Anda di halaman 1dari 77

ANATOMI

FISIOLOGI
SISTEM SARAF
dr Meinar Triardhani
STIKES 2017
ANATOMI FISIOLOGI SARAF
1. PENGERTIAN
2. FUNGSI
3. STRUKTUR SEL SARAF
4. JENIS SEL SARAF
5. SISTEM SARAF
6. PEMBAGIAN OTAK
7. PELINDUNG OTAK
8. SUMSUM
9. SARAF TEPI
10. SARAF OTONOM
1. Pengertian

■ Sistem saraf adalah sistem yang mengatur


dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas
tubuh kita

■ Contoh : berjalan, menggerakkan tangan,


mengunyah makanan dll.
2. FUNGSI SARAF

1. Menerima rangsangan oleh indera / reseptor


2. Meneruskan impuls saraf ke Sistem Saraf Pusat
/ SSP (oleh saraf sensorik)
3. Mengolah rangsangan untuk menentukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
4. Meneruskan rangsangan dari Sistem Saraf
Pusat / SSP ke Efektor (oleh saraf motorik).
■ Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh
(eksternal) misalnya suara, cahaya, bau,
panas, dingin, manis, pahit dan sebagainya.

■ Sedangkan rangsangan yang berasal dari


dalam tubuh disebut juga rangsangan
(internal), misalnya rasa haus, lapar, dan
nyeri.
Impuls Saraf
■ Reseptor,
– adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
– Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor
adalah organ indera.
■ Penghantar impuls,
– dilakukan oleh saraf itu sendiri.
– Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung
(akson).
– Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas.
■ Efektor,
– adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang
telah diantarkan oleh penghantar impuls.
– Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar
STRUKTUR SEL SARAF

■ Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis


sel yaitu :
– Neuron
– Neuroglia
NEURON
■ Neuron adalah komponen utama dalam sistem
saraf

■ jumlahnya trilyunan.

■ sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel


sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak
dapat diganti.

■ Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan


sel, dendrit, dan akson.
Neuron / sel saraf
 Mempunyai karakteristik yaitu :
– Excitability / dapat dirangsang yaitu
kemampuan menerima impuls
– Conductivity / penghantar yaitu
kemampuan mentransmisi impuls ke
bagian-bagian sel.
– Kemampuan mempengaruhi neuron lain, sel
otot dan sel-sel kelenjar.
Struktur sel saraf (neuron)
Bagian bagian dari neuron :

1. Badan sel ( ada inti sel )

2. Dendrit : menangkap & mengirimkan impuls ke


badan sel

3. Akson : mengirimkan impuls keluar dari badan


sel / ke jaringan lain.
■ Neuron terdiri dari badan sel, axon, dendrit
Neuroglia
■ Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan,
nutrisi dan melindungi neuron.

■ Jenis sel-sel glia yaitu :

– Oligodendroglia : menghasilkan mielin pada SSP


/ selubung neuron

– astrosit : menyediakan nutrisi neuron

– sel ependymal : berperan dalam produksi CSF

– Mikroglia : berperan sbg fagosit


Akson
■ Juluran atau serabut panjang
dari badan sel,
■ Struktur menyerupai tabung
& bercabang di ujung akhir 
berhubungan dengan dendrit
sel lain
■ Neuron2 mengirim impuls
listrik dari dalam sel melalui
akson ke sel sasaran/target
■ Setiap sel saraf memiliki 1
akson, panjang + 20 cm
Selaput myelin

■ Lapisan lemak berwarna


putih yg melapisi akson
■ Sebagai isolator elektrik
■ Tidak semua sel
mengandung myelin
■ Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf
akson
Sinaps

■ Setiap neuron merupakan unit yang terpisah


serta tidak ada hubungan anatomis di antara
neuron-neuron itu.
■ Synapsis adalah titik persambungan bagi
transmisi impuls saraf.
Neurotransmitter

■ adalah agen kimiawi yang berperan dalam


mentransmisi impuls melalui sinaps.

■ Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah


acetylcholine, norepinephrine, dopamine,
glutamate dan histamine.
■ Neurotransmitter yang bersifat menginhibisi

– gamma aminobutyric acid (GABA) pada


jaringan otak

– glycine pada medula spinalis.

■ Serotonin menghambat dan mengontrol


tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.
Jenis Jenis Neuron
1. Neuron unipolar:
– Mempunyai 1 kaki pada soma
berkembang menjadi bipolar dengan 2
kaki
2. Neuron bipolar :
– Mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa
penciuman, telinga dalam& alat
pengecap)
3. Neuron multipolar:
– mempunyai1 kaki panjang dan banyak
kaki pendek.
– Somanya terdapat dibagian tengan zat
abu2 sistem saraf tulang belakang
Jenis sel saraf berdasarkan FUNGSI

■ Sel Saraf SENSORIK (saraf Aferen)


– membawa impuls sensorik dari reseptor/alat
indera ke SSP.
■ Sel Saraf MOTORIK (saraf Eferen)
– membawa impuls motorik dari SSP ke
efektor seperti otot dan kelenjar
■ Sel Saraf PENGHUBUNG / intermediet / asosiasi
– Merupakan penghubung sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain.
REFLEKS

■ Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa


sadar dan merupakan respon segera setelah
adanya rangsang.

