21 Kondisi Gangguan Pada Sistem Pernapasan
21 Kondisi Gangguan Pada Sistem Pernapasan
1. Asma
Ini adalah salah satu gangguan sistem pernapasan yang cukup umum dan merupakan kondisi jangka
panjang. Terjadinya asma diawali saat bronkus terserang peradangan. Bronkus sendiri adalah
saluran pernapasan yang fungsinya supaya udara bisa keluar masuk dari paru-paru.
Faktor Pemicu
Alergen, seperti misalnya tungau debu, udara dingin, maupun bulu hewan.
Olahraga
Infeksi paru-paru.
Terkena serbuk sari atau asap rokok.
Gejala
Sesak nafas.
Mengi (khususnya saat kambuh).
Batuk-batuk
Pengobatan
Sebetulnya obat untuk asma belumlah ada hingga kini, namun perawatan untuk dapat
mengendalikan asma selalu ditawarkan. Penanganan tersebut meliputi mencegah serangan asma
serta meredakan gejalanya. Biasanya hal ini dilakukan dengan mengonsumsi sejumlah obat-obatan,
menghindari faktor pemicu asma, serta menjalani pola hidup sehat dan benar.
Pencegahan
2. Faringitis
Kondisi medis satu ini adalah peradangan yang menyerang bagian faring; faring sendiri terletak di
belakang tenggorokan kita. Pada umumnya, gangguan pada sistem pernafasan ini terjadi pada faring
akan membuat kita merasa sakit saat menelan. Kondisi ini biasanya kita anggap dan sebut sebagai
sakit tenggorokan.
Faktor Pemicu
Pengobatan
Obat untuk faringitis secara medis biasanya adalah Penisilin G. Sesudah benar-benar dipastikan
bahwa kita mengidap faringitis, obat tersebut akan diberikan. Dalam waktu 4-36 jam, obat akan
bekerja dengan baik. Sedangkan untuk menurunkan panas demam dan rasa sakit, aspirin dan
parasetamol dapat menjadi obatnya.
Pencegahan
3. Asbestosis
Mungkin sebagian dari kita menduga bahwa asbestosis adalah sebuah gangguan pernapasan yang
terjadi karena serbuk atau serat asbes. Tebakan tersebut memang benar dan itulah yang membuat
paru-paru menjadi terganggu dan penderita sesak napas.
Faktor Pemicu
Gejala
Pengobatan
Oksigen – Oksigen akan diberikan supaya pernapasan dapat lebih lancar. Pemberian akan
dilakukan dari tangku lewat selang plastik di mana ada dua cabang yang dimasukkan ke lubang
hidung penderita.
Inhaler – Pasien yang juga memiliki asma juga biasanya memiliki inhaler. Ini akan membuat otot-otot
saluran udara menjadi lebih kendur.
Pereda Nyeri – Tylenol dan aspirin akan meredakan rasa sakit yang diakibatkan peradangan.
Antibiotik – Bila penderita harus menjalani operasi, antibiotik akan diberikan agar tidak terjadi infeksi
serta mengurangi rasa sakit. (Baca juga: bahaya antibiotik tanpa resep dokter)
Pencegahan
Menurunkan kadar debu dan serat asbes meski saat berada di lingkungan kerja.
Tidak merokok.
Mandi dan membersihkan diri (termasuk mengganti pakaian kerja) sebelum balik ke rumah setelah
bekerja.
4. Bronkitis
Bronkus atau saluran udara utama pada organ paru yang terkena infeksi akan mengalami inflamasi
dan ini yang dinamakan bronkitis.
Faktor Pemicu
Gejala
Cepat lelah.
Sakit di bagian dada, seperti rasa nyeri.
Hidung tersumbat atau malah beringus.
Sesak saat bernapas.
Tenggorokan terasa sakit.
Batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning agak abu-abu.
Pengobatan
Sebetulnya bronkitis ini sebuah kondisi yang bakal hilang sendiri hanya dalam hitungan minggu, jadi
kadang tak perlu obat tertentu untuk penanganannya. Hanya saja, penderita perlu lebih banyak
beristirahat dan minum banyak air putih.
Pencegahan
Agar tidak kambuh atau tidak mengalami bronkitis, dianjurkan untuk menghindari rokok. Jaga kondisi
tubuh bila memang lingkungan kerja dirasa kurang menyehatkan. Asupan makan pun perlu dijaga
supaya metabolisme dan pertahanan tubuh tetap terjaga. Dengan begitu, virus maupun bakteri tak
akan sanggup menyerang tubuh kita.
5. Emfisema
Kondisi ini masih masuk dalam golongan PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis di mana
umumnya napas akan menjadi lebih pendek-pendek. Jaringan paru-paru mengalami kerusakan pada
keadaan ini, tepatnya pada area bronkiolus. Ini yang menjadikan pertukaran udara bersih dan kotor
terganggu.
