Anda di halaman 1dari 8

Peraturan Pemerintah

✘ PP Nomor 23 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum


✘ PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
✘ PP Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah.
✘ PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
✘ PP Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.
✘ PP Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah.
✘ PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengeloalaan Keuangan Daerah.
✘ PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
✘ PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

PROSES PERENCANAAN & PENGAWASAN MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Teori Terkait Akuntansi Publik


✘ Teori agensi (Jensen & Meckling, 1976) ✘ New Public Management ✘ Tata Kelola Public

AGENCY THEORY
✘ Teori agensi mengasumsikan bahwa manajemen memiliki intensi tertentu untuk melakukan tindakan tidak sejalan
dengan kepentingan pemilik (prinsipal) sehingga akan menimbulkan biaya agensi (Jensen & Meckling, 1976).
✘ Biaya agensi diakibatkan karena adanya potensi perilaku oportunistis seperti memaksimalkan kepentingan
sendiri, menghindari risiko, dan menyembunyikan informasi privat (asymmetric information).
✘ Perbedaan biaya agensi yang ditimbulkan pada entitas sektor publik adalah pola relasi antara agensi dan prinsipal
tidak sesederhana entitas sektor privat (Zimmerman, 1977).
✘ Pertanggungjawaban organisasi selain bersifat vertikal antara eksekutif dengan entitas pelaksana di bawahnya
(instansi/departemen/agensi) juga bersifat vertikal antara eksekutif dengan legislatif dan eksekutif dengan
masyarakat (Heald, 2003).
AGENCY THEORY
✘ Hubungan agensi-prinsipal dikaitkan dengan pemangku kepentingan menurut sudut pandang eksekutif
secara garis besar ada 2 (dua) yaitu eksternal dan internal.
✘ Hubungan pemangku kepentingan eksternal dengan eksekutif diantaranya adalah
 parlemen,
 masyarakat (misal: pembayar pajak dan pengguna layanan publik),
 perusahaan dan unit penyedia layanan profesional (misal: rumah sakit, kompetitor penyedia
layanan),
 pemerintahan di atasnya, pemeriksa, dan investor.
✘ Hubungan agensi-prinsipal di internal pemerintah meliputi hubungan dalam hirarki birokrasi
pemerintahan, manajer sektor publik, dan aparatur pemerintah. (Boyne, Day, & Walker, 2002).
✘ Menurut kerangka konseptual sektor publik, pemangku kepentingan layanan pemerintah secara garis
besar terdiri dari penerima layanan (service recipients) dan penyedia sumber daya (resource
providers) (IFAC, 2015).
✘ Teori agensi berkaitan erat dengan teori pilihan publik.
✘ Teori pilihan publik menyatakan bahwa prinsipal ultimat pada hakikatnya adalah masyarakat pemilih
(voters).
✘ Antara aparatur pemerintah dan pengawas merupakan sekumpulan manusia yang memiliki
kepentingan terhadap kebijakan publik (Joseph E. Stiglitz, 2000).
✘ Kedua belah pihak sesuai perannya diberikan mandat oleh masyarakat untuk menyepakati kontrak
penyediaan layanan publik (berupa barang publik dan barang privat tersedia secara publik) yang
sejalan dengan kepentingan umum.
✘ Potensi kontrak yang tidak lengkap (incomplete contract) (Hart & Moore, 1999) menciptakan peluang
ketidakselarasan kepentingan antara pribadi (self interest) dan publik (public interest) sehingga akan
menciptakan inefisiensi pada tingkat kesejahteraan umum (social welfare) (Martimort, De Donder, &
de Villemeur, 2005).

NEW PUBLIC MANAGEMENT


✘ Konsep New Publik Manajemen (NPM) dilatarbelakangi oleh dominasi peran pemerintah di negara maju
(Inggris) dalam menyediakan layanan publik kepada masyarakat. (Myles & Quadagno, 1987).
✘ Gagasan reformasi sektor publik didasari oleh berbagai teori ekonomi seperti pilihan publik (public
choice) dan barang publik (public goods).
✘ Keterbatasan sumber daya keuangan pemerintah mendorong jenis layanan publik ditentukan
berdasarkan tingkat prioritas dan sifat dari barang/jasa publik yang diberikan kepada masyarakat.
✘ Mekanisme pengadaan layanan publik diterapkan secara kompetitif sehingga dapat menghasilkan
barang/jasa publik yang ekonomis bagi para pembayar pajak (selaku konsumen dan voters).
NEW PUBLIC MANAGEMENT
✘ Berbagai skema aktivitas pemerintah sebagai solusi dari beratnya beban anggaran telah
dimunculkan ke permukaan.
✗ Konsep perampingan beban (downsizing),
✗ desentralisasi fungsi, dan
✗ kontrak layanan (contracting out).
✘ Beberapa model alternatif pemerintah dalam menyediakan layanan yang efisien (Funnell & Cooper,
1998), antara lain:
✗ model langsung,
✗ model kontraktual, dan
✗ model asuransi atau jaminan sosial.
✘ Pemerintah berusaha meminimalisasi perannya dalam layanan publik untuk memunculkan kompetisi
yang sehat sehingga masyarakat dibebani biaya yang sebanding dengan kualitas layanan (value for
money).

