadakan penelitian tentang pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau

dan Penyeberangan Merak-Bakauheni.


11

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pemaparan yang di jelaskan dalam latar belakang di atas, maka peneliti

dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu :

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia.

2. Belum berjalan nya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

3. Kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan

belum maksimal.

4. Biaya yang tidak di imbangi dengan palayanan yang prima dan seris yang

berkualitas.

5. Kurangnya perhatian para petugas terhadap penumpang di atas kapal.

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah

peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh,

maka dengan itu peneliti membatasi penelitianya pada Pelayanan Pelabuhan PT

Angkutan Sungai Dananu dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni.

1.4 Rumusan Masalah

Mengingat masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah yang

kompleks, maka penulis akan membatasi ruang lingkup kajian dengan

memfokuskan penelitian pada bagaimana pelayanan pelabuhan PT Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni ?


12

1.5 Tujuan Penilitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis ingin mencari jawaban dari semua

permasalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui

bagaimana pelayanan pelabuhan PT Angkitan Sungai Danau dan Penyeberangan

(Persero) Merak-Bakauheni .

1.6 Manfaat Penulisan

Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis :

a. penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan

permasalahan sistem informasi manajemen dan efektivitas kerja

organisasi.

b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai Pelayanan Publik.

2. Secara praktis :

a. Karya ilmiah ini berguna untuk mengembangkan kemampuan

peneliti dalam hal mempelajari tentang efektifitas pelayanan pada

khusunya, dan khasanah ilmu pengetahuan lain selama mengikuti

program studi ilmu administrasi negara.

b. Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai infomasi tambahan

sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

mengimplementasikan keefektivan pelayanan yang diberikan

pemerintah.
13

c. Bagi perusahaan penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran

dari penulis dalam rangka pengembangan menejemen perusahaan

dan dapat dijadikan bahan masukan bagi perudahaan dalam

manganalisis dan mengambil keputusan untuk menentukan

kebijakan yang akan diambil berkenaan dengan kinerja

operasional pada perusahaan tersebut.

d. Diharapkan penelitian ini berguna bagi para pembaca dan bagi

warga masyarakat dapat merasakan efektivitas pelayanan yang

diberikan.

e. Hasil penelitian ini juga dapat di jadikan sebagai bahan tambah

informasi dan referensi bagi pembaca yang berminat guna

penelitian lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mendapatkan gambaran dalam pembahasan, maka

ringkasan sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan permasalahan secara umum yang meliputi: latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


14

1.1 Latar belakang masalah

Latar belakang menerangkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang

akan diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum sehingga

menukik kemasalah yang paling spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi masalah adalah mengidentifikasi masalah mendeteksi aspek

permasalahan yang muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul penelitian

atau dengan masalah.

1.3 Perumusan masalah

Perumusan masalah dari hasil identifikasi tersebut ditetapkan masalah yang

paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakan penelitian.

1.5 Keguanaan penelitian

Kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

penelitian yang akan diteliti dan yang terakhir yaitu sistematika penulisan

yang menjelaskan isi dari bab per bab yang ada dalam penelitian.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai: Deskripsi Teori, Kerangka Berfikir,

Hipotesis Penelitian.
15

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori mengkaji tentang berbagai teori yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunya secra teratur

dan rapih, yang digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.2 Kerangka Berfikir

Menceritakan alur pikiran peneliti dalam penelitian sebagai konsep

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

yang diteliti, dan akan diuji kebenaranya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mangenai: Metode Penelitian,Instrumen

Penelitian, Pupolasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengolahan dan Analisis data,

Tempat dan Waktu Penelitian.

3.1 Metode Penelitian

Menjelaskan tentang penggunaan metode yang digunakan.

3.2 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat penggumpulan data

yang digunakan, proes pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas

instrument (Validitas dan Reliabilitasnya).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menjelaskan tentang wilayah generalisasi dan teknik pengambilan sampel

dan generalisasinya. Untuk mendapat sampel yang baik (representif)


16

beberapa hal harus diperhatikan,yaitu : Akurasi, Ketelitian, Representasi.

Teknik pengambilan sampel antara lain Random, Cluster, Stratifield,

quotadan multistage.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menjelaskan tentang teknik analisa beserta rasionalisasinya. Teknik analisis

data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti. Analisis data dilakukan

melalui pengkodean data dan pengkodingan data (berdasarkan kategorisasi

data), interpretasi data, penulisan laporan hasil dan keabsahan data.

3.5 Lokasi dan Jadwal penelitian

Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait tempat dan

jadwal penelitian tersebut dilaksanakan dan disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi gambaran umum dari objek penelitian dan data yang

diperoleh, analisis data, hasil analisis dan pembahasan.

4.1 Deskripsi obyek penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian,

Struktur organisasi dari populasi dan sampel yang telah ditentukan.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dioleh dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan enggunakan uji

statistik tertentu.
17

4.4 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik

analisa statistik yangsudah ditentukan semua, seperti korelasi dan atau

regrasi, baik sederhana maupun ganda.

4.5 Interpretasi Hasil penelitian

Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.

4.6 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan dan pada akhir

pembahasan peneliti dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang

mungkin terdapat dalam pelaksanaan penelitian.terutama sekali untuk

penelitian eksperimen dan keterbatasan ini dapat dijadikan rekomendasi

terhadap penelitian lebih lanjut dalam bidang yang menjadi obyek

penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang

diperoleh dari pembahasan dan saran-saran yang perlu diajukan sebagai bahan

masukan.

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan

mudah dipahami.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti

baik secara teoritis maupun secara praktis.


18

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainya) yang digunakan dalam

penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan literatur yang

mutakhir.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk menunjang

penyusunan laporan penelitian maupun penyusunan skripsi, seperti Lampiran

tabel-tabel, Lampiran grafik, Instrumen penelitian, Lampiran dokumentasi,

Riwayat hidup peneliti, dll.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Pengertian tinjauan pustaka menurut Black dan Champion (2009:296)

merupakan gambaran yang menyeluruh dari setiap proyek penelitian. Tinjauan

pustaka digunakan sebagai penijauan kembali pustaka (laporan penelitian, dan

sebagainya) mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian.Jadi dapat

disimpulkan tinjauan pustaka yaitu peninjauan kembali pustaka-pustaka yang

terkait serta membuktikan kesesuain dalam penelitian.

2.1.1 Pengertian Pelayanan

Era desentralisasi seperti sekarang ini, instansi pemerintah dituntut

untuk dapat memberikan pelayanan publik atau umum yang

berkualitas.Pelayanan umum atau publik dilakukan oleh instansi

pemerintah dalam rangka melaksanakan peraturan perundangan yang

berlaku.Berkaitan dengan pelayanan, maka terdapat dua istilah yang perlu

diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.

Kata pelayanan itu sendiri merupakan terjemahan dari istilah asing,

yaitu service.Menurut Reading (1986 : 380), pengertian service adalah

pekerjaan yang harus dilakukan seorang pelayan pada tuannya. Definisi

pelayanan menurut Thoha (1989 : 78) adalah sebagai berikut:

19
20

“Pelayanan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang


atau kelompok maupun suatu instansi tertentu untuk memberikan
bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka mencapai
tujuan tertentu”.

Dari pengertian diatas terlihat bahwa service atau pelayanan jasa

yang diberikan oleh perorangan organisasi swasta maupun pemerintah.

Sedangkan menurut Kotler dalam Lukman (2000), definisi

pelayanan adalah sebagai berikut:

“Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu


kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha

melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah menyuguhi

(orang) dengan makanan atau minuman, menyediakan keperluan orang,

mengiayakn, menerima, menggunakan.

Kata publik berasal dari Bahasa Inggris public yang berarti umum,

masyarakat, negara.Sementara itu Inu Kencana mendefinisikan publik

adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan,

harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasatkan nilai dan

norma yang ada. Oleh karena itu pelayanan publik diarikan sebagai

kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang

memiliki kegiatan yang menguntungkan dalam kumpulanatau kesatuan,

dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu

produk secara fisik.


21

Kotler (dalam Nasution, 2001:61) mendefinisikan jasa (service)

adalah sebagai berikut:

“Jasa (service) merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan


oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak terwujud
dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun”.

Menurut Parasuraman et. al. dan Haywood Farmer (dalam

Warella:17-18), ada tiga karakteristik pelayanan jasa yaitu :

1. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat

performance, dan hasil pengalaman dan bukannya suatu obyek.

Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung,diukur, diraba, atau

ditest sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas. Jadi berbeda

dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat ditest

kualitasnya sebelum disampaikan kepada pelanggan.

2. Heterogenity, berarti pemakai jasa atau klien atau pelanggan

memiliki kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan

pelayanan sama mungkin memiliki prioritas yang berbeda. Demikian

pula performance sering bervariasi dari satu prosedur ke prosedur

lainnya bahkan dari waktu ke waktu.

3. Inseparability, berarti produksi dan komsumsi suatu pelayanan tidak

terpisahkan. Konsekuensinya di dalam industri pelayanan kualitas

tidak direkayasa ke dalam produksi di sektor pabrik dan kemudian

disampaikan kepada pelanggan, tetapi kualitas terjadi selama

penyampaian pelayanan, biasanya selama interkasi dengan klien dan

penyedia jasa.
22

Definisi yang sangat sederhana dikemukakan oleh Ivancevich,

Lorenzi, Skinner dan Crosby (1997 : 448) dalam Ratminto dan Atik Septi

Winarsih (2007:2) pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata

(tidak dapat dilihat) yang melibatkan usaha-usaha manusia menggunakan

peralatan.Kottler (2000) menyebutkan bahwa:

“Pelayanan atau jasa adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau


suatu kelompok atau orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak
terwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik
produk”.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu proses

memberikan bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang

memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal demi terciptanya suatu

kepuasan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

yang menghasilkan produk berupa barang maupun jasa. Pengertian yang

lebih rinci dikemukakan oleh Gronroos (1990 : 27) dalam Ratminto dan

Atik Septi Winarsih (2007 : 2) sebagaimana kutipan dibawah ini :

“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang


bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal
lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan pemecahan konsumen atau
pelanggan”.

Pelayanan publik Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik adalah sebagai berikut:

“Pelayanan publik didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian


kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik”.
23

Instansi pemerintah sebagai sebuah organisasi dalam tugasnya sebagai

pelayan masyarakat (public server) dituntut untuk selalu memberikan

pelayanan terbaik atau pelayanan yang bernyali tinggi kepada masyarakat

sebagai pengguna jasa atau pelanggan.

Tan Sri Victor SL dari Malaysia dalam Boediono (2003: 42) menulis

bahwa hasil pengalamannya menekankan adanya 7 (tujuh) keharusan yang

perlu diciptakan untuk dapat menjadi organisasi yang andal dalam perannya

sebagai pelayan masyarakat (public server) atau pelayanan pelanggan

(customer server), yaitu:

1. Membuat suatu Strategi Pelayanan Pelanggan

Pelayanan kepada pelanggan yang memuaskan tidak mungkin dapat

dicapai dengan mendelegasikan tanggung jawab seenaknya.Agar

setiap program pelayanan pelanggan dapat berhasil memuaskan

memerlukan komitmen penuh dari pimpinan puncak organisasi.

2. Membangun Tim yang Berorientasi pada Pelanggan yang Efektif

Memilih orang yang tepat dengan kemampuan yang sesuai dan

memiliki temperamen yang cocok untuk melayani orang banyak di

barisan pelayanan terdepan menentukan sukses tidaknya program

pelayanan kepada pelanggan.

3. Unit Pelayanan Pengiriman yang Efisien

Pelayanan pelanggan yang prima tidak dapat dicapai sekedar

mengendalikan dedikasi staf, walaupun pelayanan yang sopan dan


24

bersahabat dilakukan. Semua senyuman dari staf tidak akan

menghasilkan kepuasan pelanggan selama teknologi yang dipakai

ketinggalan zaman yang efisien.

4. Membangun Budaya Cinta Pelanggan

Agar dapat menghasilkan pelayanan pelanggan yang prima,

pimpinan puncak organisasi harus menanamkan budaya cinta

melayani di seluruh kehidupan organisasi.Atau dapat juga disebut

dengan pimpinan yang berorientasi pada pelanggan.

5. Memonitor Kebutuhan Pelanggan

Untuk mendapatkan pelayanan pelanggan secara prima harus dengan

cermat mengetahui secara pasti kebutuhan dan tuntunan pelanggan

yang berubah dan bergerak secara dinamis.

6. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Agar terhindarkan dari situasi ketidakpastian dalam menetapkan

mutu pelayanan kepada pelanggan, secara berencana harus

mengukur tingkat kepuasan pelanggan.Upaya untuk meningkatkan

tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan melalui survey atau

pengkajian cepat.

7. Mengembangkan Sistem Penghargaan

Terutama di instansi pemerintah (birokrasi) masih berlaku

penggajian yang sama pada golongan yang sama, tanpa memandang

apakah pegawai tersebut melakukan pelayanan secara prima kepada

pelanggan atau tidak. Sistem penggajian tersebut tidak merangsang


25

pegawai untuk melaksanakan tugas secara professional, disiplin, dan

penuh dedikasi. Berbuat menguntungkan organisasi atau tidak

diperlakukan sama. Tidak mengenal penghargaan (reward).

Instansi pemerintah sebagai sebuah organisasi dalam tugasnya

sebagai pelayan masyarakat (public server) dituntut untuk selalu

memberikan pelayanan terbaik atau pelayanan yang bernyali tinggi kepada

masyarakat sebagai pengguna jasa atau pelanggan. Pelayanan prima adalah

pelayanan yang memiliki suatu ukuran yang pada akhirnya terkait dengan

mutu pelayanan.Maka pelayanan prima menunjuk pada peningkatan

keprimaan dalam pemberian pelayanan.

Boediono (2003 : 63) kemudian menyimpulkan bahwa hakikat

pelayanan publik atau umum yang prima adalah meningkatkan mutu dan

produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di bidang

pelayanan umum:

a. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tatalaksana pelayanan,

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih

berdaya guna dan behasil guna (efisien dan efektif)

b. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkkan kesejahteraan

masyarakat luas.

Asas-asas yang termuat dalam penyelenggaraan pelayanan publik

harus diperhatikan agar lebih mengoptimalkan pedoman penyelenggaraan

pelayanan publik. Adapun asas tersebut adalah:


26

a. Transparansi, yaitu bersifat terbuka, muda, dan bisa diakses semua

pihak yang membutuhkan serta disediakan secara memadai dan

mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi

dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektifitas.

d. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak

membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status

ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima

pelayananan publik harus memenuhi hak daan kewajibannya

masing-masing pihak. (Ridwan dan Sudrajad, 2009:101)

Pelayanan publik jika ditinjau dari keluaran yang dihasilkan,

dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok pelayanan adminsitratif, yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh

publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi.

Kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.


27

2. Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk atau jenis barang yang digunakan oleh publik.

3. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai benuk jasa yang dibutuhkan oleh publik.

Pelayanan Publik dalam pelaksanaannya pola-pola penyelenggaraan

diwujudkan dalam bentuk:

1. Fungsional, pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggaraan

pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

2. Terpusat, pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh

penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari

penyelenggara terkait lainnya yang bersangkutan.

3. Terpadu, terpadu dibedakan menjadi:

a. Terpadu satu atap, pola pelayanan terpadu satu atap

diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang tidak melalui beberapa pintu.

b. Terpadu satu pintu, pola pelayanan terpadu satu pintu

diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis

pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani

memalui satu pintu.

Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat

kepuasan penerima pelayanan.Kepuasan penerima pelayanan dicapai

apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang


28

dibutuhkan dan diharapkan. Oleh karena itu layanan secara berkala wajib

melakukan survei indeks kepuasan masyarakat.

Indikator – indikator pelayanan publik menurut Fitzimmons dan

Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8) adalah :

1. Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang

memadai.

2. Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar.

3. Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat.

4. Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan

pelayanan.

5. Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Menurut Atik Septi Winarsih& Ratminto (2005:245) Terdapat

beberapa asas dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan

perizinan yang harus diperhatikan, yaitu :


29

1. Empati dengan customers.

Pegawai yang melayani urusan perizinan dari instansi penyelenggara

jasa perizinan harus dapat berempati dengan masyarakat pengguna

jasa pelayanan.

2. Pembatasan prosedur.

Prosedur harus dirancang sependek mungkin, dengan demikian

konsep one stop shop benar-benar diterapkan.

3. Kejelasan tata cara pelayanan.

Tatacara pelayanan harus didesain sesederhana mungkin dan

dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan.

4. Minimalisasi persyaratan pelayanan.

Persyaratan dalam mengurus pelayanan harus dibatasi sesedikit

mungkin dan sebanyak yang benar-benar diperlukan.

5. Kejelasan kewenangan.

Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat pengguna jasa

pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin dengan membuat

bagan tugas dan distribusi kewenangan.

6. Transparansi biaya.

Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal mungkin dan

setransparan mungkin.

7. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan.

Jadwal dan durasi pelayanan juga harus pasti, sehingga masyarakat

memiliki gambaran yang jelas dan tidak resah.


30

8. Minimalisasi formulir.

Formulir-formulir harus dirancang secara efisien, sehingga akan

dihasilkan formulir komposit (satu formulir yang dapat dipakai

untuk berbagai keperluan).

9. Maksimalisasi masa berlakunya izin.

Untuk menghindarkan terlalu seringnya masyarakat mengurus izin,

maka masa berlakunya izin harus ditetapkan selama mungkin.

10. Kejelasan hak dan kewajiban providers dan curtomers.

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik bagi providers maupun bagi

customers harus dirumuskan secara jelas, dan dilengkapi dengan

sanksi serta ketentuan ganti rugi.

11. Efektivitas penanganan keluhan.

Pelayanan yang baik sedapat mungkin harus menghindarkan

terjadinya keluhan. Akan tetapi jika muncul keluhan, maka harus

dirancang suatu mekanisme yang dapat memastikan bahwa keluhan

tersebut akan ditangani secara efektif sehingga permasalahan yang

ada dapat segera diselesaikan dengan baik.

Terdapat empat unsur penting menurut Barata (2004:11) dalam

proses pelayanan publik, yaitu :

1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan

tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk

penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services).