Faktor Pemicu
Asap rokok.
Faktor usia (lansia lebih cenderung mengalami emfisema).
Kurangnya zat Alpha-1-antitrypsin.
Terpapar polusi terlalu sering.
Gejala
Pengobatan
Pembedahan – Solusi pengobatan ini ada dua metode, yakni transplantasi paru-paru serta
pengurangan volume paru-paru. Tapi transplantasi hanya bakal dilaksanakan sebagai pilihan terakhir.
Terapi – Berbagai solusi terapi ditawarkan, meliputi terapi nutrisi, rehabilitasi paru, hingga suplemen
oksigen.
Obat – Ada beberapa jenis obat yang biasanya akan diresepkan, contohnya antibiotik, steroid,
mucolytic, dan bronchodilator. Pemberian obat akan sesuai dengan tingkat keseriusan emfisema.
Pencegahan
6. SARS
Corona SARS adalah nama virus pemicu SARS dan virus inilah yang membuat seseorang memiliki
gangguan pada sistem pernapasan akut. Karena saking cepat proses penyebarannya, terkadang
menjadi terlambat untuk ditangani. Tak jarang juga kematian adalah akibatnya.
Faktor Pemicu
Gejala
Batuk
Demam
Sakit pada tenggorokan.
Sesak napas.
Gejala gastrointestinal.
Myalgia
Pengobatan
Bantuan ventilasi, suplemen oksigen dan juga anti-pyretic tampaknya adalah solusi dari SARS karena
antibiotik tidak dianggap efektif. Pada corona virus tersebut, para ilmuwan mencoba untuk
menggunakan obat antiviral yang biasanya dipakai untuk influenza, hepatitis, serta AIDS.
Pencegahan
7. Hipoksia
Ini adalah keadaan di mana tubuh mengalami kekurangan oksigen sehingga fungsi normalnya
menjadi terganggu. Kondisi seperti ini mengancam jiwa karena organ-organ vital kita tak akan
mendapat cukup oksigen.
Faktor Pemicu
Anemia
Obat tertentu yang bisa mengganggu pernapasan.
Gangguan pada jantung.
Kadar oksigen terlalu rendah.
Keracunan zat berbahaya atau gas.
Gangguan pada paru-paru.
Gejala
Pengobatan
Oksigen – Karena penyebab utama adalah kekurangan oksigen, jadi pasokan oksigen perlu
ditambah.
Intubasi – Proses pengobatan ini membentuk saluran udara mekanis yang manfaatnya sebagai
penyalur oksigen dengan pemberian kadar lebih tinggi.
Ruang Hiperbarik – Cara ini juga akan membuat oksigen pada darah lebih meningkat.
Pencegahan
8. Asfiksi
Keadaan ini adalah adanya gangguan pada proses penyuplaian oksigen menuju jaringan tubuh
karena fungsi paru-paru, jaringan tubuh itu sendiri, serta pembuluh darah mengalami gangguan.
Faktor Pemicu
Gejala
Fase Dispneu – Terjadi selama 4 menit dikarenakan kadar karbondioksida tinggi dan oksigen
rendah.
Fase Konvulsi – Terjadi kurang lebih 2 menit dan penderita akan mengalami kejang klonik, lalu
tonik dan terakhir adalah kejang opistotonik.
Fase Apneu – Terjadi hanya semenit di mana penderita akan mengalami kehilangan kesadaran.
Fase Terminal – Penderita akan mengalami pernapasan dan detak jantung yang berhenti karena
timbulnya paralisi pusat pernapasan.
Pengobatan
Biasanya penderita akan ditangani dengan memberikan obat-obatan, salah satu contohnya adalah
epinefrin. Selain itu juga perangsangan jantung serta paru-paru supaya oksigen tetap tersuplai lancar.
Intubasi endotrakeal juga akan dilakukan di tahap akhir pengobatan.
9. Radang Amandel
Nama lain dari keadaan ini adalah tonsilitis di mana dialami di bagian amandel maupun tonsil. Anak-
anaklah yang kerap menjadi penderita tonsilitis ini.
Faktor Pemicu
Gejala
Mudah lelah.
Batuk
Sakit kepala.
Sakit tenggorokan.
Nyeri pada bagian telinga.
Sakit ketika dibuat menelan.
Mual
Napas bau.
Timbul bintik-bintik bernanah di bagian amandel.
Kelenjar getah bening membengkak.
Suara berubah atau justru menghilang.
Demam
Sakit perut.
