Anda di halaman 1dari 31

PENYAKIT AKIBAT KERJA

(PAK)

By.Linda Yanti
DEFINISI

Penyakit akibat kerja (PAK): merupakan


penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
bahan, proses maupun lingkungan kerja

Aspek atau unsur kesehatan yang


berkaiatan dengan lingkungan kerja,
pekerjaan yang secara langsung/ tidak
langsung dapat mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
KATEGORI PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan (Pneumoconiosis)

Penyakit yang sakah satu penyebabnya adalah pekerjaan


(Karsinoma bronkhogenik)

Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab


diantara factor penyebablainnya (Bronkhitis khronis)

Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang


sudah ada sebelumnya (Asma)
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA

Sebagian disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik


WHO
Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh
pemaparan ditempat kerja dan mengurangi kapasitas
kerja

Sifat perorangan, lingkungan dan factor social budaya


umumnya berperan sebagai factor resiko dan lebih umum
dari pada penyakit akibatkerja
INTERNATIONAL SIMPOSIUM

Dalam melaksankan pekerjaanya, seseorang dapat


mengalami berbagai gangguan/ penyakit:
• Penyakit yang disebabkan karena • Penyakit yang • penyakit yang mengenai
pekerjaan/ lingkungan kerja berhubungan dengan pada masyarakat umum
• Misalnya: Keracunan, asbestosis, pekerjaan, namun (general disease)
(penyakit saluran pernapasan bukan akibat kerjaan • Misalnya: influenza, sakit
yang terjadi akibat menghirup tersebut kepala
serat-serat asbes), silicosis • Misanya: Asma, TBC,
(penyakit yang disebabkan oleh hypertensi
penghirupan debu)
CIRI PENYAKIT AKIBAT KERJA

Berhubungan
dengan
Tidak Timbul
pekerjaan/
menurun nya lama
lingkungan
kerja

Masyarakat Ada kaitannya


Lama Tidak
tidak dengan waktu
kerja menular
terkena libur/ istirahat
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

Faktor Fisik
 Suara tinggi atau bising dapat menyebabkan ketulian
 Temperature atau suhu tinggi dapat menyebabkan Hyperpireksi (demam dengan suhu>42°C,
Miliaria, Heat Cramp (kram otot), Heat Exhaustion (panas karena terpapar suhu tinggi), dan Heat
Stroke (panas hebat)
 Radiasi sinar elektromagnetik infra merah dapat menyebabkan katarak
 Ultraviolet dapat menyebabkan konjungtivitis
 Radio aktif/alfa/beta/gama/X dapat menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia
 Tekanan udara tinggi menyebabkan Coison Disease
 Getaran menyebabkan Reynaud’s Desiase (badan terasa kaku dan dingin), ganguan
metabolisme, Polineurutis (peradangan syaraf)
Pengendalian
cahaya di ruang
laboratorium.
Pengaturan
ventilasi dan
penyediaan air Menurunkan
minum yang cukup getaran dengan
memadai. bantalan anti
vibrasi

Pencegahan

Pengaturan jadwal Pelindung mata


kerja yang sesuai. untuk sinar laser

Filter untuk
mikroskop
Faktor Kimia

 Asal: bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil samping (produk), sisa
produksi atau bahan buangan.
 Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel Cara masuk tubuh dapat melalui
saluran pernafasan, saluran pencerrnaan kulit dan mukosa
 Masuknya dapat secara akut dan sevara kronis
 Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistematik, kanker,
kerusakan kelainan janin.
 Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang
pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh
karena alergi (keton).
 Bahan toksik (trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap
melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian.
 Bahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible
(perubahan substansi, bentuk pada sel) pada daerah yang terpapar
Pencegahan:

 Material safety data sheet (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh
seluruh petugas laboratorium.
 Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya
bahan kimia dan terhirupnya aerosol.
 Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas
laboratorium) dengan benar
 Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.
 Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
Faktor Biologi

 Viral Desiases: rabies, hepatitis


 Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
 Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
 Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan mendukung bagi berkembang biaknya
strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman (pyogeniccolli, bacilli dan
staphylococci) yang bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi, dan
udara
 Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan
Hepatitis B) dapat menginfeksi pekerja sebagai akibat kecelakaan kecil dipekerjaan
(tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus)
1. Angka Inos di pelayanan kesehatan masih cukup tinggi (seorang dokter
mempunyai resiko infeksi 2 – 3 kali lebih besar dari pada dokter yag praktek
mandiri atau swasta.
2. Petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak
dengan bahan yang tercemar kuman patogen maupun debu beracun
mempunyai peluang terkena infeksi
Pencegahan :

 Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi, dan
desinfeksi.
 Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan pekerja untuk memastikan dalam
keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekrja dengan bahan infeksius,
dan dilakukan imunisasi.
 Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good Laboratory Practice).
 Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
 Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius, dan spesimen
secara benar.
 Pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
 Menggunakan kabinet keamanan biologis (perlindunga terhadap agen mikroorganiseme)
yang sesuai.
 Kebersihan diri dari petugas
Faktor Ergonomi/ Fisiologi

 Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
dan kontruksi yang salah.
 Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan bentuk,
dislokasi, dan kecelakaan.
 Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah, bekerja
dalam posisi yang kurang ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, hal ini
disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak
sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat
menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka
panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang
paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back pain)
Faktor Psikologi