■ Pada manusia gerak reflek terjadi melalui


lengkung reflek

■ Reflek melindungi manusia dari bahaya


Lengkung refleks
Refleks
• Cepat, otonom, respon yang tidak disadari
RESEPTOR DI KULIT
Pembagian sistem saraf
ANATOMI
SUSUNAN SARAF PUSAT

– OTAK / (ENCEPHALON)

– MEDULLA SPINALIS (sumsum tulang


belakang)
■ Otak dan medulla spinalis → organ lunak →
perlu perlindungan.

■ Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang


belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan
SELAPUT MENINGES.

■ Bila membran ini terkena infeksi maka akan


terjadi radang yang disebut MENINGITIS.
OTAK

■ Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

– Otak besar (CEREBRUM)

– Otak kecil (CEREBELLUM)

– Otak tengah (MESENCEPHALON)


Otak
Anatomi otak
■ OTAK BESAR (CEREBRUM)

– Berfungsi untuk untuk pengaturan semua


aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
terletak di bagian depan otak.
– Terdiri atas :
■ Bagian belakang (oksipital) →pusat
penglihatan.
■ Bagian samping (temporal) →pusat
pendengaran.
■ Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit
dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan,
tekanan.
■ Antara bagian tengah dan belakang →pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan,
dan sikap.
■ OTAK KECIL (CEREBELLUM)

– Berfungsi untuk mengendalikan dan


mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot
tubuh serta menyeimbangkan tubuh.

– Letak otak kecil terdapat tepat di atas


batang otak.
■ OTAK TENGAH (MESENSEFALON)

– Terletak di depan otak kecil dan jembatan


varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri
dan kanan, juga menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang).
– Di depan otak tengah (diencephalon)
■ Talamus (Pusat pengatur sensoris)
■ Hipotalamus (Pusat pengatur suhu,
Mengatur selera makan, Keseimbangan
cairan tubuh). Bagian atas ada lobus
optikus (pusat refleks mata).
Pelindung otak
1. TENGKORAK.
2. RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
3. TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
– DURAMETER :
■ Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang),
padat dan keras.
– ARACHNOID :
■ Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal
(cairan limfa)
– PIAMETER :
■ Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak,
suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa
metabolisme.
cranium
VENTRIKEL OTAK
■ Ventrikel adalah ruangan berisi cairan serebro-
spinal di dalam otak.
■ Cairan serebro-spinal adalah hasil sekresi pleksus
koroid
■ Ada 4 ventrikel di otak, yaitu:
1. ventrikel lateral kanan ,
2. ventrikel lateral kiri ,
3. ventrikel ke -3 di diensefalon ,
4. ventrikel ke -4 di antara pons & serebelum
 Jejaring kapiler khusus (pleksus khoroid) terletak di
dasar setiap ventrikel → memproduksi CSF dan
menyaring zat berbahaya (sbg sawar darah otak )
VENTRIKEL OTAK
VENTRIKEL OTAK
CAIRAN
SEREBROSPINAL
 Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
 Cairan bening/seperti air
 Sebagai penahan
goncangan
 Tempat pertukaran
nutrien antara darah dan
sistem saraf
 Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
Cerebrospinal Fluid (CSF)

■ Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub


araknoid di sekitar otak dan medulla spinalis.
■ Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak.
■ Cairan cerebrospinalis menyerupai plasma
darah dan cairan interstisial, tetapi tidak
mengandung protein.
■ Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh pleksus
koroid dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang
mengitari pembuluh darah serebral dan
melapisi kanal sentral medulla spinalis.
Fungsi cairan cerebrospinalis
– adalah sebagai bantalan untuk otak dan
medulla spinalis (penahan goncangan),
juga berperan sebagai media pertukaran
nutrient antara darah dan otak serta
medulla spinalis.
Pungsi lumbal
■ Untuk mengetahui kemungkinan adanya
meningitis, perdarahan subaraknoid pada
otak.

■ Sumsum tulang/medulla spinalis berakhir


pada ketinggian VL1 atau VL2 dan ruang
subarahnoid memanjang sampai VS2 → CSF
disedot keluar dg menyuntikkan jarum pungsi
lumbal
SUMSUM LANJUTAN
(MEDULLA OBLONGATA).

■ Banyak mengandung ganglion otak.

■ Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut


jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, bersin, batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULLA SPINALIS)
■ Fungsi :
1. Penghubung impuls dari dan ke otak.
2. Memungkinkan jalan terpendek pada
gerak refleks.
■ Di bagian dalam ada
1. akar dorsal yang mengandung neuron
sensorik.
2. akar ventral yang mengandung neuron
motorik.
■ Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
Sumsum tulang belakang /
Medulla Spinalis
SISTEM SARAF TEPI
■ Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar
sistem saraf pusat / diluar otak dan medulla
spinalis ) untuk menjalankan otot dan organ
tubuh.

■ Sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, sehingga


rentan terhadap racun dan luka mekanis.
SISTEM SARAF TEPI

■ Sistem saraf tepi terdiri dari :

– sistem saraf sadar (saraf kranial & spinal)

– sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).


■ Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak

■ Saraf tidak sadar / otonom mengontrol aktivitas


yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, peristaltik saluran pencernaan, dan
sekresi keringat.
Secara fungsional sistem saraf tepi / perifer
terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.

■ Saraf aferen (sensorik)

– mentransmisi informasi dari reseptor


sensorik ke SSP

■ Saraf eferen (motorik)

– mentransmisi informasi dari SSP ke otot


dan kelenjar.
Sistem eferen (motorik) dari SST :

■ Divisi somatic (volunter)


– berkaitan dengan perubahan lingkungan
eksternal dan pembentukan respons motorik
volunteer pada otot rangka.
■ Divisi otonom (involunter)
– mengendalikan seluruh respon involunter
pada otot polos, otot jantung dan kelenjar
dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur yaitu simpatis dan
parasimpatis
■ Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh
respon involunter pada otot polos,otot jantung
dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls
saraf melalui dua jalur :
– Saraf simpatis
■ berasal dari area toraks dan lumbal pada
medulla spinalis
– Saraf parasimpatis
■ berasal dari area otak dan sacral pada
medulla spinalis.
Saraf Tepi (Saraf Perifer)
■ 12 pasang Saraf Cranial (saraf serabut otak)
■ 3 pasang saraf sensori.
■ 5 pasang saraf motori.
■ 4 pasang saraf gabungan.
■ 31 pasang Saraf Spinal (saraf sumsum tulang
belakang )
– Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal
31 pasang saraf spinal
Saraf kranial
■ Saraf kranial I: olfaktorius
■ Saraf kranial II: optikus
■ Saraf kranial III: okulomotorius
■ Saraf kranial IV : trokhlearis
■ Saraf kranial V: trigeminalis
■ Saraf kranial VI: abdusens
■ Saraf kranial VII: fasialis
■ Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
■ Saraf kranial IX: glosofaringeal
■ Saraf kranial X : vagus
■ Saraf kranial XI : asesorius
■ Saraf kranial XII: hipoglosus
Nervus cranialis
■ Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan
samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan
lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
Nervus cranialis
Persarafan Medulla Spinalis
Sistim saraf perifer
Sistem Saraf OTONOM
Tidak Sadar

■ SSO : kerja tidak disadari / involunter

■ Berbeda dgn SS Somatik : sadar

■ SSO meninggalkan korda spinalis dan


mempersarafi otot jantung , polos dan kelenjar.
■ Menurut fungsinya susunan saraf otonom
terdiri dari dua bagian yaitu
1. susunan saraf simpatis
2. susunan saraf parasimpatis.
■ Stimulasi Simpatis biasanya akan
menghasilkan efek berlawanan dengan
stimulasi SS parasimpatis.
■ Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu,
sistem lain justru menstimulasinya
Sistem Saraf Otonom
– Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi
■ jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi
jantung.
■ arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
■ otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
■ Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan
penurunan sekrei bronkus
■ Merangsang kelenjar keringat

– Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:


■ Jantung : memperlambat kecepatan denyut
■ Sal cerna : meningkatkan motilitas
■ Sal nafas : konstriksi jalan nafas
SISTEM SARAF SIMPATIS

 Sistem simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan


berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut-serabut saraf.

 Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang


bermuatan ganglion-ganglion.

 Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak


didepan kolumna vertebra,lantas berakhir dalam pelvis di
depan koksigius sebagai ganglion.
Sistem Saraf Simpatis
■ Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
■ Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
■ Berpangkal pada medulla spinalis di daerah
leher dan di daerah pinggang sehingga disebut
juga saraf torakolumbar.
■ Pra ganglion pendek.
■ Praganglion → urat saraf yang terdapat pada
pangkal ganglion.
■ Post ganglion → urat saraf yang berada pada
ujung ganglion.
Ganglion simpatis lainnya berhubungan dengan dua
rangkaian besar ganglia ini dan bersama serabut-
serabutnya membentuk plexus-plexus simpatis :

1. Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung serta


mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru-paru.

2. Plexus seliaka (coeliac) terletak sebelah belakang


lambung dan melayani organ-organ dalam rongga
abdomen.

3. Plexus mesenterikus (plexus hipogatilus) terletak di


depan sacrum dan melayani organ-organ dalam pelvis.
SISTIM SARAF PARASIMPATIS
■ Urat praganglionnya panjang karena menempel
pada organ yang dibantu.

■ Berpangkal pada medulla oblongata.

■ Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf


simpatis.

■ Terbagi menjadi dua bagian :

– saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII,


IX, X) dan saraf otonom sakral
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai