Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman peraturan
perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, dan tax amnesty
terhadap kepatuhan wajib pajak dengan preferensi risiko sebagai variabel
moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (WP
OP) yang masih aktif. Sampel dalam penelitian ini 100 wajib pajak orang pribadi.
Pembagian kuesioner dilakukan dengan metode conveniennce sampling.
Kuesioner yang di distrubisikan 110, namun yang dapat diolah hanya 100
dengan respon rate sebesar 90,9%. Teknik analisis data dalam penellitian ini
menggunakan uji asumsi klasik, dan Moderated Regression Analysis (MRA)
melalui SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi risiko dapat
memoderasi pengaruh antara tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak.
Namun preferensi risiko tidak dapat memoderasi pengaruh antara pemahaman
peraturan perpajakan, kualiatas pelayanan fiskus, dan sanksi perpajakan.
Kata kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan
Fiskus, Sanksi Perpajakan, Tax Amnesty, Preferensi Risiko
Pendahuluan
Pajak adalah sumber pendapatan negara yang penting, pajak digunakan untuk
memenuhi pengeluaran dan pembangunan pemerintah. Bahkan pendapatan yang berasal
dari pajak dijadikan sebagai kunci keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang
bagi pemerintahan. Wajib pajak dituntut agar berperan aktif yaitu mulai dengan melaporkan
hingga menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan (Hadiprajitno dan Rusli, 2014). Pada
umumnya wajib pajak cenderung untuk menghindarkan diri dari pembayaran pajak.
Kecendrungan ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat masih rendah. Pemeriksaan
pajak merupakan salah satu instrument yang baik untuk meningkatkan tingkat kepatuhan
wajib pajak, baik formal maupun material dari peraturan perpajakan. Pemeriksaan pajak
yang dilakukan oleh pemerintah tentunya memiliki tujuan yang mulia, bukan hanya soal
penerimaan melainkan agar wajib pajak (WP) menjadi patuh akan kewajibannya.Direktur
Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai tingkat
kepatuhan masyarakat Indonesia akan pajak masih rendah. Faktanya, tingkat kepatuhan
yang rendah tergambar dari tax coverage ratio (nisbah realisasi terhadap potensi) baru sebesar
72%. Nisbah penerimaan pajak terhadap PDB (tax ratio) masih rendah, berkisar 11%-12%
atau naik 0,1% saja dalam rentang 2004-2014. Dari jumlah wajib pajak juga belum optimal,
baru 36.031.972 wajib pajak pada 2017, dengan rincian 2.922.712 WP Badan, 6.222.442 WP OP
Non Karyawan, dan 26.886.818 WP OP Karyawan. Rincian pembayaran pajak per jenis pajak
pada tahun. Apabila masyarakat sudah mulai memahami perpajakan maka aparat
yang berperan dalam mengelola perpajakan itu juga harus lebih memahami
bagaimana aturan perpajakan tersebut. Semakin tinggi pengetahuan aparat pajak
2.51.1
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Masalah Penelitian
1. Masalah penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Apa Pemahaman peraturan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
3. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib Pajak?
4. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
5. Apakah tax amnesty berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
6. Apakah preferensi risiko memoderasi pengaruh pemahaman peraturan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak ?
7. Apakah preferensi risiko memoderasi pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap
kepatuhan wajib pajak?
8. Apakah preferensi risiko memoderasi pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak ?
9. Apakah preferensi risiko memoderasi pengaruh tax amnesty terhadap kepatuhan wajib
pajak?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan
memberikan bukti empiris:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman peraturan pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak
3. Untuk mengetahui pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
4. Untuk mengetahui pengaruh tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak
5. Untuk mengetahui pengaruh preferensi risiko dalam memoderasi pemahaman
6. peraturan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
7. Untuk mengetahui pengaruh preferensi risiko dalam memoderasi kualitas pelayanan
fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak
2.51.2
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
8. Untuk mengetahui pengaruh preferensi risiko dalam memoderasi sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak.
9. Untuk mengetahui pengaruh preferensi risiko dalam memoderasi tax amnesty peraturan
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah ;
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan sekaligus
wawasan dalam melakukan penelitian dan pendalaman teori yang berkaitan khususnya
terkait pengaruh pemahaman peraturan perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, sanksi
perpajakan, dan tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak dengan preferensi resiko
sebagai variabel moderasi.
2. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian dan umpan balik kepada Pemerintah
yang diharapkan dapat memberikan informasi, referensi, dan masukan dalam menyusun
atau menentukan kebijakan mengenai perpajakan terutama dalam kaitannya dengan
pemahaman peraturan pajak, kualitas pelayanan fiskus, dan sanksi perpajakan sehingga
penerimaan pajak PPh Orang Pribadi akan efektif dan efisien memenuhi target
penerimaan Negara.
3. Bagi Pihak Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan memperkaya wawasan dalam bidang
perpajakan terutama dalam hal program tax amnesty. Berbeda dengan penelitian
sebelumnya penelitian ini menggunakan preferensi risiko sebagai variabel moderasi
yang bersifat memperkuat atau memperlemah pengaruh kepatuhan wajib pajak dengan
variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana hasil penelitian ini
berkontribusi dalam menambah bukti empiris mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak serta penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
Teori Kepentingan
Dalam teori ini mengatakan bahwa wajib pajak memiliki kepentingan yang besar
terhadap tugas ataupun jasa Negara., dapat dikatakan juga bahwa semakin besar
kepentingan seseorang terhadap Negara, maka semakin tinggi pula pajak yang harus
dibayarkan ( Mardiasmo 2009, 3).
2.51.3
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Tax Amnesty
Pengampunan pajak atau Tax Amnesty (TA) didefinisian dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 pasal 1 sebagai “penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi adminitrasi perpajakan dan sanksi pidana
dibidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebussan,
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.Ragimun (2016) menyatakan bahwa Tax
amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar pajak
tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa
pengampunan kewajiban pajak (termasuk bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa
pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut hukuman pidana Menurut Rahayu
(2017) bahwa terdapat beberapa indikator dalam tax amnesty antara lain;
1. Pengetahuan wajib pajak terhadap program tax amnesty
2. Pemahaman wajib pajak terhadap program tax amnesty
3. Kesadaran wajib pajak terhadap program tax amnesty
4. Manfaat program tax amnesty untuk wajib pajak
2.51.4
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Preferensi Resiko
Aryobimo (2012) menyatakan bahwa preferensi risiko merupakan salah satu
karakteristik seseorang dimana akan mempengaruhi perilakunya. Preferensi risiko
seseorang merupakan salah satu komponen dari beberapa teori yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan termasuk kepatuhan pajak. Dasar teoritis yang tepat
untuk memoderasi preferensi risiko dalam hubungan antara kepatuhan pajak dengan
kualitas pelayanan fiskus terdapat dalam teori prospek
Menurut Ardyanto (2014) indikator preferensi risiko adalah sebagai berikut :
a. Resiko Keuangan
b. Resiko sosial ekonomi
c. Resiko pekerjaan
d. Resiko keselamatan kerja
Rerangka Konseptual
2.51.5
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Hipotesis
H1 : Pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak
H2 : Kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
H3 : Sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
H4 : Tax Amnesty berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
H5 : Preferensi risiko memperkuat pengaruh pemahaman wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak
H6 : Preferensi risiko memperlemah pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap
kepatuhan wajib pajak
H7 : Preferensi risiko memperkuat pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak
H8 : Preferensi risiko memperkuat pengaruh tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak
Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian
Penelitian ini meneliti Pengaruh pemahaman peraturan perpajakan, Kualitas
Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak, Dan Tax Amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
Preferensi Risiko sebagai variabel moderating dengan metode penelitian kuantitatif.
Pendekatan penelitian yang dilakukan ini melalui beberapa tahapan, yakni diawali dengan
mengumpulkan data melalui penyebaran kuisoner kepada sejumlah responden yang
menjadi sampel penelitian.
Sanksi Pajak
Peraturan atau undang-undang merupakan rambu rambu bagi seseorang untuk
melakukan sesuatu mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak
dilakukan. (Rahayu,2017).
Tax Amnesty
Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok
pembayaran pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu
berupa pengampunan pajak yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode
tertentu tanpa takut hukuman pidana (Rahayu,2017).
2.51.6
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Preferensi Resiko
Risiko atau peluang yang akan dipertimbangkan oleh wajib pajak yang menjadi
prioritas utama diantara yang lainya dari berbagai pilihan yang tersedia (Ardyanto,2014)
Uji Reabilitas
Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2016: 43), yaitu jika koefisien
Cronbach Alpha > 0,7 maka pertanyaan dinyatakan andal. Sebaliknya, jika koefisien
Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka pertanyaan dinyatakan tidak andal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2014). Dasar pengambilan keputusan
adalah apabila nilai tolerance > 0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 berarti tidak ada
multikolinearitas antar variabel dalam model regresi. Apabila antar variabel independen
2.51.7
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
terdapat korelasi yang cukup tinggi (R² diatas 0,90) maka itu artinya bahwa terdapat
multikolonieritas.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis diuji menggunakan metode analisis regresi berganda. Dalam penelitian
ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan
Pengaruh Pemahaman Peraturan perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak dan
Tax Amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak dengan Preferensi Resiko sebagai Variabel
Moderasi.
Uji T
Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/bebas secara individual dalam menjelaskan variasi variabel
dependen. Untuk mencari t tabel dihitung df = n-k-1, dimana n adalah jumlah responden
dan k adalah jumlah variabel. Taraf nyata 5 % dapat dilihat menggunakan tabel statistik.
Nilai t tabel dapat dilihat menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah. a.
Jika t hitung>t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak b. Jika t hitung<t tabel, maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Tipe analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah Multiple Regression Analysis (MRA).
Terdapat model regresi dengan kepatuhan wajib pajak sebagai variabel dependen, untuk
variabel independen adalah pemahaman peraturan pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi
pajak, dan tax amnesty. Preferensi digunakan sebagai variabel moderasi, Persamaan
matematisnya adalah :
KWP = a + b1PPP + b2KPF + b3SP + b4TA + b5PR + b6 PR.PPP + b7 PR.KPF + b8 PR.SP + b9
PR.TA + e
2.51.8
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
2.51.9
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Dari hasil analisis validitas data yang ada, menunjukkan bahwa bila koefisien
korelasi sama r tabel (0,197) atau lebih, maka butir instrument dikatakan valid. Oleh karena
itu semua butir pertanyaan dari variabel Kepatuhan Wajib Pajak, Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak, Tax Amnesty dan Preferensi Resiko
adalah valid dan dapat digunakan.
Uji Reabilitas
Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas penelitian untuk variabel variabel
Kepatuhan Wajib Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayana Fiskus, Sanksi
Pajak, Tax Amnesty dan Preferensi Resiko
2.51.10
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
2.51.11
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Uji Multikolinearitas
Tabel 9. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant) ,925
X1Z ,226 ,007 139,782
X2Z ,511 ,004 245,595
X3Z ,674 ,010 101,936
X4Z ,298 ,007 145,744
PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN ,580 ,027 37,447
KUALITAS PELAYANAN FISKUS ,447 ,023 43,226
SANKSI PERPAJAKAN ,751 ,024 41,441
TAX AMNESTY ,182 ,026 38,757
PREFERENSI RISIKO ,481 ,004 249,620
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Kesimpulan dari uji multikolinearitas adalah bahwa terjadi korelasi antar variabel
independen. Hal tersebut karena untuk uji MRA variabel yang dikalikan saling berkaitan.
Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi ganda
(Adjusted R²) sebesar 0,828. Nilai ini menunjukan bahwa kepatuhan wajib pajak,
pemahaman peraturan perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, sanksi pajak, tax amnesty dan
preferensi risiko dapat dijelaskan sebesar 83%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable
yang lain sebesar 17%.
Hasil Uji T
Tabel 11. Hasil Uji T
N Variabel Prediksi B Sig Kesimpulan Keterangan
o Arah
1 PPP + 0,435 0.000 Ha1 diterima Berpengaruh
2 KPF + 0,258 0.009 Ha2 diterima Berpengaruh
3 SP + 0,047 0.642 Ha3 diterima Berpengaruh
4 TA + 0,330 0.03 Ha4 diterima Berpengaruh
5 PPP_PR + Ha5 tidak Tidak
0,025 0.525
diterima Memperkuat
6 KPF_PR + Ha6 tidak Tidak
0,004 0.943
diterima Memperkuat
7 SP_PR + Ha7 tidak Tidak
- 0.032 0.360 diterima Memperkuat
8 TA_PR + -0.055 0.75 Ha8 diterima Berpengaruh
Sumber: Data diolah dengan SPSS
2.51.12
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Berdasarkan tabel 10. dapat dirumuskan model penelitian dengan persamaan regresi
berganda berikut ini:
KWP = -5.314 + 0.435PPP + 0.258KPF + 0.047SP – 0.330TA + 0.025PPP .PR + 0.004KPF.PR –
0.032SP.PR – 0.055TA.PR
2.51.13
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
preferensi resiko memperkuat hubungan positif antara sanksi pajak dan kepatuhan
wajib pajak.
8. Pengaruh Tax amnesty dengan moderasi preferensi resiko (x8) terhadap kepatuhan
wajib pajak (y)
Variabel moderasi preferensi resiko dalam hubungan tax amnesty terhadap
kepatuhan wajib pajak menunjukan koefisien regresi -0,055 dengan signifikansi 0,079
lebih besar dari α = 0.05. maka hipotesis 8 berhasil didukung walaupun koefisien
regresinya negatif. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa preferensi resiko
memperkuat hubungan positif antara tax amesty dan kepatuhan wajib pajak.
Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai Preferensi Risiko Sebagai Variabel Moderating
Dalam Pengaruh Antara Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus,
sanksi Perpajakan, dan Tax Amnesty terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebagai berikut:
1. Semakin tinggi tingkat pemahaman peraturan perpajakan wajib pajak maka semakin
meningkatkan kepatuhan wajib pajak tersebut terhadap kewajiban perpajakannya.
2. Semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan oleh anggota fiskus dapat
mempengaruhi wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajaknnya.
3. Semakin tinggi tingkat ketegasan sanksi yang diberikan mempengaruhi wajib pajak
untuk melaksanakan kewajibannya dalam mematuhi perpajakannya.
4. Semakin tinggi program tax amnesty maka wajib pajak senantiasa memanfaatkan
kesempatan tersebut untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
5. Semakin tinggi tingkat pemahaman peraturan perpajakan dan adanya preferensi
risiko tidak mengakibatkan wajib pajak untuk meningkatkan kemauannya terhadap
kepatuhan kewajiban perpajakannya.
6. Semakin tinggi kualitas pelayanan fiskus yang diberikan kepada wajib pajak dan
adanya preferensi risiko yang ada tidak mengakibatkan wajib pajak untuk
meningkatkan kemauannya terhadap kepatuhan kewajiban perpajakannya.
7. Semakin tinggi sanksi yang diberikan terhadap wajib pajak dan dengan adanya
preferensi risiko tidak mengakibatkan wajib pajak untuk meningkatkan kemauannya
terhadap kepatuhan kewajiban perpajakannya.
8. Semakin lama masa berlaku tax amnesty dan dengan adanya preferensi risiko yang
lebih mengarah pada risiko keuangan dapat mengakibatkan wajib pajak semakin
tinggi dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas maka penulis memberikan saran
antaran lain:
1. Selain menggunakan kuesioner secara tertulis bisa ditambahkan dengan menggunakan
wawancara atau interview.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan analisis jalur untuk pengolahan data
dan prefrensi risiko dijadikan sebagai variabel intervening.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melaksanakan penelitian dengan responden yang
lebih luas agar penelitian dapat digunakan secara universal.
2.51.14
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Daftar Pustaka
Adiasa, Nirawan. 2013. Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak TerhadapKepatuhan Wajib
Pajak dengan Moderating Preferensi Risiko. Accounting Analysis Journal Vol.3, No.4.