31

2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen

(customer) atau customer yang menerima berbagai layanan dari

penyedia layanan.

3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia

layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan.

4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan

harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan

pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan

yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat

dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

Suatu pelayanan akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan

apabila didukung oleh beberapa faktor :

1. Kesadaran para pejabat pimpinan dan pelaksana

2. Adanya aturan yang memadai

3. Organisasi dengan mekanisme yang dinamis

4. Pendapatan pegawai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimum

5. Kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tugas atau

pekerjaan yang dipertanggungjawabkan

6. Tersedianya sara pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugas

atau pekerjaan pelayanan (Moenir, 2003:123-124)


32

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang atau instansi tersebut untuk

memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat atau kelompok

yang dilayani dalam rangka mencapai tujuan tertentu.Pelayanan ini

diberikan kepada seluruh masyarakat atau yang berhak mendapatkan

pelayanan tanpa terkecuali dengan tidak membedakan satu dengan yang

lainnya.

2.1.2 Definisi Pelayanan Publik

Agung Kurniawan (2005:6) mendefinisikan pelayanan publik adalah

sebagai berikut:

“Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani)


keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
telah ditetapkan”.
Berdasarkan pada ciri-ciri, sifat, kegiatan serta produk pelayanan

yang telah dihasilkan, ada 3 jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta

BUMN/BUMD, Pengelompokan jenis pelayanan tersebut yaitu :

1. Pelayanan Administratif,

2. Pelayanan Barang,

3. Pelayanan Jasa.

Pelayanan yang diberikan PT.ASDP (Persero) merak tergolong

dalam jenis pelayanan Jasa.Jenis Pelayanan Jasa adalah jenis pelayanan

yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana serta

penunjangnya.Pengoprasiannya berdasarkan suatu sistem pengoprasian


33

tertentu dan pasti.Produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan

manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam

jangka waktu tertentu.Misanya pelayanan angkutan darat, laut dan udara,

pelayanan kesehatan, pelayanan perbankan, pelayanan pos dan pelayanan

pemadam kebakaran.

Berdasarkan pedapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

pelayanan publik adalah pemberian pelayanan jasa kepada masyarakat

sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM), dan memberikan

manfaat langsung kepada penerima pelayanan.

2.1.3 Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar

pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi

penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang

dibakukan dalam penyelengaraan pelayanan public yang wajib ditaati oleh

pemberi atau penerima pelayanan, menurut keputusan MEPAN Nomor 63

tahun 2004, standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi:

a. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

b. Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk

pengaduan.
34

c. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam

proses pemberian pelayanan.

d. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang

telah I tetapkan.

e. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan

tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan

prilaku yang dibutuhkan

Dari pemaparan di atas penelitian Efektifitas Pelayanan Pelabuhan

Oleh PT. ASDP (Persero) Merak-Bakauheni menggunakan Keputusan

MENPAN No.63 tahun 2004 yang akan dijadikan indikator penelitian

efektivitas pelayanan.

Peneliti menyimpulkan bahwa standar pelayanan publik merupakan

suatu alat ukur untuk melakukan penyelenggaraan pelayanan, yang wajib

ditaati dan dipatuhi oleh pemberi atau penerima pelayanan.

2.1.4 Kepuasan Pelanggan

Menurut Lukman (2000:119), menyatakan bahwa kepuasan

sebagaimana tingkat persamaan seseorang setelah membandingkan kinerja


35

atau hasil yang dirasakan dengan harapanya. Sejalan pandangan Gibson

dkk.(1987), Wexley dan Yulk (1988) dijelaskan bahwa kepuasaan pada

hakikatnya berkaitan dengan faktor kebutuhan seseorang

(pelanggan).Artinya, jika kebutuhan seseorang terpenuhi, maka orang

tersebut merasa puas, demikian pula sebaliknya. Kemudian Tjiptono

(1996:54), menambahkan bahwa kepuasan pelanggan dapat menciptakan

kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada perusahaan. Pendapat diatas,

dipertegas oleh Schnaars dalam Tjiptono menyebut bahwa pada dasarnya

tujuan dari suatu bisnis atau usaha adalah menciptaan rasa puas kepada

pelanggan.Schnaars menyebut bahwa : “terciptanya kepuasan pelanggan

dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya : hubungan antara

pelanggan dengan instalasi menjadi harmonis, memberikan dasar yang

baik bagi pembeli (pemakaian) ulang, terciptanya loyalitas dari pelanggan

serta terbentuknya rekomendasi dari mulut ke mulut yang semunya

menguntungkan perusahaan”.

Berdasarkan berbagai pandangan, dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya kepuasan pelanggan adalah mencakup perbedaan antara harapan

dan kenyataan, atau hasil yang dirasakan, pandangan ini didasarkan pada

disconfirmation paradigm, oleh oliver dalam pawitra (1993).

Berdasarkan definisi para ahli peneliti menyimpulkan kepuasan

pelanggan dapat dikatakan berhasil apabila pelanggan dapat merasakan

puas dalan hal pemberian pelayanan.


36

2.1.5 Konsep Pelabuhan

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, definisi

pelabuhan adalah sebagai berikut:

“Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan


di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi".

Dari pengertian tersebut, definisi pelabuhan mencakup prasarana dan

sistem transportasi, yaitu suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan

dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berlabuh dan

bertambatnya kapal, guna terselenggaranya bongkar muat barang serta

turun naiknya penumpang dari suatu moda transportasi laut(kapal) ke

moda transportasi lainnya atau sebaliknya.

Pengertian pelabuhan tersebut mencerminkan fungsi-fungsi

pelabuhan, di antaranya:

Interface: bahwa pelabuhan merupakan tempat dua moda/sistem

transportasi, yaitu transportasi laut dan transportasi darat. Ini

berarti pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas dan

pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan (transfer)

barang dari kapal ke angkutan darat, atausebaliknya.

Link (mata rantai): bahwa pelabuhan merupakan mata rantai dan sistem

transportasi. Sebagai mata rantai, pelabuhan, baik dilihat dari


37

kinerjanya mapun dari segi biayanya, akan sangat

mempengaruhi kegiatan transportasi keseluruhan.

Gateway(pintu gerbang) : bahwa pelabuhan berfungsi sebagai gerbang dari

suatu negara atau daerah. Pengertian ini dapat dilihat dari segi:

1. Pelabuhan sebagai pintu masuk atau pintu keluar barang dari atau ke

negara atau daerah tersebut. Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan

penting bagi perekonomian negara atau suatu daerah.

2. Pelabuhan sebagai pintu gerbang. Kapal-kapal yang memasuki pelabuhan

terkena peraturan perundang-undangan dari negara atau daerah tempat

pelabuhan tersebut berada., yaitu ketentuan-ketentuan bea cukai, imigrasi,

karantina peraturan impor/ekspor dan sebagainya.

2.1.6 Jenis-Jenis Pelabuhan

Di Indonesia terdapat berbagai macam pelabuhan, tergantung kriteria

yang dipakai, ketentuan peraturan perundang-undangan, letak geografis,

besar kecilnya kegiatan pelabuhan dan organisasi serta pengelolaan

pelabuhan.

Berdasarkan kriteria yang ada dalam peraturan-peraturan Indonesia

pelabuhan dapat dikelompokkan dalam:

a. Menurut Indische Scheepyaartswet (Stbl. 1936) ditetapkan bahwa

pelabuhan di Indonesia terdiri dari pelabuhan laut dan pelabuhan

pantai. Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang terbuka bagi

perdagangan luar negeri yang dapat masuk kapal-kapal dari negara-

negara tersebut (luar negeri). Sedangkan pelabuhan pantai adalah


38

pelabuhan yang tidak terbuka bagi perdagangan luar negeri dan

hanya dapat dimasuki oleh kapal-kapal yang berbendera Indonesia.

b. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan,

membedakan pelabuhan atas tiga kategori (Pasal 1), yaitu:

1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk

kepentingan pelayanan masyarakat umum

2. Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan

batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat,

lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana

angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi

sebagai pelabuhan umum.

3. Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan pelabuhan yang dikelola untuk

kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.

c. Berdasarkan letak geografis, pelabuhan terdiri dari pelabuhan pantai

yaitu pelabuhan yang terletak di pantai laut. Termasuk dalam

kelompok ini antara lain: Tanjung Priok, Surabaya, Teluk Buyat,

Banten, Semarang, Makasar, Pelabuhan sungai yaitu pelabuhan yang

terletak di sungai biasaya agak jauh ke pedalaman, yaitu Palembang,

Jambi, Pekanbaru, Pontianak dan sebagainya.

d. Berdasarkan kriteria besar kecilnya kegiatan, lengkapnya fasilitas

yang tersedia pelabuhan dapat dibagi atas: Pelabuhan Internasional,

Pelabuhan Regional, Pelabuhan Lokal. Atau dapat dijabarkan


39

bedasarkan tipe/ukuran kapal atau liner service: gateway port, trunk

port dan feeder por.

e. Berdasarkan volume kegiatan yang berhubungan dengan komoditi

perdagangan maka pelabuhan dapat dibagi: Pelabuhan Ekspor di

mana arus barang (cargo flow) lebih dominan untuk ekspor dari pada

impor seperti: Pelabuhan Belawan, Teluk Bayur, Panjang. Pelabuhan

Impor di mana arus barang lebih dominan untuk barang impor dari

pada ekspor seperti Tanjung Priok. Di samping itu dikenal pula

pelabuhan penyeberangan (ferry) yang hanya melayani kapal

penyeberangan (ferry) seperti Pelabuhan Gilimanuk, Banyuwangi,

Merak, Bakahuni dan sebagainya.

2.1.7 Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan

Kepentingan Pelabuhan

Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan menurut PP No.69 Tahun 2001

adalah wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan umum yang

dipergunakan secara langsung untuk kegiatan kepelabuhan.

Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan adalah wilayah perairan

di sekelilingdaerah lingkungan kerja perairan pelabuhan umum yang

dipergunakan untuk menjamin keselamatan pelayaran

2.1.8 Administrator Pelabuhan

Administrator Pelabuhan ialah koordinator bidang perhubungan laut

yang berfungsi mengkoordinasikan unit pelaksana badan Usaha

Pelabuhan, instansi-instansi pemerintah lainnya untuk kelancaran tugas


40

kepelabuhanan di pelabuhan yang diusahakan oleh Badan Usaha

Pelabuhan.

Kepala Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis instansi pemerintah

bidang pemerintah bidang perhubungan laut, di bidang pelabuhan yang

tidak diusahakan oleh Badan usaha Pelabuhan.

Unit Pelaksana Teknis di bidang perhubungan laut terdiri dari:

1. Kendaraan, perkapalan dan pelayanan

2. Jasa maritim, perambuan dan penerangan pantai, elektronika dan

telekomunikasi pelayaran

3. Pengamanan pelabuhan dan bandar serta lalu lintas dan angkutan laut.

Administrator pelabuhan melaksanakan koordinasi terhadap unit

pelaksana Badan Usaha Pelabuhan, instansi pemerintah bidang

perhubungan laut dan instansi pemerintah lainnya untuk kelancaran tugas-

tugas kepelabuhanan.Administrator pelabuhan terdiri dari Adpel Kelas I,

Kepala-kepala pelabuhan dan Adpel Kelas III dan IV.Pengangkatan adpel-

adpel setempat dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut,

Departemen Perhubungan.

2.1.9 Fungsi Pelabuhan

Di era globalisasi dewasa ini ternyata tidak ada bangsa/negara yang

mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini disebabkan oleh karena tidak

sama sumber daya alam yang dimiliki, dan tidak sama pula kemampuan

dalam mengelola sumber daya alam tersebut. Juga tidak sama

perkembangan industri dan pertanian yang menghasilkan barang


41

kebutuhan serta tinggi rendahnya kebudayaan dan teknologi yang dimiliki

oleh masing-masing negara. Dengan kebutuhan yang semakin meningkat

dan adanya keterbatasan masing-masing negara untuk memenuhi

kebutuhan maka terjadi saling ketergantungan antara satu negara dengan

negara lainnya, melalui perdagangan internasional.

Bagi negara-negara maju mengandalkan kekuatan ekonominya pada

industri atau pertanian dan ada negara yang masih mengandalkan

ekonominya pada sumber daya alam yang berlimpah (natual resources).

Negara industri maju membutuhkan bahan baku. Sebaliknya negara-

negara berkembang yang sedang tumbuh sektor industinya membutuhkan

bahan baku di samping negara-negara dengan sumber daya alam yang

berlimpah membutuhkan pasar untuk menjual produksinya. Kondisi dan

perbedaan kebutuhan demikian telah ikut mendorong berkembangnya

perdagangan antar negara atau perdagangan internasional.

Perdagangan internasional berarti perdagangan yang melibatkan

beberapa negara yang masing-masing mempunyai kepentingan nasional

dengan peraturan perundangundangan yang berbeda. Untuk itu diperlukan

kerjasama antar negara yang bersifat bilateral yaitu persetujuan antara dua

negara yang akan menghasilkan perjanjian perdagangan dua negara

(bilateral trade agreement). Jika yang terlibat beberapa negara, dalam

daerah tertentu, atau berdasarkan pada kepentingan yang sama maka

menghasilkan perjanjian antara beberapa negara (regional trade agreement

atau mulilateral trade agreement).


42

Dalam transaksi perdagangan sedikitnya ada unsur penjualan

(ekspor), pembelian (impor) dan barang (komoditas) sebagai objek

perdagangan. Transaksi perdagangan antar negara ini (ekspor/impor)

dilaksanakan melalui proses yang cukup panjang sesuai dengan ketentuan-

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk masing-

masing negara serta ketentuan-ketentuan yang secara umum berlaku bagi

kedua negara seperti bilateral agreement, regional agreement atau

multilateral agreement/convention.

Dalam kegiatan perdagangan yang menggunakan fasilitas pelabuhan,

dilaksanakan pemindahan barang yang merupakan proses dari transaksi

perdagangan. Untuk terlaksananya proses transaksi perdagangan tersebut

diperlukan serangkaian kegiatan yang melibatkan pergudangan,

pengawasan persediaan barang, pemeliharaan dan pengepakan,

dokumentasi dan pengiriman, transportasi dan pelayanan purna jual

kepada konsumen. Pendeknya, transaksi perdagangan akan sangat

membutuhkan peran transportasi sebagai penunjang yang sangat

menentukan. Untuk itu, lancarnya transportasi, tepat waktu dan jaminan

keselamatan barang dengan biaya yang prospektif, akan mempengaruhi

harga atau mutu komoditas sampai pada konsumen.

Dapat dikatakan bahwa negara produsen yang berorientasi pada

ekspor sangat berkepentingan atas jasa transportasi.Terutama Indonesia

sebagai salah satu negara berkembang yang sedang menuju ke arah

industrialisasi, dengan hasil produski yang berorientasi ekspor.Hal ini juga


43

menentukan daya saing barang (komoditas) ekspor Indonesia di pasar

internasional.

2.1.10 Peranan Pelabuhan

Setelah beberapa uraian tentang pengertian hal-hal yang berkaitan

dengan kepelabuhanan, maka perlu diuraikan peranan pelabuhan yaitu:

1. Untuk melayani kebutuhan perdagangan internasionl dari daerah

penyangga (hinterland) tempat pelabuhan tersebut berada.

2. Membantu berputarnya roda perdagangan dan pengembangan industri

regional.

3. Menampung pangsa yang semakin meningkat arus lalu lintas

internasional baik transhipment maupun barang masuk (inland

routing).

4. Menyediakan fasilitas transit untuk daerah penyangga (hinterland)

atau daerah/negara tetangga.

Pelabuhan yang dikelola dengan efisien dan dilengkapi dengan

fasilitas yang memadai akan membawa keuntungan dan dampak positif

bagi perdagangan dan perindustrian dari daerah penyangga tempat

pelabuhan tersebut berada.

Sebaliknya, perdagangan yang lancar dan perindustrian yang tumbuh

dan berkembang membutuhkan jasa pelabuhan yang semakin meningkat

yang akanmengakibatkan perkembangan pelabuhan. Bagi negara-negara

yang sedang berkembang peranan pelabuhan dijelaskan oleh J.A Raven

bahwa: pelabuhan memainkan peranan penting dalam perkembangan


44

ekonomi, jelas terlihat bahwa banyak negara berkembang di mana

pelabuhan dapat berfungsi secara bebas dan efisien telah mencapai

kemajuan yang pesat. Seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea

Selatan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah seperti

skripsi , tesis, jurnal maupun disertasi. Adapun dalam penelitian ini, peneliti

memasukan dua penelitian terdahulu yang dalam fokus penelitian membahas

mengenai kajian pelayanan pelabuhan. Dasar atau acuan yang berupa teori atau

temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal

sangat perlu dan dapat disajikan sebagai data pendukung. Penelitian terdahulu

dapat bermanfaat dalam mengelola dan memecahkan masalah yang timbul dalam

pelayanan. Dalam penelitian mengenai pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni. Berikut hasil penelitian

terdahulu yang peneliti baca.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Eric Ferdinan Saleh, Universitas

Diponegoro (skripsi FE Undip), tahun 2011. Penelitian ini berjudul analisis

pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dikota Semarang. Tujuan

dari penelitian ini membahas pengaruh tangible, responsives dan assurance

terhadap kepuasaan pelanggan PT.Pelabuhan Indonesia III (persero) Cabang

Tanjung Emas Semarang.Dari penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi

mengenai permasalahan pelayanan pelabuhan yang belum berjalan maksimal


45

karena masih adanya berbagai kendala. Dalam penelitain tersebut, banyak

dipaparkan mengenai permasalahan dan gambaran kurangnya sarana dan prasana

sehingga kualitas pelayanan pegawai kurang maksimal.