Pengobatan
Obat yang pada umumnya diberikan adalah jenis obat pereda nyeri, seperti misalnya aspirin,
parasetamol atau ibuprofen. Tapi kalau misalnya setelah didiagnosis hasilnya adalah tonsilitis yang
diakibatkan bakteri, maka antibiotiklah yang diberikan oleh dokter. Operasi semacam ablasi dingin,
diatermi, USG, sinar laser dan operasi standar juga merupakan jenis operasi tonsilektomi yang akan
diberikan sebagai solusi. Operasi adalah jalan yang perlu ditempuh bila antibiotik sudah tak mempan.
10. Legionnaires
Kondisi ini dikenal sebagai bentuk lebih serius dari pneumonia. Seseorang dapat menderita
gangguan pernapasan ini ketika menghirup bakteri.
Faktor Pemicu
Gejala
Pengobatan
Antibiotik adalah pengobatan yang biasanya diberikan. Terapi yang juga semakin cepat dilakukan
bakal memperkecil potensi komplikasi kondisi.
11. Laringitis
Pada bagian laring terjadi peradangan dan ini yang disebut dengan laringitis. Pada umumnya,
penderita bakal mengalami kehilangan suara atau bersuara serak.
Faktor Pemicu
Gejala
Pengobatan
Obat-obat khusus yang biasanya untuk meredakan nyeri akan diberikan sebagai solusi. Tujuan dari
obat-obat tersebut adalah untuk membuat gejala menjadi lebih minimal dan kesembuhan bisa terjadi
lebih cepat. Banyak istirahat dan minum banyak-banyak air putih juga mendukung kesembuhan
penderita.
Pencegahan
12. Rhinitis
Gangguan pernapasan ini memang hampir sama seperti kondisi saat kita pilek. Kondisi ini adalah di
mana terjadi iritasi serta peradangan yang menyerang membran mukosa pada bagian hidung kita.
Gejala
Iritasi ringan pada wilayah hidung sehingga menimbulkan ketidaknyamanan sama sekali.
Sensitivitas indera penciuman menurun.
Hidung sering mengeluarkan ingus atau malah tersumbat. (Baca juga: cara mengatasi hidung
tersumbat)
Sering bersin.
Pengobatan
Antihistamin dan dekongestan merupakan contoh obat yang bisa dikonsumsi selama perawatan di
rumah. Untuk rhinitis jenis alergi, pada umumnya imunoterapi dapat dilakukan. Imunoterapi tak boleh
dilakukan sembarangan, dokter spesialislah yang harus bertanggung jawab pada prosesnya. (Baca
juga: obat batuk)
Pencegahan
Faktor Pemicu
Virus adalah pemicu utama dari flu dan proses penyebarannya pun terbilang cepat dan mudah. Lewat
udara ketika pengidap flu batuk atau bersih bisa menulari yang lainnya.
Gejala
Tenggorokan sakit.
Selera makan hilang.
Pegal
Batuk
Sakit kepala
Kadang disertai demam.
Pengobatan
Ibuprofen maupun parasetamol akan bekerja secara efektif untuk mengurangi rasa pegal sekaligus
menurunkan demam. Selain itu, penderita dapat mengobati dengan makan buah serta sayur, serta
minum banyak air putih supaya cairan tubuh tak hilang.
Pencegahan
Faktor Pemicu
Bakteri pneumokokus.
Rhinovirus
Adenovirus
Gejala
Pengobatan
Antibiotik adalah obat yang lebih sering diberikan kepada penderita ISPA. Ini dikarenakan memang
belum adanya obat yang dijamin efektif.
Pencegahan
15. Difteri
Pada kondisi ini, selaput lendir pada tenggorokan dan hidunglah yang terserang. Penularan dan
penyebaran dapat terjadi secara cepat dan dianggap penyakit infeksi serius.
Faktor Pemicu
Penyebab difteri diketahui adalah dari adanya bakteri Corynebacterium diptheriae bersama dengan
bakteri satu lagi yang bernama Corynebacterium ulcerans.
(Baca juga: gejala difteri)
Gejala
Pengobatan
Eritromisin adalah salah satu obat yang bakal diberikan, kadang juga bersama dengan penisilin untuk
mengusir kuman serta agar pengeluaran toksin berhenti.
Pencegahan
16. Pneumonia
Ini adalah sebuah gangguan pada sistem pernapasan yang juga disebut sebagai paru-paru basah.
Radang terjadi di jaringan salah satu atau kedua paru. Biasanya infeksilah yang menyebabkan
kondisi ini. Pembengkakan dan penumpukan cairan terjadi di saluran pernapasan bagian kantong-
kantong udara kecil pada ujung saluran pernapasan.
Faktor Pemicu
Pneumonia memang bisa terjadi akibat serangan berbagai virus dan bakteri, namun yang menjadi
penyebab utama adalah streptococcus pneumoniae. Bakteri tersebut merupakan bakteri yang juga
menyebabkan meningitis.