TATA KELOLA KEUANGAN


✘ Berbagai tekanan dari pemangku kepentingan yang memaksa pemerintahan memperbaiki tata
kelolanya telah mendorong perbaikan aturan main (regulasi) secara kelembagaan (institusional).
✘ Teori institusional dalam ekonomi mengasumsikan bahwa perilaku bermain para agen ekonomi di
lapangan (playing field) dipengaruhi oleh norma, nilai, dan regulasi (rule of law) yang berlaku.
✘ Norma, nilai, dan regulasi dibentuk oleh institusi-institusi formal maupun non formal memiliki daya
tekan kepada para aktor ekonomi untuk menjalankan permainan secara bersih dan adil.
✘ Pemerintah selaku eksekutif memiliki peran sebagai agen ekonomi yang terikat dengan kontrak
sosial (social contracts) dengan publik.
✘ Publik menghendaki agar aktor dalam pemerintah diikat dengan sejumlah prosedur dan aturan agar
sejalan dengan keinginan sosial. Hasil yang diinginkan dalam perekonomian berujung pada pengelolaan
sumber daya efisien dan memberikan benefit bagi kehidupan sosial (social benefit) (North, 1990).
TATA KELOLA KEUANGAN
✘ Reformasi praktik pengelolaan keuangan publik dalam mewujudkan transparansi yang mendukung
akuntabilitas publik adalah komitmen pemerintah untuk mendapat kepercayaan publik (Allen &
Tommasi, 2001; Hemming, Potter, & Allen, 2015).
✘ Untuk menambah keyakinan dari publik, pemerintah siap menghadapi 3 (tiga) konsekuensi, yaitu:
 sanksi,
 penghargaan, dan/atau
 perbaikan (remedi) (Fox, 2007).
✘ Zimmerman (1977) mengemukakan bahwa perilaku pengungkapan informasi pemerintah
tergantung dari biaya dan insentif politik para aktor (politisi, manajer, dan masyarakat). Prosedur
dan format pelaporan yang lebih baik akan diperlihatkan ketika hal itu memberi manfaat lebih
besar bagi semua aktor.
✘ Reformasi pengelolaan keuangan publik (Public Financial Management atau PFM) sejak
diperkenalkannya konsep NPM mendorong transformasi sistem akuntansi dan manajemen
keuangan pemerintahan di berbagai negara.
✘ Spirit tata kelola yang baik untuk mendukung akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi pelayanan
publik merupakan prioritas utama yang dipilih pemerintah dalam menghadirkan transformasi
tersebut (Hood, 1995; Osborne, 1993).
✘ Penekanan pada semangat “kewirausahaan” memodifikasi praktik pembukuan dan penyajian
kinerja keuangan sektor privat untuk diperkenalkan ke dalam sistem akuntansi dan manajemen
keuangan sektor publik.
✘ Teknik penganggaran, alokasi biaya, pengukuran kinerja, dan pengungkapan informasi keuangan
yang didukung dengan infrastruktur pengawasan menjadi indikator dari proses transformasi,
termasuk konsekuensi penggunaan basis akrual dalam akuntansi pemerintahan (Mellor, 1996; Pallot,
1999; Robinson, 1998).
✘ Penerapan sistem akrual pada pemerintahan tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah untuk
menjaga, mengelola dan mempertanggungjawabkan kekayaan negara kepada publik (Diamond,
2002; Sutcliffe, 2003).
Akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan,
penyiapan, penginterpretasian dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk
perencanaan, evaluasi dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara
tepat dan akuntabel.