Penelitian yang dibuat oleh skripsi dari Eric Ferdinan Saleh menggunakan

teori pelayanan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini

memberikan informasi mengenai kurangnya prasarana dan menurunnya waiting

port time rendahnya daya tanggap personil pandu dalam melaksanakan pelayanan

jasa pemandua, sehingga akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini, yakni mengkaji kualitas

pelayanan.Sedangkan, perbedaanya mengarah kepada analisis pengaruh kualitas

layanan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Agus Kurniawan Firdaus, tahun

2012. Penelitian ini berjudul Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Dalam Pelayanan

PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak Banten. Tujuan dari penelitian ini

adalah mengukur tingkat kepuasan pengguna atau penumpang dalam pelayanan

PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak. Pada penelitian tersebut

menggunakan teori pengukuran kinerja pelayanan, dengan menggunakan

pendekatan kuntitatif. Hasil dari penelitian ini adalah dapat menjadi rekomendasi

perlunya menambah jumlah armada kapal yang beroprasi, penambahan petugas

yang ada didalam kapal, perluasan areal parkir di luar pelabuhan agar tidak terjadi

lonjakan penumpang. Persamaan dalam penelitian ini yakni mengkaji

permasalahan pelabuhan merak.


46

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang

menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan

pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Efektivitas pada sebuah organisasi

sangat penting untuk mengerjakan dan mengukur tercapainya sasaran dan tujuan

yang telah ditentuan sebelumnya pada sebuah organisasi khususnya Instansi

Pemerintah, dimana tujuan akhir sebagai target yang ingin dicapai adalah

memebrikan pelayanan prima atau sebaik-baiknya (Excellent Service) kepada

masyarakat pelanggan.

Kepuasan pelanggan selaku penerima pelayanan adalah perbandingan antara

harapan dengan realita yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat pelanggan

setelah menerima pelayanan dari aparatur pemerintah. dengan demikian dapat

dikatakan bahwa organisasi akan mencapai efektif apabila didalamnya terdapat

tujuan atau sasaran dan pelaksanaan fungsi dalam sebuah organisasi. Karena

secara umum efektivitas pelayanan dapat dilihat dari tujuan keberhasilan

pelayanan yang telah ditentukan sebelumnya, artinya pelaksanaan sesuatu tugas

dinilai baik atau tidak sangat tergantung efektivitas kerja orang-orang yang

bekerja didalamnya.

Dalam penelitian ini penulis menenliti mengenai Efektifitas Pelayanan

Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni. Berdasarkan identifikasi

masalah yang telah diuraikan maka teori yang dipilih untuk penelitian ini

indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam

sinambela (2008:7-9) yang meliputi :


47

1. Tangibles

Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang

memadai. Penampilan fisik, seperti gedung dan ruang front office,

kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi, dan penampilan karyawan.

2. Reliability

Pemberian pelayanan yang tepat dan benar . kemampuan untuk

memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan,

seperti informasi yang akurat, penanganan konsumen kemudahan

pemesanan tiket, penyediaan pelayanan tepat, penanganan masalah

konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu.

3. Responsiveness

Adanya keinginan untuk melayani konsumen dengan cepat. Respon

atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan member

pelayanan yang cepat dan tanggap .

4. Assurance

Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan

pelayanan. Kemauan karyawan atas pengetahuan terhadap produk

secara tepat, palayanan yang adil pada konsumen, kualitas keramah-

tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, dan

menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.


48

5. Emphaty

Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen. Perhatian secara individual yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

pelanggannya.

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

Identifikasi masalah :

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia.

2. Kurang efektifnya penggunaan e-ticket (tiket elektronik).

3. Lemahnya pengawasan bagi petugas yang bertugas di lapangan.

4. Kecepatan dan kesiapan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan belum maksimal.

Indikator Pelayanan Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam


Sinambela (2008:7-8):

a.Tangibles
b.Reliability
c. Responsiveness
d. Assurance
e. Emphaty

Output :

Pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni yang di jalan kan oleh PT ASDP

Pelabuhan Indonesia Ferry dapat berjalan dengan baik.


49

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara dari peneliti untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Merumuskan hipotesis berarti

merumuskan jawaban sementara atas penelitian yang kebenarannya tentu saja

masih harus diuji secara empiris.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif yang

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif. Berdasarkan

latar belakang masalah yang diperoleh dari obeservasi peneliti dan pengumpulan

data di lapangan, serta berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis nol (H0) : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-

Bakauheni belum berjalan baik.

Hipotesis alternatif (Ha) : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero)

Merak-Bakauheni berjalan dengan baik.

Berdasarkan hipotesis diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni kurang

baik. Peneliti memprediksi hipotesis tersebut lebih kecil atau sama dengan

60% dari nilai ideal yaitu 100% (Hipotesis nol atau H0).

H0 : µ0 ≤ 60%

2. Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP (Persero) Merak-Bakauheni kurang

baik. Peneliti memprediksi hipotesis tersebut lebih besar dari 60% dari nilai

ideal yaitu 100% (Hipotesis alternatif/Ha).


50

Ha : µ0 > 60%

Dari dua hipotesis tersebut, peneliti mengambil salah satu hipotesis dalam

penelitian ini, bahwa :

H0 : µ0 ≤ 60%

Untuk memprediksikan µ lebih kecil atau sama dengan 60% dari nilai ideal

yaitu 100%.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada hakikatnya penelitian adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis

data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah,

baik yang bersifat kuantitatif ataupun yang bersifat kualitatif .metode penelitian

sangat erat kaitanya dengan tipe penelitian yang digunakan, karena setiap tujuan

penelitian yang di desain memiliki konsekuensi pada pilihan metode yang tepat,

guna mencapai tujuan penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2008:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pemilihan dan penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari tujuan

perumusan masalah.Jika permasalahanya hanya di fokuskan pada satu variabel

atau aspek dan tujuannya ingin mendapatkan deskripsi dari variabel atau aspek

tersebut, maka metodenya adalah metode deskriptif. Dalam penelitian mengenai

Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak-

Bakauheni, merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih, tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang

satu dengan variabel yang lain (sugiyono, 2006:11).

51
52

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan substansi materi kajian penelitian

yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah

pelayanan pelabuhan, khususnya pelayanan pelabuhan PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberanan Merak-Bakauheni .

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tempat (locus) penelitian, serta alasan

memilih lokasi penelitian tersebut.Penelitian yang dilakukan di PT. ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Jl. Raya Pelabuhan Merak, Merak

71032-Indonesia.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajarai sehingga di peroleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Secara ringkas, dapat

dikatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2009 :

38).

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi Konseptual memberikan penjelasan tentang konsep dari

variabel yang akan diteliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan.

Pada penelitian ini variabelnya adalah pelayanan penumpang kapal.


53

1. Tangibles

Penampilan fisik, seperti gedung dan ruangan front office, kebersihan,

kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi, dan penampilan karyawan.

2. Reability

Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji

yang ditawarkan, seperti informasi yang akurat, penanganan

konsumen, kemudahan pemesanan tiket, penyediaan pelayanan sesuai

perjanjian, pelayanan yang tepat pertama kali, penanganan masalah

konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu.

3. Responsiveness

Respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan

memberi pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan

karyawan dalam melayani konsumen, kerja tim yang baik, kecepatan

karyawan dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan

konsumen, siap sedia menanggapi pertanyaan konsumen,

penyampaian informasi saat pelayanan, pemberian layanan ekstra, dan

kemauan untuk membantu konsumen.

4. Assurance

Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk

secara tepat, pelayanan yang adil pada konsumen, kualitas keramah-

tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,

ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam


54

memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan,

dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

5. Emphaty

perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

pelanggannya.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur (indicator penelitian). Adapun

penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Indikator Sub Indikator
1 Tangibles 1. Penampilan fisik
2. Ketersedian sarana dan prasarana
3. Jumlah pegawai yang memadai
2 Reliability 1. Kemampuan pegawai dalam memenuhi
kebutuhan pengguna layanan
2. Kepuasan pengguna layanan
1. Ketanggapan pegawai dalam memberikan
3 Responsiveness pelayanan
2. Kemauan pegawai dalam menangani
masalah
3. Pegawai dapat menanggapi kebutuhan
khusus pelanggan
1. Pengetahuan Pegawai
4 Assurance 2. Kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya
3. Kemampuan Pegawai
4. Pegawai mempehatikan aspek keselamatan
dalam bekeja
55

5 Emphaty 1. Komunikasi yang baik


2. Kemudahan dalam melakukan hubungan
3. Perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan pengguna layanan

Sumber : Peneliti 2015

3.5 Instrumen Penelitian

Pada prinsip meneliti adalah serangkaian bentuk kegiatan untuk mengukur

sebuah fenomena sosial maupun alam yang tentunya harus ada dan menggunakan

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam sebuah penelitian dinamakan dengan

instumen penelitian.

Arikunto dalam Zuriah (2007:168) mendefinisikan instrumen penelitian

sebagai alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan sata. Kualitas instrument

akan menentukan data yang terkumpul

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, dengan

jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar

pernyataan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah

menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup).

2. Observasi, merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun

juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk


56

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Dalam penelitian ini skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah

skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item

instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif

sampai sangat negatif.Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

jawaban dari setiap item instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut:

Tabel 3.2
Skoring Item Instrumen
Pilihan Jawaban Skor

Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Peneliti, 2015

Untuk mempermudah menemukan jawaban atas permasalahan yang telah

diuraikan sebelumnya, berikut peneliti uraikan kisi-kisi instrument yang

digunakan.
57

Tabel 3.3
Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator No. Item
Instrumen
Tangibles 1. Penampilan fisik 1, 2
2. Ketersediaan sarana dan
Penyediaan sumber daya 3, 4,5
manusia dan sumber daya prasarana
lainnya yang memadai.
3. Jumlah Pegawai
6, 7
Reliability 1. Kemampuan pegawai dalam 8, 9
memenuhi kebutuhan pengguna
Pemberian pelayanan yang
benar. layanan.
10,11,12
2. Kepuasan pengguna layanan
Responsiveness 1. Ketanggapan pegawai dalam 13,14,15
memberikan pelayanan
Adanya keinginan untuk 16,17
melayani konsumen dengan 2. Kemauan pegawai dalam
cepat
menangani masalah
Assurance 1. Pengetahuan Pegawai 18,19
2. Kesopanan dan sifat yang dapat
Adanya perhatian terhadap 20,21
etikadan moral dalam dipercaya
memberikan pelayanan
3. Kemampuan Pegawai
22,23

Emphaty 1. Komunikasi yang baik 24,25


2. Kemudahan dalam melakukan
Adanya kemauan untuk 26,27,28
mengetahui keinginan dan hubungan
kebutuhan konsumen 29,30
3. Perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan pengguna layanan

Sumber : Peneliti, 2015

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan

data dengan dua cara yaitu data primer dan data sekunder.
58

3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas

3.5.1.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument

menggambarkan bahwa suatu instrument benar-benar mampu

mengukur variable-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil

pengukuran.

Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi pearson product moment dengan

bantuan perangkat lunak Statistic Program For Social Science

(SPSS). Berikut ini rumus dari Korelasi Product Moment.

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Product Moment

ƩX = Jumlah Skor Dalam Sebaran X

ƩY = Jumlah Skor Dalam Sebaran Y

ƩXY = Jumlah Hasil Skor X dan Y yang Berpasangan


2
ƩX = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran X
2
ƩY = Jumlah Skor yang Dikuadratkan dalam Sebaran Y

N = Jumlah Sampel
59

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang

berarti percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto,

2007:161). Dengan demikian, reliabilitas menunjukan pada tingkat

konsistensi atau kemampuan instrument untuk digunakan sebagai

alat ukur, sejauh mana alat pengukur tersebut dapat dipercaya.

Pengujian realibiltas instrument yang dilakukan dalam

pebelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach,

yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata

interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuisioner,

variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,30

(Purwanto, 2010). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan

menghasilkan instrumen yang tepat dan akurat. Apabila koefisien

reliabilitas instrument yang dihasilkan lebih besar berarti instrument

tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

r= ………………………………………….. (3.2)

Keterangan :

N = Jumlah butir

Si = Varians butir; tanda sigma berarti jumlah

St = Varians nilai total


60

3.5.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas sampel dimaksudkan untuk menguji normal

tidaknya sampel. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat

normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Zuriah,

2007:201).

Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data dibantu dengan

piranti lunak Statistic Program For Social Science (SPSS)

berdasarkan uji Kolmogrov-Smimov dan uji Shapira-Wilk. Hipotesis

yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji

normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan dalam jumlah

kolom signifikan (Sig). Jika Sig atau lebih besar dari taraf

signifikansi yang ditentukan (biasanya 5% atau 10%), maka

disimpulkan hipotesis nol (H0) diterima, berarti data yang diuji

memiliki distribusi yang tidak berbeda dari data yang normal atau

dengan kata lain data yang diuji memiliki distribusi normal (berlaku

pada kedua uji: uji Kolmogrov-Smirnov dan uji Shapiro-Wilk).

Adapun pedoman pengambilan keputusan (Santoso, 2003:189)

adalah sebagai berikut:


61

1. Sig > , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau H0 diterima.

2. Sig <α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau Ha diterima.

3.5.2 Jenis Sumber Data

a. Jenis Data

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti melalui

angket (kuisioner), wawancara (interview), dan pengamatan

(observasi).

2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

yang dapat berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen administrasi

atau bahan lain yang sudah merupakan data pendukung dalam

penelitian.

b. Sumber Data

1. Responden, para pengguna jasa pelayanan penyeberangan

pelabuhan Merak-Bakauheni

2. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

penelitian.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Secara teknis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengimpulan

data sebagai berikut:

a. Metode Angket

Menurut Sugiyono (2007:162) Angket atau kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi


62

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknis pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

b. Metode Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono,2007:166) berpendapat bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan media panca indradan peneliti sendiri secara langsung

ke lapangan penelitiannya.

Dari kedua instrumen penelitian yang dipergunakan peneliti dalam

penelitian ini, metode angket atau kuosioner sebagai metode primer,

karena data yang diperoleh dari angket merupakan data elementer dalam

pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan rumus statistic untuk

mengetahui proses Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT. ASDP

(Persero) Merak-Bakauheni.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Martono (2011:74) populasi adalah keseluruhan objek atau

subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau

individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Sedangkan menurut

Sugiyono (2007:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


63

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah penumpang kapal PT.

ASDP Merak. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.4
Jumlah Penumpang Harian Pelabuhan Merak
No Penumpang Jumlah
1. Perempuan 2.600

2. Laki-laki 7.500

Jumlah Penumpang 10.100


Sumber : PT ASDP, 2015

Dengan demikian, populasi untuk Penumpang Harian Merak adalah

10.100.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi yang

memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono,

2010:66). Dimana di dalam penelitian kuantitatif sampel tersebut

merupakan sebuah isu yang sangat krusial yang dapat menentukan

keabsahan hasil penelitian. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel dari yang
64

diambil dari populasi itu. Teknik sampling yang digunakan adalah

accidental sampling. Yakni merupakan teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Martono 2010:70). Di

dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti, rumus yang

dipergunakan oleh peneliti adalah rumus dari Taro Yamane dalam

Riduwan (2012:18) dengan rumus sebagai berikut :

N
n=
2
N. (d ) + 1

Dimana :

N = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2 = presisi atau tingkat kesalahan (presisi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 10%)

1 = bilangan konstanta

Berikut adalah perhitungan pencarian sampel dengan menggunakan rumus

Taro Yamane :

N
n=
2
N. (d ) + 1

n= 10.100

10.100 (10%)² + 1
65

n= 10.100

10.100 (0,1)² + 1

n= 10.100

10.100 (0,01) + 1

n= 10.100

101,00 + 1

n= 10.100

102

n = 99,01 dibulatkan menjadi 99

Dengan metode perhitungan di atas, maka yang akan menjadi sampel

responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 99 responden.

Kemudian untuk memperoleh alokasi sampel tiap penumpang, maka

dihitung berdasarkan proporsional jumlah penumpang kapal, dihitung dengan

menggunakan rumus metode alokasi proporsional (nadzir, 2003 : 306) adalah

sebagai berikut :

Ni = Ni .n

Dimana :

ni = jumlah sampel unit

Ni = populasi unit

N = populasi

n = sampel kesuluruhan
66

Berdasarkan pada rumus di atas, maka alokasi sampel tiap penumpang kapal

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5
Alokasi Jumlah Sampel Berdasarkan Penumpang Kapal
No Penumpang Jumlah Sampel
1. Perempuan 2.600 25

2. Laki-Laki 7500 74

Jumlah Penumpang 10.100 99


Sumber : PT ASDP, 2015

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah disajikan.

Pada penelitian tahap ini untuk melakukan teknik pengelolaan data,

yaitu :

a. Editing (pemeriksaan data), yaitu tahap mengkoreksi kesalahan yang

ada pada data yang harus dilakukan berulang-ulang dan cermat. Tahap

editing dilakukan terhadap catatan-catatan, berkas-berkas, dan

informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan dilakukan terhadap

kuisioner dengan tujuan dapat meningkatkan mutu kehandalan


67

(reliabilitas) data yang hendak dianalisis (Asikin dan Amirudin, 2004).

Dalam editing,akan diteliti kembali mengenai hal-hal mengenai

kelengkapan terhadap semua pertanyaan yang akan diajukan pada

kuisioner.

b. Koding atau scoring dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan

data, yaitu dengan member simbol angka pada tiap-tiap jawaban atau

suatu cara mengklasifikasikan jawaban responden atas pertanyaan

menurut mecamnya dengan jalan menendai masing-masing jawaban

dengan kode tertentu (Suyanto dan Sutinah, 2006:95), kemudian

diberikan skor dengan menggunakan skala likert.

c. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data,

serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam

bentuk table-tabel. Dalam tabulasi ini keseluruhan hasil kuisioner

dijumlahkan dan dicari nilainya dengan menggunakan table frekuensi,

sebagai dasar untuk menganalisis data.

Data yang diperoleh selanjutnya ditulis secara sistematis, kemudian

diklasifikasikan menurut kategori masing-masing indicator dan variabel

yang bersangkutan, selanjutnya untuk mempermudah dan menganalisa

data yang ditulis secara sistematis disimpulkan dengan pendekatan

deskriptif kuantitatif guna mendukung hasil penelitian sehingga dapat

menjadi jelas dan mempermudah untuk penarikan kesimpulan umum dari

hasil penelitian ini.Data yang ditulis secara sistematis tersebut selanjutnya

dianalisa untuk mencari hubungan dengan permasalahan tersebut

membuktikan kebenaranya.
68

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis kunatitatif. Metode analisis kuantitatif yaitu metode analisis

terhadap data-data berbentuk angka-angka dengan cara perhitungan secara

statistik.

Untuk menganalisis Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh

PT.ASDP (Prersero) Merak-Bakauheni maka dalam menguji hipotesis

deskriptif ini menggunakan uji test (untuk satu sempel atau satu variabel).

3.7.2 Uji t-test

Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau

lebih variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Untuk

menganalisis Pelayanan Palabuhan Oleh PT.ASDP (Persero) Merak-

Bakauheni, dalam pengujian hipotesis deskriptif digunakan uji t-test

(untuk satu sampel atau satu variabel) dengan rumus:

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

X = Nilai rata-rata x

= Nilai yang dihipotesiskan

= Simpangan baku sampel

= Jumlah anggota sampel


69

3.7.3 Uji Pihak Kanan

Bentuk pengujian hipotesa tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

Hipotesis satu arah harus diuji dengan statistic satu arah atau uji satu sisi

(one-tailed test) dan hipotesa dua arah harus diuji dengantes statistic dua

arah atau uji dua sisi (two-tailed test) (Sanjaya, 2006:78).

Hipotesis dalam Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau

dan Penyeberangan (Persero) Merak-Bakauheni dalam melakukan

pelayanan terhadap para penumpang kapal pengguna jasa penyebrangan.

Hipotesis nol : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT Angkutan Sungao

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-

Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

para penumpang kapal pengguna jasa

penyebrangan Peneliti memprrediksi hipotesis

tersebut lebih kecil atau sama dengan 60% dari

nilai ideal yaitu 100%.

Hipotesis alternative : Pelayanan Pelabuhan Oleh PT Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan (Persero) Merak-

Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

para penumpang kapal pengguna jasa

penyebrangan. Peneliti memprediksi hipotesis

tersebut lebih besar 60% dari nilai ideal yaitu 100


70

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di PT. ASDP (Persero) Cabang

Merak.Terhitung penelitian ini dimulai dari bulan February s/d selesai.

Tabel 3.5
Jadwal Penelitian

Waktu

No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Mar Apr Mei Jul

„15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „15 „16 „16 „16 „16

1 Pengajuan Judul

2 Observasi Awal

3 Pengumpulan Data

4 Penyusunan
Proposal
5 Seminar Proposal

6 Revisi Proposal

7 Ke Lapangan

8 Penyusunan BAB
IV & V
9 Sidang Skripsi

Sumber: Peneliti 2015


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Dekripsi Kota Cilegon

Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon

berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal

sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat

kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta

ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Di

Kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan

Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel,

PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water

Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan

(Rencana Lot) Kawasan Industri Berikat Selat Sunda.

Luas wilayah Kota Cilegon ±175,50 Km². Secara administratif, Kota ini

terbagi menjadi delapan Kecamatan, yaitu Kecamatan Cilegon, Kecamatan

Ciwandan, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Grogol,

Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Jombang. Pada tahun

2006 memiliki jumlah penduduk 331.667 jiwa yang terdiri dari 172.100 jiwa pria

dan 159.567 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai

1.890 per Km² dan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1,98%.

71
72

4.1.2 Letak Geografis Kota Cilegon

Gambar 4.1
Peta Kota Cilegon

Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling

ujung sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi : 5°52'24" - 6°04'07"

Lintang Selatan (LS), 105°54'05" - 106°05'11" Bujur Timur (BT). Secara

administratif wilayah berdasarkan UU No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya

Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon

pada tanggal 27 April 1999, Kota Cilegon mempunyai batas-batas wilayah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Pulo Ampel dan Bojonegara

Sebelah Timur : Kecamatan Kramatatu dan Waringin


Kurung
73

Sebelah Barat : Selat Sunda

Sebelah Selatan : Kecamatan Anyer dan Mancak

Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir

barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi

berlereng karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan

topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan

langsung dengan Kecamatan Mancak.

Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan

selat sunda, dan terhubung dengan jalan tol Jakarta - Merak. Selain itu rencana

pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan

lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektivitas Kota ini dengan

daerah lain di sekitarnya.

4.1.3 Profil PT.ASDP (Persero) Cabang Merak

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah salah satu BUMN di Indonesia

yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan

penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang. Fungsi utama

perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau yang

bersebelahan serta menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan akses

transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna

mempercepat pembangunan (penyeberangan perintis). Tujuan didirikannya ASDP

adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,

khususnya dibidang penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan


74

angkutan penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan

penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri, ekspor,

impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal laut/kapal

laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan kapal.

Pada Tahun 1973, PT Indonesia Ferry (Persero) bernama Proyek ASD


[1]
Ferry (PASDF) kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986 dan

selanjutnya tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum

ASDP menjadi Perusahaan Perseroan mengartikan bahwa pola usahanya

diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan swasta maupun badan usaha

negara lainnya tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyedia penyeberangan

perintis. Pada tanggal 5 Agustus 2008, dengan disaksikan oleh Deputi Bidang

Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN dan Wakil Ketua Komisi

Pemberantasan Korupsi, PT Indonesia Ferry (Persero) melakukan

penandatanganan Pakta Integritas yang menandai diberlakukannya perubahan

struktural perseroan dimulai dari perubahan nama dan logo dari "PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero)" menjadi "PT Indonesia Ferry (Persero)", redefinisi visi

dan misi, penegasan usaha pokok, penciptaan usaha penunjang, revitalisasi dan

investasi alat produksi, restrukturisasi total serta rencana strategis bisnis. Semua

hal tersebut adalah bagian dari pelaksanaan program transformasi bisnis yang

diharapkan dapat mengubah posisi PT Indonesia Ferry (Persero) menjadi BUMN

yang dapat memberikan kontribusi bagi negara.


75

4.1.3.1 Visi dan Misi PT. ASDP

Visi : Menjadi perusahaan jasa penyeberangan dan pelayaran yang

Berkelas dunia, terbesar dan terbaik di Indonesia dan regional,

serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholder

Misi :

 Memberikan pelayanan puncak kepada pengguna jasa

(supervisor services), dengan tingkat keselamatan yang

tertinggi (the highest safety standard).



 Menguasai pangsa pasar Indonesia di lintas komersil dan

lintas penugasan.

• Mengelola bisnis perseroan sehingga memberikan kinerja

keuangan yang terbaik (excellent financial performance)

dengan berpedoman pada good corporate governance dan

sesuai standar internasional yang berlaku.

• Menjadi agen pembangunan nasional melalui

pelayanan angkutan penyeberangan dan pelayaran.


76

4.1.3.2 Struktur Organisasi

General Manager
Cabang Merak
YANUS
LENTANGA

Manager Usaha Manager Usaha Manager Usaha Manager Manager Manager


Penyeberangan Pelabuhan Aneka Jasa & Kerjasama Teknik SDM & Umum Keuangan

Didi Juliansyah Nana Sutisna Sujarwo Iskandar Hasir Muhammad Muh. Amin Sholeh

Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant
Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager
Operasi Usaha Usaha Port & Ship Property Non Teknik Teknik SDM Umum Humas Keuangan Akuntansi
Penyeberangan Penyeberangan Pelabuhan Traffic Property Kapal Pelabuhan
Control Agus Dwi Aries Nur Erwin Mario Putra Muamar
Kun Sarwoko Irvan Muhamad Andri Warso Endang Roni Putra Denny Dwi Candra Emaladi Sardadi Wirawan Ganafi
Indrawan Firdaus Setiawan Hidayat Prastiya

Nahkoda
Supervisor Supervisor Supervisor
Pelabuhan Port Traffic Ship Traffic
Control Control
Assistant
Regu I, II & III
Supervisor Radmiadi Regu I, II & III

Area I s.d VII


77

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah para Penumpang

Kapal Pelabuhan Merak yang ditemui peneliti dilokasi penelitian serta yang telah

merasakan pelayanan dari PT. ASDP Cabang merak . Pengguna layanan

PT.ASDP Merak yang menjadi responden penelitian ini berjumlah 100 orang.

Adapun identitas data responden yang diminta peneliti adalah jenis

kelamin dan usia. Berikut adalah pemaparan dalam bentuk diagram atas identitas

yang termuat dalam kuisioner.

Diagram 4.1
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

70
60
50
jumlah laki-laki
40 74
25 jumlah perempuan
30
20
10
0
jenis kelamin

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada Penumpang Kapal yang

menggunakan layanan di PT ASDP Merak , dapat dilihat dari 100 responden.


78

Dalam hal ini didominasi 63 responden adalah responden dengan jenis kelamin

laki-laki, sementara sisanya yaitu 37 responden merupakan responden perempuan.

Pada diagram 4.1 diatas, menunjukan bahwa sangat didominasi oleh laki-

laki yang lebih sering melakukan penyeberangan dengan menggunakan layanan di

PT.ASDP Merak. Sedangkan responden perempuan dalam penelitian ini tidak

sering melakukan penyeberangan dengan menggunakan layanan PT.ASDP Merak.

Diagram 4.2
Umur Responden

Umur Responden
30
25
20
15 27
10 21 Usia Responden
16 14
5
5 7 5 4
0

Tahun

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Melihat dari diagram 4.2 diatas, usia responden didominasi dari kategori

26-30 tahun dengan jumlah 27 responden, setelahnya dari kategori 36-40 tahun

dengan jumlah 21 responden. Kategori berikutnya usia 21-25 tahun dengan

jumlah 16 responden, selanjutnya dari kategori 31-35 tahun dengan jumlah 14

responden. Kategori selanjutnya usia 41-45 tahun dengan jumlah 7 responden,

Selanjutnya dari kategori 15-20 tahun dengan jumlah 5 responden , dari kategori
79

46-50 tahun dengan jumlah 5 responden dan yang terakhir dari kategori 51-55

tahun berjumlah 4 responden.

Dengan demikian sebagian besar responden masih dalam usia produktif

berkisar 26-30 tahun yang paling banyak atau sering melakukan penyeberangan

menggunakan kapal laut melalui pelayanan PT.ASDP di Pelabuhan Merak-

Bakauheni.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrumen yang telah dibuat

itu valid atau tidak valid, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara

skor butir dengan skor total. Dengan menggunakan rumus Pearson Product

Moment sebagai berikut:

Rumus Kolerasi Product Moment.

Dimana:

r = Koefisien Korelasi Product Moment


ΣX = Jumlah skor dalam sebaran X
ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y
ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan
2
ΣX = Jumlah skor yang dikuadratkan dalan sebaran X
2
ΣY = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
n = Jumlah sampel

Dikatakan valid jika rhitung> rtabel, dimana rtabel telah ditentukan sebesar

0.1663, dengan taraf signifikasi sebesar 5%.Berdasarkan tabel 4.1 di bawah,

apabila nilai korelasi dibandingkan dengan kriteria uji validitas variabel


80

Pelayanan PT ASDP Merak-Bakauheni di atas tampak bahwa nilai korelasi

Product Momenttiap butir memiliki nilai korelasi lebih besar dari 0,1663. Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang ada pada kuesioner dapat dikatakan

valid.

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas

NO r hitung r table Ket


1 0.454 0.1663 Valid
2 0.597 0.1663 Valid
3 0.432 0.1663 Valid
4 0.478 0.1663 Valid
5 0.391 0.1663 Valid
6 0.357 0.1663 Valid
7 0.379 0.1663 Valid
8 0.387 0.1663 Valid
9 0.456 0.1663 Valid
10 0.478 0.1663 Valid
11 0.451 0.1663 Valid
12 0.434 0.1663 Valid
13 0.441 0.1663 Valid
14 0.266 0.1663 Valid
15 0.776 0.1663 Valid
16 0.676 0.1663 Valid
17 0.257 0.1663 Valid
18 0.488 0.1663 Valid
19 0.449 0.1663 Valid
20 0.358 0.1663 Valid
21 0.312 0.1663 Valid
22 0.471 0.1663 Valid
23 0.679 0.1663 Valid
24 0.454 0.1663 Valid
25 0.776 0.1663 Valid
26 0.669 0.1663 Valid
27 0.408 0.1663 Valid
28 0.236 0.1663 Valid
29 0.666 0.1663 Valid
30 0.776 0.1663 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2016


81

4.3.2 Uji Reliabilitas

Berikut ini ditunjukan hasil uji reliabilitas instrument Pelayanan PT ASDP

Merak-Bakauheni dalam melakukan Pelayanan Penumpang kapal melalui

program SPSS 21.00

Tabel 4.2
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.858 30

Berdasarkan table 4.2 di atas, uji reliabilitas yang menggunakan metode

alpha cronbach diperoleh nilai alpha sebesar 0,858. Hal ini berarti nilai alpha

yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai 0,30. Hal ini berarti bahwa seluruh

peryataan yang terdapat pada kuisioner penelitian dapat dinyatakan reliabel.

4.4 Analisis Data

Pada tahap ini penulis akan mendeskripsikan data hasil penelitian yang

dilaksanakan melalui kuisioner. Penulis menyebarkan kuisioner kepada seluruh

sampel yaitu sebanyak 100 responden. Responden yang dimaksud adalah

Penumpang Kapal di Pelabuhan Merak yang menggunakan layanan PT. ASDP

Merak-Bakauheni.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Indikator Pelayanan

Publik menurut Fitzimmons dan Fitzsimons dalam Sinambela (2008:7-8) dengan

5 indikator yang ada didalamnya, yaitu tangibles, reliability, responsiveness,

assurance, dan empathy.


82

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah Skala Likert. Pilihan

jawaban kuesioner terdiri dari empat item yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS

(tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Untuk pilihan SS bernilai 4, pilihan S

bernilai 3, pilihan TS bernilai2, sedangkan untuk pilihan STS bernilai 1.

4.4.1 Indikator Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub

indikator seperti penampilan fisik dari pelayanan yang diberi oleh pemberi

layanan yang dalam hal ini adalah pihak pegawai PT ASDP Merak, ketersediaan

sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang

bertugas member pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi

pelayanan kepada pengguna layanan.

4.4.1.1 Penampilan Fisik

Aspek penampilan fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang diberikan

oleh pemberi layanan ke penerima layanan. Yang termasuk kedalam aspek ini

adalah kondisi ruangan yaitu ruang tunggu & pendingin ruangan, loket pelayanan

dan penampilan pegawai, yang ada di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni.

Tabel 4.3
Persepsi responden tentang ruang tunggu & pendingin ruangan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)


Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 24 96 24.24
2 Setuju 3 39 117 39.39
3 Tidak setuju 2 27 54 27.27
4 Sangat tidak 1 9 9 9.09
setuju
Total 99 276
M 2.788
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 1 (2016)
83

Diagram 4.3
Persentase Kuisioner Pertanyaan No.1

Persentase Kuesioner
9% 24% Sangat setuju
27% Setuju
40%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah oleh Kuisioner Pertanyaan No.1 (2016)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa tanggapan responden

tentang kondisi ruang tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan dimana

dari 100 responden, didominasi responden yang memilih opsi setuju, yaitu 39

responden atau 40% dan 27 responden atau 27% menyatakan tidak setuju.

Selanjutnya 24 responden atau 24% menyatakan sangat setuju. Sisanya 9

responden atau 9% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi ruang

tunggu yang bersih dan terdapat pendingin ruangan. Dengan pernyataan tersebut

dan juga dapat dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,78 yang

masuk kategori baik.

Dari uraian diatas, menunjukan bahwa kondisi ruang tunggu yang bersih

dan terdapat pendingin ruangan di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni sudah baik

untuk para Penumpang Kapal sehingga para pengguna layanan merasa nyaman

saat berada di ruang tunggu di Pelabuhan Merak-Bakauheni .


84

Tabel 4.4
Persepsi responden tentang loket pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 13 52 13.13
2 Setuju 3 24 72 24.24
3 Tidak setuju 2 30 60 30.30
4 Sangat tidak 1 32 32 32.32
setuju
Total 99 216
M 2.182
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 2 (2016)

Dapat dilihat dari tabel 4.4 diatas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pernyataan di Pelabuhan ASDP Merak terdapat

loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan,

dimana hasil dari nilai rata-rata angka tafsiran sebesar 2,18 yang di kategorikan

tidak baik.

Diagram 4.4
Persentase Kuisioner Pertanyaan No.2

Persentase Kuesioner
33% 13% Sangat setuju
24% Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30%
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No.2 (2016)

Dapat dilihat dari diagram 4.4 diatas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pernyataan di Pelabuhan ASDP Merak terdapat

loket pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan,

dimana dari 99 responden sebanyak 13 responden atau 13,13% memilih opsi


85

sangat setuju, sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi setuju dan 30

responden atau 30% memilih opsi tidak setuju. Sisanya 32 responden atau 33%

memilih opsi sangat tidak setuju serta dapat dilihat juga dari nilai rata-rata angka

tafsiran yang sebesar 2,18 yang dikategorikan tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa terdapat loket

pelayanan untuk membantu pengguna layanan memperoleh pelayanan di

Pelabuhan Merak belum dirasakan cukup baik karena jumlah loket yang tersedia

terbatas untuk melayani para penumpang.

Tabel 4.5
Persepsi reponden tentang penampilan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 17 68 17.17
2 Setuju 3 34 102 34.34
3 Tidak setuju 2 31 62 31.31
4 Sangat tidak 1 17 17 17.17
setuju
Total 99 249
M 2.515
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 3 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan

dari responden tentang pegawai selalu berpenampilan rapih, dimana hasil dari

kuisioner yang peneliti berikan mencapai nilai rata-rata angka tafsiran sebesar

2,51 dan masuk kedalam kategori baik.


86

Diagram 4.5
Persentase Kuisioner No.3

Persentase Kuesioner
17% 17% Sangat setuju
Setuju
31% 35%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber : Diolah dari Kuisioner No.3

Berdasarkan dari diagram 4.5 diatas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pegawai selalu berpenampilan rapih, dimana

jummlah keseluruhan responden yaitu 99 orang, sebanyak 17 responden atau 17%

menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut, kemudian sebanyak 34

responden atau 35% memilih opsi setuju, sebanyak 31 atau 31,% responden

menjawab tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan 17 responden atau 17%

memilih opsi sangat tidak setuju. Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai

rata-rata angka penafsiran sebesar 2,51 yang menjadikan pernyataan tersebut

masuk kategori baik.