Agustus. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Alabede, J. O., Affrin, Z. Z., Idris, K, M. 2011. “Tax Service Quality and Tax Compliance in
Nigeria: Do Taxpayer‟s Financial Condition and Risk Preference Play Any Moderating
Role.” European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, (35), 90 – 108.
Ardyanto, Arif Angga dan Utaminingsih, Nanik Sri. 2014. Pengaruh Sanksi Pajak dan
Pelayanan Aparat Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Preferensi risiko
Sebagai Variabel Moderasi. Accounting Analysis Journal Vol.3, No.2.Januari.Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Aryobimo, Putut Tri dan Cahyonowati, Nur. 2012. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak tentang
Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kondisi Keuangan
Wajib Pajak dan Preferensi Risiko sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris terhadap
Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2 Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang
Devano, Sony dan Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori dan Isu. Jakarta: Kencana.
Direktorat Jenderal Pajak 2008. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Ghozali, Imam. 2014. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Julianti, Murni. 2014. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Untuk Membayar Pajak Dengan Kondisi Keuangan dan Preferensi
Risiko Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di
KPP Pratama Candisari Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro
Kartika dan Suntono. (2015). “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak Dan Pelayanan Aparat
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Preferensi Risiko sebagai Variabel Moderasi
(Studi Kasus pada UMKM yang Terdaftar Di KPP Pratama Demak)”. Jurnal Dinamika
Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Vol. 4, No. 1
Kusuma. (2016). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan
Serta Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar
Pajak Tahun 2014 (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Wonosobo)”. Program Studi Akuntansi Jurusan
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Leba. (2016). “Dampak Pelaksanaan Kebijakan Penghapusan Sanksi Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus di KPP Pratama Wilayah Kanwil
Direktoral Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogjakarta)”. Program Studi Akuntansi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta..
Ngadiman dan Daniel Huslin. (2015). “Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, Dan Sanksi
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Kembangan)”. Jurnal Akuntansi/Volume XIX, No. 02, Mei 2015: 225-241: Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
2.51.15
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Nugroho. (2006). “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak
Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel Intervening”. Fakultas Ekonomika
Dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang
Pranadata, 2014. “Pengaruh pemahaman wajib pajak ,Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan
Pelaksanaan Sanksi Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP
Pratama Batu”. Universitas Brawijaya Malang, Malang.
Ragimun. 2016. Analisis Implementasipengampunan Pajak (Tax Amnesty) Di Indonesia.
Ramadiansyah, Dimas., Sudjana, Nengah., Dwiatmanto. 2014. “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban
Membayar Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari”. Jurnal e-
Perpajakan, No.1 volume 1. Universitas Brawijaya. Malang.
Safri Nurmantu. 2005. Dasar-dasar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor
Safri. (2013). “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Di Wilayah Kpp Pratama Yogyakarta)”.
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Sawyer, Adrian. 2006. “Targeting Amnesties at Ingrained Evasion – a New Zealand
Initative Warranting Wider Consideration?” Journal, Taxation and Bussiness Law,
Departement of Accountancy, Finance and Information SystemUniversity of Canterbury.
2006.
Shanti. (2016). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Pemahaman Peraturan Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Wirausahawan Dalam Membayar Pajak Penghasilan Di
KPP Pratama Gianyar”. Program Studi Pendidikan Ekonomi Falkutas Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Supadmi, Ni Luh. 2010. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas
Pelayanan. Jurnal Akuntansi Pajak.
Syahril. (2013). “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Fiskus
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pph Orang Pribadi (Studi Empiris Pada KPP
Pratama Kota Solok)”. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang.
Syamsudin, Marta. 2014. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Kualitas Pelayanan Fiskus
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Kondisi Keuangan Wajib Pajak Dan Preferensi
Risiko sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Stikubank.
Widayati dan Nurlis. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk
Membayar Pajak WAjib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi
Kasus pada KPP Pratama Gambir Tiga)”. Simposium Nasional Akuntansi XIII,
Purwokerto.
Yulianti. (2015). “Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Formal
Wajib Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada
WPOP KPP Pratama Makassar Utara)”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin, Makassar.
2.51.16