Akuntansi manajemen sektor publik ✘ Perencanaan termasuk : perencanaan strategik, pemberian


mempelajari bagaimana membuat informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran,
informasi akuntansi yang relevan dan penentuan biaya pelayanan, penilaian kinerja.
handal yang ditujukan pada pimpinan ✘ Pengendalian termasuk: mengukur pencapaian kinerja
dengan maksud untuk perencanaan dan manajemen dengan cara pencapaian target yang sesuai
pengendalian dengan program yang sudah direncanakan.

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer publik dakam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen.
Peran Perencanaan :
1. Perencanaan strategik merupakan usaha untuk membuat keputusan dan memberikan panduan pada
organisasi sektor publik tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana meraih suatu tujuan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Pemberian informasi biaya, Akuntansi manajemen manajemen sektor publik memberikan informasi biaya
dan biaya aktivitas yang direncanakan.
3. Penilaian investasi, apabila anaggaran mengalami surplus maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk
investasi.
4. Anggaran, Anggaran sektor publik adalah pertanggungjawaban dari pemegang manajemen organiasi untuk
memberikan informasi tentang segala aktivitas dan kegiatan organisasi kepada pihak pemilik organisasi
atas pengelolaan dan publik dan pelaksanaan berupa rencana – rencana program yang dibiayai dengan
uang publik.
5. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan.
6. Penilaian kinerja, seberapa besar tingkat efektifitas dan efisien pencapaian tujuan organisasi sektor publik.
Peran Pengendalian :
1. Pengendalian preventif, terkait pada perumusan strategi.
2. Pengendalian operasional. terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang sudah
ditetapkan.
3. Pengendalian kinerja, terkait analisis evaluasi pengukuran kinerja yang telah ditetapkan.

Anggaran sector publik adalah pertanggungjawaban dari pemegang manajemen organisasi untuk
memberikan informasi tentang segala aktivitas dan kegiatan organisasi kepada pihak pemilik organisasi
atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan berupa rencana – rencana program yang dibiayai
dengan uang publik.
Isi anggaran adalah rencana kegiatan dalam suatu periode yang dipresentasikan dalam bentuk
rencana pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
Anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan berapa biaya-biaya atas
rencana yang telah dibuat dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana rencana
tersebut.

1. Alat perencanaan 1. Anggaran operasional, untuk


2. Alat pengendalian melakukan kebutuhan sehari-hari
3. Alat kebijakan fiskal dalam menjalankan organisasi sector
4. Alat politik publik.
5. Alat koordinasi dan komunikasi 2. Anggaran modal, rencana belanja
6. Alat penilaian kinerja aktiva tetap yang sifatnya jangka
7. Alat motivasi panjang dan digunakan untuk kegiatan
8. Alat menciptakan ruang publik organisasi.
Rencana Pembangunan Pusat
Pemerintah menyusun 3 rencana pembangunan:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), mengacu pada visi misi
pembangunan jangka panjang, dokumen dibuat untuk periode 20 tahun.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dokumen perencanaan yang
dibuat untuk periode 5 tahun yang merupakan penjabaran visi misi dan merupakan program
presiden.
3. Rencana pembangunan tahunan yang juga disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang
dibuat untuk periode 1 tahun merupakan penjabaran RPJMP.

Rencana Pembangunan Daerah


1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), mengacu pada visi misi pembangunan
jangka panjang, dokumen dibuat untuk periode 20 tahun.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMD), dokumen perencanaan yang
dibuat untuk periode 5 tahun yang merupakan penjabaran visi misi dan merupakan program
kepala daerah.
3. Rencana pembangunan tahunan yang juga disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
yang dibuat untuk periode 1 tahun merupakan penjabaran RPJMD.

APBN merupakan rencana keuangan yang dibuat pemerintah setiap tahun dan disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR)

APBD adalah rencana keuangan yang dibuat pemerintah daerah setiap tahunnya, disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Pihak yang terkait dalam APBD
1. EKSEKUTIF : kepala daerah, sekretaris daerah, tim anggaran, Satuan Kerja PErangkat Daerah
(SKPD), BAPPEDA, Badan Pengelola Keuangan Daerah.
2. Legislatif: panitia anggaran, komisi- komisi DPRD.
3. Pengawas : Inspektorat dan BPK.
Siklus APBD

Strktur APBD
1. Pendapatan 2. Belanja 3. Pembiayaan

Penyusunan APBD
1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah
2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran (KUA)
3. Penetapan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS)
4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
5. Penyusunan rancangan perda APBD
6. Penetapan APBD
7. Pelaksanaan APBD

SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Anda mungkin juga menyukai