Dari uraian di atas, menggambarkan mengenai penampilan pegawai di PT

ASDP Merak-Bakauhei. Berdasarkan pengamatan peneliti dan jawaban responden

bahwa penampilan pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni rapih. Hal ini dari

penampilan pegawai yang memakai seragam yang sama saat bekerja.


87

4.4.1.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menunjang kegiatan dalam proses pelayanan. Sarana dan

prasarana ini mencakup ketersediaan tempat area parkir di PT. ASDP Cabang

Merak.

Tabel 4.6
Persepsi responden tentang area parkir

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)


Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 6 24 6.06
2 Setuju 3 14 42 14.14
3 Tidak setuju 2 33 66 33.33
4 Sangat tidak 1 46 46 46.46
setuju
Total 99 178
M 1.798
Sumber: Diolah dari Pertanyaan No. 4 (2016)

Diagram 4.6
Persentase Kuisioner Pertanyaan No. 4

Persentase Kuesioner
6%
14% Sangat setuju
47% Setuju
33%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pertanyaan No. 4 (2016)

Berdasarkan dari tabel dan diagram 4.6 diatas, merupakan tanggapan atau

jawaban responden tentang pernyataan tersedianya area parkir untuk pengguna

layanan, dimana dari keseluruhan responden yang berjumlah 99 responden.

Sebanyak responden 6 atau 6% memilih opsi sangat setuju, kemudian responden


88

14 atau 14% memilih opsi setuju, sebanyak 33 responden atau 33% memilih opsi

tidak setuju dan sisanya 46 responden atau 47% memilih opsi sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Kemudian pernyataan tersebut memiliki nilai M

sebesar 1,79 yang menjadikan pernyataan tersebut masuk kategori tidak baik.

Dari uraian diatas, menjelaskan bahwa Pelabuhan ASDP Merak belum

memiliki area parkir yang memadai untuk pengguna layanan baik yang

menggunakan motor maupun mobil. Sehingga terkadang terjadi kemacetan akibat

antrian kendaraan pengguna layanan sampai keluar arean parkir pelabuhan bahkan

sampai ke area jalan tol.

4.4.1.3 Pegawai

Pegawai merupakan hal penting dalam pemberian pelayanan terhadap

pengguna layanan. Hal yang dimaksudkan disini adalah ketersediaan pegawai,

penerapan 3S, dan jam kerja pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap

pengguna layanan.

Tabel 4.7
Persepsi responden tentang ketersediaan pegawai yang kompeten

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 0 0 0.00
2 Setuju 3 22 66 22.22
3 Tidak setuju 2 60 120 60.61
4 Sangat tidak 1 17 17 17.17
setuju
Total 99 203
M 2.051
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 5 (2015)
89

Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang tersedianya pegawai yang kompeten,

menurut hasil jawaban kuisioner yang peneliti lakukan tanggapan responden

terhadap tersedianya pegawai yang kompoten mencapai hasil rata-rata angka

penafsiran sebesar 2,05 yang masuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Diagram 4.7
Persentase Kuisioner Pernyataan No. 5

Persentase Kuesioner
17% 0% 22% Sangat setuju
Setuju
61% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 5 (2015) Berdasarkan


dari diagram 4.7 di atas, menggambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang tersedianya pegawai yang kompeten,

dimana dari jumlah 99 responden sebanyak 22 responden atau 22% menjawab

setuju, kemudian 60 responden memilih opsi tidak setuju atau 61% dan sisanya

sebanyak 17 atau 17% responden menjawab sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut dan didukung dari hasil rata-rata angka penafsiran dari

pernyataan tersebut 2.051 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak

baik.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa PT ASDP Merak-

Bakauheni belum memiliki pegawai yang kompeten. Sehingga dalam Pembekalan

Akhir Pemberangkatan Kapal kurang mendapatkan pembekalan yang cukup untuk


90

para Penumpang Kapal. Kegiatan Pembekalan ini merupakan kegiatan yang

cukup penting bagi para penumpang kapal sebelum kapal berangkat . Pembekalan

yang biasanya diberikan, misalnya tentang tatacara memakai pelampung

pengaman jika terjadi kecelakan kapal.

Tabel 4.8
Persepsi responden tentang penerapan 3S (Senyum, Salam dan Sapa)

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 21 84 21.21
2 Setuju 3 30 90 30.30
3 Tidak setuju 2 32 64 32.32
4 Sangat tidak 1 16 16 16.16
setuju
Total 99 254
M 2.566
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 6 (2015)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan dari

responden tentang pegawai selalu menerapkan senyum, sapa dan salam kepada

pengguna layanan, berdasarkan hasil kuisioner yang peneliti teliti hasil dari

kuisioner tentang penerapan 3S di pelauhan merak mencapai angka penafsiran

sebesar 2,56 dan masuk dalam kategori baik.

Diagram 4.8
Pesentase Kuisioner Pernyataan No.6

Persentase Kuesioner
16% 21% Sangat setuju

Setuju
33% 30%

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 6 (2015)


91

Berdasarkan diagram 4.8 diatas, merupakan hasil jawaban atau tanggapan

dari responden tentang pegawai selalu menerapkan senyum, sapa dan salam

kepada pengguna layanan, dimana dari 99 responden sebanyak 21 orang

responden memilih opsi sangat setuju, sebanyak 30 responden atau 30% memilih

opsi setuju, kemudian 32 orang responden atau 33% memilih opsi tidak setuju dan

sisanya 16 responden atau 16% memilih opsi sangat tidak setuju serta dapat juga

dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,566 yang dikategorikan

baik.

Dengan adanya uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pegawai ASDP sudah

menerapkan senyum, sapa, dan salam kepada pengguna layanan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengamatan peneliti dan tanggapan responden dalam penelitian

ini dimana pegawai memberikan senyuman, salam dan sapa baik ketika bertemu

maupun saat memberikan pelayanan kepada para penumpang kapal.

Tabel 4.9
Persepsi responden tentang jam kerja pegawai
No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase
Responden (X) (F) (%)
1 Sangat 4 19 76 19.19
setuju
2 Setuju 3 35 105 35.35
3 Tidak 2 24 48 24.24
setuju
4 Sangat 1 21 21 21.21
tidak setuju
Total 99 250
M 2.525
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 7(2016)
92

Diagram 4.9
Persentase Kuisioner Pernyataan No.7

Persentase Kuesioner
21% 19% Sangat setuju
Setuju
24% 36%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 7 (2016) Berdasarkan


tabel dan diagram 4.9 diatas, menggambarkan bahwa jawaban

responden yang diberikan cukup beragam tentang pernyataan pegawai selalu ada

pada saat jam kerja, dimana dari keseluruhan responden sebesar 99 responden,

sebanyak 35 orang responden atau 36% memilih opsi jawaban setuju, kemudian

sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi jawaban tidak setuju. 19 orang

reponden atau 19 % memilih opsi sangat setuju. Sisanya sebanyak 21 responden

atau 21% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataa tersebut dan

didukung dari hasil nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut

sebesar 2.525 yang masuk dalam interval penilaian kategori baik. Dengan

penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni

ada saat jam kerja.

4.4.2 Indikator Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

ASDP Merak-Bakauheni dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan. Kemampuan pihak ASDP dalam memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh
93

pengguna layanan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga pengguna layanan

atau penumpang dapat merasakan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan

oleh PT ASDP Merak-Bakauheni

4.4.2.1 Kemampuan Pegawai dalam Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Layanan

Kemampuan disini diartikan sebagai kapasitas pegawai untuk melakukan

tugas dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau penumpang

agar mampu memenuhi kebutuhan pengguna layanan secara efektif, ketelitian

pegawai, pelayanan tanpa memandang status social. sehingga pengguna layanan

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai di PT ASDP Merak-

Bakauheni.

Tabel 4.10
Persepsi responden tentang ketelitian pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)


Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 21 84 21.21
2 Setuju 3 31 93 31.31
3 Tidak setuju 2 35 70 35.35
4 Sangat tidak 1 12 12 12.12
setuju
Total 99 259
M 2.616
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 8 (2016)
94

Diagram 4.10
Persentase Kuisioner Pernyataan No.8

Persentase Kuesioner
12% 21% Sangat setuju
Setuju
36% 31%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 8 (2016) Berdasarkan


tabel dan diagram 4.10 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban

yang didapat dari responden tentang pegawai teliti dalam memeriksa tiket masuk,

dimana dari keseluruhan jumlah responden sejumlah 99 responden, yaitu sebanyak

31 responden atau 31% memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 35

responden atau 36% memilih opsi tidak setuju dan 21 responden atau 21%

memilih opsi sangat setuju. Sisanya sebanyak 12 responden atau 12 % memilih

opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat

dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar 2,616 masuk dalam kategori

baik.

Dengan adanya uraian diatas, pelayanan yang diberikan di Pelabuhan

Merak baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan pengguna yang menjawab bahwa

pegawai ASDP Merak sudah teliti dalam memeriksa tiket masuk, misalnya dalam

melakukan pembelian tiket masuk penumpang dimintai ktp untuk identitas berkas

data diri. Dan di setiap loket penarikan tiket masuk selalu di jaga oleh pegawai

ASDP yang berjaga di loket pengambilan loket.


95

Tabel 4.11
Persepsi responden tentang pelayanan tanpa memandang status social

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 20 80 20.20
2 Setuju 3 32 96 32.32
3 Tidak setuju 2 34 68 34.34
4 Sangat tidak 1 13 13 13.13
setuju
Total 99 257
M 2.596
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 9 (2016)

Berdasarkan tabel 4..11 diatas, merupakan hasil jawaban dari responden

terkait pernyataan tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang

status sosial, dari hasil jawaban kuisioner yang peneliti lakukan angka penafsiran

yang di capai tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa memandang status

sosial mencapai angka penafsiran 2,59 dan masuk kedalam kategori baik.

Diagram 4.11
Persentase Kuisioner Pernyataan No. 9

Persentase Kuesioner
13% 20% Sangat setuju
Setuju
35% 32%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 9 (2016)

Berdasarkan diagram 4..11 diatas, merupakan hasil jawaban dari

responden terkait pernyataan tentang pegawai memberikan pelayanan tanpa

memandang status sosial, dimana sebanyak 20 responden atau 20% memilih opsi
96

jawaban sangat setuju, kemudian sebanyak 32 responden atau 32% memilih opsi

jawaban setuju, sebanyak 34 responden atau 35% memilih opsi tidak setuju dan

sebanyak 13 responden atau 13% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. hasil nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar

2,59 masuk dalam kategori baik.

Dengan uraian diatas, para pegawai di PT ASDP Merak-Bakauheni tidak

memandang status sosial dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan

atau penumpang kapal yang ingin menyeberang ke sumatera.hal ini dapat dilihat

dari sikap pegawai yang memberikan pelayanan yang maksimal untuk seluruh

pengguna layanan. Namun harus tetap perlu adanya pengawasan dari PT ASDP

terhadap pegawainya dalam pemberian pelayanan agar selalu maksimal.

4.4.2.2 Ketepatan dalam Memberikan Pelayanan

Tepat yang dimaksud disini adalah dimana dalam proses pelayanan yang

diberikan pihak PT ASDP memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku sehingga pengguna layanan mendapatkan pelayanan yang efektif dan

efisien dan juga agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan

oleh pengguna layanan atau Penumpang kapal seperti kesiapan pegawai dalam

penyelesaian keluhan penumpang, kecepatan dalam pelayanan, dan jadwal

keberangkatan kapal.
97

Tabel 4.12
Persepsi responden tentang kesiapan pegawai dalam penyelesaian
keluhan penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 6 24 6.06
2 Setuju 3 14 42 14.14
3 Tidak setuju 2 33 66 33.33
4 Sangat tidak 1 46 46 46.46
setuju
Total 99 178
M 1.798
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 10 (2016)
Berdasarkan dari tabel 4.12 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

dari responden mengenai pernyataan semua keluhan dan pengaduan diselesaikan

dengan segera oleh pegawai ASDP Merak diatas mencapai angka penafsiran

1,798 dan masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.12
Persentase Kuisioner Pernyataan No.10

Persentase Kuesioner
6%
14% Sangat setuju
47%
Setuju
33%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 10 (2016)

Berdasarkan dari diagram 4.12 diatas, dapat dilihat tanggapan atau

jawaban dari responden mengenai pernyataan semua keluhan dan pengaduan

diselesaikan dengan segera oleh pegawai ASDP Merak, dimana dari jumlah

keseluruhan responden sebanyak 99 orang, yaitu sebanyak 14 responden atau 14%


98

memilih opsi jawaban setuju, lalu sebanyak 33 responden atau 33% memilih

jawaban tidak setuju dan 6 responden atau 6% memilih opsi sangat setuju, sisanya

sebanyak 46 responden atau 47% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel nilai dari nilai rata-

rata angka penafsiran yang sebesar 1,79 yang termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang

semua keluhan dan pengaduan diselesaikan dengan segera oleh pegawai ASDP

Merak mendapatkan tanggapan yang tidak baik, hal ini dapat dikarenakan tidak

semua keluhan atau pengaduan yang disampaikan pengguna layanan atau

penumoang kapal diselesaikan dengan segera oleh pihak pegawai ASDP Merak.

Tabel 4.13
Persepsi responden tentang kecepatan dalam pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persent


Responden (X) (F) ase (%)
1 Sangat setuju 4 29 116 29.29
2 Setuju 3 30 90 30.30
3 Tidak setuju 2 31 62 31.31
4 Sangat tidak 1 9 9 9.09
setuju
Total 99 277
M 2.798
Diagram 4.13
Persentase Kuisioner Pernyataan No. 11

Persentase Kuesioner
9%
29% Sangat setuju
32% Setuju
30% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 11 (2016)


99

Berdasarkan dari tabel dan diagram 4.13 diatas, dapat dilihat tanggapan

atau jawaban responden tentang pernyataan pegawai memberikan pelayanan

dengan cepat dan tidak berbelit-belit, dimana sebanyak 30 responden atau 30%

memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31 responden atau 32% memilih jawaban

tidak setuju dan 29 responden atau 29 % memilih opsi sangat setuju sisanya

sebanyak 9 responden atau 9% memilih opsi sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Kemudian juga dapat dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil

rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,79 yang termasuk dalam kategori baik.

Tabel 4.14
Persepsi responden tentang jadwal keberangkatan kapal

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 2 8 2.02
2 Setuju 3 12 36 12.12
3 Tidak setuju 2 48 96 48.48
4 Sangat tidak 1 37 37 37.37
setuju
Total 99 177
M 1.788
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 12 (2016)

Diagram 4.14
Persentase Kuisioner Pernyataan No. 12

Persentase Kuesioner
2% 12%

37% Sangat setuju


Setuju
49% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 12 (2016)


100

Berdasarkan tabel dan diagram 4.14, bahwa tanggapan yang didapat dari

responden tentang pembekalan akhir pemberangkatan di Pelabuhan ASDP Merak

sesuai jadwal, dimana dari seluruh jumlah responden, yaitu sebanyak 12

responden memilih opsi jawaban setuju, kemudian sebanyak 48 responden atau

49% memilih opsi tidak setuju dan 2 responden atau 2% memilih opsi sangat

setuju, sisanya sebanyak 37 responden atau 37% memilih opsi jawaban sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat juga dari nilai rata-rata

angka penafsiran sebesar 1,78 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, proses pelayanan dalam hal pembekalan

akhir pemberangkatan kapal di Pelabuhan Merak kurang baik hal ini dapat dilihat

dari kegiatannya yang tidak sesuai jadwal yang telah disampaikan kepada

pengguna layanan sehingga penumpang kapal seringkali mengeluhkan hal ini.

4.4.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap

kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak Pelabuhan

ASDP Merak untuk membantu para pengguna layanan dan merespon permintaan

mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari petugas dalam memberikan

pelayanan merupakan sikap tanggap dari pegawai. Dalam penelitian ini, dimensi

daya tanggap dibagi menjadi dua yaitu sikap kemauan dan sikap tanggap.

4.4.3.1 Ketanggapan Pegawai dalam Memberikan Pelayanan

Tanggap dalam penelitian ini adalah sikap cepat merespon dan melayani

pengguna layanan/penumpang. Tanggap disini difokuskan pada sikap cepat pihak

ASDP Merak-Bakauheni dalam menanggapi kebutuhan serta keluhan pengguna


101

layanan dan kesiapan pegawai dalam membantu pengguna layanan yang

mempunya daya tanggap lemah.

Tabel 4.15
Persepsi responden tentang ketanggapan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 23 92 23.23
2 Setuju 3 28 84 28.28
3 Tidak setuju 2 33 66 33.33
4 Sangat tidak 1 15 15 15.15
setuju
Total 99 257
M 2.596
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 13 (2016)

Diagram 4.15
Persentase Kuisioner Pernyataan No.13

Persentase Kuesioner
15% 23% Sangat setuju
Setuju
34% 28%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 13 (2016)

Dapat dilihat dari diagram 4.15 diatas, bahwa tanggapan responden tentang

pegawai menanggapi kebutuhan pengguna layanan dimana dari 99 responden,

sebanyak 23 responden atau 23% memilih jawaban sangat setuju, kemudian 28

responden atau 28% memilih jawaban setuju, sebanyak 33 responden atau 34%

memilih jawaban tidak setuju dan 15 responden atau 15%


102

memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan juga dapat dilihat

dari nilai rata-rata angka penafsiranyang sebesar 2,59 yang masuk kategori baik.

Dari uraian diatas, menunjukan bahwa pegawai ASDP Merak dalam

menanggapi keadaan darurat sudah cukup maksimal. Dalam hal ini pegawai

ASDP sudah melakukan kegiatan Top Dril atau latihan terpadu bersama institusi

terkait dilingkungan sekitar dalam rangka menanggulangi keadaan darurat diatas

kapal dan pelabuhan .

Tabel 4.16
Persepsi responden tentang daya tanggap pegawai dalam hal keluhan
penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 8 32 8.08
2 Setuju 3 11 33 11.11
3 Tidak setuju 2 31 62 31.31
4 Sangat tidak setuju 1 49 49 49.49

Total 99 176
M 1.778
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 14 (2016)

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban responden

tentang pernyataan pegawai ASDP Merak menanggapi keluhan dari pengguna

layanan dengan baik mencapai hasi angka penafsiran sebesar 1,77 yang masuk

dalam kategori tidak baik.