Gejala
Sulit bernapas.
Mengalami demam.
Batuk-batuk
Pengobatan
Antibiotik lagi-lagi menjadi obat yang dokter akan resepkan sebagai solusi. Banyak minum dan
banyak istirahat juga akan mempercepat proses kesembuhan.
Pencegahan
Faktor Pemicu
Gejala
Batuk yang kadang juga disertai darah. (Baca juga: gejala batuk tbc)
Hilangnya nafsu makan.
Kelelahan
Demam
Menurunnya berat badan.
Pengobatan
Pada umumnya vaksin BCG, kemudian latent tuberculosis, dan juga antibiotik adalah jenis
pengobatan yang perlu diberikan. Antibiotik pun paling tidak harus dikonsumsi selama 6 bulan tanpa
boleh putus.
Pencegahan
Vaksin BCG adalah satu-satunya pencegahan ampuh. Vaksin ini wajib untuk diberikan pada bayi
yang usianya belum mencapai 3 bulan. Remaja dan orang dewasa masih bisa menerimanya, tapi
efektivitasnya tidak sebesar ketika diberikan semasa bayi.
18. Sinusitis
Gangguan pada sistem pernapasan satu ini terjadi di bagian dinding sinus dan ini adalah akibat dari
munculnya inflamasi. Peradangan pada bagian tersebut kerap dipicu oleh infeksi bakteri maupun
virus.
Faktor Pemicu
Infeksi virus adalah faktor penyebab paling umum dan virus tersebut merupakan virus pilek atau flu.
Penyebarannya adalah berasal dari saluran pernapasan bagian atas. Sehabis mengalami flu,
terjadilah infeksi bakteri sekunder sehingga inflamasi muncul di dinding sinus.
Gejala
Sering batuk.
Indera penciuman menjadi kurang tajam.
Wajah terasa nyeri dan bila ditekan terasa sakit.
Hidung berair atau bahkan malah tersumbat.
Sakit kepala.
Mengalami demam di mana suhu tubuh bisa di atas 38 derajat Celsius.
Pengobatan
Obat peringan rasa sakit akan diberikan untuk sinusitis yang belum terlalu parah. Dekongestan cukup
terpercaya dalam hal ini dan membuat gejala berkurang. Steroid semprot maupun antibiotik juga
kiranya akan diresepkan. Tapi untuk sinusitis parah, operasi adalah jalan yang perlu ditempuh.
Faktor Pemicu
Merokok
Pajanan radiasi.
Jenis pekerjaan yang membuat kita mengalami pajanan senyawa kimia.
Polusi udara.
Gejala
Suara serak.
Batuk hebat dan terjadi terus-terusan.
Sakit kepala.
Dahak berubah warna dan berdarah.
Kelelahan
Hilangnya nafsu makan.
Berat badan turun.
Napas pendek.
Wajah dan leher bengkak.
Pengobatan
Tingkat dari seberapa luas kanker sudah menyebarlah yang dapat menjadi penentu jenis
pengobatan. Operasi untuk mengangkat kanker adalah yang paling utama sebelum sel kanker
menyebar luas. Radioterapi adalah proses pengobatan selanjutnya, sel kanker akan dihancurkan
melalui proses tersebut.
Pencegahan
Faktor Pemicu
Virus yang paling utama menyebabkan flu burung adalah virus dari unggas peternakan maupun
unggas liar. Pertamanya, penyebaran hanya antar unggas, namun virus flu burung dapat bermutasi.
Ada sejumlah turunan yang kemudian dapat menulari manusia, seperti H7N9 serta H5N1 yang
menjadi jenis turunan memakan korban paling banyak.
Penularan akan terjadi saat kita menyentuh unggas yang sudah kena infeksi virus. Bahkan
menghirup debu yang berasal dari kotoran kering unggas tersebut juga dapat memicu flu burung.
Menikmati hasil ternak, seperti telur yang berasal dari unggas sakit pun akan merugikan. Flu burung
bisa mengenai kita kalau daging atau telurnya tak diolah sampai matang.
Gejala
Sakit dada.
Hidung mengalami pendarahan.
Gusi berdarah.
Gangguan pencernaan.
Pengobatan
Pencegahan
21. Atelektasis
Penyakit pernapasan ini adalah sebuah keadaan di mana paru-paru tak berfungsi secara maksimal
karena bronkus terhalang. Bila kerusakan terjadi, otomatis pembuangan karbondioksida serta proses
penyerapan oksigen bermasalah.
Faktor Pemicu
Gejala
Pengobatan
Operasi
Obat yang bisa membesarkan jalur bronkus.
Fisioterapi dada.
Pencegahan
Menjauhi rokok.
Sering melatih pernapasan secara dalam-dalam.