 Faktor ini sebagai akibat organisasi kerja (tipe kepemimpinan, hubungan kerja
komunikasi, keamanan), tipe kerja (monoton, berulangulang, kerja berlebihan,
kerja kurang, kerja shift, dan terpencil). Manifestasinya berupa stress
Contohnya:

 Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati
seseorang. Untuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut untuk memberikan
pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan keramahan-
tamahan
 Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
 Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman
kerja.
 Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal
MACAM- MACAM PENYAKIT AKIBAT KERJA

Pneumoconiosis

 Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya


partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam paru-paru.
 Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki
banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu silikosis, asbestosis, bisinosisi, antrakosis, dan
beriliosis.
Penyakit Saluran Pernafasan

 PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis


 Akut: Asma
 Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau edema paru akut.
Penyakit ini disebabkan oleh bahan kimia seperti nitrogen oksida.
Penyakit Kulit

 Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam kehidupan, dan kadang
sembuh sendiri.
 Dermatitis kontak yang dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit yang berhubungan
dengan pekerjaan.
 Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab,
membuat peka, atau karena faktor lain.
Kerusakan Pendengaran

 Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan kebisingan yang


lama, ada beberapa kasus bukan karena pekerjaan.
 Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya didapatkan dari setiap orang dengan
gangguan pendengaran.
 Dibuat rekomendasi tentang pencegahan terjadinya hilang pendengaran.
Gejala pada Punggung dan Sendi

Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit


pada punggung yang berhubungan dengan pekerjaan daripada
yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

Penentuan kemungkinan bergantung pada riwayat pekerjaan.

Artritis dan tenosynovitis (peradangan selubung otot terhubung ke


tulang) disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar
Kanker

Pada Kanker pajanan


untuk terjadinya
Bukti bahwa bahan di karsinogen mulai > 20
tempat kerja tahun sebelum
(karsinogen) sering diagnosis.
Adanya presentase
yang signifikan kali didapat dari
menunjukan kasus laporan klinis individu
Kanker yang dari pada studi
disebabkan oleh epidemiologi.
pajanan di tempat
kerja.
Coronary Artery

Pengertian Penyebab Gejala


Penyakit yang Penyakit ini Gejalanya berupa
berupa kerusakan disebabkan oleh plak yang
pada pembuluh karena stres atau membatasai aliran
darah utam Carbon Monoksida darah ke jantung
jantung dan bahan kimia
lain di tempat
kerja.
Penyakit Liver

 Penyakit yang berasal dari infeksi parasit


dan virus
 Hingga saat ini dikenal ada 8 jenis virus
dihati
 Sering didiagnosis sebagai penyakit liver
oleh karena hepatitis virus atau sirosis
karena alkohol.
 Penting riwayat tentang pekerjaan, serta
bahan toksik yang ada
Masalah Neuropsikiatrik

 Masalah neuropsikiatrik yang berhubungan dengan tempat kerja sering diabaikan.


 Neuropatiperifer, sering dikaitkan dengan diabet, pemakaian alkohol, atau tidak
diketahui penyebabnya.
 Depresi SSP oleh karena penyalahgunaan zat-zat atau masalah psikiatri. Kelakuan yang
tidak baik mungkin merupakan gejala awal dari stres yang berhubungan dengan
pekerjaan. Lebih dari 100 bahan kimia (a.I solven) dapat menyebabkan depresi SSP
 Gangguan ini berkaiatan dengan kesadaran, emosi, prilaku pasien
Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya

Alergi dan gangguan


kecemasan mungkin
berhubungan dengan bahan
kimia atau lingkungan sick Multiple Chemical Sensitivities (MCS),
building syndrome. misal: parfum, derivate petroleum
(gas, solar dll), rokok
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Menentukan apakah
Menentukan apakah
Menetukan pajanan jumlah pajanan yang
Menentukan diagnosis pajanan memang
yang dialami oleh dialami cukup besar
klinik dapat menyebabkan
nakes selama ini untuk mengakibatkan
penyakit tersebut
penyakit tersebut

Mencari adanya
Menentukan apakah Membuat keputusan
kemungkinan lain
ada factor lain yang apakah penyakit
yang dapat
mungkin dapat tersebut disebabka
merupakan penyebab
mempengaruhi oleh pekerjaanya
penyakit
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Mengenali resiko pekerjaan


dan cegah supayah tidak
terjadi lebih lanjut

Segara akses tempat


kesehatan terdekat apabila Memakai alat pelindung diri
terjadi luka yang secara benar dan teratur
berkelanjutan
Pencegahan primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
(Healt Promotion) (Specifict Protection) • Rix. Kesehatan pra
• Prilaku kesehatan • Pengndalian melalui kerja
• Faktor bahaya di UU • Rix. Kesehatan
tempat kerja • Pengendalian berkala
• Perilaku kerja yang administrasi (rotasi, • Rix. Lingkungan
baik pembatas jam berkala
• Olah raga kerja) • Surveilans
• Gizi • Pengendalian teknis • Pengobatan
(isolasi, APD)
• Pengendalian segera
• Pengendalian jalur ditempat kerja
kes (imunisasi)

Anda mungkin juga menyukai