103

Diagram 4.16
Persentase Kuisioner Pernyataan No.14

Persentase Kuesioner
8%
11% Sangat setuju
50%
Setuju
31% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 14 (2016)


Berdasarkan diagram 4.16 diatas, bahwa tanggapan atau jawaban

responden tentang pernyataan pegawai ASDP Merak menanggapi keluhan dari

pengguna layanan dengan baik, dimana dari jumlah keselurahan 99 respponden,

sebanyak 11 responden atau 11% memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31

responden atau 31% memilih opsi jawaban tidak setuju dan 8 orang responden

atau 8% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 49 responden atau 50%

memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat

dilihat dari nilai rata-rata angka penafsiran tersebut sebesar 1,77 yang masuk

dalam kategori tidak baik.

Dengan adanya uraian diatas, dalam proses pelayanan diASDP Merak,

para pegawai dalam menanggapi keluhan dari pengguna layanan masih kurang

baik karena keluhan yang disampaikan oleh pengguna layanan tidak diselesaikan

dengan segera. Sehingga pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan

yang diberikan oleh pihak ASDP Merak.


104

Tabel 4.17
Persepsi responden tentang respon pegawai dalam menjawab keluhan dari
pengguna layanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)


Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 18 72 18.18
2 Setuju 3 20 60 20.20
3 Tidak setuju 2 25 50 25.25
4 Sangat tidak 1 36 36 36.36
setuju
Total 99 218
M 2.202
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 15 (2016)

Diagram 4.17
Persentase Kuisioner Pernyataan No.15

Persentase Kuesioner

37% 18% Sangat setuju

20% Setuju

25% Tidak setuju


Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 15(2016)

Berdasarkan diagram 4.17 diatas, menggambarkan tanggapan responden

tentang pernyataan pegawai ASDP Merak merespon dengan cepat dalam

menjawab keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 99 responden sebanyak 20

responden atau 20% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 25 responden atau

25% memilih opsi jawaban tidak setuju dan 18 orang responden atau sebanyak

18% memilih opsi sangat setuju, dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37%
105

memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dengan rata-rata

2,20 yang merupakan hasil dari para responden tentang pernyataan yang diberikan

dan masuk dalam kategori tidak baik

Tabel 4.18
Persepsi responden tentang kesulitan dalam memperoleh pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)


Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 19 76 19.19
2 Setuju 3 36 108 36.36
3 Tidak setuju 2 22 44 22.22
4 Sangat tidak 1 22 22 22.22
setuju
Total 99 250
M 2.525
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 16 (2016)
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban yang

diberikan responden tentang pernyataan terkait dengan pengguna layanan atau

penumpang kapal tidak kesulitan dalam medapatkan pelayanan di Pelabuhan

Merak mencapai hasil angka penafsiran sebesar 2,52 yang masuk kedalam

kategori baik.

Diagram 4.18
Persentase Kuisioner Pernyataan No.16

Persentase Kuesioner
22% 19% Sangat setuju
Setuju
37%
Tidak setuju
22%
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 16 (2015)


106

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban yang

diberikan responden tentang pernyataan terkait dengan pengguna layanan atau

penumpang kapal tidak kesulitan dalam medapatkan pelayanan di Pelabuhan

Merak-Bakauheni, dimana dari seluruh jumlah responden sebesar 99 orang,

sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi setuju, kemudian sebanyak 22

responden atau 22% memilih jawaban tidak setuju dan 19 orang responden atau

19% memilih opsi sangat setuju, sisanya sebanyak 22 responden atau 22%

memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan 2,52 yang merupakan hasil dari

para responden tentang pernyataan yang diberikan dan masuk dalam kategori

baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa pengguna layanan

merasakan tidak sulitan dalam memperoleh pelayanan di Pelabuhan ASDP Merak

terlihat banyak pegawai yang berada di kantor. Ketika peneliti berada di tempat

penelitian dalam sehari penumpang yang datang dilayani dengan baik oleh para

pegawai yang bertugas sesuai pekerjaan atau bagian nya masing-masing .

Tabel 4.19
Persepsi responden tentang tingkat kedisiplinan kerja pegawai
No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase (%)
Responden (X) (F)
1 Sangat setuju 4 7 28 7.07
2 Setuju 3 13 39 13.13
3 Tidak setuju 2 31 62 31.31
4 Sangat tidak 1 48 48 48.48
setuju
Total 99 177
M 1.788
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 17 (2015)
107

Diagram 4.19
Persentase Kuisioner Pernyataan No.17

Persentase Kuesioner
7%
13% Sangat setuju

49% Setuju
31%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 17 (2016)


Berdasarkan diagram 4.19 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

yang diberikan dari responden atau Penumpang kapal Merak tentang pernyataan

tingkat kedisiplinan kerja pegawai sangat baik, dimana dari 99 jumlah

keseluruhan responden, didominasi oleh jawaban sangat tidak setuju sebanyak 48

responden atau 49% dan sisanya sebanyak 31 responden atau 31% memilih

jawaban tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat juga dari

nilai M yang sebesar 1,788 yang termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, menjelaskan bahwa pernyataan tentang kedisiplinan

kerja pegawai di ASDP Merak-Bakauheni sangat baik ternyata masih dinilai

kurang baik. Kedisplinan dalam hal ini yaitu jam kerja pegawai yang tepat waktu,

tanggung jawab terhdap tugas yang sudah diberikan khusunya dalam pemberian

pelayanan yang maksimal kepada Penumpang Kapal. Dengan adanya kedisplinan

kerja pegawai ASDP Merakdapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
108

4.4.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan

pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa

percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

4.4.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini maksudnya adalah segala sesuatu yang

yang dimiliki oleh pegawai mulai dari keterampilan, informasi, pemikiran-

pemikiran dan lain-lain yang diterapkan dalam pekerjaannya masing-masing

sesuai dengan tupoksi sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal

kepada pengguna layanan atau Penymoang kapal.

Tabel 4.20
Persepsi responden tentang pengetahuan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 27 108 27.27
2 Setuju 3 26 78 26.26
3 Tidak setuju 2 30 60 30.30
4 Sangat tidak 1 16 16 16.16
setuju
Total 99 262
M 2.646
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 18 (2016)
109

Diagram 4.20
Persentase Kuisioner Pernyataan No.18

Persentase Kuesioner
16%
Sangat setuju
27%
Setuju
31%
26% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 18 (2016)

Berdasarkan diagram 4.30 diatas, menggambarkan jawaban atau

tanggapan responden tentang pernyataan pegawai memiliki pengetahuan yang

baik tentang pelayanan di ASDP Merak, dimana dari 99 jumlah keseluruhan

responden, sebanyak 26 responden atau 26% memilih opsi jawaban setuju,

sebanyak 30 responden atau 31% memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 27

responden atau 27% memilih opsi sangat setuju dan sisanya 16 responden atau

16% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian

dapat dilihat dari tabel diatas nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar 2,646

yang berarti masuk dalam kategori baik.

Tabel 4.21
Persepsi responden tentang informasi yang diberikan kepada
penumpang kapal
No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase
Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 20 80 20.20
2 Setuju 3 32 96 32.32
3 Tidak setuju 2 34 68 34.34
4 Sangat tidak 1 13 13 13.13
setuju
Total 99 257
M 2.60
110

Diagram 4.21
Persentase Kuisioner Pernyataan No.19

Persentase Kuesioner
13%
20% Sangat setuju
Setuju
35%
32% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 19 (2016)


Berdasarkan diagram 4.21 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban

dari para responden atau Penumpang Kapal tentang pernyataan pegawai selalu

memberikan informasi yang terbaru tentang jadwal keberangkatan kapal saat ada

perubahan jadwal, dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 32

responden atau 32% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 34 responden atau

35% memilih opsi jawaban tidak setuju, sebanyak 20 responden atau 20 %

memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 13 responden atau 13% memilih

opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat

dilihat dari tabel diatas nilai dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,60

yang masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa informasi yang

disampaikan oleh pegawai Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni selalu

memperbaharui (update) tentang jadwal keberangkatan kapal sehingga pengguna

layanan tidak merasa kebingungan saat menunggu kapal datang ke Pelabuhan

ASDP Merak-Bakauheni .
111

4.4.4.2Kesopanan

Kesopanan dalam penelitian ini adalah sikap sopan dan dipercya dari

pegawai dalam menjalankan tugas serta memberikan pelayanan sehingga

pengguna layanan atau Penumpang Kapal dapat merasa nyaman dan merasa puas

saat berada menerima pelayanan dari pihak Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni.

Tabel 4.22
Persepsi responden tentang keramahan pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 20 80 20.20
2 Setuju 3 30 90 30.30
3 Tidak setuju 2 26 52 26.26
4 Sangat tidak 1 23 23 23.23
setuju
Total 99 245
M 2.47
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 20 (2016)

Berdasarkan tabel 4.22 diatas, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari

para peserta atau responden mengenai pernyataan pegawai selalu bersikap ramah,

mendapat hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,47 yang masuk ke dalam

kategori baik.

Diagram 4.22
Persentase Kuisioner Pernyataan No.20

Persentase Kuesioner
23% 20%
Sangat setuju

26% 31%
Setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 20 (2016)


112

Berdasarkan tabel 4.22, dapat dilihat tanggapan atau jawaban dari para

peserta atau responden mengenai pernyataan pegawai selalu bersikap ramah,

dimana dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 30 responden memilih

jawaban setuju atau 31%, sebanyak 26 responden atau 26% memilih jawaban

tidak setuju, sebanyak 20 responden atau 20% memilih opsi sangat setuju dan

sisanya sebanyak 23 responden atau 23% memilih jawaban sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Kemudian dapat dilihat dari tabel diatas hasil dari

nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,47 yang masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa pegawai ASDP yang

bertugas bersikap ramah saat memberikan pelayanan kepada para penumpang

kapal. Dapat dilihat dari jawaban dari responden yang memilih jawaban setuju

dengan pernyataan pegawai di Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni selalu bersikap

ramah.

Tabel 4.23
Persepsi responden tentang pegwai yang selalu siap mendengar setiap
keluhan penumpang

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 5 20 5.05
2 Setuju 3 23 69 23.23
3 Tidak setuju 2 41 82 41.41
4 Sangat tidak 1 30 30 30.30
setuju
Total 99 201
M 2.03
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 21 (2015)

Berdasarkan hasil tabel 4.23 diatas, mengambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang pegawai selalu siap mendengar kebutuhan


113

ataupun keluhan dari pengguna layanan mencapai hasil rata-rata angka penafsiran

sebesar 2,03 yang masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.23
Persentase Pernyataan Kuisioner No.21

Persentase Kuesioner
5%
Sangat setuju
30% 23% Setuju
Tidak setuju
42% Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 21 (2016)

Berdasarkan hasil diagram 4.23 diatas, mengambarkan bahwa tanggapan

responden terhadap pernyataan tentang pegawai selalu siap mendengar kebutuhan

ataupun keluhan dari pengguna layanan, dimana dari 99 jumlah keseluruhan

responden, sebanyak 23 responden memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 41 atau

42% responden memilih jawaban tidak setuju, sebanyak 5 responden atau 5%

memmilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 30 responden atau 30%

memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Didukung pula

dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran dari pernyataan tersebut sebesar

2,03 yang termasuk dalam interval penilaian kategori tidak baik.

Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa tidak semua pegawai

selalu siap mendengar keluhan atau kebutuhan dari pengguna layanan atau

penumpang kapal. Hal ini dapat dilihat dari jawaban para responden yang
114

didominasi oleh jawaban tidak setuju dengan pernyataan bahwa pegawai selalu

siap mendengar kebutuhan dari pengguna layanan.

Tabel 4.24
Persepsi responden tentang egawai selalu berpenampilan menarik

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 21 84 21.21
2 Setuju 3 32 96 32.32
3 Tidak setuju 2 27 54 27.27
4 Sangat tidak 1 19 19 19.19
setuju
Total 99 253
M 2.56
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 22 (2016)

Diagram 4.24
Persentase Kuisioner Pernyataan No.22

Persentase Kuesioner
19% 21%
Sangat setuju
Setuju
27% 33% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 22 (2016)


Berdasarkan diagram dan tabel 4.24 diatas, merupakan hasil jawaban atau

tanggapan dari responden tentang pernyataan petugas ASDP Merak-Bakauheni

selalu berpenampilan menarik saat bekerja, dimana sebanyak 32 responden atau

33% memilih opsi jawaban setuju, sebanyak 27 responden atau 27% memilih

jawaban tidak setuju, sebanyak 21 responden atau 21% memilih opsi sangat setuju

dan sebanyak 19% memilih jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan
115

tersebut. Serta dapat juga dilihat dari nilai nilai rata-rata angka penafsiran yang

sebesar 2,56 yang masuk dalam kategori baik.

Dengan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa penampilan pegawai di

Pelabuhan ASDP Merak-Bakauheni menarik, hal ini dapat dilihat karena pegawai

selalu memakai seragam yang sama saat bekerja sehingga terlihat rapih dan

menarik bagi pengguna layanan atau penumpang kapal .

Tabel 4.25
Persepsi responden tentang pelayanan yang dijanjikan melalui media
massa
No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase
Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 19 76 19.19
2 Setuju 3 17 51 17.17
3 Tidak setuju 2 31 62 31.31
4 Sangat tidak 1 32 32 32.32
setuju
Total 99 221
M 2.23
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 23 (2016)

Berdasarkan pada tabel 4.25 diatas, merupakan tanggapan atau respon dari

pengguna layanan atau penumpang kapal terkait pernyataan PT ASDP Merak-

Bakauheni selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah dijanjikan di

media brosur/massa mencapai hasil nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,23

yang masuk kedalam kategori tidak baik.


116

Diagram 4.25
Persentase Kuisioner Pernyataan No.23

Persentase Kuesioner

33% 19% Sangat setuju


17% Setuju
31% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 23 (2016)

Berdasarkan pada tabel 4.25 diatas, merupakan tanggapan atau respon dari

pengguna layanan atau penumpang kapal terkait pernyataan PT ASDP Merak-

Bakauheni selalu memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah dijanjikan di

media brosur/massa. Dimana dari 99 keseluruhan jumlah responden 17 atau 17%

memilih opsi jawaban setuju, kemudian 31 responden atau 31% memilih jawaban

tidak setuju, sebanyak 19 responden atau 19 % memilih opsi sangat setuju dan

sisanya sebanyak 32 responden atau 33% memilih opsi jawaban sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut serta ditambah dengan hasil dari nilai nilai rata-

rata angka penafsiran yang sebesar 2,23 yang berarti pernyataan tersebut masuk

dalam kategori tidak baik.

4.4.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan

secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan

dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang

baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan pengguna layanan.


117

4.4.5.1 Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik dalam penelitian ini maksudnya adalah dimana

pegawai mampu berkomunikasi secara efektif dengan pengguna layanan sehingga

tersampaikan dengan baik dan dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh

pengguna layanan. Komunikasi sangat penting dalam suatu proses pelayanan agar

segala informasi yang tidak dipahami oleh pengguna layanan dapat tersampaikan

secara benar dan tepat untuk pengguna layanan.

Tabel 4.26
Perssepsi responden tentang kemampuan pegawai dalam
menjelaskan prosedur pelayanan

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 24 96 24.24
2 Setuju 3 39 117 39.39
3 Tidak setuju 2 27 54 27.27
4 Sangat tidak 1 9 9 9.09
setuju
Total 99 276
M 2.788
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 24 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.26 diatas, menjelaskan tanggapan atau jawaban

dari para responden tentang pernyataan pegawai mampu menjelaskan prosedur

pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan mencapai rata-rata angka

penafsiran sebesar 2,78 yang masuk kedalam kategori baik.


118

Diagram 4.26
Persentase Kuisioner Pernyataan No.24

Persentase Kuesioner
9%
24% Sangat setuju
27% Setuju
40% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 24 (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.26 diatas, menjelaskan tanggapan atau jawaban

dari para responden tentang pernyataan pegawai mampu menjelaskan prosedur

pelayanan dengan baik kepada pengguna layanan, dimana 24 responden atau 24 %

memilih opsi jawaban sangat setuju, lalu sebanyak 39responden atau 40%

memilih opsi setuju, sebanyak 27 atau 27% memilih opsi tidak setuju, dan 9

responden atau 9% memilih opsi jawaban sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Serta dapat dilihat dari nilai nilai rata-rata angka penafsiran yang sebesar

2,78 yang berarti pernyataan tersebut dapat dikategorikan baik.

Dengan adanya uraian diatas, menggambarkan bahwa pernyataan tentang

pegawai mampu menjelaskan prosedur pelayanan dengan baik kepada pengguna

layanan sesuai dengan apa yang dijawab oleh para responden dimana pegawai

ASDP Merak mampu menjelaskan dengan baik prosedur keberangkatan kapal

mulai dari membeli tiket sampai berlayar samapi ke seberang. Sehingga membuat

pengguna layanan memahami cara menggunakan kapal laut sebagai alat

transportasi ke pulau sumatera karena pegawai menyampaikan secara detail dan

jelas.
119

Tabel 4.27
Persepsi responden tentang komunikasi yang dilakukan pegawai dengan
Penumpang kapal

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 18 72 18.18
2 Setuju 3 20 60 20.20
3 Tidak setuju 2 25 50 25.25
4 Sangat tidak 1 36 36 36.36
setuju
Total 99 218
M 2.202
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 25 (2016)

Diagram 4.27
Persentase Kuisioner Pernyataan No.25

Persentase Kuesioner

37% 18% Sangat setuju

20% Setuju
Tidak setuju
25%
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 25 (2016)

Berdasarkan diagram 4.27 diatas, merupakan hasil tanggapan dari

responden terkait pernyataan pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada

pengguna layanan. Dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 20 responden

atau 20% memilih jawaban setuju, lalu 25 responden atau 25% memilih opsi

jawaban tidak setuju, sebanyak 18 responden atau 18 % memilih opsi sangat

setuju dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi sangat tidak
120

setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai M sebesar

2,20 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pernyataan tentang

pegawai mampu berkomunikasi dengan baik kepada pengguna layanan tidak tepat

karena belum secara keseluruhan pegawai dapat berkomunikasi dengan baik

dengan pengguna layanan. Hal ini dikarenakan masih ada pegawai yang sibuk

dengan urusannya dengan tidak mengutamakan pekerjaannya untuk melayani

masyarakat.

4.4.5.2 Kemudahan

Kemudahan dalam melakukan hubungan yang dimaksudkan di sini adalah

tidak adanya hambatan yang terjadi pada saat pengguna layanan akan berinteraksii

dengan pihak penyedia layanan yang dalam hal ini adalah pihak Pelabuhan ASDP

Merak-Bakauheni.

Tabel 4.28
Persepsi responden tentang kemudahan dalam memahami informasi

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 27 108 27.27
2 Setuju 3 22 66 22.22
3 Tidak setuju 2 20 40 20.20
4 Sangat tidak 1 30 30 30.30
setuju
Total 99 244
M 2.465
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 26 (2016)

Berdasarkan tabel 4.28 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang


121

disampaikan pihak ASDP Merak mencapai nilai rata-rata angka penafsiran

sebesar 2,46 yang masuk dalam kategori tidak baik.

Diagram 4.28
Persentase Kuisioner Pernyataan No.26

Persentase Kuesioner
Sangat setuju
31% 27%
Setuju
20% 22% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 26 (2016)


Berdasarkan tabel 4.28 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pengguna layanan mudah memahami setiap informasi yang

disampaikan pihak ASDP Merak, sebanyak 27 responden memilih opsi sangat

setuju, sebanyak 22 responden atau 22% memilih jawaban setuju, lalu 20

responden atau 20% memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 30

responden atau 31% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,46

yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.


122

Tabel 4.29
Persepsi responden tentang pegawai yang selalu ada saat jam kerja

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 22 88 22.22
2 Setuju 3 33 99 33.33
3 Tidak setuju 2 33 66 33.33
4 Sangat tidak 1 11 11 11.11
setuju
Total 99 264
M 2.667
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 27 (2016)

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan

membutuhkan bantuan mencapai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,66 dan

masuk kedalam kategori baik.

Diagram 4.29
Persentase Kuisioner Pernyataan No.27

Persentase Kuesioner
11%
22% Sangat setuju
33% Setuju
34% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 27 (2016)

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai selalu berada saat jam kerja ketika pengguna layanan

membutuhkan bantuan ,sebanyak 33 responden atau 34% memilih jawaban setuju,


123

lalu 33 responden atau 33% memilih opsi jawaban tidak setuju, lalu 22 responden

atau 22 % memilih opsi sangat setuju dan sisanya sebanyak 11 responden atau

11% memilih opsi sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat

dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,66 yang

menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik. Dengan uraian

diatas, dapat dijelaskan bahwa pernyataan tersebut mendapat tanggapan yang

cukup baik dari para pengguna layanan karena para pegawai yang bekerja selalu

ada diruangan pada saat jam kerja.

Tabel 4.30
Persepsi responden tentang kemudahan saat menghubungi pegawai

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentas


Responden (X) (F) e (%)
1 Sangat setuju 4 24 96 24.24
2 Setuju 3 25 75 25.25
3 Tidak setuju 2 29 58 29.29
4 Sangat tidak 1 21 21 21.21
setuju
Total 99 250
M 2.525
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 28 (2016)

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan, dari data

yang peneliti dapat kan terkait pertanyaan ini mendapatkan hasil nilai rata-rata

angka penafsiran sebesar 2,52 yang masuk kedalam kategori baik.


124

Diagram 4.30
Persentase Kuisioner Pernyataan No.28

Persentase Kuesioner
21%
Sangat setuju
24%
Setuju
30% 25% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 28 (2016)

Berdasarkan diagram 4.30 diatas, merupakan hasil tanggapan dari

responden terkait pernyataan pegawai mudah dihubungi oleh pengguna layanan,

dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 25 responden atau 25% memilih

jawaban setuju, lalu 29 responden atau 30% memilih opsi jawaban tidak setuju,

lalu sebanyak 24 responden atau 24% memilih opsi sangat setuju dan sisanya

sebanyak 21 responden atau 21% memilih opsi sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai rata-rata angka

penafsiran sebesar 2,52 yang menjadikan pernyataan tersebut termasuk dalam

kategori baik.

Dari uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pelayanan yang diberikan

kepada pengguna layanan atau pengguna kapal baik, hal ini dapat dilihat dari

pegawai yang mudah ditemui bahkan dihubungi untuk membantu penumpang

yang membuthkan informasi atau bantuan. Sehingga membuat para pengguna

layanan merasa senang dengan pihak ASDP Merak.


125

Tabel 4.31
Persepsi responden tentang perhatian yang tulus dan ikhlas
yang diberikan pegawai ASDP

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 22 88 22.22
2 Setuju 3 25 75 25.25
3 Tidak setuju 2 26 52 26.26
4 Sangat tidak 1 26 26 26.26
setuju
Total 99 241
M 2.434
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 29 (2016)

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden terkait

pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada

pengguna layanan mencapai hasil nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,43

yang masuk kedalam kategori tidak baik.

Diagram 4.31
Persentase Kuisioner Pernyataan No.29

Persentase Kuesioner

26% 22% Sangat setuju


Setuju
25%
27% Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 29 (2016)

Berdasarkan diagram 4.31 diatas, merupakan hasil tanggapan dari

responden terkait pernyataan pegawai selalu memberikan perhatian yang tulus dan

ikhlas kepada pengguna layanan, dari 99 jumlah keseluruhan responden, dimana


126

22 responden atau 22% memilih opsi jawaban sangat setuju, kemudian sebanyak

25 responden atau 25% memilih jawaban setuju, lalu 26 responden atau 27%

memilih opsi jawaban tidak setuju dan sisanya sebanyak 26 responden atau 26%

memilih opsi Sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat

dari hasil nilai nilai rata-rata angka penafsiran sebesar 2,43 yang menjadikan

pernyataan tersebut termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa pernyataan pegawai

selalu memberikan perhatian yang tulus dan ikhlas kepada pengguna layanan

belum dilaksanakan sepenuhnya oleh para pegawai ASDP Merak. Dalam

melayani masyarakat, beberapa pegawai belum bersikap ramah dan sopan kepada

pengguna layanan.

Tabel 4.32
Persepsi responden tentang ketersediaan website ASDP

No Tanggapan Skor Frekuensi F.X Persentase


Responden (X) (F) (%)
1 Sangat setuju 4 18 72 18.18
2 Setuju 3 20 60 20.20
3 Tidak setuju 2 25 50 25.25
4 Sangat tidak 1 36 36 36.36
setuju
Total 99 218
M 2.202
Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 30 (2016)

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan

mendapatkan informasi mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,20

yang masuk kedalam kategori tidak baik.


127

Diagram 4.32
Persentase Kuisioner Pernyataan No.30

Persentase Kuesioner

37% 18% Sangat setuju


20% Setuju

25% Tidak setuju


Sangat tidak setuju

Sumber: Diolah dari Kuisioner Pernyataan No. 30 (2016)

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, merupakan hasil tanggapan dari responden

terkait pernyataan ketersediaan website yang memudahkan pengguna layanan

mendapatkan informasi, dari 99 jumlah keseluruhan responden, sebanyak 20

responden atau 20% memilih jawaban setuju, lalu 25 responden atau 25% memilih

opsi jawaban tidak setuju, lalu sebanyak 18 responden atau 18 % memilih opsi

sangat setuju dan sisanya sebanyak 36 responden atau 37% memilih opsi sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut serta dapat dilihat dari hasil nilai nilai

rata-rata angka penafsiran sebesar 2,20 yang menjadikan pernyataan tersebut

termasuk dalam kategori tidak baik.

Dengan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa website milik PT.ASDP

Merak-Bakauheni belum maksimal. Website PT.ASDP Merak-Bakauheni belum

menyediakan pembelian tiket secara online, dimana kedaraan lain seperti kereta

api dan pesawat terbang sudah mampu menyediakan tiket secara online sehingga

memudahkan pengguna layanan dalam membeli tiket.


128

Dari kelima indikator pelayanan BP3TKI Serang dalam penempatan dan

perlindungan TKI asal Kabupaten Serang dapat direkapitulasi seperti pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.33
Rekapitulasi atas Pelayanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni

Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
A. Indikator Tangibles
1. Ruang tunggu yang bersih dan
terdapat pendingin ruangan 2,78 Baik
2. Terdapat loket pelayanan untuk
membantu pengguna layanan 2,18 Tidak baik
memperoleh pelayanan
3. Pegawai yang bertugas
2,51 Baik
berpenampilan rapih
4. Tersedianya area parkir untuk
1,79 Tidak baik
pengguna layanan
5. PT ASDP memiliki pegawai yang
2,05 Tidak baik
kompeten
6. Pegawai menerapkan senyum, sapa,
2,56 Baik
dan salam kepada pengguna layanan
7. Pegawai ada di tempat bertugas saat
2,52 Baik
jam kerja
Rata-rata Indikator 1 2,34 Tidak baik
B. Indikator Reliability
8. Pegawai teliti dalam memeriksa tiket
2,61 Tidak baik
masuk penumpang
9. Pegawai memberikanpelayanan
2,59 Baik
tanpa memandang status sosial
10. Semua keluhan dan pengaduan
diselesaikan dengan segera oleh 1,79 Tidak baik
pegawai PT ASDP
11. Pegawai memberikan pelayanan
2,79 Tidak baik
dengan cepat dan tidak berbelit-belit
12. Pembekalan akhir pemberangkatan
1,78 Tidak baik
Kapal di Pelabuhanj sesuai jadwal
Rata-rata Indikator 2 2,31 Tidak baik
C. Indikator Responsiveness
13. Pegawai selalu menjalakan tugas
2,59 Baik
secara professional
129

14. Pegawai ASDP Merak menanggapi


1,77 Tidak baik
keluhan dari pengguna layanan
15. Respon pegawai cepat dalam
menjawab keluhan dari pengguna 2,20 Tidak baik
layanan
16. Pengguna layanan tidak kesulitan
2,52 Baik
dalam mendapatkan pelayanan
17. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai
1,78 Tidak baik
sangat baik
Rata-rata Indikator 3 2,17 Tidak baik
D. Indikator Assurance
18. Pegawai memiliki pengetahuan yang
baik tentang pelayanan di Pelabuhan 2,64 Baik
Merak
19. Pegawai memberikan informasi yang
terbaru tentang jadwal keberangkatan 2,60 Baik
kapal

20. Petugas bersikap ramah dan murah


senyum dalam memberikan 2,47 Baik
pelayanan
21. Pegawai siap mendengar
kebutuhan/keluhan dari pengguna 2,03 Tidak baik
layanan
22. Petugas ASDP Merak berpenampilan
2,56 Baik
menarik saat jam kerja
23. PT ASDP Merak selalu memberikan
pelayanan sesuai dengan yang 2,23 Tidak baik
dijanjikan melalui media brosur/masa
Rata-rata Indikator 4 2,42 Tidak baik
E. Indikator Emphaty
24. Pegawai mampu menjelaskan
prosedur/alur kepada pengguna
layanan dengan baik (Penumpang 2,78 Baik
kapal)

25. Pegawai mampu berkomunikasi


dengan baik kepada pengguna 2,20 Tidak baik
layanan (Penumpang)
26. Pengguna layanan mudah memahami
setiap informasi yang disampaikan 2,46 Tidak baik
oleh pihak ASDP
27. Pegawai berada saat jam kerja ketika
pengguna layanan membutuhkan 2,66 Baik
bantuan
130

28. Pegawai mudah dihubungi oleh


2,52 Baik
pengguna layanan
29. Pegawai memberikan perhatian yang
2,43 Tidak Baik
ikhlas kepada pengguna layanan
30. Ketersediaan website yang
memudahkanpenggunalayanan 2,20 Tidak baik
mendapatkan informasi
Rata-rata Indikator 5 2,46 Tidak baik
Rata-rata Keseluruhan 2,35 Tidak baik
Sumber: Diolah dari data primer (2016)

Tabel 4.33 diatas yang merupakan rekapitulasi dari 45 sub indikator yang

telah dipaparkan dapat diketahui bahwa pelayanan Pelabuhan PT.ASDP Merak-

Bakauheni dalam melayani penumpang kapal dapat dikatakan kurang baik. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata keseluruhan angka penafsiran yang ada sebesar 2,35

yang masuk dalam kategori tidak baik.

4.5 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan hasil refleksi peneliti

berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang digunakannya sebagai dasar

argumentasi.Pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan oleh peneliti adalah

hipotesis deskriptif yaitu dugaan sementara terhadap nilai satu variabel secara

mandiri. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka hipotesis yang

dipakai adalah :

Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal minimal 60%


131

1. Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal dikatakan baik atau tinggi apabila lebih besar atau sama

dengan 60% atau :

H0 : µ0 ≥ 60%

2. Pelayanan ASDP Merak-Bakauheni dalam melakukan pelayanan terhadap

penumpang kapal dikatakan kurang baik apabila mencapai angka dibawah

60%

H0 : µ0 <60%

Skor ideal Pelayanan Pelabuhan oleh PT ASDP Merak-Bakauheni 4 x 99 x

30 = 11.880. Dimana 4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada

responden, kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 45 = jumlah item

pernyataan yang diajukan kepada responden, 99 = jumlah sampel yang dijadikan

responden.Sehingga nilai rata-rata atau mean dari skor ideal instrumen yaitu

11.880 : 99 =120. Nilai yang dihipotsiskan terkait Pelayanan Pelabuhan oleh PT

ASDP Merak-Bakauheni dalam pelayanan penumpang kapal adalah paling rendah

60% dari nilai ideal, yaitu 0,60 x 120 =72. Sehingga dapat dikatakan bahwa

H0untuk memprediksi µ kurang dari atau sama dengan 60% dari skor ideal atau

bisa juga dinyatakan H0 untuk memprediksi µ paling tinggi atau sama dengan 60%

dari skor ideal. Ha untuk memprediksi µlebih besar dari 60% dari skor ideal yang

diharapkan. Adapun hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan rumus:

H0: µ0≤ 0,60 x 120 = 72

Ha : µa > 0,60 x 120 = 72


132

Diketahui:

x = ∑x : jumlah responden = 7002 : 99 = 70,7

µ0= 0,60 x 120 =72

s = 1,040

n= 99

Ditanya : t ?

Jawab :


x 
t 0

S
n

t  70,72 120
13,17
99

 49,27
t 1,32
t 37,238

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai thitung melalui uji one-

sample test adalah sebesar -37,238 dengan derajat kebebasan (df) = 99 – 1 = 98.

Sementara itu, ttabel dapat diketahui berdasarkan df = 98 pada taraf kepercayaan

10% adalah 1,9844. Oleh karena itu, nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-37,238<

1,984), dan jatuh pada penerimaan Ha, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan
hipotesis kerja (Ha) ditolak.

Berdasarkan perhitungan populasi, ditemukan bahwa pelayanan Pelabuhan

oleh PT ASDP Merak-Bakauheni yaitu :


133

Jadi telah diketahui bahwa, Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP Merak-

Bakauheni adalah sebesar 59 %.

4.6 Pembahasan

Dalam pembahasan ini dibahas tentang pelayanan Pelabuhan Oleh PT

ASDP Merak-Bakauheni. Indikator-indikator pelayanan publik menurut

Fitzimmons dan Fitzsimmons dalam Sinambela (2008:7-8) yaitu: tangibles,

reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Dari kelima indikator yang

disebutkan diatas, pembahasan hasil penelitan dapat dideskripsikan masing-

masing indikator sebagai berikut.

4.6.1 Tangibles

Tangibles atau bukti langsung dalam penelitian ini mencakup beberapa sub

indikator seperti penampilan fisik dari pelayanan yang diberi oleh pemberi

layanan yang dalam hal ini adalah pihak ASDP Merak, ketersediaan sarana dan

prasarana yang diberikan oleh pihak pemberi layanan, pegawai yang bertugas

memberi pelayanan serta sarana komunikasi yang disediakan pemberi pelayanan

kepada pengguna layanan. Berikut tabel dibawah ini menggambarkan indikator

tangibles.

Tabel 4.34
Rekapitulasi Indikator Tangibles
Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
A. Indikator Tangibles
10. Ruang tunggu yang bersih dan
2,78 Baik
terdapat pendingin ruangan
11. Terdapat loket pelayanan untuk
membantu pengguna layanan 2,18 Tidak baik
memperoleh pelayanan
134

12. Pegawai yang bertugas


2,51 Baik
berpenampilan rapih
13. Tersedianya area parkir untuk
1,79 Tidak baik
pengguna layanan
14. PT ASDP memiliki pegawai yang
2,05 Tidak baik
kompeten
15. Pegawai menerapkan senyum, sapa,
2,56 Baik
dan salam kepada pengguna layanan
16. Pegawai ada di tempat bertugas saat
2,52 Baik
jam kerja
Rata-rata Indikator 1 2,34 Tidak baik
Sumber : Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.49 diatas, pelayanan Pelabuhan ASDP Merak-

Bakauheni terkait dengan tangibles (bukti langsung) dalam proses pelayanan yang

diberikan oleh PT ASDP Merak dapat dilihat dari angka penafsiran sebesar 2,34

yang masuk kategori tidak baik. Hal ini dikarenakan penampilan fisik seperti

ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga pengguna

layanan merasa kurang nyaman saat berada di Pelabuhan Merak. Dari pengamatan

yang dilakukan saat peneliti berada di tempat penelian melihat bahwa dalam

indikator tangibels yang mencakup sarana prasarana yang jumlahnya kurang

memadai terutama area parkir dan loket antrian penumpang dimana luas area

parkir yang tersedia saat ini di ASDP belum mampu menampung jumlah

kendaraan yang datang saat terjadi lonjakan. Serta sarana dan prasarana lain

seperti ruang tunggu, alat pendingin ruangan serta toilet yang dikenakan tarif

padahal pengguna layanan sudah membeli tiket. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan peneliti saat berada di tempat penelitian dan berdasarkan jawaban dari

para responden tentang indikator tangibles menunjukan kurang baik.


135

4.6.2 Reliability

Indikator Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

ASDP dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan

memuaskan. Kemampuan pihak ASDP Merak dalam memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan sangat akurat dan memuaskan diharapkan oleh pengguna

layanan Penumpang dapat dilaksanakan dengan baik sehingga pengguna layanan

dapat merasakan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP

Merak. Berikut ini tabel yang menggambarkan indikator reliability.

Tabel 4.35
Rekapitulasi Indikator Reliabiity

Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
B. Indikator Reliability
17. Pegawai teliti dalam memeriksa tiket
2,61 Tidak baik
masuk penumpang
18. Pegawai memberikanpelayanan
2,59 Baik
tanpa memandang status sosial
10. Semua keluhan dan pengaduan
diselesaikan dengan segera oleh 1,79 Tidak baik
pegawai PT ASDP
11. Pegawai memberikan pelayanan
2,79 Tidak baik
dengan cepat dan tidak berbelit-belit
12. Pembekalan akhir pemberangkatan
1,78 Tidak baik
Kapal di Pelabuhan sesuai jadwal
Rata-rata Indikator 2 2,31 Tidak baik
Sumber: Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari angka penafsiran yang sebesar 2,31

maka akurasi dalam pemberian pelayanan kepada pengguna layanan Pelabuhan

oleh PT ASDP Merak-Bakauheni dapat dikatakan tidak baik. Dalam hal ini

kemampuan pegawai dalam memenuhi kebutuhan pengguna layanan dan

ketepatan dalam pemberian pelayanan masih belum efektif sehingga membuat


136

pengguna layanan merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

pihak ASDP Merak-Bakauheni. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti

saat berada di tempat penelitian, melihat bahwa dalam indikator reliability kurang

berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari lambatnya pelayanan yang diberikan oleh

pegawai ASDP Merak dikarenakan kemampuan yang dimiliki pegawai tentang

pelayanan yang dinilai masih kurang baik, serta keakuratan informasi yang

disampaikan oleh pegawai juga dinilai masih kurang maksimal. Sehingga

pelayanan yang diberikan kurang tepat kepada pengguna layanan.

4.6.3 Indikator Responsiveness

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap

kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak ASDP

Merak umtuk membantu para pengguna layanan dan merespon permintaan

mereka dengan cepat dan segera. Kecepatan sikap dari petugas dalam memberikan

pelayanan merupakan sikap tangap dari pegawai. Berikut tabel dibawah ini

berkaitan dengan indikator responsiveness.

Tabel 4.36
Rekapitulasi Indikator Responsiveness

Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
C. Indikator Responsiveness
31. Pegawai selalu menjalakan tugas
2,59 Baik
secara professional
32. Pegawai ASDP Merak menanggapi
1,77 Tidak baik
keluhan dari pengguna layanan
33. Respon pegawai cepat dalam
menjawab keluhan dari pengguna 2,20 Tidak baik
layanan
34. Pengguna layanan tidak kesulitan
dalam mendapatkan pelayanan 2,52 Baik
137

35. Tingkat kedisiplinan kerja pegwai


1,78 Tidak baik
sangat baik
Rata-rata Indikator 3 2,17 Tidak baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi 4.36 diatas, menunjukan bahwa daya

tanggap pegawai ASDP Merak dalam pemberian pelayanan kepada Penumpang

kapal serta kemauan pegawai dalam menangani masalah pengguna layanan

mencapai hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,17 dimana masuk dalam

kategori tidak baik. Hal ini disebabkan respon pegawai terhadap pengguna

layanan kurang cepat khususnya dalam pelayanan e-ticket dimana proses mesin e-

ticketing yang berjalan di pelabuhan yang di berikan berangsung secara lambat

dan menyebabkan penumpukan kendaraan sehingga pengguna layanan merasa

kecewa dengan pelayanan yang diberikan. Dalam pengamatan peneliti saat berada

di tempat penelitian melihat bahwa memang indikator responsiveness kurang

berjalan maksimal karena dalam hal ketanggapan pegawai dalam memberikan

pelayanan terutama e-ticket masih berjalan lamban yang seharus nya proses

pengecekan tiket secara otomatis berlangsung cepat pada kenyataan nya malah

menjadi masalah karena proses nya lambat karena mesin yang beroprasi belum

berjalan secara maksimal.

4.6.4 Indikator Assurance

Assurance atau jaminan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan

pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pegawai dalam menumbuhkan rasa

percaya (trust) dan keyakinan (confidence). Dalam penelitian ini, jaminan

(Assurance) dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan.

Berikut ini tabel yang menjelaskn tentang indikator assurance.


138

Tabel 4.37
Rekapitulasi Indikator Assurance

Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
D. Indikator Assurance
36. Pegawai memiliki pengetahuan yang
baik tentang pelayanan di Pelabuhan 2,64 Baik
Merak
37. Pegawai memberikan informasi yang
terbaru tentang jadwal keberangkatan 2,60 Baik
kapal
38. Petugas bersikap ramah dan murah
senyum dalam memberikan
pelayanan 2,47 Baik

39. Pegawai siap mendengar


kebutuhan/keluhan dari pengguna 2,03 Tidak baik
layanan
40. Petugas ASDP Merak berpenampilan
2,56 Baik
menarik saat jam kerja
41. PT ASDP Merak selalu memberikan
pelayanan sesuai dengan yang 2,23 Tidak baik
dijanjikan melalui media brosur/masa
Rata-rata Indikator 4 2,42 Tidak baik
Sumber: Diolah dari data primer (2015)

Berdasarkan tabel 4.52 diatas, pengetahuan, kesopanan serta kemampuan

pegawai ASDP Merak dalam memberikan pelayanan kepada penumpang kapal

Pelabuhan Merak dilihat dari hasil rata-rata angka penafsiran sebesar 2,42

sehingga masuk dalam kategori tidak baik. Para pengguna layanan merasa

pengetahuan, kesopanan serta kemampuan pegawai harus ditingkatkan, karena

dalam pemberian pelayanan para penumpang merasa kurangnya pengetahuan

pegawai mengenai pelayanan. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti

saat berada di tempat penelitian melihat bahwa indikator assurance di Pelabuhan

ASDP Merak berjalan kurang efektif dan efisien, khususnya kesopanan pegawai

dalam memberikan pelayanan yang belum semua menerapkan 3S (Senyum,


139

Salam, dan Sapa). Sehingga dari hasil pengamatan peneliti serta jawaban dari

responden tentang indikator assurance sama, yaitu indikator tersebut tidak

berjalan seraca baik dalam pemberian pelayanan kepada TKI.

4.6.5 Indikator Emphaty

Empati (Emphaty) dalam penelitian ini adalah perhatian yang diberikan

secara pribadi atau individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan

dirinya pada situasi pengguna layanan. Empati tersebut meliputi komunikasi yang

baik, kemudahan dalam melakukan hubungan, perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan pengguna layanan. Berikut tabel dibawah ini yang berkaitan dengan

indikator emphaty.

Tabel 4.38
Rekapitulasi Indikator Emphaty

Angka
No. Tanggapan Responden Ket
Penafsiran
E. Indikator Emphaty
42. Pegawai mampu menjelaskan
prosedur/alur kepada pengguna
layanan dengan baik (Penumpang 2,78 Baik
kapal)

43. Pegawai mampu berkomunikasi


dengan baik kepada pengguna 2,20 Tidak baik
layanan (Penumpang)
44. Pengguna layanan mudah
memahami setiap informasi yang 2,46 Tidak baik
disampaikan oleh pihak ASDP
45. Pegawai berada saat jam kerja
ketika pengguna layanan 2,66 Baik
membutuhkan bantuan
46. Pegawai mudah dihubungi oleh
2,52 Baik
pengguna layanan
47. Pegawai memberikan perhatian
yang ikhlas kepada pengguna 2,43 Tidak Baik
layanan
140

48. Ketersediaan website yang


memudahkan pengguna layanan 2,20 Tidak baik
mendapatkan informasi
Rata-rata Indikator 5 2,46 Tidak baik
Sumber : Diolah dari data primer (2016)

Berdasarkan dari tabel 4.38 diatas, dilihat dari hasil keseluruhan angka

penafsiran indikator emphaty sebesar 2,46. Dapat dijelaskan bahwa komunikasi,

kemudahan serta perhatian yang diberikan pegawai PT ASDP Merak dalam

memberikan pelayanan kurang efektif dan efisien. Hal ini dilihat dari hasil

jawaban dari para pengguna layanan yang rata-rata mengatakan tidak baik.

Padahal dalam pelayanan hal yang paling penting adalah komunikasi yang baik

guna menciptakan kepuasan pengguna layanan. Dalam pengamatan yang

dilakukan peneliti saat berada dilapangan, melihat bahwa dalam indikator

emphaty tidak diberikan secara maksimal kepada pengguna layanan atau

penumpang kapal misalnya sulitnya menghubungi pegawai saat jam kerja masih

ada saja pegawai yang lebih mementingkan kepentingannya daripada pengguna

layanan. Dari hasil pengamatan peneliti serta jawaban responden tentang indikator

emphaty sama bahwa indikator ini tidak berjalan dengan maksimal dalam

pemberian pelayanan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yakni tentang pelayanan

pelanggan yang berjudul ”Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan Merak-Bakauheni”. Yang mana diketahui Pelayanan Pelabuhan oleh

PT ASDP Merak-Bakauheni kurang baik atau mencapai 59% dari angka maksimal

yang di hipotesiskan oleh peneliti yakni 60%.

Dari hasil penyeberan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti kurang baiknya

pelayanan pengguna jasa dalam pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan

Merak ditemukan berdasarkan hasil penelitian bahwa pelayanan pengguna jasa atau

penumpang memiliki beberapa unsur penting meliputi: indikator tangibles

kenampakan Fisik berupa fasilitas operasional dan sarana prasarana mencapai rata-

rata 2,34, kemudian indikator Reliabilitas mencapai rata-rata 2,31, Indikator

Responsiveness mencapai rata-rata 2,17. Untuk indikator Assurance mencapai 2,42.

Untuk indikator Emphaty 2,46.

Berdasarkan pemaparan tiap indikator diatas diketahui indikator yang paling

rendah yaitu indikator Responsiveness yang hanya mencapai 2,17. Dengan rendah nya

indikator responsiveness berarti menurut para penumpang yang peneliti dapat kan

ketanggapan pegawai ASDP dalam memberikan pelayanan masih kurang maksimal,

141
142

hal ini terbukti karena masih terjadinya penumpukan dan antrian kendaraan di

pelabuhan merak .

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari peneliti dapat

direkomendasikan adalah sebagai berikut:

1. Pihak ASDP Merak seharusnya menambah dan memperbaiki sarana dan

prasarana yang tersedia terutama penambahan loket dan perluasan area parkir

guna menunjang proses pelayanan di PT ASDP Merak-bakauheni. Serta

memperbaiki saranan yang sudah rusak seperti kamar mandi yang ada dalam

ruang tunggu, penambahan kursi dalam ruang ruang tunggu Agar kegiatan

didalam ruangan berjalan secara efektif dan efisien. Sebab selama ini fasilitas

yang tersedia di PT ASDP Merak-Bakauheni seperti area parkir dan loket

tiket atau toll gate sangat terbatas padahal jumlah penumpang sangat banyak.

2. Perlu adanya pelatihan untuk kepastian dan kecepatan mengenai waktu dari

pihak ASDP Merak-Bakauheni perlu ditingkatkan lagi dalam hal datang tepat

waktu dan kegiatan pembekalan akhir pemberangkatan kapal dimulai sesuai

dengan waktu atau jam yang sudah ditentukan sebelumnya dan jika ada

perubahan jadwal segera diberitahukan atau diinformasikan dengan segera

kepada Penumpang kapal serta pelatihan untuk para pegawai untuk selalu

siap dan cepat dalam malayani keselamatan dan kenyamanan penumpang

saat berada di kapal dan pelabuhan.


143

3. PT ASDP Merak-Bakauheni seharusnya menaruh kotak saran dan nomor

atau web site khusus untuk menanggapi keluhan dari penumpang kapal serta

menambah jumlah pegawai yang kompeten guna memberikan pelayanan saat

pemberian pelayanan kepada pengguna kapal, sehingga para penumpang

dapat mudah mengerti mengenai pemberangkatan dan perlidungan saat

berada di atas kapal.

4. Kedisiplinan, kesopanan serta keramahan dari pegawai PT ASDP Merak-

Bakauheni agar lebih ditingkatkan lagi terutama dalam hal kedisiplinan kerja

untuk datang tepat waktu sehingga dapat memberikan pelayanan secara

maksimal dan juga menerapkan senyum, salam, dan sapa kepada pengguna

layanan. Pengawasan juga dilakukan baik secara internal yaitu dari atasan

kepada pegawai yang melaksankan tugas pelayanan.

5. Perlu dilakukan evaluasi, pelatihan serta pengembangan bagi pegawai PT

ASDP Merak-Bakauheni tentang bagaimana cara memberikan pelayanan

yang efektif dan efisien kepada pengguna layanan. Misalnya cara

berkomunikasi yang baik dan memahami kebutuhan dari pengguna layanan

serta pengembangan teknologi informasi yaitu website yang mampu

mempermudah para penumpang untuk mendapatkan pelayanan.


DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Barata, Atep. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT.Elex. Media


Komputindo

Black, James A dan Champion, Dean J. 2009.Metode & Masalah Penelitian


Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Burhan, Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan


Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Girwanto.1993.Studi Penjadwalan Angkutan Penyeberangan pada Pelabuhan


Penyeberangan Ujung-Surabaya. Tesis Program Pascasarjana Program
Pendidikan Magister Program Studi Transportasi Institut Teknologi
Bandung: Bandung.

Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan. Yogyakarta: Nur

Cahaya

Moenir, H.A.S, 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta, Bumi


Aksara

Nasution. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia

Ratminto, Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan Pengembangan


Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan
Minimal. Yogyakarta: PustakaBelajar.

Suharmi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT.Grasindo.


SumberLain :

Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran

Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhan

MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 Tentang Standar Pelayanan Publik

Company Profile PT.ASDP (Persero) Merak

http//www.asdp.go.id
KUISIONER
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Di-
Tempat
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Program Strata 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Imu
Sosial dan Imu Politik Prodi Administrasi Negara:
Nama : Rahmat Ikbal
NIM : 6661110678
Sedang melakukan penelitian tentang “Efektivitas Pelayanan Pelabuhan Oleh PT ASDP
Merak-Bakauheni”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I member jawaban yang sejujur-
jujurnya terhadap sejumlah pernyataan di bawah ini.
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/I atas perhatian
dan kerjasamanya.
Serang, Oktober 2015
Hormat Saya

Rahmat Ikbal
Informasi Responden
I. Petunjuk
1. Berikan tanda checklist () pada jawaban yang anda pilih
2. Untuk memudahkan dalam mengisi data, mohon diisi sesuai dengan keadaan dan
kondisi yang terjadi di lapangan
3. Keterangan dari jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
II. Identitas Responden
1. Nomor Responden :
(diisi oleh peneliti)
2. Nama : ………………………… (boleh tidak diisi)
3. Umur :
Jawaban
No Pernyataan SS S TS STS
Tangibles : Penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

1 Ruang tunggu bersih dan terdapat pendingin


ruangan
2 Terdapat loket pelayanan untuk membantu
pengguna layanan memperoleh pelayanan
3 Pegawai berpenampilan rapih dan sopan
4 Tersedianya area parkir untuk
pengguna layanan
5 PT ASDP memiliki pegawai yang cukup
6 Pegawai menerapkan senyum, sapa, dan
salam kepada pengguna layanan
7 Pegawai ada saat jam kerja
Reliability : pemberian pelayanan dengan benar
8 Pegawai teliti dalam memeriksa tiket masuk
9 Pegawai memberikan pelayanan
tanpa memandang status sosial
10 Semua keluhan dan pengaduan diselesaikan
dengan segera oleh pegawai PT ASDP
11 Pegawai memberikan pelayanan
dengan cepat dan tidak berbelit-belit
12 Pembekalan akhir pemberangkatan
kapal sesuai jadwal

Responsiveness : adanya keinginan untuk melayanani konsumen


13 Pegawai menjalakan tugas dengan cepat dan
tanggap
14 Pegawai ASDP Merak menanggapi
keluhan dari pengguna layanan
15 Respon pegawai cepat dalam menjawab
keluhan dari pengguna layanan
16 Pengguna layanan tidak kesulitan
dalam mendapatkan pelayanan
17 Tingkat kedisiplinan kerja pegwai
sangat baik
Assurance : Adanya perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan
18 Pegawai memiliki pengetahuan yang baik
tentang pelayanan di Pelabuhan Merak
19 Pegawai memberikan informasi yang terbaru
tentang jadwal keberangkatan kapal
20 Petugas selalu bersikap ramah
21 Pegawai menjadi pendengar yang baik
22 Pegawai ASDP bersikap dan berpenampilan
sopan dalam memberikan pelayanan
23 PT ASDP memberikan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan melalui media brosur
Emphaty: Adanya kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen
24 Pegawai mampu menjelaskan prosedur/alur
kepada pengguna layanan (penumpang)
25 Pegawai mampu berkomunikasi dengan
baik kepada pengguna layanan (penumpang)
26 Pengguna layanan (penumpang)
mudah memahami setiap informasi
yang disampaikan pihak ASDP
27 Pegawai ada saat jam kerja ketika
pengguna layanan membutuhkan bantuan
28 Pegawai mudah dihubungi oleh
pengguna layanan
29 Pegawai memberikan perhatian dengan
ikhlas kepada pengguna layanan
30 Ketersediaan website yang memudahkan
pengguna layanan mendapatkan informasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Rahmat Ikbal
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Maret 1993


Agama : Islam
Alamat Lengkap :Puri Cendana Blok A 10 No 7 RT 02 RW 015
Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Nomor HP : 085691103055

Email : rahmatikbal96@gmail.com

Pendidikan Formal Terakhir :


1. TK Amanah (2001)
2. SDN Kaliabang Tengah II (2003)
3. SMPIT Gema Nurani (2008)
4. SMAN 1 Cibitung (2011)
5. Ilmu Administrasi Negara UNTIRTA (Sekarang)

Anda mungkin juga menyukai